LP Kerusakan Integritas Sosial
LP Kerusakan Integritas Sosial
A. Tinjauan Teoritis
a. Pengertian
lain.
1
b. Rentang Respon Sosial
Menurut Stuart & Sundeen (1998 ; 346) rentang respon sosial dari
•Saling ketergantungan
maladaptif
a) Solitude/menyepi
b) Autonomy (otonomi)
2
c) Mutuality (kerjasama)
d) Interdependency
a) Manipulasi
b) Impulsif
c) Narkisisme
c. Psikopatologi
1998 ; 40).
3
Faktor predisposisi
Stressor presipitasi
Afektif Sosial
kognitif Fisiologis Prilaku
Sumber-sumber koping
Destruktif
Konstruktif
4
percaya diri tidak terpenuhi dapat mengakibatkan individu
b) Biologik
5
a) Faktor eksternal
b) Faktor internal
menurut Hamid dkk. (2002 ; 143) tanda dan gejala yang muncul
pada klien dengan gangguan hubungan sosial : menarik diri, terlihat dari
tingkah laku klien yaitu : kurang spontan, apatis, ekpresi wajah kurang
6
e. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan
l ) Penatalaksanaan Medis
a) Terapi Somatik
4-5 joule.
2) Penatalaksanaan Keperawatan
adalah :
a) Psikotherapi
lain-lain.
b) Pendidikan kesehatan
Menarik Diri
dapat terhindar dari tindakan keperawatan yang bersifat rutin, intuisi dan
Hubungan saling percaya antara perawat dan klien merupakan dasar utama
dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan jiwa. Hal
ini penting karena peran perawat dalam asuhan keperawatan jiwa adalah
yang dimiliki.
a. Pengkajian
dengan penanggung.
b) Alasan dirawat
c) Pemeriksaan fisik
dengan gangguan jiwa. Selain itu juga dikaji tentang konsep diri,
e) Status mental
g) Mekanisme Koping
merupakan ciri khas dari suatu taraf perkembangan yang lebih dini.
h) Pengetahuan
i) Aspek medik
2) Daftar masalah
4) Diagnosa Keperawatan
diri.
diri rendah.
b. Perencanaan
berdasarkan keluhan yang paling dirasakan saat ini (core problem) dan bila
khasus dapat dibagi menjadi 3 aspek Stuart dan Sundeen dalam Keliat,
Tujuan khasus :
emosinya.
perasaan.
gejala halusinasi.
atau tidak.
(3) Terima halusinasi sebagai hal yang nyata bagi klien dan tidak
diri klien.
tindakan keperawatan.
tenang.
muncul.
(2) Beri pujian dan penguatan terhadap perilaku klien yang positif.
kegiatan ).
perilaku kekerasan.
timbulnya halusinasi.
menyibukkan diri.
menghadapi halusinasi.
halusinasi.
menghadapi halusinasi.
dilakukan.
(9) Beri pujian dan penguatan positif atas upaya yang berhasil
dilakukan.
halusinasinya.
(4) Beri pujian pada keluarga atas kemampuan yang positif dalam
(1) Jelaskan jenis jenis obat yang diminum, klien pada klien dan
keluarga.
(3) Anjurkan klien untuk minta sendiri obat dan meminumnya secara
teratur.
secara teratur.
Tujuan khusus :
perawat.
menarik diri.
menarik diri.
mengungkapkan perasaannya.
orang lain.
telah dicapai.
orang terdekat.
rendah kronis.
lain.
Tujuan Khusus :
dimiliki.
aktifitas .
kemampuannya.
Tujuan Khusus :
sering digunakannya.
Kriteria Evaluasi : klien dapat menyebutkan mekanisme koping yang
digunakannya.
digunakannya.
perasaannya.
diri klien.
konstruktif.
konstruktif .
konstruktif/adaptif.
pada klien.
konstruktif/adaptif.
/adaptif.
pada klien.
c. Pelaksanaan
dibutuhkan klien sesuai dengan kondisinya saat ini (here and now).
dilaksanakan dan dinilai kembali apakah aman bagi klien. Setelah tidak ada
d. Evaluasi Keperawatan
membandingkan respons klien pada tujuan khusus dan umum yang telah
ditentukan.
telah dilaksanakan.
telah dilaksanakan.
masalah masih tetap atau muncul masalah baru atau ada data
respon klien
4) Rencana atau diagnosa selesai jika tujuan sudah tercapai dan yang
diperlukan adalah memelihara dan mempertahankan kondisi yang baru.
1. Pengkajian
dilakul:an dengan cara anamnesa, observasi dan catatan medik klicn dan
a. Pengumpulan Data
Nama : AR D.P
Pendidikan : SD SD
Pekerjaan : - Wiraswasta
Rendang Rendang
Karangasem Karangasem
No CM : 108264
33
2) Alasan Masuk
Klien datang ke IRD BPK RSJ Propinsi Bali diantar oleh keluarga klien
klien lebih banyak diam, klien hanya mau menjawab pertanyaan yang
orang lain.
Klien sebelumnya belum pernah mengalami sakit jiwa dan pertama kali
TKW keluar negeri dan tidak pulang-pulang. Sehingga klien dan adikanya
diasuh oleh neneknya. Ekonomi nenek klien sangat kekurang, oleh karena itu
sejak kecil klien diajak jualan sayur keliling kampung, dan pasien merasa
sangat malu akan hal itu. Klien hanya disekolahkan sampai tamat SD karena
tidak punya biaya dari faktor keturunan tidak ada keluarga yang mengalami
34
gangguan jiwa. Sedangkan faktor presipitasinya yakni klien ditinggal menikah
oleh orang yang dicintainya (± 3 minggu sebelum MRS). Sejak saat ini klien
anak-anak mereka. .
