Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL SKRIPSI

PENGANTAR

Skripsi merupakan karya tulis ilmiah laporan hasil perancangan atau penelitian
mandiri untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat kesarjanaan S-1 pada
Jurusan Teknik Teknik Elektro UMY. Sebelum melakukan penulisan skripsi ini
mahasiswa wajib membuat proposal skripsi yang disetujui kedua dosen pembimbing.
Proposal skripsi yang telah disetujui dosen pembimbing berfungsi pegangan selama
melakukan kegiatan skripsi.

PENGERTIAN & TUJUAN

Salah satu kegiatan pendidikan mahasiswa di perguruan tinggi adalah melakukan


penulisan karya ilmiah berupa skripsi. Dengan demikian skripsi merupakan karya ilmiah
yang disusun berdasarkan hasil penelitian di lapangan atau di laboratorium atau berupa
perancangan sistem/alat untuk menyelesaikan suatu masalah.

Penelitian atau perancangan alat/ sistem ini merupakan suatu kegiatan ilmiah yang
diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan dengan menggunakan berbagai informasi
dan metodologi dalam bidang ilmu yang melingkupinya. Dalam kegiatan tersebut
mahasiswa dituntut mengerahkan kemahiran berpikir, bersikap dan bertindak dalam
usaha menggali dan mengembangkan pengetahuan yang baru untuk disumbangkan dalam
bidang keahliannya. Selain itu dituntut untuk menerapkan kaidah dan etika ilmiah yang
berlaku di lingkungan masyarakat ilmiah.

Dalam kaitan itu, peran Dosen dan Mahasiswa dalam penyusunan skripsi dapat
ditunjukkan melalui distribusi kontribusinya. Berdasarkan pengalaman, kontribusi
masing-masing sangat bervariasi. Tabel berikut memberikan gambaran kontribusi dosen
dan mahasiswa dalam kegiatan tersebut.

Kontribusi
Kegiatan Skripsi
Dosen Mahasiswa
Penentuan Topik dan Tema 20 - 100 % 0 - 80 %
Perencanaan Penelitian 20 - 80 % 20 - 80 %
Pelaksanaan Penelitian 0 - 30 % 70 - 100%
Penyusunan Laporan 10 - 20 % 80 - 90 %
Presentasi 10 - 20 % 80 - 90 %

Tujuan dari penyusuan skripsi secara umum adalah :

1
1. memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk menunjukkan kemampuan dalam
mengindentifikasi, memformulasi, dan menyelesaikan masalah iptek,
2. sebagai ujian akhir untuk memperoleh kualifikasi Sarjana S-1,.

Kegiatan penyusunan Skripsi hendaknya dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin


oleh mahasiswa untuk melengkapi pengetahuan dan kemampuannya agar menjadi
Sarjana Teknik yang :

1. mampu menerapkan pengetahuan matematika, sains dan keteknikan,


2. mampu merancang dan melakukan eksperimen dan juga menganalisis dan
menginterpretasikan data,
3. mampu merancang sistem, komponen atau proses sesuai tuntutan yang
dikehendaki,
4. mampu mengidentifikasi, memformulasi dan menyelesaikan masalah keteknikan

Prosedur penyusunan skripsi diatur secara akademik dan administrasi sesuai panduan
yang ada. Untuk konsultasi penyusuan proposal skripsi sepenuhnya diserahkan kepada
mahasiswa dengan dosen yang sesuai dengan keminatan studinya.

2
RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI

JUDUL
Menggambarkan tentang materi skripsi secara singkat, jelas dan spesifik.
Contoh:
SENTER DENGAN ISI ULANG DARI SUMBER ENERGI MEKANIK

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berisi uraian tentang kenyataan yang melatar belakangi munculnya gagasan pembuatan

skripsi, antara lain berupa gambaran tentang keadaan riil lengkap dengan permasalahan

yang ada yang perlu diselesaikan. Paragraf berikutnya berisi gambaran keadaan lebih

baik yang diharapkan setelah masalahnya terselesaikan dan pentingnya masalah tersebut

diselesaikan.

