Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Emosi merupakan suatu kondisi biologis, psikologis, fisiologis dan
serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi bersifat lebih intens
dibandingkan perasaan, sehingga perubahan jasmanilah yang ditimbulkan
oleh emosi lebih jelas dibandingkan perasaan. Emosi juga merupakan
sebuah perasaan yang menunjukkan suasana batin yang lebih tenang ibarat
hembusan angin sepoi-sepoi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja teori-teori emosi ?
2. Bagaimana kondisi yang sehat itu ?
3. Apasaja klasifikasi emosi ?
4. Apasaja jenis-jenis emosi ?
C. Tujuan
1. Mengetahui teori-teori emosi
2. Mengetahui kondisi emosi yang sehat
3. Mengetahui klasifikasi emosi
4. Mengetahui janis-jenis emosi

1
2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori-Teori Emosi

Defenisi emosi menurut ( kampos, 2004; sarni dkk 2006 ) dalam buku
santrock mengatakan bahwa emosi adalah perasaan atau afeksi yang timbul ketika
seseorang sedang berada dalam suatu keadaan atau suatu interaksi yang dianggap
penting olehnya.

1. Teori emosi James-Lange

Teori ini disebut setelah dua orang yaitu william james dariamerika
serikat dan carl lange dari denmark. Carl lange (dalam sarlito,2000:85-86)
mengemukakan bahwa emosi identik dengan perubahan-perubahan dalam sistem
peredaran darah pendapat ini kemudian dikembangkan oleh james dengan
mengatakan bahwa emosi adalah hasil persepsi seseorang terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi pada tubuh sebagai respon terhadap rangsangan-
rangsangan yang datang dari luar. Contoh: yang barang kali lebih jelas dan boleh
jadi masuk akal tentang teori james-lange ini dijelaskan oleh atkinson et al.
(1981:83) sebagai berikut :

Bila anda tiba-tiba terjerembab di tangga secara otomatis anda akan


berpegangan pada pegengan tangga sebelum anda sempat menyadari adanya rasa
takut. Setelah saat kritis itu berlalu, emosi anda akan terasa dengan adanya
persepsi terhadap jantung yang berdebar keras, napas yang terengah-engah dan
perasaan lemas atau gematar pada tangan atau kaki. Karena perasaan takut terjadi
seetelah respon badani, situasi semacam itu membuat teori james-lange masuk
akal.

Dapat disimpulkan bahwa teori james-lange menempatkan aspek


persepsi terhadap respon fisiologis yang terjadi ketika ada rangsangan datang
sebagai pemicu emosi yang dialami oleh manusia.

2
3

2. Teori Canon-Bard

Teori canon-bard hendak menjelaskan bahwa persepsi terhadapa objek


yang dapat menimbulkan emosi diproses secara simultan oleh dua, “instansi,”
yakni sistem syaraf otonom dan cerebral portex.

3. Teori Schachter-Singer

Teori ini sering pula disebut sebagai two-factor theory of emotion,


karena teori ini didasarkan pada dua hal yang terjadi, yakni perubahan psiologi
dan interpretasi kognitif. Bootzin et al. (1986:296) menulis : “two-factor theory
of emotion post two lates that labelingn of an emotion is based ased on a
physiological change plus a cognitive interpretation of that changes “ (teori emosi
two-factor menyebutkan bahwa penamaan meosi berdasarkan pada perubahan
fisiologis berikut interpretasi kofnitif dari perubahan itu)”.

B. Kondisi Fisik yang Sehat

Sehat secara emosional meliputi keadaan seseorang secara umum dan


secara psikologis, termasuk didalamnya bagaimana perasan kita terhadap diri
sendiri seberapa besar kualitas dalam diri seseorang untuk membuat keputusan
berdasarkan campuran dari perasaan, pikiran, dan perilaku saat-saat kritis
emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengepresikan

Misalnya takut, gembira, kuatir, dan sebagainya kesehatan emosional


orang ditandai oleh kenyamanan dan penerimaan perasaan.

1. Emosi yang mendalam ( misalnya sangat marah atau sangat takut,


menyebabkan aktifitas sangat tinggi sehingga seluruh tubuh aktif dan
dalam keadaan seperti ini sukar menentukan apakah seseorang sedang
takut atau marah.
2. Satu oarang dapat menghayati satu macam emosi dengan berbagai cara
misalnya kalau marah ia gemetar di tempat, teatpi lain kali ia memaki-
maki atau mungkin lari.

3
4

3. Nama yang umumnya diberikan kepada berbagai jenis emosi biasanya


didasarakan pada sifat rangsangannya, bukan pada keadaan emosinya
sendiri, jadi takut adalah emosi yang timbul dalam suatu keadaan
berbahaya.
4. Pengenalan emosi secara subjektif dan intospekti, sukar dilakukan karena
selalu saja ada pengaruh dari lingkungan.

C. Klasifikasi Emosi
1. Emosi Primer

Yang termasuk emosi primer ialah :

a. Terkejut
b. Tertarik
c. Senang
d. Marah
e. Sedih
f. Takut
g. Jijik

Semua emosi ini muncul pada usia 6 bulan pertama.

2. Emosi yang disadari

Yang memerlukan kognisi, terutama kesadaran diri. Yang teramsuk


jenis emosi adalah empati, cemburu, kebinguangan yang muncul pada satau
setengah tahun pertama (setelah timbulnya kesadaran diri), selain itu ada juga
bangga, malu, dan rasa bersalah yang mulai muncul pada dua setengah tahun
pertama dalam mengembangkan set kedua dari emosi yang disadari ini (biasanya
disebut emosi evaluatif yang disaari) anak-anak memperoleh dan dapat
menggunakan standar dan aturan sosial untuk mengevaluasi perilaku mereka.

