PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu hal yang sangat penting dan istimewa bagi seorang wanita
dan merupakan masa yang paling membahagiakan tetapi masa kehamilan merupakan masa
yang rawan, karena pada masa ini banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi.
Perubahan ini meliputi perubahan fisik dan perubahanpsikologis yang berlangsung secara
fisiologis maupun patologis.
Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan di seluruh dunia hamil. Sebagian besar
kehamilan ini berlangsung dengan aman. Namun, sekitar 15% menderita komplikasi berat,
dengan sepertiganya merupakan komplikasi yang mengancam jiwa ibu. Komplikasi ini
mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta ibu setiap tahun. Dari jumlah ini
diperkirakan 90% terjadi di Asia dan Afrika subsahara, 10% di negara berkembang lainnya,
dan kurang dari 1% di negara-negara maju. Di beberapa negara kematian ibu lebih tinggi dari
1 dalam 10 kehamilan, sedangkan di Negara maju resiko ini kurang dari 1 dalam 6.0002.
(Prawirohardjo, 2009:53)
Di Rumkit BAN Malang melayani pemeriksaan kehamilan (ANC), yang sebagian
besar adalah kehamilan normal. Namun ada beberapa kasus yang tergolong patologis. Untuk
mengamati lebih lanjut tentang asuhan ibu masa kehamilan patologis ini, maka penulis
tertarik untuk melakukan Asuhan Kebidanan Pada Ny.D G1IIP1001 Ab100 Usia Kehamilan 3032 Minggu dengan Kehamilan Letak Sungsang.
1.2. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada pasien dengan kehamilan normal diharapkan
mahasiswa mampu dan mengerti tentang Asuhan Kebidanan pada Ny.R GIIIP1001Ab100Usia
Kehamilan 30-32 Minggu dengan Kehamilan Letak Sungsang.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian data secara komprehensif pada pasien.
b. Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah dan diagnosa pada ibu hamil.
c. Mahasiswa dapat menentukan masalah potensial yang mungkin terjadi.
d. Mahasiswa dapat menetukan kebutuhan segera untuk mencegah hal-hal yang dapat
mengancam keselamatan jiwa ibu dan janin.
e. Mahasiswa dapat menentukan rencana tindakan yang akan diberikan.
f. Mahasiswa dapat melaksanakan tindakan yang telah direncanakan.
g. Mahasiswa dapat menilai kembali atau mengevaluasi dari tindakan yang telah diberikan
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. KONSEP KEHAMILAN
2.1.1 Definisi
Pertemuan antara sel telur dengan sel spermatozoa (konsepsi) yang diikuti dengan perubahan
fisiologis dan patologis.
(Mitayani, 2009:3)
2.1.2
Mata rantai kehamilan
a.
Ovulasi
Proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormonal yang kompleks, ovum yang
diberikan biasanya masuk ke tuba. Bila ovum gagal bertemu sperma dalam 48 jam, ovum
akan mati dan hancur.
b. Spermatozoa
Spermatozoa yang masuk kedalam alat genetalia wanita dapat hidup selama tiga hari. Dan
bila terjadi ovulasi maka akan terjadi konsepsi.
c.
Konsepsi
Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa, sehingga terbentuk zigot.
d. Nidasi
Setelah pembuahan beberapa jam zigot membelah melalui konsepsi menuju uterus (proses
stadia morula). Didalam morula terdapat ruang yang berisi cairan disebut blastula. Blastula
siap mengadakan nidasi di desidua. Tertanamnya blastula di endometrium mungkin terjadi
perdarahan yang disebut tanda hartman.
(Hidayati, 2009:9)
2.1.3
Fisiologi kehamilan
Kehamilan terjadi jika ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan
sel mani (spermatozoa). Waktu ovulasi sel telur masih diselimuti oleh corona radiata tetapi
spermatozoa dapat menembus dinding sel telur karena mempunyai enzim hyalurodinase yang
dapat mencairkan corona radiata tersebut. Setelah persenyawaan antara sel telur dan sel mani
yang biasanya terjadi dalam ampula tuba maka sel telur disebut zygote. Zygote adalah ovum
yang telah dibuahi.
2.1.4
Perubahan anatomi pada ibu hamil trimester III
a.
Uterus
Itmus lebih nyata menjadi bagian korpus uteri dan berkembang menjadi Segmen Bawah
Rahim (SBR). Pada kehamilan tua karena kontraksi otot-otot bagian atas uterus, SBR
menjadi lebih besar dan tipis, tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan
segmen bawah rahim yang lebih tipis. Batas itu dikenal sebagai reaksi lingkaran fisiologis
dinding uterus.
o 28 minggu
Fundus uteri kira-kira terletak tiga jari diatas pusat atau sepertiga jarak antara pusat ke
prosesus xifoideus (25 cm)
o 32 minggu
Fundus uteri terletak kira-kira antara sepertiga jarak pusat dengan prosesus xyfoideus (27 cm)
o 36 minggu
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
2.1.5
a.
b.
c.
