OLEH : TIARA ANGGIANISA 030.06.258 DOKTER PEMBIMBING : DR. SIHOL ENADES, SP.M
STATUS PASIEN
ANAMNESIS
IDENTITAS ANAMNESIS
Nama : Tn. L Usia : 52 tahun JK : Laki laki Pekerjaan : PNS Agama : Kristen
Pukul 09.30 WIB Tanggal 28 mei 2012
Autoanamnesis
ANAMNESIS
Keluhan utama
Penglihatan kabur sejak 2 tahun SMRS
Keluhan Tambahan
Silau
2 tahun SMRS
Pertama kali dirasakan mata kanan mata kiri Semakin lama semakin kabur Sering merasa silau
1 tahun SMRS
Semakin berat kedua mata semakin kabur Mengganggu aktivitas dan pekerjaan
Riwayat lain
Penglihatan melihat asap atau kabut
Sulit membaca dan menulis Penglihatan ganda Trauma atau terpukul Lebih nyaman dengan cahaya terang Pemakaian obat sebelumnya
ANAMNESIS
RPD
Pasien belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya HT (-), DM (-), Peny. Jantung (-), Asma (-)
RPK
Tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami keluhan seperti pasien DM (+) ibu dan kakak kandung pasien HT (-), Peny. Jantung (-), Asma (-)
Riwayat Kebiasaan
Merokok sejak usia muda 3-5 batang sehari Mengkonsumsi minuman beralkohol (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Status Generalis
Mulut : lidah kotor (-), tonsil T1T1 tenang, faring hiperemis (-) Leher : KGB dan tiroid TTM
Tanda Vital : TD 150/80 mmHg, Nadi 80x/m, Suhu Afebris, Pernapasan 18x/m Kepala: Normocephali
Thoraks
Mata
Telinga : Normotia, sekret -/-, serumen /Hidung : Septum deviasi (-), sekret -/-, konka hiperemis -/-
STATUS OPTHALMOLOGI
OD (mata kanan) 1/300 Ortoforia Visus OS (mata kiri) 1/60 Kedudukan bola mata Ortoforia
Bola mata bergerak ke Pergerakan bola mata Bola mata bergerak ke segala arah segala arah Ptosis(-),lagoftalmus(-), blefaritis(-), hordeolum (-), kalazion(-), ektropion(-),entropion (-), oedem (-), trikiasis (-), hematoma (-) Injeksi (-), kemosis (-), sekret (-), pterigium (-), subkonjungtiva bleeding (-), pinguekula (-),folikel(-), papil (-) Palpebra Ptosis(-),lagoftalmus(-), blefaritis (-), hordeolum (-), kalazion (-), ektropion (-), entropion (-), oedem (-), trikiasis (-), hematoma (-) Injeksi (-), kemosis (-), sekret (-), pterigium (-), subkonjungtiva bleeding (-), pinguekula (-),folikel(-), papil (-)
Konjungtiva
OD (mata kanan)
OS (mata kiri)
Jernih, kekeruhan setempat(-) neovaskular (-), ulkus kornea (-), perforasi (-), benda asing (-)
Dalam, hifema (-), hipopion (-), flare (-) Warna cokelat, kripti baik, atrofi (-) Tepi reguler, bentuk bulat, RCL(+), RCTL(+) Keruh kecoklatan (Katarak hipermatur) Sulit dinilai Sulit dinilai 8/7,5 (15,6 mmHg)
Kornea
Jernih, kekeruhan setempat(-) neovaskular (-), ulkus kornea (-), perforasi (-), benda asing (-)
Dalam, hifema (-), hipopion (-), flare (-). Warna cokelat, kripti baik, atrofi (-) Tepi reguler, bentuk bulat, RCL(+), RCTL(+) Keruh pada sebagian lensa (Katarak imatur) Sulit dinilai Sulit dinilai 8/7,5 (15,6 mmHg)
RESUME
Laki-laki, 52 tahun datang ke poli mata RSAL dr.Mintohardjo dengan keluhan penglihatan kabur sejak 2 tahun SMRS yang semakin lama semakin memburuk, sering merasa silau.
Lebih nyaman membaca dengan cahaya lebih terang, keluhan mengganggu aktivitas pasien dan kesulitan membaca juga menulis.
Riwayat trauma (-), riwayat diabetes mellitu (-), riwayat hipertensi (-).
