Anda di halaman 1dari 8

BAB II

A. RENJANA ATAU PERASAAN HATI,GEJALA EFEKTIF ATAU EMOSI

1. RENJANA

Renjana atau perasaan hati itu merupakan gjala psikis dengan tiga sifat khas yaitu :
Dihayati secara subyektif
Pada umumnya berkaitan dengan gejala pengenalan
Dan dialami oleh individu dengan rasa suka atau tidak suka ,duka atau gembira dalam
Macam-Macam Tingkatan
Renjana disebut pula sebagai perasaan.maka merasa itu kemampuan untuk menghayati
perasaan atau renjana.renjana ini bergantung pada
 Isi-isi kisadaran
 Kepribadian seseorang
 Dan kondisi psikologis
Ringkasnya renjana ini merupakan reaksi-reaksi easa dari segenap organisme psiko fisik
manusia.
Renjana-renjan itu mempunyai intensitas ( kekuatan atau derajat )sendiri-sendiri ,dan tidak
bergantung pada perangsang-perangsang atau kesan dari luar.perangsang yang sama,bisa
menimbulkan renjanyang berbeda-beda intensitasnya pada pribadi-pribadi yang berlainan
unsur senang dan tidak senang itu menentukan kualitas renjana.hingga berupa gembira
atau duka,nyaman atau segan,simpati atau antipati,indah atau buruk dan lain-lain
maka kualitas renjana kita itu bergantung pada tiga faktor yaitu
1. Kondisi fisik ;oleh satu penyakit,kita jadi begitu perasa san amat peka,mudah
terkena,over sensitif dan mudah tersinggung .kepekaan itu juga disebabkan oleh
kelelehsn ,khususnya kelelahan psikis,dan tekanan-tekanan batin.
2. Pembawa; ada orang yang sangat perasa ada juga orang yang berkulit badak ,tebal
muka (tidak sensitif )

1
3. Bergantung pada stemik atau suasana hati
Kekuatan atau intensitas renjana itu tergantung pada beberapa faktor yaitu ;
kekuatan perasaan pngamatan itu pada umumnya lebih besar daripada intensitas dan
tanggapan ,fantasi dan ingatan .misalnya,kepedihan saat bertemu terakhir kali dengan
kekasih ,kemuakan saat minum jamu yang anyir atau pahit,kebencian melihat musuh
bebuyutan semua renjan itu mempunyai intensitas lebih besar daripada sewaktu peristiwa
–peristiwa tersebut sudah menjadi barang kenangan
perasaan perasaan serta pengamatan dengan indera pembau dan indera pengecap akan
lebih intens daripada pengamatan ,penglihatan .rasa jijik muak membaui bangkai itu lebih
kuat daripada sewaktu melihat kombinasi warna yang buruk,atau mendengar nyanyian
yang sumbang
Intensitas perasaan itu sangat terpengaruh sekali oleh kondisi0kondisi jiwani dan badani
kita ( faktor psikis dan fisik )
Turunnya intensitas perasaan ,biasanya disebabkan oleh ulangan secara terus-menerus atau
berlangsung lama sekali .dalam kondisi sedemikian itu perasaan-perasaan kita jadi
menumpul karena kita terbiasa dengan perangsang-perangsangnya,suapam-suapan yang
kita makan pertama kali akan terasa lezat pun akan terasa memuakan apabila kita telah
merasa kenyang
sifat lain dari perasaan yang perlu kita ketahui adalah kelincahan atau kecepatanya .rasa-
rasa simpati ,marah,cemas bisa cepat atau lambat timbul di hati
Emosionalitas
adlah besar kecilanya kepekaan terhadap perasaan atau renjan-renjana dominasi dari
perasaan-perasaan yang menyenagkan disebut eukologi,bersangkutan cenderung melihat
pengalaman dengan rasa optimis dan dengan segera mereka melihat dari segi-segimya
yang indah serta menyenangkan.sebaliknya dominasi perasaan yang negatif dan tidak
menyenangkan disebut dyskoloi
perasaan dibedakan pula dalam
 perasaan indrawi misal makanan yang enak ,hawa sejuk,pandangan yang merangsang
sekx
 perasaan rokhaniah
 perasaan ndividual

2
 perasaan sosial
umtuk mendapatkan itisari yang jelas mengenai perbedan-perbedaan ditampilkan oleh
kesulitan utama kita dalam menemukan perbedaan diantara perasaan –perasaan tersebut
ialah :
macam-macam tingkat dan bentuk perasaan itu sering kali terjalin,sehingga sulitnya untuk
dibedakan satu dari lain

