PENGAMATAN EKTOPARASIT
PROGRAM STUDI
BUDIDAYA PERAIRAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
2024
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manfaatnya setelah kita mengetahui jenis dan tanda-tandanya, kita bisa mencari cara
untuk menanggulanginya.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Parasit adalah hewan atau tumbuh-tumbuhan yang berada pada tubuh, insang, maupun
lendir inangnya dan mengambil manfaat dari inang tersebut. Dengan kata lain parasit hidup
dari pengorbanan inangnya. Parasit dapat berupa udang renik, protozoa, cacing, bakteri, virus,
dan jamur. Manfaat yang diambil parasit terutama adalah zat makanan dari inangnya.
Penyakit pada ikan didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat mengganggu proses
kehidupan ikan, sehingga pertumbuhan menjadi tidak normal. Secara umum penyakit
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu penyakit infeksi dan non infeksi. Penyakit infeksi
disebabkan oleh organisme hidup seperti parasit, jamur, bakteri, dan virus dan penyakit non
infeksi disebabkan oleh faktor non hidup seperti pakan, lingkungan, keturunan dan
penanganan (Afrianto dan Liviawaty, 2003).
Berdasarkan letak penyerangannya parasit dapat dibagi menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama disebut ektoparasit yaitu parasit yang menempel pada bagian luar tubuh
ikan dan kelompok kedua adalah endoparasit yaitu parasit yang berada dalam tubuh ikan.
Pertahanan pertama ikan terhadap serangan penyakit berada di permukaan kulit, yaitu
mukus, jaringan epitelia, insang. Mukus melapisi seluruh permukaan integumen ikan,
termasuk kulit, insang dan perut. Pada saat terjadi infeksi atau iritasi fisik dan kimiawi,
sekresi mukus meningkat. Lapisan mukus secara tetap dan teratur akan diperbarui sehingga
kotoran yang menempel di tubuh ikan juga ikut dibersihkan. Mukus ikan mengandung
lisosim, komplemen, antibody (ig M) dan protease yang berperan untuk mendegradasi dan
mengeliminer pathogen.
Insang merupakan organ penting yang sangat dibutuhkan oleh organisme perairan
sebab insang merupakan organ primer untuk pertukaran gas-gas juga berperan dalam proses
osmoregulasi. Hal ini sesuai dengan peryataan Fujaya (1999) bahwa insang pada organisme
perairan sangat dibutuhkan dalam mempertahankan kondisi tubuh dengan lingkungan agar
tetap seimbang untuk mempertahankan diri dari lingkungan.
4
Polutan adalah zat atau substansi yang mencemari lingkungan. Air limbah detergen
termasuk polutan karena didalamnya terdapat zat yang disebut ABS. Jenis deterjen yang
banyak digunakan di rumah tangga sebagai bahan pencuci pakaian adalah deterjen anti noda.
Deterjen jenis ini mengandung ABS (alkyl benzene sulphonate) yang merupakan deterjen
tergolong keras. Deterjen tersebut sukar dirusak oleh mikroorganisme (nonbiodegradable)
sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan (Rubiatadji, 1993). Lingkungan
perairan yang tercemar limbah deterjen kategori keras ini dalamkonsentrasi tinggi akan
mengancam dan membahayakan kehidupan biota airdan manusia yang mengkonsumsi biota
tersebut.
Tabel 1.1. Tanda-tanda ikan segar dan ikan yang sudah tidak segar
Parameter Ikan Segar Ikan Tidak segar
Kenampakan Cerah, terang, mengkilat, tak Suram, kusam, berlendir
berlendir
Mata Menonjol keluar Cekung, masuk kedalam rongga mata
Mulut Terkatup Terbuka
Sisik Melekat kuat Mudah dilepaskan
Insang Merah cerah Merah gelap
Daging Kenyal, lentur Tidak kenyal, lunak
Anus Merah jambu, pucat Merah, menonjol keluar
Bau Segar, normal seperti rumput laut Busuk, bau asam
Lain-lain Tenggelam dalam air Terapung diatas air
5
BAB III
METODOLOGI
1. Alat : 2. Bahan :
C. Metode Praktikum
Pertama yang dilakukan menyiapkan ikan yang akan diamati, menyiapkan alat
dan bahan yang akan digunakan dan meletakkan ikan tersebut di atas nampan.
Langkah selanjutnya adalah :
1) Pengukuran Tubuh
Sebelum diperiksa, ikan diukur bobot dan panjangnya.
Bobot
Cara mengukur bobot ikan dilakukan dengan menimbang ikan yang dinyatakan
dalam gram.
6
Gambar 3.1. Menimbang bobot ikan
Panjang = Panjang Ideal
7
Gambar 3.3. Panjang total ikan
8
Gambar 3.5. Pengamatan organ luar
b. Sirip
Pada sirip kita amati keadaan sirip ikan mulai dari sirip punggung, sirip dada, sirip
perut, sirip ekor, dan sirip anus apakah gerifis atau mengerucut.
c. Luka
Lihat/periksa permukaan tubuh ikan dengan teliti, apakah terdapat penyakit makro
yang terlihat oleh mata biasa atau dengan bantuan kaca pembesar.
d. Benjolan
Memperhatikan seluruh bagian tubuh ikan untuk melihat benjolan yang terdapat
pada tubuh ikan.
e. Warna
Memperhatikan warna ikan yang sedang praktikan amati.
9
Gambar 3.6. Bagian sirip – sirip ikan dan insang yang akan diteliti
di bawah mikroskop
b. Lendir
Lendir ikan di kerok dari arah atas kebawah dan dioleskan di atas object glass,
kemudian diperiksa juga dibawah mikroskop.
10
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Hasil
1. Sampel 1 …………………………………….
2.
11
3.
12
13