KAJIAN TEORI
A. Anak Jalanan
dihabiskan di jalan lebih dari 4 jam dalam satu hari. Pada dasarnya anak
maupun berkeliaran. Dalam mencari nafkah, ada beberapa anak yang rela
14
melakukan kegiatan mencari nafkah di jalanan dengan kesadaran sendiri,
orang-orang di sekitar mereka, entah itu orang tua atau pihak keluarga lain,
dengan alasan ekonomi keluarga yang rendah. Ciri-ciri anak jalanan adalah
anak yang berusia 6 – 18 tahun, berada di jalanan lebih dari 4 jam dalam
a. Berdasarkan Usia
sampai 18 tahun
15
b. Berdasarkan Pengelompokan
diantara mereka adalah anak-anak yang karena suatu sebab lari atau
pada kategori ini sangat rawan terhadap perlakuan salah, baik secara
segala risikonya. Salah satu ciri penting dari kategori ini adalah
16
pemampangan kehidupan jalanan sejak anak masih bayi, bahkan sejak
sepanjang rel kereta api dan pinggiran sungai, walau secara kuantitatif
17
Menurut Departemen Sosial RI (2002: 13 -15), setiap rumah
sebagai berikut:
18
terminal, emper toko, kolong jembatan dan pertokoan
d) Hubungan dengan orang tuanya biasanya sudah putus
e) Bekerja sebagai: pemulung, pengamen, pengemis. penyemir
sepatu, kuli angkut barang
f) Berpindah-pindah tempat
2) Kelompok anak jalanan yang bekerja di jalanan dan masih pulang
ke rumah orang tua mereka setiap hari. Karekteristiknya:
a) Hubungan dengan orang tua masih ada tetapi tidak harmonis
b) Sebagian besar dari mereka telah putus sekolah dan sisanya
rawan untuk meninggalkan bangku sekolah
c) Rata-rata pulang setiap hari atau seminggu sekali ke rumah
d) Bekerja sebagai: pengemis, pengamen di perempatan, kernet,
asongan koran dan ojek payung
3) Kelompok anak jalanan yang bekerja di jalanan dan pulang ke
desanya antara 1 hingga 2 bulan sekali. Karekteristiknya:
a) Bekerja di jalanan sebagai: pedagang asongan, menjual
makanan keliling, kuli angkut barang
b) Hidup berkelompok bersama orang-orang yang berasal dari
satu daerah dengan cara mengontrak rumah atau tinggal di
sarana-sarana umum / tempat ibadah seperti masjid
c) Pulang antara 1 hingga 3 bulan sekali
d) Ikut membiayai keluarga di desanya
e) Putus sekolah
4) Anak remaja jalanan bermasalah (ABG). Karakteristiknya:
a) Menghabiskan sebagian waktunya di jalanan
b) Sebagian sudah putus sekolah
c) Terlibat masalah narkotika dan obat-obatan lainnya
d) Sebagian dari mereka melakukan pergaulan seks bebas, pada
beberapa anak perempuan mengalami kehamilan dan mereka
rawan untuk terlibat prostitusi
e) Berasal dari keluarga yang tidak harmonis
19
b) Hidup dalam kelompok kecil atau perorangan
c) Tidur di ruang-ruang atau cekungan di perkotaan, seperti:
f) Berpindah-pindah tempat.
bekerja di jalanan
kerjanya di jalan
20
a) Bekerja di jalanan sebagai: pedagang asongan, menjual
e) Putus sekolah
keluarganya
c) Masih bersekolah
Karakteristiknya:
21
c. Berdasarkan Ciri-ciri Fisik dan Psikis
anak jalanan pada ciri-ciri fisik dan psikis, yakni 1) Ciri Fisik: warna
acuh tak acuh, penuh curiga, sangat sensitif, berwatak keras, serta
adalah:
1) Ciri-ciri fisik
b) Rambut kemerah-merahan
2) Ciri-ciri psikis
a) Mobilitas tinggi
b) Acuh tak acuh
c) Penuh curiga
22
d) Sangat sensitif
e) Berwatak keras
f) Kreatif
hari
atau lama tidak bertemu dengan orang tua, berhubungan tidak teratur
dengan orang tua, dan bertemu teratur setiap hari atau tinggal dan tidur
Nasional (2000: 61-62), beberapa macam intensitas anak jalanan dengan keluarga
mereka adalah: hubungan orang tua sudah putus, masih ada hubungan dengan
orang tua tetapi tidak harmonis, maupun pulang antara 1 sampai 3 bulan sekali.