Pada-pada bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea). Mungkin ini akibat
kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus menurun,
sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama berada di
dalam lambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada dalam usus-usus. Hal ini
mungkin baik resorpsi, akan tetapi menimbulkan pula obstipasi, yang merupakan salah satu
keluhan utama wanita hamil.
Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai
membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya
kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala
janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi
karena kandung kencing mulai tertekan kembali.
Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi ini
disebabkan oleh pengaruh melanophore stimulating hormone(MSH) yang meningkat. MSH
ini adalah salah satu hormon yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadangkadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi dan hidung, dikenal sebagai kloasma
gravidarum. Di daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang sama, juga di areola
mamma. Linea alba pada kehamilan menjadi hitam, dikenal sebagai linea grisea. Tidak jarang
dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak, warnanya berubah agak hiperemik dan kebirubiruan, disebut stiae livide. Setelah partus, striae livide ini berubah warnanya menjadi putih
dan disebut striae albicans.
Metabolisme
Dengan terjadinya perubahan peningakatan pola makan (terhitung 200-300 kkal/hari).
Membuat sistem gastrointestinal berubah selama masa kehamilan disertai juga perubahan
pada metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Perubahan terjadi karena human placental
lactogen (HPL) ini, menjadikan glukosa siap diserap oleh tubuh dan digunakan untuk
perkembangan otak fetus, juga melindungi ibu dari defisiensi nutrisi.
(Pantikawati, 2010:110)
Ketidaknyamanan trimester III
Nyeri Punggung
Nyeri ditemukan pada kehamilan lanjut dan dirasakan pada persendian sakroiliaka. Ini
disebabkan oleh relaksasi ligament dan otot-otot penunjang persendian, mungkin juga
disebabkan oleh progesterone dan relaksin. Biasanya keadaan ini lebih berat pada malam hari
dan mengganggu tidur.
Konstipasi
Motilitas otot yang menurun pada kehamilan lanjut diperberat oleh tekanan uterus yang
membesar, menyebabkan konstipasi yang umum terjadi dalam kehamilan. Terapinya adalah
meningkatkan diet berserat (misalnya agar-agar, mangga, papaya, dll) dan berusaha defekasi
setelah makan. Jika konstipasi menyebabkan rasa tidak nyaman, dapat diberikan pencahar.
Nyeri uluh hati
Relaksasi sfingter esofagus bawah memungkinkan regurgitasi isi lambung sehingga
menyebabkan iritasi esofagus bagian bawah. Pengobatannya makan sering porsi kecil,
menjauhi makanan yang banyak bumbu dan merokok serta penggunaan antasida dapat
d.
e.
f.
g.
h.
i.
2.1.6
a.
b.
c.
menyebabkan menghilangnya rasa sakit, penyangga kepala atau posisi kepala lebih tinggi
daripada kaki.
Hemoroid dan varises
Umumnya bertambah banyak ketika kehamilan semakin tua. Hemoroid menjadi lebih besar
atau baru Nampak petama kali sewaktu melahirkan. Kelainan ini dapat menetap beberapa
bulan setelah melahirkan dan menyebabkan rasa nyeri. Terapinya adalah tidur dengan kaki
disangga bantal, jika varisesnya nyeri dapat digunakan stoking elastis. Pengobatan secara
bedah umumnya menyebabkan kontra indikasi.
Insomnia
Pada kehamilan lanjut karena uterus yang membesar, kram tungkai dan nyeri punggung
tidurnya dapat terganggu. Pengobatannya dengan obat hipnotik kerja singkat mungkin
bermanfaat.
Kram tungkai
Tidak diketahui penyebabnya. Terjadi pada paruh kedua kehamilan, biasanya pada malam
hari. Pengobatan bagian kaki tempat tidur ditinggikan kira-kira 25 cm.
Sering kencing
Pada minggu terakhir ketika tekanan kepala janin menyebabkan iritasi langsung ke trigonum
kandung kemih.
Edema
Edema tungkai tanpa hipertensi merupakan suatu adaptasi fisiologi normal terhadap
kehamilan. Bertambahnya obstruksi mekanik terhadap aliran balik vena tungkai dan
memperberat edema tungkai. Umumnya terjadi pada malam hari, cuaca yang lembab dan
panas, biasanya pada wanita gemuk. Pengobatan duduk atau berbaring dengan tungkai
dinaikkan, tidak boleh digunakan diuretik.
