Anda di halaman 1dari 14

Perkembangbiakan kerang air tawar

Termasuk kerang yang berkelamin jantan, tapi tidak dapat mengadakan pembuahan sendiri
(hermaprodit synchroni).
Kijing dewasa dapat dibedakan dengan melihat insangnya, berwarna merah (telur) pada
betina, berwarna putih (sperma) pada jantan. Bila masih muda ukuran cangkang betina lebih
tebal dari jantan.
Dapat berkembang biak lebih dari sekali dalam setahun.
Betina akan mengeluarkan telur ke lapisan insang, dan jantan akan berada di dekatnya dan
akan melepaskan sperma ke dalam insang betina.
Telur yang sudah dibuahi atau berupa larva akan disemprotkan ke luar dan mengendap di dasar
kolam atau menempel pada benda mati sambil menunggu ikan sebagai inangnya. Jika dalam
waktu dua hari tak menemukan inang, larva akan mati.
Dengan duri, larva menempel pada ikan. Kemudian diselimuti oleh jaringan tubuh ikan, disebut
cyste.
Cyste mengisap makanan dari iang. Bila terlalu lama menempel pada ikan akan menjadi parasit
bagi ikan. Karena itu bila menternakan kijing, periharalah pada kolam dengan ikan
secukupnya.
Lama penempelan tergantung pada air dan jenis ikan. Dalam aquarium pada suhu24-26 o C
ikan mas 7-8 hari, mujair 6 hari, tawes 5 hari dan ikan seribu 9-10 hari.
Jika alat pencernaannya telah sempurna ciste akan melepaskan diri dari inangnya dan menjadi
kijing kecil. Setelah 6 bulan dapat mencapai berat total 1 kg dan dapat dimakan. Seekor kijing
betina dapat menghasilkan larva 300.000 – 458.000 ekor.

DIPOSKAN OLEH ARIE PURNAMA

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


http://anadonta.blogspot.com/2009/04/perkembangbiakan.html

Kebiasaan makan kerang air tawar

Kijing atau kerang air tawar tergolong filter feeder, yaitu hewan yang memperoleh makanan
dengan cara meyedot air. Air masuk ke dalam mantel melalui bagian bawah inhalant siphon
(alat penyedot) terus mengalir menuju insang dan keluar lagi melalui bagian atas inhalant
siphon.

Partikel makanan akan ikut bersama air berlindung dalam lendir, sebelum dikirim ke mulut.
Pada bagian itu, partikel makanan akan dipilih. Partikel kecil akan lolos masuk ke dalam
oesophagus, lalu ke dalam usus. Sedangkan partikel besar akan keluar lagi bersama air melalui
inhalant siphon.

Tidak seperti sifat kebanyakan ikan yang sangat agresif menangkap makanan, kerang air tawar
bersifat sangat fasif. Karena kerang air tawar tidak dapat berenang seperti ikan. Oleh sebab
itu, makanan yang masuk ke dalam kerang air tawar sangat tergantung kepada kondisi perairan
yang ditempatinya.

Perairan yang subur dapat memberikan sumbangan makanan yang cukup bagi kerang air tawar.
Makanan itu akan dipilih sesuai dengan kebutuhan tubuhnya. Pada perairan ini hewan itu akan
tumbuh cepat. Sebaliknya, perairan yang kurang subur tidak dapat memberikan sumbangan
makanan yang cukup bagi kerang air tawar, sehingga pertumbuhannya akan lambat.

Jenis dan ukuran makanan yang masuk sangat tergantung pada umurnya. Saat larva, kerang air
tawar memakan organisme yang berukuran sangat kecil, beberapa mikron, seperti bateri,
detritus, mikro organisme hijau dan organisme tak berwarna. Menjelang dewasa menangkap
makanan berukuran lebih besar, termasuk diatomae, macam-macam protozoa, kepingan
plankton dan organisme lainnya.
Kijing taiwan termasuk jenis kerang-kerangan. Tubuhnya terdiri dari dua kepingberbentuk
sama, bernapas dengan insang dan mnatel. Mudah dikembangbiakan dan mempunyai daya
produksi yang tinggi.

