Mempunyai usaha yang layak dibiayai. . Mempunyai izin-izin usaha, misalnya SIUP, TDP, dll Maksimum jangka waktu kredit 1 tahun.
Agunan utama adalah usaha yang dibiayai. Debitur menyerahkan agunan tambahan jika menurut penilaian Bank diperlukan.
Penarikan dilakukan setiap saat. Bagian yg belum ditarik tidak dikenakan bunga. Pelunasan pada saat jatuh tempo kredit. Aktivitas keuangan disalurkan melalui rekening pinjaman. Tujuan pembiayaan untuk modal kerja yang mempunyai pola fluktuasi/turnover tinggi.
INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mematok suku bunga kredit pada sektor UMKM sebesar 12-16%. Besaran tersebut sesuai dengan kondisi pasar saat ini. "Untuk UMKM kita memberikan bunga 12-16%," Direktur Micro & Retail Banking Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin, di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (19/4). Ia memperkirakan, suku bunga tersebut akan flat selama beberapa bulan. Pasalnya, di pasar suku bunga tersebut akan flat selama 6 bulan. Untuk mengurangi suku bunga kredit UMKM, maka perlu disesuikan dengan kondisi pasar. Terkait rencana Bank Pembangunan Daerah yang akan menurunkan suku bunga kreditnya, Bank Mandiri akan menurutinya jika telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia. "Kalau BI memberi signal turun, kita juga akan turun," jelasnya. Lebih lanjut ia mengatakan, Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan kredit mikro tumbuh 20% atau senilai Rp1 triliun. "Kredit mikro kita saat ini Rp5 triliun, target pertumbuhan sebesar 20%. Kredit UMKM akan fokus pada sektor kredit pertanian dan perikanan," tuturnya. [san/cms]
BANDA ACEH - Masyarakat dan nasabah PT Bank Aceh yang telah mengajukan permohonan kredit untuk sementara ini sepertinya harus rela bersabar, karena proses pencairan tidak bisa dilakukan sesegera mungkin. Derasnya permohonan yang masuk membuat proses pencairan kredit menjadi panjang, mengikuti daftar antre yang telah ditetapkan pihak bank. Lonjakan permohonan kredit ini bermula ketika pada awal Desember 2010 lalu PT Bank Aceh menurunkan suku bunga kredit dari 10 persen menjadi 6 atau 7 persen per tahun yang ditetapkan sesuai dengan jangka waktu peminjaman. Kebijakan penurunan suku bunga tersebut ternyata disambut antusias oleh masyarakat. Memasuki pertengahan Desember, permohonan pengajuan kredit mulai mengalir deras, baik dari calon pemohon baru maupun dari nasabah lama yang memperbarui kreditnya. Direktur Syariah PT Bank Aceh, Haizir Sulaiman, mengungkapkan, permohonan yang masuk sejak Desember hingga sekarang mencapai puluhan ribu. Lonjakan permohonan ini yang menyebabkan pencairan kredit menjadi panjang. Kalau biasanya tiga hari selesai, sekarang bisa sampai tiga bulan. Proses pencairannya memang kita antre, siapa yang lebih dulu masuk itu yang kita proses duluan, ujarnya. Saat ini kata Haizir, arus permohonan kredit yang masuk sudah mulai mereda. Namun meski demikian, tambahnya, jumlah permohonan yang masih menumpuk dan belum diproses pihaknya masih cukup banyak, sekitar 14.000 permohonan lagi. Kita menargetkan Maret ini semua berkas itu sudah selesai diproses semua, ucap Haizir. Penurunan suku bunga itu sendiri dia jelaskan, merupakan kebijakan internal Bank Aceh. Ada dua faktor mengapa diturunkan. Yaitu faktor bunga pasar yang turun dan juga faktor peralihan sistem bunga dari flate rate ke efektif rate, jelas Haizir. Lamanya proses pencairan kredit ini juga dikeluhkan seorang nasabah yang mengaku diminta menunggu hingga tiga bulan. Kenapa sekarang ini lama sekali cair kredit di Bank Aceh. Kami diminta menunggu hingga tiga bulan, padahal biasanya tiga hari sudah selesai, keluh nasabah tersebut.(yos)