Sakit kepala atau pingsan
Umum terjadi pada kehamilan akibat perubahan dinamika kardiovaskuler. Auskultasi jantung
mungkin menunjukkan murmur sistolik halus yang disebabkan oleh sirkulasi hipovolemik
yang terjadi selama kehamilan.
(Jones, 2002:92)
Tanda bahaya kehamilan
Perdarahan pervaginam
Perdarahan pervaginam pada kehamilan jarang yang normal atau fisiologis. Pada awal
kehamilan ibu mungkin mengalami perdarahan sedikit atau spotting disekitar waktu pertama
terlambat haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi (tanda hartman) dan itu
normal terjadi. Perdarahan lain yaitu erosi (pertanda dari serviks yang rapuh). Perdarahan
semacam ini normal atau mungkin suatu tanda infeksi yang tidak membahayakan nyawa ibu
hamil dan janinnya.
Sakit kepala hebat
Ketidaknyamanan yang bersifat normal. Sakit kepala hebat dan menetap perlu diwaspadai.
Hal ini dapat menyebabkan penglihatan ibu menjadi kabur. Termasuk preeklamsi.
Penglihatan atau pandangan kabur
Perubahan penglihatan yang ringan atau minor adalah normal. Masalah visual yang
mengancam jiwa misalnya tiba-tiba pandangan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik
(spot) atau berkunang-kunang. Bias disertai sakit kepala hebat atau preeklamsi.
d.
e.
f.
2.1.7
a.
b.
c.
d.
2.2
Punggung biasanya terdapat kiri depan. Frekwensi letak sungsang lebih tinggi pada
kehamilan muda dibandingkan dengan kehamilan aterm dan lebih banyak pada multigravida
dari pada primigravida.
2.2.3
Diagnosis
Pergerakan anak teraba oleh si ibu di bagian perut bawah, di bawah pusat, dan ibu
sering merasa benda keras (kepala) mendesak tulang iga. Pada palpasi, akan teraba bagian
keras, bundar, dan melenting pada fundus uteri. Punggung anak dapat diraba pada salah satu
sisi perut dan bagian-bagian kecil pada pihak yang berlawanan. Di atas simfisis, teraba
bagian yang kurang bundar dan lunak. Bunyi jantung terdengar pada punggung anak setinggi
pusat. Jika pembukaan sudah besar, pada pemeriksaan dalam dapat teraba 3 tonjolan tulang,
yaitu kedua tubera ossis ischii dan ujung os sakrum, sedangkan os sakrum dapat dikenal
sebagai tulang yang meruncing dengan deretan prosesus spinosus di tengah-tengah tulang
tersebut. Antara tiga tonjolan tadi dapat diraba anus dan genitalia anak, tetapi jenis kelamin
anak hanya dapat ditentukan jika edema tidak terlalu besar. Bokong harus dibedakan dari
muka karena pada letak muka jika caput succedaneum besar, muka dapat disangka bokong
karena kedua tulang pipi dapat menyerupai tubera ossis ischii, dagu menyerupai ujung os
sakrum, sedangkan mulut dapat disangka anus. Yang menentukan ialah bentuk os sakrum
yang mempunyai deretan prosesus spinosus yang disebut krista sakralis media.
2.2.4
Penyebab
Prematuritas karena bentuk rahim relatif kurang lonjong, air ketuban masih banyak dan
kepala anak relatif besar.
Hidramnion karena anak mudah bergerak.
Plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu atas panggul.
Bentuk rahim yang abnormal seperti uterus bikornis.
Panggul sempit, walaupun panggul sempit sebagai penyebab letak sungsang masih
disangsikan oleh berbagai penulis.
Kelainan bentuk kepala yaitu hidrosefalus dan anensefalus karena kepala kurang sesuai
dengan bentuk pintu atas panggul.
2.2.5
Mekanisme persalinan
Garis pangkal paha masuk serong ke pintu atas panggul. Pantat depan memutar ke depan
setelah mengalami rintangan dari otot-otot dasar panggul. Dengan demikian, dapat terjadi
laterofleksi badan untuk menyesuaikan diri dengan lengkungan panggul. Pantat depan
tampak lebih dahulu pada vulva dan dengan trokanter depan sebagai hipomoklion dan latero
fleksi dari badan lahirlah pantat belakang pada pinggir depan perineum disusul dengan
kelahiran pantat depan. Setelah bokong lahir, terjadi putaran paksi luar agar punggung
berputar sedikit ke depan sehingga bahu dapat masuk pintu atas panggul dalam ukuran serong
dari pintu atas panggul. Sesudah bahu turun, terjadilah putaran paksi dari bahu sampai ukuran
bisakromial dalam ukuran muka belakang dari pintu bawah panggul. Oleh karena itu,
punggung berputar lagi ke samping.