DIPOSKAN OLEH ARIE PURNAMA

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

ANADONTA SP.
Kijing atau kerang air tawar telah menjadi salah satu hewan yang cukup penting bagi insan perikanan. Selain
sebagai biofilter, bahan makanan ikan dan hewan lainnya juga dagingnya bisa dikonsumsi oleh manusia.
Bahkan kini ada kegunaan lain, yaitu sebagai pembuat mutiara. Jadi mutiara tidak hanya dibuat oleh tiram
saja, tetapi juga oleh hewan ini. Media ini akan memuat seputar kehidupannya atau biologinya.
Anda pasti senang, media ini telah membantu anda dalam menemukan sebuah jawaban. Semoga ucapan
terima kasih terbiasa meluncur dari dalam lubuk hati. Jika memang demikian, jangan beranjak dulu, kami
telah menyediakan media ungkapan terima kasih. Anda cukup mengklik 2 (dua) kali dalam satu iklan. Anda
pasti tahu kalau informasi itu sangat mahal.

Habitat dan penyebaran kerang air tawar

Kijing atau kerang air tawar banyak ditemukan di perairan yang jernih dan mengalir tak begitu
deras. Sebagian besar tubuhnya terbenam dalam lumpur, sedang sebagian kecilnya nampak di
permukaan lumpur. Perairan ini beroksigen tinggi, tapi miskin kalsium dan nutrien. Sudah
pasti, di perairan seperti ini pertumbuhan hewan ini sangat lambat dan untuk mencapai
dewasa dan matang gonad memerlukan waktu lama.

Berbeda sekali dengan habitat kerang air tawar lainnya, seperti kerang burung (Anadonta
cagnaea) dan kerang burung (Anadonta anatina). Kedua kerang ini hidup di perairan yang kaya
dengan kalsium dan nutrien. Sudah pasti, kerang burung dan kerang bebek lebih cepat
pertumbuhannya dan tak membutuhkan waktu terlalu lama untuk mencapai dewasan dan
matang gonad.

Meski habitat awalnya di perairan mengalir yang beroksigen tinggi dan miskin calsium dan
nutrien, tapi setelah dibudidayakan, ternyata kerang air tawar dapat hidup baik di air yang
tidak mengalir dengan oksigen yang tidak terlalu tinggi, seperti di kolam, rawa dan danau.
Bahkan pertumbuhannya bisa lebih cepat dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk
mencapai dewasa dan matang gonad.

Famili Margaritiferidae adalah salah satu jenis kerang air tawar yang tersebar di Amerika
Utara, Eropa, Asia Selatan dan Asia Tenggara (Baranescu, 1990). Dari sekian banyak genus,
Margaritifera adalah genus yang memiliki tubuh paling besar dan paling tersebar. Sedangkan
menurut Starabogatov 1970, kerang-kerang yang ada di Thailand, China dan Kalimantan adalah
berasal dari Amerika Serikat. Ada juga yang menduga kalau kerang air tawar yang tersebar di
Indonesia terbawa dengan ikan nila pada tahun 1969.

Morfologi kerang air tawar

Tubuh kijing atau kerang air tawar terdiri dari dua bagian, yaitu bagian dalam dan bagian luar.
Bagian luar di sebut cangkang atau kulit. Sebagian besar organ tubuh kerang air tawar berada
di bagian dalam. Organ-organ itu hanya bisa dilihat apabila cangkangnya dibuka dengan lebar,
sedangkan bila dibuka dengan sempit, hanya beberapa organ saja yang bisa dilihat.

Cangkang atau kulit adalah bagian yang langsung berhubungan dengan perairan. Warnanya
coklat kehi-jauan. Bagian ini sangat keras seperti batu. Bila dilihat dari atas, sebagian besar
cangkang kerang air tawar berbentuk oval, tapi ada juga yang mendekati bulat. Sedangkan bila
dilihat dari samping, cangkang kerang air tawar berbentuk lonjong di satu bagian, lalu
memipih ke bagian lainnya.

Ada dua bagian pada cangkang kerang air tawar, yaitu cangkang sebelah kiri dan cangkang
sebelah kanan. Cangkang kiri biasanya lebih pipih dibandingkan dengan cangkang kanan. Kedua
cangkang dihubungkan dengan sebuah engsel, sehingga kedua bagian cangkan itu membuka
dan menutup.

Cangkang kerang air tawar dihiasi dengan beberapa lingkaran berupa lekukan. Lingkaran-
lingkaran berpusat pada sebuah titik yang dekat engsel. Lingkaran paling besar nampak
dibagian tepi cangkang, lalu mengecil ke titik pusat. Ada enam sampai delapan lingkaran pada
setiap cangkang kerang air tawar. Lingkaran-lingkaran itu berwarna tak jauh dari warna
cangkang, tapi ada juga yang berwarna kuning

Bila dipecah, pada cangkang kerang air tawar akan terlihat tiga buah lapisan. Lapisan pertama
disebut periostracum layer. Lapisan kedua disebut prismatic layer. Sedangkan lapisan ketiga
disebut nacreous layer. Setiap lapisan dapat dibedakan dari struktur dan warnanya.

