Anda di halaman 1dari 18

BAB 8 & 9 AKTIVITAS MENTAL: TRADISI JERMAN

A. Kemajuan dalam Ilmu Pengetahuan


Leonhard Euler (1707-1783)
Otto von Guericke (1602-1686) Gabriel Fahrenheit (1686-1736) Ehrenfriend von Tschirnhaus (16511708) Philip Miller pada tahun 1721 Kinrad Spengel Josef Gartner

Matematika

Fisika

Biologi

Astrologi

Franz Anton Mesmer

B. Kemajuan dalam Filsafat


1. Para Pendiri a. Gottfried Wilhelm von Leibniz (1646-1716) b. Christian von Wolff (1679-1754) c. Immanuel Kant (1724-1804)

Pikiran bersifat aktif Nihil est in intellecteu quod non fuerit in sensu, nisiipse intellectus (tidak ada satu pun yang ada dalam pikiran yang sebelumnya tidak ada di dalam indra, kecuali pikiran itu sendiri) Berpikir aktivitas tanpa akhir, dan proses berpikir melibatkan dimensi sadar dan tidak sadar sekaligus.

Kontribusi orisinal terhadap psikologi konsep agen aktivitas, yakni monad atau monadologi untuk menggambarkan aktivitas esensial pikiran. Beberapa tema penting dapat diekstrapolasi dari pandangan-pandangan psikologi Leibniz. 1. Pikiran manusia dibentuk untuk bertindak atas lingkungan. 2. Konsep monadologi menjelaskan tentang dinamika aktivitas mental, seperti perhatian, selektif memori dan ketidaksadaran..

menekankan pada aktivitas mental dan ragawi sebagai dua proses yang terpisah dan tidak saling berhubung Karya utamanya dalam psikologi Psychologia Empirica (1732) Psychologia Rationalis (1734).

Dunia sensibel Kant Dunia inteligibel

Pikiran adalah entitas aktif yang diatur oleh hukum dan struktur dalam pikiran itu sendiri, dan menerjemahkan pengindraan menjadi ide

karya monumental Kritik der Reinen Vernunft (Kritik tentang penalaran Murni; 1781). Pengetahuan berawal dari pengindraan yang menstimulasi dan mengaktifkan operasi-operasi pikiran,kemudian pengalaman dibentuk oleh bentuk yang melekat pada inheren pikiran berupa persepsi dan konsepsi Pengalaman subjektif individu bukanlah pemrosesan pasif terhadap kesan-kesan indra namun merupakan produk pikiran yang beroperasi pada pengindraan.

Karya lainnya yang penting bagi psikologi Jerman Kritik per Praktischen Vernunft (Kritik tentang Penalaran Praktis) tahun 1788. Dunia objektif tidak dapat diketahui dan bahwa data sensorik diatur oleh pikiran dan semua pengetahuan eksis dalam bentuk ide. Menggabungkan empirisisme dan rasionalisme, meskipun dampak utamanya pada psikologi adalah rasionalisme.

2. Psikologi Kesadaran-Diri
a. Johann Friedrich Herbart (1776-1841) b. Friedrich Eduard Beneke (1798-1854) c. Rudolf Herman Lotze (1817-1881) d. Arthur Schopenhauer (1788-1860) e. Eduard von hartmann (1842-1906)

Karyanya yang memengang rekor Psychology as a Science Newly Founded upon Experience, Metaphysics and Mathematics (1824-1825). Psikologi ilmu pengetahuan yang didasarkan pada observasi Unit dasar pikiran adalah ide, bersifat aktif terhadap pertahanan diri. Dinamika pertahanan diri sebagai sebuah tipe mekanikal mental, analog dengan mekanika fisik. Menghapus pertimbangan fisiologis dan penggunaan metode eksperimental pada psikologi.

Karya utamanya, Psychological Sketches (18251827) yang diterbitkan dengan judul Psychology as a Natural Science (1833) Psikologi sebagai suatu yang mencakup fisiologis dan dasar dari filsafat dan semua disiplin ilmu lainnya. Mengetahui, merasakan, dan berkehendak dimediasi oleh disposisi mental yang diperoleh dari luar diri atau seseatu yang dimiliki dalam diri. Diperngaruhi oleh hipotesis asosiasi dalam empirisme Inggris.

Kontribusi Lotze terhadap psikologi berjudul Medical Psychology, or Physiologi of the Soul (1852). Berbagai peristiwa lingkungan yang objektif menstimulasi indra bagian dalam yang dikendalikan oleh saraf ke agen sentral Jiwa. elemen-elemen pengalaman bersifat kualitatif intuisi empiristik terhadap ruang. Menentang matarialisme dan mekanis yang menyeluruh.

Dikenal atas filisofisnya tentang pesimisme nyata, mempelajari konsep kehendak, yang digambarkannya sebagai kehendak yang secara fungsional bersifat otonom. Kehendak sebagai perjuaangan irasional untuk hidup, dengan kakuatannya sendiri yang terpisa dari pemahaman intelektual dan kesadaran.

Mempostulasi ketidaksadaran sebagai prinsip universal fundamental, yang secara kreatif mensintesis pikiran dan kehendak Ketidak sadaran diartikan sebagai insting yang bertindak dengan suatu tujuan, meskipun tidak tahu hasilnya Tiga level ketidaksadaran 1. level fisiologis, 2. Level psikis dan berbagai peristiwa mental yang tidak disadari individu 3. Level absolut.

BAB 9 Berbagai Model Psikologi


Sebuah Integrasi
Watson (1967) membuat daftar 18 dimensi Marx dan Cronan-Hillix (1987) mencocokan asosiasinisme, strukturalisme, fungsionalisme, behavioralisme, teori Gestalt, dan psikoanalisis (pengelompokan psikologi abad-20) menggunakan 18 dimensi Watson.

Coan (1968) mengahasilkan enam faktor atau dimensi, Subjektivisme versus objektivisme Holistik versus elementaristik Transpersonal versus personal Kuantitatif versus kualitatif Dinamis versus statis Sintetis versus analitis

TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai