Anda di halaman 1dari 21

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN PDAM TIRTA DHARMA KABUPATEN PANDEGLANG

Untuk Tahun Buku Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2004

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA IV PERWAKILAN III BPK-RI DI JAKARTA

Nomor : Tanggal :

/S/XIV.3-XIV.3.3/10/2005 Oktober 2005

DAFTAR ISI
Halaman

DAFTAR ISI ..................................................................................................... LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ......................................................... NERACA .......................................................................................................... LAPORAN LABA RUGI ................................................................................. LAPORAN PERUBAHAN LABA DITAHAN .............................................. LAPORAN ARUS KAS ... 1. 2. 3. Umum ........... Kebijakan Akuntansi . Penjelasan Pos-Pos Neraca dan Perhitungan Laba Rugi .. A. Pos-Pos Neraca B. Pos-Pos Laba Rugi .......

i
1 3 4 5 6 7 7 11 11 16

LAMPIRAN 2 ...

30

Pwk. III BPK-RI

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN III BPK-RI DI JAKARTA


Jl. MT Haryono Kav. 45-46 Jakarta Selatan Telp (021) 7945460,7945471 Fax (021) 7945483

Nomor Laporan :

/S/XIV.3-XIV.3.3/12/2005

Kepada Yth. 1. Badan Pengawas PDAM Tirta Dharma Kabupaten Pandeglang 2. Direksi PDAM Tirta Dharma Kabupaten Pandeglang di Pandeglang

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kami telah mengaudit neraca PDAM Tirta Dharma Kabupaten Pandeglang tanggal 31 Desember 2004 serta Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Laba Rugi Ditahan dan Laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Kami juga melakukan pengujian atas kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan sistem pengendalian intern perusahaan. Laporan keuangan, kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan dan sistem pengendalian intern adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern berdasarkan audit kami. Laporan Keuangan PDAM Tirta Dharma Kabupaten Pandeglang per tanggal 31 Desember 2003 di audit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi DKI Jakarta II dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian sesuai Laporan Auditor Independen Nomor LHA-1937/PW30/4/2004 tanggal 19 Juli 2004.

1
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dan Standar Audit Pemerintahan yang diterbitkan Badan Pemeriksa Keuangan. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanankan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlahjumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Sperti dijelaskan pada catatan 6 (aktiva tetap) atas laporan keuangan, PDAM Tirta Dharma Kabupaten Pandeglang telah mengakui/mencatat penyerahan aset dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Kebupaten Pandeglang berupa Instalasi Sumber dan Instalasi Transmisi dan Distribusi senilai Rp 19.755.186.170,00. Aset-aset Pemerintah Pusat dibangun melalui Proyek Penyediaan dan Pengelolaan Sarana Air Bersih (P2SAB) dalam 36 kontrak pekerjaan senilai RP 19.522.380.170,00 yang dilaksanakan pada tahun 1997 s.d 2002. Aset-aset Pemerintah Kabupaten Pandeglang dibangun melalui Proyek Pengadaan Sarana Air Bersih Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pandeglang dalam tiga paket pekerjaan senilai Rp232.806.000,00 yang dilaksanakan pada tahun 1999 s.d 2002. Atas aset yang diserahkan tersebut tidak dilakukan penilaian (appraisal) oleh pihak independen dan belum ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) tentang penyertaan Modal Pemerintah (PMP) dan Perda tentang Penyertaan Modal Daerah (PMD).

Menurut pendapat kami, kecuali mengenai dampak tidak dilakukannya penilaian yang memadai atas nilai aset penyertaan modal Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah oelh lembaga independen dan belum ditetapkannya dengan PP tentang PMP dan Perda tentang PMD, laporan keuangan yang kami sebut di atas telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan PDAM Tirta Dharma Kabupaten Pandeglang tanggal 31 Desember 2004, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

2
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta

Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern, kami sampaikan secara terpisah kepada manajemen dengan surat kami Nomor : tanggal Desember 2005 dan surat Nomor : /S/XIV.3-XIV.3.3/12/2005

/S/XIV.3-XIV.3.3/12/2005 tanggal

Desember 2005.

BADAN PEMERIKSAAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Perwakilan III BPK-RI di Jakarta,

Acep Mulyadi, SE, MM, Ak Register Negara No. D.38-377

Tanggal Laporan :

Desember 2005

3
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN PANDEGLANG NERACA PER 31 DESEMBER 2004
NO URAIAN URT I AKTIVA LANCAR : Kas dan Bank Piutang Usaha Penyisihan Piutang Usaha Piutang Ragu-ragu Penyisihan Piutang Ragu Persediaan Bahan Operasi Uang Muka Kerja JUMLAH AKTIVA LANCAR II AKTIVA TETAP Tanah dan Penyempurnaan Tanah Instalasi Sumber Instalasi Perpompaan Instalasi Pengolahan Instalasi Transmisi dan Distribusi Instalasi Umum Jumlah Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Jumlah Aktiva Tetap AKTIVA LAIN-LAIN Aktiva Tidak Produktif Aktiva Tetap Dalam Penyelesaian Persediaan Bahan Instalasi Piutang Lain-lain Uan Muka ke PEMDA Jumlah Aktiva Lain-lain NO. REF. 31 Desember 2004 (Rp) 54.885.056,00 491.914.705,00 (47.974.613,00) 369.078.505,00 (333.410.347,00) 4.840.500,00 0,00 539.333.806,00 31 Desember 2003 (Rp) 25.275.405,00 344.797.630,00 (36.360.522,00) 212.346.190,00 (165.429.581,00) 4.711.850,00 0,00 385.340.972,00 NO URAIAN URT IV KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang Usaha Biaya yang msh hrs dibayar Commitment Charge Utang jk panjang yg jatuh tempo Utang Pajak Jumlah HutangJangka Pendek V KEWAJIBAN LAINNYA Utang Jangka Panjang Jaminan Langganan Cadangan Dana Meter Utang Lain-lain Jumlah Kewajiban Lainnya Jumlah Kewajiban VI MODAL Modal Pemerintah Daerah Modal Pemerintah Pusat Modal Donasi Jumlah Modal LABA / (RUGI) Laba Rugi Tahun Lalu Laba Rugi Tahun Berjalan Jumlah Saldo Laba Rugi Ditahan Jumlah Ekuitas JUMLAH AKTIVA 22.036.550.786,81 4.172.470.190,55 Jumlah Kewajiban + Ekuitas 31 Desember 2004 (Rp) 22.432.800,00 411.320.763,00 8.218.277,00 460.908.126,00 344.596.234,69 1.247.476.200,69 31 Desember 2003 (Rp) 18.234.000,00 193.301.717,74 9.540.000,00 230.454.062,52 0,00 451.529.780,26