Periostracum layer adalah lapisan paling luar. Lapisan ini sangat kasar seperti tanduk .
Periostracum layer tersusun dari bahan organik. Prismatic layer adalah lapisan tengah. Lapisan
ini lebih halus dibanding periostracum layer. Prismatic layer tersusun dari kristal-kristal prisma
hexagonal calcite. Sedangkan nacreous layer adalah lapisan dalam. Lapisan ini tersusun dari
calsium carbonat dalam bentuk kristal aragonit.

Secara anatomi, tubuh kerang air tawar dan tubuh hampir semua jenis moluska lainnya terbagi
menjadi tiga bagian, yakni kaki, mantel dan visceral mass. Visceral mass adalah kumpulan
organ-organ bagian dalam, seperti insang, mulut, perut, gonad, anus dan organ penting
lainnya.

Kaki tersusun dari jaringan-jaringan otot yang elastis. Bentuknya seperti lidah. Bisa
memanjang dan bisa memendek. Saat memanjang, kaki biasanya digunakan untuk berjalan
dari satu tempat ke tempat lainnya, terutama ketika masih muda. Selain untuk berjalan, kaki
juga digunakan sebagai alat pembersih kotoran pada mantel dan insang.

Pergerakan kaki terjadi akibat adanya tekanan syaraf melalui darah. Bila terjadi tekanan,
maka kaki akan memanjang dan tegar. Perpanjangan kaki bisa mencapai tiga kali lipat dari
keadaan normal. Saat itulah, kakinya berfungsi dan menyebabkan cangkang terbuka dengan
sendirinya.

Pada bagian kaki, ada organ lain yang bentuknya seperti rambut atau serat yang berwarna
hitam. Organ itu dinamakan bisus. Bisus digunakan oleh kerang air tawar sebagai alat untuk
menempelkan tubuhnya pada tempat yang disukai. Penempelan terjadi setelah kerang berjalan
ke satu tempat.

DIPOSKAN OLEH ARIE PURNAMA


Posting Lama Beranda

http://anadonta.blogspot.com/2009/04/morfologi-kerang-air-tawar.html

ABSTRAKSI

Kita mengetahui bahwa negara kita masih mengalami masalah kekurangan gizi seperti adanya gejala
kuashiorkor, marasmus, dan busung lapar. Hal ini disebabkan oleh rendahnya gizi makanan yang
dikonsumsi oleh masyarakat khususnya bagi kalangan ekonomi lemah. Dengan latar belakang itulah
maka peneliti melakukan penelitian tentang kerupuk berprotein tinggi dari daging kijing (Pseudodon
vandenbushianus). Masalah yang dibahas adalah :

1. Apakah daging kijing dapat diolah menjadi Kerupuk Kijing yang disenangi masyarakat
2. Apakah Kerupuk Kijing sesuai dengan standar mutu SII
3. Bagaimana teknologi tepat guna untuk mendapatkan Kerupuk Kijing yang terbaik.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan potensi alam lokal demi mambantu usaha
peningkatan gizi masyarakat.

Metode penelitian yang diguanakan adalah metode eksperimen, kepustakaan, dan metode angket.
Data yang diperoleh dari ketiga metode tersebut dikumpulkan dan dianalisa, kemudian disusun
secara sistematis dan logis.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :

1. Daging Kijing dapat diolah menjadi Kerupuk Kijing yang merupakan produk makanan baru
yang disenangi masyarakat
2. Kerupuk Kijing telah sesuai dengan standar SII
3. Teknologi tepat guna dalam pembuatan Kerupuk Kijing adalah dengan menggunakan
perbandingan daging kijing dan tepung tapioka = 2 : 5. Hasil penelitian juga membuktikan
bahwa Keurpuk Kijing mengandung protein yang tinggi yaitu 9,67% tiap kerupuk. Kandungan
protein Kerupuk Kijing ini telah melebihi mutu standar SII. Dengan diperolehnya kesimpulan
tersebut, peneliti menyarankan agar Kerupuk Kijing dipublikasikan kepada masyarakat luas,
khususnya didaerah rawan gizi.
JUDUL : KONSEP BIOMONITORING DAN EKOTOKSIKOLOGIK : UPAYA PELESTARIAN SUMBERDAYA
ALAM SECARA SWADAYA DARI DAN UNTUK MASYARAKAT 

