Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH FARMASI  1240 M Two Sicilies

 Dekrit Raja Jerman Frederick II


Obat  Farmasi membutuhkan ilmu, ketrampilan, inisiatif & tanggungjawab khusus
y.i setiap zat kimia (alami maupun sintetik) selain makanan yang mempunyai untuk menghasilkan produk yang memadai untuk manusia
pengaruh terhadap atau dapat menimbulkan efek pada organisme hidup, baik
efek psikologis, fisiologis, maupun biokimiawi. Pengaruh Ilmu Kimia
Tujuan Pengobatan • 1529 M Paracelsus
 Penetapan diagnosa, pencegahan (preventif), dan penyembuhan (kuratif), Dokter dan ahli kimia Swiss memperkenalkan sejumlah besar zat kimia
simtomatik untuk dipakai sebagai obat internal
 Pemulihan kembali (rehabilitatif) dan peningkatan kesehatan (promotif) • 1742 M Karl Wilhelm Scheele
 Kontrasepsi ahli farmasi Swedia, penemu : asam laktat, asam sitrat, oksalat, tatrat,
arsenat. Identifikasi : gliserin, asm benzoat, oksigen
Sejarah farmasi  1783 M Friedrich Serturner
 2000 SM Tablet Tanah Sumerian  Farmasis Jerman , isolasi morfin dari opium
Resep tertua yg brp tulisan: carpenter plant, gum resin markasi & thymi  1795 M J. Caventou & J. Pelletier
 1500 SM Papyrus Ebers Isolasi kinin & sinkonin dari sinkona, Striknin & brucin dari nuks vomica
Tulisan kertas, panjang 60 feet,lebar 1 f, berisi 800 formula, 700 obat  1646 W. Davis, First operating apotery shop
tumbuhan, mineral, hewan, lumpang, ayakan, timbangan  1820 USP I
 1821 Philadelphia College of Pharmacy
Pengantar Pandangan Ilmiah  1823 Massachusetts College of P.
 460 SM, Hipokrates, dokter Yunani, memperkenalkan farmasi & kedokteran  1825 American Jurnal of P.
secara ilmiah.  1826 Balard –Bromine
 Sumpah Hipokrates: tata cara & perilaku profesi penyembuhan, bpk ilmu Hemel – etanol
kedokteran, istilah farmakon : obat yg dimurnikan untuk kebaikan.  1826 Perusahaan Farmasi I berdiri
 50 M, Dioscorides  1828 Wohler – urea
dokter Yunani yang pertama menggunakan ilmu tumbuhan, menulis De  1829 New York College of P.
Materia Medika ilmu farmakognosi : standarisasi simplisia, membuat :  1831 Liebig & Soebiran- cloroform
aspidium, opium, ergot, hyosyamus, cinnamomi.  1848 Etika Farmasis Amerika
 150 M, Galen  1852 APA
Membuat campuran obat dengan penyarian (sediaan galenik), Galen  1865 Konferensi Farmasis Internas. I
cerat’s. Farmasi merupakan fungsi dari kedokteran ad meningkatnya jumlah  1902 Farmakope Internasional I
& jenis obat, semakin rumit cara pembuatannya Perubahan Profesi Farmasi
1. Tahap Tradisional (sblm 1960)
Farmasi terpisah dr Kedokteran Fungsi farmasis : menyediakan, membuat & mendistribusikan obat
Melibatkan seni & ilmu pembuatan obat dari sumber alam atau sintetik poien = buat
menjadi sediaan/produk yang sesuai untuk mencegah, mendiagnosa atau Resep/formula/standar yang dibutuhkan untuk membuat/ menyiapkan obat
mengobati penyakit.
2. Tahap Transisional (Th. 1960-1970)  Mulai dipakai th 1580 - buku standar obat di Bergamo, Italia. Sejak itu
Timbul karena sebagian besar pembuatan obat dari industry, Penyiapan pharmacopeia untuk tiap kota, propinsi, negara tidak terhitung lagi di Eropa
resep racikan dapat dilakukan asisten apoteker  Perlu keseragaman –farmakope 3 kota
3. Tahap Masa Kini London- Edinburg-Dublin –buku resmi di seluruh Inggris sampai 1864
 Ilmu kedokteran cenderung semakin spesialistis
 Obat-obat baru yg efektif secara terapetik berkembang pesat Sejarah USP
 Peningkatan biaya kesehatan sektor publik Farmakope Amerika I –Lititz Pharmacopeia-1778 di Lititz, Pennsylvania
 Tuntutan masyarakat pd pelayanan & pertanggungjawaban RS Militer AD Amerika, booklet, 32 hal, ket. 84 jenis obat, 16 obat
medis pemakaian luar
 Farmasis : Profesi berpendidikan tinggi tetap tidak dimanfaatkan sesuai 1808- The Massachusetts Medical Society, 272 hal, 536 monografi obat &
pendidikannya sediaan farmasi, termasuk obat asli Amerika
 Munculnya farmasi bangsal/ farmasi klinis, Meliputi : pelayanan 6 Jan 1817, Lyman Spalding-New York, mengusulkan Farmakope Nasional
farmasi klinis serta pelayanan teknis/non klinis (Bpk Farmakope Amerika)
Wakil 4 distrik : utara, tengah, selatan, barat
Product oriented →Patient oriented → Pharmaceutical Care Konvensi di Washington 1 jan 1820
USP I (15 Des 1820) – bhs.Inggris & Latin, kedokteran & farmasi
Tahap Pharmaceutical Care (Asuhan Kefarmasian) 272 hal. 217 obat, perbaikan tiap 10 th
Pelayanan menekankan : Peran Farmasis: Konvensi I USP – dokter, th 1830&1840 farmasi diundang
 Penilaian (Assesment) utk perbaikan, 1850 –merup. Anggota penuh
 Pengembangan perencanaan perawatan (development of a care plan) 1870 farmakope : semuanya farmasis-usaha menghidupkan kembali minat
 Evaluasi dokter
Konvensi (th 1900) mengeluarkan suplemen
Th 1940 perbaikan tiap 5 th
Sekarang : Komisi umum revisi tdr dr 60 anggota : 20 dokter & 40 farmasis
Farmakope berkembang mengikuti perkembangan obat. Banyak
formula/obat tdk bisa masuk ke USP meskipun sdh dipakai scr luas oleh
dokter
Sbg btk protes ,APA - formularium yg menampung obat/formula yg tdk
FARMAKOPE masuk USP-National Formulary of Unofficial Preparations – 30 jun 1906
Pharmacopeia National Formulary
pharmakon=obat 2 jan 1975 USP Convention, Inc membeli NF- 1 jul 1980 USP XX & XV
USP Dispensing Information Daftar baku pembanding, uji batas mikroba, kromatografi, uji waktu hancur, dll
1983 USP DI -2 vol. –Information for the Health Care Provider & Advice for PERAKSI, INDIKATOR, LARUTAN
the patient Membahas tentang pereaksi dan larutan yang dibutuhkan untuk uji dan
penetapan kadar
International Pharmacopeia TABEL
 Diterbitkan oleh WHO bekerjasama dg anggota  Tabel alkoholmetrik (tabel BJ dan kadar etanol)
 Diterbitkan I th 1951 BM (Bobot molekul berdasarkan rumus molekul bahan kimia yang terdapat
 Tdk mempunyai kekuatan hukum dalam monografi)
 Kesetaraan termometrik (kesetaraan skala celcius ke fahrenheit)
Pharmacope Eropa  Larutan Isotonik (kesetaraan NaCl dan penurunan titik beku)
• Hanya utk negara eropa

KOMPONEN FARMAKOPE INDONESIA


SEJARAH FARMAKOPE
 Usulan Kongres Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) th 1958
 Pembentukan panitia FI th 1959
 FI ed I Jilid I diberlakukan tanggal 20 Mei 1962
 Penyusuan berdasarkan naskah usulan IAI yang mengacu pada
Pharmacopea International
 Tahun 1965 diterbitkan FI ed I Jilid II
 Tahun 1972 diterbitkan FI ed II, yang diperbaharui th 1974 menjadi Ekstra FI
 Tahun 1979 diterbitkan FI ed III
 Tahun 1995 diterbitkan FI ed IV

KOMPONEN FI :
DAFTAR
Daftar isi, daftar sediaan umum, daftar monografi
KETENTUAN UMUM
Judul, bobot atom, etanol, pereaksi, pengujian dan penetapan kadar
MONOGRAFI
Struktur kimia, persyaratan kadar, pemerian, kelarutan bahan, dll
LAMPIRAN
Simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum
KETENTUAN UMUM mengalami perubahan proses apa pun, dan kecuali dinyatakan lain
Pedoman dasar untuk penafsiran dan penerapan standar, pengujian, penetapan umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan.
kadar, dan spesifikasi lainnya.  Eksudat tanaman
Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman
Komponen-komponen Dalam Penetapan Kadar/ Pengujian atau dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari selnya. Eksudat
 Bahan (bahan aktif, bahan tambahan) tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan-bahan nabati lainnya yang
 Pereaksi (sesuai mutu dan analisis) dengan cara tertentu dipisahkan/diisolasi dari tanamannya.
 Baku pembanding  Simplisia hewani
Bahan yang sesuai sebagai pembanding dalam pengujian dan penetapan Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh atau zat-
kadar. zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia
murni, misalnya minyak ikan (Oleum iecoris asselli) dan madu (Mel
Angka Yang Signifikan Dan Toleransi depuratum).
Dinyatakan dengan batas atas dan batas bawah, dalam % atau angka mutlak.
Syarat bahan tambahan
Pengujian dan Penetapan Kadar  Tidak membahayakan
 Alat dengan spesifikasi tertentu, jenis wadah  Tidak melebihi jumlah minimum untuk memeberi efek tang diharapkan,
 Tangas uap (tangas dengan uap air panas yang mengalir) tergantung fungsinya.
 Tangas air, tanpa disebutkan suhu tertentu yang digunakan adalah tangas  Tidak mengurangi bio avabilitas (jumlah minimal suatu obat yg dapat
air yang mendidih kuat menimbulkan efek terapi), efek terapi atau keamanan, tidak mengganggu
 Prosedur penetapan kadar dan pengujian dalam farmakope. dalam pengujian dan penetapan kadar.
 Pernyataan “lebih kurang” pada bobot atau volume bahan yang digunakan
 Penetapan blangko Pemerian
 Pengeringan dengan “keringkan sampai bobot tetap” Paparan mengenai sifat zat meliputi wujud, rupa, warna, rasa, bau, sifat fisika
 Penyaringan dengan “saring” dan kimia.
 Uji identifikasi
 Bau dengan “tidak berbau”, praktis tidak berbau, berbau khs lemah, dengan Kelarutan
tidak lebih dari 25 gram selama 15 menit.  1 bagian bobot zat padat atau 1 bagian volume zat cair larut dalam 1 bagian
 Air adalah air yang dimurnikan. volume tertentu pelarut, pada suhu 20 0
 Air hangat suhu 60° – 70°
Contoh bahan aktif  Air panas suhu 85° – 95°
 Simplisa
Pengelompokan kelarutan :  Wadah dosis tunggal
 Sangat mudah larut <1 Wadah satuan tunggal untuk bahan yang hanya di gunakan secara
 Mudah larut 1-10 parenteral.
 Larut 10-30  Wadah dosis satuan
Wadah satuan tunggal untuk bahan yang digunakan secara parental dalam
 Agak sukar larut 30-100
dosis tunggal, langsung dari wadah.
 Sukar larut 100-1000
 Sangat sukar larut 1000-10.000
 Praktis tidak larut 10.000

Penyimpanan
Tersimpan pada suhu:
 Dingin ≤80C
 Sejuk 80C - 150C
 Kamar 150C - 300C
 Hangat 300C - 400C
 Panas >400C

Wadah
 Wadah tidak tembus cahaya
Melindungi isi dari cahaya.
 Wadah tertutup baik
Melindungi isi terhadap masuknya bahan padat dan mencegah kehilangan
bahan selama penanganan, pengangkutan, penyimpanan dan distribusi.
 Wadah tertutup rapat
Melindungi isi terhadap masuknya bahan cair, bahan padat, atau uap, dan
mencegah kehilangan, merekat, mencair atau menguapnya bahan.
 Bahan tertutup kedap
Mencegah menembusnya udara/ gas selama penanganan, pengangkutan,
penyimpanan dan distribusi.
 Wadah satuan tunggal
Produk obat yang dumaksudkan untuk digunakan sbg dosis tunggal yang
harus digunakan segera setelah dibuka.
6. Tablet Bukal
Digunakan dengan meletakkan di antara pipi dan gusi.
BENTUK SEDIAAN 7. Tablet Sublingual
Capsula (kapsul) dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan dengan meletakkan
Terdiri dari 2 macam : lunak dan keras tablet di bawah lidah
Ada 8 macam ukuran. Bahan kapsul dari gelatin, pati, atau bahan lain 8. Tablet Kunyah
Cara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa enak di rongga
Pulvis (Serbuk) mulut, mudah ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit, atau tidak enak
Merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan,
ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar. Krim
Setengah padat, bertipe emulsi, mengandung tidak kurang dari 60 % air
Pulveres
Merupakan serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus Pasta
menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum. Setengah padat, jumlah bahan padat lebih banyak.
Pilulae (PIL)
Tablet (Compressi) Merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat
Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan
tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung karena tergusur tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan
satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan. jamu
1. Tablet Kempa
Paling banyak digunakan, ukuran dapat bervariasi, bentuk serta Infusa
penandaannya tergantung design cetakan Merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati
2. Tablet Cetak 0
dengan air pada suhu 90 C selama 15 menit. Perhatian khusus : perbedaan
Dibuat dengan memberikan tekanan rendah pada massa lembab dalam
dengan decocta, waktu dan cara penyerkaian, kadar simplisa.
lubang cetakan.
3. Tablet Hipodermik
Immunosera (Imunoserum)
Dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air. Dulu
Merupakan sediaan yang mengandung Imunoglobin khas yang diperoleh dari
untuk membuat sediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral.
serum hewan dengan pemurnian. Berkhasiat menetralkan toksin kuman (bisa
4. Tablet Trikurat
ular) dan mengikat kuman/virus/antigen.
Tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris. Sudah jarang
ditemukan
5. Tablet Efervescen
Tablet larut dalam air. Harus dikemas dalam wadah tertutup rapat atau
kemasan tahan lembab. Pada etiket tertulis “tidak untuk langsung ditelan”.
Penggunaan lokal 􀃆 memudahkan defekasi serta mengobati gatal, iritasi, dan
inflamasi karena hemoroid
Guttae (Obat Tetes) Penggunaan sistemik 􀃆 aminofilin dan teofilin untuk asma, chlorprozamin untuk
Merupakan sediaan cairan berupa larutan, emulsi, atau suspensi, dimaksudkan anti muntah, chloral hydrat untuk sedatif dan hipnotif, aspirin untuk analgenik
untuk obat dalam atau obat luar, digunakan dengan cara meneteskan antipiretik
menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang
dihasilkan penetes beku yang disebutkan Farmacope Indonesia. Unguenta (Salep)
Merupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada
Injectiones (Injeksi) kulit atau selaput lendir. Dapat juga dikatakan sediaan setengah padat yang
Merupakan sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau
yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok.
disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau
selaput lendir. Tujuannya yaitu kerja obat cepat serta dapat diberikan pada ANGKA BERMAKNA
pasien yang tidak dapat menerima pengobatan melalui mulut Angka Bermakna
• Setiap angka yang digunakan untuk menyatakan harga atau besaran pada
Galenik tempat dimana ia berada
Merupakan sediaan yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari hewan atau • Angka yang diperoleh dari hasil pengukuran
tumbuhan yang disari. • Angka yang menunjukkan pengukuran yang dapat dipercaya
• Berkaitan dengan alat yang dipakai
Extractum • Agar tidak mempunyai dua arti, penulisan angka sebaiknya menggunakan
Merupakan sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat dari notasi pangkat
simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai,
kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk Angka Pasti
yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi baku yang angka yang dihasilkan dari perhitungan langsung
ditetapkan. Angka Tidak Pasti
Angka yang dihasilkan dari perkiraan
Vaksin contoh : hasil pengukuran buret makro 13,62 ml, 1,3 & 6 adalah a. pasti, 2 adlh
Mengandung zat antigen yang mampu menimbulkan kekebalan aktif pada a. tdk pasti
manusia. Dibuat dari bekteri atau virus.
Penimbangan :
Suppositoria 1,0 g ketelitian 0,1 g
Merupakan sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan 1,0000 g ketelitiannya 0,1 mg
melalui rektal, vagina atau uretra, umumnya meleleh, melunak atau melarut  Buret makro skala terkecil 0,1 ml
pada suhu tubuh. Tujuan pengobatan yaitu:
Penulisan angka secara ilmiah
 angka nol yang terletak di sebelah kiri digit bukan merupakan angka
bermakna. Contoh : 0,00123  1,23 x 10 -3
 angka nol yang terletak di sebelah kanan titik desimal dan di sebelah kanan
digit bukan nol yang pertama diperhitungkan sebagai angka bermakna
Contoh : 125,0  1,250 x 102

Bilangan Bermakna & Cara Perhitungannya


 Hasil perkalian atau pembagian menghasilkan angka bermakna yang sama
dengan angka yang ketepatannya paling kecil
Contoh: 21,95/3,62 x4,5 = 1,3474525 ditulis 1,3
 Hasil penambahan dan pengurangan dibulatkan shg mempunyai angka
desimal sama spt angka desimal yg paling sedikit
Contoh : 4,371 + 302,5 = 306,871 ditulis 306,9

Pembulatan
 Pembulatan suatu bilangan bila nilainya kurang dr 5 maka dihilangkan
contoh : 6,2317 ditulis 6,23
 bila nilainya lebih besar dr 5 atau angka 5 yg diikuti angka bukan nol, maka
nilainya ditambah 1
contoh : 6,236 dan 6,2351 ditulis 6,24

JUMLAH ANGKA
BILANGAN
BERMAKNA

53 2

530,0 4

0,00053 2

5,0030 5

5,3 x 10-2 2

5,30 x 104 3

Anda mungkin juga menyukai