Pendahuluan...
y Keracunan obat terutama gol NAPZA, pestisida,
minyak tanah, makanan dan alkohol penyebab terbanyak keracunan saat ini y Kurangnya informasi zat penyebab keracunan + antidotum yang belum tersedia penanggulangan masalah keracunan bersifat simptomatis dan suportif
timbul gejala koma, kejang, syok, sianosis, psikosis akut, gagal hati/ginjal akut, tanpa diketahui penyebabnya y Usahakan mendapat nama, jumlah bahan, bekas bungkus, resep terakhir, riwayat perselisihan dengan keluarga/ teman
Pemeriksaan fisik
y Status kesadaran : GCS y Ukur tekanan darah, suhu, nadi dan frekuensi napas y Dugaan tempat masuknya racun
inhalasi, per oral, absorbsi kulit, mukosa, parenteral efek kecepatan dan durasi reaksi keracunan
Pemeriksaan penunjang
y Lab rutin : darah/urin/feses y Pemeriksaan khusus : kadar kolinesterase plasma < 50 %
keracunan organofosfat, kadar meth-Hb darah : keracunan nitrit,kadar barbiturat plasma: keracunan barbiturat y Pemeriksaan toksikologi : bahan diambil dari
Muntahan/bahan kumbah lambung yg pertama 100 ml b. Urine sebanyak 100 ml c. Darah tanpa antikoagulan 10 ml d. Sisa obat/racun yg diduga penyebab keracunan
a.
Penatalaksanaan: stabilisasi
y Resusitasi kardiopulmoner:
Pembebasan jalan napas : bebaskan jalan napas dari sumbatan bahan muntahan, lendir, gigi palsu, pangkal lidah. Posisi kepala ditengadahkan, b/p pasang mayo 2. Perbaikan fungsi pernapasan: ventilasi dan oksigenasi 3. Perbaikan sistem sirkulasi darah : tekanan darah dan nadi dipertahankan dgn infus D-5, PZ atau RL
1.
Penatalaksanaan : dekontaminasi
y Dekontaminasi
terapi intervensi untuk menurunkan pemaparan terhadap racun, mengurangi absorbsi dan mencegah kerusakan. Tergantung lokasi tubuh yang terkena racun
y Dekontaminasi pulmonal:
Jauhkan korban dari pemaparan inhalasi zat racun 2. Monitor kemungkinan gawat napas 3. Berikan oksigen lembab 100 %, bila perlu ventilator
1.
Dekontaminasi mata
Posisi kepala ditengadahkan dan miring ke sisi mata yang terkena racun 2. Buka kelopak mata perlahan, irigasi dgn larutan aquades/ Nacl 0,9 % perlahan sampai racun hilang sekitar 15 menit 3. Tutup mata dengan kassa steril 4. Konsul dokter mata
1.
Dekontaminasi gastrointestinal
Penelanan merupakan rute pemaparan tersering 1. Induksi muntah/emesis Merangsang penderita untuk muntah dengan cara: a. Mencolok faring dgn telunjuk atau pangkal sendok b. Atau dengan sirup ipecac 15-30 ml diikuti segelas air minum. Pada anak > 1 thn : 15 cc, anak 6 bln-1 thn : 10 cc dan tidak boleh diulang Kontraindikasi: kesadaran turun, kejang, apneu, paparan > 4jam, keracunan zat korosif, minyak tanah, obat konvulsan
Dekontaminasi gastrointestinal
2. Aspirasi dan kumbah lambung/ gastric lavage y Indikasi: emesis tidak berhasil, kesadaran menurun, tidak kooperatif y Kontraindikasi : keracunan bahan korosif, minyak tanah,bahan konvulsan,ggn elektrolit y Komplikasi : aspirasi pneumonia,perforasi, perdarahan, trauma psikis,cardiac arrest y Efektif dikerjakan dalam 4 jam setelah keracunan y Posisi Trendelenberg left lateral dekubitus, pasang NGT, aspirasi, bilas 200-300 ml sampai bersih tambah karbon aktif 50 gram
Dekontaminasi gastrointestinal
3. katarsis / intestinal lavage y Dengan laksans y Untuk racun yang tidak dapat diserap melalui saluran cerna atau diduga racun telah sampai di usus halus dan usus besar y Kontraindikasi: keracunan bahan korosif, ada dugaan kelainan elektrolit
Dekontaminasi gastrointestinal
4. Irigasi usus y Dengan polietilen glikol 60 gram + NaCl 1,46 gram + KCl 0,75 g + Nabic 1,68 g + Na Sulfat 5,68 g + air sampai 1 liter y Kontraindikasi : gangguan napas, SSP, jantung tidak stabil, kelainan patologis usus
Dekontaminasi gastrointestinal
4. Pengenceran y Dengan air dingin atau susu 250 ml y Kontraindikasi : kesadaran turun, gangguan menelan/ napas, nyeri abdomen, asam pekat, nonkaustik 5. Arang aktif y dosis tunggal 30-50 gram + 240 ml air y Kontraindikasi: paparan > 1 jam, ileus/obstruksi GIT, zat korosif, zat hidrokarbon.