PENGARANG : YANUARSO EDDY HEDIANTO, ESI LISYASTUTI dan ERMA NAJMIYATI

ABSTRAK
Pelestarian sumberdaya alam adalah tindakan memelihara dan memanfaatkan potensi sumberdaya,
termasuk dari pencemaran. Sebenarnya lingkungan pada umumnya mempunyai kemampuan untuk
membersihkan dirinya sendiri. Akan tetapi jika terlalu banyak polutan yang dibuang, misalnya ke
dalam aliran air, maka dapat melebihi kemampuan aliran air untuk membersihkan dirinya sendiri.
Dalam hal demikianpun alam juga masih menyediakan indikator yang dapat menyajikan informasi
tentang kesehatan dari badan air yang disebut bioindikator yang dapat dimanfaatkan dalam
biomonitoring dan dapat pula dilengkapi dengan parameter kimia, sehingga dampak perubahan
kualitas lingkungan dapat dilihat langsung pada biota yang hidup di dalam lingkungan itu. Di dalam
konsep biomonitoring dan ekotoksikologik ini masyarakat, dapat dimulai dari lembaga pendidikan
umum, dipandang berpotensi dalam memantau kualitas lingkungan dan sumberdaya alam di
sekitarnya dengan menggunakan bioindikator yang ada dan hidup di lingkungannya dan jika perlu
melakukan percobaan-percobaan toksisitas terhadap limbah disekitarnya di dalam suatu wadah
Lembaga Riset milik masyarakat sehingga sedikit demi sedikit dikembangkan pemahaman bahwa
pelestarian sumberdaya alam, dalam hal ini pemantauan kualitas lingkungan, adalah menjadi
tanggungjawab masyarakat dan sesuatu yang memang dibutuhkan dan bukan dianggap beban tugas
institusi pemerintah apalagi swasta saja. Tujuan tulisan ini untuk menyampaikan konsep ini kepada
masyarakat.

Kata Kunci : Biomonitoring, Ekotoksikologik, Masyarakat .

SUMBER : 
Prosiding Seminar Teknologi untuk Negeri 2003, Vol. I, hal. 447 - 451 /HUMAS-BPPT/ANY

PENDAHULUAN

Pelestarian sumberdaya alam adalah tindakan memelihara dan memanfaatkan potensi sumberdaya
alam sebesar-besarnya dan semaksimal mungkin tetapi harus tetap seoptimal mungkin agar
memberikan manfaat dan kesejahteraan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat generasi sekarang
tetapi dengan tanpa melupakan potensi dan peluang manusia generasi yang akan datang dalam
memanfaatkan sumberdaya alam tersebut. Sebenarnya lingkungan pada umumnya mempunyai
kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri. Di dalam kenyataanya pembuangan limbah
industri ke dalam aliran sungai tanpa melalui proses pengolahan yang semestinya ternyata tetap saja
masih menimbulkan kerugian akibat kematian pada ikan pada budidaya keramba di waduk maupun
sungai. Kematian ikan Nila sebanyak 900 ton milik peternak plasma sebanyak 72 KK di Way Seputih,
Lampung pada Bulan Juli 1998 yang kejadiaannya hanya berlangsung 2 jam setelah terkontaminasi
limbah (Kompas, 16 Juli 1998) merupakan salah satu contoh dan sesudah itu masih saja ada kasus-
kasus serupa. Kerugian yang diderita petani pada kasus di atas adalah sebesar 4,5 milyar rupiah
dengan catatan harga ikan Rp.5.000,-/kg. Karena kejadian tsb. diatas berlangsung secara tiba-tiba
dan menimpa ikan sebagai makhluk biologik, maka perlu adanya suatu monitoring yang bersifat
biologik (biomonitoring) dan kalau mungkin real time terhadap kualitas air pada kegiatan akuakultur
baik di sungai maupun waduk. 
Pengertian biomonitoring yang berasal dari Biological Monitoring adalah upaya melakukan
pemantauan kualitas lingkungan dengan menggunakan organisme yang hidup di dalam ekosistem itu
sebagai indikator. Organisme yang hidup di dalam perairan dapat menjadi indikator di dalam
menentukan kesehatan ekosistem perairan. Setiap cekaman terhadap ekosistem perairan dapat
bermanifestasi pada organisme yang hidup di dalam ekosistem itu. Tipe organismenya dimulai dari
makro invertebrata benthic (misal insekta, kijing,) sampai ke alga dan ikan.