81.406.650,00 4.056.609.354,00 1.259.972.451,00 304.463.322,00 20.948.580.153,00 603.870.713,00 27.254.902.643,00 (6.782.766.313,19) 20.472.136.329,81

23.406.650,00 277.359.460,00 1.236.666.578,00 290.263.322,00 4.140.272.947,00 584.307.052,00 6.552.276.009,00 (4.504.782.845,53) 2.047.493.163,47

921.816.257,00 63.704.178,00 472.993.303,00 84.605.758,00 1.543.119.496,00 2.790.595.696,69

1.152.270.312,48 54.999.278,00 324.096.103,00 36.674.000,00 1.568.039.693,48 2.019.569.473,74

III

1.046.271.315,00 23.824.472.018,00 633.194.985,00 25.503.938.318,00

813.465.315,00 4.302.091.848,00 633.194.985,00 5.748.752.148,00

92.153.329,00 310.456.363,00 443.336.519,00 41.494.270,00 137.640.170,00 1.025.080.651,00

92.153.329,00 296.695.130,00 1.206.835.161,08 6.312.265,00 137.640.170,00 1.739.636.055,08

VII

(3.595.851.431,19) (2.662.131.796,69) (6.257.983.227,88) 19.245.955.090,12 22.036.550.786,81

(3.275.415.296,00) (320.436.135,19) (3.595.851.431,19) 2.152.900.716,81 4.172.470.190,55

PDAM TIRTA DHARMA KABUPATEN PANDEGLANG PERHITUNGAN RUGI LABA Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2004 No. Urut I Uraian PENDAPATAN USAHA Pendapatan Air Pendapatan Non Air Jumlah Pendapatan Usaha BIAYA USAHA Biaya Instalasi Sumber Biaya Instalasi Pengolahan Biaya Instalasi Transmisi dan Distribusi Biaya Umum dan Administrasi Jumlah Biaya Usaha LABA(RUGI) USAHA (I-II) III PENDAPATAN DAN BIAYA DILUAR USAHA Pendapatan Diluar Usaha Biaya Diluar Usaha LABA(RUGI) DILUAR USAHA LABA (RUGI) SEBELUM PPh BADAN PPh BADAN LABA BERSIH SETELAH PPh BADAN No. Ref. Tahun 2004 (Rp) Tahun 2003 (Rp)

2.444.733.150,00 440.846.176,00 2.885.579.326,00

2.219.206.882,00 416.137.709,00 2.635.344.591,00

II

383.696.685,00 345.744.480,00 729.525.327,00 4.101.938.938,69 5.560.905.430,69 (2.675.326.104,69)

432.362.279,20 298.304.267,00 653.188.814,42 1.571.318.251,57 2.955.173.612,19 (319.829.021,19)

13.815.293,00 (620.985,00) 13.194.308,00 (2.662.131.796,69) Nihil (2.662.131.796,69)

727.111,00 (1.334.225,00) (607.114,00) (320.436.135,19) Nihil (320.436.135,19)

PDAM TIRTA DHARMA KABUPATEN PANDEGLANG LAPORAN PERUBAHAN LABA RUGI DITAHAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2004 NO Urut I II No. Ref. Tahun 2004 (Rp) (2.662.131.796,69) (3.595.851.431,19) (6.257.983.227,88) Tahun 2004 (Rp) (320.436.135,19) (3.275.415.296,00) (3.595.851.431,19)

Uraian

Laba/(Rugi) Bersih setelah Pajak Ditambah : Saldo Laba / (Rugi) per 1 Januari Jumlah (1+2)

III

Dikurangi : Pembagian Laba untuk : Dana Pembangunan Daerah Cadangan Sumbangan dan Jasa Produksi Jumlah (3) Saldo Laba/(Rugi) per 31 Desember 0,00 0,00 0,00 (6.257.983.227,88) 0,00 0,00 0,00 (3.595.851.431,19)

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN PANDEGLANG LAPORAN ARUS KAS TAHUN BUKU 2004 NO Urut A. 1.1 1.2 1.3 h 2.1 Pembayaran kepada pemasok dan karyawan * Biaya Operasi Sumber * Biaya Operasi Pengolahan * Biaya Transmisi & Distribusi * Biaya Umum dan Administrasi 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 Pembayaran kepada Pemda Pembelian Bahan Operasi Pembelian Bahan Instalasi Pinjaman kepada Pegawai Hutang Supplier Pemberian Uang Muka Kerja Biaya Administrasi Bank Jumlah 2 JUMLAH 1 - 2 B ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan Aktiva Tetap C ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN KENAIKAN /(PENURUNAN) KAS BERSIH SALDO KAS PER 1 JANUARI 2004 SALDO KAS & BANK PER 31 DESEMBER (196.944.034,00) 0,00 29.609.651,00 25.275.405,00 54.885.056,00 (199.950.830,00) 0,00 7.888.563,00 17.386.842,00 25.275.405,00 (375.328.612,00) (305.212.960,00) (404.149.015,00) (1.381.473.423,00) (29.329.754,00) (43.277.500,00) (18.851.850,00) (2.740.600,00) (57.790.800,00) (1.000.000,00) (620.985,00) (2.619.775.499,00) 226.553.685,00 (452.652.120,00) (199.145.340,00) (363.136.728,00) (1.131.029.510,00) (97.563.833,00) (18.733.000,00) (2.800.000,00) (5.604.695,00) (31.444.600,00) (1.000.000,00) (1.334.225,00) (2.304.444.051,00) 207.839.393,00 No. Ref Tahun 2004 (Rp) Tahun 2003 (Rp)

Uraian

ARUS KAS DARI OPERASI Penerimaan dari Pelanggan dan Calon Pelanggan Penerimaan dari Jasa Giro Penerimaan dari Denda Jumlah 1 2.783.273.191,00 778.493,00 62.277.500,00 2.846.329.184,00 2.456.135.573,00 727.111,00 55.420.760,00 2.512.283.444,00

PDAM TIRTA DHARMA KABUPATEN PANDEGLANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2004

1. Umum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Kabupaten Pandeglang didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Pandeglang Nomor 2 Tahun 1980 tanggal 7 Mei 1980 dan diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Pandeglang Nomor 1 Tahun 1980 tanggal 24 Februari 1980. Tujuan perusahaan adalah turut serta melaksanakan pembangunan daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional umumnya dalam rangka meningkatkan income daerah menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Kegiatan perusahaan adalah mengusahakan penyediaan air minum yang bersih dan memenuhi syarat-syarat kesehatan bagi masyarakat daerah Kabupaten Pandeglang dan daerah lainnya. 2. Kebijakan Akuntansi Kebijakan akuntansi yang dilaksanakan oleh PDAM Tirta Dharma Kabupaten Pandeglang didasarkan kepada Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah Nomor 8 Tahun 2000 tanggal 10 Agustus 2000 tentang Pedoman Akuntansi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Beberapa kebijakan dan perlakuan akuntansi yang penting diantaranya : 1) Dasar Akuntansi Dasar akuntasi yang digunakan dalam perhitungan hasil usaha (laba/rugi) periodik dan penentuan posisi keuangan (neraca) dilakukan dengan metode akrual basis. 2) Pengakuan Pendapatan Seluruh pendapatan baik pendapatan usaha maupun non-usaha diakui pada saat timbulnya transaksi dan atau pada saat prestasi dinikmati, yaitu : (1) Pendapatan penjualan air diakui, dicatat dan dilaporkan tiap-tiap bulan berdasarkan rekening tagihan air yang diterbitkan pada bulan yang bersangkutan (walaupun penerimaan uangnya baru terjadi kemudian), atau pada saat penerimaan uang untuk penjualan air secara tunai. (2) Pendapatan sambungan baru dan pendapatan non-air lainnya diakui dan dicatat sebagai pendapatan pada saat diterbitkannya tagihan rekening non-air termasuk denda meter/segel yang timbul akibat kecurangan yang dilakukan oleh pelanggan.

4
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta

(3) Denda atas keterlambatan pembayaran rekening air, diakui sebagai pendapatan pada saat denda tersebut diterima secara tunai. Untuk memenuhi pengakuan pendapatan secara akrual, pada akhir tahun dilakukan penyesuaian dengan cara dimunculkan piutang denda dengan lawan perkiraan ke pendapatan non-air (pendapatan denda) dan pada awal tahun berikutnya dilakukan jurnal balik (reversing entry)

3) Pengakuan Biaya Biaya diakui, dicatat, dan dilaporkan dalam periode terjadinya transaksi atas biaya tersebut. Untuk biaya-biaya yang sifatnya perodik seperti gaji, listrik, sewa, asuransi, dan lain-lain, pembebanannya dikaitkan dengan periode tersebut, walaupun pembayarannya belum dilakukan ataupun telah dibayar dimuka.

4) Penilaian Piutang Dalam laporan keuangan ini, piutang disajikan dengan nilai tunai dengan kemungkinan dapat direalisasi. Khususnya untuk piutang usaha yang mempunyai kemungkinan tak tertagih, dibentuk penyisihannya dalam jumlah yang layak sesuai dengan kelompok umur dari piutang tersebut, yaitu : (1) Di atas 3 bulan sampai dengan 6 bulan = 30% (2) Di atas 6 bulan sampai dengan 1 tahun = 50% (3) Di atas 1 tahun sampai dengan 2 tahun = 75% (4) Di atas 2 tahun, besarnya penyisihan piutang dihitung sebesar 100% dari jumlah piutang yang masuk dalam kelompok tersebut. (5) Untuk piutang tak tertagih dari instansi pemerintah dan ABRI tidak dilakukan penyisihan.