4) Pemeriksaan Fisik
a) Tanda Vital
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 37 o C
Pernafasan : 24 x/menit
b) Pengukuran
BB : 42 TB : 157 cm
35
5) Status Psikososial
1) Genogram
20
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
20
: Umur klien
: Klien
: Tinggal serumah
diri.
Penjelasan :
tahun, klien tinggal serumah dengan ayah, ibu dan dua orang adiknya
neneknya.
36
b) Konsep Diri
Klien menganggap dirinya biasa saja dan menerima tubuhnya apa adanya
tapi klien tidak suka dengan rambutnya yang kriting dan sudah pernah
setelah dirawat klien berperan sebagai pasien dan cukup kooperatif dalam
proses pengobatan.
Harapan klien sebelum sakit adalah ingin seperti anak lain yakni diasuh
oleh orang tua dan sekolah tinggi, karena klien ingin menjadi polisi saat
ini yang masih belum bisa diterima oleh klien yaitu ditinggal menikah
tersebut.
Klien merasa rendah diri karena rambutnya kriting klien merasa malu
37
tidak berhasil dalam pekerjaan, sehingga gagal memnuhi peran yang
ditinggal menikah oleh orang lain yang dicintainya klien merasa benar-
c) Hubungan Sosial
(1) Klien mengatakan di rumah hanya dekat dengan neneknya tapi di rumah
(3) Hubungan klien dengan perawat dan temannya kurang, klien hanya berbicara
(4) Spiritual
Klien menganut agama hindu dan yakin dengan adanya Ida Sang Hyang
simbul-simbul keagamaan.
6) Status Mental
a) Penampilan
b) Pembicaraan
seperlunya.
38
c) Aktivitas Motorik
Klien tampak lesu dan tidak bergairah pada saat diwawancarai dan banyak
menunduk.
d) Alam Perasaan
e) Efek
Dari hasil observasi efek yang ditunjukan adalah efek tumpul yaitu hanya
kontak mata antara klien dengan perawat kurang dan klien tampak lebih
banyak menunduk.
g) Persepsi
siapa yang berbicara. Saat pengkaji klien mengatakan mendengar suara dan
memiringkan telinga.
h) Proses Pikir
Pada saat wawancara pembicara klien lambat dan berbata-bata tapi bisa
i) Isi Pikir
Saat pengkajian klien tidak mennjukan gangguan isi pikir seperti waham dan
phobia.
39
j) Tingkat Kesadaran
k) Memori
pendek atau jangka panjang tentang peristiwa yang terjadi pada dirinya.
bisa menjawab dengan benar yaitu tetapi dalam waktu yang sangat lama.
m) Kemampuan penelitian
Saat diberikan pilihan seperti apakah klien mengambil pasta gigi dahulu atau
menggosok gigi.
Klien mengatakan biasa makan 3 kali sehari habis satu porsi tiap kali makan.
Klien mampu menggunakan dan membersihkan WC, sehabis BAB dan BAK
40
c) Mandi
d) Berpakaian
Klien mampu mengambil dan memilih pakaian yang sesuai situasi dan
kondisi. Klien menggunakan alas kaki dan menyisir rambut. Nilai kemampuan
Klien biasa tidur siang malam mulai pukul 23.00 sampai 06.00 Wita.
f) Penggunaan obat
Klien mau minum obat yang diberikan oleh perawat sesuai dengan waktunya
g) Pemeliharaan kesehatan
Sistem pendukung yang dimiliki adalah keluarga. Jika klien sembuh keluarga
mengatakan akan tetap mengajak klien kontrol ke RSJ Prov. Bali di Bangli.
halaman rumah.
Klien mengatakan belum siap jika sudah pulang untuk melakukan kegiatan
8) Mekanisme koping
Klien menggunakan koping maladaptif yaitu represi dan isolasi dimana bila
41
dengan mencoba mengesampingan/melupakan permasalahannya. Namun dengan
Klien tinggal bersama ayah, ibu dan adik serta neneknya, setelah ditinggal orang
tuanya TKW lebih dekat dengan neneknya. Klien mengatakan bila di rumah akan
teringat dengan orang disukainya namun telah menikah dengan orang lain.
10) Pengetahuan
Klien tahu bahwa dirinya sakit dan sedang mendapatkan perawatan dan
pengobatan. Tapi klien tidak tahu sistem pendukung dan koping mekanisme yang
Trihezyphenidryl 1 x 1 mg
Stelazine 2 x 2.5 mg
b. Analisa Data
Data yang sudah didapat dari pengkajian selanjutnya dianalisis dengan cara
42
TABEL I
ANALISA DATA KEPERAWATAN PASIEN AR
DENGAN KERUSAKAN INTERAKSI SOSIAL MENARIK DIRI
DI RUANG DRUPADI BPK RSJ PROPINSI BALI
TANGGAL 10 JUNI 2008
43
c. Rumusan Masalah
d. Pohon Masalah
Dari rumusan masalah tersebut maka dibuatlah pohon masalah sebagai berikut:
menarik diri
e. Diagnosa Keperawatan
diri rendah ditandai dengan klien mengatakan tidak mempunyai teman dekat
dengan orang lain, klien jarang berinteraksi dengan pasien lain atau petugas,
44
sering menunduk atek tumpul, klien tampak putus asa.
kriting, klien mengatakan malu dengan pendidikannya hanya tamat SD, klien
dan rendah diri karena ditinggal kawin oleh orang yang dicintainya, klien malu
sering membesarkan hal negatif pada dirinya kontak mata kurang saat
wawancara.
2. Perencanaan
yang paling dirasakan saat ini dan bila tidak diatasi akan mempengaruhi status
rendah.
menarik diri.
45
3) Harga diri rendah berhubungan dengan koping individu takefektif.
46