Kenapa mesin rakus bensin? Paling mudah karena malas merawat mesin.
Ujung-ujungnya, komponen jadi gampang rusak lantaran jarang diservis. Inilah
beberapa hal yang harus diperhatikan.
RANTAI KENDUR
Rantai roda kendur tenaga mesin hilang. Gas ditarik namun lama berreakasi.
Roda berputar lebih lama lantaran menunggu rantai mengencang. Makin boros
jika mata gir dan rantai aus. Juga karet peredam gir sudah pada terkoyak.
SASIS MIRING
Walaupun gejalanya dianggap sepele, sasis miring juga punya andil dalam
urusan boros bensin. Apalagi jika miringnya kelewatan.
Ada beberapa hal yang bikin seret gir roda belakang. Misal pertemuan gir
belakang tidak rata dengan depan akibat sasis miring. Akibatnya rantai susah
disetel dan terjadi gesekan paksa antara mata gir dengan rantai.
GAS SERET
Idealnya, gas bakar akan terisap bila piston skep diperintah untuk membuka.
Makanya bila kabel seret, skep terangkat melulu dan bensin mengalir terus.
Agar tidak mubazir, segara servis kelancaran kabel gas skep karbu. Cukup
dicuci dengan menggunakan cairan pembersih dan dilumasi oli, dijamin gas
bakar tidak terbuang percuma.
Punya sepeda motor standar namun konsumsi bahan bakarnya menjadi boros
tentu menjadi tanda tanya pemakainya. Apa penyebabnya?
setidaknya ada lima hal yang menjadi penyebab boros tidaknya konsumsi
bensin, seperti:
A. Pertama
Situasi jalan yang dilalui dalam kondisi macet, karena meskipun posisi
motor sedang berhenti, namun putaran mesin tidak berhenti.
B. Kedua
Kondisi jalanan yang dilalui menanjak, di mana pada kondisi jalan tersebut
pengendara motor membuka gas lebih banyak ketimbang kondisi jalan landai
atau datar, sehingga mengakibatkan putaran mesin lebih tinggi dan konsumsi
bensin menjadi lebih banyak. Demikian juga pada jalan yang bergelombang,
atau cenderung rusak.
C. Ketiga
Cara pemakaian juga mempengaruhi konsumsi bensin. Misalnya, ketika
motor berhenti di persimpangan atau lampu merah, sering memainkan gas
secara terus-menerus, sering ngebut, dan sering mengerem mendadak. Selain
itu faktor lainnya adalah tidak melakukan servis secara rutin, sehingga settingan
mesin telah mengalami perubahan.
D. Faktor Keempat
Yang turut mempengaruhi penggunaan bahan bakar adalah
suhu. Makin panas suhu udara, maka penguapan bahan bakar akan semakin
tinggi.
E. Terakhir
Kondisi fisik motor. Misalnya, ban kempes atau kurang angin,
penggunaan aksesori body yang berat dan mengakibatkan bertambahnya
hambatan udara, atau beban angkut yang berlebihan. (ry)
Jangan bergaya stop and go. Tutup dan buka gas full. Tapi, mainkan irama
sesuai putaran mesin. Secara teknis antara rpm dan torsi senada. Di sini
dibutuhkan feeling kuat. Apalagi, pas pindah gigi. Jangan sampai telat. Rpm
jangan dibiarkan tinggi, baru pindah gas. “Buka gasnya pun mesti sesuai
putaran mesin. Jangan buka gas, tapi tenaga motor masih rendah,†jelas
Freddy.
Paling gampang dicoba pas turunan dan tanjakan. Di turunan nggak usah open
throttle. Cara seperti itu ngasih beban berlebihan. Bahan bakar deras, tapi
enggak sesuai kebutuhan ruang bakar.
Di harian jangan disamakan dengan balap. Hapus teknik engine brake. Teknik
seperti memaksa mesin berputar, tapi enggak sesuai dengan daya yang
dihasilkan. Berarti bahan bakar ngocor, sementara enggak terbakar sempuran.
“Paling bagus pakai rem. Mesin enggak dipaksa berputar,†terang
Anggono yang bakal melepas lajang Minggu ini.
Ini biasa dilakukan kaum Hawa. Enggak nyadar, rem belakang diinjak, tapi gas
tetap manteng. Sekali lagi, rpm dan torsi nggak keluar maksimal. Mirip sama
orang mau buang air besar, tapi ditahan. Proses pembakaran yang semestinya
menghasilkan daya, tapi tertahan. Pembakaran pun jadi sia-sia.
Kebiasan bergaya. Kondisi mesin idle atau posisi gigi lagi netral, tapi gas
digeber-geber. Campuran bahan bakar dan udara dari karburator masuk ke
ruang bakar. Wah, di sini nih bensin akan ngocor deras, tapi terbuang percuma.
Mubazir, kan. “Posisi mesin langsam bisa dianggap saat bahan bakar
banyak terbakar. Ditambah lagi main geber. Pasti jadi makin boros,â€
Cara lama. Sebelum berangkat ngantor, sekolah, atau kuliah motor dinyalakan.
Dibiarkan berlama-lama. Katanya sih supaya oli naik dan membasahi semua
komponen mesin sebelum motor dijalankan. Ingat lho, posisi mesin langsam
bikin bahan bakar terbuang percuma.
Yang satu ini juga ga kalah pentingnya. Selalu service mesin motor anda secara
berkala, ikuti anjuran penggantian oli sesuai pabrikan motor anda. Biasanya
sekitar 3000 – 5000km atau tiap 3-4bulan sekali. walaupun jarak tempu anda
tidak sampai kilometer tersebut, tetapi pakar – pakar motor tetap menganjurkan
penggantian oli.
Jangan tunggu sampai warna oli mesin anda menghitam, lakukan secara
berkala. Dan service berkala tersebut dapat mempertahankan performa mesin
motor anda.