Anda di halaman 1dari 40

MAKALAH

BOTANI TINGKAT TINGGI

Anak Kelas Dialypetalae (Bangsa : Parietales, Guttiferales, Malvales, Geraniales)

Disusun oleh Ahmadin NIM. 0905015050

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2012

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb. Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya jualah akhirnya penulis bisa menyelesaikan makalah Botani Tingkat Tinggi tentang Anak Kelas Dialypetalae . Penulis juga berharap dengan adanya makalah ini, mahasiswa dapat lebih memahami tentang anak kelas Dialypetalae agar dapat memudahkan dalam mengikuti materi selanjutnya pada mata kuliah Botani Tingkat Tinggi. Penulis sadar di dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan mengarah kepada perbaikan makalah ini di masa mendatang. Kiranya mudah-mudahan makalah ini kelak dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri dan pada semua pihak yang kelak akan memerlukannya. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Samarinda, 24 Maret 2012

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1 1. Latar Belakang ................................................................................................ 1 2. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2 3. Tujuan Penulisan............................................................................................. 3 4. Manfaat Penulisan........................................................................................... 3 BAB 2 PEMBAHASAN ...................................................................................... 4 1. Bangsa Parietales (Cistales) ........................................................................... 4 2. Bangsa Guttiferales (Clusiales) ....................................................................... 18 3. Bangsa Malvales (Columniferae) .................................................................... 23 4. Bangsa Geraniales (Gruinales) ........................................................................ 29 BAB 3 PENUTUP................................................................................................ 36 1. Kesimpulan .................................................................................................... 36 2. Saran .............................................................................................................. 36 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 37

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Tumbuhan berbiji belah (atau tumbuhan berkeping biji dua atau dikotil) adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama: memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon). Daun lembaga ini terbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua. Secara klasik, tumbuhan berbunga dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu tumbuhan berkeping biji dua dan tumbuhan berkeping biji tunggal (monokotil). Sejumlah sistem klasifikasi tumbuhan yang berpengaruh, seperti sistem Takhtajan dan sistem Cronquist mengakui kelompok ini sebagai takson dan menamakannya kelas Magnoliopsida. Nama ini dibentuk dengan menggantikan akhiran -aceae dalam nama Magnoliaceae dengan akhiran -opsida (Pasal 16 dalam ICBN). Kelas Magnoliopsida dipakai sebagai nama takson bagi semua tumbuhan berbunga bukan monokotil. Magnoliopsida adalah nama yang dipakai untuk menggantikan nama yang dipakai sistem klasifikasi yang lebih lama, kelas Dicotyledoneae (kelas "tumbuhan berdaun lembaga dua" atau "tumbuhan dikotil"). Tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) Tumbuh-tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini meliputi terna, semak-semak, perdu maupun pohon-pohon yang mempunyai ciri-ciri morfologi mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga (berbiji belah) dan akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang khusus,akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok (akar tunggang) yang bercabang-cabang dan membentuk sistem akar tunggang,atang berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas,uduk daun biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang saja berseling, daun tunggal atau majemuk, seringkali disertai oleh daun-daun penumpu, jarang mempunyai pelepah, helaian daun bertulang menyirip

atau menjari,pada cabang-cabang ke samping seringkali terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak lurus pada bidang median di kanan kiri cabang tersebut,serta bunga bersifat di-, tetra-, atau pentamer.sedangkan ciri anatominya yaitu,baik akar maupun batang mempunyai kambium, hingga akar dan batangnya memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder, pada akar sifat radial berkas pengangkutnya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal, serta pada batang berkas pengangkutan tersusun dalam lingkaran dengan xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah luar, di antaranya terdapat kambium, jadi berkas pengangkutannya bersifat kolateral terbuka, kadang-kadang bikolateral.

2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana ciri morfologi tumbuhan yang termasuk dalam bangsa Parietales (Cistales) ? 2. Bagaimana ciri morfologi tumbuhan yang termasuk dalam bangsa Guttiferales (Clusiales) ? 3. Bagaimana ciri morfologi tumbuhan yang termasuk dalam bangsa Malvales (Columniferae)? 4. Bagaimana ciri morfologi tumbuhan yang termasuk dalam bangsa Geraniales (Gruinales) ?

3. Tujuan Penulisan Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui ciri-ciri tumbuhan yang termasuk dalam bangsa Parietales (Cistales). 2. Untuk mengetahui ciri tumbuhan yang termasuk dalam bangsa Guttiferales (Clusiales) 3. Untuk mengetahui ciri tumbuhan yang termasuk dalam bangsa Malvales (Columniferae)

4. Untuk mengetahui ciri tumbuhan yang termasuk dala bangsa Geraniales (Gruinales)

4. Manfaat Penulisan Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai sumber informasi bagi para pembaca bagi mahasiswa dalam pemahaman mata kuliah Botani Tingkat Tinggi terutama pada pokok pembahasan tu buhan dikotil.

BAB II PEMBAHASAN

Anak kelas Dialypetalae meliputi terna, semak, perdu, dan pohon-pohon yang sesuai dengan namanya sebagai ciri utamanya mempunyai bunga yang segera dapat menarik perhatian dan pada ummnya menunjukkan adanya hiasan bunga ganda dan jelas dapat dibedakan mahkota dan kelopak. 1. Bangsa Parietales (Cystales) Terna atau tumbuhan berkayu dengan daun-daun yang berhadapan atau tersebar, kebanyakan mempunyai daun penumpu. Bunga sebagian besar banci, mempunyai kelopak dan mahkota yang berbilangan 5. benang sari sama banyaknya dengan jumlah daun mahkota atau lebih banyak. Bakal buah kebanyakan menumpang, kadang-kadang tenggelam, biasanya beruang 1 dengan 3 papan biji pada dindingnya, kadang-kadang beruang lebih dari 1. a. Suku Cistaceae Terna atau semak-semak dengan daun-daun tunggal yang duduknya berhadapan, daun dengan rambut kelenjar yang menghasilkan minyak atsiri, rambut sering kali berbentuk bintang. Bunga banci, aktinomorf, terpisah-pisah atau tersusun dalam rangkaian yang bersifat simos. Daun kelopak 3-5, daun mahkota sampai 5 atau tidak terdapat, biasanya lekas gugur. Benang sari banyak, bakal buah menumpang, beruang 1 dengan 310 tembuni pada dindingnya, tembuni sering menjorok ke dalam hingga merupakan sekat-sekat yang tidak sempurna dan bakal buah menjadi seakan-akan terbagi dalam beberapa ruang. Pada tiap tembuni terdapat 1banyak bakal biji, masing-masing dengan dua integumen. Buahnya buah kendaga yang membuka dengan membelah ruang, mulai dari ujung ke pangkal. Biji dengan endosperm, lembaga bengkok, terpilin atau terlipat. Suku ini meliputi sekitar 175 jenis, terbagi dalam 8 marga, tersebar di daerah-daerah iklim sedang, banyak pula di daerah Laut Tengah. Contohcontoh : Cistus ladaniferus, Cistus polymorphus, penghasil renin.

Helianthemum nummularium, Helianthemum kahiricum. Crocanthemum canadense. Fumana vulgaris.

Gambar Citus loretii b. Suku Bixaceae Pohon atau perdu, daun tunggal bertulang daun menjari yang duduknya tersebar, mempunyai daun penumpu. Bunga besar membentuk rangkaian berupa malai, banci, aktinomorf. Daun kelopak 5, daun mahkota 5, benang sari banyak. Bakal buah menumpang, beruang 1 dengan 2 tembuni pada dindingnya, pada tiap tembuni terdapat banyak bakal biji, masing-masing dengan 2 integumen, tangkai putik 1. buahnya buah kendaga, membuka dengan 2 katup diantara tembuni. Biji dengan kulit luar berdaging berwarna merah, mempunyai endosperm, lembaga besar dengan daun lembaga yang lebar dan melengkung pada ujungnya.Ordo ini hanya terdiri atas 1 suku Bixa yang monotipik, asli Amerika tropik. Bixa orellana, sering dipiara sebagai tanaman hias, dari bijinya diperoleh zat warna merah (kesumba) yang antara lain berguna untuk mewarnai bahan makanan (mentega, keju). Daunnya (folia bixae) berguna dalam obat-obatan.

Gambar Bunga dan buah Bixa orellana b. Suku Tamaricaceae Terna, semak, atau pohon dengan cabang-cabang yang langsing dengan daun-daun tunggal kecil seperti sisik, duduknya tersebar, tanpa daun penumpu. Bunga kecil berpisah-pisah atau membentuk rangkaian berupa bulir atau tandan, kebanyakan banci, aktinomorf. Daun kelopak 46, tidak runtuh, bebas atau berlekatan pada pangkalnya. Daun mahkota sama banyaknya dengan daun kelopak, bebas atau hampir bebas. Benang sari sama banyaknya dengan jumlah daun mahkota atau 2 kali lipat, atau bergerombol-gerombol. Dasar bunga rata, membentuk suatu cakram. Bakal buah menumpang, beruang1, dengan 2-5 tangkai putik, 2-5 tembuni pada dindingnya, pada masing-masing tembuni melekat banyak bakal biji, tiap bakal biji mempunyai 2 integumen. Buahnya buah kendaga, biji berambut, tanpa atau dengan endosperm, lembaga lurus. Suku ini mencakup 100 jenis yang terbagi dalam 4 marga, terutama tersebar di daerah iklim sedang dan subtropika di belahan bumi utara, banyak diantaranya bersifat halofit. Contoh : Tamarixtetandra.

Gambar Tamarix tetandra c. Suku Frankeniaceae Terna atau semak-semak kecil, daun kecil, berhadapan, tanpa daun penumpu. Bunga banci, aktinomorf, kelopak berlekuk 4-6, daun mahkota 4-6, berkuku, disebelah dalam mempunyai bagian tambahan seperti sisik, yang kadang-kadang berlekatan. Benang sari 4-6 atau banyak, tangkai sari bebas atau berlekatan pada pangkalnya, kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membujur. Bakal buah menumpang, beruang 1 dengan 2-3 tembuni pada dindingnya, tiap tembuni dengan 3-banyak bakal biji, masing-masing mempunyai dua integumen. Tangkai putik bebas. Buahnya buah kendaga yang membuka dengan membelah ruang, diselubungi oleh kelopak yang tidak gugur. Biji dengan endosperm, lembaga lurus. Frankeniaceae merupakan suatu suku yang anggotanya mempunyai tempat-tempat dengan kaddar garam yang tinggi (halofit) oleh karena itu sebagian besar merupakan penghuni daerah-daerah tepi pantai atau padang rumput yang kering. Seluruhnya meliputi sekitar 640 jenis yang terbagi dalam 4 marga. Contoh : Frankenia grandiflora.

Gambar Frankenia grandiflora d. Suku Elatinaceae Terna atau semak-semak kecil, daun tunggal, berhadapan atau berkarang, masing-masing mempunyai sepasang daun penumpu. Bunga kecil, dalam ketiak daun, membentuk rangkaian yang bersifat simos, banci, aktinomorf. Kelopak dengan 2-6, tidak gugur. Benang sari sama banyaknya dengan mahkota atau 2x lipat, bebas, kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membujur. Bakal buah menumpang. Beruang 2-6, tiap ruang berisi banyak bakal biji disudut-sudutnya, masing-masing bakal biji mempunyai dua integumen. Buahnya buah kendaga yang bila masak membuka menurut sekat-sekatnya. Biji dengan sedikit atau tanpa endosperm. Lembaga lurus atau bengkok dengan daun lembaga yang pendek. Suku ini meliputi sekitar 40 jenis, terbagi dalam 2 marga anggotaanggotanya merupakan penghuni daerah-daerah iklim sedang, subtropika, sampai ke daerah tropika, jadi sedikit banyak bersifat kosmopolit. Contohcontoh: Elatine hexandra, elatine americana, elatine alsinastrum.

Gambar Elatine hexandra e. Suku Violaceae Terna atau tumbuhan berkayu, kaddang-kadang berupa liana, umumnya menahun. Daun tunggal, duduk tersebar, kebanyakan

mempunyai daun penumpu. Bunga banci atau tunggal, aktinomorf atau zigomorf. Daun kelopak 5, kebanyakan bebes, tidak gugur. Daun mahkota 5, tidak sama bentuk dan ukurannya, yang paling bawah yang paling besar dan biasanya bertaji. Benang sari 5, berseling dengan daun-daun mahkota, tangkai sari pendek, kepala sari tegak, menghadap ke dalam. Putik dengan 1 tangkai putik yang kadang-kadang terbelah, bakal buah menumpang, beruang 1 dengan 3-5 tembuni pada dindingnya, bakal biji banyak, anatrop, masing-masing dengan dua integumen. Buahnya buah kendaga atau buah buni, bila masak membuka dengan membelah ruang. Biji dengan endosperm, lembaga lurus. Suku ini mencakup 800an jenis, terbagi dalam 16 marga, merupakan penghuni daerah beriklim sedang sampai daerah tropika. Contoh-contoh : Viola odorata, Viola tricholor, Viola papilionaceae.

