Bukti Ibnu Taymiyah dan wahabi penyembah DajjaI - dan 15 scan kitab Imam
AhIusunnah KaIahkan Aqidah Mujasimmah Wahabi
Ibnu Taimiyyah dan wahabi Menshahihkan Hadis mungkar("Nabi MeIihat AIIah SWT DaIam Bentuk Pemuda Amrad") dan mengunakannya untuk masaIah aqidah
Kali ini hadis yang akan dibahas adalah hadis ru'yatullah riwayat bnu Abbas. Hadis ini juga tidak lepas dari kemungkaran yang nyata dengan lafaz "Melihat Allah SWT dalam bentuk pemuda amrad (yang belum tumbuh jenggot dan kumisnya).Tetapi anehnya hadis dengan lafaz mungkar ini tidak segan-segan dinyatakan shahih oleh syaikh salafy wahabi dan syaikh salafy yang terkenal bnu Taimiyyah. Takhrij Hadis bnu Abbas ~ - = -' _ --' . ~ .' .' ' = = ~= = ~ ' = ~ ~ ~ '~= ' -` - -' -= =- = ~ ~' ' ~= Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Qatadah dari krimah dari bnu Abbas yang berkata Rasulullah SAW bersabda "Aku melihat Rabbku dalam bentuk pemuda amrad berambut keriting dengan pakaian berwarna hijau. Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Asmaa' was Shifaat no 938, bnu Ady dalam Al Kamil 2/260-261, Al Khatib dalam Tarikh Baghdad 13/55 biografi Umar bin Musa bin Fairuz, Adz Dzahabi dalam As Siyaar 10/113 biografi Syadzaan, Abu Ya'la dalam bthaalut Ta'wiilat no 122, 123, 125, 126,127 ,129, dan 143 (dengan sedikit perbedaan pada lafaznya), bnu Jauzi dalam Al 'lal Al Mutanahiyah no 15. Semuanya dengan jalan sanad yang berujung pada Hammad bin Salamah dari Qatadah dari krimah dari bnu Abbas. Sedangkan yang meriwayatkan dari Hammad adalah Aswad bin Amir yakni Syadzaan (tsiqat dalam At Taqrib 1/102), brahim bin Abi Suwaid (tsiqat oleh Abu Hatim dalam Al Jarh wat Ta'dil 2/123 no 377), Abdush Shamad bin Kaisan atau Abdush Shamad bin Hasan (shaduq oleh Abu Hatim dalam Al Jarh Wat Ta'dil 6/51 no 272). Hadis ini maudhu' dengan sanad yang dhaif dan matan yang mungkar. Hadis ini mengandung illat * Hammad bin Salamah, ia tidak tsabit riwayatnya dari Qatadah. Dia walaupun disebutkan sebagai perawi yang tsiqah oleh para ulama, dia juga sering salah karena kekacauan pada hafalannya sebagaimana yang disebutkan dalam At Tahdzib juz 3 no 14 dan At Taqrib 1/238. Disebutkan dalam Syarh lal Tirmidzi 2/164 yang dinukil dari mam Muslim bahwa Hammad bin Salamah banyak melakukan kesalahan dalam riwayatnya dari Qatadah. Oleh karena itu hadis Hammad bin Salamah dari Qatadah ini tidak bisa dijadikan hujjah apalagi jika menyendiri dan lafaznya mungkar. * Tadlis Qatadah, bnu Hajar telah menyebutkannya dalam Thabaqat Al Mudallisin no 92 sebagai mudallis martabat ketiga, dimana bnu Hajar mengatakan bahwa pada martabat ketiga hadis perawi mudallis tidak dapat diterima kecuali ia menyebutkan penyimakannya dengan jelas. Dalam Tahrir At Taqrib no 5518 juga disebutkan bahwa hadis Qatadah lemah kecuali ia menyebutkan sama' nya dengan jelas. Dalam hadis ini Qatadah meriwayatkan dengan 'an 'anah sehingga hadis ini lemah. Kelemahan sanad hadisnya ditambah dengan matan yang mungkar sudah cukup untuk menyatakan hadis ini maudhu' sebagaimana yang disebutkan oleh bnu Jauzi dalam Al 'lal no 15. Kemungkaran hadis ini juga tidak diragukan lagi bahkan diakui oleh Baihaqi dan Adz Dzahabi dalam As Siyaar. Bashar Awad Ma'ruf dalam tahqiqnya terhadap kitab Tarikh Baghdad 13/55 menyatakan hadis ini maudhu'. bnu Taimiyyah dan Syaikh wahabi ikut-ikutan menshahihkan hadis bnu Abbas ini. bnu taymiyah dan wahabi dengan jelas menyatakan shahih marfu' hadis dengan lafal pemuda amrad dalam kitabnya Bayaan Talbiis Al Jahmiyyah 7/290.
Bayaan Talbiis Al Jahmiyyah Dan ini penggalan kitab tersebut juz 7 hal 290 dimana bnu Taimiyyah menshahihkan hadis Ru'yah dengan lafal pemuda amrad
Bayaan Talbiis Al Jahmiyyah 7/290 Tentu saja fenomena ini adalah keanehan yang luar biasa. Bagaimana mungkin mereka begitu berani menshahihkan hadis tersebut bahkan mengecam orang yang mengingkarinya dan menggunakannya dalam masalah aqidah. nilah tuhan kaum hindu (dajjal kriting dari india 'sami baba') sama dengan tuhan yang dinanti nantikan oleh kaum mujasimmah wahabi :
Rasulullah saw bersabda kepada kami, Dajjal akan keluar dari bumi ini dibahagian timur bernama Khurasan (Jamiu at Tirmidzi) Abu Hurairah meriwayatkan bahawa Nabi saw. bersabda:Hari Kiamat tidak akan datang hingga 30 Dajal (pendusta) muncul, mereka semua berdusta tentang Allah dan Rasul-Nya. "Dajjal adalah seorang laki-laki yang gemuk, berkulit merah dan berambut keriting. (HR.Bukhari dan Muslim) "Di awal kemunculannya, Dajjal berkata, Aku adalah nabi, padahal tidak ada nabi setelahku. Kemudian ia memuji dirinya sambil berkata, Aku adalah Rabb kalian, padahal kalian tidak dapat melihat Rabb kalian sehingga kalian mati (HR.bnu Majah) I. Ibnu Taymiyah desesatkan oIeh mantan murid muridnya sendiri (adzahabi, ibnu katsir etc) an-Nasihah aI-Dhahabia Ii ibn Taymiyya
Bukti Scan; Menohok Wahabi Al-Hfizh adz-Dzahabi ini adalah murid dari bn Taimiyah. Walaupun dalam banyak hal adz-Dzahabi mengikuti faham-faham bn Taimiyah, terutama dalam masalah akidah, namun ia sadar bahwa ia sendiri, dan gurunya tersebut, serta orang-orang yang menjadi pengikut gurunya ini telah menjadi bulan-bulanan mayoritas umat slam dari kalangan Ahlussunnah Wal Jama'ah pengikut madzhab al-mm Abu al-Hasan al- Asy'ari. Kondisi ini disampaikan oleh adz-Dzahabi kepada bn Taimiyah untuk mengingatkannya agar ia berhenti dari menyerukan faham-faham ekstrimnya, serta berhenti dari kebiasaan mencaci-maki para ulama saleh terdahulu. Untuk ini kemudian adz-Dzahabi menuliskan beberapa risalah sebagai nasehat kepada bn Taimiyah, sekaligus hal ini sebagai "pengakuan dari seorang murid terhadap kesesatan gurunya sendiri. Risalah pertama berjudul Bayn Zghl al-'lm Wa ath-Thalab, dan