Contoh:

Perkembangan dalam dunia elektronika saat ini sudah merupakan bagian dari

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi yang pada saat ini

tengah berjalan dengan pesat seiring dengan lajunya zaman. Hal ini disebabkan oleh

kebutuhan manusia akan kemudahan dan efisiensi penggunaan energi dalam berbagai

bidang, namun bentuk tetap ringkas serta berpenampilan menarik.

Salah satu dari sekian banyak peralatan produk teknologi adalah senter. Sejak

pertama kali diciptakan hingga saat ini senter digunakan oleh manusia sebagai alat

yang dapat mengeluarkan cahaya untuk membantu manusia agar dapat melihat atau

mengidentifikasikan suatu benda yang berada dalam suatu tempat yang kurang

3
mendapatkan cahaya atau bahkan tidak adanya cahaya sama sekali. Kebutuhan senter

saat ini sangat dibutuhkan dalam kegiatan-kegiatan seperti navigasi darat,

poskamling, nelayan, kebutuhan di rumah di saat mati lampu dan lain sebagainya.

Senter memang sangat dibutuhkan oleh manusia sebagai salah satu sumber

cahaya yang praktis. Penggunaan senter tidak dapat terlepas dari ketersediaan energi

pada baterai yang digunakan. Selama ini penggunaan senter sering terganggu

karena kehabisan energi dari yang digunakan. Senter tersebut dapat digunakan

kembali jika baterai diganti atau diisi ulang dengan mengambil energi dari

jaringan listrik PLN. Hal ini akan sulit dilakukan bila cadangan baterai habis

dan jauh dari jaringan listrik PLN.

Agar penggunaan senter tidak terganggu, bila tidak ada baterai

cadangan atau jauh dari PLN diperlukan adanya senter yang sumber energinya

tidak tergantung dari dua jenis sumber energi tersebut. Dengan kata lain

diperlukan senter yang sewaktu-waktu dapat digunakan.

B. Perumusan Masalah

Berisi tentang masalah-masalah yang akan diselesaikan, alternatif penyelesaian yang bisa

dilakukan, alternatif terpilih lengkap dengan argumenmtasi.

dilengkapi dengan keadaan yang diharapkan setelah masalah tersebut terselesaikan.

Contoh:

Pada umumnya sumber energi senter berupa baterai, baik sel kering yang satu kali

pakai dibuang, atau baterai yang bisa diisi ulang dengan jaringan listrik PLN. Dengan

demikian akan mengalami kendala ketika cadangan baterai habis dan jauh dari

4
jaringan listrik PLN. Untuk mengatasi hal ini diperlukan sebuah senter yang siap

digunakan setiap saat. Masalahnya adalah bagaimana mewujudkan sebuah senter

yang dapat diisi ulang dengan mudah setiap saat dan dimana saja tanpa tergantung

adanya jaringan listrik PLN.

C. Tujuan

Berisi tujuan dilakukannya penelitian atau pembuatan sebuah peralatan yang digunakan

untuk menyelesaikan masalah.

Contoh:

Mewujudkan sebuah senter yang dapat diisi ulang dengan mudah setiap saat dan

dimana saja tanpa tergantung adanya jaringan listrik PLN.

D`. Kontribusi

Berisi tentang manfaat hasil perancangan yang dilakukan bagi kehdupan masyarakat.

Contoh:

Senter hasil perancagan ini diharapkan dapat digunakan untuk mengatasi

kendala kehabisan energi baterai yang dapat terjadi pada saat senter sebagai sumber

cahaya benar-benar diperlukan pada saat cadangan baterai habis atau jauh dari jaringan

PLN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang teori berkenaan dengan hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan dan
upaya penyelesaiannya. Bila diperlukan ada hipotesa bahwa masalah yang ada dapat
diselesaikan dengan sistem/alat yang dibuat.

5
BAB III METODOLOGI

A. Prosedur Perancangan

Berisi tatacara dan langkah-langkan yang diperlukan untuk mencapai tujuan perancangan

yang dilakukan.

Contoh:

Tata cara yang dilakukan untuk mewujudkan senter menggunakan pengisi

baterai dengan induksi elektromagnetika mulai darai awal hingga akhir adalah

sebagaimana ditunjukan dalam Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Prosedur perancangan


Target:
B. Analisis Kebutuhan Tujuan Penelitian

Analisis Kebutuhan

Spesifikasi

Desain &Implementasi

Gagal Verifikasi

l
Berhasil
Validasi

Finalisasi

6
Berisi tentang hal-hal yang harus ada pada hasil perancangan agar mampu menyelesaikan

masalah yang ada sesuai tujuan.

Contoh:

Sesuai penyelesaian masalah yang akan dilakukan, kebutuhan pokok yang harus

ada padfa senter tersebut yang hendak dibangun adalah:

1. Senter yang dirancang harus dapat digunakan dalam jangka waktu

yang cukup lama dan dengan intensitas cahaya yang sekiranya

memenuhi kebutuhan.

2. Pengisian baterai harus dapat dilaksanakan sewaktu-waktu baik

pada saat energi baterai habis atau sekedar untuk menambah

cadangan energi.

3. Senter tetap haruis relatif ringan sehingga mudah dibawa dan

mudah pula dalam pengisian.

C. Spesifikasi dan Desain

Berisi spesifkasi alat yang dirancang, komponen, peralatan uji yang digunakan dan

diagram blok peralatan yang akan dirancang.

Contoh:

Secara umum senter yang dirancang mempunyai spesifikasi sebagai berikut:

• Menggunakan baterai HP

• Lampu yang digunakan adalah LED

• Senter mempunyai ukuran panjang 25 cm dan diameter 4 cm

• Pengisian dapat dilakukan dengan kecepatan kocok 50 kali permenit

7
Dengan spesifikasi di atas maka komponen-komponen yang dibutuhkan untuk

membangun dan menguji senter ini adalah:

• Komponen berupa:

 Baterai HP Nokia 3,6 volt 600 mAh

 Lampu LED 3,6 volt ... watt

 Penyearah, dengan 4 buah diode silikon 1N400

 Magnet silinder dengan ukuran panjang ... cm dan diameter ...

cm

 Kumparan dengan kawat 0,2 mm 2000 lilitan diameter ... cm

 Saklar dan casing

• Alat uji yang digunakan untuk menguji adalah:

 Voltmeter DC, Ampermeter DC, Luxmeter dan Stopwatch

Diagram blok rangkaian senter yanag dirancang adalah seperti terlihat pada

gambar 3.2.

Induksi Dioda Batterai LED


Sakelar
Penyearah

Gambar 3.2 Blok diagram rangkaian senter

Keterangan gambar :

a. Induksi : Sebagai penyedia tegangan

b. Dioda penyearah : Sebagai pengubah tegangan AC menjadi

tegangan DC.

8
c. Baterai : Sebagai penyimpan tegangan

d. Sakelar : Sebagai pemutus dan penghubung arus

listrik dari sumber ke pemakai / beban

e. LED : Sebagai pemancar cahaya.

D. Implementasi dan Verifikasi

Berisi langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan alat serta tahapan-tahapan

pengujian yang dilakukan untuk masing-masing blok peralatan yang dirancang.

Contoh:

Setelah jelas spesifikasi dan desain, selanjutnya dilakukan pembuatan dan

perakitan masing-masing komponen. Untuk mengetahui apakah masing-masing blok

sudah dapat bekerja dengan baik perlu dilakukan verifikasi. Dengan demikian bila ada

kesalahan atau kekurangan dapat diperbaiki terlebih dahulu sebelum dirangkai dengan

blok yang lain.

E. Validasi

Berisi langkah-langkah yang dilakukan saat pengujian peralatan secara

keseluruhan, besaran-besaran yang akan diuji, dan ukuran untuk menilai apakah alat

sudah bekerja dengan baik sesuai spesifikasi.

Contoh:

Pada tahap ini dilakukan pengujian senter secara menyeluruh, peliputi pengujian
fungsional dan pengujian ketahanan sistem. Pengujian fungsional dilakukan untuk
mengetahui bahwa sistem dapat bekerja dengan baik sesuai dengan prinsip kerjanya.
Pengujian ketahanan berkaitan dengan kemampuan snter menyimpan energi, kualitas

9
cahaya yang dihasilkan dan juga seberapa lama senter dapat digunakan. Dari validasi ini
dapat diketahui kesesuaian hasil perancangan dengan analisis kebutuhan yang
diharapkan.

10

Anda mungkin juga menyukai