ASEP SUMARYANA
Tugas;
Penilaian.
KEUANGAN PUBLIK
(Suparmoko, 2000)
Studi mengenai pengaruh-pengaruh
dari anggaran penerimaan dan
belanja negara terhadap
perekonomian, terutama terhadap
pencapaian tujuan-tujuan ekonomi
seperti pertumbuhan ekonomi,
stabilitas harga, distribusi
penghasilan yang lebih merata dan
juga peningkatan efisiensi serta
penciptaan kesempatan kerja
CIVIL SOCIETY
PEMERINTAH
KEUANGAN
SWASTA MASYARAKAT
POSISI PEMERINTAH-MASYARAKAT
SUMBER
PENGELUARAN
By Of
public Public
fasilitator Agen
tunggal Tradi-
obyek sional
PEMERINTAH
Ber-
SUMBER MASYARAKAT kembang
PENERIMAAN Public
service
For mitra
Maju
Public
Mega
subyek
politan
MASYARAKAT
Konstituent, kelompok masyarakat yang
menjadi pendukung ataupun simpatisan
politik dalam suatu pemilu (old public
administration);
Konsumen, kelompok masyarakat yang
menjadi pengguna ataupun pemanfaat
produk layanan pemerintah (New public
management);
Citizen, seluruh anggota masyarakat yang
wajib dilayani pemerintah (New public
service)
(Denhardt, 2004)
KONSEP DEMOKRASI
Kedaulatan rakyat (popular
sovereignity);
Kesetaraan politik (political equality);
INTERVENSI
PEMERATAAN
KESEJAHTERAAN
SUPER
PRASEJAHTERA KESEIMBANGAN SEJAHTERA
KESEMPATAN KERJA
STABILITAS HARGA
PELAYANAN PUBLIK
TUJUAN
MONETER
NEGARA
SIFAT LEMBAGA PEMERINTAH
Keinginan mengejar laba tidak inklusif
dalam usaha dan kegiatannya;
Dimiliki secara kolektif dan tidak
dibuktikan dalam bentuk pemilikan saham
yang dapat diperjualbelikan;
Sumbangan masyarakat terhadap
pemerintah tidak ada hubungannya secara
langsung dengan jasa yang diterima
masyarakat;
(Edward S. Lyn, 1984)
LATAR BELAKANG
Lahir dari wilayah politik (eksekutif-
legislatif);
Secara empirik pengeluaran negara tidak
pernah turun;
Pajak sendiri bukan semata-mata alat
pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan
dana tetap juga memengaruhi perilaku
masyarakat;
Anggaran negara secara empirik berkaitan
dengan perekonomian masyarakat
PENGELUARAN PEMERINTAH
SELALU MENINGKAT
Adanya perang;
Kenaikan tingkat penghasilan dalam
masyarakat;
Adanya urbanisasi seiring dengan
perkembangan ekonomi;
Perkembangan demokrasi;
Pemborosan birokrasi;
Negara berkembang, pemerintah sebagai
pelopor dan penggerak pembangunan;
Timbulnya program kesejahteraan rakyat.
ALASAN CAMPUR TANGAN
PEMERINTAH
Adanya barang kolektif;
Perbedaan biaya privat dan biaya Kolektif;
Sifat monopoli;
MENCERDASKAN
NEGARA RAKYAT
MEMAJUKAN
KESEJAHTERAAN
PERDAMAIAN
Survei Bank Dunia
Survei BPS
17,76 % rakyat Indonesia, hidup dlm garis
kemiskinan penghasilannya rata-rata 1,55 $
per-hari/13.950 atau 558 $ per-tahun
(Kompas, 11 Desember 2006)
7 % rakyat Indonesia, hidup dibawah garis
kemiskin an penghasilannya rata-rata
kurang dari 1 $ per-hari/ 9.000 atau 360 $
per-tahun (Kompas, 11 Desember 2006)
LSM/LPSM
AKADEMISI
PENDIDIK
PENGUSAHA
RAKYAT
PEMERINTAH JELATA
Super sejahtera
Sampah mobil
prasejahtera
ialah semua hak dan kewajiban
yang dapat dinilai dengan uang,
demikian pula segala sesuatu (baik
uang maupun barang) yang menjadi
kekayaan negara berhubung dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban
tersebut
SELEKSI PEMBINAAN INTERNAL EKSTERNAL
PINGGIRAN
MATERIAL
PELAYANAN
KEBUTUHAN WILAYAH KERJA
PUBLIK
IMMATERIAL KOTA
INFORMAL
KEBIJAKAN SUBSIDI
Untuk menambah pendapatan riil atau
mengurangi pengeluaran penerima
subsidi;
Berbentuk uang seperti “pembebasan”
pajak bagi PNS ataupun barang
seperti beras dan pupuk (innatura);
Stabilisasi harga pada komponen yang
disubsidi.
