Anda di halaman 1dari 6

Tugas Desain Riset Doktoral

Nama / NRP : Mulyani Zahra Paramata / 7014201002

DETOKSIFIKASI LINDI OLEH TUMBUHAN TANAH DALAM LAHAN


KERING BED EVAPOTRANSPIRASI
1. Latar Belakang dan Tujuan
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) merupakan sarana fisik untuk berlangsungnya
kegiatan pembuangan akhir sampah berupa tempat yang digunakan untuk mengkaratina
sampah kota secara aman . Agar dapat berjalan sesuai dengan fungsinya, TPA biasanya
ditunjang dengan berbagai sarana dan prasarana salah satunya adalah fasilitas pengolah
lindi. Salah satu masalah lingkungan utama di lokasi TPA adalah infiltrasi air lindi dan
selanjutnya mencemari tanah dan akuifer sekitarnya [1]. Lindi yang dikeluarkan dari
proses yang ada di TPA memiliki berbagai kandungan baik organik maupun anorganik
seperti logam berat As, Cd, Cu, Cr dan Pb yang dapat berdampak buru pada kesehatan
masyarakat [2].
Studi yang dilakukan pada salah satu TPA yang ada di Indonesia yakni TPA
Benowo, Surabaya menyatakan bahwa kadar organik yang direpresentasikan sebagai
BOD dan COD masing-masing melebihi 1500 mg/L pada tahun 2011 [3]. Tingginya
tingkat konsentrasi pencemar ini diperkirakan terus meningkat seiring dengan
meningkatnya juga populasi masyarakat. Guna menanggulangi dan mengendalikan laju
pencemaran tanah dan akuifer sekitar TPA akibat lindi yang dihasilkan perlu adanya
pengolahan lindi yang tepat guna.
Berbagai metode pengolahan lindi telah banyak dikembangkan pada beberapa
dekade belakangan ini. Perbedaan karakteristik lindi, keuntungan dan kerugian dari
berbagai proses pengolahan lindi harus diperhatikan dan disesuaikan agar pengolahan
tersebut dapat dengan efisien menyisihkan berbagai bahan pencemar dengan konsentrasi
tinggi seperti COD, BOD, NH4-N dan logam berat. Metode-metode konvensional
maupun terbarukan perlu untuk dikembangkan mengikuti perkembangan ekonomi dan
kesehatan lingkungan [4].
Salah satu metode yang hingga saat ini sering digunakan untuk pengolahan lindi
adalah fitoteknologi. Fitoteknologi merupakan pengembangan dari metode fitoremediasi
yang menggunakan tumbuhan untuk meremediasi lingkungan tercemar [5]. Teknik
fitoremediasi memiliki berbagai keuntungan salah satunya adalah sifatnya yang ramah
lingkungan. Penelitian yang dilakukan oleh Suharto dkk [6] juga menyatakan bahwa
fitoremediasi merupakan salah satu altenatif metode pengolahan yang cukup efektif dan
murah untuk menangani pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh pencemar logam
berat Pb dan Cr pada TPA Supit Urang Kota Malang dengan persentase penulurunan Pb
sebesar 82,2% dan persentase penurunan Cr sebesar 61,2%.
Berbagai penelitian yang dilakukan dengan menggunakan teknik fitoteknologi
memberikan ide bagi peneliti untuk melakukan riset tentang pengolahan air lindi untuk
dianalisis dengan menggunakan reaktor reed bed atau bed evapotranspirasi yang terdiri
dari media kerikil dan pasir serta lapisan tanah atas untuk menanam tumbuhan. Pada
penelitian ini menggunakan air lindi yang dihasilkan dari TPA Benowo, Surabaya.
Tujuan khusus dari penelitian ini antara lain: menganalisis karakteristik air lindi
yang dihasilkan di TPA Benowo; menganalisis kemampuan tanaman dalam menurunkan
konsentrasi polutan; menganalisis pengaruh waktu pemaparan terhadap pengolahan lindi
di TPA Benowo; mengkaji laju evapotranspirasi dan laju evaporasi media tanam. Urgensi
dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan teknik fitoremediasi yang efektif baik dari
segi tanaman maupun media reaktornya serta applicable untuk menyisihkan polutan yang
berasal dari TPA Benowo.
2. Tahapan Penelitian

DETOKSIFIKASI LINDI3.OLEH TUMBUHAN TANAH


DALAM LAHAN KERING BED EVAPOTRANSPIRASI
4.