Pada saat bahu akan lahir, kepala dalam keadaan fleksi masuk pintu atas panggul dalam
ukuran melintang pintu atas panggul. Kepala ini mengadakan putaran paksi sedemikian rupa
sehingga kuduk terdapat di bawah simfisis dan dagu sebelah belakang berturut-turut lahir
pada perineum seperti dagu, mulut, hidung, dahi, dan belakang kepala.
2.3
2.3.1
MANAJEMEN KEBIDANAN
Pengkajian
Pada langkah pertama ini, semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien telah dikumpulkan. Untuk memperoleh data,
dilakukan melalui anamnesa. Anamnesa adalah pengkajian dalam rangka mendapatkan data
tentang pasien melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan.
Bagian-bagian yang penting dari anamnesa, antara lain:
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama
: Selain sebagai identitas, upayakan agar bidan memanggil dengan nama
panggilan sehingga hubungan komunikasi antara bidan dan pasien menjadi lebih akrab.
Umur
: Usia di bawah 16 tahun atau di atas 35 tahun mempredisposisi wanita terhadap
sejumlah komplikasi. Usia di bawah 16 tahun meningkatkan insiden preeklamsia. Usia 35
tahun meningkatkan insiden diabetes tipe II, hipertensi kronis,persalinan lama pada nulipara,
seksio sesaria, pelahiran preterm, IUGR, anomali kromosom dan kematian janin.
Agama
: Sebagai dasar bagi bidan dalam memberikan dukungan mental dan spiritual
terhadap pasien dan keluarga.
Pendidikan
: Tanyakan pendidikan tertinggi yang klien tamatkan. Informasi ini membantu
klinisi memahami klien sebagai individu dan memberi gambaran kemampuan baca tulisnya.
Pekerjaan
: Mengetahui pekerjaan pasien adalah penting untuk mengetahui apakah klien
berada dalam keadaan utuh dan untuk mengkaji potensi kelahiran prematur dan pajanan
terhadap bahaya lingkungan kerja yang dapat merusak janin.
Alamat
: Memudahkan komunikasi dan kunjungan rumah serta tahu lingkungan pasien.
Penghasilan : Memudahkan petugas untuk memberikan asuhan sesuai dengan kemampuan
ekonomi pasien.
2. Alasan Datang
Apakah penderita datang untuk pemeriksaan kehamilan ataukah ada pengaduan-pengaduan
lain yang penting.
3. Keluhan Utama
Satu atau lebih gejala atau kekhawatiran pasien yang menyebabkan pasien mencari
perawatan.
(Bickley, 2008:2)
4. Riwayat Kesehatan yang Lalu dan Sekarang
Penyakit yang diderita pada masa kanak-kanak, dewasa lengkap dengan waktunya yang
sedikit mencakup empat kategori berikut medis, pembedahan, obstetric atau ginekologik dan
psikiatrik.
(Bickley, 2008:2)
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Berisi tentang penyakit yang pernah diderita keluarga pasien dan keluarga suami (terutama
penyakit menurun berhubungan dengan kehamilan pasien).
(Hani, 2010:127)
6. Riwayat Perkawinan
7.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
8.
a.
1)
2)
3)
4)
5)
b.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
c.
Hal ini penting untuk bidan kaji karena dari data inilah bidan akan mendapatkan gambaran
dari suasana rumah tangga pasangan. Beberapa pertanyaan yang diajukan antara lain usia
nikah pertama kali, status perkawinan, lama pernikahan, ini adalah suami yang keberapa.
Riwayat Haid
Menarche
Adalah usia pertama kali mengalami menstruasi. Pada wanita Indonesia, umumnya sekitar
12-16 tahun.
Lama haid
Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikit-sedikit dan ada yang sampai
7-8 hari.
Siklus haid
Adalah jarak antara menstruasi yang dialami dengan menstruasi berikutnya dalam hitungan
hari. Biasanya sekitar 23-32 hari. Siklus haid normal dianggap sebagai siklus 28 hari tetapi
siklus ini bisa maju sampai 3 hari atau mundur 3 hari.
Keluhan
Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang dirasakan ketika mengalami menstruasi,
misalnya sakit yang sangat, pening sampai pingsan, atau jumlah darah yang banyak. Ada
beberapa keluhan yang disampaikan oleh pasien dapat menunjukkan kepada diagnosa
tertentu.
Keputihan
Warnanya, berbau atau tidak, gatal atau tidak.
HPHT (hari pertama haid terakhir)
Yang dimaksud dengan haid terakhir ialah hari pertama dari haid yang terakhir. HPHT
dihitung sebagai awal dimulainya kehamilan dan ditanyakan untuk dijadikan acuan dalam
menentukan taksiran persalinan.
Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas
Kehamilan
Pemeriksaan yang ideal pertama kali adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat1 bulan
Periksa ulang 1 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan
Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan
Periksa ulang 1x semingu sesudah kehamilan 9 bulan
Periksa khusus apabila ada keluhan-keluhan.
Persalinan
Tanggal, bulan, dan tahun kelahiran
Lahir aterm, premature atau abortus
Jenis persalinan dengan tindakan
BBL
Penolong persalinan
Tempat persalinan
Komplikasi selama kehamilan, persalinan, nifas,
Kedaan anak (hidup, mati, sehat, sakit, cacat)
Lama menyusui
Nifas
Setelah persalinan wanita akan mengalami masa nifas untuk dapatmengembalikan alat
genitalia interna ke dalam keadaan normal dengan tenggang waktu sekitar 42 hari/6 mingu/1
bulan 7 hari. Proses involusi uterus dibantu dengan kesediaan ibu untuk memberi ASI.
Pada waktu bayi menghisap ASI terjadi rangsangan hipofisis posterior sehingga dapat
dikeluarkannya oksitosin yang mana berfungsi untuk meningkatkan kontraksi otot polos di
sekitar alveoli kelenjar ASIsehingga dapat dikeluarkan.
9. Riwayat KB
Riwayat kontrasepsi diperlukan karena kontrasepsi hormonal dapat mempengaruhi EDD
(estimed date of delivery) atau tanggal perkiraan kelahiran. Ditanyakan pernah ikut KB atau
tidak, jenisnya apa, ada keluhan atau tidak, dan setelah persalinan ingin menggunakan KB
apa.
10. Pola Kebiasaan Sehari-Hari
a. Nutrisi
Pola makan. Hal ini juga penting untuk bidan ketahui, supaya bidan mendapatkan gambaran
bagaimana pasien mencukupi asuhan gizinya selama hamil.
Frekuensi. Data ini akan memberi petunjuk pada bidan tentang seberapa banyak asupan
makanan yang dimakan.
Banyaknya. Data ini memberikan informasi tentang seberapa banyak makanan yang ia
makan dalam satu kali waktu makan. Penambahan yang dibutuhkan bagi ibu hamil
adalah 285-300kalori. Kebutuhan gizi yang diperlukan bagi ibu hamil adalah 70 gram protein
atau 20%, karbohidrat 50% dalam diet harian dan lemak 30% dalam diet harian, kalsium
1200 miligram per hari.
Pola minum. Bidan juga harus dapat memperoleh data mengenai kebiasaan pasien dalam
pemenuhan kebutuhan cairannya.
Frekuensi. Bidan dapat tanyakan pada pasien berapa kali ia minum sehari dan dan dalam
sekali minum dapat habis berapa gelas untuk ibu hamil diperlukan 6-8 gelas (1500-2000).
b. Eliminasi
Sering kencing terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan
oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oeh
karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa
timbul karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing.
Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid.
c. Istirahat
Bidan dapat menanyakan tentang berapa lama ibu tidur siang dan malam hari. Pada
kenyataannya, tidak semua wanita mempunyai kebiasaan tidur siang, padahal tidur siang
sangat penting. Untuk istirahat malam rata-rata waktu yang diperlukan adalah 6-8 jam.
d. Aktivitas
Bidan perlu mengkaji aktivitas sehari-hari pasien karena data ini memberikan gambaran
kepada bidan tentang seberapa berat aktivitas yang biasa dilakukan pasien dirumah.
e. Kebersihan
Data ini perlu bidan gali karena hal tersebut akan mempengaruhi kesehatan pasien dan
bayinya. Jika pasien mempunyai kebiasaan kurang baik dalam perawatan kebersihan dirinya
maka bidan harus dapat memberikan bimbingan cara perawatan kebersihan dirinya sedini
mungkin.
Keadaan Umum
Untuk mengetahui data ini, bidan perlu mengamati keadaan pasien secara keseluruhan. Hasil
pengamatan akan bidan laporkan dengan kriteria:
Baik. Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika pasien memperlihatkan respon yang baik
terhadap lingkungan dan orang lain.
Lemah. Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika ia kurang atau tidak memberikan respon
yang baik terhadap lingkungan dan orang lain.