4
5

3. Emosi yang berhubungan dengan stimulasi sensor

Emosi yang berkaitan dengan rangsangan sensorik adalah mereka


yang lebih jelas berkaitan dengan rangsangan indra menyenangkan dan tidak
menyenangkan oleh benda-benda. Stimulasi mungkin rngan atau intens. Emosi
yang dihasilkan cenderung diarahkan menuju objek positif atau negativ
(krech,1969:526). Dalam klasifikasi emosi yang berkaitan dengan rangsangan
sensorik terdapat 3 emosi yaitu rasa sakit, rasa jijik, dan kenikmatan.

4. Emosi yang berhubungan dengan penilaian diri sendiri

Menurut krech (1969:528). Perasaan keberhasilan dan kegagalan, rasa


malu, bangga, bersalah, dan penyesalan adalah emosi yang harus dilakukan
dengan persepsi seseorang dari perilaku sendiri dalam kaitannya dengan berbagai
standar penting sebuah perilaku.

D. Jenis-Jenis Emosi

Jenis-jenis gangguan emosi, antara lain:

1. Gangguan kecemasan

Kecemasan adalah emosi yang ditandai dengan perasaan bahaya,


ketegangan dan distress yang diantisipasikan oleh syestem saraf parasintetik.

Bentuk gangguan kecemasan, antara lain:

a. Phobia

Siti Meitchati (1983:22) adalah ketakutan yang tidak terkendalikan,


tidak normal terhadap suatu hal atau kejadian tanpa diketahui penyebabnya.

b. Panic

Merupakan serangan yang datangnya mendadak, tidak dapat


dijelaskan dan tidak dapat dikendalikan.

5
6

c. Obsesif-komplusif

Seseorang dinyatakan mengalami gangguan ini bila sangat dikuasai


oleh obsesi (gangguan pikiran terus-menerus atau bayangan yang tidak
diinginkan) dan kompilsif (desakan yang tidak tertahan untuk melakukan tindakan
atau ritual tertentu)

d. Frustasi

Keadaan emosional yang timbul, manakala terdapat halangan dalam


usaha untuk mencapai sesuatu.

e. Konflik

Terdapat dua atau lebih kebutuhan harapan, keinginkan dan tujuan


yang tidak bersesuaian dan menyebabkan salah satu organis merasa ditarik kearah
dua jurusan yang berbeda sekaligus menimbulkan perasan tidak enak.

2. Gangguan Afektif

Merupakan gangguan afeksi atau suasana hati. Bentuk gangguan


afektif antara lain:

a. Depresi

Merupakan respon normal terhadap berbagai stress kehidupan.

b. Stress

Pandjin Anaroga (1992:108) stress adalah suatu bentuk tanggapan


seseorang baik secara fisik maupun mental terhadap suatu lingkungan yang
dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam.

6
7

c. Gangguan Disasosiatif

Gangguan yang mencangkup beberapa kumpulan gejala dengan ciri-


ciri perubahan kesadaran terutama daya ingat yang semakin melemah.

Bentuk gangguan disasosiatif, antara lain:

a. Amnesia

Keadaan diman seseorang akan lupa segala informasi pada dirinya.

b. Figure

Hampir sama dengan amnesia, bedanya adalah penderita akan merasa


seolah-olah ia telah pindah ke lingkungan baru dan memulai kehidupan baru.

3. Gangguan Skizofrenia

Indikator premorbid (prasakit) skizovenia antara lain ketidakmampuan


seseorang mengekspresikan emosi: wajah dingin, jarang senyum dan wajah acuh
tak acuh.

7
8

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Emosi merupakan suatu kondisi biologis, psikologis, fisiologis, dan
serangkaian kecenderungan untuk bertindak yang bersifat lebih intens
dibandingkan dengan perasaan, sehingga perubahan jasmanilah yang
ditimbulkan oleh emosi lebih jelas dibandingkan perasaan.
Ada beberapa teori yang menggambarkan tentang emosi, yaitu teori emosi
dua-faktor, teori emosi james-lange, teori “emergency” cannon,
Sehat secara emotional meliputi keadaan seseorang secara umum dan
secara psikologis, termasuk didalamnya bagaimana perasaan kita terhadap
diri sendiri seberapa besar kualitas hubungan kita dengan lingkungan dan
kemampuan kita untuk mengendalikan perasaan kita serta emosional dan
klasifikasi emosi terdiri atas emosi dasar dan emosi yang berhubungan
dengan sensor stimulasi.
B. Saran
Demikian materi yang dapat penusun paparkan, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, karena keterbatasan pengetahuan
dan kurangnya rujukan tentang judul makalah ini.
Penyusun berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi kesempurnaan
makalah ini dan penyusunan makalah-makalah berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penyusun dan juga para pembaca yang budiman.

8
9

DAFTAR RUJUKAN

Hude, M. Darwis.2006. Emosi: Penjelajahan Religio-Psikologis Tentang Emosi

Manusia di dalam Al- Quran. Jakarta: Erlangga.

Santrock, W. John. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Shabrinavasthi. 2017. Klasifikasi Emosi Tokoh Utama Erika Dalam Roman Die

Klavierspielerin Karya Elfriede Jelinek. Pendidikan Bahsa Jerman.

Fakultasbahasa dan seni. Universitas Negeri Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai