Teori-Teori Sosial
Konteks Masyarakat Nelayan
© Ahdiat, S.Pi
S.Pi,, 2011
Email: msi.majene@gmail.com
Url : http://www.kacocicci.blogspot.com/
Dari Reruntuhan Pengetahuan …
Runtuhnya rasionalisme ala Rene Descartes dan Empirisme ala David Hume
menggugah Auguste Comte untuk menyelamatkan sebagian dari reruntuhan
pengetahuannya.. Hukum kausalitas dan refleksi empirik setelah dipertemukan
pengetahuannya
menjadi sebuah bangunan epistema yang sangat kokoh yang biasa kita kenal
dengan sebutan Positivisme.
Positivisme. Itulah kejelian Comte melihat peluang untuk
membangun sebuah perangkat pengetahuan untuk mereduksi ruang sosial
menjadi sederet angka statistik
statistik.. Perangkat pengetahuan inilah yang yang kita
kenal sebagai prosedur pengetahuan
pengetahuan,, ilmiah,
ilmiah, objektif
objektif,, rasional empirik dan
bebas nilai
nilai..
Aliran kritis selanjutnya merespon positivistik atas kegagalannya mendesain
kontruksi sosial yang lebih beradab
beradab,, manusiawi dan berkeadilan
berkeadilan.,., namun juga
pada akhirnya aliran kritis belum mampu untuk mewujudkan impiannya. impiannya.
Lantas Postmodern dengan tuduhan
tuduhan--tuduhannya sinisnya mendekonstruski
bangunan epistema modernis bahwa ada relasi harmonis antara pengetahuan
dan kekuasaan
kekuasaan.. Begitulah postmodernis memperingatkan bahwa pengetahuan
apapun labelnya patut untuk dicurigai.
dicurigai.
Paradigma Pengetahuan
Positivistik
Kritis
Posmodernisme
Positivistik
Positivisme adalah suatu aliran filsafat yang menyatakan ilmu
alam sebagai satu-
satu-satunya sumber pengetahuan yang benar dan
menolak aktifitas yang berkenaan dengan metafisik
metafisik.. Tidak
mengenal adanya spekulasi
spekulasi,, semua didasarkan pada data empiris
dengan penjelasan rasional atau disebut juga sebagai prosedur
pengetahuan..
pengetahuan
Dibangun dari pertemuan filsafat empirisme (David Hume) dan
Rasionalisme (Rene Descartes)
Indikator : Objektif
Objektif,, empirik,
empirik, rasional,
rasional, ilmiah
ilmiah,, pengetahuan bebas
nilai..
nilai
Tokoh--Tokoh Sosiologi Positivis : Auguste Comte, Emile
Tokoh
Durkheim, Talcott Parsons, Kingsley Davis, Robert K. Merton,
dan Ferdinand Tonnies
Tonnies..
Kritis
Paradigma Kritis lahir atas kegagalan paradigma
positivis merespon isuisu--isu sosial.
sosial.
Kegagalan positivisme ditandai dari semakin rusaknya
sistem sosial,
sosial, ketidak adilan sosial
sosial,, over eksploitasi,
eksploitasi,
akumulasi modal yang tidak merata serta ekspansi
sumber daya alam
alam..
Paradigma kritis memusatkan perhatiannya pada sistem
sosial yang semakin tidak manusiawi dan tidak
berkeadilan..
berkeadilan
Tokoh--tokohnya : Karl Marx, Freud, Louis Althusser
Tokoh Althusser,,
Antonio Gramsci
Gramsci,, Anthony Giddens
Giddens,, Frankfurt School,
Feminisme..
Feminisme
Postmodern
Postmodernisme merupakan kritik atas konstruksi pengetahuan
modern dan kegagalannya memenuhi janji-janji-janjinya.
Berbeda dengan paradigma kritis yang memusatkan perhatiannya
pada sistem sosial, postmodern lebih pada sistem pengetahuan
dan diskursus/wacana.
Postmodernisme mencurigai semua wacana yang mengkonstruksi
pengetahuan masyarakat.
Asumsinya adalah wacana diproduksi untuk kekuasaan.
Postmodern menghargai munculnya semangat lokalitas yang
dibangun dari kearifan-
kearifan-kearifan lokal.
Auguste Comte
Hukum 3 Tahapan
Positif
Metafisik
1 Auguste Comte sejarah perkembangan pikiran manusia Masyarakat pesisir atau masyarakat
dibagi menjadi 3 tahap yaitu 1) teologi, nelayan yang ada di Indonesia sebagai
2) metafisis, dan 3) positif. besar masih sangat tradisional.
Perkembangan pengetahuannya masih
berada pada tahap metafisis.
Masyarakat nelayan secara apriori masih
menganggap bahwa kemiskinan yang
dialaminya adalah disebabkan karena
factor alam.
2 Emile Durkheim Masyarakat primitif/sederhana Sebagian masyarakat nelayan masih
dipersatukan oleh ikatan moral yang dipersatukan oleh ikatan moral
kuat, memiliki hubungan yang jalin-
jalin- (solidaritas mekanik). Ini ditandai dari
menjalin sehingga dikatakan memiliki masih adanya pola-
pola-pola cultural seperti
Solidaritas Mekanik. tradisi Barasanji pada saat finishing
Sedangkan pada masyarakat yang pembuatan perahu dan kerjasama
kompleks/modern, kekuatan gotong royong pada saat membangun
kesadaran kolektif itu telah menurun rumah.
karena terikat oleh pembagian kerja
yang ruwet dan saling menggantung
atau disebut memiliki Solidaritas
Organik.
3 Talcott Parsons, Asumsi dasarnya adalah setiap Struktur dalam masyarakat nelayan
Kingsley Davis, dan struktur dalam sistem sosial, terbagi dua yaitu Punggawa sebagai
Robert K. Merton fungsional terhadap yang lain. pemilik modal dan sawi sebagai nelayan
buruh yang mempekerjakan diri pada
Punggawa. Nelayan buruh sesuai asumsi
Talcott Parsons terbukti karena Sawi
itu fungsional sebagai tenaga kerja
terhadap Punggawa dan sebaliknya
Punggawa fungsional terhadap sawi
sebagai penyedia modal.
4 Ferdinand Tonnies Masyarakat terbagi dalam dua tipe Sebagian besar Masyarakat nelayan di
yaitu Masyarakat gemeinschaft dan Indonesia masih termasuk dalam
masyarakat gesselschaft. kategori Masyarakat gemeinschaft.
Masyarakat gemeinschaft adalah Indikasinya adalah masih kuatnya
masyarakat yang mempunyai hubungan hubungan social dan hubungan
sosial tertutup, pribadi, dan dihargai kekeluargaan di kampung-
kampung-kampung
oleh para anggotanya, yang didasari nelayan.
atas hubungan kekeluargaan dan
kepatuhan sosial.
Sedangkan pada masyarakat
gesselschaft, hubungan kekeluargaan
telah memudar, hubungan sosial
cenderung impersonal dengan
pembagian kerja yang rumit.
5 Karl Marx Dalam relasi produksi terbagi menjadi Relasi produksi antara punggawa sebagai
dua kelas, yaitu kaum kapitalis pemilik modal dan sawi sebagai nelayan
(borjuis) yang menguasai alat-
alat-alat buruh tidak berjalan seimbang dimana
produksi dan Kaum buruh (proletar) punggawa menerima lebih banyak
yang tidak memiliki alat-
alat-alat produksi, penghasilan dibandingkan dengan
ruang kerja, maupun bahan-
bahan-bahan penghasilan sawi.
produksi.
Hubungan produksi berjalan tidak adil
dimana terjadi penghisapan terhadap
kau buruh yang dilakukan oleh kaum
kapitalis
6 Freud Super Ego atau system nilai yang Konsep ‘pamali’ sebagai sebuah system
terdapat dalam suatu masyarakat nilai masih banyak terdapat dalam
selalu saja merepresi ego manusia masyarakat nelayan dan menjadi
dalam bertindak. kesadaran kolektif,
7 Louis Althusser Ideologi adalah segala sesuatu yang Motorisasi nelayan adalah sebuah
mendasari aspek-
aspek-aspek dalam indicator bahwa ideology kapitalisme
kehidupan kita. Singkatnya, apapun dengan semangat modernitas telah
hal yang kita lakukan, pasti di mendorong eksploitasi sumberdaya
belakangnya terkandung sebuah perikanan yang kemudian berefek pada
ideologi. rusaknya ekosistem laut. Kenyataanya
adalah nelayan telah memperagakan
ideology tersebut.
8 Antonio Gramsci Hegemoni merupakan sebuah proses Demi mendukung proyek modernitas
penguasaan kelas dominan kepada berbagai macam propaganda yang
kelas bawah, dan kelas bawah juga diwacanakan oleh Negara. Contohnya
aktif mendukung ide-
ide-ide kelas adalah wacana kesejahteraan nelayan
dominan. Di sini penguasaan akan meningkat dengan modernisasi alat
dilakukan tidak dengan kekerasan, tangkap ikan sehingga efek negative
melainkan melalui bentuk-
bentuk-bentuk motorisasi nelayan tidak dapat
persetujuan masyarakat yang dikuasai. diantisipasi sampai terjadinya kerusakan
ekosistem.
9 Anthony Giddens Modernisasi dapat dimaknai dalam Modernitas di beberapa daerah telah
dua perspektif: sebagai mesin perusak merusak tradisi local dimana kesadaran
dari nilai dan tradisi lokal, namun juga social nelayan telah berubah menjadi
bisa menjadi sebuah peluang untuk kesadaran ekonomi.
menuju tatanan masyarakat yang Kesadaran social yang mengajarkan
madani. tentang tertib eksploitasi sudah
dilupakan sehingga terjadi peningkatan
eksploitasi sumber daya laut yang pada
akhirnya menimbulkan kerusakan
lingkungan. Hal ini didorong karena
adanya semangat modernitas yang
berlabelkan kesejahteraan.
14 Michael Foucault Teori Kuasa Wacana Michael Foucault Semua produk pengetahuan seperti
ini sensitif terhadap relasi kekuasaan modernisasi alat tangkap ikan, revolusi
dan dominasi dan menyadarkan kita hijau, motorisasi nelayan dan wacana-
wacana-
bagaimana relasi kekuasaan (power) wacana lain tentang pembangunan
teranyam disetiap aspek kehidupan. masyarakat nelayan telah diproduksi
secara massal untuk mendorong over
eksploitasi sumber daya perikanan.
Dengan label peningkatan pertumbuhan
ekonomi semua wacana tentang
kesejahteraan nelayan direproduksi,
semuanya tak lain adalah untuk
kepentingan akumulasi modal pemilik
kekuasaan yang berafiliasi dengan para
pebisnis sector perikanan.