Anda di halaman 1dari 55

Astriska Anggar Kusuma 030.04.

035

: Tn. S Usia : 66 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Alamat : Batu Ampar RT 09/01 No.26 Kec. Kramat Jati Pekerjaan : Pensiunan St. Pernikahan : Menikah No. RM : 756463
Nama

Keluhan

Utama Mata kiri sudah tidak bisa melihat sejak 2 tahun ini dan mata kanan menjadi buram sejak 1 bulan SMRS. Tambahan Penglihatan berkabut dan silau.

Keluhan

Os datang dengan keluhan mata kiri sudah tidak bisa melihat sejak 2 tahun dan penglihatan mata kanan menjadi buram sejak 1 bulan SMRS. Os mengaku penglihatan mata kiri sudah mulai buram sejak 3 tahun yang lalu, sedangkan penglihatan kanan awalnya dirasa baik-baik saja tetapi lamalama penglihatan dirasa seperti berkabut dan mulai mengganggu aktivitas pasien.

Sejak 3 tahun yang lalu, pasien sering mengeluh pandangan menjadi lebih silau jika keluar rumah pada siang hari atau jika melihat cahaya lampu yang terang. Pasien menyangkal melihat gambaran pelangi bila melihat cahaya terang tersebut. Os pernah memeriksakan dirinya ke dokter spesialis mata di RS UKI November 2010 saat Os mengeluh mata kirinya sakit. Mata merah (-), berair (-), gatal (-).

Lalu Os diberi obat sebanyak 2 macam (Os lupa nama obatnya) tanpa diberi tahu oleh dokter tentang diagnosis penyakitnya, kemudian keluhan menghilang. Kemudian 2 bulan yang lalu Os check up ke rumah sakit di Condet, saat itu Os sempat mengeluh silau pada kedua matanya jika melihat cahaya. Sempat didiagnosis katarak dan dikatakan bahwa Os telat berobat untuk mata kirinya. Pasien mengaku tidak pernah ada riwayat trauma baik tumpul maupun tajam pada kedua mata.

Riwayat Penyakit Dahulu Hipertensi (+) tapi tidak rutin kontrol dan minum obat, Diabetes Mellitus (-), Asthma(-). Os memiliki kacamata baca +2,50D, tetapi tidak menghilangkan keluhan. Riwayat Penyakit Keluarga Ayah Os : Hipertensi (+), DM (-), Asthma (-), glaucoma (-). Ibu Os : Hipertensi (-), DM (-), Asthma (-), Glaukoma (-). Riwayat Kebiasaan Merokok (-), alkohol (-), konsumsi obat-obatan tertentu (-).

Status Generalis Keadaan umum/kesadaran compos mentis Tanda vital Tekanan darah Nadi Suhu Pernapasan Mata THT Cor/Pulmo Abdomen Ekstrimitas

: Tampak sakit ringan / : 160/80 mmHg : 84 x/menit : afebris : 20 x/menit : Lihat status oftalmologis : dbn : dbn : dbn : dbn

Occuli Dekstra 1/300 Ortoforia Bola mata baik bergerak kesegala arah Edema (-), Hematoma (-), Enteropion (-), Ekteropion (-), Trikiasis (-), Distrikiasis (-) Edema (-), Hematoma (-), Enteropion (-), Ekteropion (-), Trikiasis (-), Disthikiasis (-) Hiperemis (-), Folikel (-), Papil (-), Litiasis (-) Hiperemis (-), Folikel (-), Papil (-), Litiasis (-) Injeksi silier (-), Injeksi Konjungtiva (-), Subconjungtival Bleeding (-), Pinguekula (-), Pterigium (-) Jernih, Arcus Senilis (+) Dalam Warna cokelat, Kripti baik Tepi reguler, RCL/RCTL (+) Keruh, Shadow test (-) Tidak dapat dinilai Refleks Fundus (-) Papil, Arteri/Vena, macula, retina sulit dinilai Kornea COA Iris Pupil Lensa Vitreus humor Funduskopi Konjungtiva Bulbi Konjungtiva Tarsal Inferior Palpebra Inferior Konjungtiva Tarsal Superior Palpebra Superior Visus Kedudukan Bola Mata Pergerakan Bola Mata

Occuli Sinistra 1/300 Eksoforia Bola mata baik bergerak kesegala arah Edema (-), Hematoma (-), Enteropion (-), Ekteropion (-), Trikiasis (-), Distrikiasis (-) Edema (-), Hematoma (-), Enteropion (-), Ekteropion (-), Trikiasis (-), Disthikiasis (-) Hiperemis (-), Folikel (-), Papil (-), Litiasis (-) Hiperemis (), Folikel (-), Papil (-), Litiasis (-) Injeksi silier (-), Injeksi Konjungtiva (-), Subconjungtival Bleeding (-), Pinguekula (-), Pterigium (-)

Jernih, Arcus Senilis (+) Dalam Warna cokelat, Kripti baik, Iris tremulans Tepi reguler, RCL/RCTL (+) Keruh, Shadow test (-) Tidak dapat dinilai Refleks Fundus (-) Papil, Arteri/Vena, macula, retina sulit dinilai

