Limbah lumpur pemboran (Gambar 1) merupakan salah satu limbah yang secara umum dan penggunaan dihasilkan dari kegiatan pemboran di PT. Pertamina EP Unit Bisnis Limau. lumpur pemboran secara khusus. Limbah lumpur pemboran berasal dari sisa lumpur pemboran yang lolos dari 2. Mengetahui pengaruh toksisitas peralatan solid kontrol, serbuk bor (cutting) yang ikut terangkat ke permukaan, lumpur pemboran terhadap dan atau gabungan keduanya. Sehingga toksisitas limbah lumpur pemboran toksisitas limbah lumpur pemboran. secara tidak langsung dipengaruhi oleh toksisitas lumpur pemboran yang 3. Mengetahui pengaruh toksisitas digunakan. limbah lumpur Pemboran terhadap Untuk membuktikan limbah lumpur pemboran termasuk limbah B3, perlu lingkungan, kesehatan manusia, dan dilakukan identifikasi limbah, salah satunya dengan Uji TCLP (Toxicity pengelolaan limbah selanjutnya Characteristic Leaching Procedure). Uji TCLP ini penting sebagai tahap awal pengelolaan limbah selanjutnya dan peringatan dini untuk mengelola limbah sesuai peraturan agar tidak merugikan lingkungan dan manusia.
Salas satu komponen yang berperan dalam pemboran adalah sistem
Gambar 1 sirkulasi yang menggunakan lumpur pemboran. Jenis lumpur pemboran limbah yang digunakan sumur pemboran pengembangan NR-14 adalah water lumpur based mud dengan campuran bahan aditif, seperti Bentonite, Clay, Bioside, pemboran Caustic Soda, dsb. PT. Pertamina EP Unit Bisnis Limau telah melakukan identifikasi limbah dengan Uji TCLP. Telah dilakukan juga analisa kandungan air sumur dan air sungai di sekitar lokasi untuk mengantisipasi dampak toksisitas tersebut.
1. Pemilihan lumpur pemboran baik jenis maupun komposisi yang Gambar 2
ramah lingkungan menimbulkan rendahnya toksisitas pada Hasil Uji limbah lumpur pemboran. Hal ini dapat dilihat dari hasil Uji TCLP TCLP pada lumpur pemboran (Gambar 2) dan limbah lumpur lumpur pemboran berada di bawah baku mutu (Gambar 3) pemboran 2. Toksisitas pada limbah lumpur pemboran yang berasal dari logam berat dapat masuk ke lindi dan meresap ke dalam tanah, kemudian dapat mencemari air tanah bahkan sungai di sekitar lokasi pemboran. Oleh karena itu, PT. Pertamina EP Unit Bisnis Limau telah melakukan analisis air sumur penduduk dan air Gambar 3 sungai yang berada di sekitar lokasi sumur pemboran Hasil Uji TCLP pengembangan sebelumnya, yaitu NR-18. limbah 3. Apabila terdapat parameter yang melebih baku mutu maka lumpur akan berdampak pada kesehatan manusia sehingga dapat pemboran menimbulkan penyakit akut atau kronis. 4. Toksisitas limbah lumpur pemboran yang rendah menyebabkan limbah ini bukan termasuk Limbah B3 dan pengolahan dapat dilakukan dengan pengolahan lumpur. 5. Seharusnya pengolahan limbah ini dilakukan pada tempat penampungan limbah dengan tahapan pengolahan yg diusulkan berupa conditioning dan dewatering. Hasil pengolahan lumpur tersebut juga dapat dimanfaatkan.
1. Kesimpulan : toksisitas lumpur pemboran mempengaruhi toksisitas limbah lumpur
pemboran; uji toksisitas yang dilakukan adalah Uji TCLP. 2. Saran : penggunaan lumpur pemboran harus tetap bersifat ramah lingkungan karena akan mempengaruhi toksisitas limbah lumpur pemboran; perlu uji toksisitas lain jika dalam pemboran terjadi kick atau lost circulation, seperti uji TPH.