Gambar Viola tricholor f. Suku Canellaceae Pohon dengan daun tunggal yang duduknya tersebar, tanpa daun penumpu, berbau sedap (aromatic) karena adanya sel-sel minyak atsiri dalam batang dan daun-daunnya. Bunga banci, aktinomorf. Daun kelopak 3, daun mahkota 4-12, bebas atau berlekatan. Benang sari sampai 20 atau kurang, tangkai putik berlekatan menjadi suatu buluh. Putink dengan tangkai putik yang tebal pendek, bakal buah menumpang, beruang 1 dengan 2-5 tembuni pada dindingnya, pada tiap tembuni terdapat 2-banyak bakal biji, masing-masing dengan 2 integumen. Buahnya buah buni, berisi 2-banyak biji. Biji dengan endosperm berminyak atau berdaging, lembaga lurus atau hampir lurus. Warga suku ini dikenal sebagai keningar hutan, hanya terdiri atas 9 jenis yang terbagi dalam 5 warga, hampir semua terdapat di Amerika tropika. Contoh : Canella winterana atau Canella alba yang berguna dalam obatobatan.

Gambar Canella winterana g. Suku Flacourtiaceae Semak atau pohon berbatang kayu, daun tunggal, seringkali berlekuk, duduk tersebar atau berhadapan, kadang-kadang mempunyai daun penumpu kecil yang lekas gugur. Bunga umumnya banci, jarang berkelamin tunggal, aktinomorf, mempunyai dasar bunga yang membesar dengan suatu cakram, kebanyakan tersusun dalam rangkaian yang bersifat simos, dalam ketiak-ketiak daun atau pada ujung batang dan cabang. Daun kelopak 2-15, kadang-kadang sukar dibedakan dari daun mahkotanya. Daun mahkota biasanya sama banyaknya dengan daun kelopak, besar, kecil, atau tidak ada, disebelah dalam pangkalnya dengan atau tanpa sisik. Benang sari banyak. Bakal buah menumpang, beruang 1 dengan 2-10 tembuni pada dindingnya jarang mempunyai lebih dari 1 ruang. Bakal biji banyak, masing-masing dengan dua integumen. Buahnya buah buni, atau buah kendaga, kadang-kadang amat besar. Biji kadang-kadang dengan salut biji, endosperm berdaging, lembaga sedang, daun lembaga kadangkadang lebar. Suku ini meliputi sekitar 800 jenis yang terbagi dalam 80 marga, yang menghuni daerah-daerah tropika.contoh : Flacourtia rukam, Flacourtia indica (saradan), buahnya dapat dimakan, Flacourtia inermis (lobi-lobi) sering dibuat sirup. Pangium edule (pucung,keluak), bijinya melalui pembenaman dalam tanah menghasilkan

keluak yang banyak digunakan sebagai bumbu masak (pindang, rawon), daunnya sering digunakan sebagai racun ikan.

Gambar Flacourtia rukam h. Suku Turneracea Terna anual atau perenial, dapat juga berupa semak atau pohon berkayu, daun tunggal, tersebar, dengan atau tanpa penumpu. Bunga banci, aktinomorf, sering mempunyai 2 lingkaran daun pelindung, terpisah-pisah atau tersusun dalam berkas-berkas, yang diketiak daun sering tampak seakan-akan muncul dari tangkai daun. Kelopak, mahkota, dan benang sari masing-masing 5, benang sari berseling dengan daun mahkota. Putik dengan 3 tangkai putik, bakal buah menumpan, beruang 1, dengan 3 tembuni pada dindingnya, masing-masing dengan 3 sampai banyak bakal biji yang mempunyai 3 katup yang membuka dengan membelah ruang. Biji bersalut dengan endosperm berdaging dan lembaga yang lurus. Suku ini mencakup kira-kira seratusan jenis yang terbagi dalam 7 marga. Kebanyakan dia Amerika dan Afrika. Contoh : Turnera salicifolia, penghasil herba damiana yang berguna untuk obat-obatan.