KESIMPULAN :

KEGIATAN PENELITIAN YANG DILAKUKAN OLEH LEMBAGA RISET MILIK MASYARAKAT

Kegiatan lembaga riset ini dapat dimulai dengan menginventarisasi bioindikator yang hidup di
lingkungan sekitarnya, dapat memakai hewan, tumbuhan maupun mikroba. Untuk biota air,
misalnya kijing (Pilsbryoconcha exilis dan juga Anodonta woodiana).
Kijing ini hidup di dasar perairan dan makan dengan cara menyaring makanan yang ada di dalam air,
sehingga polutan yang ada di dalam air maka juga terdapat di dalam organ-organ seperti insang,
ginjal dan hatinya, sehingga polutan yang ada di dalam air dapat dilihat dari kandungannya di dalam
organ tersebut. Analisis polutan ini dilakukan di laboratorium milik instansi pemerintah maupun
swasta, akan tetapi sampling kijing, pengolahan data bisa dilakukan oleh lembaga riset milik
masyarakat ini. Penentuan kualitas lingkungan dapat menggunakan bioindikator yang lain, misalnya
protozoa dan untuk udara adalah tanaman, burung dll. 
Bioindikator juga dapat berfungsi sebagai bioakumulator yang pada tingkat pemaparan tertentu
dapat menurunkan kandungan toksikan di dalam air, tetapi tanpa menyebabkan kematian pada
hewan tersebut. Data tentang kualitas sungai sudah ada (Bapedalda, 2000) sehingga dapat diketahui
prioritas program akumulasi polutan ini. 
Untuk percobaan di laboratorium dengan polutan buatan di Balai Teknologi Lingkungan
menunjukkan bahwa kemampuan bioakumulasi kijing untuk Cd di sistem air statis dengan Cd awal
1,825ppm, kijing (Pilsbryoconcha exilis) mampu menurunkan 95,63% Cd/5hari dalam volume air
0,83L/ekor kijing. Sedangkan di dalam sistem air mengalir dengan Cd inlet/awal sekitar separuhnya
yaitu 0,987ppm, maka kijing mampu menurunkan separuh Cd di dalam air, yaitu 46,40%/6hari dalam
volume air 0,8L/ekor kijing. Memang selama pemaparan terjadi fluktuasi dalam penurunan
konsentrasi Cd. Hal ini dapat disebabkan karena keadaan lingkungan yang sudah tidak dapat
ditolerir, sehingga kijing menutup cangkangnya rapat-rapat sebagai usaha meminimalisasi aktifitas
metabolisme. 
Informasi tentang Cd dapat dilihat di berbagai sumber ( Anonim.,2001) dan pada prakteknya, pada
waktu pemaparan di dalam larutan, kijing mengalami cekaman dan pertambahan bobot badan rata-
rata 0,49gram/ekor dalam 7 hari pemaparan dengan Cd awal 1,032ppm di dalam sistem air
mengalir. Dalam menyerap makanan kijing menyaring protein yang terikat didalam logam berat yang
terdapat didalam makanan (metallothioneis). Pada kepadatan 30 kijing/8L air, bioakumulasi Cd pada
tubuh kijing sebesar 22,406 mg dan hasil analisa 22,36 mg (kehilangan Cd 0,2 %). Dengan demikian
pada pada pertimbangan tertentu diharapkan kandungan polutan dapat ditekan tetapi kijing masih
tetap dapat hidup. Untuk melihat efek logam berat lain terhadap ikan dapat melihat sumber lain
(Alsop, D. 1997)
Dari sifat-sifat spermatozoa ikan mas (Jamieson, B.G.M. 1991) maka juga dapat digunakan untuk
memantau polutan (Ciereszko, et al, 2000) dan toksisitas Cd dan Cu pada hewan lain juga telah
disebutkan (Darmono, 1995, 2001) oleh karena itu dalam rangka pemantauan logam berat Cu, di
laboratorium telah dilakukan estimasi kandungan logam berat di dalam air dengan menggunakan
spermatozoa ikan mas (Cyprinus carpio, Linn) yang diencerkan dengan larutan Kime et al (1996) atau
Ginzburg (1972) dengan memaparkan spermatozoa dengan konsentrasi sublethal Cu 31, 62 dan 93
ppm yang masing-masing merupakan persentase 25, 50 dan 75% dari LC50 dan motilitasnya dari
96,4% menjadi 85,65; 70,86 dan 60,67%. Peningkatan kandungan Cu sebesar sekitar 31ppm dalam
air telah menyebabkan penurunan motilitas 10-15%.
Masih banyak lagi bioindikator yang dapat dimanfatkan untuk memantau kualitas lingkungan.
Kerang sebagai Biofilter Logam Berat