MAX SCHELER (1874-1928) menyebutkan empat niveu perasaan yaitu :


perasaan –perasaan penginderaan/indrawi : yang dikaitkan dengan perangsang
jasmaniah(fisik) umpamanya rangsaangan sakit panas,dinginbrat .perasaan jenis ini dapat
di lokalisir atau dibatasi dan oleh suatu perangsang indriawi bisa ditimbulkan dengan
sengaja
perasaan-perasaan vital,bergantung pada kondisi jasmaniah secara umum ;hampir-hampir
tidak bisa dilokalisir .misalnya perasaan nyaman,sedang ,kurang enak dan lain-
lain.perasaan menginderakan dan persaan vital ,menurut max scheler ,mirip dengan
perasaan inderawi dengan skema diatas
perasaan-perasaan psikis;bisa diberi motivasi –motivasi misalnya perasaan bahagia,senang
gembira sedih simpati dan lain-lain
perasaan-perasaan pribadi,yang erat berkaitan dengan penilain diri dan martabat-diri yag
sangat mendalam
2. Beberapa Teori-Teori Mengenai Perasaan
macam-macam aliran dan sekolah dalam psikologi mengembakan teori masing-masing
mengenai perasaan yaitu :
 Teori skolastik : menganggap perasaan itu sebagai stadum awal dari keinginan atau
sebagai suatu bentuk keinginan ,namun belum diiringi dengan dorongan aktifitas
.merupakan kesiapan untuk menumbuhkan keinginan
 Teori biologis : melihat perasaan itu sebagai onderdil pengikat antara pengamatan dan
perbuatan.perasaan itu memberikan nilai kepada pengamatan .yaitu merupakan gaya
gerak untuk perbuatan reaktif.dalam hal ini perasaan itu bersifat teleologis yaitu
terarah pada satu tujuan

3
 Teori intelektualitis (khususnya ajaran hebart):perasaan itu merupakan perihal
tanggapan .disebabkan oleh sifatnya yang dinamis ,tangapan-tanggapan yang jelas
terasosialisasi satu sama lain akan memperlancar berlangsungnya perasaan
 Teori valuntaritis : yang primer bukanya pengenalan ,akan tetapi perasaan atau
kemauan
 Teori sensualistis atau teori fisiologis psikolog psikologa amerika bernggapan bahwa
gejala-gejala fisik yang muncul karena kita mendapat kesan-kesan tertentu misalnya
berupa perubahan pernafasan kontraksi/tegangan otot.
James berpendapat bahwa manusia bereaksi terhadap kesan-kesan tertentu dengan
gerakan-gerakan ungkapan dan gejala-gejala tertentu.

James menentang sekali psikologi elemen .dia melihat manusia sebagai satu organisme
,yang secara total mereaksi terhadap kesenjangan dan dia menekankan sekali perihal realsi
lahiriyah berupa gejala-gejala organis dan motoris (berupa gerak).contohnya kegunaan
tanggapan –tanggapan manusia adalah untuk menjauhkan atau mendekatkan diri pada
suatu ingatan ,berfungsi untuk mendorong dan memperingatkan melarang diri kita berbuat
sesuatu .sedang pikiran dan pengertian berguna untuk mengarahkan perbuatan ke satu
tujuan tertentu
James menekankan factor-faktor motoris .dia melihat manusia sebagai mahluk yang
berbuat .maka elemen-elemen terpenting dalam kehidupan psikis itu bukanya tanggapan –
tanggapan akan tetapi reflek-refeks motoris yaitu tanggapan dari perangsang motoris
ditambah sensu motoris yang keduanya merupakan stu kesatuan atau totalitas
Manusia-manusia itu merupakan makhluk reaksi perangsang ekstern merubah diri individu
dalam bentuk reaksi dan semua kesan pasti tampil keluar dalam bentuk ungkapan –
ungkapan atau ekspresi
Reaksi manusia itu sudah ada sejak lahir jadi unsure bawaan atau pun bis diperoleh dari
unsure hidupnya ,reaksi bawaan itu sudah ada sejak l;ahir berupa refeks-refleks ,misalnya
berupa ketakutan ,kecemasan ,cinta dan kaemarahan sedangkan reaksi yang diperoleh
sepanjang hidup adalah modifikasi (perubahan dari reaksi bawaan ) atau refleks-refleks
dan diwujudkan dalam kebiasaan-kebiasaan perbuatan-perbuatan yang disadari

