Anda di halaman 1dari 10

Title: 2PM Story Junnick Ver. Author: Bluedevil9293 a.k.a Dean Choi a.k.a Ayumu Sakurazawa. Part: 2 / 14 + Epilog.

Main Cast: Lee Junho X Nichkhun Buck Horvejkul. Rated: M. Genre: Romance, Comedy, Family, M-preg. Warning: Yaoi, Shonen-ai, Boys Love, BoyXBoy, Typo, Gaje, Alur kecepetan, EYD, M -Preg Don't Like Don't Read. Summary: Hanya karena sebuah kejadian singkat di suatu malam yang berakibat fata l, Lee Junho dan Nickhun Buck horvejkul harus menangung semuanya akibatnya. Kare na dibalik sebuah kejadian tak terduga pasti akan melahirkan sebuah kejadian tak terduga lainnya. Note: Sebenarnya ini ff udah pernah aku publis sebelumnya di blog. Tapi sekarang aku publis lagi dengan menganti banyak adegan cerita di beberapa bagian. Jadi j angan heran kalau kalian pernah merasa membaca ff ini ya. ________________________________________ Author Pov Tiga bulan yang lalu. Dorm 2PM yang tadinya sepi perlahan mulai ramai kembali saat anak-anak penghuni dorm itu kembali dari rutinitas keseharian mereka. "Arrgghhh, lelah.!" Kata Wooyoung sambil menjatuhkan tubuhnya di atas sofa yang segera di susul oleh ke lima member lainnya. "Besok kita libur sehari.!" teriak Chansung membuat geger. Sepontan ke lima Hyun gnya langsung memandanginya dengan tatapan lelah mereka. "Ne, besok kita libur. Kalian akan pergi ke mana?" Tanya Junsu pada ke lima dong saengnya sambil menatap mereka satu persatu. "Aku dan Wooyoung Hyung udah janjian mau ke gym bareng" kata Chansung yang menda pat angukan dari Wooyoung. "Aku mau di rumah aja" kata Junho lemah, tampaknya ia sudah cukup lelah dengan k egiatan grup seharian ini. "Aku mau pergi mencari beberapa barang yang ingin ku beli dari kemarin" kata Nic hkhun sambil sesekali memijat keningnya. "Kalau kita mau ke mana Hyung?" Tanya Taecyeon pada Junsu yang tak lain adalah n amjachingu-nya. "Keliling kota saja bagaimana?" pilih Junsu. Taecyeon mengangukan kepalanya pela n. "Boleh.!"kata Taecyeon sambil memeluk Junsu hangat yang langsung dibalas oleh na mjachingu-nya itu. "Aish Kalaian berdua ini" kata Nichkhun yang sedikit gerah melihat pasangan Taeju n di depannya yang hampir setiap waktu memamerkan kemesraan mereka di depan memb er 2PM yang lain. "Hyung iri ya" goda Taecyeon sambil melirik Nichkhun tanpa melepas dekapannya pa da Junsu. Kini wajah Junsu tengah memerah malu karena perlakuan manja Taecyeon p