Selama ini orang mengenal kerang air tawar (Anodonta woodiana) atau kijing taiwan sebagai
makanan dan bahan baku kerajinan. Sebagai makanan, kerang merupakan sumber protein. Namun
seperti yang sudah banyak dibahas di media massa, manusia perlu berhati-hati sebelum menyantap
kerang.<>
Kerang air tawar baru layak santap bila kondisi lingkungan ia tinggal relatif bersih dari pencemaran.
Bila lingkungan perairan di mana ia tinggal tercemar, bisa-bisa bukan protein yang didapat
melainkan racun yang bisa mematikan.
Kerang di Kali Surabaya tercemar logam berat. Hal ini karena lumpur di hampir seluruh kali di
Surabaya sudah tercemar logam berat sehingga otomatis kerang yang hidupnya dalam lumpur ikut
tercemar.
Karena temuan itu, otoritas setempat sempat mengimbau warga Surabaya agar tidak mengonsumsi
kerang. Semakin banyak memakan kerang, kandungan logam berat pada darah juga akan meningkat.
Akumulasi logam berat pada tubuh manusia akan menimbulkan berbagai dampak yang
membahayakan kesehatan. Di antaranya adalah kerapuhan tulang, rusaknya kelenjar reproduksi,
kanker, kerusakan otak, dan keracunan akut pada sistem saraf pusat.
Perairan yang tercemar logam berat tidak saja terjadi di Surabaya. Muara sungai (daerah estuari)
besar di Jawa Tengah sarat dengan logam berat, seperti kromium, kadmium, timbel, mangan, seng,
besi, dan fenol (Kompas, 19/8/2002).
Kompas tahun ini juga memberitakan, di Jawa Barat, Sungai Citarum serta Waduk Saguling dan
Cirata di Kabupaten Bandung saat ini tercemar logam berat. Jika tidak segera ditanggulangi,
pencemaran logam berat akan berdampak pada kesehatan masyarakat karena daerah tersebut
merupakan sentra budidaya ikan. Hal yang sama terjadi di Kalimantan Tengah, 11 sungainya
tercemar merkuri.
Karena fakta-fakta tersebut, masyarakat tidak hanya disarankan untuk tidak sembarangan
mengonsumsi kerang laut, tetapi juga kerang air tawar mengingat perairan di Indonesia umumnya
sudah tercemar. Sebelum menyantapnya, terlebih dahulu harus dipastikan bahwa kerang tersebut
memang berasal dari perairan yang relatif bersih.
Nilai ekologis
Justru karena sering menyerap logam berat di perairan, kerang sebenarnya memiliki nilai ekologis
yang luar biasa. Kerang air tawar yang tinggal di dasar kolam atau danau ternyata bisa dimanfaatkan
untuk "melahap" polutan termasuk logam berat yang tersuspensi dalam perairan.
Di samping itu, kemampuan hidupnya yang relatif lebih tahan terhadap polutan dibanding ikan-
mampu hidup dalam lumpur yang kering saat musim kemarau-membuat kerang amat tepat
dimanfaatkan sebagai pembersih lingkungan. Apalagi, kerang bisa membersihkan polutan logam
berat relatif cepat.
Penelitian terhadap kemampuan kerang dalam membersihkan logam berat ini telah dilakukan
Laboratorium Biokimia Institut Pertanian Bogor. Metodenya sebagai berikut: lima, sepuluh, lima
belas, dan dua puluh ekor kerang yang relatif seragam ukuran dan umurnya masing-masing
dimasukkan ke dalam larutan polutan besi (Fe) 10 ppm, tembaga (Cu) 2 ppm, timbal (Pb) 0,5 ppm,
dan kadmium (Cd) 0,1 ppm, serta campuran semua logam berat tersebut (Fe, Cu, Pb, dan Cd dengan
konsentrasi seperti di atas).
Selanjutnya konsentrasi Fe, Cu, Pb, dan Cd diukur pada minggu ke-2, 4, dan 6 dengan menggunakan
spektrofotometer absorpsi atom (AAS).
Hasilnya adalah terjadi penurunan kadar logam Fe secara signifikan pada minggu ke-2, baik Fe yang
dicampur dengan logam berat lain maupun yang tunggal. Selanjutnya, terlihat semakin lama waktu
huni kijing dalam akuarium semakin menurun logam besi dalam air tersebut. Pada minggu ke-4
konsentrasi Fe sudah mendekati 0 untuk perlakuan 5 Fe, 10 Fe, 15 Fe, 20 Fe, dan 5 cmp (campuran).
Pada minggu ke-6 kadar Fe hampir mendekati 0 pada semua perlakuan.
