: Arghya Brahmani
kita harus merasa bahwa antar anggota adalah satu kesatuan, jika diumpakan adalah seperti anggota tubuh, tanpa tangan kita memang bisa mengerjakan sesuatu menggunakan kaki, namun tidak semua pekerjaan tangan, mampu dikerjakan secara sempurna oleh kaki. Maka untuk membangun rasa Satu tersebut, dimulai dengan hal yang kecil, bertegur sapa, harus mengucap kata tolong saat meminta bantuan, mau meminta maaf jika melakukan kesalahan , dan mau mengucapkan terima kasih jika merasa sudah terbantu. Dan intisari ketiga yang saya ambil, keanggotaan yang bertanggung jawab, cukup mudah implementasinya, yang intinya adalah peduli teman. Menurut saya hal ini memang harus diterapkan di semua unit PLN, karena jika hal ini dilakukan maka tidak ada lagi sikap acuh antara sesama warga PLN. Atasan tau apa yang dilakukan bawahan, maupun sebaliknya, bawahan tau apa kegiatan dan apa yang dilakukan atasannya. Dan intinya satu kata, Peduli . Itulah inti dari keanggotaan yang bertanggung jawab. Yang terakhir dan tidak kalah penting ialah Hubungan dengan eksternal. Hubungan dengan eksternal sangat penting karena tidak dapat dipungkiri bahwa lingkup kerja kita meliputi para pelanggan. Semua sangat terkait dengan pihak luar, semua proses kerja PLN tak lepas dari pihak eksternal. Jika di PLN Bali misalnya bekerja sama dengan BRI Singaraja dan Radio Swasta. Semua itu untuk menjaga relasi PLN dengan pihak luar agar selalu terjaga dengan baik. Jadi dari apa yang saya baca, saya dapat menyimpulkan bahwa COC di Bali sebenarnya sederhana , namun implementasi dari COC di Bali dapat berkembang dengan sangat baik. Semua dibuat dari hal sederhana dan dari diri sendiri. Pengembangan pengembangan COC di Bali, menurut saya bisa sebagai masukan untuk mengembangkan COC di Unit unit lain di luar Bali. Mungkin dengan implementasi yang sama, namun dengan pola pengembangan yang sedikit berbeda. Atau menerapkan pola COC di Bali pada unit masing masing dan mengembangkan dengan budaya masing masing unit.