Kesadaran
Untuk dapat mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, bidan dapat melakukan
pengkajian derajat kesadaran pasien dari keadaan composmentis (kesadaran maksimal)
sampai dengan koma (pasien tidak dalam keadaan sadar).
Tekanan Darah
Tensi pada orang hamil tidak boleh mencapai 140 systolis atau 90 diastolis. Juga perubahan
30 systolis dan 15 diastolis di atas tensi sebelum hamil menandakan toxaemia gravidarum.
Nadi
: 60-90 x/menit
Pernapasan
: 16-24 x/menit
Suhu
: 36,5-37,5o C
Berat Badan
Pada trimester pertama peningkatan berat badan hanya sedikit, antara 0,7 sampai 1,4 kg. pada
trimester berikutnya akan terjadi peningkatan berat badan yang dapat dikatakan teratur, yaitu
0,35-0,4 kg per minggu.Hingga akhir kehamilan pertambahan BB yang normal sekitar 11,516 kg.
Tinggi Badan
> 145 cm. Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm kemungkinan panggulnya
sempit.
TP (Taksiran Persalinan)
Perkiraan dari persalinan yang akan terjadi dihitung berdasarkan HPHT(Hari Pertama Haid
Terakhir). Penghitungan dilakukan dengan mengurangi bulan dengan 3, kemudian
menambahkan 7 hari dan 1 tahun.
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala
:Rambut rontok/tidak, bersih/tidak.
Muka
:Adakah chloasma gravidarum, adakah oedema pada muka.
Mata
: Sklera putih/tidak, konjungtiva merah/pucat/tidak,simetris/tidak.
3.
a.
b.
c.
d.
2.3.2
Hidung
: Ada sekret/tidak, ada polip/tidak.
Mulut
: Warna, integritas jaringan (lembab, kering, atau pecah-pecah), kebersihan,
caries, stomatitis.
Telinga
: Simetris/tidak, ada serumen/tidak.
Leher
: Adakah oedem/tidak. Apakah vena terbendung di leher apakah kelenjar
gondok membesar atau kelenjar limfa membengkak.
Payudara
: Bentuk buah dada, pigmentasi puting susu dan gelanggang susu (areola),
keadaan puting susu, adakah colostrum.
Abdomen
: Perut membesar ke depan atau ke samping (pada ascites misalnya perut
membesar ke samping), keadaan pusat, pigmentasi di linea alba, nampakkah gerakan anak
atau kontraksi rahim, adakah striae gravidarum atau bekas luka. Palpasi Leopold dan
dengarkan DJJ. Frekuensi detak jantung janin lebih cepat dari orang dewasa ialah antara 120160 x/menit.
Genetalia
: Warna, keputihan, oedem/tidak, ada bekas episiotomi/tidak, ada
condiloma atau tidak.
Ekstremitas : Pergerakan bebas/tidak, oedem/tidak, ada kelainan/ tidak, ada
varises/tidak.
Data Penunjang
Darah lengkap
Urine lengkap
Tes kehamilan
Tes kehamilan hormonal didasarkan pada produksi human chorionic gonadotropin (HCG),
yang terdapat di dalam plasma darah ibu setelah implantasi terjadi, 6 hingga 12 hari setelah
ovulasi.
USG
2.3.3
Intervensi
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
R : ibu lebih kooperatif kepada tindakan petugas
2. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang
R : memenuhi asupan gizi ibu dan unuk pertumbuhan serta perkembangan
Janin.
3. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
R : memenuhi kebutuhan istirahat ibu
4. Jelaskan kepada ibu tentang ketidaknyamanan trimester III
R : ibu dapat menyesuaikan dan menerima kondisi dirinya saat ini
5. Jelaskan tentang tanda bahaya kehamilan
R : deteksi dini komplikasi kehamilan
6. Jelaskan tentang tanda-tanda persalinan
R : Kesiapan ibu menghadapi persalinan
7. Anjurkan ibu untuk sering menungging
R : mengubah letak bokong janin menjadi letak kepala
8. Anjurkan ibu mengkonsumsi teratur vit C, B12, B6, mevomit.
R : meningkatkan daya tahan dan kesehatan ibu serta janin
9. Anjurkan ibu untuk makan porsi kecil tapi sering
R : menanggulangi mual muntah ibu agar asupan nutrisi tetap terpenuhi
10. Anjurkan ibu menghindari makanan yang merangsang mual muntah ibu
R : mengurangi mual muntah ibu
11. Ingatkan ibu untuk melakukan kontrol ulang 2 minggu lagi atau jika terjadi keluhan
R : mengetahui perkembangan ibu dan posisi janin sehingga dapat dilakukan tindakan segera
bila terjadi masalah
2.3.6
Implementasi
BAB III
TINJAUAN KASUS
I.