OD +

OS -

Seorang pria, 66 tahun, datang dengan keluhan mata kiri tidak dapat melihat sejak 2 tahun SMRS dan pandangan mata kanan kabur dan berkabut sejak 1 bulan SMRS. Awalnya pandangan mata kiri kabur sejak 3 tahun SMRS tetapi semakin lama pandangan semakin berkabut dan akhirnya menjadi gelap. Mata kanan juga awalnya dirasakan baik-baik saja, tetapi 1 bulan terakhir keluhan seperti pada mata kiri muncul. Os sering mengeluh silau pada kedua matanya jika melihat cahaya terang. Keluhan-keluhan tersebut membuat aktivitas Os menjadi terganggu. Pada riwayat penyakit dahulu terdapat riwayat hipertensi, dan Os sebelumnya sudah memiliki kacamata baca +2,50D tetapi hal tersebut tidak menghilangkan keluhan.

Pada riwayat penyakit keluarga, terdapat riwayat hipertensi pada ayah Os. Os tidak merokok, tidak konsumsi alkohol, dan tidak konsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka panjang. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan adanya hipertensi, dengan tekanan darah 160/80. Pada pemeriksaan status oftalmologis, didapatkan kedua lensa tampak keruh, Shadow test (+). Pada funduskopi tidak ditemukan adanya reflex fundus; papil, arteri/vena, macula, dan retina sulit dinilai. Dan pada pemeriksaan TIO, didapatkan TIO OS 49,2 mmHg.

PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium darah Foto R ntgen thorax EKG Konsul Penyakit Dalam DIAGNOSIS Katarak senilis stadium matur OD Glaukoma sekunder OS e.c Katarak senilis stadium hipermatur

Bedah

katarak : Phacoemulsifikasi + IOL OD Cendo Timol 0,5 % OS 2x1 tetes Cendo Carpine 2 % OS 4x1 tetes

Katarak senilis stadium matur OD Ad vitam : Bonam Ad fungtionam : Dubia ad bonam Ad sanationam : Dubia ad bonam Glaukoma Sekunder OS e.c Katarak senilis hipermatur Ad vitam : Bonam Ad fungtionam : Malam Ad sanationam : Dubia ad malam

1. 2.

3.

Usia pasien yaitu lebih dari 50 tahun. Autoanamnesa didapatkan, pasien mengeluh penglihatan pada mata kanan kabur seperti berkabut. Keluhan ini dirasakan pasien awalnya kabut terlihat sedikit yang semakin lama semakin tebal. Hal ini sesuai dengan teori, dimana pasien dengan katarak mengeluh penglihatan berkabut, berasap, tajam penglihatan menurun. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan mata kanan visus 1/300. Lensa keruh, Shadow test (-), reflex fundus (-), papil, arteri/vena, macula, retina sulit dinilai.

Katarak

senil hipermatur OS didapatkan lensa berwarna kecoklatan di bagian bawah

Hal ini sesuai teori karena pada stadium hipermatur korteks lensa yang konsistensinya seperti bubur telah mencair, sehingga nucleus lensa karena daya berat terdorong ke bawah yang tampak melalui pupil sebagai tengah lingkaran di bagian bawah dengan warna yang lain dibanding atas.

Glaukoma sekunder OS

didapatkan

adanya katarak hipermatur OS pupil lebar edema kornea OS tekanan intra ocular OS yang meningkat Gangguan lapang pandang

Prognosis ad vitam bonam katarak tidak mengancam jiwa

Prognosis ad fungtionam dan ad sanationam malam pasien juga menderita glaukoma sekunder dengan no light perception pada mata kiri sehingga diduga telah terjadi papil atrofi.

PEMBEDAHAN

solusi terbaik untuk mengobati katarak dengan angka keberhasilan mencapai + 95 %.

ANATOMI LENSA

FUNGSI LENSA
Memfokuskan berkas cahaya ke retina

Supaya hal ini dapat dicapai, maka daya refraksinya harus diubah-ubah sesuai dengan sinar yang datang sejajar atau divergen

Perubahan daya refraksi lensa disebut akomodasi.

Secara fisiologis lensa mempunyai sifat tertentu, yaitu : 1. Kenyal atau lentur karena memegang peranan terpenting dalam akomodasi untuk menjadi cembung 2. Jernih atau transparan karena diperlukan sebagai media penglihatan
Keadaan

tidak berakomodasi 15-20 D dari sekitar 60 D seluruh kekuatan refraksi bola mata manusia.

Katarak berasal dari Yunani katarraktes, atau dalam bahasa Inggris (Cataract) dan Latin (Cataracta) air terjun Dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau keduaduanya

Kebutaan di Indonesia berkisar 1,5 % dari jumlah penduduk Indonesia

y y y y y y

Katarak Kelainan kornea Penyakit glaukoma Kelainan refraksi Kelainan retina Kelainan nutrisi

0,78 % 0,13 % 0,20 % 0,14 % 0,03 % 0,02 %

Proses

lanjut usia/ degenerasi lensa mata menjadi keras dan keruh. Faktor lingkungan Cedera mata Peradangan/infeksi pada saat hamil, penyakit yang diturunkan. Penyakit infeksi tertentu dan penyakit metabolik Obat-obat tertentu

Dua proses : 1. Hidrasi Terjadi penimbunan komposisi ionik pada korteks lensa dan penimbunan cairan di antara celah-celah serabut lensa 2. Sklerosis Serabut-serabut lensa yang terbentuk lebih dahulu akan terdorong ke arah tengah sehingga bagian tengah menjadi lebih padat (yang disebut nucleus), mengalami dehidrasi serta penimbunan kalsium dan pigmen

1.