23
Dari beberapa sumber di atas, dapat disimpulkan bahwa
sendiri atau bersama teman, maupun ikut bersama orang tua atau
24
bertempat tinggal dengan cara mengontrak sendiri atau bersama
teman; dan 3) tinggal dan tidur bersama orang tua atau wali.
f. Berdasarkan Aktivitas
aktivitas yang dilakukan oleh anak jalanan adalah antara lain memiliki
25
Selain itu Badan Kesejahteraan Sosial Nasional (2000: 61-62)
menggelandang.
penjual jasa.
keberadaan anak jalanan ada 3 macam, yakni faktor pada tingkat mikro
26
diidentifikasi dari anak dan keluarga yang berkaitan tetapi juga berdiri
sendiri, yakni:
1) Lari dari keluarga, disuruh bekerja baik karena masih sekolah atau
pembangunan pemerintah.
1) Keluarga miskin
27
Hampir seluruh anak jalanan berasal dari keluarga miskin.
yang berasal dari luar kota, sebagian besar berasal dari desa-desa
miskin.
keluarga orang tua mereka atau tatkala anak yang biasanya lebih
ibunya.
3) Kekerasan keluarga
28
Kekerasan keluarga merupakan faktor risiko yang paling
29
tahun memilih atau dibiarkan oleh orang tuanya untuk tidur di
5) Eksploitasi ekonomi
6) Keluarga homeless
1) Faktor pendorong:
30
a) Keadaan ekonomi keluarga yang semakin dipersulit oleh
2) Faktor penarik:
bebas.
31
Sosial RI (2001: 25-26), pada tingkat messo (masyarakat), sebab yang
kriminal.
a. Ikut-ikutan teman
studi yang ada menjadi salah satu faktor risiko yang membuat
32
mengetahui teman-temannnya bisa menghasilkan uang.
anak jalanan
33
1) Ekonomi, adalah adanya peluang pekerjaan sektor informal yang
terlempar ke jalanan.
untuk menjadi pencari kerja dan jalanan mereka jadikan salah satu
34
anak jalanan sebagai trouble maker atau pembuat masalah
menghadapi kesulitan.
1) Dampak program
dari dunia jalanan yang dinilai sangat tidak layak untuk diarungi
oleh mereka. Salah satu faktor yang dapat dikatakan sebagai faktor
untuk anak jalanan. Hal ini sangat mengejutkan dan kiranya dapat
35
menjadi bahan evaluasi dan refleksi yang hasilnya dapat digunakan
2) Korban bencana
menjadi pengemis.
3) Korban penculikan
Dari banyak uraian yang berasal dari berbagai sumber di atas dapat
36
pada akhirnya bisa turun ke jalan dan menjadikan jalanan sebagai pusat
aktivitas mereka baik faktor pada tingkat mikro, messo, maupun makro.
makro.
Grafika, 2003: 6-7). Hal ini pula yang seharusnya didapatkan juga oleh
anak jalanan. Mereka memiliki hak yang sama dalam hal perlindungan
anak.
37
Dalam Undang-Undang RI No. 23 tahun 2002 dijelaskan pula
membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, etnik, budaya dan
bahasa, status hukum anak, urutan kelahiran anak, dan kondisi fisik
seorang anak.
38
anakanak yang memiliki kehidupan tidak layak dan mengalami masalah
(PKS- ABH)
(PKS-AMPK)
39
34) bahwa, lembaga Kesejahteraan Sosial Anak yang menyelenggarakan
tambahan.
atau Gakin.