Eliminasi
y Tindakan eliminasi
mempercepat pengeluaran racun yang sedang beredar dalam darah, atau dalam saluran GIT setelah lebih dari 4 jam y Bila masih dalam saluran cerna arang aktif dgn dosis 30-50 gram ; 0,5-1 gram/kgBB setiap 4 jam per oral/enteral. y Bermanfaat untuk keracunan: karbamazepin, Chlordecone, quinin, dapson, digoksin, fenobarbital, fenitoin, salisilat,teofilin.
Eliminasi
y Tindakan eliminasi yang perlu konsul ahli penyakit
dalam: 1. Diuresis paksa/ forced diuresis 2. Hemodialisis/peritoneal dialisis 3. Alkalinisasi urin 4. Asidifikasi urin
Antidotum
y Hanya kurang dari 10 % bahan beracun yang mempunyai antidotum
N o. 1. 2. 3. Bhn racun: kimia Sianida Anti dotum Metode
Nitrit, sodium tiosulfat, Amyl nitrit inhalasi. 50ml Na thiosulfat dikobalt edetate: kasus berat 25 % dlm 10 mnt 2,5 ml/kgbb ethanol 40% vodja,gin dalam air/jus jeruk, oral 30 menit Terapi kelasi
Metanol/me Ethanol, 4 methilpirazol thilen glikol Timbal EDTA, asam 2,3dimercaptosuksinat, penisilamin, BAL D-penisilamine Natrium thiosulfat Potasium ferric, sodium jodida, BAL
4. 5. 6. 7. .
Terapi kelasi 50mg atau 250 ml larutan 1 % i.v 10gr dlm 100ml manitol 1,5 %, 2x p.o 1-2 mg i.v ulang 10-15mnt,max 50mg/hr 15 mg/kgBB/jam
Antidotum
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Bhn racun: obat Amfetamine Digoksin Isoniazide Opioid Paracetamol Warfarin Propanolol Anti dotum Lorazepam Fab fragmen Piridoksin Nalokson N-asetilsistein, metionin Vitamin K1/FFP Isoproterenol, adrenalin, ghlukagon Metode 2 mg i.v Dosis tergantung antidigoksin serum 1 gram i.v/tiap gram INH, maks 5 g 0,001 mg/kgbb iv ulang tiap 2 menit etionin efektif, paparan 5-10 mg iv pelan Titrasi mulai 4 mcg/mnt. Bolus 10 mg glukagon + 5 mg/jam drip iv. jam
Antidotum
No. 1. 2. 3. 4. No. 1. 2. 3. 4. Bhn racun: racun alam Anti dotum Datura/ kecubung Amanita Phaloides Oleander Bhn racun: binatang , makanan Scorpion Ubur-ubur Ular berbisa Jengkol Fisostigmin salisilat Salibinin Benzilpenisilin Kolesteramin Metode 0,02 mg/kgbb iv 2 mnt, ulang 20 mnt 5 mg/kgBB infus 1 jam+20mg/kg/24jam. 300mg/kgBB infus 3x4 gram/hari Metode
4x2 gram/hari