adanya. "nggak dan nggak akan" jawab Nichkhun yang sudah memalingkan pandangannya dari p asangan mesra didepannya. "Kalau iri cepet-cepet cari pacar sana. Sama Junho juga nggak papa" kata Taecyeo n bercanda. "APA? SAMA DIA? NGGAK SUDI.!" teriak Nichkhun sambil nunjuk-nunjuk ke arah Junho yang ada di depannya. "Lagian siapa juga yang sudi jadi pacar kamu?" kata Junho dengan santai. "Mulai lagi deh dua makhluk Tuhan ini berantem" kata Wooyoung sambil mengeleng-g elengkan kepalanya melihat Junho dan Nichkhun yang sudah mengeluarkan aura tak s uka mereka. "SIAPA YANG BERANTEM" kata junnick berbarengan, memang pasangan yang kompak. "Ha..Ha..Ha Lihat mereka berdua serasi ya. Sama-sama mengatakan kalimat yang sama di waktu yang sama pula" goda Chansung yang tak mau kalah dengan Wooyoung. "Cuma kebetulan" kata junnick yang lagi-lagi berbarengan. Ke empat namja ynag ad a disana langsung tertawa lepas saat mendengar Junho dan Nichkhun yang lagi-lagi berkata dengan kata yang sama di waktu yang sama pula. "Kebetulan kok sampe dua kali gitu" kata Wooyoung yang tak mau kalah. "Sudah . Sudah Jangan goda mereka berdua terus. Nanti bisa-bisa mereka ngamuk lagi" kata Junsu yang sudah melihat wajah marah junnick. "Hyung kita pergi ke luar yuk" ajak Taecyeon pada Junsu. Ia ingin merubah suasan a disana sebelum berubah menjadi mencekap akibat pertengkaran yang sering terjad i antara Junho dan Nichkhun. "Mau ke mana?" Tanya Junsu pada Taecyeon yang masih memeluknya dengan mesra. "Bagaimana kalau ke club yang baru buka di depan dorm saja" tawar Taecyeon. "Tak ada salahnya kalau di lakukan. Sesekali cari suasana baru kan nggak apa-apa " kata Junsu. "Siapa lagi yang mau ikut?" Tanya Taecyeon semangat karena ajakannya tadi disamb ut baik oleh sang kekasih tercinta. "Aku ikut" kata Junho, ia memang merasa sangat lelah tapi tak ada salahnya kalau sesekali minum-minum bersama teman-temannya bukan. "Aku juga" kata kata Wooyoung. "Kalau gitu aku juga" kata Chansung tak mau kalah. "Aku nggak ikut" kata Nichkhun. Semua orang memandangnya dengan heran. "Mwo, Kenapa Hyung nggak ikut?" Tanya Wooyoung. "Kepala ku pusing. Jadi aku tak mau menambahnya menjadi semakin pusing" kata Nic hkhun menjelaskan. Ia memang sejak tadi terus memijit kepalanya berharap rasa sa kitnya itu sedikit membaik.

"Ya sudah kalau kau tak mau ikut. Kau istirahat saja kalau begitu" kata Junsu ya ng sudah bersiap-siap pergi bersama keempat namja lainnya. "Ne Hyung" kata Nichkhun pelan sambil mengatar kepergian hyung dan dongsaeng-nya . "Dan jangan lupa minum obat penghilang rasa pusing yang ada di kotak obat" pesan Junsu sebelum pintu dorm di tutup oleh Nichkhun dari dalam. "Ne Hyung, sudah sana pergi" usir Nichkhun. Kelima namja itu pun segera pergi meninggalkan Nichkhun sendiri di dorm. Sepenin ggalan teman-temannya Nichkhun segera mencari obat yang Hyungnya maksud tadi. Ke palanya benar-benar sangat pusing sekarang. "Aish . Di mana sih obatnya?" Nichkhun terus mengubek-ubek kotak obat yang ada di hadapanya saat ini. "Apa yang ini?" di pegangnya sebuah tablet obat. Next---> "Mungkin yang ini" kata Nichkhun. Tanpa membaca keterangan yang tertera pada lab el obat itu ia langsung menegug obat tadi dengan air. Setelah selesai meminum ob at yang menurutnya benar itu Nichkhun langsung berjalan ke kamarnya berniat untu k tidur. "Aish .. kok jadi ngantuk gini sih" Tanya Nichkhun pada diri sendiri. Sebenarnya o bat yang telah ia konsumsi bukanlah obat penghilang rasa sakit untuk kepalanya m elainkan obat tidur. "Mata ku berat" kata Nichkhun sambil berpegangan pada dinding. "Kenapa semua terlihat ada dua ya" "Kamarku yang mana" Nichkhun terus berjalan sambil memegangi dinding. Ia masuki sebuah ruangan yang ia yakini itu adalah kamarnya. Di jatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur. Ia langsung tertidur dan pergi ke alam mimpi. Author Pov Tepat jam dua belas malam lima anggota 2PM kembali dari club setelah berada di s ana hampir dua jam penuh. Mereka berlima pulang dalam keadaan mabuk berat. Saat sampai di dorm kelimanya langsung tertidur lelap di ruang tamu. 01.59 AM "Eugh ." Erang seorang namja dari lima namja yang tertidur di ruang tamu. "Aish . Pusing" kata namja itu yang tak lain adalah Junho. Di lihatnya sekeliling, semua Hyung dan dongsaengnya sudah tertidur lelap. Tapi tidak dengan dirinya. I a merasa tak bisa tidur karena itu ia memilih bangun dan berniat melanjutkan tid urnya dikamarnya sendiri. Bugh .. Terdengar suara benda terjatuh. Sebenarnya yang terjatuh bukanlah sebuah benda m elainkan tubuh Junho. Ia terjatuh karena tubuhnya yang tak seimbang karena masih mabuk dan juga karena ia tersandung sebuah kotak besar yang isinya barang-baran g pemberian dari fansnya.

