Anda di halaman 1dari 1

Judul Kumpulan Cerpen Judul Cerpen Penulis Halaman Ringkasan

: Seribu Kunang-kunang di Manhattan : Chief Sitting Bull : Umar Kayam : 272 halaman; 19 cm :

Pagi yang tidak begitu ramai di carousel Central Park, hanya ada beberapa anak yang duduk di atas kuda-kudaan, tidak sabar menunggu lonceng tanda carousel berjalan berbunyi. Saat lonceng telah berbunyi, datanglah Charlie, seorang kakek yang sedang berlari tergopoh dari arah kebun binatang. Ketika sampai di loket, seperti ia membeli 5 helai karcis yang berlaku untuk naik sebanyak 5 kali putaran carousel. Karena sang kakek datang terlambat, kuda berwarna putih dan hitam yang biasa ia pakai telah digunakan oleh anak yang lain. Charlie tidak mau menggunakan kuda yang lain, memutar otak untuk dapat menaiki kudanya. Saat putaran berakhir, ia mendekati anak yang menunggangi kuda putih. Saat itu Charlie menyapa anak itu dengan sebutan Buffalo Bill dan mengenalkan dirinya sebagai Chief Sitting Bull. Charlie mengarang bahwa Buffalo Bill naik kuda merah saat mengalahkan Sitting Bull, sang indian. Sang anak awalnya tidak memercayai cerita tersebut, tapi Charlie terus meyakinkan dengan cerita karangannya. Akhirnya, ketika lonceng dibunyikan anak tersebut turun dari kuda putih dan menunggangi kuda merah. Kemudian, saat carousel berputar Charlie dan sang anak bermain tembak-tembakan. Ketika Charlie turun setelah 5 kali putaran, sang anak ikut pula turun karena ia telah selesai juga. Charlie pamit karena ia mengatakan harus bertemu dengan squaw yang berarti pacar seorang Indian. Awalnya sang anak ingin ikut, tetapi ia harus pulang dan makan siang. Charlie pergi ke kebun binatang, bertemu dengan Martha, pacarnya untuk bersamasama memberi makan burung dara. Ia menanyakan alasan mengapa Charlie terlambat. Charlie menceritakan bahwa Mary, menantunya membuatkan sarapan yang gosong untuknya, kemudian memberinya cereal yang dianggapnya seperti makanan bayi. Ia juga menceritakan bahwa Mary lupa memberikannya uang harian dan ia terpaksa menunggunya pulang dari laundromat untuk mendapatkan uang hariannya. Setelah selesai bercerita, mereka memberi makan burung dara. Saat itu terdapat dara putih yang nakal, yang menyerobot bagian teman-temannya. Mereka menamainya, Tamak. Ketika makanan untuk burung-burung sudah habis, mereka melanjutkan untuk makan siang. Mereka sama-sama membawa sandwich, kemudian Charlie menukar sandwich ikan tongkolnya dengan sandwich kalkun milik Martha karena ia mengatakan bahwa sudah lama ia tak makan kalkun. Setelah makan, mereka berpisah dan berjanji untuk bertemu kembali esok harinya. Saat tiba di rumah, ia disambut oleh Mary yang memberinya bir dan semangka. Mary bertanya darimana saja Charlie hari ini. Charlie mengatakan bahwa ia dari perpustakaan untuk membaca dan berdebat politik. Setelah berbincang sebentar, ia pergi ke kamarnya untuk tidur. Siang yang sibuk telah berlalu baginya.

Anda mungkin juga menyukai