40
2) Layanan remidial yakni pelaksanaan remidial (pendidikan formal
nasional).
kelak.
anak.
41
2) Koordinasi dengan pihak terkait yakni baik dengan lembaga
hukum.
kompleks, yakni antisipasi dan evaluasi tentang diri di masa depan dalam
42
bertingkah laku menuju masa depan yang terdiri dari antisipasi dan
berikutnya.
afektif, dan aspek kognitif. Aspek motivasional dan afektif dari motivasi
dapat dinyatakan dalam sikap yang lebih optimis atau pesimis, lebih positif
atau negatif, serta berhubungan pula dengan sistem nilai dan tujuan yang
diri dan lingkungannya. Sementara itu, aspek kognitif dari orientasi masa
yang lebih sederhana atau lebih kompleks, lebih luas atau lebih sempit,
tepat, koheren atau realistik, serta besarnya kontrol yang dimiliki individu
43
Dengan turut sertanya aspek kognitif, maka berarti perkembangan
Hal ini sesuai dengan teori perkembangan kognitif Piaget, masa remaja
pada masa remaja dan dewasa awal, yang meliputi berbagai lapangan
dengan persiapan memasuki dunia kerja pada masa dewasa awal. Orientasi
44
memengaruhi minat dan kebutuhan remaja untuk yang akan menjalani
kini dan di masa yang akan datang. Skemata kognitif memberikan suatu
masa yang akan datang, baik tentang dirinya sendiri maupun tentang
kognitif sebagai mediator bagi masa lalu dalam memengaruhi masa depan.
(konsep diri), dan atributional style (gaya atribusi). Dari skemata yang
45
dihasilkan, individu berusaha mengantisipasi peristiwa-peristiwa di masa
yaitu:
46
Anticipated life
span development
Motivational
S
C Contextual Goals
H Knowledge
E Planning
M Skills
A Plans
T Self-concept
A Evaluation
Attributions
Atributional style
emotional
berikut:
a. Tahap Motivational
47
Menurut Nurmi (1989: 1), motivasi (motivation) merujuk pada
itu unsur nilai (value) yang dimiliki oleh seseorang juga termasuk
subtahap
yaitu:
spesifik,
b. Tahap Planning
48
bagaimana individu merancang realisasi dari tujuan pribadi mereka
dibutuhkan.
telah disusun.
subtahap, yaitu:
berikutnya.
2) Penyusunan rencana
49
Dalam penyusunan suatu rencana, individu dituntut untuk
dapat diwujudkan.
dan realization.
c. Tahap Evaluating
50
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses pembentukan masa
kemungkinan
orientasi masa depan belum diwujudkan, tetapi pada tahap ini individu
orientasi masa depan remaja terdiri dari tiga tahap, yakni motivasi,
51
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang memiliki peran penting dalam
perkembangan remaja, baik itu faktor dari individu itu sendiri maupun
menjadi dua macam, yaitu faktor individu remaja itu sendiri dan faktor
lingkungan.
a. Faktor Individu
yang dapat diantisipasi di masa yang akan datang, baik tentang dirinya
52
pengetahuan kontekstual, keterampilan, konsep diri, dan gaya atribusi.
datang.
gaya atribusi.
b. Faktor Lingkungan
53
mendapat dukungan dari orang tua, akan tumbuh menjadi individu
54
menyelesaikan masalah secara lebih mudah, sesuai dengan
5. Remaja
a. Definisi Remaja
tahun sampai dengan 21 tahun bagi pria. Hal ini menunjukkan adanya
pembagian remaja awal usia 13/14 tahun – 17 tahun dan remaja akhir
55
remaja Hurlock membagi kedalam usia remaja awal yang berkisar
antara umur 13/14 – 17 tahun dan remaja akhir usia 17-21 tahun. Hal
awal (13-14 tahun), remaja tengah (15-17 tahun), remaja akhir (18-21
tahun).
berasal dari bahasa Latin adolescer yang artinya tumbuh atau tumbuh
menuju dewasa, peralihan tidak berarti terputus atau berubah dari apa
56
1994: 258). Hal ini menunjukkan bahwa usia remaja merupakan
b. Perkembangan Remaja
a. Perkembangan Fisik
tinggi dan berat badan, yakni tinggi dan berat badan mereka rata-
b. Perkembangan Kognitif
57
besar terhadap lapangan kehidupan yang akan di jalaninya sebagai
agama.
c. Perkembangan psikososial
resiliensi.
58
seseorang itu sesuai dengan tuntutan baik dari diri maupun lingkungan
lain :
59
usia adalah anak yang berusia antara 5 sampai 18 tahun. Dari rentang
C. Penelitian Terdahulu
pada tahun 2010 dengan judul Anak Jalanan Menurut Perspektif Hukum
Dalam penelitian ini ditemukan sebuah kesamaan esensi dan tujuan hukum
60
Dalam hukum Islam dipahami bahwa peran yang dilakukan instansi Dinas Sosial,
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta selama ini selaras dengan ajaran
dalam Islam. Hal ini dikaitkan dengan tujuan Islam yang menggunakan teori-teori
Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Sri Tjahjorini Sugiharto pada
perilaku anak jalanan. Selain itu perilaku anak jalanan dipengaruhi secara
nyata oleh latar belakang lingkungan tidak melalui ciri fisik, melainkan
melalui ciri psikologik dan ciri sosiologik. Perilaku anak jalanan meskipun
kurang tampak dipengaruhi secara langsung oleh ciri fisik, ciri psikologik dan
ciri sosiologik, dibanding oleh latar belakang keluarga dan latar belakang
pada tahun 2008 dengan judul Study Karakteristik Anak Jalanan dalam
61
pelayanan dari lembaga sosial dan mereka tidak ingin kembali ke jalan. Upaya
kembali lagi ke jalan dapat ditempuh model kebijakan rehabilitatif. Upaya lain
sosial.
yang dilakukan oleh Tuti Hayati pada tahun 2009 dengan judul Aliensi Diri
penelitian ini didapatkan hasil bahwa anak jalanan subjek penelitian memiliki
aliensi diri yang cukup tinggi dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam
pribadi.
mengkaji lebih dalam mengenai anak jalanan sehingga dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam melakukan penelitian ini baik dari segi karakteristik anak
jalanan yang sesuai, maupun tentang kajian hukum bagi anak jalanan. Dari
62
hasil kajian terhadap beberapa penelitian tersebut penulis dapat mengambil
D. Kerangka Berfikir
jalanan dengan keterbatasan fasilitas dan perhatian dari lingkungan sekitar ini
mengalami banyak perkembangan dan perubahan pada usia remaja. Baik itu
kognitif, pada usia remaja mulai muncul orientasi masa depan. Orientasi masa
depan merupakan salah satu dari beberapa tugas perkembangan pada usia
remaja.
yang luas dan berhubungan dengan cara seseorang berfikir maupun bertingkah
laku menuju masa depan yang terdiri dari antisipasi dan evaluasi tentang diri
63
masa depan yang melalui tahap motivations, planning, dan evaluations.
menjadi dua bagian, faktor individu remaja itu sendiri dan faktor lingkungan.
keterampilan, konsep diri, dan gaya atribusi. Sedangkan yang termasuk dalam
orientasi masa depan anak jalanan di tengah kondisi lingkungan anak jalanan
64
E. Pertanyaan Penelitian
8. Apa bidang yang diminati atau hobi berkaitan dengan orientasi masa depan
anak jalanan?
10. Bagaimana rencana yang dibuat anak jalanan untuk mewujudkan orientasi
yang dimiliki?
11. Bagaimana ketercapaian rencana yang telah dijalani oleh anak jalanan?
65
13. Bagaimana pandangan tentang kemungkinan pencapaian orientasi masa
depan?
15. Keterampilan apa yang dimiliki anak jalanan berkaitan dengan orientasi
instrumental)?
66