Anda di halaman 1dari 3

Bidang : Perikanan Nama Kegiatan : Sistem Hibridisasi dan Penanganan Penyakit Ikan Penanggung Jawab Kegiatan : Adam Haryani

Waktu : Senin-Sabtu, 9-16 Januari 2012 Tempat : Majelis Ta lim di tiap RW. Gambaran Umum : Program kerja yang kami lakukan berupa kegiatan yang sifatnya penyuluhan bagi seluruh warga masyarakat dan dilakukan di masing-masing RW. Pelaksanaan penyuluhan mulai senin hingga sabtu yang dilakukan secara bergantian. Persiapan yang Dilakukan: a. b. c. d. Tujuan: a. b. c. d. Mengetahui kendala-kendala bidang perikanan yang ada di masyarakat. Berbagi ilmu dengan masyarakat tentang perikanan. Mencarikan solusi untuk masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Mempererat tali silaturahmi dengan warga. Pengumpulan data Survey di lapangan Mengatur jadwal pertemuan dengan warga Mempersiapkan materi

Sasaran: y Hasil: a. Sistem Hibridisasi Hibridisasi merupakan salah satu teknik pembenihan ikan dengan sistem kejutan panas dengan tujuan untuk memperoleh larva yang tahan terhadap perubahan lingkungan, khususnya temperatur air. Penyuluhan yang kami berikan umumnya dapat dipahami oleh masyarakat, tetapi masih terkendala dengan lahan. Lahan disini umumnya digunakan untuk bidang pertanian. Sistem ini sulit diterapkan di Cigadog, karena masyarakat masih awam dengan sistem hibridisasi ini. Selain ketidaktahuan masyarakat, kendala lain ialah kurangnya respon masyarakat terhadap sistem hibridisasi. Masyarakat kurang paham dengan sistem yang kami usulkan dan mereka pesimis. Adapun manfaat yang didapat dari penyuluhan sistem hibridisasi ini ialah adanya respon dari kalangan tertentu, seperti Kepala Desa yang merupakan salah satu pembudidaya ikan. Namun, kurangnya fasilitas yang memadai membuat pengenalan sistem menjadi sulit diterapkan. Masyarakat, khususnya petani ikan.

b. Penanganan Penyakit Untuk Ikan Mas (Cyprinus carpio) Dalam setiap budidaya, faktor yang paling sering ditemui oleh para petani ikan adalah mewabahnya berbagai jenis penyakit yang dapat menghambat laju produksi perikanan bahkan sampai mengalami kerugian total. Untuk itu pencegahan penyakit sejak dini harus benar-benar diterapkan supaya kegiatan budidaya dapat tetap berjalan dan memperoleh hasil maksimal. Untuk penyakit yang sering dijumpai di lingkungan tempat budidaya umumnya berasal dari lingkungan perairan yang tidak terjaga kualitasnya. Untuk itu, diperlukan kebersihan dari mulai media tempat budidaya sampai alat-alat yang digunakan harus benar-benar steril. Jenis penyakit yang sering dijumpai: 1. Bintik Putih (White Spot) Gejala: Pada bagian tubuh (kepala, insang, dan sirip) tampak bintik-bintik putih pada infeksi berat terlihat jelas lapisan putih biasanya ikan bereaksi dengan menggosokgosokkan badannya pada benda yang ada di sekitar dan berenang sangat lemah serta sering muncul di permukaan air. 2. Bengkak Insang dan Badan (Myxosporesis) Gejala: Tutup ingsang selalu terbuka oleh bintik kemerahan dan bagian punggung terjadi pendarahan. 3. Cacing Insang, Sirip, Kulit (Dactypogyrus dan Girodactylogyrus) Gejala: Ikan tampak kurus, sisik kusam, sirip ekor kadang-kadang rontok. Ikan bereaksi dengan menggosok-gosokkan badannya pada benda keras disekitarnya dan terjadi pendarahan di sekitar insang. 4. Kutu Ikan (Argulus) Gejala: Benih dan induk ikan menjadi kurus karena darahnya dihisap oleh binatang tersebut. Bagian kulit, sirip dan insang terlihat jelas adanya bercak merah. 5. Jamur (Saprolekniasis) Gejala: Menyerang bagian kepala, overculum, sirip dan bagian yang lainnya. Tubuh yang diserang tampak seperti kapas berwarna putih. Penyakit ini juga bisa menyerang telur ikan, sehingga menyebabkan telur ikan menjadi busuk. 6. Bakteri Aeromonas Gejala: Penyakit ini merupakan penyakit yang sangat ganas, karena bisa menyebabkan kematian 100%. Ciri-ciri yang dapat terlihat adalah warna badan kusam, kulit kesat dan melepuh sehingga terjadi borok pada bagian badan, cara bernapas selalu di permukaan air, serta pendarahan dalam organ hati dan ginjal. Pengobatan Penyakit: Semua jenis penyakit umumnya memiliki cara pengobatan yang hampir sama, terutama dengan penambahan garam kristal ke perairan sebesar 5%, serta penggunaan obat-obatan yang mengandung bahan kimia yang dijual di pasaran. Namun, pada kenyataannya bisa juga menggunakan bahan herbal sebagai pengobatan alternatifnya. Salah satunya dengan menggunakan ekstrak daun pepaya, karena seperti diketahui bahwa daun pepaya mengandung zat alkaloid yang dapat menghambat laju pertumbuhan bakteri, sehingga bakteri/penyakit tidak bisa berkembang. Cara Pembuatan Ekstrak Daun Pepaya: Daun pepaya dijemur hingga tak ada air, lalu dihaluskan. Setelah itu dicampur dengan air aquades, kemudian diambil saripatinya lalu ditebarkan ke kolam ikan yang terkena penyakit.

Secara umum, hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit pada budidaya ikan mas: Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit Hindari penebaran ikan secara berlebihan (melebihi kapasitas tempat budidaya Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel (setiap kolam diberi satu pintu pemasukkan dan pengeluaran air) 5. Pemberian pakan cukup baik kualitas maupun kuantitas 6. Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar 1. 2. 3. 4.

Anda mungkin juga menyukai