5) Pencatatan dan Penilaian Persediaan Persediaan dikelompokan ke dalam 2 (dua) jenis, yaitu : (1) Persediaan bahan operasi (2) Persediaan bahan instalasi Persediaan bahan operasi meliputi : alat tulis kantor, bahan kimia, pelumas/bahan bakar, dan bahan pembantu lainnya. Persediaan bahan instalasi meliputi : perpipaan, water meter, dan assesories. Metode pencatatan yang diterapkan untuk kedua jenis persediaan tersebut adalah Physical Inventory Method.

5
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta

Pemebanan pemakaian bahan operasi ke dalam pos biaya dicatat dengan metode First In First Out (FIFO), yaitu pembebanan ke dalam biaya atas pemakaian persediaan didasarkan pada harga beli awal (pertama) dari sisa persediaan yang ada.

6) Pengeluaran Barang Modal Pengeluaran-pengeluaran untuk pembelian barang-barang berwujud dalam bentuk siap pakai atau dibangun, dilakukan kapitalisasi/dikategorikan sebagai barang modal/aktiva tetap dengan batasan pengeluaran di atas Rp500.000,00 atau yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun.

7) Hutang Jangka Panjang yang akan jatuh tempo Bagian hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1 (satu) tahun sejak tanggal neraca, disajikan sebagai kewajiban jangka pendek.

8) Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva tetap dicatat berdasarkan harga perolehan / harga belinya termasuk semua biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut siap digunakan. Aktiva tetap yang dibangun sendiri dicatat dan diakui harga perolehannya sebesar bahan/peralatan yang digunakan, biaya pengerjaan serta biaya-biaya umum lainnya yang terkait sampai aktiva tersebut siap untuk digunakan. Aktiva tetap disusutkan dengan metode yang diperkenankan dalam UU Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan. (a) Penerapan metode Declining Balance Method (penyusutan dihitung dari nilai buku), yaitu untuk : Golongan I = 50% dari nilai buku

Golongan II = 25% dari nilai buku Golongan III = 10% dari nilai buku

(b) Penerapan metode Stright Line Method (penyusutan dihitung dari nilai perolehan) yaitu untuk : Golongan IV = 5% dari nilai perolehan.

9) Aktiva Tetap dalam Penyelesaian Aktiva tetap dalam penyelesaian merupakan akumulasi pengeluaran dalam rangka pembangunan aktiva yang sedang dalam proses pengerjaan. Pada saat pekerjaan selesai, jumlah yang terakumulasi dalam perkiraan ini dipindahkan ke perkiraan aktiva tetap masing-masing.

6
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta

10) Aktiva Lain-lain Pos-pos yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam aktiva tetap, dan juga tidak dapat digolongkan dalam aktiva lancar, investasi/penyertaan maupun aktiva tidak berwujud, seperti aktiva yang tidak digunakan, piutang kepada pemegang saham, beban yang ditangguhkan dan aktiva lancar lainnya disajikan dalam kelompok aktiva lain-lain.

11) Beban yang Ditangguhkan Beban yang ditangguhkan merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan kegiatan operasi PDAM yang mempunyai manfaat untuk jangka waktu lebih dari satu tahun.

12) Aktiva yang Tidak Digunakan Aktiva yang tidak digunakan disajikan dengan nilai bukunya dan dikelompokkan dalam aktiva lain-lain.

7
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta

3. Penjelasan Pos-Pos Neraca dan Perhitungan Laba Rugi 1) Penjelasan Pos-Pos Neraca 31 Desember 2004 (1) Kas dan Bank Rp 54.885.056,00 31 Desember 2003 Rp 25.275.405,00

Saldo Kas dan Bank tersebut di atas terdiri dari :


Kas Kecil Kas di tangan Kas di Bank Jabar Cab. Pandeglang Kas di Bank Jabar Cab. Labuan Kas di BRI Cabang Pandeglang Kas di BNI Cabang Pandeglang Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 1.550.000,00 0,00 26.719.965,00 15.145.329,00 0,00 11.469.762,00 54.885.056,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 1.550.000,00 0,00 18.851.973,00 3.459.490,00 0,00 1.413.942,00 25.275.405,00

Saldo kas dan Bank tersebut telah sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Rekonsiliasi yang dilakukan perusahaan. (2) Piutang Usaha Rp 539.889.318,00 Rp 381.158.152,00

Piutang Usaha tersebut di atas adalah saldo netto piutang air dan non-air, yaitu : Piutang Usaha Kotor
Piutang Air Piutang Non Air Jumlah Rp Rp Rp 464.956.089,00 26.958.616,00 491.914.705,00 Rp Rp Rp 305.973.330,00 38.824.300,00 344.797.630,00

Penyisihan Piutang Usaha


Piutang Air Piutang Non Air Jumlah Jumlah Piutang Usaha (Netto) Rp Rp Rp Rp (44.218.413,00) (3.756.200,00) (47.974.613,00) 443.940.092,00 Rp Rp Rp Rp (33.932.722,00) (2.427.800,00) (36.360.522,00) 308.437.108,00

Jumlah piutang usaha tersebut sudah sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Fisik Rekening yang dilakukan perusahaan (3) Piutang Ragu-Ragu Rp 35.668.158,00 Rp 46.916.609,00

Piutang Ragu-Ragu tersebut merupakan saldo netto piutang air dan non air yang dikategorikan sebagai piutang diragukan (Piutang Air yang telah berumur lebih dari 2 tahun s.d. 3 tahun), yang terdiri dari : Piutang ragu-ragu kotor
Piutang Air Piutang Non Air Jumlah Rp Rp Rp 369.078.505,00 0,00 369.078.505,00 Rp Rp Rp 212.346.190,00 0,00 212.346.190,00

