Anda di halaman 1dari 3

Keutamaan Berdakwah

Allah Ta’ala berfirman:

“Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang ummi (buta huruf) seorang Rasul
di antara mereka, yang membacakan ayat-ayatNya kepada mereka, menyucikan
mereka, dan mengajarkan mereka Al-Kitab dan Hikmah (As-Sunnah).” (QS.
Al-Jumuah: 2)

dan Allah Ta’ala berfirman:

“Kalian adalah umat terbaik yang pernah dilahirkan untuk manusia, kalian
menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar.” (QS. Alu
Imran: 110)

Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amir Al-Anshari -radhiallahu anhu- dia berkata:
Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- bersabda:

“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia mendapatkan pahala


seperti pahala orang yang mengerjakannya.”(HR. Muslim no. 1893)

Dari Abu Hurairah -radhiallahu anhu- bahwa Rasulullah -shallallahu alaihi


wasallam- bersabda:

“Barangsiapa yang mengajak menuju hidayah maka dia mendapatkan pahala


seperti pahala orang-orang yang mengikutinya, tapi tanpa mengurangi
sedikitpun dari pahala-pahala mereka. Barangsiapa yang mengajak menuju
kesesatan maka dia mendapatkan dosa seperti doa orang-orang yang
mengikutinya, tapi tanpa mengurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka.”(HR.
Muslim no. 2674)

Dari Abu Umamah Al-Bahili -radhiallahu anhu- dia berkata: Rasulullah


-shallallahu alaihi wasallam- bersabda:

“Sesungguhnya para malaikat, serta semua penduduk langit-langit dan bumi,


sampai semut-semut di sarangnya, mereka semua  bershalawat atas orang
yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.” (HR. At-Tirmizi no. 2685 dan
dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib: 1/36 dan Shahih
Al-Jami’ no. 1883)

Makna bershalawat atasnya adalah mendoakan dan memintakan ampun


untuknya.
Penjelasan ringkas:

Para ulama adalah pewaris para nabi, dan selain mereka mewarisi ilmu mereka,
mereka juga mewarisi tugas mereka yaitu berdakwah dan mengajak manusia
menuju kebaikan dan mencegah mereka dari kemungkaran. Karenanya mereka
(para ulama) merupakan manusia yang terbaik pada setiap zaman tatkala
mereka mewarisi tugas manusia yang terbaik pula, yaitu para nabi.

Dalam ayat surah Al-Jumuah di atas disebutkan 4 tugas para nabi yang juga
merupakan tugas para ulama: Membacakan ayat-ayat Allah kepada manusia,
menyucikan mereka, mengajarkan Al-Kitab kepada mereka, dan mengajarkan
sunnah kepada mereka. Inilah tugas mereka, sehingga barangsiapa yang
mengajari manusia dengan selain dengan empat perkara ini maka sungguh dia
telah melenceng dari tugasnya yang sebenarnya. Dan bisa dipastikan
barangsiapa yang mengajak manusia dengan selain empat perkara ini maka dia
telah mengajak mereka kepada kesesatan dan dia akan mendapatkan dosa semua
orang yang telah dia sesatkan sampai hari kiamat.

Sebaliknya orang yang menjalankan keempat tugas ini maka sungguh dia telah
mengajak kepada petunjuk dan dia akan mendapatkan pahala semua orang yang
mengikutinya sampai hari kiamat. Bahkan bukan hanya itu, dia juga akan
mendapatkan pengampunan dari Allah Ta’ala serta akan didoakan dan
dimintakan ampun oleh semua penghuni langit dan bumi, mulai dari semut di
dalam tanah sampai para malaikat yang berada di atas langit.

Keutamaan Berdakwah [2]

Allah Ta’ala berfirman:

“Siapakah yang lebih baik ucapannya dari orang mengajak kepada Allah dan
amalan saleh serta berkata, “Sesungguhnya saya termasuk orang-orang yang
berserah diri.” (QS. Fushshilat: 33)

Allah Ta’ala berfirman:

“Ajaklah kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan peringatan yang


baik.” (QS. An-Nahl: 125)

Allah Ta’ala berfirman:

“Katakanlah: Ini adalah jalanku yaitu aku mengajak kepada Allah di atas ilmu.
Ini adalah jalanku dan orang yang mengikutiku.” (QS. Yusuf: 108)
Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam
berkata kepada Ali bin Abi Thalib pada perang Khaibar:

“Berjalanlah dengan tenang sampai kamu tiba di pinggiran kota mereka


(negeri kafir), kemudian ajaklah mereka kepada Islam dan ajari mereka hak
Allah yang wajib mereka tunaikan di dalamnya. Karena demi Allah,
seandainya Allah memberikan hidayah kepada seseorang karena kamu maka
itu jauh lebih baik bagimu daripada onta merah.” (HR. Al-Bukhari no. 3701
dan Muslim no. 2406)

Onta merah adalah onta terbaik, sekaligus lambang dari harta mereka yang
paling berharga.

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi


wasallam bersabda:

“Siapa yang mengajak kepada hidayah maka dia mendapatkan pahala seperti
pahala orang-orang yang mengikutinya dan hal itu tidak mengurangi pahala
mereka sedikitpun. Siapa yang mengajak kepada kesesatan maka dia
mendapatkan dosa seperti dosa orang-orang yang mengikutinya dan hal itu
tidak mengurani dosa mereka sedikitpun.” (HR. Muslim no. 2674)

INAN APRIAN RAUF


Inan_aufklarung@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai