c
! "
#
#
$ #
%
&
' %
(
)* !+ %
, - (
.
&
,
- .
/ c
- .
Ä Ä
Selalu meningkat akibat terjadinya
krisis ekonomi di Indonesia sejak
pertengahan tahun 1997 (Kompas,
4/12/98).
Jumlah anak jalanan sekitar 12.100
pada tahun 2009 (Kompas, 25 Januari
2010).
Krisis ekonomir keluarga miskin
ranak jadi korban r anak tidak
sekolah, anak bekerja mencari nafkah
atau untuk kebutuhan sekolah
Ä Ä
Fenomena yang dihadapi anak jalanan pun
beraneka ragam (rumah, sekolah, umur,
waktu beroperasi, aktivitasnya)
Anak jalanan juga dapat ditemukan di
berbagai belahan dunia. Seorang pejabat
UNICEF memperkirakan ada sekitar 100
juta anak jalanan di dunia. Di Asia, menurut
perkiraan Childhope Asia, sebuah NGO
yang berbasis di Philipina, memperkirakan
ada sekitar 25-30 juta anak jalanan
(Chaturvedi, 1994).
Ä Ä
Berkembangnya jumlah anak
jalanan merupakan siklus
permasalahan sosial yang perlu
mendapat perhatian. Situasi
semacam ini akan berdampak
buruk bagi anak sendiri
maupun lingkungan di mana
mereka berada.
DEFINISI
Karyanto (dalam Suranto, 1999)
mengatakan bahwa masyarakat
mengenali anak jalanan sebagai
kelompok anak-anak yang sebagian
besar waktunya berada di jalanan.
1. Tingkat mikro (
)
2. Tingkat meso (
)
3. Tingkat makro (
)
* /
UNICEF membedakan anak jalanan
atas dua bagian, yaitu :
1. Anak-anak yang timbul dari jalanan
(
)
2. Anak-anak yang ada di jalanan
(
)
Klasifikasi anak jalanan
menurut Tata Sudrajat:
yaitu anak-anak
yang hanya berada sesaat di jalanan.
Di dalam kelompok ini terdapat dua
kelompok anak jalanan, yakni:
- anak dari luar kota
- anak yang tinggal bersama dengan
orangtuanya.
yaitu anak yang
tumbuh di jalanan dan seluruh
waktunya dihabiskan di jalanan.
_ayasan Kesejahteraan Anak Indonesia
(1999) membedakan anak jalanan menjadi
4 kelompok
Anak-anak yang tidak berhubungan lagi
dengan orang tuanya (
Anak-anak yang berhubungan tidak
teratur dengan orang tua.
Anak-anak yang berhubungan teratur
dengan orang tuanya
Anak-anak jalanan yang berusia di atas
16 tahun. ïereka berada di jalanan
untuk mencari kerja, atau masih labil
suatu pekerjaan.
4 jenis model penanganan anak jalanan (Menurut
Suharto dalam Penanganan Anak Jalanan : Meretas
Indikator Keberhasilan), yaitu: