“Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang ummi (buta huruf) seorang Rasul
di antara mereka, yang membacakan ayat-ayatNya kepada mereka, menyucikan
mereka, dan mengajarkan mereka Al-Kitab dan Hikmah (As-Sunnah).” (QS.
Al-Jumuah: 2)
“Kalian adalah umat terbaik yang pernah dilahirkan untuk manusia, kalian
menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar.” (QS. Alu
Imran: 110)
Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amir Al-Anshari -radhiallahu anhu- dia berkata:
Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- bersabda:
Para ulama adalah pewaris para nabi, dan selain mereka mewarisi ilmu mereka,
mereka juga mewarisi tugas mereka yaitu berdakwah dan mengajak manusia
menuju kebaikan dan mencegah mereka dari kemungkaran. Karenanya mereka
(para ulama) merupakan manusia yang terbaik pada setiap zaman tatkala
mereka mewarisi tugas manusia yang terbaik pula, yaitu para nabi.
Dalam ayat surah Al-Jumuah di atas disebutkan 4 tugas para nabi yang juga
merupakan tugas para ulama: Membacakan ayat-ayat Allah kepada manusia,
menyucikan mereka, mengajarkan Al-Kitab kepada mereka, dan mengajarkan
sunnah kepada mereka. Inilah tugas mereka, sehingga barangsiapa yang
mengajari manusia dengan selain dengan empat perkara ini maka sungguh dia
telah melenceng dari tugasnya yang sebenarnya. Dan bisa dipastikan
barangsiapa yang mengajak manusia dengan selain empat perkara ini maka dia
telah mengajak mereka kepada kesesatan dan dia akan mendapatkan dosa semua
orang yang telah dia sesatkan sampai hari kiamat.
Sebaliknya orang yang menjalankan keempat tugas ini maka sungguh dia telah
mengajak kepada petunjuk dan dia akan mendapatkan pahala semua orang yang
mengikutinya sampai hari kiamat. Bahkan bukan hanya itu, dia juga akan
mendapatkan pengampunan dari Allah Ta’ala serta akan didoakan dan
dimintakan ampun oleh semua penghuni langit dan bumi, mulai dari semut di
dalam tanah sampai para malaikat yang berada di atas langit.
“Siapakah yang lebih baik ucapannya dari orang mengajak kepada Allah dan
amalan saleh serta berkata, “Sesungguhnya saya termasuk orang-orang yang
berserah diri.” (QS. Fushshilat: 33)
“Katakanlah: Ini adalah jalanku yaitu aku mengajak kepada Allah di atas ilmu.
Ini adalah jalanku dan orang yang mengikutiku.” (QS. Yusuf: 108)
Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam
berkata kepada Ali bin Abi Thalib pada perang Khaibar:
Onta merah adalah onta terbaik, sekaligus lambang dari harta mereka yang
paling berharga.
“Siapa yang mengajak kepada hidayah maka dia mendapatkan pahala seperti
pahala orang-orang yang mengikutinya dan hal itu tidak mengurangi pahala
mereka sedikitpun. Siapa yang mengajak kepada kesesatan maka dia
mendapatkan dosa seperti dosa orang-orang yang mengikutinya dan hal itu
tidak mengurani dosa mereka sedikitpun.” (HR. Muslim no. 2674)