Penyisihan piutang ragu-ragu


Piutang Air Piutang Non Air Jumlah Jml Piutang Ragu-Ragu (Netto) Rp Rp Rp Rp (333.410.347,00) 0,00 (333.410.347,00) 35.668.158,00 Rp Rp Rp Rp (165.429.581,00) 0,00 (165.429.581,00) 46.916.609,00

Jumlah piutang usaha tersebut sudah sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Fisik Rekening yang dilakukan perusahaan

8
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta

(4)

Persediaan Bahan Operasi

Rp

4.840.500,00

Rp

4.711.850,00

Saldo persediaan bahan operasi yang digunakan untuk menunjang operasi perusahaan terdiri dari :
Persediaan bahan kimia Rp 4.840.500,00 Rp 4.711.850,00

Jumlah tersebut sudah sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Fisik Persediaan yang dilakukan perusahaan per 31 Desember 2004. (5) (6) Uang Muka Kerja Aktiva Tetap Rp 0,00 Rp 0,00

Rp 20.472.136.329,81

Rp 2.047.493.163,47

Jumlah tersebut adalah nilai buku aktiva tetap dengan rincian sebagai berikut :
Tanah dan Penyempurnaan Tanah Instalasi Sumber Instalasi Perpompaan Instalasi Pengolahan Instalasi Transmisi dan Distribusi Instalasi Umum Jumlah harga perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Aktiva Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 81.406.650,00 4.056.609.354,00 1.259.972.451,00 304.463.322,00 20.948.580.153,00 603.870.713,00 27.812.906.443,00 (6.782.766.313,19) 20.472.136.329,,81 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 23.406.650,00 277.359.460,00 1.236.666.578,00 290.263.322,00 4.140.272.947,00 584.307.052,00 6.552.276.009,00 (4.504.782.845,53) 2.047.493.163,47

(7)

Aktiva Tidak Produktif

Rp

92.153.329,00

Rp

92.153.329,00

Aktiva tidak produktif tersebut di atas adalah nilai buku instalasi pompa dan jaringan pipa PPSAB tahun 1994 di Desa Carita dan Banjarsari.Aktiva tersebut tidak dipergunakan karena peminat (calon pelanggan) yang rencananya menggunakan air dari PDAM, ternyata telah menggunakan air tanah. Pada saat berakhirnya pemeriksaan sedang dijajaki upaya pemasaran ke hotel-hotel di kawasan Pantai Carita.
(8) Aktiva Tetap Dalam Penyelesaian

Rp

310.456.363,00

Rp

296.695.130,00

Jumlah tersebut adalah nilai pengeluaran untuk pekerjaan yang masih dalam pelaksanaan (pekerjaan sambungan langganan) (9) Persediaan Bahan Instalasi Rp 443.336.519,00 Rp 1.206.835.161,08

Saldo persediaan bahan instalasi tersebut di atas terdiri dari :


Pipa Water Meter Accessories Jumlah Rp Rp Rp Rp 202.858.641,00 113.581.500,00 126.896.378,00 443.336.519,00 Rp Rp Rp Rp 548.639.865,83 232.990.000,00 425.205.295,25 1.206.835.161,08

Jumlah tersebut sudah sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Fisik Persediaan yang dilakukan perusahaan. (10) Piutang Lain-Lain Rp 41.494.270,00 Rp 6.312.265,00

Jumlah tersebut di atas adalah saldo piutang lainnya yaitu :


PDAM Pelabuhan Ratu Pinjaman Pegawai Piutang Lainnya Jumlah Rp Rp Rp Rp 1.474.370,00 2.740.600,00 37.279.300,00 4.214.970,00 Rp Rp Rp Rp 1.474.370,00 2.974.695,00 1.863.200,00 6.312.265,00

9
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta

Piutang pada PDAM Pelabuhan Ratu belum dapat ditagih karena tidak terdapat buktibukti pendukungnya.

(11) Uang Muka ke Pemda

Rp

137.640.170,00

Rp

137.640.170,00

Jumlah tersebut di atas adalah setoran pembagian laba ke Pemda sejak tahun 1990 s.d. 2001, yaitu :
Setoran Tahun 1990 Setoran Tahun 1991 Setoran Tahun 1992 Setoran Tahun 1993 Setoran Tahun 1994 Setoran Tahun 1995 Setoran Tahun 1999 Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 4.212.650,00 14.387.600,00 10.026.775,00 21.902.150,00 25.845.385,00 30.265.610,00 31.000.000,00 137.640.170,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 4.212.650,00 14.387.600,00 10.026.775,00 21.902.150,00 25.845.385,00 30.265.610,00 31.000.000,00 137.640.170,00

Surat Mendagri Nomor : 690/2593/PUOD tanggal 12 Agustus 1998 menyatakan bahwa kontribusi pendapatan kepada Pemda hanya dapat dilakukan bila perusahaan laba, dan atas dasar Instruksi Menteri Nomor : 24 Tahun 1999 tanggal 18 Mei 1999 uang muka pembagian laba kepada Pemda harus dikembalikan. (12) Hutang Usaha Rp 22.432.800,00 Rp 18.234.000,00

Jumlah tersebut merupakan saldo hutang usaha per 31 Desember 2004 dan 2003 dengan rincian sebagai berikut :
Utang ke Visco Taylor Utang ke CV Kresna Niaga Utang ke PT Karsa Pangada Utang ke PT Mitra Panglima S. Utang ke CV Nuros Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp Rp 0,00 0,00 6.560.000,00 9.480.000,00 6.392.800,00 22.432.800,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 4.032.000,00 7.642.000,00 6.560.000,00 0,00 0,00 18.234.000,00

(13) Biaya Yg Msh Harus Dibayar

Rp

411.320.763,00

Rp

193.301.717,74

Jumlah tersebut adalah hutang biaya listrik dan telepon beban bulan Desember 2004 yang dibayarkan pada bulan Januari 2005 dengan rincian sebagai berikut :
Iuran Jamsostek PLN Instalasi Sumber PLN Instalasi Pengolahan PLN Untuk Kantor dan Rmh Dinas Telepon Kantor Retribusi Air PDAM dan Ades Biaya Bunga SLA Denda Bunga SLA Denda Pokok SLA Denda Biaya Commitment Jasa Bank Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 9.348.570,00 27.524.900,00 17.735.800,00 288.500,00 1.449.388,00 2.584.755,00 291.524.389,06 48.527.698,17 3.514.424,45 2.484.853,21 6.337.485,11 411.320.763,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 0,00 26.948.000,00 6.659.600,00 749.600,00 1.727.897,00 0,00 132.683.928,49 14.532.694,25 0,00 0,00 0,00 183.301.719,74

Hutang biaya per 31 Desember 2004 telah diselesaikan sebagain dalam bulan Januari 2005. (14) Commitment Charge Rp 8.218.277,00 Rp 9.540.000,00

Jumlah tersebut merupakan commitment charge atas pinjaman SLA Nomor :

10
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta

1086A/DP3/1998 tanggal 24 Desember 1998 sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian pinjaman yang belum digunakan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan dikenakan denda berupa commitment charge. (15) Utang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo Rp 460.908.126,00 Rp 230.454.063,00

Jumlah tersebut merupakan saldo hutang yang berasal dari Utang SLA yang jatuh tempo pada bulan Juni 2004 dan Desember 2004. (16) Utang Pajak Rp 344.596.234,69 Rp 0,00

Jumlah tersebut merupakan saldo Utang Pajak yang belum dibayar s.d. tahun 2004. (17) Utang Jangka Panjang SLA Rp 921.816.257,00 Rp 1.152.270.320,00

Jumlah tersebut merupakan Pinjaman ADB LOAN Nomor : 1384-INO tanggal 26 Januari 1996 melalui SLA Nomor : 1086A/DP3/1998 tanggal 24 Desember 1998 yang telah dicairkan pada tanggal 21 Pebruari 2003 berupa pembelian Pipa, Water Meter dan Assesories. (18) Jaminan Langgan Rp 63.704.178,00 Rp 54.999.278,00

Jumlah tersebut merupakan uang jaminan langganan yang dipungut sebelum instalasi rumah pelanggan dipasang. (19) Cadangan Dana Meter Rp 472.993.303,00 Rp 324.096.103,00

Jumlah tersebut merupakan Dana Meter per 31 Desember 2004 dan 2003 yang disetor/dibayar oleh pelanggan tiap bulan yang digunakan. (20) Hutang Lainnya Rp 84.605.758,00 Rp 36.674.000,00

Jumlah tersebut adalah saldo hutang di luar usaha kepada :


PDAM Kabupaten Lebak PDAM Kabupaten Kuningan PDAM Kabupaten Ciamis PDAM Kabupaten Karawang PDAM Kabupaten Bogor/Depok Perpamsi Jakarta Dana Pensiun Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 0,00 2.000.000,00 9.750.000,00 3.000.000,00 10.500.000,00 5.849.363,00 53.506.395,00 84.605.758,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 1.524.000,00 2.000.000,00 9.750.000,00 3.000.000,00 10.500.000,00 9.900.000,00 0,00 36.674.000,00

Sampai dengan pemeriksaan berakhir, saldo hutang per 31 Desember 2004 sudah ada penyelesaiannya, kepada PDAM Kabupaten Lebak dan Perpamsi Jakarta. Hutang tersebut timbul pada saat Badan Pengelola Air Minum (BPAM) yang beralih menjadi bentuk PDAM pada tahun 1990. (21) Modal Pemerintah Daerah Rp 1.046.271.315,00 Rp 813.465.315,00

Jumlah tersebut adalah modal yang berasal dari Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang yang terdiri dari :
Modal Dasar Pemda Bantuan Rehab Gd. Kantor Th 1991 Bantuan IN-GUB Tahun 1992 Bantuan IN-GUB Tahun 1993 Bantuan IN-GUB Tahun 1994 Rp Rp Rp Rp Rp 71.876.000,00 4.025.375,00 216.000.000,00 158.758.050,00 88.000.000,00 Rp Rp Rp Rp Rp 71.876.000,00 4.025.375,00 216.000.000,00 158.758.050,00 88.000.000,00

11
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta

Bantuan IN-GUB Tahun 2000 Bantuan Penyertaan Modal Pemda Koreksi Nomor 25 Koreksi Nomor 26 Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp

174.805.890,00 100.000.000,00 58.000.000,00 174.806.000,00 1.046.271.315,00

Rp Rp Rp Rp Rp

174.805.890,00 100.000.000,00 0,00 0,00 813.465.315,00

Pada Tahun Buku 2004 perusahaan telah mengakui/mencatat aktiva tetap sebesar Rp232.806.000 yang merupakan penyerahan aset dari Pemerintah Daerah Kabupaten Pandegalng. Aset yang diserahkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pandegalng merupakan aset yang dibangun oleh Proyek Pengadaan Sarana Air Bersih pada Dinas PU Kabupaten Pandeglang sebanyak 3 Paket Pekerjaan yang dikerjakan pada Tahun 1999, dan 2002. Atas penyerahan aset tersebut tidak dilakukan penilaian aset (apraisal) dari pihak independen dan belum ditetapkan dalam Perda Kabupaten Pandeglang tentang Penyertaan Modal Daerah (PMD) (22) Modal Pemerintah Pusat Rp 23.824.472.018,00 Rp 4.302.091.848,00

Modal Pemerintah Pusat tersebut di atas terdiri dari :


Modal Awal PDAM per 08-09-1990 Mutasi 09-09-1990 s.d. 31-12-1990 Mutasi Penambahan 1991 s.d. 1996 Mutasi Penambahan Tahun 2002 Mutasi Penambahan Tahun 2004 Koreksi Nomor 27 Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 3.243.781.260,00 25.645.296,00 889.773.250,00 142.892.042,00 15.920.969.276,00 3.601.410.894,00 24.349.472.018,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 3.243.781.260,00 25.645.296,00 889.773.250,00 142.892.042,00 0,00 0,00 4.302.091.848,00

Dari Modal Pemerintah Pusat sebesar Rp 4.302.091.848,00 tersebut telah ditetapkan statusnya sebesar Rp 3.798.887.933,77 sesuai dengan Surat Persetujuan Menteri Keuangan Nomor : S-1897/A/52/0597 tanggal 5 Mei 1997 perihal Penetapan Status Tetap Asset Eks Proyek Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih (P2AB) yang meliputi proyek-proyek yang dilaksanakan sejak tahun 1980/1981 s.d. 31 Maret 1996. Pada Tahun Buku 2004 perusahaan telah mengakui/mencatat aktiva tetap sebesar Rp19.522.380.170,00 yang merupakan aset dari Pemerintah Pusat. Aset yang diserahkan oleh Pemerintah Pusat merupakan aset yang dibangun oleh proyek-proyek Pemerintah Pusat melalaui Proyek Penyediaan dan Pengelolaan Sarana Air Bersih (P2SAB) sebanyak 36 kontrak pekerjaan yang dikerjakan mulai Tahun 1997 s.d 2002. Atas penyerahan aset tersebut tidak dilakukan penilaian aset (appraisal) dari pihak independen dan belum ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah tentang Penyertaan Modal Pemerintah (PMP). (23) Modal Donasi Rp 633.194.985,00 Rp 633.194.985,00

Jumlah tersebut adalah nilai bantuan tanah dari masyarakat desa Sukasenang, Cikeusik, dan Cibaliung untuk instalasi dengan rincian sebagai berikut :
Tanah untuk Instalasi di Cikeusik, Tahun 1985/1986 seluas 457 M2 Tanah untuk Instalasi di Cibaliung, Tahun 1986/1987, seluas 343 M2 Hibah Instalasi Transmisi dari "Kharisma Cottage" Tahun 1994 Instalasi Transmisi Distribusi dari Dephankam/ABRI Tahun 1995 Rp Rp Rp Rp 80.000,00 60.000,00 138.000.000,00 29.189.985,00 Rp Rp Rp Rp 80.000,00 60.000,00 138.000.000,00 29.189.985,00

12
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta

Bantuan jaringan pipa penghantar distribusi air bersih dan assesories dari PT Desakuasri Griya Bangun Tahun 1996 Instalasi Transmisi Distribusi dari Dephankam/ABRI Tahun 1996 Bantuan Proyek WJ-UDSP II berupa bahan pipa dan assesories Tahun 2001 Jumlah (24) Rugi/Laba Kumulatif

Rp Rp

39.500.000,00 36.185.000,00

Rp Rp

39.500.000,00 36.185.000,00

Rp Rp Rp

390.180.000,00 633.194.985,00 (6.257.983.227,88)

Rp Rp Rp

390.180.000,00 633.194.985,00 (3.595.851.431,19)

Jumlah tersebut merupakan akumulasi kerugian sejak tahun 1990 dengan rincian sebagai berikut:
Akumulasi kerugian s.d. Thn 1991 Rugi Tahun 1992 Rugi Tahun 1993 Rugi Tahun 1994 Rugi Tahun 1995 Rugi Tahun 1996 Rugi Tahun 1997 Rugi Tahun 1998 Rugi Tahun 1999 Rugi Tahun 2000 Rugi Tahun 2001 Koreksi Rugi Tahun 2000 Koreksi Rugi Tahun 2001 Rugi Tahun 2002 Koreksi Rugi Tahun 2002 Rugi Tahun 2003 Rugi Tahun 2004 Koreksi Rugi Tahun 2004 Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp (1.938.442.489,00) (26.691.191,00) (252.859.206,00) (167.319.791,00) (151.707.628,00) (143.464.721,00) 56.234.730,00 (84.199.849,00) 39.908.407,00 26.868.613,00 (206.895.280,00) (9.540.000,00) (13.208.613,00) (396.256.079,00) (7.842.200,00) (320.436.135,19) (577.785.278,00) (2.084.346.518,69) (6.271.020.028,88) Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp (1.938.442.489,00) (26.691.191,00) (252.859.206,00) (167.319.791,00) (151.707.628,00) (143.464.721,00) 56.234.730,00 (84.199.849,00) 39.908.407,00 26.868.613,00 (206.895.280,00) (9.540.000,00) (13.208.613,00) (396.256.079,00) (7.842.200,00) (320.436.135,19) 0,00 0,00 (3.595.851.432,19)

1) Penjelasan Pos-pos Perhitungan Laba Rugi


(1) Pendapatan Air Rp 2.444.733.150,00 Rp 2.219.206.882,00

Jumlah Pendapatan Air tersebut di atas terdiri dari:


Harga Air Jasa Administrasi Jumlah (2) Pendapatan Non Air Pendapatan sambungan baru Pendapatan Pendaftaran Jasa Pemasangan Instalasi Jasa Penyambungan Kembali Jasa Balik Nama Denda atas kelambatan pembayaran Pendapatan Denda Meter/Segel Pendapatan non air lainnya Jumlah Perwakilan III BPK-RI di Jakarta Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 2.444.517.150,00 216.000,00 2.444.733.150,00 440.846.176,00 312.410.916,00 10.437.000,00 29.786.400,00 1.535.000,00 315.000,00 62.277.500,00 21.463.910,00 2.620.450,00 440.846.176,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 2.219.014.882,00 192.000,00 2.219.206.882,00 416.137.709,00 306.956.261,00 11.548.500,00 18.732.681,00 1.407.610,00 285.000,00 55.420.760,00 21.786.897,00 0,00 416.137.709,00

Jumlah Pendapatan Non Air tersebut di atas terdiri dari:

13

(3)

Biaya Instalasi Sumber

Rp

383.696.685,00

Rp

432.362.279,20

Jumlah Biaya Instalasi Sumber tersebut di atas, terdiri dari:


Biaya Pegawai Biaya Bahan Bakar/Pelumas Biaya Listrik PLN Biaya Pemeliharaan Alat Pompa Biaya Pemeliharaan Instalasi sumber Biaya Pemeliharaan instalasi sumber lainnya Biaya Penyusutan Instalasi Sumber Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 38.539.992,00 0,00 328.179.520,00 340.000,00 282.500,00 8.563.500,00 7.791.173,00 383.696.685,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 29.296.820,00 0,00 384.760.300,00 2.138.500,00 5.716.800,00 2.130.000,00 8.319.859,20 432.362.279,20

(4)

Biaya Inst. Pengolahan

Rp

345.744.480,00

Rp

298.304.267,00

Jumlah Biaya Instalasi Pengolahan tersebut di atas, terdiri dari:


Biaya Pegawai Biaya Bahan Kimia Biaya Bahan Bakar Biaya Listrik PLN Biaya Pemel. Instalasi perpompaan Biaya Pemeliharaan instalasi pengolahan lainnya Biaya Penyusutan Instalasi Pengolahan Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 87.951.280,00 30.224.850,00 0,00 216.744.880,00 8.000,00 1.585.000,00 9.230.470,00 345.744.480,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 60.043.550,00 17.372.300,00 68.369.380,00 139.815.800,00 3.212.300,00 925.900,00 8.565.037,00 298.304.267,00

(5)

Biaya Inst. Transmisi dan Distribusi

Rp

2.699.243.944,00

Rp

653.188.814,42

Jumlah Biaya Instalasi Transmisi dan Distribusi tersebut di atas, terdiri dari:
Biaya Pegawai Biaya Pemeliharaan reservoir & Tangki Biaya Pemeliharaan instalasi trans & dist Biaya Pemeliharaan instalasi trans & dist lainnya Biaya Pemeliharaan Pipa Dinas Biaya Pemeliharaan instalasi perpompaan Biaya Penyusutan Instalasi Transmisi & Distribusi Biaya Penyusutan Instalasi Pompa Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 323.919.215,00 22.167.845,00 79.137.584,00 1.503.000,00 110.500,00 79.000,00 2.224.795.167,00 47.531.633,00 2.699.243.944,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 262.600.310,00 54.930.643,00 58.438.796,92 13.406.500,00 0,00 0,00 213.911.823,87 49.900.740,63 653.188.814,42

(6)

Biaya Umum dan Adm.

Rp

2.132.220.321,69

Rp 1.571.318.251,57

Jumlah Biaya Umum dan Administrasi tersebut di atas terdiri dari:


Biaya Pegawai Biaya Kantor Biaya Hubungan Langganan Biaya Penelitian dan Pengembangan Perwakilan III BPK-RI di Jakarta Rp Rp Rp Rp 848.864.815,00 76.483.554,00 63.720.613,00 1.147.000,00 Rp Rp Rp Rp 769.089.235,00 64.756.675,00 62.827.993,00 1.508.400,00

14

Biaya Pemeliharaan Biaya Bagian Keuangan Biaya Penyisihan Piutang Biaya Penyusutan Instalasi Umum Pajak Air dan Pajak Badan Rupa-rupa biaya umum lainnya Biaya Iuran Dana Pensiun Biaya Bunga Dapenma Perpamsi Biaya Iuran Jamsostek Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

134.955.165,00 224.041.656,00 70.701.472,00 21.638.833,00 379.277.713,69 242.685.172,00 53.506.395,00 5.849.363,00 9.348.570,00 2.132.220.321,69

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

92.984.055,00 165.771.970,74 147.806.840,00 33.724.019,83 103.467.566,00 129.381.497,00 0,00 0,00 0,00 1.571.318.251,57

(7)

Pendapatan diluar usaha

Rp

13.815.293,00

Rp

727.111,00

Jumlah Pendapatan di luar usaha tersebut merupakan Pendapatan dari Jasa Giro Bank Tahun 2004 dan Laba Penjualan Aset - Jasa Giro Bank Tahun 2004 - Laba Penjualan Aset (8) Biaya diluar usaha Rp Rp Rp 778.493,00 13.036.800,00 620.985,00 Rp Rp Rp 727.111,00 0,00 1.334.225,00

Jumlah tersebut merupakan biaya administrasi bank Tahun 2004.

15
Perwakilan III BPK-RI di Jakarta

Anda mungkin juga menyukai