4
3. Affek,suasana hati dan perasaan rokhaniayah

Affek adalah kondisi ketegangan yang abnormal dalam kehidupan perasaan yang
merupakan emosi yang kuat hebat namun berlangsung pendek disertai dengan ,macam-
macam ledakan gejala fisik .sering kehilangan rem-rem batin yang berfungsi sebagai
penyaring dan pertimbangan akal
Sebagai akibatnya pribadi yang dihinggapi effek itu tidak mengenal atau tidak menyadari
lagi yang akan diperbuatnya .kejahatan dan perbuatan durjana lainya banyak dilakukan
orang karena tidak didorong oleh effek yang hebat
Contoh affek ialah : ketakutan ,kemurkaan ,kemuakan ,ledakan dan lain-lain
Wundt membuat tiga bagian ,yaitu :
1. Affek suka dan tidak suka
2. Affek yang membesarkan hati dan yang mengecilkan hati (sifatnya deprimernd)
3. Affek penuh ketegangan dan affek penuh relaks
Sedang Kant membagi affek dalam dua kategori ,yaitu :
1. Affek–affek sthenis (stenos = kuat,perkasa ),dengan mana individu menyadari
kemampuan dan kekuatan tenaganya ,sehingga aktifitasnya jasmani atau rokhani bias
dipertinggi
2. Affek asthenis ,dengan mana individu merasakan kelemahan dan ketidakberdayaan
,sehingga aktifitasnya fisik psikisnya terlumpuhkan karenya

Sebab –sebab dari suasana hati pada umumnya ada dalam bawah sadar kita ,namun
adakalanya juga disebabkan oleh factor jasmaniah jika suasana ini kontans sifatnya maka
sikap ini disebut humeur perasaan-perasaan rokhaniyah dibagi-bagi dalam enam kategori
yaitu :
1. Perasaan intelektual
Adalah perasaan yang dialami apabila kita memahami suatu kebenaran dengan
pikiran kita ; yaitu merupakan rasa senang ,puas karena bisa mengetahui ,atau rasa tidak
senang karena tidak bisa menangkap dan tidak mengerti suatu masalah .misalnya berupa
rasa, ingin tahu atau pengetahun

5
2. Perasan estesis
Ialahperasaan indah buruk ketika melihat kita mendengar sesuatu .perasaan estesis
disebut pula sebsgai perasaan keindahan
Kepekaan rasa indah itu tergantung pada bakat ,dan pada perkembangan indera yang
bersangkutan ,biasanya selera tersebut diperngaruhi oleh kelakuan rokhaniyah tertentu
,mode,modernitas dan lain-lain
Seniman adalah pribadi yang memiliki perasaan yang estesis kuat sekali ,sehingga mampu
menangkap isi alam dengan keindahan dan kesyahduan .perasaan-perasaan ini kemudian
diunkapkan keluar melalui bentuk-bentuk seni.maka seni adalah segala sesuatu yang dapat
menimbulkan rasa keindahan,atau sesuatu yang dibuat untuk menimbulkan rasa keindahan
menciptakan hasil seni dan menikmati karya seni itu memberikan banyak kesenangan dan
kebahagiyaan untuk manusia ,ajaran yang mempelajari ilmu kaindahan disebut
ESTETIKA
3. Perasaan Etis
Adalah perasaan yang kita alami dalam penghayatan benar/baik atau
salah/buruk.kadar ukuran unytuk merasakanya ialah :hati nurani,conscience
Perbuatan baik akan mmberikan rasa senang dan bahagia :sedang perbuatan jahat akan
menimbulkan rasa bersalah .berdosa dan penyesalan jika berlangsung prtentangn-
pertentangan antara nafsu untuk berbuat jahat melawan persaan kebenaran didorong hati
nurani maka terjadilah konflik-konflik etis dalam batin kita ilmu pengetahuan yang
menyibukan diri dengan hal baik atau benar disebut ETIKA
4. Rasa diri
adalah pengalaman menghayati perasaan tingginya harga diri sendiri
Alfred Adler,seorang pendidik Australia menyebutkan sebagai perasaan lebih atau
kompleks yang positif antara lain : rasa kuat ,mampu ,bangga .perasaan diri itu sangat
bergantung pada pendapat orang lain terutama sekali pendapat orang yang kita cintai .
Jika individu mengwetahui baik sadar atau tidak ,bahwa dia tidak mapu mencapai objek
yang sangat didambakan guna memenuhi idealnya maka akan muncul rasa rendah diri
,dengan linkungan social yang sangat tidak menguntungkan ,misalnya pemanjaan yang
sangat berlebihan menekan perasaan minder itu tidak di tolerir oleh individu dan dengan
segala upaya ia mencoba untuk mengimbangi atau menyelesaikan sampai tuntas .jika