Alur Perencanaan dan Penganggaran
Pemerintah
Pusat
Pedoman Diacu
Dijabar
Pedoman Pedoman
RPJP RPJM -kan
RKP RAPBN APBN
Nasional Nasional
Pedoman Pedoman
RPJP RPJM Dijabar RKP
RAPBD APBD
Daerah Daerah -kan Daerah
Pemerintah
Daerah
Pedoman Diacu
UU SPPN UU KN
Keuangan Negara
PUSAT DAERAH
Dikelola dlm APBN Dikelola dlm APBD
Pengelolaan
Pimp
Lembaga
Presiden
Dikuasakan
Tinggi Negara Sbg Kep.
sbg pengguna Pemerintahan Diserahkan
Pembantu Presiden (desentralisasi)
Menkeu Menteri/pimp lembaga
sbg pengelola sbg pengguna
RPJMD RPJM
5 tahun
Renstra Dibahas
bersama
SKPD DPRD
5 tahun
1 tahun
Renja
RKPD RKP
SKPD
1 tahun
KUA PPAS
NOTA KESEPAKATAN
PIMPINAN DPRD DGN KDH
PEDOMAN
RKA-SKPD PEDOMAN
PENYUSUNAN
PENYUSUNAN
RKA-SKPD
RKA-SKPD
Tim
Anggaran Pemda
RAPERDA
RAPERDA
APBD
APBD
ANGGARAN BERBASIS KINERJA
PP 58/ 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah yang mengenalkan
penganggaran berdasarkan prestasi
kerja;
Pasal 36 (2) memperhatikan
pendanaan dengan hasil yang
diharapkan.
PERTANGGUNG JAWABAN DAN PELAPORAN
Presiden
Menteri KL (melalui Menkeu) Menteri KL
LPJ
Gubernur LPJ
(Wkl Pemerintah/Kepwil)
Gubernur
SKPD Prov (Kepala Daerah Otonom)
LPJ
LPJ
SKPD Prov
Bupati
SKPD Kab
LPJ
Walikota
Keterangan :
SKPD Kota
Alur Kewenangan/Penugasan
Alur Pendanaan
Alur Pertanggungjawaban
Fiskal
Kebijakan ekonomi dengan
mengubah penerimaan dan
pengeluaran pemerintah sehingga
sering disebut dengan kebijakan
anggaran pemerintah;
Dalam anggaran ada defisit atau
kebijakan fiskal ekspansif, surplus
(kebijakan fiskal kontraktif) dan
berimbang (balanced budget)
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal ekspansif / anggaran
defisit dengan pengeluaran lebih
besar daripada pemasukan;
Kebijakan fiskal kontraktif/ anggaran
surplus dengan pengeluaran lebih
sedikit daripada pemasukan;
Anggaran berimbang/balanced
budget dengan menyeimbangkan
pengeluaran dengan penerimaan
DAMPAK NEGATIF PABRIK
FUNGSI UTAMA
Penyediaan barang sosial atau proses pembagian
keseluruhan sumber daya untuk digunakan
sebagai barang pribadi-sosial atau bauran
ditentukan (alokasi);
Penyesuaian terhadap distribusi pendapatan dan
kekayaan untuk menjamin terpenuhinya
pemerataan yang berkeadilan (distribusi);
Digunakan sebagai alat untuk mempertahankan
tingkat kesempatan kerja yang tinggi, tingkat
stabilitas sebagaimana mestinya dan laju
pertumbuhan ekonomi yang tepat dengan
memperhitungkan segala akibat terhadap
perdagangan dan neraca pembayaran (stabilisasi)
BARANG PUBLIK
Nonrival consumption, setiap orang
dapat mengonsumsi secara simultan,
atau tidak mengurangi ketersediaan
bagi orang lain tatkala dikonsumsi
seseorang.
No-exlusion, membayar ataupun tidak,
tetap mendapatkan manfaatnya.
Contoh jalan, pertahanan nasional;
KLASIFIKASI PENGELUARAN
Investasi yang menambah kekuatan
dan ketahanan ekonomi mendatang;
Langsung memberikan kesejahteraan
dan kegembiraan bagi masyarakat;
Menyediakan kesempatan kerja lebih
banyak dan penyebaran daya beli
yang lebih luas.
Moneter
Pengendalian ekonomi makro melalui
pengaturan jumlah uang yang
beredar dalam perekonomian agar
terjadi kestabilan harga;
Kebijakan moneter ekspansif dengan
menambah uang yang beredar;
Kebijakan moneter kontraktif/tight
money policy dengan mengurangi
jumlah uang yang beredar
Kebijakan moneter
Operasi pasar terbuka (open market operation) dengan
menjual / membeli surat berharga (sertifikat Bank
Indonesia) + surat berharga pasar uang);
Fasilitas diskonto dengan menurunkan/menaikkan suku
bunga bank sentral;
Rasio cadangan wajib dengan menurunkan/menaikkan
kewajiban menyimpan dana cadangan perbankan pada
pemerintah;
Himbauan moral (moral persuation) dengan cara
menganjurkan agar perbankan berhati-hati dalam
memberikan kredit, atau menganjurkan untuk meminjam
uang ke bank sentral agar peredaran uang bertambah.
PRINSIP PAJAK
Kesamaan (equity) yang mempertimbangkan
kesesuaian beban pajak dengan kemampuan
setiap wajib pajak;
Kepastian (certainty) yang menuntut adanya
ketegasan dan kejelasan agar mudah dimengerti
WP dan pemerintah dalam menjalankan tugas
administrasinya;
Kecocokan/kelayakan (convenience) yang
menempatkan WP senang membayar pajak tanpa
tekanan;
Ekonomi yang menuntut agar biaya penarikan
pajak tidak lebih besar dp jumlah penerimaan
pajak.
(Smith’s Cannon, Bharata, 1989:62)
CUKAI
Pungutan negara terhadap barang-barang
dengan karakteristik tertentu;
Karakteristiknya meliputi peredarannya
perlu diawasi, konsumsinya perlu
dikendalikan, dan pemakaiannya perlu
pembebanan negara demi keadilan.
Contoh alkohol, rokok sigaret, cerutu,
tembakau iris
( UU 39/2007 tentang CUKAI)
Konsumen-buruh
PASAR TRADISI
PETANI-NELAYAN KONSUMEN
ONAL
Fungsi utama
JALUR PEMBINAAN Barang publik