Anda di halaman 1dari 1

Cara Diagnosis Malaria Malaria adalah penyakit yang dapat mematikan bagi manusia.

Untuk itu, pendiagnosaan dari penyakit ini harus cepat dan tepat. Namun, pada pendiagnosaan penyakit ini terdapat beberapa kesulitan diagnostik. Kesulitan tersebut dapat terjadi karena perubahan gambaran morfologi parasit malaria serta variasi galur ( strain ) yang disebabkan oleh pemakaian obat anti malaria secara tidak tepat ( irasional ) dan rendahnya mutu mikroskop dan pereaksi atau reagen serta kurangnya terlatih tenaga pemeriksa. Kesulitan-kesulitan ini biasanya terjadi apabila menggunakan pendiagnosaan laboratorium, yaitu dengan menggunakan pemeriksaan blood smear. Penelitian baru-baru ini mengembangkan metode diagnostik yang baru yaitu Rapid Diagnostic Test ( RDTs ) yang mudah dilakukan, cepat, tepat, sensitif, dan harganya efektif. Sebagian besar RDTs menggunakan asas imunokromatografi yang menggunakan antibody monoclonal HRP-2 ( Histidine Rich Protein ) untuk Plasmodium falcifarum dan pLDH ( Parasit Lactate Dehydrogenase ) untuk mengetahui Plasmodium vivax. HRP-2 adalah protein larut air yang dihasilkan pada tahap aseksual dan gametosit Plasmodium falcifarum dan diekspresikan di membrane sel eritrosit. pLDH adalah enzim glikolitik di Plasmodium sp. yang dihasilkan pada tahap seksual dan aseksual parasit. Cara Pengambilan sampel untuk metode Imunokromatografi ini adalah darah dimasukkan ke dalam tabung mikro berisi EDTA. Tabung mikro yang berisi EDTA ini langsung diperiksa menggunakan imunokromatografi.

Anda mungkin juga menyukai