6
penyelesain itu tidak tuntas karena orang menggunakan suatu mekanisme yang tidak benar
maka biasanya dia akan menemukan suatu kekecewaan yang besar .karena merasa tidak
mampu atau tidak brani menggunakian cara-cara yang wajar sebab takut menaggung
resiko yang gagal sehingga akan menyinggung diri sendiri ,maka dia memakai cara-cara
memotong dan menerabas yang tidak luput dari resiko dan bahaya
Pada perasaan inferior yang sangat kronis ,usaha untuk melakukan konvensis itu tidak
berhasil ,dan pribadi yang bersangkutan tidak berani menghadapi realitas nyata
Dia tidak mampu mengembangkan rencana hidupnya ,dan tidak mampu mencapai objek-
objek yang diinginkanya lalu dia mencari kompensasi dalam dunia fiktif contohnya ingin
menjauhkan diri dari kegagalan yang mungkin timbul sehingga usahanya untuk
menggantikan rasa-rasa inferior menjadi di rasa-rasa superior “ bisa terlaksana “ cara –
cara yang dipergunakan antara lain adalah : mengembangkan perasaan kecemasan atau
ketakutan yang berlebih-lebihan atau menembangkan harapan-harapan yang kasong belaka
5. Perasaan social
Adalah perasaan yang mengenali suka duka orang lain dan ikut merasakan
kehidupan orang lain
Perasaan –perasaan demikian banyak variasinya : antara lain adalah cinta,dan benci
,persahabatan dan permusuhan ,simpati dan antipati ,kasihan dan ikut merasakan gembira
Perasaan ikut hidup yang ditujukan terhadap kelompak dan masyarakat ,disebut perasaan
social ,sedangkan perasaan ikut hidup yang ditunjukan pada satu orang disebut :
PERASAAN SIMPHATIS
6. Perasaan religius ( perasaan metafisik atau absolute )
Adalah perasaan yang berhubungan dengan tuhan
Misalnya saja : tawakal ,percaya rendah diri ,depensi /ketergantungan kepada Nya
,penyesalan dan lain-lain
Perasaan =-perasaan religios itu di golongkan dengan peristiwa psikis yang paling mulia
dan luhur.biasanya bisa dijadikan landasan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang nobel
sangat mulia
Perasaan yang religius juga memberikan rasa bahagia yang paling dalam persaaan sperti
ini berlangsung kepada setiap insan dan tidak bergantung pada satu keyakinan agama
apapun juga baik yang percaya pada tuhan ataupun yang percaya pda atheis

7
Pemilihan pola hidup religius ini merupakan keputusan pribadi yang paling asasi .dan
memberikan kekuatan dalam menghadapi semua badai taufan kehidupan.maka dalam
kehidupan religius ini tidak bergantung pada tingkat kepribadian manusia baik pada
bangsa yang mempunyai kebudayaan yang sangat tinggi dan sangat modern .maupun pada
bangsa-bangsa primitive
Pendidikan perasaan itu cepat sekali menyebar dan menular .guru mempunyai dasar
sterreiming dasar yang riang gembira ,memiliki banyak humor dan simpatik akan
memberikan dasar pengaruh pendidikan yang menguntungkan .sebaliknya pesimisme
surkaisme ( sindiran tajam yang kasar ) ,ungkapan-ungkapan yang egoistis akan ,irono
( sidiran halus ) semuanya memberi pengaruh yang buruk dan mengesakan hati
Menyangkut perasaan inderawi seperti panas ,dingin sejuk sedap perlu dilakukan
pembiasan atau pengerasan demi penembengan kepribadian misalnya membiasakan diri
untuk tidak mudah tersinggung ,tidak membesar-besarkan perkara
Di sekolah dan dirumah harus ditumbuhkan perasaan intelektual yang mengubah
kesenangan belajar .maka seni mengajar dan mendidik itu sebagian besar adalah berupa
usah untuk memupuk perasaan intelektual ini dalam perasaan intelektual ini merupakan
rasa respek atau hormat terhadap rasa seni-seni atau karya sebuah seniman
Perasaan anak –anak sekolah sampai usia 12 tahun belum berkembang sepenuhnya .pada
usia 16 tahun itu pada umumnya belum berkembang .khususnya perasan untuk
membedakan hal-hal yang baik atau buruk anak-anak usia itu pada umunya terlalu
membanggakan kekuatan jasmaninya .dan kurang memperhatikan perkembangan perasaan
Pertimbangan moral susilanya sebagian besar bergantung pada simpati dan antipatinya
terhadap oang dewasa dan tidak lupa kami nyatakan di sini ,bahwa ganguan yang serius
dan kronis pada kehidupan perasaan bisa mengakibatkan timbulnya tingkah laku abnormal
dan neurotis atau gejala neurosa

Anda mungkin juga menyukai