Anda di halaman 1dari 1

Dina Ferydsa Verdiana dan Katharina Oginawati

Program Studi Teknik Lingkungan


Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan

1. Mengetahui proses pemboran


Limbah lumpur pemboran (Gambar 1) merupakan salah satu limbah yang secara umum dan penggunaan
dihasilkan dari kegiatan pemboran di PT. Pertamina EP Unit Bisnis Limau. lumpur pemboran secara khusus.
Limbah lumpur pemboran berasal dari sisa lumpur pemboran yang lolos dari 2. Mengetahui pengaruh toksisitas
peralatan solid kontrol, serbuk bor (cutting) yang ikut terangkat ke permukaan, lumpur pemboran terhadap
dan atau gabungan keduanya. Sehingga toksisitas limbah lumpur pemboran toksisitas limbah lumpur pemboran.
secara tidak langsung dipengaruhi oleh toksisitas lumpur pemboran yang 3. Mengetahui pengaruh toksisitas
digunakan. limbah lumpur Pemboran terhadap
Untuk membuktikan limbah lumpur pemboran termasuk limbah B3, perlu lingkungan, kesehatan manusia, dan
dilakukan identifikasi limbah, salah satunya dengan Uji TCLP (Toxicity pengelolaan limbah selanjutnya
Characteristic Leaching Procedure). Uji TCLP ini penting sebagai tahap awal
pengelolaan limbah selanjutnya dan peringatan dini untuk mengelola limbah
sesuai peraturan agar tidak merugikan lingkungan dan manusia.

Salas satu komponen yang berperan dalam pemboran adalah sistem


Gambar 1
sirkulasi yang menggunakan lumpur pemboran. Jenis lumpur pemboran
limbah
yang digunakan sumur pemboran pengembangan NR-14 adalah water
lumpur
based mud dengan campuran bahan aditif, seperti Bentonite, Clay, Bioside,
pemboran
Caustic Soda, dsb.
PT. Pertamina EP Unit Bisnis Limau telah melakukan identifikasi limbah
dengan Uji TCLP. Telah dilakukan juga analisa kandungan air sumur dan air
sungai di sekitar lokasi untuk mengantisipasi dampak toksisitas tersebut.

1. Pemilihan lumpur pemboran baik jenis maupun komposisi yang Gambar 2


ramah lingkungan menimbulkan rendahnya toksisitas pada Hasil Uji
limbah lumpur pemboran. Hal ini dapat dilihat dari hasil Uji TCLP
TCLP pada lumpur pemboran (Gambar 2) dan limbah lumpur lumpur
pemboran berada di bawah baku mutu (Gambar 3) pemboran
2. Toksisitas pada limbah lumpur pemboran yang berasal dari
logam berat dapat masuk ke lindi dan meresap ke dalam tanah,
kemudian dapat mencemari air tanah bahkan sungai di sekitar
lokasi pemboran. Oleh karena itu, PT. Pertamina EP Unit Bisnis
Limau telah melakukan analisis air sumur penduduk dan air Gambar 3
sungai yang berada di sekitar lokasi sumur pemboran Hasil Uji TCLP
pengembangan sebelumnya, yaitu NR-18. limbah
3. Apabila terdapat parameter yang melebih baku mutu maka lumpur
akan berdampak pada kesehatan manusia sehingga dapat pemboran
menimbulkan penyakit akut atau kronis.
4. Toksisitas limbah lumpur pemboran yang rendah
menyebabkan limbah ini bukan termasuk Limbah B3 dan
pengolahan dapat dilakukan dengan pengolahan lumpur.
5. Seharusnya pengolahan limbah ini dilakukan pada tempat
penampungan limbah dengan tahapan pengolahan yg
diusulkan berupa conditioning dan dewatering. Hasil
pengolahan lumpur tersebut juga dapat dimanfaatkan.

1. Kesimpulan : toksisitas lumpur pemboran mempengaruhi toksisitas limbah lumpur


pemboran; uji toksisitas yang dilakukan adalah Uji TCLP.
2. Saran : penggunaan lumpur pemboran harus tetap bersifat ramah lingkungan karena
akan mempengaruhi toksisitas limbah lumpur pemboran; perlu uji toksisitas lain jika
dalam pemboran terjadi kick atau lost circulation, seperti uji TPH.

Anda mungkin juga menyukai