"Aish . Sakit" erang Junho ambil memegangi bagian tubuhnya yang sakit. "Eh apa ini" Junho meraih sebuah benda berbentuk botol yang ada di antara benda-b enda dalam kotak tadi. Perhatikannya benda itu dengan seksama. Di buaknya tutup botol itu lalu di ciumnya bau yang keluar dari botol tadi. Karena masih penasara n dengan benda yang baru ia temukan itu ia mencoba mencicipi sedikit cairan yang ada dalam botol tadi. "Enak " katanya lalu meminum abis semua cairan yang ada dalam botol tadi. Ia tak s adar kalau cairan itu merupakan obat perangsang. Setelah meminum obat perangsang tadi tubuh Junho mulai merasakan tanda-tanda ia ingin di sentuh dan juga ingin menyentuh. "Kenapa tubuhku tiba-tiba panas ya?" kata Junho sambil berjalan sempoyongan ke k amarnya. Sekarang ia tak hanya merasa mabuk saja tapi juga merasa sangat terangs ang. Bugh .. Ia jatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur saat mencapai tempat yang ia tuju yang tak lain adalah tempat tidurnya sendiri. Namun ia merasa tempat tidur itu menja di sempit. Di raba-rabanya sekitar tempat tidurnya dengan mata yang terpejam. Tanganya berhenti beraba-raba saat dirasakanya tubuh seseorang tengah berbaring disampingnya. Karena penasaran di balikan tubuhnya hingga menghadap tubuh seseor ang yang tak lain adalah Nichkhun. Di pandanginya wajah namja imut yang ada di sampingnya itu. Senyum terukir di bi birnya saat ia melihat namja yang tengah tidur di sampingnya mengerakkan bibirny a tanpa sadar karena terlelap dalam tidurnya. Entah kenapa Junho berpikir kalau apa yang di lakukan Nichkhun itu seperti mengo danya. Tanpa sadar Junho sudah melahap bibir Nichkhun yang sangat mengoda itu. D i lumatnya bibir tipis namja yang entah sejak kapan sudah berada di bawahnya. Di hisapnya dengan kuat bibir atas dan bawah Nichkhun bergantian dengan nafsu yang membuat bibir namja imut yang ada di bawahnya itu menjadi sedikit membengkak. Nichkhun yang sudah tak sadar karena pengaruh obat tidur yang ia konsumsi tak me lakukan perlawanan apapun. Tubuhnya sudah pasrah untuk menerima semua yang akan Junho lakukan padanya. Yang ia tahu saat ini bahwa ia sedang bermimpi akan melak ukan suatu hubungan badan dengan seseorang yang bahkan ia sendiri pun tak tahu s iapa itu. Junho terus menciumi bibir tipis Nichkhun. Sesekali ia masukkan lidahnya ke dala m rongga mulut Nichkhun sampai membuat lidahnya dan juga lidah namja yang akan i a tiduri itu bertautan satu sama lain. "Ught .. Ahh . Hah ." Erang Nichkhun dengan masih dalam keadaan tak sadar saat ciuman liar Junho turun ke telinga kanannya lalu ke leher putih namja imut itu. Erangan Nichkhun semakin keras saat Junho mencium lehernya dengan keras hingga meningga lkan warna merah sedikit kebiruan di sana. Dengan masih memberikan ciuman-ciuman kecil di leher Nichkhun tangan Junho mulai nakal membelai tubuh bagian atas nam ja imut itu yang masih terbungkus rapi oleh pakaian yang ia kenakan. Junho memasukan tangannya kedalam pakaian Nichkhun. Dirabanya tubuh mulus namja itu. ia merasakan kalau namja yang ada di bawahnya itu sudah mulai terangsang sa ma sepertinya karena saat ia meraba-raba ia merasakan kalau nipple Nichkhun suda h sangat tegang akibat rangsangan yang terus Junho berikan. Junho menghentikan ciuman pada leher Nichkhun sesaat. Segera ia lepas T-shirt ya

ng menempel pada tubuh Nichkhun dengan susah payah. Tak hanya pakaian atas Nichk hun saja yang ia tanggalkan. Pakaian bawah Nichkhun pun ia tanggal kan hingga tu buh namja yang ada di bawahnya itu menjadi polos tanpa sehelai benang pun. Bahka n ia pun segera menanggalkan seluruh pakaian yang melekat di tubuhnya yang membu at tubuhnya sama persis dengan tubuh Nichkhun yang tanpa sehelai benang itu. hal itu membuat juniornya terpampang jelas. Juniornya kini sudah mebengkak dua kali lipat dari ukuran biasa karena ulahnya y ang terus memberikan rangsangan pada Nichkhun dan tentunya karena obat perangsan g yang tadi ia teguk. Namun ia sama sekali tak sadar akan perbuatannya kali ini. karena ia masih dalam pengaruh alkohol yang memang sejak sebelumnya ia konsumsi bersama empat member lainya. Setelah selesai dengan kegiatan membuka pakaian. Junho kemudian kembali pada aks inya yang sempat tertunda tadi. Ia mulai menciumi leher Nichkhun yang putih mulu s dan kembali meninggalkan beberapa tanda diatasnya. Ciuman Junho lalu mulai tur un lagi ke bahu Nichkhun dan mulai menciumi bahu putih nan mulus itu dengan penu h gairah. Selesai itu ciuman Junho pun sampai pada nipple Nichkhun yang sudah mengeras. Ju nho tak hanya sekedar menciumi nipple Nichkhun saja, ia juga mengulum nipple Nic hkhun yang sudah mengeras itu. Membuat mata Nichkhun sedikit terbuka karena mera sakan kenikamatan. Walau pun begitu Nichkhun tetap tak memberikan perlawanan kar ena ia berpikir ia sedang bermimpi saat ini. Ciuman Junho semakin turun kebawah. Kini Junho mulai menciumi perut Nichkhun yan g membentuk kotak-kotak yang berjumlah enam buah sama seperti perutnya. Bibir Ju nho mulai turun lagi dan dia berhenti ketika matanya tertuju pada junior Nichkhu n yang sudah menegang dan ukurannya sudah menjadi dua kali lipat dari sebelumnya , walaupun junior itu tak sebesar miliknya. Tanpa basa basi lagi Junho langsung melahap junior Nichkhun dan mengulumnya turun naik seperti anak kecil yang sedan g menjilati lolipopnya dengan asik. "Nggghhhh..." desah Nichkhun dengan masih terpejam. Ia belum pernah merasakan se nsasi luar bisa nikmat senyata ini. Terang saja karena kini ia tengah melakukan seks untuk pertama kalinya. Ia yang di bawah pengaruh obat tidur dan Junho terla lu mabuk akibat alkohol dan obat perangsang malah membuat mereka tak sadar denga n kegiatan yang tengah mereka lakukan saat ini. "Ahh . Huh .. Ngghhhhhh ." Desah nickhu lagi saat Junho menghisap juniornya dengan ker as. Nichkhun tetap tak sadarkan diri. Ia bahkan tak sadar tengah melakukan seks saat ini. Yang ia ketahui saat ini ia hanya merasa seperti sedang dalam mimpi al ias mimpi basah. Namun bedanya rasa nikmat yang ia rasakan sangat nyata yang mem buatnya berkali-kali mendesah. Ia tak mempedulikan mimpi yang seperti nyata itu, ia hanya ingin terus menikmati setiap sensasi nikmat yang tengah ia rasakan kin i. Junho masih tetap dengan aksinya mengemut junior Nichkhun dengan rakus. Ia jilat i dan emut junior Nichkhun seperti sedang mengemut sebuah lollipop yang ukuranya lumayan besar yang membuat erangan Nichkhun semakin menjadi-jadi. Junho juga me rasakan kalau junior Nichkhun kini mulai berkedut-kedut tanda ia akan mencapai k limaks sebentar lagi. Karena itu Junho pun tak mau kalah, ia hisap dengan kuat j unior Nichkhun agar namja itu mencapai kepuasan dengan cepat. Next---> "Ahhhh ." Erangan panjang Nichkhun terdengar cukup keras saat ia mencapai klimak. Karena kondisi para member lain yang sudah tak sadarkan diri maka tak ada satu p un orang yang mendengar teriakan itu kecuali dirinya dan Junho sang pembuat keni

