A. Definisi Masyarakat
Dalam Bahasa Inggris disebut Society, asal katanya Socius yang berarti
“kawan”. Kata “Masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu Syiek, artinya “bergaul”.
Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk-bentuk akhiran hidup, yang bukan
disebabkan oleh manusia sebagai pribadi melainkan oleh unsur-unsur kekuatan lain
dalam lingkungan sosial yang merupakan satu-kesatuan.
B. Definisi Desa
1) Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
2) Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
3) Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat
dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan
pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
1
istiadat, kesenian, kehidupan moral, susila dan lain-lain yang mempunyai ciri yang
jelas.
2
Menyimak realitas diatas, memang benar bahwa yang selama ini terjadi
sesungguhnya adalah “Pembangunan di desa” dan bukan pembangunan untuk, dari
dan oleh desa. Desa adalah unsur bagi tegak dan eksisnya sebuah bangsa (nation)
bernama Indonesia.
C. Definisi Kota
1) Wirth
Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni
oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya
2) Max Weber
3) Dwigth Sanderson
Kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih.
3
kita meminjam lagi teori Talcott Parsons mengenai tipe masyarakat kota yang
diantaranya mempunyai ciri-ciri :
1) Netral Afektif
2) Orientasi Diri
3) Universalisme
Berhubungan dengan semua hal yang berlaku umum, oleh karena itu
pemikiran rasional merupakan dasar yang sangat penting untuk Universalisme.
4) Prestasi
Mutu atau prestasi seseorang akan dapat menyebabkan orang itu diterima
berdasarkan kepandaian atau keahlian yang dimilikinya.
5) Heterogenitas
4
BAB II
PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DENGAN MASYARAKAT
PERKOTAAN
A. Masyarakat Pedesaan
5
B. Masyarakat Perkotaan
6
2) Pekerjaan atau mata pencaharian
Pada umumnya mata pencaharian di dearah perdesaan adalah bertani tapi tak
sedikit juga yg bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah
pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
3) Ukuran komunitas
• Mobilitas sosial
7
Mobilitas berkaitan dengan perpindahan yang disebabkan oleh
pendidikan kota yang heterogen, terkonsentrasinya kelembagaan-
kelembagaan, banyak penduduk yg pindah kamar atau rumah, waktu yg
tersedia bagi penduduk kota untuk bepergian per satuan, bepergian setiap
hari di dalam atau di luar, waktu luang di kota lebih sedikit dibandingkan
di daerah pedesaan, interaksi social masyarakat pedesaan lebih sedikit
jumlahnya, dalam kontak sosial berbeda secara kuantitatif maupun
secara kualitatif.
• Pengawasan social
• Pola kepemimpinan
• Standar kehidupan
• Kesetiakawanan sosial
Nilai dan system nilai di desa dengan di kota berbeda dan dapat diamati
dalam kebiasaan, cara dan norma yang berlaku.
8
BAB III
INTERAKSI ANTARA PEDESAAN DAN PERKOTAAN
9
2) Invasi kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota
baru sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan
lenyap atau hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan;
3) Penetrasi kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa.
Proses ini yang sesungguhnya banyak terjadi;
4) Koperasi kota-desa, pada umumnya berupa pengangkatan produk yang bersifat
kedesaan ke kota. Dari keempat hubungan desa-kota tersebut kesemuanya
diprakarsai pihak dan orang kota. Proses sebaliknya hampir tidak pernah
terjadi, oleh karena itulah berbagai permasalahan dan gagasan yang
dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam kehidupan dunia yang
memang akan mengkota.
Untuk itu semua, maka fungsi dan tugas aparatur pemerintah kota harus
ditingkatkan :
10
• Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota.
Untuk itu maka pengetahuan tentang administrasi kota dan perencanaan kota
harus dimilikinya .
• Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus
dikerjakan dengan cepat dan tepat, agar tidak disusul dengan masalah lainnya.
• Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak,
maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru.
• Dalam rangka pemekaran kota, harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara
para pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga
dapat bermanfaat bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://bataviase.co.id/aspek-positif-negatif-masyarakat-kota-desa.html
http://massofa.wordpress.com/2008/10/21/pengertian-tujuan-dan-ruang-lingkup-ilmu-
sosial-dasar/masyarakat-pedesaan-dan-masyarakat-perkotaan.html
http://resaismoyodari.blogspot.com/2010/04/hubungan-desa-dan-kota.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/pedesaan-perkotaan-di-indonesia/
http://www.ziddu.com/download/2453324/MateriISD.pdf.html
12