Anda di halaman 1dari 5

1.

Dewan Perwalian Perserikatan Bangsa-Bangsa

Dewan Perwalian PBB adalah suatu sistem perwalian internasional lebih jauh telah didirikan oleh anggota PBB untuk
mengatur pemerintah daerah-daerah yang ditempatkan di bawah pengawasan PBB melalui persetujuan-persetujuan perwalian
individual. (daerah-daerah yang demikian oleh karena itu disebut “daerah-daerah perwalian”).

Tujuan

1. memelihara perdamaian dan keamanan internasional


2. mengusahakan kemajuan penduduk daerah perwalian agar mereka mencapai pemerintahan sendiri atau kemerdekaan
3. memberi dorongan agar mengakui dan menghormati hak-hak manusia dari rakyat-rakyat di dunia
4. memastikan perlakuan yang sama di daerah perwalian dalam persoalan-persoalan sosial, ekonomi, dan komersial untuk
semua anggota PBB dan kebangsaan-kebangsaan mereka, serta perlakuan yang sama bagi kebangsaan semua anggota
dalam mengatur keadilan di daerah-daerah yang di ambil dari negara-negara musuh akibat perang dunia kedua dan lain-
lain yang secara sukarela ditempatkan dibawah sistem perwalian. Tidak satu pun negara yang menjadi anggota PBB dapat
diatur pemerintahannya dibawah sistem perwalian.

Tugas dan hak Dewan Perwalian

Dewan Perwalian bertugas untuk menjalankan kewajiban Majelis Umum dalam hal-hal yang berhubungan dengan daerah-daerah
perwalian, kecuali daerah-daerah strategis yang diurus oleh Dewan Keamanan. Atas dasar penyerahan kuasa itu Dewan Perwalian
diberi hak untuk :

1. Menimbang laporan-laporan yang disampaikan oleh negara-negara penguasa


2. Menerima surat-surat permintaan lalu menyelidikinya secara bersamaan dengan negara-negara penguasa
3. Menyelenggarakan kunjungan berkala ke masing-masing daerah perwalian yang disetujui oleh Negara penguasa
4. Menjalankan pekerjaan-pekerjaan dengan syarat-syarat persetujuan perwalian

Keanggotaan

Dewan Perwalian terdiri dari 3 golongan anggota ,yaitu :

1. Anggota-anggota yang menguasai daerah perwalian


2. Anggota-anggota tetap dewan keamanan yang tidak menguasai daerah perwakilan (Rusia dan Tiongkok)
3. Sejumlah anggota yang dipilih untuk 3 tahun oleh majelis umum sehingga anggota-anggota yang memegang perwalian
sama banyaknya dengan anggota-anggota yang tidak memegang perwalian

5. Sekretariat Perserikatan Bangsa-Bangsa


Sekretariat PBB adalah salah satu badan utama dari PBB dan dikepalai oleh seorang Sekretaris Jendral PBB, dibantu oleh seorang
staff pembantu pemerintah sedunia. Badan ini menyediakan penelitian, informasi, dan fasilitas yang dibutuhkan oleh PBB untuk
rapat-rapatnya. Badan ini juga membawa tugas seperti yang diatur oleh Dewan Keamanan PBB, Sidang Umum PBB, Dewan
Ekonomi dan Sosial PBB dan badan PBB lainnya. Piagam PBB menyediakan para staff dipilih berdasarkan aplikasi standar
efisiensi, kompeten, dan integritas tertinggi, dikarenakan kepentingan mengambil dari tempat geografi yang luas.

Fungsi-fungsi sekretaris jendral

 Sebagai kepala administratif dari PBB


 Membawa dihadapan perhatian dewan keamanan setiap persoalan yang menurut pendapatnya membahayakan perdamaian
dan keamanan internasional
 Membuat laporan tahunan dan tiap-tiap laporan tambahan yang perlu pada majelis umum mengenai pekerjaan PBB

Sekretaris Jendral

 Trygve Lie, Norwegia (1945-1953)


 Dag Hammarskjöld, Swedia (1953-1961)
 U Thant, Burma (1961-1971)
 Kurt Waldheim, Austria (1972-1981)
 Javier Pérez de Cuéllar, Peru (1982-1991)
 Boutros Boutros-Ghali, Mesir (1992-1996)
 Kofi Annan, Ghana (1997-2006) perkiraan tanggal pensiun
 Ban Ki-moon, Korea Selatan (2006-?)

6. Mahkamah Internasional

Mahkamah Internasional (bahasa Inggris: International Court of Justice) berkedudukan di Den Haag, Belanda . Mahkamah
merupakan badan kehakiman yang terpenting dalam PBB . Dewan keamanan dapat menyerahkan suatu sengketa hukum kepada
mahkamah, majelis umum dan dewan keamanan dapat memohon kepada mahkamah nasehat atas persoalan hukum apa saja dan
organ-organ lain dari PBB serta badan-badan khusus apabila pendapat wewenang dari majelis umum dapat meminta nasehat
mengenai persoalan-persoalan hukum dalam ruang lingkup kegiatan mereka. Majelis umum telah memberikan wewenang ini
kepada dewan ekonomi dan sosial, dewan perwakilan, panitia interim dari majelis umum , dan beberapa badan-badan antar
pemerintah.

Sumber-Sumber Hukum

Sumber-sumber hukum yang digunakan apabila membuat suatu keputusan ialah :

a. konvensi-konvensi internasional untuk menetapkan perkara-perkara yang diakui oleh negara-negara yang sedang berselisih
b. kebiasaan internasional sebagai bukti dari suatu praktek umum yang diterima sebagai hukum

c. azas-azas umum yang diakui oleh negara-negara yang mempunyai peradaban

d. keputusan-keputusan kehakiman dan pendidikan dari publisis-publisis yang paling cakap dari berbagai negara, sebagai cara
tambahan untuk menentukan peraturan-peraturan hukum

Mahkamah dapat membuat keputusan “ex aequo et bono” (artinya : sesuai dengan apa yang dianggap adil) apabila pihak-pihak
yang bersangkutan setuju.