PENGKAJIAN
1.
Tanggal
: 20 Mei 2013
Pukul
: 10.00 WIB
Biodata
Nama
Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
2.
: NyD
: 28 tahun
: Islam
: SMU
: Ibu Rumah Tangga
: Asrama Dodikjur
Nama
Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
: Tn D
: 35 tahun
: Islam
: SMU
: TNI AD
Alasan Datang
Ibu ingin memeriksakan kehamilannya.
3.
Keluhan Utama
Ibu mengatakan mual muntah sejak awal mula kehamilan.
4.
5.
6.
Ibu mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang pernah menderitapenyakit menular
seperti batuk berdarah, penyakit menurun seperti kencing manis, darah tinggi, dan penyakit
menahun seperti sessak nafas dan jantung, dan tidak ada riwayah kehamilan kembar.
7.
8.
9.
Riwayat Perkawinan
Menikah
: 1 kali
Lama Menikah
: 7 tahun
Usia pertama menikah : Ibu
= 20 tahun
Suami = 27 tahun
: 12 tahun
: 28 hari
: 7-8 hari
: tidak ada
: tidak ada
: 22-10-2012
11. Riwayat KB
Ibu mengatakan sebelumnya menggunakan KB suntik tiga bulan.
12. Pola Kebiasaan Sehari-hari
No.
Pola
Hamil
1.
Nutrisi
2.
Eliminasi BAB
BAK
3.
Istirahat
4.
Aktivitas
5.
Kebersihan
Psikologi
Lila
: 24 cm
TFU
: 24 cm
HPHT
: 22-10-2012
TP
: 29-7-2013
2. Pemeriksaan Fisik
. Inspeksi
Kepala
: tampak rambut berwarna hitam, tidak rontok.
Wajah
: tampak tidak ada chloasma gravidarum, tidak pucat.
Mata
: tampak mata simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda.
Hidung
: tampak bersih, tidak ada sekret.
Mulut
: tampak bibir lembab dan merah muda, tidak stomatitis, tidak ada caries
gigi.
Telinga
: tampak bentuk simetris, tidak ada serumen.
Leher
: tampak tidak ada pembesaran abnormal, tidak ada bendungan vena jugularis,
kelenjar limfe, kelenjar tiroid.
Payudara
: tampak bentuknya simetris, hiperpigmentasi areola mamae, putting susu
menonjol.
Abdomen
: tampak tidak ada bekas luka operasi, tampak linea nigra.
Genetalia
: tampak tidak ada varises, tidak ada hemoroid pada anus.
Eksteremitas
: tampak bentuk simetris, tidak ada varises, tidak oedem.
b.
Palpasi
Leher
: tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe,
tidak ada bendungan vena jugularis.
Payudara
: tidak teraba nyeri tekan, tidak teraba benjolan abnormal, ASI belum keluar..
Abdomen
:
TFU : 24 cm
o Lepold I
TFU setinggi pusat, teraba keras, bundar dan melenting (kepala).
Leopold II
Dibagian perut ibu samping kiri teraba bagian-bagian kecil janin.
Dibagian perut ibu samping kanan teraba keras seperti papan, memanjang = PUKA.
o Leopold III
Pada bagian bawah teraba lunak, kurang bundar, kurang melenting (bokong). Belum masuk
PAP.
o Leopold IV
Konvergen.
Eksteremitas : tidak teraba oedem, tidak ada varises.
o Perkusi
Reflek Patella : kanan/kiri = positif / positif.
c.
Auskultasi
Frekuensi DJJ = 135 kali/menit (teratur terdengar disebelah kanan perut ibu)
II.
: Baik
: Composmentis
:
: 49 kg
: 53 kg
: 157 cm
: 24 cm
: 25 cm
: 22-10-2012
: 29-7-2013
Konvergen.
Auskultasi
Frekuensi DJJ = 135 kali/menit (teratur terdengar disebelah kanan perut ibu)
III.
IV.
Letak sungsang
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
V.
Anjurkan ibu untuk menungging untuk mengubah letak bokong menjadi letak kepala.
INTERVENSI
DX : GIIIP1001Ab100 Usia Kehamilan 30-32 Minggu dengan Kehamilan Letak Sungsang
Tujuan
:
Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan bayi lahir dengan letak kepala.
Kriteria Hasil :
-
Intervensi :
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan.
R : ibu lebih kooperatif kepada tindakan petugas.
2. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang
R : memenuhi asupan gizi ibu dan unuk pertumbuhan serta perkembanganjanin.
3. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
R : memenuhi kebutuhan istirahat ibu
4. Jelaskan kepada ibu tentang ketidaknyamanan trimester III
R : ibu dapat menyesuaikan dan menerima kondisi dirinya saat ini
5. Jelaskan tentang tanda bahaya kehamilan
R : deteksi dini komplikasi kehamilan
6. Jelaskan tentang tanda-tanda persalinan
R : Kesiapan ibu menghadapi persalinan
7. Anjurkan ibu untuk sering menungging
R : mengubah letak bokong janin menjadi letak kepala
8. Anjurkan ibu mengkonsumsi teratur vit C, B12, B6, mevomit.
R : meningkatkan daya tahan dan kesehatan ibu serta janin
9. Anjurkan ibu untuk makan porsi kecil tapi sering
R : menanggulangi mual muntah ibu agar asupan nutrisi tetap terpenuhi
10. Anjurkan ibu menghindari makanan yang merangsang mual muntah ibu
R : mengurangi mual muntah ibu
11. Ingatkan ibu untuk melakukan kontrol ulang 2 minggu lagi atau jika terjadi keluhan
R : mengetahui perkembangan ibu dan posisi janin sehingga dapat dilakukan tindakan segera
bila terjadi masalah
VI.
IMPLEMENTASI
Tanggal
: 20 Mei 2013
EVALUASI
DX : GIIIP1001Ab100 Usia Kehamilan 30-32 Minggu dengan Kehamilan Letak Sungsang
S
: Ibu mengatakan hamil anak ketiga usia 8 bulan.
O
: Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan bayi dalam letak sungsang. Keadaan ibu
dan janin baik.
A
: GIIIP1001Ab100 Usia Kehamilan 30-32 Minggu dengan Kehamilan Letak Sungsang.
P
:
Anjurkan ibu untuk sering menungging.
Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi teratur vit C, B6, B12, mevomit.
Anjurkan ibu untuk melakukan kontrol ulang 2 minggu lagi atau jika terjadi keluhan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pembahasan merupakan bagian dari bagian studi kasus yang membahas kesenjangan
dan kesamaan yang ditemukan antara tinjauan kasus dan tinjauan teori. Untuk memudahkan
dalam penyusunan bab pembahasan maka penulis mengelompokkan permasalahan sesuai
dengan langkah langkah manajemen kebidanan, dari pengkajian sampai evaluasi.
Adapun kesenjangan dan persamaan yang ditemukan oleh penulis selama
melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny D GIIIP1001Ab100 Usia Kehamilan 3032Minggu dengan Kehamilan Letak Sungsang di Rumkit BAN Malang adalah :
a. Pengkajian data
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Pada pengkajian data terdapat kesenjangan dengan teori karena penghasilan pasien tidak
dicantumkan.
Identifikasi diagnosa dan masalah
Tidak ditemukan adanya kesenjangan.
Identifikasi masalah potensial
Tidak ada antisipasi masalah potensial pada tinjauan kasus maupun tinjauan teori.
Identifikasi kebutuhan segera
Pada tinjauan teori maupun tinjauan kasus tidak ditemukan kesenjangan, tidak ada kebutuhan
segera yang harus dilakukan petugas.
Intervensi
Pada intervensi semua dilakukan sesuai dengan teori.
Implementasi
Tahap pelaksanaan pada tinjauan teori tidak dijelaskan, namun pada tinjauan kasus penulis
menguraikan sebagai pelaksanaan dari rencana.
Evaluasi
Pada evaluasi ada kesenjangan antara teori dan dilapangan, waktu yang dibutuhkan dalam
mengkaji hasil evaluasi terlalu singkat, sehingga hasil evaluasi kurang maksimal.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny.D dapat disimpulkan, pada pengkajian ada
data yang belum lengkap yaitu penghasilan orangtua, dan diagnosa yang didapatkan
yaitu GIIIP1001Ab100 Usia Kehamilan 30-32 Minggu dengan Kehamilan Letak Sungsang. Dari
diagnosa tersebut dilakukan perencanaan sesuai dengan kebutuhan pasien dan dilakukan
implementasi sesuai rencana yang telah dibuat. Setelah diberi konseling dan
pemberian penanganan untuk letak sungsang, ibu mengatakan mengerti penjelasan yang
diberikan petugas dan akan melaksanakan anjuran petugas dengan baik.
5.2 Saran
1. Bagi masyarakat
Diharapkan mampu melaksanakan anjuran petugas dengan baik dan benar jika terjadi
komplikasi yang serupa yaitu letak sungsang.
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dan keterampilan dalam memberikan
asuhan secara komprehansif.