Anda di halaman 1dari 3

Apresiasi Seni Musik

A. Musik Nontradisional Indonesia

Music nontradisional yang dimaksud adalah music yang bukan berasal dari daerah setempat di
Indonesia. Situasi dan kondisi budaya di Indonesia yang terbuka memungkinkan music nontradisional
berkembang pesat, bahkan menjadi music popular, yaitu music yang banyak penggemarnya.

Music popular umumnya memiliki beat yang konstan dan menggunakan tangga nada diatonic
mayor maupun minor, penampilannya dalam bentuk band kombo standar (bukan orkestra).

Music nontradisional yang sudah berkembang di Indonesia, yaitu music pop, dangdut,
keroncong, campursari dan juga nasyid.

Music Pop

Music pop lahir setelah orang mengalami kejenuhan dengan music klasik ( mewakili beberapa
periode ) yang serba terikat. Konsepnya fleksibel / luwes, sederhana dengan frase-frase melodi yang
pendek. Berdasarkan ciri harmoninya music pop terbagi menjadi music pop standard dan music pop
kreatif. Sedangkan berdasarkan lirik yang berpengaruh pada harmoni dan dinamiknya, terdapat music
pop balada.

 Music pop standar memiliki ciri-ciri, yaitu :


 Melodi mudah diterapkan dengan berbagai karakter lirik.
 Sangat fleksibel jika dipadukan dengan jenis style lain.
 Mudah disenandungkan dan diserap
 Harmoni tidak terlalu rumit
 Tempo bervariasi
Contoh : Tercipta Untukku ( Ungu Band)

 Music pop kreatif memiliki ciri-ciri, yaitu :


 Memiliki keunikan dalam ritme, melodi, harmoni, instrument, gaya, dinamika, dan lirik
karena keterpaduanya dengan gaya (style) music.
Contoh : Yang Terbaik Bagimu ( Ada Band)

 Music pop balada memiliki ciri-ciri, yaitu:


 Mirip dengan music pop
 Tempo lambat dan sedang
 Pola melodi bervariasi karena dibuat untuk kepentingan lirik
 Lirik cenderung ekspresif, sindiran ( jenaka, sedih, dan keras ), serta berkisah tentang
rasa social dan suka duka kehidupan.
Contoh: Indonesia Menangis ( Sherina)
 Dangdut
Berawal dari music orkes melayu yang berkembang dengan pengaruh music gaya India
( dangdut klasik ), seiring berkembangnya teknologi dan kreativitas manusia, music dangdut
klasik Melayu – India mulai berkembang menjadi dangdut modern. Ciri-ciri :
 Kesan music melayu sebagai tempat asalnya masih terasa
 Melodi dan harmoni dengan variasi akor sederhana dan cenderung bertangga nada
minor
 Eksresi berdasarkan kesesuaian lirik dengan beat kurang diperhatikan,karena beat
( gendang dan perkusi lainnya) yang konstan lebih difokuskan untuk joget.
Contoh:

 Keroncong
Gaya music ini berasal dari Negara Portugis dan berkembang di Indonesia dengan
modifikasi instrument music antara lain ukulele, gitar, cello, bas,f lute, dan biola. Ciri-ciri:
 Melodi mendayu-dayu penuh dengan cengkok
 Tanpa perkusi,sehingga beat diambil alih oleh cello dan ukulele
 Terdapat kesulitan dam mengomposisi lagu baru
Contoh: Keroncong Protol

 Campur Sari
Jenis music ini cenderung lebih baru dibandingkan jenis-jenis music lainnya. Music ini
merupakan hasil modifikasi antara music karawitan, dangdut dan keroncong.
Contoh:

 Nasyid
Awalnya nasyid merupakan syair lagu yang dinyanyikan tanpa pengiring untuk
menyemangati perjuangan, dan berkembang menjadi lagu rohani Islam.
Jika dinyayikan secara akapela, tempo dan ritmenya bebas. Jika dengan iringan music,
harmoni pengiring cenderung bersifat ritmis dan lincah untuk mendukung kesan riang dan
semangat dengan cirri music pop, baik standar,kreatif maupun balada.
Contoh: Give thanks to Allah
SMAN 4 KENDARI

TAHUN AJARAN 2009-2010

DISUSUN OLEH:

♫ Cicilia Sandra Pramudita

♫ Grace Hanna Christian

♫ Inti Arlina

♫ Nirmalawati Linar

♫ Nur Rahma

♫ Tresia Febriani

Anda mungkin juga menyukai