Sedangkan OS didapatkan visus 1/60 dan lensa keruh pada sebagian lensa
DIAGNOSIS
Diagnosis Kerja
Katarak senilis hipermatur OD
Diagnosis Banding
Glaukoma
Retinopati
ANJURAN PEMERIKSAAN
Laboratorium darah
PENATALAKSANAAN
Non medikamentosa Menjelaskan kepada pasien mengenai katarak dan menjelaskan terapi terbaik dan satu-satunya pada katarak adalah dengan operasi. Menganjurkan untuk dilakukan operasi pada kedua mata secara bersamaan jika memungkinkan Persiapan operasi jika pasien setuju dilakukan tindakan operasi.
Rencana operatif
PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
Ad functionam : ad malam
ANALISA KASUS
ANAMNESIS
Pada anamnesis didapatkan keluhan utama pasien adalah penglihatannya yang kabur berjalan lambat dan progresif
Dari keluhan tersebut kemungkinan penyebabnya antara lain katarak, glaukoma atau retinopati.
PEMERIKSAAN OPTHALMOLOGI
OD
Visus 1/300 Kornea jernih, arkus senilis (+) Lensa keruh kecoklatan shadow test pseudopositif TIO 8/7,5 (15,6 mmHg) Funduskopi sulit dinilai
OS
Visus 1/60 Kornea jernih, arkus senilis (+) Lensa keruh sebagian shadow test (+) TIO 8/7,5 (15,6 mmHg) Funduskopi sulit dinilai
Retinopati belum dapat disingkirkan evaluasi lebih lanjut (DM (-) HT (-))
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
Non medikamentosa
Tujuan memberikan penjelasan pada pasien dan keluarga bahwa gangguan yang dialami pasien diakibatkan oleh kekeruhan pada lensanya yang disebabkan oleh proses penuaan yang fisiologis pada orang tua Penatalaksanaan pasien dengan kelainan katarak tidak dapat diatasi dengan pemberian obat topikal ataupun peroral
Rencana operatif
Penanganan katarak yang terbaik adalah dengan tindakan operasi dengan menganti lensa yang keruh dengan lensa buatan yang jernih Pada pasien ini tindakan operasi yang akan dilakukan adalah Ekstraksi Katarak Ektrakapsular (EKEK) + Intra Ocular Lens (IOL), pada katarak senilis hipermatur pada OD dan phacoemulsifikasi + IOL pada katarak senilis imatur pada OS
TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN
Katarak senil adalah jenis katarak yang paling sering terjadi dan merupakan penyebab kebutaan
Umur merupakan faktor risiko yang penting untuk terjadinya katarak senil
Prevalensi meningkat sekitar 50% usia 6574 tahun ; 70% > 75 tahun
Lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria dengan ras kulit hitam paling banyak
Definisi
Yunani Katarrhakies, Inggris Cataract, dan Latin Cataracta = air terjun Indonesia bular, penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh Setiap keadaan kekeruhan Katarak senilis pada lensa semua yang dapat kekeruhan terjadi akibat lensa yang hidrasi lensa, tedapat pada denaturasi usia lanjut, protein lensa yaitu diatas 50 tahun atau akibat keduaduanya
ANATOMI LENSA
Berbentuk bikonveks dan transparan Kekuatan refraksi sebanyak 15-20 D Kutub anterior dan posterior lensa dihubungkan oleh garis khayal yang disebut axis, Equator merupakan garis khayal yang mengelilingi lensa Lensa tidak memiliki pembuluh darah dan pembuluh limfe Terfiksasi pada serat zonula yang berasal dari badan siliar Serat zonula tersebut menempel dan menyatu dengan lensa pada bagian anterior dan posterior dari kapsul lensa Kapsul ini merupakan membran dasar yang melindungi nukleus, korteks dan epitel lensa.
ANATOMI LENSA
FISIOLOGI LENSA
Tergantung permeabilitas membran sel lensa dan aktivitas pompa sodium, Na+, K+, -ATPase
Sodium
Elektrolit
Potasium
Keseimbangan
Air
FISIOLOGI LENSA
Sodium
Kalsium
Konsentrasi di dalam lensa < drpd diluar lensa Diatur oleh pompa sodium Na+, K+ -ATPase inhibisi (-) keseimbangan meningkatnya air didalam lensa Konsentrasi di dalam sel > drpd diluar sel Diatur oleh pompa Ca2+-ATPase Keseimbangan (-) depresi metabolisme glukosa, pembentukan protein high-molecularweight dan aktivasi protease destruktif Transpor membran dan permeabilitas sangat penting untuk kebutuhan nutrisi lensa Asam amino (aktif) masuk pompa sodium Glukosa (tidak aktif) masuk difusi terfasilitasi
Nutrisi
FISIOLOGI LENSA
Akomodasi lensa
Akomodasi Otot silier Keteganga n serat zonular Kontraksi Menurun Relaksasi Relaksasi Meningkat
Lebih pipih
Menurun Menurun
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi katarak terkait usia adalah multifaktorial dan tidak sepenuhnya dimengerti
Seiring dengan usia lensa, berat dan ketebalan bertambah dan kekuatan dan kekuatan akomodasi berkurang
Karena lapisan serabut kortikal baru terbentuk secara konsentrik, inti lensa terjadi kompresi dan pengerasan (sclerosis nuclear)
Kristalin (protein lensa) berubah oleh modifikasi dan agregasi kimia menjadi protein berat molekul tinggi menyebabkan fluktuasi pada indek refraktif lensa, penghamburan sinar, dan mengurangi transparansi
Modifikasi kimia protein inti lensa juga menyebabkan pigmentasi progresif. Lensa menjadi warna kuning atau kecoklatan dengan bertambahnya usia
Perubahan yang berhubungan dengan usia lainnya pada lensa meliputi penurunan konsentrasi glutation, potassium, peningkatan konsentrasi sodium dan kalsium, dan peningkatan hidrasi
Insipien
Kekeruhan Cairan lensa Iris Bilik mata depan Sudut bilik mata Shadow test Penyulit Ringan Normal Normal Normal Normal Negatif -
Imatur
Sebagian Bertambah Terdorong Dangkal Sempit Positif Glaukoma
Matur
Seluruh Normal Normal Normal Normal Negatif -
Hipermatur
Masif Berkurang Tremulans Dalam Terbuka Pseudopositif Uveitis + glaukoma
Perubahan komposisi ionik pada korteks lensa yang menyebabkan opasitas korteks Biasanya asimetris Gejalanya penglihatan berasap dan diplopia monoculer
MANIFESTASI KLINIS
Penurunan ketajaman visus
Silau Sensitivitas kontras Pergeseran miopia Diplopia monokuler
DIAGNOSIS
Anamnesis Penglihatan berangsur-angsur memburuk Berkurang dalam beberapa bulan atau tahun Pemeriksaan Opthalmologi Menggunakan slit lamp Kekeruhan lensa
PENATALAKSANAAN
Intracapsular Cataract Extraction
ICCE
ECCE
Phaco
Phaco Emulsifiation
FAKOEMULSIFIKASI
Menggunakan vibrator ultrasonik menghancurkan nukleaus diaspirasi melalui insisi 2,5 3 mm kemudian dimasukkan lensa intraokular yang dapat dilipat. Keuntungan pemulihan visus lebih cepat, induksi astigmatis akibat operasi minimal, komplikasi dan inflamasi pasca bedah minimal. Penyulit katarak sekunder
KESIMPULAN
Katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia diatas 50 tahun
Katarak senilis secara klinis dikenal dalam empat stadium, yaitu stadium insipien, imatur, matur dan hipermatur
Jika bedasarkan tempat terjadinya kekeruhan maka katarak terbagi menjadi nuklear, kortikal, dan subkapsular
Gejala umum meliputi penghlihatan kabur disertai pandangan berasap, penglihatan berbayang atau diplopia, sensitif terhadap cahaya sehingga mudah silau, lebih jelas melihat dalam jarak dekat dikarenakan myopic shift.
KESIMPULAN
Pengobatan pada katarak adalah pembedahan Untuk menentukan kapan katarak dapat dibedah ditentukan oleh keadaan tajam penglihatan Jika penurunan penglihatan cukup menggangu aktivitas sehari hari maka operasi ECCE dengan pemasangan lensa intraokuler dianjurkan
Katarak imatur lensa membesar menekan iris mengganggu aliran aqueous humor peningkatan TIO glaukoma fakomorfik
Katarak hipermatur cairan lensa keluar menyumbat trabekular schemm glaukoma fakolitik
TERIMA KASIH