risalah kedua berjudul an-Nashhah adz-Dzhabiyyah Li bn Taimiyah. Dalam risalah Bayn Zghl al-'lm, adz-Dzahabi menuliskan ungkapan yang diperuntukan bagi bn Taimiyah sebagai berikut [Secara lengkap dikutip oleh asy- Syaikh Arabi at-Tabban dalam kitab Bar-ah al-Asy'ariyyn Min 'Aq-id al-Mukhlifn, lihat kitab j. 2, h. 9/ bukunya ada sama saya]: "Hindarkanlah olehmu rasa takabur dan sombong dengan ilmumu. Alangkah bahagianya dirimu jika engkau selamat dari ilmumu sendiri karena engkau menahan diri dari sesuatu yang datang dari musuhmu atau engkau menahan diri dari sesuatu yang datang dari dirimu sendiri. Demi Allah, kedua mataku ini tidak pernah mendapati orang yang lebih luas ilmunya, dan yang lebih kuat kecerdasannya dari seorang yang bernama bn Taimiyah. Keistimewaannya ini ditambah lagi dengan sikap zuhudnya dalam makanan, dalam pakaian, dan terhadap perempuan. Kemudian ditambah lagi dengan konsistensinya dalam membela kebenaran dan berjihad sedapat mungkin walau dalam keadaan apapun. Sungguh saya telah lelah dalam menimbang dan mengamati sifat-sifatnya (bn Taimiyah) ini hingga saya merasa bosan dalam waktu yang sangat panjang. Dan ternyata saya medapatinya mengapa ia dikucilkan oleh para penduduk Mesir dan Syam (sekarang Siria, lebanon, Yordania, dan Palestina) hingga mereka membencinya, menghinanya, mendustakannya, dan bahkan mengkafirkannya, adalah tidak lain karena dia adalah seorang yang takabur, sombong, rakus terhadap kehormatan dalam derajat keilmuan, dan karena sikap dengkinya terhadap para ulama terkemuka. Anda lihat sendiri, alangkah besar bencana yang ditimbulkan oleh sikap "ke- aku-an dan sikap kecintaan terhadap kehormatan semacam ini!. Adapun nasehat adz-Dzahabi terhadap bn Taimiyah yang ia tuliskan dalam risalah an- Nashhah adz-Dzahabiyyah, secara lengkap dalam terjemahannya sebagai berikut [Teks lebih lengkap dengan aslinya lihat an-Nashhah adz-Dzahabiyyah dalam dalam kitab Bar-ah al-Asy'ariyyn Min 'Aq-id al-Mukhlifn, j. 2, h. 9-11]: "Segala puji bagi Allah di atas kehinaanku ini. Ya Allah berikanlah rahmat bagi diriku, ampunilah diriku atas segala kecerobohanku, peliharalah imanku di dalam diriku. Oh. Alangkah sengsaranya diriku karena aku sedikit sekali memiliki sifat sedih!! Oh. Alangkah disayangkan ajaran-ajaran Rasulullah dan orang-orang yang berpegang teguh dengannya telah banyak pergi!! Oh. Alangkah rindunya diriku kepada saudara-saudara sesama mukmin yang dapat membantuku dalam menangis!! Oh. Alangkah sedih karena telah hilang orang-orang (saleh) yang merupakan pelita- pelita ilmu, orang-orang yang memiliki sifat-sifat takwa, dan orang-orang yang merupakan gudang-gudang bagi segala kebaikan!! Oh. Alangkah sedih atas semakin langkanya dirham (mata uang) yang halal dan semakin langkanya teman-teman yang lemah lembut yang menentramkan. Alangkah beruntungnya seorang yang disibukan dengan memperbaiki aibnya sendiri dari pada ia mencari-cari aib orang lain. Dan alangkah celakanya seorang disibukan dengan mencari-cari aib orang lain dari pada ia memperbaiki aibnya sendiri. Sampai kapan engkau (Wahai bn Taimiyah) akan terus memperhatikan kotoran kecil di dalam mata saudara-saudaramu, sementara engkau melupakan cacat besar yang nyata-nyata berada di dalam matamu sendiri?! Sampai kapan engkau akan selalu memuji dirimu sendiri, memuji-muji pikiran-pikiranmu sendiri, atau hanya memuji-muji ungkapan-ungkapanmu sendiri?! Engkau selalu mencaci-maki para ulama dan mencari-cari aib orang lain, padahal engkau tahu bahwa Rasulullah bersabda: "Janganlah kalian menyebut-menyebut orang-orang yang telah mati di antara kalian kecuali dengan sebutan yang baik, karena sesungguhnya mereka telah menyelesaikan apa yang telah mereka perbuat. Benar, saya sadar bahwa bisa saja engkau dalam membela dirimu sendiri akan berkata kepadaku: "Sesungguhnya aib itu ada pada diri mereka sendiri, mereka sama sekali tidak pernah merasakan kebenaran ajaran slam, mereka betul-betul tidak mengetahui kebenaran apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad, memerangi mereka adalah jihad. Padahal, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang sangat mengerti terhadap segala macam kebaikan, yang apa bila kebaikan-kebaikan tersebut dilakukan maka seorang manusia akan menjadi sangat beruntung. Dan sungguh, mereka adalah orang- orang yang tidak mengenal (tidak mengerjakan) kebodohan-kebodohan (kesesatan- kesesatan) yang sama sekali tidak memberikan manfa'at kepada diri mereka. Dan sesungguhnya (Sabda Rasulullah); "Di antara tanda-tanda baiknya keislaman seseorang adalah apa bila ia meninggalkan sesuatu yang tidak memberikan manfa'at bagi dirinya. (HR. at-Tirmidzi) Hai Bung.! (bn Taimiyah), demi Allah, berhentilah, janganlah terus mencaci maki kami. Benar, engkau adalah seorang yang pandai memutar argumen dan tajam lidah, engkau tidak pernah mau diam dan tidak tidur. Waspadalah engkau, jangan sampai engkau terjerumus dalam berbagai kesesatan dalam agama. Sungguh, Nabimu (Nabi Muhammad) sangat membenci dan mencaci perkara-perkara [yang ekstrim]. Nabimu melarang kita untuk banyak bertanya ini dan itu. Beliau bersabda: "Sesungguhnya sesuatu yang paling ditakutkan yang aku khawatirkan atas umatku adalah seorang munafik yang tajam lidahnya. (HR. Ahmad) Jika banyak bicara tanpa dalil dalam masalah hukum halal dan haram adalah perkara yang akan menjadikan hati itu sangat keras, maka terlebih lagi jika banyak bicara dalam ungkapan-ungkapan [kelompok yang sesat, seperti] kaum al-Yunusiyyah, dan kaum filsafat, maka sudah sangat jelas bahwa itu akan menjadikan hati itu buta. Demi Allah, kita ini telah menjadi bahan tertawaan di hadapan banyak makhluk Allah. Maka sampai kapan engkau akan terus berbicara hanya mengungkap kekufuran- kekufuran kaum filsafat supaya kita bisa membantah mereka dengan logika kita?? Hai Bung.! Padahal engkau sendiri telah menelan berbagai macam racun kaum filsafat berkali-kali. Sungguh, racun-racun itu telah telah membekas dan menggumpal pada tubuhmu, hingga menjadi bertumpuk pada badanmu. Oh. Alangkah rindunya kepada majelis yang di dalamnya diisi dengan tilwah dan tadabbur, majelis yang isinya menghadirkan rasa takut kepada Allah karena mengingt- Nya, majelis yang isinya diam dalam berfikir. Oh. Alangkah rindunya kepada majelis yang di dalamnya disebutkan tentang orang- orang saleh, karena sesungguhnya, ketika orang-orang saleh tersebut disebut-sebut namanya maka akan turun rahmat Allah. Bukan sebaliknya, jika orang-orang saleh itu disebut-sebut namanya maka mereka dihinakan, dilecehkan, dan dilaknat. Pedang al-Hajjaj (bn Yusuf ats-Tsaqafi) dan lidah bn Hazm adalah laksana dua saudara kandung, yang kedua-duanya engkau satukan menjadi satu kesatuan di dalam dirimu. (Engkau berkata): "Jauhkan kami dari membicarakan tentang "Bid'ah al-Khams, atau tentang "Akl al-Hubb, tetapi berbicaralah dengan kami tentang berbagai bid'ah yang kami anggap sebagai sumber kesesatan. (Engkau berkata); Bahwa apa yang kita bicarakan adalah murni sebagai bagian dari sunnah dan merupakan dasar tauhid, barangsiapa tidak mengetahuinya maka dia seorang yang kafir atau seperti keledai, dan siapa yang tidak mengkafirkan orang semacam itu maka ia juga telah kafir, bahkan kekufurannya lebih buruk dari pada kekufuran Fir'aun. (Engkau berkata); Bahwa orang- orang Nasrani sama seperti kita. Demi Allah, [ajaran engkau ini] telah menjadikan banyak hati dalam keraguan. Seandainya engkau menyelamatkan imanmu dengan dua kalimat syahadat maka engkau adalah orang yang akan mendapat kebahagiaan di akhirat. Oh. Alangkah sialnya orang yang menjadi pengikutmu, karena ia telah mempersiapkan dirinya sendiri untuk masuk dalam kesesatan (az-Zandaqah) dan kekufuran, terlebih lagi jika yang menjadi pengikutmu tersebut adalah seorang yang lemah dalam ilmu dan agamanya, pemalas, dan bersyahwat besar, namun ia membelamu mati-matian dengan tangan dan lidahnya. Padahal hakekatnya orang semacam ini, dengan segala apa yang ia perbuatan dan apa yang ada di hatinya, adalah musuhmu sendiri. Dan tahukah engkau (wahai bn Taimiyah), bahwa mayoritas pengikutmu tidak lain kecuali orang-orang yang "terikat (orang-orang bodoh) dan lemah akal?! Atau kalau tidak demikian maka dia adalah orang pendusta yang berakal tolol?! Atau kalau tidak demikian maka dia adalah aneh yang serampangan, dan tukang membuat makar?! Atau kalau tidak demikian maka dia adalah seorang yang [terlihat] ahli ibadah dan saleh, namun sebenarnya dia adalah seorang yang tidak paham apapun?! Kalau engkau tidak percaya kepadaku maka periksalah orang-orang yang menjadi pengikutmu tersebut, timbanglah mereka dengan adil.! Wahai Muslim (yang dimaksud bn Taimiyah), adakah layak engkau mendahulukan syahwat keledaimu yang selalu memuji-muji dirimu sendiri?! Sampai kapan engkau akan tetap menemani sifat itu, dan berapa banyak lagi orang-orang saleh yang akan engkau musuhi?! Sampai kapan engkau akan tetap hanya membenarkan sifatmu itu, dan berapa banyak lagi orang-orang baik yang akan engkau lecehkan?! Sampai kapan engkau hanya akan mengagungkan sifatmu itu, dan berapa banyak lagi orang-orang yang akan engkau kecilkan (hinakan)?! Sampai kapan engkau akan terus bersahabat dengan sifatmu itu, dan berapa banyak lagi orang-orang zuhud yang akan engkau perangi?! Sampai kapan engkau hanya akan memuji-muji pernyataan-pernyataan dirimu sendiri dengan berbagai cara, yang demi Allah engkau sendiri tidak pernah memuji hadits- hadits dalam dua kitab shahih (Shahh al-Bukhri dan Shahh Muslim) dengan caramu tersebut?! Oh. Seandainya hadits-hadits dalam dua kitab shahih tersebut selamat dari keritikmu.! Tetapi sebalikanya, dengan semaumu engkau sering merubah hadits- hadits tersebut, engkau mengatakan ini dla'if, ini tidak benar, atau engkau berkata yang ini harus ditakwil, dan ini harus diingkari. Tidakkah sekarang ini saatnya bagimu untuk merasa takut?! Bukankah saatnya bagimu sekarang untuk bertaubat dan kembali (kepada Allah)?! Bukankah engkau sekarang sudah dalam umur 70an tahun, dan kematian telah dekat?! Tentu, demi Allah, aku mungkin mengira bahwa engkau tidak akan pernah ingat kematian, sebaliknya engkau akan mencaci-maki seorang yang ingat akan mati! Aku juga mengira bahwa mungkin engkau tidak akan menerima ucapanku dan mendengarkan nesehatku ini, sebaliknya engkau akan tetap memiliki keinginan besar untuk membantah lembaran ini dengan tulisan berjilid-jilid, dan engkau akan merinci bagiku berbagai rincian bahasan. Engkau akan tetap selalu membela diri dan merasa menang, sehingga aku sendiri akan berkata kepadaku: "Sekarang, sudah cukup, diamlah.!. Jika penilaian terhadap dirimu dari diri saya seperti ini, padahal saya sangat menyangi dan mencintaimu, maka bagaimana penilaian para musuhmu terhadap dirimu?! Padahal para musuhmu, demi Allah, mereka adalah orang-orang saleh, orang-orang cerdas, orang-orang terkemuka, sementara para pembelamu adalah orang-orang fasik, para pendusta, orang-orang tolol, dan para pengangguran yang tidak berilmu. Aku sangat ridla jika engkau mencaci-maki diriku dengan terang-terangan, namun diam-diam engkau mengambil manfaat dari nasehatku ini. "Sungguh Allah telah memberikan rahmat kepada seseorang, jika ada orang lain yang menghadiahkan (memperlihatkan) kepadanya akan aib-aibnya. Karena memang saya adalah manusia banyak dosa. Alangkah celakanya saya jika saya tidak bertaubat. Alangkah celaka saya jika aib-aibku dibukakan oleh Allah yang maha mengetahui segala hal yang ghaib. Obatnya bagiku tiada lain kecuali ampunan dari Allah, taufik-Nya, dan hidayah-Nya. Segala puji hanya milik Allah, Shalawat dan salam semoga terlimpah atas tuan kita Muhammad, penutup para Nabi, atas keluarganya, dan para sahabatnya sekalian. lebih lengkapnya: *mam adzahabi (ahlusunnah) membungkam Wahabi (dalam bidang akidah, tawasul, fiqh etc): http://salafytobat.wordpress.com/2010/10/20/imam-adzahabi-ahlusunnah- membungkam-wahabi/ ini ada hadiah bagi asatidz wahaby, sebaiknya para pengikut wahaby bertaubat dan mnyediakan lapangan kerja buat asatidz mereka, shg tidak terus-terusan diperbudak(menjadi hamba dinar badwi najd) untuk menyebarkan aqidah tajsim wahaby http://salafytobat.wordpress.com/about/ Aqidah Ahlusunnah kalahkan aqidah palsu kaum Mujasimmah (scan Kitab) 1. Imam Abu Hanifah
MAM ABU HANFAH TOLAK AKDAH SESAT " ALLAH BERSEMAYAM/DUDUK/BERTEMPAT ATAS ARASY. Demikian dibawah ini teks terjemahan nas mam Abu Hanifah dalam hal tersebut ( Rujuk kitab asal sepertimana yang telah di scan di atas) : " Berkata Imam Abu Hanifah: Dan kami ( uIama IsIam ) mengakui bahawa AIIah ta'aI ber istawa atas Arasy tanpa Dia memerIukan kepada Arasy dan Dia tidak bertetap di atas Arasy, DiaIah menjaga Arasy dan seIain Arasy tanpa memerIukan Arasy, sekiranya dikatakan AIIah memerIukan kepada yang Iain sudah pasti Dia tidak mampu mencipta AIIah ini dan tidak mampu mentadbirnya sepeti jua makhIuk-makhIuk, kaIauIah AIIah memerIukan sifat duduk dan bertempat maka sebeIum diciptaArasy dimanakah Dia? Maha suci AIIah dari yang demikian". Tamat terjemahan daripada kenyatan mam Abu Hanifah dari kitab Wasiat beliau. Amat jelas di atas bahawa akidah ulama Salaf sebenarnya yang telah dinyatakan oleh mam Abu Hanifah adalah menafikan sifat bersemayam(duduk) Allah di atas Arasy. Semoga Mujassimah diberi hidayah sebelum mati dengan mengucap dua kalimah syahadah kembali kepada slam. 2. ALBANI & AZ-ZAHABI KATA: AKIDAH ISLAM ADALAH "ALLAH WUJUD TANPA BERTEMPAT" & ALLAH TIDAK BERSEMAYAM/DUDUK ATAS ARASY. Albany tobat dari aqidah wahaby sesat dan salah
Silakan pembaca rujuk teks kenyataan Allah Wujud Tanpa Bertempat Dan Tanpa Berarah oleh Al-Bani & Az-Zahabi : Kitab: Mukhtasor 'Ulu Li 'Aliyyil 'Azhim. Pengarang: Syamsuddin Az-Zahabi. Pentahkik: Nasiruddin Al-Bani. Cetakan: Maktab slami. Mukasurat: 71. Kenyataan teks Al-Bani bersumber kitab di atas : " Apabila kamu telah mendalami perkara tersebut, denganizin Allah kamu akan faham ayat-ayat Al-Quran dan Hadith Nabai serta kenyataan para ulama Salaf yang telah dinyatakan oleh Az-Zahabi dalam kitabnya ini Mukhtasor bahawa erti dan maksud sebalik itu semua adalah makna yang thabit bagi Allah iaitu ketinggian Allah pada makhluk-makhlukNya ( bukan ketinggian tempat), istawanya Allah atas arasyNya layak bagi keagonganNya dan AIIah tidak ber arah dan AIIah tidak bertempat. (Sila rujuk kitab tersebut yang telah di scan di atas). 3. Adzahaby Rah. Kafirkan aqidah AIIah duduk dan bertempat
Az-Zahabi mengkafirkan akidah Allah Duduk sepertimana yang telah dinyatakan olehnya sendiri di dalam kitabnya berjudul Kitab Al-Kabair. Demikian teks Az-Zahabi kafirkan akidah " Allah Bersemayam/Duduk : ( RUJUK SCAN KTAB TERSEBUT D ATAS ) Nama kitab: Al-Kabair. Pengarang: Al-Hafiz Az-Zahabi. Cetakan: Muassasah Al-Kitab Athaqofah,cetakan pertama 1410h. Terjemahan. Berkata Al-Hafiz Az-Zahabi: "Faidah, perkataan manusia yang dihukum kufur jelas terkeluar dari slam oleh para ulama adalah: .sekiranya seseorang itu menyatakan: Allah Duduk untuk menetap atau katanya Allah Berdiri untuk menetap maka dia telah jatuh KAFR. Rujuk scan kitab tersebut di atas m/s 142. Perhatikan bagaimana Az-Zahabi menghukum kafir sesiapa yang mendakwa Allah bersifat Duduk. Sesiapa yang mengatakan Allah Duduk maka dia kafir. Fokuskan pada kenyataan Az-Zahhabi tidak pula mengatakan "sekiranya seseorang itu kata Allah Duduk seperti makhlukNya maka barulah dia kafir akan tetapi amat jelas Az- Zahabi terus menghukum kafir kepada sesiapa yang mendakwa Allah Duduk disamping Az-Zahabi menukilkan hukum tersebut dari seluruh ulama slam. . Ibnu Hajar AI-haitsamy aqidah Tajsim Ibnu taymiyah sesat (Aqidah ibnu taymiyah pada kitab-kitabnya sebelum taubat)
Dalam buku Al-Fatawa Al-Hadithiyyah karangan mam bn Hajar Al- Haitami, ketika beliau membahaskan tentang kelebihan golongan fuqaha' berbanding sebahagian golongan ahli hadith dalam memahami dan mengistinbath hukum daripada hadith-hadith hukum, beliau turut secara tak langsung mengkritik bn Taimiyyah. Beliau ditanya: "Hadis itu menyesatkan kecuali bagi ahli Fiqh. Adakah ianya suatu hadith dan apa maknanya? Bukankah seorang ahli Fiqh itu juga perlu tahu mengenai Hadis terlebih dahulu.?!. Beliau menjawab: "Kata-kata itu bukanlah dari Rasulullah (sallallahu'alaihi wasallam), ia merupakan kata-kata Ibn 'Uyainah r.h.l. dan ahli-ahli Fiqh yang lain. Maksud kata-kata itu ialah, hadith itu sendiri seperti Al-Qur'an. Ia kadangkala diriwayatkan dengan lafaz yang umum tetapi dengan maknanya yang khusus, begitu juga sebaliknya. Ada juga Hadis yang Nasikh dan Hadis yang Mansukh (tidak digunakan lagi). Ada juga hadith yang tidak disertai dengan amal (tidak diamalkan). Kadangkala pula, ada hadis yang secara zahirnya seolah-olah menyerupakan Allah dengan makhluk (Tasybih) seperti hadith "Tuhan turun" dan sebagainya. Tidak diketahui akan maknanya kecualilah golongan fuqoha', berbeza dengan mereka yang tidak mengetahui melainkan sekadar (meriwayatkan lafaz) hadith tersebut. Dengan demikian (tidak mengetahui makna sebenarnya, tetapi sekadar meriwayatkannya secara zahir sahaja) orang akan sesat padanya (pada bermuamalah dengan hadith tersebut) sepertimana yang terjadi kepada sebahagian golongan hadith terdahulu dan golongan hadith yang mutakhir seperti Ibn Taimiyyah dan para pengikutnya. ' Demikian ungkapan mam bn Hajar dalam menggambarkan fenomena di mana sebahagian ahli hadith yang tidak faham makna hadith secara betul, lalu mereka tersesat dengan hadith tersebut. Beliau menyebutkan antara contoh mereka tersebut adalah: "BN TAMYYAH dan para pengikutnya. 5. Kitab AI-ibanah dipaIsukan oIeh musuh-musuh isIam dan isinya Kontradiktif (bertentangan)
Lihat pada yang di line di halaman 119 scan kitab al-ibanah (dicetakan Saudi Arabia Universiti IsIamiah Madinah Munawwarah) diatas : Allah istawa ditafsirkan : "yaIiqu bihi min ghairi ThuIiI istiqrar, kamaa qaIa:.." Artinya : (Allah istiwa ditafsirkan) : yang sesuai dengan- NYa (kesucian sifat Allah) dari selain "bertempat/istiqrar/memerlukan tempat Lihat pada yang di garis (line) bawah di Halaman 126, (kitab Al-banah tersebut dicetakan Saudi Arabia Universiti IsIamiah Madinah Munawwarah): "wa innahu mustwawin 'aIaI 'arsyihi biIa kaifin waIa istiqrarin" Artinya : Dan sesungguhnya Allah ber istiwa 'alal 'arsyhi tanpa bentuk (kaif) dan tanpa bertempat Lihat kitab Al-banah di atas artikel ini yang telah discan dan perhatikan pada line yang telah digaris, kitab Al-banah tersebut dicetakan Saudi Arabia Universiti slamiah Madinah Munawwarah cetakan 5 mukasurat 119 & 126.WAHHAB KATA : mam Abu Hasan Al-Asya'ry pun kata Allah bertempat duduk/bersemayam di atas arasy dalam kitabnya Al-banah. Sedangkan MAM ABU HASAN AL-ASYA'RY PULA SEBUT DALAM KTABNYA TU SENDR: ALLAH BERSTAWA ATAS ARASY TANPA BERBENTUK DAN TANPA MENGAMBIL TEMPAT. Lihat kitab Al-banah di atas artikel ini yang telah discan dan perhatikan pada line yang telah digaris, kitab Al-banah tersebut dicetakan Saudi Arabia Universiti IsIamiah Madinah Munawwarah cetakan 5 mukasurat 119 & 126. Pendusta Wahhabi amat keji disisi Allah dan slam. Semoga pembohong Wahhabi ini diberi hidayah sebelum mati. *STAWA TDAK BOLEH DTERJEMAHKAN KEPADA BERSEMAYAM KERANA BERSEMAYAM BERERT DUDUK, N BUKAN SFAT ALLAH. SEPERT MANA ALMUTAKABBR TDAK BOLEH DTERJEMAHKAN KEPADA SOMBONG&ANGKUH KERANA TU SFAT JELEK BUKAN SFAT ALLAH. AKAN TETAP SEBAKNYA DTERJEMAHKAN DENGAN MAHA BERKUASA. 6. JENAYAH PEMALSUAN KTAB AL-BANAH BAG MAM ABU HASAN AL-ASY'AR
(Kitab : Tabyin kizb al-muftari yang telah ditulis oleh al-mam bnu Asakir)
Terdapat lima buah jodol kitab yang dinisbahkan kepada mam Abu Hasan al-Asy'ari. Diantaranya : 1-Makalat al-slamiyyin 2-Risalah fi istihsan al-hudh fi ilm al-kalam 3-Al-luma' fir ad 'ala ahli al-zaigh wa al-bida' 4-Al-ibanah fi usul al-dianah 5-Risalah ahli al-thaghr Tiga kitab yang pertama disebut oleh para pengkaji sebagai selamat dari sebarang pemalsuan dan tokok tambah. Sementara dua jodol (Al-ibanah fi usul al-dianah dan Risalah ahli al-thaghr) yang terakhir para pengkaji berpendapat ada usaha yang bersungguh-sungguh untuk dipalsukan dari manuskrp yang asal. Mereka yang dikenali sebagai salafiyyin adalah dari golongan yang bertanggung jawab diatas jenayah pemalsuan isi kandungan aslinya.Al-Allamah al-Kauthari ada menyatakan pada pada muqaddimah kitab tabyin kizb al-muftari : Naskhah kitab al- Ibanah yang dicetak di ndia adalah merupakan naskhah yang telah dipalsukan sebahagian dari isinya, adalah menjadi kewajipan untuk mencetak semula sebagaimana yang asal dari manuskrip yang dipercayai. Dr Abd rahman Badawi didalam kitabnya berjodol mazahib islamiyyin menyokong pandangan al-Kauthari dengan katanya : Apa yang telah disebut oleh al-Kauthari adalah merupakan suatu yang benar , dimana kitab al-Ibanah telah dicetak semula di ndia dengan permainan pehak-pehak jahat Para pengkaji mendapati dua pasal dari kitab al-banah yang telah dimuatkan didalam kitab tabyin kizb al-muftari karangan mam bnu Asakir dan kitab al-banah yang berada dipasaran ternyata dengan jelas terdapat pemalsuan. Contoh pemalsuan kitab al-Ibanah: Kitab banah yang berada dipasaran : halaman 16 ('- - = - ' - .. ) Kalimah '--=dengan lafaz tathniah(menunjukkan dua). Kitab banah cetakkan Dr Fauqiyyah : halaman 22 (-- ` - - - = .. ) Kalimah yang digunakan juga adalah dari lafaz tathniah(menunjukkan dua). Kitab bnu Asakir halaman 158 : (-- ` ' - - = .. ) Kalimah yang digunakan adalah lafaz mufrad ( satu ) Kalimah mufrad adalahbertepatan dan tidak bertentangan dengan al-Kitab ,al- Sunnahdan pendapat-pendapat salaf.ni kerana lafaz ---=tidak warid(datang) didalam al-Kitab dan al-Sunnah. ni kerana menduakan kalimah -=adalah dianggap mengkiaskan Allah dengan makhluk yang sesuatu yang dapat disaksikan secara zahir .Maha suci Allah dari yang demikian itu. 'II. Kisah Ibnu Taymiyah Bertobat dari Aqidah Tajsim
Dengan kajian ini dapatlah kita memahami bahawa sebenarnya akidah bnu Taymiyah (Sebelum Tobat) dan Wahhabiyah antaranya : 1-Allah duduk di atas kursi. 2-Allah duduk dan berada di atas arasy. 3-Tempat bagi Allah adalah di atas arasy. 4-Berpegang dengan zohir(duduk) pada ayat "Ar-Rahman ^alal Arasy stawa. 5-Allah berada di langit. 6-Allah berada di tempat atas. 7-Allah bercakap dengan suara. 8-Allah turun naik dari tempat ke tempat dan selainnya daripada akidah kufur sebenarnya bnu Taimiah telah bertaubat daripada akidah sesat tersebut dengan mengucap dua kalimah syahadah serta mengaku sebagai pengikut Asyairah dengan katanya "saya golongan Asy'ary. (Malangnya Wahhabi mengkafirkan golongan Asyairah, lihat buktinya :http://abu- syafiq.blogspot.com/2007/05/hobi-wahhabi-kafirkan-umat-islam.html). Syeikhul slam mam Al-Hafiz As-Syeikh bnu Hajar Al-Asqolany yang hebat dalam ilmu hadith dan merupakan ulama hadith yang siqah dan pakar dalam segala ilmu hadith dan merupakan pengarang kitab syarah kepada Sohih Bukhari berjudul Fathul Bari beliau telah menyatakan kisah taubat bnu taimiah ini serta tidak menafikan kesahihannya dan ianya diakui olehnya sendiri dalam kitab beliau berjudul Ad-Durar Al- Kaminah Fi 'ayan Al-Miaah As-Saminah yang disahihkan kewujudan kitabnya oleh ulama-ulama Wahhabi juga termasuk kanak-kanak Wahhabi di Malaysia ( Mohd Asri Zainul Abidin). Kenyatan bertaubatnya bnu Taimiah dari akidah sesat tersebut juga telah dinyatakan oleh seorang ulama sezaman dengan bnu Taimiah iaitu mam As-Syeikh Syihabud Din An-Nuwairy wafat 733H. ni penjelasannya : Berkata mam bnu Hajar Al-Asqolany dalam kitabnya berjudul Ad-Durar Al-Kaminah Fi "ayan Al-Miaah As-Saminah cetakan 1414H Dar Al-Jiel juzuk 1 m/s 148 dan mam As-Syeikh Syihabuddin An-Nuwairy wafat 733H cetakan Dar Al-Kutub Al- Misriyyah juzuk 32 m/s 115-116 dalam kitab berjudul Nihayah Al-Arab Fi Funun Al-Adab nasnya: _ '- + ~ - ~ ' '~=- ~ `' . - _ .=' - = ' ~ ~' - -~ ' - '~ _- ~ - ~ ' = ~ ' . ~ -'~ ~ _~ - ~ . `' _ - + ~ - - '= ~ ' -' `' '-- ' ' ~ _ -= + ~ ' ~ - ~ ' -' ` ' ~= ' - _ = =' = ~ - . - '-- ' - -= - ' ~ ' ' -= ~ ='~ = _~ =' ` -' + -- ' _~ -= .-= .= ' = -= ' .-= '-- ' ~ - -= -=- ' ~ ' - ~ ' - '-- ' -' ~ = ~ - = ' ~= ' -' ~ : - ~-~ - ~ =~ ' - - =~' + ~`' _ == ~ ~ +~ -= - = ' -' = ' -~- ~ ~ = - ~ ' - =~ ~-= ' ~ - - = == _- `~ -' ~`' = ~ -- ~ ' ~ ' ' ~ ' ' - ' - ~`' ~ ' ' ' -~`' - ~ ' -' ~ ' ~ '~ ' ~ ='~= - -= = -' _ ~ ~=~ ' -= ~ ' - '- -' - ' ~ ' .- -`--' ~ = ~ . -= ~ ' = = ~= -= .-- ' ~ ~ - -~ ' ' -~ ' ' - - ' = ~ - = - --= _ = -' ~`' - - _ ' -' - ~ ' - =' - ~ ' ~ `' = ~ -~ '- =' = _=- ~ -='~ - = ~ =~ ' _+ - ' = ' .-`- ' =~ - '~~ _ ' ~ - = ~+~ ~ _ =- ~`' -' _ ( ~ ' - ) : ~+~ -= .' '~ ' - - ~ --- -' ' ~ -' _- ~ - ' - ~ - = ~ ' -~ ~= ' )) : - '== ~ ' . - ~ - ~ ~= -` -= - =~ -= - - `' ~-~ - ' - ~ - ` - -'= - - -= _ = - - =' ~= ' ' '~ _ =- ( , ~' ' _ = ~ = ' ) : ~ .- ' .- ' . - ~- ~ ~ = _' -' ` = ~ - `. - ~ ~' ~' - = ~ '~ ' - = ` - . ' ~ - . -' ~`' .- ' -' ` =~ - ` . + ~ -~= ~ '= ~ =`' - = ~ - ~- ~ ~ = -- '= ---= _ = - _ ' -' _ -' - ' -- - = ~ +~ == ' ~ - ' ~- ( ( - '~ ~ _ ~- ~. ` ' _- ~ ~ ' _ `' .-'~~ ' ~ '-= `' ' ~- '-- ' ~ ~ _ ' - ~ ' +~ ' =- == ' - ~ ' ~ ~= ~ ' . = ' - =~ ' - =`' -=' = ' - = ~+~ - ~=~ ' _ ~ - ~.` ' _- + ~ ~ - ~ ' ~'=' ~=`' - _- ' _ ' -' ' + ~= - -~ ' - - -~ ' '- = `' ~ =' ~ =-=~ ' ' ~ - - = ~+~ -' ~ ~ - ~' - = _ .~ ' -' - ' Saya terjemahkan beberapa yang penting dari nas dan kenyataan tersebut: 1- - - _ ' -' -~' -=' - ~ ' ~ `' ~ = ~ . -= ~ ' == ~ = =' .-` - ' =~ - '~~ = ~ - = -- -= _ = -' ~`' Terjemahannya: "Dan para ulama telah mendapati skrip yang telah ditulis oleh bnu Taimiah yang telahpun diakui akannya sebelum itu (akidah salah ibnu taimiah sebelum bertaubat) berkaitan dengan akidahnya bahawa Allah ta'ala berkata-kata dengan suara, dan Allah beristawa dengan erti yang hakiki (iaitu duduk) dan selain itu yang bertentangan dengan Ahl Haq (kebenaran). 2- ~ _ = - ~`' -' _ ( ~ '- ) : ~ + ~ -= .' Terjemahannya: Telah berkata bnu Taimiah dengan kehadiran saksi para ulama: ' Saya golongan Asy'ary' dan mengangkat kitab Al-Asy'ariyah di atas kepalanya ( mengakuinya). 3- _= - - =' ~= ' ' ' ~ _ = - ( ,~ ' ' _ = ~= ' ) : ~ -~- = ~ ' _ ' -' ` = ~ - ` . -~ ~ '~ ' - = ` -- '= - - -= - ~ - ~~ = Terjemahan khot tulisan bnu Taimiah dihadapan para ulama islam ketika itu dan mereka semua menjadi saksi kenyataan bnu Taimiah : Dan yang aku berpegang mengenai firman Allah 'Ar-Rahman diatas Arasy istawa' adalah sepertimana berpegangnya jemaah ulama islam, sesungguhnya ayat tersebut bukan bererti hakikatnya(duduk) dan bukan atas zohirnya dan aku tidak mengetahui maksud sebenar-benarnya dari ayat tersebut bahkan tidak diketahui makna sebenr- benarnya dari ayat tersebut kecuali Allah.Telah menulis perkara ini oleh Ahmad bnu Taimiah. 4- ~~ ' _`' .-' ~~ ' ~ '- =`' ' ~- ' -- ' ~~ _ ' -' _ -' - '-- - = ~+~ - ~=~ ' - ~ '+~ ' =- == Terjemahannya berkata mam Nuwairy seperti yang dinyatakan juga oleh mam bnu Hajar Al-Asqolany : Dan aku antara saksi bahawa bnu Taimiah telah bertaubat kepada Allah daripada akidah yang salah pada empat masaalah akidah yang telah dinyatakan, dan bnu Taimiah telah mengucap dua kalimah syahadah(bertaubat daripada akidah yang salah pernah dia pegangi terdahulu). ULAMA-ULAMA YANG MENYATAKAN DAN MENYAKSKAN KSAH TAUBATNYA BNU TAMAH. Selain mam bnu Hajar Al-Asqolany dalam kitabnya berjudul Ad-Durar Al-Kaminah Fi "ayan Al-Miaah As-Saminah cetakan 1414H Dar Al-Jiel juzuk 1 m/s 148 dan mam As-Syeikh Syihabuddin An-Nuwairy wafat 733H cetakan Dar Al-Kutub Al- Misriyyah juzuk 32 m/s 115-116 dalam kitab berjudul Nihayah Al-Arab Fi Funun Al-Adab yang menyatakan kisah taubat bnu Taimiah ramai lagi ulama islam yang menyaksikan dan menceritakan kisah pengakuan tersebut antaranya lagi : -As-Syeikh bnu Al-Mu'allim wafat tahun 725H dalam kitab Najmul Muhtadi Wa Rojmul Mu'tadi cetakan Paris nom 638. -As-Syeikh Ad-Dawadai wafat selepas 736H dalam kitab Kanzu Ad-Durar Al0Jam'- 239. -As-Syeikh Taghry Bardy Al-Hanafi bermazhab Hanafiyah wafat 874H dalam Al-Minha As-Sofi m/s576 dan beliau juga menyatakn sepertimana yang dinyatakan nasnya oleh mam bnu Hajar Al-Asqolany dalam kitabnya yang lain berjudul An-Nujum Az-Zahirah Al-Jami' 580. Merekalah dan selain mereka telah menyatakan taubat bnu Taimiah daripada akidah Allah Duduk dan bertempat di atas arasy. 'III. Di Antara Bukti "aI-Imam aI-Hafizh MurtadIa az- Zabidi Asyafi'i" didaIam kitab ithaf katakan Ibn Taimiyah Sesat
='= ' -~ '~ '~ - - ' .' : -- ' ~ -' ' ~ _ = 106/2_ -' -=`' _ ~ ~ - ' _- ~ .' ' ~ ' - = _- ~ ' - = - '~ ( -~ - ` ) _ ~ ' -' ~ ' = - ' " ~= - ' ~ ' ~ _= - -. Terjemah: Berikut ini adalah dari tulisan aI-Imam aI-Hafizh MurtadIa az-Zabidi dalam kitab thaf as-Sadah al-Muttaqin Fi Syarh hya' 'Ulumiddid di atas, cet. Dar al-Fikr Bairut, j. 2, hlm. 106: "mam Taqiyyuddin as-Subki (Ali ibn Abd al-Kafi as-Subki -w 756 H-, seorang ulama yang telah mencapai derajat Mujtahid mutlak) berkata: "Buku berjudul AL-'ARSY adalah di antara karyanya (bn Taimiyah) yang paling buruk [[bn Taimiyah al-Mujassim ini mengatakan Allah duduk di atas arsy]], ketika Syaikh Abu Hayyan al-Andaulusi mendapatkan buku ini maka ia senantiasa melaknat bn Taimiyah hingga beliau meninggal dunia; setelah sebelumnya beliau mengagungkan bn Taimiyah. IX. Bukti (Kitab aI fiqh aI absath) Aqidah Imam Abu Hanifah "ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH",
Terjemah: Lima: Apa yang beliau (mam Abu Hanifah) tunjukan dalam catatannya: "DaIam Kitab aI-Fiqh aI-Absath bahwa ia (Imam Abu Hanifah) berkata: AIIah ada tanpa permuIaan dan tanpa tempat, Dia ada sebeIum menciptakan segaIa makhIuk, Dia ada sebeIum ada tempat, sebeIum segaIa ciptaan, sebeIum segaIa sesuatu". DiaIah yang mengadakan/menciptakan segaIa sesuatu dari tidak ada, oIeh karenanya maka tempat dan arah itu bukan sesuatu yang qadim (artinya keduanya adaIah makhIuk/ciptaan AIIah). Keterangan: Kitab ini berjudul syarat al-Maram Min 'barat al-mam adalah karya mam al-Bayyadli. sinya adalah penjelasan aqidah yang diyakini oleh mam Abu Hanifah sesuai risalah2 yang ditulis oleh mam Abu Hanifah sendiri. X. Fitnah HanabiIah Mujassimah Yang Menyebabkan BerIakunya Pertumpahan Darah Di Baghdad 1. Fahaman al-Tajsim pernah melanda mazhab mam Ahmad bn Hanbal (selepas kewafatan beliau) sehingga timbul istilah "al-Hanabilah al-Mujassimah atau "Mujassimah al-Hanabilah. 2. AI-Imam aI-AIIamah aI-Muhaddith aI-Nassabah Ibn aI-Athir (wafat 630H) menukilkan di dalam kitab sejarahnya yang sangat terkenal "al-Kamil fi al-Tarikh mengenai salah satu fitnah al-Hanabilah al-Mujassimah di Baghdad. [Lihat gambar yang disediakan]
Terjemahan: Tahun Tiga Ratus dan Tujuh Belas (Hijrah) Pada Menyatakan Beberapa Peristiwa "Dan padanya satu fitnah yang besar telah berlaku di Baghdad di antara pengikut Abu Bakar al-Marwazi al-Hanbali dan orang-orang lain daripada masyarakat umum. Dan ramai daripada tentera telah masuk ke dalamnya (Baghdad). Dan sebab bagi (fitnah) tersebut iaIah bahawa sesungguhnya para pengikut aI- Marwazi mentafsirkan firman AIIah Ta'aIa (Surah aI-Isra': 79): "semoga Tuhanmu membangkit dan menempatkanmu pada hari akhirat di tempat yang terpuji." bahawa sesungguhnya AIIah [Maha Suci] akan meIetakkan Nabi SAW bersamanya di atas Arash. Dan golongan yang lain pula berkata: Hanyasanya ia (tempat yang terpuji itu) adalah Shafaat. Maka berlakulah fitnah dan mereka saling berbunuhan, sehingga yang terbunuh di kalangan mereka itu sangat ramai. 3. Lihatlah wahai pembaca budiman yang mencari kebenaran, fitnah Tajsim yang timbul pada tahun 317H di Baghdad dari salah seorang Hanabilah Mujassimah iaitu Abu Bakar al-Marwazi al-Hanbali telah menyebabkan pertumpahan darah yang banyak berlaku di kalangan umat slam, hasil daripada tafsiran menyelewengnya terhadap nas al-Quran. XI. BUKTI AQIDAH ALLAH TANPA TEMPAT DAN ARAH DI KITAB AL-AQIDAH ATH-THAHAWIYAH (Abu Ja'far At-Thahawi) Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin. Al-'Allamah Hujjatul slam Abu Ja'far Al-Warraq Ath- Thahawi-di Mesir-berkata: "nilah penuturan keterangan tentang aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah, menurut mahdzab para ahli fiqih slam: Abu Hanifah An-Nu'man bin Tsabit Al-Kufi, Abu Yusuf Ya'qub bin brahim Al-Anshari dan Abu Abdillah Muhammad bin Al-Hasan Asy-Syaibani Ridwanallahu 'alaihim ajma'in, beserta pokok-pokok keagamaan yang mereka yakini dan mereka gunakan untuk beribadah kepada Allah Rabbil 'alamin. Cover matan aqidah thahawiyah:
Al mam Abu Ja'far ath-Thahawi -semoga Allah meridlainya- (227-321 H) berkata (lihat pada scan kitab pada point 12):
Tarjamah: "Maha suci AIIah dari batas-batas (bentuk keciI maupun besar, jadi AIIah tidak mempunyai ukuran sama sekaIi), batas akhir, sisi-sisi, anggota badan yang besar (seperti wajah, tangan dan Iainnya) maupun anggota badan yang keciI (seperti muIut, Iidah, anak Iidah, hidung, teIinga dan Iainnya). Dia tidak diIiputi oIeh satu maupun enam arah penjuru (atas, bawah, kanan, kiri, depan dan beIakang) tidak seperti makhIuk-Nya yang diIiputi enam arah penjuru tersebut". AIIah tidak berhajat pada arsy dan makhIuq bahkan AIIah menguasai Arsy dan semua makhIuq:
Tarjamah matan aqidah thahawiyah point 16: "Dan arsy dan kursy adaIah benar adanya (haq), dan Dia tidak membutuhkan 'Arsy-Nya itu dan apa yang ada di bawahnya. Dia menguasai segaIa sesuatu dan apa-apa yang ada di atas (arsy)nya. Dan Dia tidak memberi kemampuan kepada makhIuk-Nya untuk menguasai segaIa sesuatu." Perkataan al mam Abu Ja'far ath-Thahawi di atas merupakan jma' (konsensus) para sahabat dan Salaf (orang-orang yang hidup pada tiga abad pertama hijriyah). XII. aI Imam aI Hafizh Ibn aI Jawzi Membongkar Kesesatan Aqidah Tasybih wahabi (penyembah dajjaI keriting) ((( Mewaspadai Ajaran Wahabi ))) by AQDAH AHLUSSUNNAH: ALLAH ADA TANPA TEMPAT