Terjadi penurunan kadar logam Cu secara signifikan pada minggu ke-2 untuk perlakuan 5 cmp, 10
cmp, 15 cmp, dan 20 cmp (campuran). Namun akhirnya, pada minggu ke-6 konsentrasi Cu hampir
mendekati 0 pada semua perlakuan.
Terjadi penurunan kadar logam Pb secara signifikan pada minggu ke-2 di semua perlakuan. Setelah
itu proses penyerapan Pb oleh kerang masih berlanjut sampai akhirnya pada minggu ke-6 kadar Pb
hampir mendekati 0 pada semua perlakuan.
Terjadi penurunan kadar logam Cd secara sangat signifikan pada minggu ke-2. Konsentrasi logam Cd
hampir mendekati 0 pada semua perlakuan. Pada minggu ke-6, kadar logam Cd di semua perlakuan
menunjukkan angka nol alias nihil. Logam Cd benar-benar habis dilahap kerang.
Dari keempat fakta tersebut, terbukti bahwa kerang mampu menurunkan polutan logam berat pada
air tawar secara nyata. Pengaruh jumlah kerang tampak tidak berbeda nyata dikarenakan
konsentrasi logam berat yang kecil dan jumlah kerang relatif besar.
Mengenal kerang kijing
Kerang jenis Anodonta woodiana ini berasal dari Taiwan. Karena itu ia dikenal juga dengan sebutan
kerang atau kijing taiwan. Kerang ini masuk ke Indonesia tanpa sengaja. Ia ikut terbawa saat
Indonesia mengimpor ikan mola (Hypophthalmichtys molitrix) dari Taiwan sekitar akhir 1960-an
hingga awal 1970-an.
Hewan ini berbentuk simetri bilateral yang terdiri dari dua cangkang. Bila dilihat dari luar,
cangkangnya berwarna hijau kebiru-biruan atau kecoklat-coklatan dengan bercak putih.
Hewan ini tergolong filter feeder yaitu jenis hewan yang mendapatkan makanan dengan jalan
menyaring air yang masuk ke dalam tubuhnya. Volume air yang dapat disaring oleh kerang adalah
2,5 liter per individu dewasa per jam.
Makanan yang masuk bersama air tadi digerakkan, diperas, lalu dicerna dengan bantuan cilia
(rambut getar) pada tubuhnya. Cilia mampu bergerak 2-20 kali per detik. Makanan kerang dapat
berupa zooplankton, fitoplankton, bakteri, flagellata, protozoa, detritus, alga, dan berbagai zat yang
tersuspensi dalam perairan tempat tinggalnya.
Alat pencernaannya berturut-turut terdiri dari mulut yang tidak berahang atau bergigi, sepasang
labial palps yang bercilia, oesofagus, lambung, usus, rektum, dan anus. Selain alat pencernaan, di
dalam tubuh kerang terdapat pula hati yang menyelubungi dinding lambung, ginjal, pembuluh
darah, dan pembuluh urat saraf.
Umumnya kijing dapat mengatur tingkat metabolisme oksigen dengan baik sehingga masih dapat
hidup pada keadaan di mana kadar oksigen dalam air sangat sedikit (Hart dan Faller, 1974).
Keistimewaan lain dari kerang adalah perkembangbiakannya yang cepat. Di daerah tropis seperti
Indonesia, kerang dapat berkembang biak sepanjang tahun. Sekali berkembang biak keturunannya
bisa 300.000 individu (Suwignyo, 1975). Sementara itu menurut Nasution (1975), setiap kali memijah
kerang ini dapat menghasilkan telur sebanyak 369.227-458.000 butir.
Karena daya tahan hidupnya yang tinggi dan jumlahnya yang berlimpah ini, maka kerang layak
dipertimbangkan sebagai alternatif untuk mengatasi pencemaran perairan akibat polutan termasuk
logam berat.
KARAKTERISASI KIJING (Pilsbryoconcha exilis)
DI PERAIRAN SITU GEDE, BOGOR
Muhammad Hafiz (C34070087)
Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor
Tanggal : 12 Maret 2009
ABSTRAK
Kijing atau Pilsbryoconcha exilis tergolong dalam moluska yang hidup
di dasar perairan dan makan dengan cara menyaring makanan yang ada di
dalam air atau filter feeder. Hewan ini berbentuk simetri bilateral yang terdiri
dari dua cangkang. Kijing memiliki kandungan protein yang tinggi dan
kandungan asam lemak tak jenuh yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Kijing
dimanfaatkan sebagai bahan makanan yang biasa dijadikan kerupuk oleh