kmatan baginya saat ini. Junho melahap habis semua sperma yang Nichkhun keluarkan. Ia terus menjilati jun ior Nichkhun hingga bersih tanpa setetes sperma pun yang tersisa. Setelah selesa i dengan aksi pembukanya itu Junho terdiam sesaat memandangi tubuh Nichkhun yang putih polos berada di bawahnya. Kini aksi puncak pun akan segera ia lakukan. Di bukanya kedua kaki Nichkhun leba r-lebah hingga ia dapat melihat opening namja yang ada di bawahnya itu. Di masuk annya satu jari dalam opening Nichkhun yang masih sempit karena belum pernah di masuki oleh siapa pun. "Eugh .." erang Nichkhun saat Junho mulai memainkan jarinya di opening Nichkhun. T ubuh Nichkhun bergetar hebat merasakan sensasi dari tubuh bagian bawahnya saat J unho memasukan tiga jarinya sekaligus. Junho yang tak puas bila hanya melakukan hal itu langsung menciumi bibir tipis Nichkhun yang sudah membengkak karena aksi nya tadi. Ciuman Junho dengan perlahan turun ke leher Nichkhun yang sudah memera h karena banyak di hiasi kissmark. "Aaakkkkhhhhh ." Desah Nichkhun sedikit berteriak saat Junho mengantikan posisi ti ga jarinya dalam opening Nichkhun dengan junior miliknya yang sudah sangat meneg ang. Junho mulai memaju mundurkan tubuhnya hingga juniornya keluar masuk dalam o pening Nichkhun yang menimbulkan sensasi tersendiri bagi keduanya. Junho terus m emompa juniornya keluar masuk dalam opening Nichkhun tanpa melepaskan ciuman ber tubi-tubi yang ia berikan pada bibir, leher dan dada bidang Nichkhun. Tak hanya ciuman yang ia berikan. Ia juga mengukir tanda merak kebiruan di setiap sudut tu buh Nichkhun. Tak hanya itu, tangannya pun dengan lihat memainkan junior Nichkhu n sedari tadi. "Ahh . Eugh...Hah ." desah Nichkhun dan Junho saat merasakan sensasi dari permainan mereka. Desahan pun bertambah kencang dengan bertambah liarnya gerakan dua sejol i yang tak sadar akan apa yang tengah mereka perbuat saat ini. Hanya dengan mend engar desahan masing-masing sudah bisa membuat keduanya semakin terangsang. Semu anya terasa sempurna dan mereka merasa seperti berada di surga namun sesungguhnya Hal itu lebih dari pada di surga. Kehangatan tubuh Nichkhun, lubang sempitnya ka rena belum pernah termasuki, dan desahannya mengirimkan Junho ke dunia lain apal agi kemampuan Junho yang mahir menyentuh prostat Nichkhun berkali-kali dan menus ukkan juniornya ke dalam opening Nichkhun dengan dalam dan kencang mebuat pikira n Nichkhun berada di awang-awang. Nichkhun meremas pinggiran tempat tidur dan me mejamkan mata sambil mengeluarkan desahan kecil ketika Junho semakin mempercepat gerakanya naik turun. Benar-benar mimpi yang sangat hebat pikirnya. Tak lama kemudian dua namja tersebut sama-sama saling mengeluarkan cairannya. Ju nho mengeluarkan cairanny di dalam opening Nichkhun, sedangkan cairan Nichkhun m uncrat ke arah wajah Junho. Mereka yang merasa puas dengan kenikmatan yang ada, saling berpelukan tanpa melepaskan diri dan sama-sama bernafas dengan cepat kare na kelelahan seperti habis melakukan lari maraton. Peluh membasahi kening dan tu buh mereka. Junho yang merasa tak cukup terpuaskan membali memompa juniornya di dalam tubuh Nichkhun. Membuat namja yang baru ia tiduri itu kembali mengerang. Junho terus m enghajar tubuh Nichkhun selama beberapa jam hingga mereka berdua merasa sangat l elah dan akhirnya tertidur dengan pulas. 07.00 AM Seorang namja mulai terbangun dari tidur nyenyaknya karena tergangu oleh cahaya matahari yang mencoba masuk kedalam kamar dari celah-celah jendela. Di kerjap-ke rjapkan matanya berkali-kali sampai mata itu terbiasa dengan cahaya yang ada. Ia

