If you want to know the shoe fits, ask the one who used it, not the one who makes it
(ahli pemberdaya)
Bab I. PENDAHULUAN
2. Latar Belakang
Meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat desa (miskin) melalui peningkatan produksi pertanian.
4. Sasaran
Menciptakan lapangan kerja di pedesaan Kemampuan masyarakat meningkat dalam pengelolaan irigasi desa
5. Ruang Lingkup
Prioritas infrastruktur irigasi desa
Perbaikan/Rehabilitasi Jaringan Irigasi Desa Peningkatan Jaringan Irigasi Desa Pembangunan Baru
Bangunan Pengambilan
(Bendung tetap, pengambilan bebas, bendung bronjong, pengarah arus)
Saluran
(Pembawa dan pembuang)
Bangunan Air
(Bangunan-bagi, bangunan-sadap, boks)
Bangunan Pelengkap
(jembatan, tangga cuci, gorong-gorong, terjunan, dll.)
Sumber air mata air & anak sungai Air relatif cukup sepanjang tahun Tanaman padi 5 (lima) kali dalam 2 tahun Lahan berteras
Sumber air dari sungai atau saluransaluran pembuang dan/atau kolam pengumpul Air sangat dipengaruhi oleh musim Maksimum tanam padi 1-2 kali per tahun Lahan cukup landai s.d. datar
1. Persyaratan Umum
Usulan dari masyarakat petani Kemauan & kemampuan berpartisipasi dalam pelaksanaan dan OP Ada kelembagaan petani (P3A) Tidak sedang dibiayai sumber dana lain Tidak termasuk dalam kelompok inventarisasi irigasi pemerintah
Luas layanan sudah berkurang minimal 20% Air masuk ke jaringan berkurang minimal 20% Kebutuhan biaya hingga Rp. 700.000 per ha Kesanggupan masyarakat mengorganisir diri perkumpulan petani pemakai air Kesanggupan masyarakat O&P jaringan
Luas layanan relatif tetap Air di sungai/sumber air masih mencukupi Kebutuhan biaya hingga Rp. 1.000.000 per ha Kesanggupan masyarakat mengorganisir diri perkumpulan petani pemakai air Kesanggupan masyarakat O&P jaringan
SOSIALISASI
PELAKSANAAN SOSIALISASI
Kegiatan III :
Pembuatan sistem rancangan
Kegiatan IV :
Pembuatan nota penjelasan perencanaan Perhitungan desain rinci Gambar desain dan volume pekerjaan
Kegiatan II :
Inventarisasi jaringan yang ada
Kegiatan I.
1) Inspeksi Lapangan
Lokasi DI, bangunan utama dan jaringan Nama, panjang saluran serta batas saluran pembuang Batas areal irigasi bersangkutan yang perlu diukur dan dipetakan Muka banjir
2) Pengumpulan Data
Peta DI, luas areal DI, debit sungai, jaringan, saluran dan bangunan Supervisi mengumpulkan data tentang usulan petani, titik referensi Harus dipetakan DI yang akan direncanakan Pemasangan BM Skema irigasi
3) Pekerjaan Pemetaan
-
Kegiatan II.
1) Inventarisasi Jaringan Irigasi
Penelusuran jaringan Pemasangan patok pada saluran irigasi Inventarisasi saluran irigasi Inventarisasi bangunan Inventarisasi jaringan irigasi
Kegiatan III.
1) Penyusunan Draft Sistem Perancangan
Menyiapkan peta dasar, mengumpulkan data pendukung perencanaan
Kegiatan IV.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Standar desain Peta skematik Konsep dokumen desain Peninjauan lapangan untuk pengecekan desain Desain akhir Daftar volume pekerjaan Pembuatan manual O&P
BENDUNG: Cerucuk Bambu/ Kayu, Bronjong, Pasangan Batu/ Beton, Tanah PENGAMBILAN BEBAS: Misalnya bangunan pengarah aliran, kincir air, pompa air
Pelaksanaan pekerjaan jaringan irigasi desa pada prinsipnya dilaksanakan oleh masyarakat desa secara swakelola dengan bimbingan atau pendampingan teknis
Air irigasi untuk JID diambil dari sumber air yang ada. Pengelola JID mengupayakan tambahan pasokan air dari sumber air yang ada atau dari sumber air yang lain dengan izin dari pihak yang berwenang.
