Anda di halaman 1dari 3

SINOPSIS

SI BUNGSU MENATAP LANGIT BIRU


Rusmala Dewi adalah nama lengkap dari Rusmala. Dia adalah putri bungsu dari dua bersaudara. Kakaknya bernama Taib. Kak Taib sudah kuliah di ITB Bandung jurusan astronomi. Sedang Rusma, masih duduk di bangku SMP. Sore itu, Rusma baru saja pulang sekolah. Setelah membersihkan diri, cepat-cepat dia menemui ibunya, yang sedang memasak masakan kesukaan ayahnta, karena hari itu ayahnya ulang tahun. Malam harinya, setelah makan bersama dan menguscapkan selamat pada ayah, mereka sekeluraga berbincang-bincang di ruang tengah, saat itu Rusma dan Taib berencana ingin berlibur ke rumah kakek di desa besok dan lusa. Malam makin larut, kecuali Rusma yang masih membaca buku. Namun, setelah cukup puas membaca, ia pun lekas tidur. Malam itu, Rusma bermimpi bertemu dengan bidadari cantik berasal dari bulan, bidadari mengajak Rusma terbang ke angkasa. Di angkasa, dia bisa melihat pemandangan bumi dari atas, seperti 7 keajaiban dunia, candi borobudur, tembok besar cina, taj mahal, dll. Dia juga melihat Taman Nasional Ujung Kulon dan Taman Nasional Komodo yang termasuk World Heritage/ warisan dunia. Mereka terbang melewati awan-awan. Tidak lama mereka sampai di hulan. Sambil duduk mereka berbincang-bincang tentang tata surya, mulai dari palenet Pluto dengan penemunya Clyde W Tambough 1930, planet kembar, Uranus dan Neptunus, yang besarnya hamper sama, yang paling menarik, saturnus karena mempunyai cincin yang melingkar yang terdiri dari kumpulan batu dan bongkahan es yang terkena pantulan cahaya sehingga terlihat berkilau. Lalu Yupiter yang paling besar, mempunyai massa 300 kali massa bumi, dan sering disebut raja langit, oleh orang Romawi Kuno, kemudian planet merah, Mars yang indah, dan dia melihat planet Bumi, namun dia sedikit kecewa, karena melihat asap hitam kebakaran hutan dari sana, lalu melihat planet Venus, yang disebut bintang timur pada pagi hari, bintang senja pada sore hari, bintang kejora pada malam hari. Terlihat Merkurius yang terdekat dengan matahari dengan jarak 57,9 juta km. Rusma melihat matahari yang suhu permukaanya 60000C dan pada bagian dalam 150C, dan sebagai pusat tata surya yang dikelilingi 9 planet pada orbit tertentu. Ternyata, pertemuan dengan bidadari hanya samapi di situ, tibatiba dia sadar dan terbangun dari mimpinya, ia melihat hari sudah pagi. Sesuai rencana, Rusma dan Taib pergi kerumah Kakek dengan menaiki bus, setelah sampai di desa, mereka melanjutkan perjalanan dengan andong, sepanjang perjalanan, mereka menikmati pemandangan dan udara yang masih segar. Tak lama, mereka telah samapi, langsung Rusma dan Taib memeluk kakek nenek, dan beristirahat sambil menimati hidangan yang

sudah disediakan.Saat malam, mereka duduk- duduk di atas sambil menikmati keindahan langit malam itu. Kak Taib bercerita , 500 sebelum Masehi, bangsa Yunani telah mengetahui tentang ilmu perbintangan seperti gerhana matahari, yang terjadi Karen bulan berada di antara bumi dan matahari sehingga pancaran sinar matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Kemudian pemberian nama bintang-bintang seperti Gubuk Penceng, pari, roro, luku, dll. Oleh Tristarchus , yang dahulu, bintang-bintang sering digunakan sebagai pedoman bercocok tanam. Lalu, Kak Taib juga bercerita, 1969 Neil Amstreong berhasil mendarat di bulan. Dan dengan perkembanagn ilmu dan teknologi manusia ingin menjadikan bulan sebagai permukaan dan obyek wisata, namun sayangnya, permukaan bulan tandus dan gersang. Tapi, Kak Taib pernah membaca surat kabar bahwa Runar Prospector, pesawat penyelidik AS, menemukan es di bulan. Jadi ada kemungkinan terdapat air di bulan. Namun mereka masih enggan duduk menikmati keindahan langit malam itu. Malam kedua di rumah nenek, seperti malam sebelumnya. Kembali, mereka melanjutkan pembicaraan kemarin malam. Kak ini Kak Taib dan kakek bercerita tentang lintang kemukus atau komet yang terdiri kumpulan debu dan gas yang mempunyai orbit lonjong, berbagai macam komet, seperti Eneke, Kohoutek, Ikeya Seki, dll. Namun ada komet yang berperiode panjang sekitar 2.000-4.000 tahun yaitu Hale-Bopp dengan penemunya Alen Hale Thomas Bopp. Tibatiba nenek melihat benda berkilau jatuh dari langit, kata nenek, itu adalah meteoroid yang jatuh ke bumi, dan bergesekan dengan atmosfer, lalu terbakar dan terlihat berpijar. Kak Taib bercerita, bumi mempunyai 2 satelit yang sengaja dibuat manusia untuk sarana komunikasi, televise, dll. Seperti satelit milik Indonesia, Palapa C1 dan C2, Indostar-A. Malam semakin larut nenek mengajak mereka untuk tidur, karena besok mereka masih harus berkatifitas bersama kakek dan nenek mereka tentunya, serta menyambut kedatangan ayah dan ibu yang akan menjemput mereka besok. Malam berikutnya, Rusma sudah berada di rumah, sementara Kak Taib baru saja pulang dari Bandung. Kak Taib pun menemani Rusma yang dari tadi melihat planet Mars, sambil bercerita tentang keberhasilan misi AS mendaratkan pesawat tanpa awak pathfinder dengan robot sojourner. Sojourner adalah robot berbentuk mobil-mobilan dengan panjang 61 cm, lebar 48 cm, tinggi 30 cm, untuk menjelajahi permukaan Mars dan mengirimkan hasilnya ke bumi. Dan berdasarkan hasilnya, permukaan Mars berpasir dan berbatu. Tampak Rusma Masih terkesima dengan keindahan Mars. Setelah itu, dia masuk kamar dan tidur. Karena besok ia masih harus sekolah.

Unsur-unsur Intrinsik Sinopsis Di Atas


Judul Novel Nama Pengarang Penerbit Tahun Terbit : Si Bungsu Menatap Langit Biru : Trijoto : Adicita Karya Nusa : 2000

Watak tokoh Rusma/ Rusmala Dewi : Cerdas, mempunyai rasa ingin tahu yang

tinggi, baik dan aktip. Kak Taib Nenek Kakek Ayah dan Ibu : Pintar, rajin, baik dan serba tahu. : Baik, perhatian dan penyayang : Pintar, baik dan penyayang : Baik, perhatian dan penyayang.

Alur Latar

: Maju awal akhir. : - di rumah di desa

Sudut Pandang Amanat

: Kata ganti orang ketiga : Kita telah mengetahui tata surya dan ciptaan alam semesta Tuhan Namun yang kita indah belum dan dapat

menkajubkan.

memanfaatkan secara baik dan benar, maka dari itu, lestarikan alam kita, agar alam mau bersahabat dengan kita.

Anda mungkin juga menyukai