ILMU PENGETAHUAN
Sumber: https://secure.wikimedia.org/wikipedia/en/wiki/Truth
Page § 5
Dapatkah Manusia Mencapai Kebenaran?
Page § 6
Kelompok Notisisme
Page § 7
Kelompok Agnotis
Page § 8
Bagaimana Al Qur’an melihat Kebenaran?
َﻦ اﻟْﻤُﻤْﺘَﺮِﯾﻦ
َ ﻦ رَﺑِّﻚَ ﻓَﻠَﺎ ﺗَﻜُﻮﻧَﻦَّ ِﻣ
ْ ِﻖُ ﻣ
ّ َاﻟْﺤ
Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali
kamu termasuk orang-orang yang ragu. (QS. 2:147)
ًﻖ ﺷَﯿْﺌﺎ
ﻦ اﻟْﺤَ ﱢ
َ ِن اﻟﻈﱠﻦﱠ ﻟَﺎ ﯾُﻐْﻨِﻲ ﻣ
وَإِ ﱠ.....
.....sedang sesungguhnya persangkaan itu tiada berfaedah
sedikitpun terhadap kebenaran. (QS. 53: 28)
Page § 9
Cara Mencari Kebenaran
Page § 12
Apakah ini KEBENARAN?
Page § 13
KRITERIA KEBENARAN
Page § 14
Kriteria Kebenaran
§ Teori Korespondensi
Page § 15
“Veritas est
adaequatio rei et
intellectus
(Truth is the
equation [or
adequation] of
things and intellect)
Thomas Aquinas
(1225 – 1274)
Page § 16
§ Teori Korespondensi
“Suatu pernyataan dianggap benar apabila materi
pengetahuan yang dikandung
berkorespondensi/berhubungan dengan objek yang dituju
pernyataan tersebut”
Contoh:
- Yogyakarta adalah daerah istimewa (B)
- Jakarta adalah daerah istimewa (??)
Page § 17
Kriteria Kebenaran
§ Teori Koherensi
Page § 18
■ Teori Koherensi
Contoh:
- Bumi itu bulat, di buku-buku sebelumnya dinyatakan bumi
itu bulat
- 1+6 = 7, 2+5= 7, 3+4= 7 (???)
Page § 19
Page § 20
Kriteria Kebenaran
§ Teori Pragmatis
Page § 21
§ Teori Pragmatis
“Kebenaran dari suatu pernyataan diukur dari sifat
fungsional dalam kehidupan praktis”
Contoh:
Teori kemiskinan “taraf hidup masyarakat dapat meningkat
jika masyarakat diberi pelatihan”, à benar jika dalam
prakteknya dapat meningkatkan taraf hidup
Page § 22
Kriteria Kebenaran
§ Teori Konstruktivis
verum esse ipsum factum –
"truth itself is constructed"
Giambattista Vico
(1668 – 1744)
Karl Marx
(1818 – 1883)
Page § 23
§ Teori Konstruktivis
“Kebenaran merupakan konstruksi proses sosial yang secara
historis dan kultural dibentuk melalui pertarungan kuasa dalam
masyarakat”
Contoh:
Komunisme dianggap ‘benar’ di era Orde Lama, tapi ‘haram’ di
era Orde Baru
Page § 24
Page § 25
Kriteria Kebenaran
§ Teori Konsensus
Jurgen Habermas
(1929 - )
Page § 26
§ Teori kebenaran yang mengacu pada konsep konsensus
sebagai bagian dari konsep kebenaran
§ Teori Konsensus
“Kebenaran merupakan apa yang disetujui/disepakati oleh
sekelompok orang tertentu”
§ argumentum ad populum ("appeal to the people"),
argumentum ad numerum ("appeal to the number"), dan
consensus gentium ("agreement of the clans");
Contoh:
18 Februari 1930, Pluto = Planet
24 Agustus 2006, Pluto ≠ Planet, ganti nama menjadi 134340
Page § 27
ILMU PENGETAHUAN
Page § 28
Pengetahuan
Page § 29
Pengetahuan ≠ Ilmu
Page § 30
Perbedaan Epistemologi
Barat Islam
Instrumen Indera & Akal (Rasio) Indera, Akal (Rasio), dan Intuisi
Pengetahuan
Apa itu Ilmu? Sains, untuk bidang-bidang Ilmu, segala macam pengetahuan
empiris yang terorganisir
Page § 31
Sains & Ilmu
Sains Ilmu
Persamaan Memiliki kriteria yang sama sebagai pengetahuan yang sistematis
dan terorganisasi
Perbedaan Science berasal dari kata Latin, Ilmu (‘ilm) berasal dari ‘alima
scire yang berarti “mengetahui" yang artinya “mengetahui”
Page § 32
Syarat Ilmu
Page § 33
1. Obyektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari
satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak
dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat
bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji
keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah
kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek,
dan karenanya disebut kebenaran objektif; bukan subjektif
berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang
penelitian.
Page § 34
2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk
meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan
dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini
adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin
kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani
“Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis
berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya
merujuk pada metode ilmiah.
Page § 35
3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui
dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan
terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis
sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara
utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian
sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang
tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat
merupakan syarat ilmu yang ketiga.
Page § 36
4. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah
kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat
tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya
universal merupakan syarat ilmu yang keempat.
Page § 37
Asumsi Ilmu Pengetahuan
§ Klasifikasi
Objek dapat diklasifikasikan menurut jenis, bentuk, dan
fungsi
§ Tidak berubah dalam jangka waktu tertentu
§ Determinisme
Suatu gejala muncul bukan karena kebetulan, tetapi ada
penyebabnya
Page § 38
Hubungan Kebenaran-Ilmu Pengetahuan-Penelitian
Page § 39
Kebenaran Ilmiah: kebenaran yang dicapai melalui prosedur-
prosedur ilmiah, yakni melalui penelitian
§ Penelitian à Ilmu
(proses) (hasil)
Page § 42
Referensi
Page § 43