Anda di halaman 1dari 2

Untuk bersikap kritis kita dapat bercemin pada sikap Yesus. 1.

Yesus Kritis terhadap Berbagai Ideologi dan Aliran pada Zaman-Nya.


Waktu yesus hidup di Palestina ada berbagai kelompok dan aliran telah ada, misalnya:

a. FARISI (dari kata Ibrani Pharesees=terpisah)


Kelompok Farisi adalah kelompok orang-orang Yahudi saleh yang menerima hukum tertulis dan lisan dan dengan amat teliti menaati berbagai macam kewajiban.

b. SADUKI
Kelompok Saduki merupakan salah satu kelompok politik Palestina zaman Yesus. Mereka mempunyai pengaruh besar dalam bidang politik dan berhubungan erat dengan para Imam Agung, kaum ningrat, dan golongan konservatif.

c. ESENI (mungkin berasal dari kata Ibrani Kasidim =orang-orang setia)


Kelompok Eseni menganggap diri sebagai orang terpilih dari antara orang-orang saleh. Mereka hidup bermatiraga melaksanakan Hukum Taurat dengan sangat ketat,hidup berkelompok tanpa milik pribadi,dan sebagian dari mereka tidak menikah

d. ZELOT
Kelompok Zelot adalah pejuang-pejuang kemerdekaan Yahudi melawan orang-orang Roma pada awal abad pertama Masehi dan dalam perang yang berakhir dengan kehancuran Yerusalem pada tahun 70 masehi. Yesus ternyata tidak memilih salah satu dari kelompok atau aliran diatas tersebut. Yesus memilih aliran dan gerakan-Nya sendiri, yaitu mewartakan dan memberi kesaksian tentang kerajaan Allah. Dalam rangka mewartakan dan memberi kesaksian tentang Kerajaan Allah, yesus menyapa orang miskin,buta lumpuh,kusta,pelacur,pemungut cukai, dsb. Mereka dianggap oleh orang farisi

sebagai sampah masyarakay yang harus dibuang/najis yang harus disingkirkan. Walaupun ia berasal dari kelompok kelas menengah. Yesus secara social bercampur dengan orang-orang yang paling rendah dan menyamakan dirinya dengan mereka.

2. Yesus Kritis terhadap Tawaran-Tawaran Keduniaan


Sesudah Yesus berpuasa selama 40 hari di padang gurun, iblis menawarkan kepada Yesus hal hal yang menggiurkan (lih. Luk 4: 1-13) Pertama : Roti,rezeki,jaminan sosial ekonomi Kedua : Kedudukan dan kekuasaan Ketiga : Kesenangan dan kenikmatan Godaan godaan iblis bertujuan agar Yesus meninggalkan pilihan mewartakan Kerajaan Allah, dan menyibukan diri dengan jaminan sosial,ekonomi, kekuasaan dan kesenangan. Yesus menolaknya, bukan karena hal hal itu jelek, tapi karena ada hal yang lebih pokok, yaitu Kerajaan Allah !

Anda mungkin juga menyukai