Studi Literatur

Sampling dan analisa awal


parameter lindi TPA : BOD,
COD, Amoniak, pH, Suhu, TSS,
dan logam berat

Persiapan dan pembuatan media tanam (pasir, kerikil dan tanah)

Pengolahan lindi di media tanam tanpa tumbuhan


untuk uji evaporasi tanah

Tahun pertama selesai

Gambar 2a. Penelitian Tahun Pertama


Aklimatisasi Tumbuhan Scirpus Grossus dan Tumbuhan Kenaf

Range Finding Test

Pengolahan lindi di media tanam dengan


tumbuhan untuk uji evapotranspirasi tanah dan
tumbuhan

Tahun kedua selesai

Gambar 2b. Penelitian Tahun Kedua

Analisa akhir parameter lindi TPA


: BOD, COD, Amoniak, pH,
Suhu, TSS, dan logam berat

Analisa hasil efisiensi removal


parameter lindi

Mengkaji pengaruh waktu pemaparan terhadap efisiensi


removal

Analisa hasil dan pembahasan

Tahun ketiga selesai

Gambar 2c. Penelitian Tahun Ketiga


A. Tahun Pertama
Pada tahun pertama fokus yang ingin dituju adalah mengetahui laju evaporasi tanah tanpa
menggunakan tumbuhan. Langkah awal yang dilakukan adalah studi literatur
menggunakan penelitian-penelitian terdahulu. Selanjutnya melakukan pengambilan
sampel di TPA Benowo Surabaya yang kemudian untuk diukur karakteristik air lindinya.
Di samping itu dilakukan juga pembuatan media tanam yang terdiri dari pasir, kerikil
dan tanah. Air lindi kemudian akan dialirkan melalui media tanam untuk dihitung laju
evaporasinya.
B. Tahun Kedua
Pada tahun kedua tujuan utamanya adalah untuk uji evapotranspirasi tanah dengan
menggunakan tumbuhan. Tumbuhan yang akan digunakan berupa Scirpus Grossus dan
Kenaf. Kedua tumbuhan tersebut kemudian akan dilakukan aklimatisasi selama 3 minggu
untuk mendapatkan tumbuhan yang sesuai dengan karakteristik lindi dan selanjutnya
diikuti oleh Range Finding Test. Tumbuhan yang terpilih setelah dilakukan RFT akan
digunakan untuk pengolahan lindi TPA Benowo hingga mendapat laju
evapotranspirasinya berdasarkan dengan waktu pemaparan.
C. Tahun Ketiga
Pada tahun ketiga penelitian akan bersifat melengkapi penelitian-penelitian tahun
sebelumnya. Hasil seberapa besar persentase efisiensi penyisihan pencemar pada air lindi
yang dilakukan oleh tumbuhan pada bed evapotranspirasi pada penelitian tahun kedua
akan dikaji. Selanjutnya dari penelitian sebelumnya juga akan dianalisis pengaruh waktu
paparan terhadap tumbuhan terpilih. Sehingga hasil yang didapat pada tahun ketiga
berupa laporan akhir pelaksanaan penelitian dari tahun pertama hingga ketiga.

3. Daftar Pustaka
[1] Said, N.I. dan D.R.K. Hartaja. 2015. Pengolahan Air Lindi dengan Proses Biofilter
Anaerobik dan Denitrifikasi. JAI Vol. 8 No. 1.

[2] Mishra, S dan D. Tiwary. 2018. Leachate Characterisation and Evaluation of Leachate
Pollution Potential of Urban Municipal Landfill Sites. International Journal Environment
and Waster Management, Vol. 21, No. 4.
[3] Samudro, G dan S. Mangkoedihardjo. 2011. Leachate Stabilization by The Unstable and
Immature Compost in Evapotranspiration Bed. International Journal of Modern
Manufacturing Technologies, Vol. III No.1

[4] Rathnayake, W.A.P.P dan G.B.B. Herath. 2018. A Review of Leachate Treatment
Techniques. The 9th International Conference on Sustainable Built Environment, Kandy,
Sri Lanka, December 13th-15th

[5] Pranoto. 2013. Fitoteknologi dan Ekotoksikologi dalam Pengolahan Sampah Menjadi
Kompos. Indonesian Journal of Conservation. Vol. 2 No. 1 Juni (2013) 66-73

[6] Suharto, B., L.D. Susanawati., B.I. Wilistien. 2011. Penurunan Kandungan Logam Pb
dan Cr Leachate Melalui Fitoremediasi Bambu Air (Equisetum Hyemale) dan Zeolit.
Agrointek Vol. 5 No. 2, Agustus.

Anda mungkin juga menyukai