1. TUJUAN PERCOBAAN y y y Mengenal gejala-gejala keracunan sianida Dapat menerangkan landasan rute pemberian sianida terhadap efek yang diamati. Dapat merumuskan pendekatan untuk mengatasi keracunan dengan sianida.
2. TEORI PERCOBAAN Toksisitas sianida disebabkan karena kemampuannya untuk membentuk kompleks dengan ion feri dari sitokrom oksidase. Dalam keadaan normal enzim sitorom oksidase berfungsi dalam sirkulasi oksigen dalam darah dan jaringan. Bila kerja enzim tersebut terganggu, maka pertukaran oksigen dengan karbondioksida dari darah kejaringan terganggu sehingga kadar karbondioksida dalam jaringan meningkat dan mengakibatkan jaringan kekurangan oksigen (yang berfungsi untuk faal tubuh). Methemoglobin adalah hormone yang berkemampuan untuk mengikat sianida sehingga sianida bebas dari sitokrom oksidase sehingga membentuk sianmethemoglobinyang bewarna kemerahan. Kemampuannya tergantung pada afinitasnya dimana aktivitas methemoglobin lebih tinggi untuk mengikat sianida dibandingkan sitokrom oksidase sehingga methemoglobin dapat memecah ikatan-ikatan sianida sitokrom oksidae dan membentuk ikatan
sianidamethemoglobin. Obat yang dapat membentuk methemoglobin atau sebagai antidote yaitu: y y y Amilinitrit Natrium nitrit Amino propiofenon
Tujuan utama perlakuan terhadap keracunan sianida adalah untuk menghasilkan konsentrasi methemoglobin yang tinggi dengan pemberian nitrit, reaksi yang terjadi yaitu: Hb Fe + NaNO2 Hb Fe
Disini methemoglobin berkompetisi dengan sitokrom oksidase untuk berikatan dengan sianida, reaksinya yaitu: Hb Fe + CyFeCN HbFeCN + CyFe
Detoksikasi yang sebenarnya dicapai dengan pemberian tiosulfat yang dibawah pengaruh enzim Rhodonase bereaksi dengan sianida membentuk tiosulfat (CSN), senyawa yang relative tidak toksit dan segera di ekskresikan dalam urin, reaksinya yaitu: Na2S2O3 + CN SCN + Na2S2O3
3. ALAT dan BAHAN 3.1 ALAT y y y Suntikan oral Suntikan subkutan No 20 Bejana pengamatan
4. PROSEDUR KERJA y y y y Timbang berat tikus, kemudian hitung VAO yang akan diberikan Mencit pertama suntikan dengan sianida secara oral Mencit kedua suntikan secara subkutan Amati perbedaan tingkah laku mencit yang telah disuntik secara oral dan subkutan.
5. HASl PENGAMATAN BB mencit 1 BB mencit 2 Konsentrasi Dosis = 25g = 31g = 2mg/ml = 20mg/kgBB
VAO
VAO
VAO
VAO
GEJALA YANG DIAMATI TENANG NAFAS SESAK MENCACAHKAN PERUT MATA PEDUP, EKOR PUCAT GELIATAN HIPERAKTIF MENGUSAP MUKA DIAM DITEMPAT PERUT DAN DADA BERGERAK LETIK NAFAS PERUT MENGGARUK MULUT GEMETARAN BIRU, MULUT KERING TELINGA MENEMPEL RESPON SAKIT BERUKURAN URINASI TREMOR KEJANG
PEMBERIAN SECARA ORAL Ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
PEMBERIAN SECARA SUBKUTAN Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada