Anda di halaman 1dari 3

BAB 10 GENERALISASI ILMU EKONOMI

Proporsi Iundamental dalam analisis ekonomi yaitu proporsi teori umum tentang nilai.
Proporsi ini menjelaskan hakikat dan determinasi relasi antara barang-barang kualitas terbaik
akan menempatkan pada suatu posisi yang sangat penting dalam suatu sistem yang
menyeluruh baik dibicarakan dalam aliran khusus atau dalam cara menyusun pokok-pokok
persoalan.
Dalam IilsaIat sejarah modern menekankan bahwa tidak tampil hanya dengan jalan abstraksi
yang generalisasi, artinya supaya kita tidak hanya bersandar pada hasil-hasil eksperimen
terkendali. Suatu kumpulan generalisasi ekonomis yang sangat rapuh terjadi bila kita
mengandaikan hasil-hasil eksperimen-eksperimen dapat dipegang untuk membenarkan
suatuproposisi tentang keanggupan sementara tidak dikaitkan dengan proposisi-proposisi
sentral teori nilai yang umum. Keyakinan akan proposisi ini sama seperti kepercayaan yang
didasarkan pada sejumlah eksperimen yang terkendali.
Untuk mencapai konsep yang benar, keyakinan yang dilakukan tidak membutuhkan
pengetahuan yang banyak tentang ekonomi analisis ekonomi modern, tidak dapat
mereasisasikan bahwa dasar teori nilai merupakan asumsi yang berbeda dari setiap individu.
Pengalaman yang elementer dapat memperoleh tentang ide perubahan keinginan akan
barang-barang, distribusi barang dan penggunaan barang dan penentuan harga.
Dalam teori nilai dan teori tantang nilai tukar tidak ada penyelidikan yang dilakukan tentang
kondisi-kondisi produksi yang berkelanjutan. Prinsip penjelasan utama yang bersiIat
merangkumi prinsip-prinsip penilaian subjektiI yang diasumsikan dalam teori yang lebih
sempit tentang nilai dan tukar adalah prinsip yang sering digambarkan sebagai Hukum
Mengurangi Keuntungan (The Law oI Diminishing Returns).
Prinsip suplementer bahwa dalam keterbatasan, keuntungan yang meningkat, muncul
bersamaan dari asumsi tentang Iaktor-Iaktor yang lain yang tidak dapat dipisahkan. Secara
esensial, teori tentang keuntungan adalah suatu analisis tentang akibat-akibat dari suatu
ketidakpastian akan barang-barang yang langka dan Iaktor-Iaktor lain.
Banyak proposisi yang amat rumit tentang teori dinamika ekonomi. Dengan meneliti
proposisi-proposisi teori tentang modal dan bunga kemudian mereduksikan pada konsep-
konsep elementer dapat memperlihatkan bagaimana pemakaian uang dapat disimpulakan
adanya pertukaran yang tidak langsung dan bagaimana tuntutan akan uang dapat disimpulkan
oleh adanya ketidakpastian-ketidakpastian.
Postulat utama dari teori nilai yaitu dengan melihat kenyataan bahwa individu-individu dapat
menyusun preIerensi dalam suatu tatanan. Dalam ilmu ekonomi murni, kita meneliti sarana-
sarana yang langka dengan penggunaan yang alternatiI, sehingga penilaian yang relatiI adalah
dasarnya. Konsep akan penilaian relatiI ini bergantug pada keabsahan doktrin-doktrin
psikologis partikular. Berbagai dalil dapat diperoleh dari konsepsi Iundamental dengan tak
perlu dipertanyakan lagi dalam menjelaskan suatu keragaman aktivitas sosial. Pengaruh
pandangan Behaviorisme dan sikap untuk meredakan ketegangan sebagai akibat uraian
analitis yang rumit muncul usaha untuk menghindari kerangka kerja subjektiI. Setiap
kegiatan selalu di bawah suatu term seperti pilihan, indeIeriansi, preIerensi dan sebagainya
yang berkaitan dengan pengalaman batin.
Generalisasi ilmu ekonomi selain asumsi dasar tentang penilaian relatiI, tetapi juga perilaku
rasional manusia yang kompleks. Konsep tindakan rasional dalam ilmu ekonomi dengan
konsep tindakan etis menjadi dua konsep yang sering dibicarakan setiap hari. Menurut Weber
analisis ekonomi adalah bebas nilai (werIret). Nilai-nilai yang diperhatikan adalah penilaian
dari indivdu-individu. Dalam suatu keadaan keseimbangan yang sempurna kemungkinan-
kemungkinan dalam suatu perhitungan yang sama dijauhkan demi menjaga keseimbangan.
Utilitas adalah suatu Iaktor yang sering menjadi bahan bagi peniulis tentang teorinilai
subjektiI semenjak dari Boemhm Bawork sampai sekarang. Konsepsi tentang rasionalitas
sebagai ekuivalen dengan konsisten. Kemudian rasionalitas ini ekuivalen dengan tujuan.
Dalam kenyataan asumsi rasionalitas dalam arti konsisten semata-mata merupakan salah satu
dari sejumlah asumsi tentang psikologi yang diperkenalkan di dalam analisis ekonomi pada
berbagai tingkat perkiraan terhadap suatu relitas.
Konsep dasar tentang analisis ekonomi yaitu ide tentang penilaian-penilain yang relatiI.
Perilaku ekonomi itu adalah pembaruan orang-orang yang egois murni, orang-orang altruis,
orang sensualis murni dan lain-lain.
Dalam teori resiko juga mempunyai pengaruhnya pada pasar modal bergantung secara
esensial dengan asumsi ini. Terkadang demi tujuan eksposisi , perkiraan pertama bahwa
penilaian itu mempunyai suatu tatanan yang sederhana.
Bila manusia ekonomi dianggap sebagai orang yang menjelaskan kegiatan ekonomi, maka
perkiraan pertama pada tahap perkembangan setiap argumen sehingga tersingkap tentang
Hukum Penawaran dan Permintaan. Hakikat analisis ekonomi terdiri dari deduksi-deduksi
yang terdiri dari postulat-postulat. Postulat utama adalah pengalaman yang hampir universal
siIatnya, sedangkan yang lain adalah asumsi-asumsi tentang hakikat yang terbatas pada ciri-
ciri umum dari situasi-situasi khusus.

BAB 11 USAHA MENARI KENYATAAN EKONOMI
Penyelidikan 1: Menghindarkan Ikatan-ikatan Pasar
'Kekuasaan tertinggi berada di tangan konsumen menuntut permintaan dianggap sebagai
pemberian. Produsen mendapat intruksi dari pasar dan secara rasional menyesuaikan
penawaran dengan permintaan. Intruksi ini untuk menentukan apa yang harus mereka
produksikan dan berapa banyak mereka harus produksi. Dyke mengatakan bahwa pelaku-
pelaku dalam pasar itu, setiap kegiatan ekonomi harus berdasarkan inIormasi yang mereka
peroleh dari tempat-tempat pasar.
Dari sudut Konsumen, andaikata kita pergi ke pasar dan kita dapati bahwa harga barang yang
diinginkan sudah naik, kita berpikir bahwa ini suatu yanda bahwa harga barang-barang akan
naik terus karena itu lebih baik kita membeli barang itu secepatnya.
Elasitas, yaitu tingkat perubahan dan penawaran atau permintaaan yang berpengaruh atasa
harga-harga. Jika permintaan atas suatu komoditi tidak elastis, maka orang mesti
membelinya. Elastisitas permintaan diukur dengan perbandingan antara garis VW dengan
garis UV. Jika VW sama dengan UV, maka UV/VW 1 (elastisitas uniter). Jika UV/VW
lebih besar dari 1, maka permintaan akan bersiIat elastis sedang yang sebagian tidak lagi
tadak bersiIat elastis. Kurva-kurva permintaan memberikan kita gambarang tentang sistem
nnilai suatu masyarakat.
Penyelidikan 2: Monopoli
Teori pasar cenderung memikirkan monopoli sebagai perilaku yang tidak rasional yang tidak
mungkin terjadi di antara manusia ekonomi rasional. Jika seseorang monopoli suatu barang,
maka konsumen rasional akan mencari barang pengganti untuk menggantikan barang yang
dimonopoli itu. Dalam beberapa hal monopoli tidak konsisten dengan pekerjaan pasar. Di
pihak lain, monopoli merupakan cara yang terbsaik untuk perusahaan kita. Monopoli atas
suatu produk dapat berlangsung selama belum ada produk pengganti yang menggantikan
produk itu. Jika pemonopoli sudah cemas tentang barang pengganti, maka ia seolah merasa
kesulitan sebelum waktunya. Kita mungkin akan memperoleh suatu arti yang lebih berguna
tentang barang pengganti jika kita melihat permintaan dalam ekonomi sebagai keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai