Anda di halaman 1dari 3

Produktivitas Sekunder

Oleh Kelompok 4 : (Aziiz Ramjani, Putri Karlina, Yuli Ramah Dini)

Dalam membentuk suatu ekosistem dibutuhkan komponen-komponen penting yaitu senyawa kimia abiotik (non-living nutrients) seperti karbon dioksida, oksigen, nitrogen, mineral dan sumber energi yaitu cahaya matahari, produsen yaitu tanaman yang memanfaatkan energi dari cahaya matahari untuk dapat mensintesa senyawa kimia yang dibutuhkannya secara mandiri, konsumen yang mendapatkan energi dari produsen yaitu herbivora dan karnivora, serta dekomposer seperti bakteri dan fungi yang berperan sebagai pengurai zat-zat organik dan mengubahnya menjadi senyawa kimia abiotik yang diperlukan kembali dalam suatu siklus energi dalam suatu ekosistem.

Gambar siklus energi pada ekosistem

Setiap organisme berperan dalam suatu niche (tingkatan) pada suatu komunitas. Setiap spesies dalam niche menggambarkan bagaimana cara mereka mendapatkan dan menggunakan energi serta cara berinteraksi dengan organisme lain dalam suatu habitat. Niche dapat diartikan sebagai tingkatan atau peranan suatu organisme dalam suatu komunitas. Contohnya tanaman, Tanaman berperan sebagai produsen dalam suatu komunitas sebab tanaman dapat melakukan fotosintesis dan menghasilkan energi dan nutrisi yang dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh konsumen untuk dapat bertahan hidup. Sebagai produsen tanaman merupakan bagian penting dalam suatu rantai makanan (aliran energi) sebab tanaman merupakan sumber energi dan mengalirkan energi secara langsung dalam suatu ekosistem. Prosesnya dimulai dengan fiksasi karbon dioksida (CO2), saat karbon dioksida (CO2) masuk ke dalam daun saat stomata terbuka, kemudian enzim fotosintesis dalam kloroplas mengambil karbon dioksida ke dalam daun. Energi dari cahaya matahari digunakan tanaman untuk mengubah karbon dioksida tersebut menjadi zat yang kaya akan gula. Hasil fotosintesis ini menghasilkan energi yang digunakan untuk proses metabolisme tanaman serta komponen organik yang dibutuhkan untuk membangun struktur tubuh tanaman. Energi yang dihasilkan pada tanaman akan masuk ke dalam konsumen yang memakan tanamn tersebut. Selanjutnya, energi tersebut akan kembali ke lingkungan sebagai panas dan zat-zat nutrisi yang terkandung akan kembali masuk ke dalam tanah. Tanaman juga merupakan komponen penting dalam siklus materi. Elemen penting seperti nitrogen, fosfor, kalsium, dan potasium tersimpan dalam tanah yang terbentuk dari organisme yang telah mati dan mineral anorganik yang ada pada batu. Nutrisi yang terkandung dalam tanah tersebut akan diambil tanaman melalui protein pengangkut pada membran akar. Selanjtnya nutrisi tersebut akan diangkut oleh air dalam xylem. Tumbuhan menghasilkan senyawa pokok (building blocks) untuk membentuk DNA, protein dan komponen lain dari organisme. Molekul organik yang dihasilkan tumbuhan tersebut akan dikonsumsi oleh herbivor yang memakan tanaman tersebut, selanjutnya molekul-molekul tersebut akan masuk pula ke dalam organisme yang memakan herbivor tersebut dalam rantai makanan. Material tersebut akan kembali ke tanah akibat pembusukan organime tanaman dan hewan yang telah mati. Daun-daun serta cabang tanaman yang jatuh ke tanah akan membentuk leaf litter . Selanjutnya leaf litter, hasil buangan hewan serta hewan yang sudah mati akan diuraikan oleh dekomposer, kemudian nutrisi yang telah terbentuk ini akan diserap kembali oleh tanaman dan digunakan dalam siklus materi pada suatu ekosistem.

Energi pada tanaman yang masuk dan digunakan oleh konsumen (organisme heterotrof) untuk memenuhi kebutuhannya dalam bertahan hidup akan diubah menjadi energi kimia yang baru di dalam tubuhnya. Kecepatan organisme heterotrof mengubah energi kimia dari bahan organik yang dimakannya menjadi energi kimia yang baru di dalam tubuhnya disebut produktivitas sekunder. Produktivitas sekunder ini dapat didefinisikan sebagai massa kering dari suatu organisme atau akumulasi biomassa di suatu area dalam jangka waktu tertentu dengan satuannya adalah (g/m2/year). Produktivitas bervariasi diantara ekosistem di berbagai daerah yang berbeda. Secara umum, produktivitas lebih tinggi di tempat yang bersuhu hangat, area tropis yang basah dan relatif lebih rendah di daerah yang kering atau yang suhunya ekstrem baik itu panas maupun dingin. Tabel produktivitas tumbuhan di beberapa daerah/area

Anda mungkin juga menyukai