Jenis Pekerjaan
1) Pekerjaan Tanah
Galian pada umumnya dapat dikerjakan secara manual Timbunan pada umumnya dapat dikerjakan oleh tenaga manusia, kecuali pekerjaan timbunan pada kontruksi embung dengan alat berat Dapat menggunakan batu kali atau batu belah dengan campuran 1 semen : 4 pasir Dengan campuran 1 semen : 2 pasir : 3 krikil
Jenis Pekerjaan
4) Siaran/ Plesteran
(lanjutan)
5) Bronjong
Bronjong dibuat dari kawat galvanis dengan diameter 4 mm, dianyam agar besar batu diatas 15 cm tidak lolos Digunakan cerucuk bambu dengan diameter 7 cm atau kayu dolken dengan diameter 12 cm
6) Cerucuk
Bab V.
BIMBINGAN TEKNIS
1. Kegiatan perencanaan dan perencanaan teknis (baru dan perbaikan/rehabilitasi)
2. Pelaksanaan bangunan air 3. Operasi dan pemeliharaan serta pembinaan keorganisasian petani pemakai air
Bimbingan Teknis
Pendekatan teknis berbasis:
Oleh dinas yang membidangi irigasi di kabupaten/kota Dapat dibentuk tim yang sekurang-kurangnya terdiri dari 3 (tiga) orang:
1) Satu orang dengan pengalaman
Tata Kerja
Proaktif mendatangi dan melakukan bimbingan Siap memberikan bimbingan, diminta atau tidak Biaya operasional tim tersedia
Pembelian alat tulis kantor Biaya perjalanan dinas Biaya honorarium tim
Sumber biaya:
Diambil sejumlah tertentu dari dana kompensasi
Bab VI. OPERASI & PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI 1. Operasi Jaringan Irigasi
Secara sederhana operasi jaringan irigasi adalah upaya pengaturan air irigasi (ukur debit, pengaturan pintu, pola tanam, pembagian air).
Rencana Operasi
a. Memperkirakan ketersediaan air dalam musim kemarau (berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya). b. Menghitung kebutuhan air total berdasarkan luas tanam, pola tanam (usulan kelompok tani) dan kebutuhan air di petak sawah.
macam tanaman, luas tanaman, kehilangan air di saluran (umumnya berkisar 25%), dan cuaca
Padi Palawija Tebu (1,2 lt/dtk/ha) (0,3 lt/dtk/ha) (0,3 lt/dtk/ha)
Pemberian Air
Pembagian air secara terus menerus (kalau air mencukupi) Pembagian Air Secara Giliran (kalau air kurang)
Tujuan:
Macam Pemeliharaan
a. Pemeliharaan Rutin
Membersihkan sampah/lumpur yang ada di saluran atau pintu air Memotong rumput dan tumbuhan pengganggu di sepanjang saluran Menutup bocoran kecil di saluran, dan Memberi pelumas pintu air
b. Pemeliharaan Berkala
Mengecat pintu air Mengganti skot balik yang rusak Memperbaiki sayap bangunan, tembok saluran
c. Pemeliharaan Darurat
Perbaikan sebagai akibat bencana alam, perbaikan ini dilakukan sebatas air irigasi dapat mengalir, agar fungsi jaringan irigasi dapat melayani daerah irigasi dan dilaksanakan dalam waktu yang cepat
Pemeliharaan Saluran
Pemeliharaan Bangunan
Unsur komponen bangunan pada umumnya terdiri dari besi, pasangan batu-beton, kayu, bronjong, dll.
Organisasi yang dibentuk oleh dan untuk masyarakat tani guna pengelolaan jaringan irigasi (desa dan tersier)
P3A adalah
Organisasi P3A
Terdiri dari:
Struktur Organisasi
RAPAT ANGGOTA
Ketua Sekretaris Bendaraha Petugas Teknis/ Ulu-Ulu
Ketua Blok
Ketua Blok
Pembentukan P3A
Sosialisasi perlunya P3A Rapat-rapat persiapan Pembentukan Penyusunan AD/ART Proses legalisasi (sekurang-kurangnya keputusan bupati)
Pemberdayaan P3A
P3A perlu berdaya (teknis, organisasi, dan pembiayaan) Pemerintah daerah wajib memberdayakan P3A (sesuai PP 14/87 tentang Penyerahan Sebagian Tugas Pemerintah di Bidang PU kepada Daerah) Pemberdayaan dilakukan melalui: Pendamping pada P3A (community organizer) Pelatihan, dll.
1. 2.
Persetujuan dalam rencana O&P tahunan Persetujuan dalam tata tanam Persetujuan dalam alokasi air Persetujuan dalam pembiayaan O&P dan perhitungan AKNOP Membantu pemerintah dalam pengelolaan aset Melakukan pengawasan kegiatan keirigasian
Sekian
dan
Terima Kasih