tersenyum geli saat menginggat akan mimpinya semalam yang bagai kenyataan itu. "Akh ." Erang namja itu saat merasakan sakit di bagian bawah tubuhnya. Sakit sekali .. kata namja itu. Kenapa mimpi semalam seperti kenyataan ya pikirnya lagi. Jangan-jangan . Segera ia buka selimut tebal yang menutupi tubuhnya saat ini. Ia sangat terkejut saat melihat apa yang ia takuti menjadi kenyataan. Bahwa ia kini tidur tanpa se helai benang pun melekat pada tubuhnya. tak hanya itu, di sekujur tubuhnya juga penuh dengan kissmark yang berwarna merah kebiruan. Jadi . Semalam .. Itu bukan mimpi melainkan kenyataan . Lalu siapa namja yang sudah meniduriku .. Tanya Nichkhun dalam hati. Dengan segera ia alihkan pandangnya yang tadi fokus pada tubuhnya kini pada seso sok namja yang tengah mengeliat di sampingnya. Dirinya yang sedari tadi sudah sa ngat terkejut tambah terkejut saat mengetahui siapa namja yang telah merasakan t ubuhnya yang steril. Ingin rasanya ia mati saat ini juga. Ju Junho ..

Kenapa bisa dia? Kanapa? Di edarkan pandanganya pada sekeliling ruanga. Terlihat pakaian-pakaian yang tak lain adalah miliknya dan juga Junho berserakan di lantai. Inikan kamar Junho .. Kenapa aku bisa ada di kamarnya? pikir Nichkhun. Dengan segera ia turun dari atas tempat tidur sambil menahan sakit pada openingn ya. Di kumpulkannya seluruh pakainya lalu ia kenakan kembali pakaian-pakaian itu . setelah itu dengan perlahan ia keluar dari kamar Junho. Ia tak ingin membuat n amja itu sadar akan dirinya yang ada dalam kamar Junho. 10.00 AM Seluruh member 2PM sedang berkumpul di ruang tamu bersiap-siap dengan rencana me reka masing-masing untuk hari ini. "Sudah siap?" Tanya Wooyoung pada Chansung, mereka berdua berniat nge-gym bersam a. "Ne Hyung sendiri bagaimana" Tanya Chansung balik.

"Tentu siap.!" Jawab Wooyoung mantap. "Hyung jadi perginya?" Tanya Taecyeon pada Junsu. "Ne " jawab Junsu.

"Eh . Khunnie Hyung mana?" Tanya Chansung. "Apa dia sudah pergi?" Tanya namja itu lagi. "Sepertinya belum. Dari tadi aku belum melihat dia" kata Junsu. "Aku juga" kata Taecyeon. "Apa lagi kami" kata Chanwoo berbarengan. "Kalau kau Junho. Apa sudah melihat Khunnie?" Tanya Taecyeon. "Tidak" jawab Junho tanpa memandang Hyungnya yang sedang bertanya itu. pandangan nya lurus pada buku yang sejak tadi ada di hadapannya. "Mungkin ia masih di kamarnya. Biarku lihat sebentar" kata unsu lalu beranjak pe rgi ke kamar Nichkhun sambil di ikuti Wooyoung dari belakang. Tok tok tok