masyarakat, namun produksi kijing belum banyak dimanfaatkan masyarakat
walaupun kijing memiliki potensial yang besar sebagai bahan pangan yang
bergizi tinggi. Penentuan karakteristik kijing ditujukan supaya kita mengetahui
ukuran, rendemen, komposisi kimia dan kemunduran mutu yang bermanfaat
dalam menentukan besar kecilnya nilai gizi yang dikandung kijing untuk
dijadikan bahan pangan. Dalam praktikum ini menunjukkan nilai-nilai yang
terkandung dalam kijing antara lain, yaitu ukuran dan berat kijing, rendemen
kijing, komposisi kimia kijing dan kemunduran mutu kijing. Berat total rata-rata
kijing sebesar 27.5 gr, panjang total rata-rata kijing sebesar 92.46 mm, tinggi
total rata-rata kijing sebesar 16.86 mm dan lebar total rata-rata kijing sebesar
41.54 mm. Rendemen atau bagian tubuh yang dimanfaatkan pada kijing
didapat yang terbesar pada cangkang yaitu 54.12%, sedangkan pada daging
dan jeroan masing-masing sebesar 20.19% dan 25.69%. Kandungan
proksimat pada kijing berupa kadar air yang didapat dari hasil pengamatan
yaitu sebesar 8208%, kadar abu didapat sebesar 2,74%, protein didapat
sebesar 8,20%, lemak sebesar 1,44% dan kandungan karbohidrat didapat
sebesar 5,54%. Pada tahapan yang terakhir diketahui nilai kemunduran mutu
yang diamati setiap hari selama satu minggu. Diperoleh hasil bahwa kijing
kecil tanpa jeroan lebih cepat mengalami kemunduran mutu daripada kijing
kecil utuh dan kijing besar utuh lebih cepat mengalami kemunduran mutu
daripada kijing besar tanpa jeroan.
Kata kunci : kijing lokal (Pilsbryoconcha exilis), morfometrik, rendemen, proksimat,
dan kemunduran mutu
1. PENDAHULUAN
Kijing merupakan hewan yang hidup di dasar perairan dan makan
dengan cara menyaring makanan yang ada di dalam air juga terdapat di
dalam organ- organ seperti insang, ginjal dan hatinya, sehingga polutan yang
ada di dalam air dapat diliat dari kandungannya di dalam organ tersebut.
Gambar kijing dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Kijing (Pilsbryoconcha exilis)
Sumber : (Anonim 2007)
Hewan ini berbentuk simetri bilateral yang terdiri dari dua cangkang.
Bila dilihat dari luar, cangkangnya berwarna hijau kebiru-biruan atau kecoklat-
coklatan dengan bercak putih.
Hewan ini tergolong filter feeder yaitu jenis hewan yang mendapatkan
makanan dengan jalan menyaring air yang masuk ke dalam tubuhnya.
Alat pencernaannya berturut-turut terdiri dari mulut yang tidak
berahang atau bergigi, sepasang labial palps yang bercilia, oesofagus,
lambung, usus, rektum, dan anus. Selain alat pencernaan, di dalam tubuh
kerang terdapat pula hati yang menyelubungi dinding
lambung, ginjal, pembuluh darah, dan pembuluh urat
saraf.
Umumnya kijing dapat mengatur tingkat metabolisme oksigen dengan
baik sehingga masih dapat hidup pada keadaan di mana kadar oksigen dalam
air sangat sedikit (Hart dan Faller 1974 diacu dalam Sulistiawan 2007).
Pertumbuhan kijing dapat dilihat dari garis- garis di sekeliling umbo
yang merupakan garis pertumbuhan tahunan (Anwar 1980 diacu dalam
Sulistiawan 2007). Umbo merupakan titik awal pertumbuhan
cangkang,
sedangkan
garis
pertumbuhannya
berikutnya
menggambarkan jarak/interval dari fase
terjadinya pertumbuhan dengan fase tidak terjadinya pertumbuhan.
Klasifikasi kijing (Pilsbryoconcha exilis)
menurut Jutting 1953 diacu dalam Sulistiawan 2007 :
Filum : Moluska
Kelas : Pelcypoda (Bivalvia)
Famili : Unionidae
Genus :Pilsbryo concha
Spesies : Pilsbryoconcha exilis Lea
Pilsbryoconcha exilis termasuk ke dalam
filum moluska. Ciri umum dari filum ini mempunyai bentuk tubuh bilateral atau
simetris, tidak beruas-ruas, tubuh lunak dan ditutupi mantel yang
menghasilkan zat kapur, bentuk kepala jelas, bernapas dengan paru-paru
atau insang.

Anda mungkin juga menyukai