Sistem merupakan suatu totalitas dari seluruh unsur yang saling berhubungan. Pengertian
sistem menunjuk kepada 2 hal pokok yaitu (1) sistem fisik dan (2) sistem abstrak.
Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait
secara terpadu untuk mencapati tujuan pendidikan nasional (pasa 1 ayat 3 UU No. 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional)
Philip H. Coombs yang dikutip oleh Depdikbud (1984/1985: 68) mengidentidikasi adanya 12
komponen pokok sistem pendidikan sebagai berikut :
c. Pengelolaan h. Fasilitas
KAzik (1969 : 1) menyebutkan bahwa suatu sistem memiliki tiga unsur (komponen) pokok: (1) tujuan
(2) isi atau komponen, dan (3) proses.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 Bab II pasal 3 tujuan pendidikan dirumuskan sebagai
berikut :
Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan mnejadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Masalah tidak meratanya peluang untuk mendapatkan layanan pendidikan secara umum
ditimbulkan oleh terus meningkatnya pertumbuhan penduduk yang tidak sebanding dengan daya
tampung dan kapasitas layanan pendidikan tersebut.
Bagi masyarakat yang memiliki finansial cukup kuat dan ingin mendapatkan pendidikan
berkualitas, mreka dapat memperolehnya di sekolah tertentu dengan harga yang relatif lebih mahal
yang tidak terjangkau oleh masyarakat pada umumnya. Dampak dari pendidikan yang tidak
berkualitas tersebut diantara adalah rendahnya tingkat relevansi antara kualitas hasil belajar siswa
dengan tuntutan kebutuhan masyarakat.
adalah :
Berbagai hasil penelitian menyebutkan bahwa salah satu penyebabnya adalh tidak adanya
tujuan pendidikan yang jelas sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Hal ini menyebabkan
peserta didik dan pendidik tidak tahu “goal” apa yang akan dihasilkan sehingga tidak mempunyai
gambaran yang jelas dalam proses pendidikan.