"Khunnie kau di dalam" panggil Junsu. Tak ada jawaban. "Hyung kau di dalam?" teriak Wooyoung. Masih tetap hening. "Mungkin Khunnie Hyung sudah pergi" kata Wooyoung. "Mungkin saja. Ya sudah kita kembali saja ke ruang tamu" ajak Junsu. Namun belum beberapa langkah mereka pergi pintu kamar Nichkhun sudah terbuka. Ke luar namja imut dan tampan dari dalamnya. Namja itu tak lain adalah Nichkhun sen diri. "Hian Hyung . Tadi aku ketiduran" kata Nichkhun dengan lemas. "Ah Tak apa aku hanya Cuma ingin memastikan keadaanmu saja" kata Junsu. "Apa kau sakit Khunnie?" Tanya Junsu pada Nichkhun saat ia melihat sang dongsaen g yang sangat lemas seperti tak bertenaga. "Tidak Hyung. Aku hanya baru bangun tidur saja, makanya seperti ini" bohong Nich khun. "Kau yakin baik-baik saja?" Nichkhun menganggukan kepalanya. "Eh . Khunnie Hyung itu apa merah-merah di lehermu. Banyak sekali lagi" Tanya Wooy oung polos yang membuat Nichkhun dengan segera menutupi lehernya. Next---> "Ini . I-ini tanda bekas .." kata Nichkhun gagap tak tahu apa yang harus ia katakana . "Tanda bekas apa?" Tanya Wooyoung semakin penasaran. "Tanda bekas .. Bekas alergi " tiba-tiba saja kata itu keluar dari mulutnya tanpa se

ngaja tapi cukup membantu. "Oh.. alergi. Emang Hyung alergi apa?" Wooyoung terus bertanya. "Alergi .. Alergi obat .. Ia alergi obat" Nichkhun sedikit jengkel dengan dongsaengnya yang penuh dengan pertanyaan itu. "Obat apa?" Tanya Wooyoung yang membuat Nichkhun semakin geram pada donsaengnya itu. "Obat . Obat sakit kepala yang ada di kotak obat" kata Nichkhun tak tahu harus ber kata apa lagi. "Oh . Gitu" Wooyoung menganguk-angukan kepalanya. "Sampai sebegitu parahnya kah Khunnie" Tanya Junsu yang khawatir pada dongsaengn ya. "Ia Hyung. Tapi kau tak perlu khawatir, aku sudah meminum obat penghilang alergi kok" bohong Nichkhun lagi. "Ya sudah kalau begitu. Kau istirahat saja. Kami tak akan menganggumu" kata Juns u lalu pergi bersama Wooyoung meninggalkan Nichkhun yang langsung masuk ke kamar nya dan mengunci pintu rapat-rapat. Aish . Hampir saja ketahuan .. Nichkhun mengelus-elus dadanya. Wooyoung kenapa kau banyak Tanya sekali. Kau juga Junho .. Berani-beraninya kau meniduri tubuhku yang masih steril ini dan meninggalkan jej ak sebanyak ini. kata Nichkhun sambil memperhatikan tanda-tanda kemerahan yang a da di tubuhnya. ~End flashback~ "Bagaimana sudah ingat?" Tanya Chansung yang terus memojokan sang Hyung. "Ingat tidak" kali ini Taecyeon yang berbicara. Kedua namja ini terus saja mende sak Junho agar ia mau mengakui perbuatannya. Glek . Lagi-lagi dengan susah Junho menelan air liurnya sendiri saat menyatadi posisiny a saat ini. "Tidak .. Aku tidak ingat apa pun" kata Junho berbohong. Padahal sesungguhnya ia t elah mengingat semuanya. "Yakin ." Tanya Chansung lagi. "Aish kalian ini sudah ku bilang aku tak pernah melakukan apa yang Nichkhun tudu hkan padaku" kata Junho bersikekeh. Junho mulai berdiri berniat meninggalkan Hyu ng dan dongsaengnya yang terus saja mengintrogasinya seperti penjahat. "Eits, mau kemana?" tarik Taecyeon yang membuat Junho kembali terduduk di tempat semuala. "HYUNG MAU APA LAGI SIH? BUKANYA AKU SUDAH MENGATAKAN KALAUN AKU TAK PERNAH MELA

KUKAN APA YANG KALIAN TUDUH" teriak Junho marah. ^_^ TBC Again ^_^V

Anda mungkin juga menyukai