Kitab ini berjudul "Talbis blis, [ artinya Membongkar Tipu Daya blis ], karya al mam al Hafizh Abdurrahman ibn al Jawzi (w 579 H), salah seorang ulama terkemuka (bahkan rujukan) dalam madzhab Hanbali. Terjemahan yang diberi tanda: "Mereka yang memahami sifat-sifat Allah dalam makna indrawi ada beberapa golongan. Mereka berkata bahwa Allah bertempat di atas arsy dengan cara menyentuhnya, jika DA turun (dari arsy) maka DA pindah dan bergerak. Mereka menetapkan ukuran penghabisan (bentuk) bagi-NYA. Mereka mengharuskan bahwa Allah memiliki jarak dan ukuran. Mereka mengambil dalil bahwa Dzat Allah bertempat di atas arsy [--dengan pemahaman yang salah--] dari hadits nabi: "Yanzil Allah la Sama' ad Dunya, mereka berkata: "Pengertian turun (yanzil) itu adalah dari arah atas ke arah bawah. Mereka memahami makna "nuzul (dalam hadits tersebut) dalam pengertian indrawi yang padahal itu hanya khusus sebagai sifat-sifat benda. Mereka adalah kaum Musyabbihah yang memahami sifat-sifat Allah dalam makna indrawi (meterial). Dan Telah kami paparkan perkataan-perkataan mereka dalam kitab karya kami berjudul "Minhaj al Wushul la 'lm al Ushul. mam bn al Jawzi al Hanbali menegaskan bahwa KEYAKNAN ALLAH BERTEMPAT D ATAS ARSY ADALAH KEYAKNAN MUSYABBHAH. Lihat, beliau adalah ulama besar dalam madzhab Hanbali, hidup jauh sebelum datangnya bnu Taimiyah dengan faham-faham Tasybih-nya. Ratusan tahun sebelum datang Muhammad bin Abdil Wahhab dengan faham-faham Tajsim-nya... atatan Penting: bn al-Jauzi adalah al-mam al-Hafizh Abdurrahman ibn Abi al-Hasan al-Jauzi (w 597 H), mam Ahlussunnah terkemuka, ahli hadits, ahli tafsir, dan seorang teolog (ahli ushul) terdepan. Beliau bermadzhab Hanbali. Awas salah; beda antara bn al-Jauzi dengan bn Qayyim al-Jauziyyah. Adapun ibn Qayyim al-Jauziyyah ini adalah Muhammad ibn Abi Bakr az-Zar'i (w 751 H) murid dari bn Taimiyah yang dalam keyakinannya persis sama dengan bn Taimiyah sendiri; dua- duanya orang sesat dan menyesatkan. XIII. Imam As-subki beraqidah ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN ARAH DALAM KITABNYA "as-Saif ash-ShaqiI Fi ar-Radd 'AIa ibn ZafiI"
Kitab ini "as-Saif ash-Shaqil Fi ar-Radd 'Ala ibn Zafil adalah karya al-mam al-Hafizh Taqiyyuddin as-Subki (756 H); Ulama terkemuka dalam madzhab Syafi'i yang telah mencapai derajat Mujtahid Mutlak. sinya dari a sampe z membantah aqidah sesat bn Qayyim (murid bn Taimiyah). Guru dan murid ini sama-sama berakidah tasybih (menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya); mengatakan Allah duduk di atas arsy. Na'udzu Billah!!! bn Zafil yang dimaksud dalam kitab di atas adalah bn Qayyim. Terjemah 1: al-Bayhaqi telah mengutip dalam kitab Manaqib Ahmad dari pemimpin ulama madzhab Hanbali yang juga putra dari pimpinan ulama madzhab Hanbali; yaitu mam Abu al- Fadl at-Tamimi, bahwa beliau (Abu al-Fadl) berkata: "mam Ahmad sangat mengingkari terhadap orang yang mengatakan bahwa Allah sebagai benda (jism). Dan ia (mam Ahmad) mengatakan bahwa nama-nama Allah itu diambil dari tuntunan syari'at dan dengan dasar bahasa. Sementara para ahli bahasa mengatakan bahwa definisi "jism (benda) hanya berlaku bagi sesuatu yang memiliki panjang, lebar, volume, susunan, bentuk, (artinya yang memiliki dimensi), padahal Allah Maha Suci dari pada itu semua. Dengan demikian Dia (Allah) tidak boleh dinamakan dengan "jism (benda), karena Dia Maha Suci dari makna-makna kebendaan, dan penyebutan "jism pada hak Allah tidak pernah ada di dalam syari'at; maka itu adalah sesuatu yang batil.
Terjemah 2: al-Bayhaqi dalam kitab Manaqib Ahmad berkata: "Telah mengkabarkan kepada kami al- Hakim, berkata: Mengkabarkan kepada kami Abu Amr ibn as-Sammak, berkata: Mengkabarkan kepada kami Hanbal ibn shak, berkata: Aku telah mendengar pamanku Abu Abdillah (Ahmad ibn Hanbal) berkata: Mereka (kaum Mu'tazilah) mengambil dalil dalam perdebatan denganku, ketika itu di istana Amr al-Mu'minn, mereka berkata bahwa di hari kiamat surat al-Baqarah akan datang, demikian pula surat Tabarak akan datang. Aku katakan kepada mereka bahwa yang akan datang itu adalah pahala dari bacaan surat-surat tersebut. Dalam makna firman Allah "Wa Ja'a Rabbuka (QS. al-Fajr 23), bukan berarti Allah datang, tapi yang dimaksud adalah datangnya kekuasaan Allah. Karena sesungguhnya kandungan al-Qur'an itu adalah pelajaran-pelajaran dan nasehat-nasehat. Dalam peristiwa ini terdapat penjelasan bahwa al-mm Ahmad tidak meyakini makna "al-Maj' (dalam QS. al-Fajr di atas) dalam makna Allah datang dari suatu tempat. Demikian pula beliau tidak meyakini makna "an-Nuzl pada hak Allah yang (disebutkan dalam hadits) dalam pengertian turun pindah dari satu tempat ke tempat yang lain seperti pindah dan turunnya benda-benda. Tapi yang dimaksud dari itu semua adalah untuk mengungkapkan dari datangnya tanda-tanda kekuasaan Allah, karena mereka (kaum Mu'tazilah) berpendapat bahwa al-Qur'an jika benar sebagai Kalam Allah dan merupakan salah satu dari sifat-sifat Dzat-Nya, maka tidak boleh makna al-Maj' diartikan dengan datangnya Allah dari suatu tempat ke tampat lain. Oleh karena itu al-mm Ahmad menjawab pendapat kaum Mu'tazilah dengan mengatakan bahwa yang dimaksud adalah datangnya pahala bacaan dari surat-surat al-Qur'an tersebut. Artinya pahala bacaan al-Qur'an itulah yang akan datang dan nampak pada saat kiamat itu. XI'. Tafsir Athobari gunakan TakwiI "Yad/tangan" dengan "KEKUASAAN"
Melakukan Takwil terhadap Nash2 Mutasyaabihaat itu terlarang jika dilakukan oleh orang2 yg tidak mempunyai kapasitas untuk itu. Adapun untuk para ahlinya, sebagaimana diriwayatkan oleh mam al-Thabari; lihat scan di atas , seperti yang dilakukan oleh para ulama Salaf Saleh, seperti; mam bnu 'Abbas, mam Mujahid, mam Qatadah, mam Syu'bah, mam Sufyan al-Tsawri, maka hal itu sudah pasti dapat dibenarkan. Sahabat AbduIIah ibn Abbas mentakwiI firman AIIah "Bi Aydin"; kata Aydin" adaIah jamak dari "yad", beIiau mengatakan "yad" artinya "aI-Quwwah" (kekuasaan)..!!! Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. artikel ini juga merupakan bantahan: Bantahan salatobat kepada mujasimmah wahaby firanda.com dan mahrus ali sesat (mantan kyai NU menggugat) Ratusan scam kitab ahulusnnah dari abad 1 hijriah berakidah Allah ada tanpa tempat dan arah: (versi video)