Berdasarkan usia:
Katarak kongenital ( terlihat pada usia dibawah 1 tahun ) Katarak juvenil ( terlihat sesudah usia 1 tahun ) Katarak senile ( setelah usia 50 tahun )

2.

Menurut lokasi kekeruhan lensa


Nuklear Kortikal Subkapsular (posterior/anterior)

jarang

3. 4. 5. 6. 7.

Menurut derajat kekeruhan lensa : Insipien Imatur Matur Hipermatur Menurut kecepatan perkembangannya : Stationary Progressive Menurut penampakan biomikroskopis : Lamellar Coralliform Pungtata Menurut etiologi : Katarak primer Katarak sekunder Menurut konsistensinya : Katarak lunak Katarak keras

Mulai terjadi sebelum atau segera setelah lahir dan bayi berusia kurang dari 1 tahun. 2 jenis : 1. Katarak kapsulolentikular 2. Katarak lentikular Bentuk : 1. Katarak lamelar atau zonular 2. Katarak polaris posterior (piramidalis posterior, kutub posterior) 3. Katarak polaris anterior (piramidalis anterior, kutub anterior) 4. Katarak inti (katarak nuklearis) 5. Katarak sutural

Mulai

terbentuknya pada usia lebih dari 1 tahun dan kurang dari 50 tahun. Terjadi pada saat masih terjadi perkembangan serat-serat lensa sehingga biasanya konsistensinya lembek seperti bubur dan disebut sebagai soft cataract. Pembedahan dilakukan bila kataraknya diperkirakan akan menimbulkan ambliopia.

terdapat

pada usia lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun kadang-kadang pada usia 40 tahun 3 bentuk katarak senil yaitu : 1. Nuklear 2. Kortikal 3. Subkapsular posterior

Katarak Nuklear

Katarak Kortikal

Katarak Subkasular Posterior

1. 2. 3. 4.

KATARAK KATARAK KATARAK KATARAK

INSIPIEN IMATUR MATUR HIPERMATUR

Katarak Matur

Insipien Visus Kekeruhan Cairan Lensa Iris Bilik Mata Depan u ut Bilik Mata ha ow Test Penyulit Negatif Normal 6/6 Ringan Normal Normal Normal

Imatur (6/6 1/60) Sebagian Bertambah Terdorong Dangkal

Matur (1/300-1/~) Seluruh Normal Normal Normal

Hipermatur (1/300-1/~) Masif Berkurang Tremulans Dalam

Sempit

Normal

Terbuka

Positif Glaukoma

Negatif -

Pseudopositif Uveitis + Glaukoma

Katarak

Primer terjadi karena degenerasi Katarak Sekunder 1. K. Metabolik 2. K. Traumatik 3. K. komplikata 4. K. Toksik 5. K. Ikutan

proses

penuaan

atau

Terjadi

karena proses penuaan degenerasi, bukan karena penyebab lain, seperti penyakit sistemik metabolik, traumatik, toksik, radiasi kelainan kongenital.

atau yang atau dan

Penglihatan Fotofobia Penglihatan

kabur dan berkabut

ganda Kesulitan melihat di waktu malam Sering berganti kacamata Perlu penerangan lebih terang untuk membaca Seperti ada titik gelap didepan mata

Sudah

dapat dilakukan pembedahan pada usia 2 bulan pada satu mata. Paling lambat pada mata lainnya saat berusia 2 tahun.

Pembedahan

di sisi lensa dengan menyayat kapsul anterior lensa dan mengharapkan masa lensa yang cair keluar bersama akuos humor atau difagositosis oleh makrofag penyerapan sempurna masa lensa afakia.

1. 2. 3.

Intracapsular Cataract Extraction (ICCE) Extracapsular Cataract Extraction (ECCE) Phacoemulsification

Glaukoma

tersering

Tersering Akibat dari pembengkakan lensa yang dapat terjadi oleh proses fakolitik, fakotopik, fakotoksik Uveitis kronis

Katarak

kongenital > buruk dibanding katarak senilis ambliopia dan kadang-kadang anomali saraf optikus atau retina membatasi tingkat pencapaian penglihatan. katarak dapat dengan cepat terdeteksi serta mendapatkan pengobatan dan pembedahan katarak yang tepat maka 95 % penderita dapat melihat kembali dengan normal.

Jika

Pemeriksaan

mata secara teratur Tidak merokok Pola makan yang sehat Lindungi mata dari sinar matahari Menjaga kesehatan tubuh dari penyakit seperti kencing manis dan penyakit lainnya.

Anda mungkin juga menyukai