Keanggotaan

Mahkamah terdiri dari lima belas hakim, yang dikenal sebagai ”anggota” mahkamah. Mereka dipilih oleh majelis umum dan dewan
keamanan yang mengadakan pemungutan suara secara terpisah. Hakim-hakim dipilih atas dasar kecakapan mereka, bukan atas
dasar kebangsaan akan tetapi diusahakan untuk menjamin bahwa sistem-sistem hukum yang terpenting didunia diwakili oleh
mahkamah. Tidak ada dua hakim yang menjadi warga negara dari negara yang sama. Hakim-hakim memegang jabatan selama
waktu sembilan tahun dan dapat dipilih kembali mereka tidak dapat menduduki jabatan lain selama masa jabatan mereka. Semua
persoalan-persoalan diputuskan menurut suatu kelebihan dari hakim-hakim yang hadir, dan jumlah sembilan merupakan
quorumnya. Apabla terjadi seri, maka ketua mahkamah mempunyai suara yang menentukan.

Sekretaris Jenderal PBB

Sekretaris Jenderal PBB adalah ketua Sekretariat PBB, salah satu bagian penting dari PBB. Menurut Piagam PBB, Sekretaris
Jenderal diangkat oleh Sidang Umum berdasarkan rekomendasi Dewan Keamanan. Sekjen PBB saat ini adalah Ban-ki moon.
Pengangkatannya dimulai dari 1 Januari 1997. Masa bakti keduanya dimulai pada 1 Januari 2002 dan akan berakhir pada 31
Desember 2006. Pada 13 Oktober 2006, Dewan Keamanan PBB mengumumkan terpilihnya Ban Ki-moon sebagai Sekretaris
Jenderal PBB berikutnya yang akan menjabat selama 5 tahun mulai 1 Januari 2007 sampai 31 Desember 2011.

Sekretaris Jenderal

Pejabat sekarang

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa saat ini adalah Ban Ki-moon. Resmi dilantik pada Kamis 14 Desember 2006.

Pejabat sebelumnya

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa sebelumnya adalah Kofi Annan dari Ghana. Ia memulai jabatan itu pada 1 Januari
1997 dan dipilih lagi untuk masa bakti keduanya pada 1 Januari 2002. "I am a cheerleader, I am a promoter, I am a salesman, I am a
debt collector, I am a father confessor and there are other aspects I still have to discover," kata Annan ketika memulai jabatannya
sebagai Sekretaris Jenderal.
Sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa saat itu adalah Mark Malloch Brown dari Rhodesia (sekarang
Zimbabwe).

Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa

Markas Besar PBB di New York adalah lokasi terpenting dan tempat utama Perserikatan Bangsa-Bangsa bersidang. Di
sinilah Sidang Umum PBB, Dewan Keamanan PBB dan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB bersidang. Sidang Dewan Ekonomi dan
Sosial bergantian secara tahun dengan lokasi di Jenewa. Selain itu di sini terdapat gedung Sekretariat PBB.

Setelah PBB didirikan pada tahun 1945, Markas Besarnya berada di London. Namun pada tanggal 24 Oktober 1949 batu pertama
Markas Besar PBB diletakkan di New York. Untuk itu John D. Rockefeller II menghibahkan sekitar 7 hektar tanah di tepi timur
Manhattan kepada PBB sebagai asetnya dan sebagai sebuah wilayah Teritorial Internasional. Pada 1951 gedung-gedung utama
kompleks ini selesai yaitu Gedung Sidang Umum, gedung-gedung konferensi dan gedung Sekretariat yang tingginya 39 lantai ini.
Lalu pada tahun 1961, dibangunlah perpustakaan Dag-Hammarskjöld dan antara tahun 1969-1976 dibangun Gedung UN-Plaza
yang berfungsi sebagai hotel dan gedung kantor.

Markas PBB lainnya berada di Jenewa, Wina dan Nairobi.

Panorama Mabes PBB. Dari kiri ke kanan: Sidang Umum, Sekretariat, Perpustakaan Dag-Hammarskjöld.

24 Oktober 1945–
Sir Gladwyn Jebb Britania Raya Sekretaris Jenderal sementara
2 Februari 1946

Trygve Halvdan 2 Februari 1946 –


 Norwegia Mengundurkan diri.
Lie 10 November 1952

Meninggal dalam kecelakaan


Dag 10 April 1953 –
 Swedia pesawat di Rhodesia Utara
Hammarskjöld 18 September 1961
(sekarang Zambia)

30 November 1961 – Birma (sekarang Mengundurkan diri setelah periode


U Thant
31 Desember 1971 Myanmar) ke-2

1 Januari 1972 – Republik Rakyat Cina mengajukan


Kurt Waldheim  Austria
31 Desember 1981 veto untuk periode ketiganya

Javier Pérez de 1 Januari 1982 –


 Peru Menolak periode ke-3
Cuéllar 31 Desember 1991

Boutros Boutros- 1 Januari 1992 – Amerika Serikat mengajukan veto


 Mesir
Ghali 31 Desember 1996 terhadap masa bakti keduanya

1 Januari 1997–
Kofi Annan  Ghana
31 Desember 2006
1 Januari 2007–
Ban Ki-moon Korea Selatan
31 Desember 2011

Anda mungkin juga menyukai