Gambar Turnera salicifolia i. Suku Passifloraceae Pohon atau semak-semak berkayu, banyak pula berupa tumbuhan memanjat yang menggunakan sulur dahan yang muncul dari ketiak daun. Daun tunggal, biasanya berlekuk menjari, jarang menyirip, seringkali mempunyai kelenjar pada tangkai daunnya, duduknya tersebar,

kebanyakan mempunyai daun penumpu yang kecil dan lekas gugur. Bunga banci, aktinomorf, kadang-kadang berkelamin tunggal. Daun kelopak 5, tidak gugur, bebas atau sebagian berlekatan. Daun mahkota juga 5, bebas atau sedikit berlekatan. Disamping mahkota terdapat mahkota-mahkota tambahan yang terdiri atas badan-badan seperti tangkai sari atau sisik-sisik atau seperti cincin yang tersusun dalam 2 lingkaran atau lebih. Benang sari 5-banyak, berlekatan pendek atau berberkas, seringkali muncul dari ginofor, mempunyai 3-5 tangkai putik yang bebas atau berlekatan dengan kepala putik berbentuk bongkol. Bakal biji banyak, pada 3-5 tembuni yang terdapat pada dinding bakal buah, masing-masing dengan 2 integumen. Buahnya berupa buah kendaga atau buah buni, tidak membuka atau membuka dengan membelah ruang melalui 3 katup. Biji dengan kulit biji bernoktah diselubungi selaput biji yang berdaging, mempunyai endosperm dengan lembaga yang lurus dan besar. Suku ini meliputi 600an jenis yang terdapat dalam kurang lebih 12 marga, kebanyakan di amerika tropik. Contoh-contoh :

Passiflora quadrangularis (markisa), tanaman hias dan dapat dimakan. Passiflora edulis (buah negri atau markisah), untuk pembuatan sirop.

Gambar Passiflora edulis

j. Suku Caricaceae Semak atau pohon kecil yang batangnya tidak berkayu, daun tunggal, berbagi atau majemuk menjari, duduknya tersebar. Biasanya terkumpul pada ujung batang atau cabang, tanpa daun penumpu. Bunga banci atau berkelamin tunggal, aktinomorf, poligam, mempunyai dasar bunga yang berbentuk seperti lonceng. Kelopak berlekuk 5 atau bertepi rata. Daun mahkota 5, pada bunga jantan berlekatan, pada bunga betina berlekatan menjadi bulu yang pendek atau bebas. Benang sari 10, tertanam pada bunganya, tangkai sari bebas atau berlekatan pada tangkainya, pada bunga jantan dengan rundimen putih atau tidak ada. Pada bunga betina tidak terdapat rundimen benang sari atau staminobium, putik dengan tangkai putik pendek, bebas atau tanpa tangkai putik, bakal buah menumpang, beruang 1, atau beruang terbagi menjadi 5 ruang oleh sekatsekat semu. Bakal biji banyak pada 3-5 tembuni yang terdapat pada dinding bakal buah, masing-masing dengan 2 integumen. Buahnya buah

buni dengan daging buah yang tebal dan lunak. Biji dengan endosperm dan lembaga yang lurus. Suku ini mencakup 45 jenis terbagi dalam 4 marga. Yang paling terkenal adalah Carica papaya. Banyak ditanam sebagai pohon buahbuahan.

Gambar Carica papaya k. Suku Loasaceae Terna atau semak, kadang-kadang berupa liana atau tumbuhan membelit, kebanyakan seluruh tubuh berambut kasar, berkait, kadangkadang berupa rambut-rambut gatal. Daun tunggal, bertepi rata atau bertoreh dengan berbagai cara, duduknya berhadapan, tanpa daun penumpu. Bunga terpisah-pisah atau tersusun dalam rangkaian yang simos atau seperti bongkol, banci, aktinomorf, dasar bunga berbentuk buluh atau kerucut sungsang. Daun kelopak 4-7, biasanya 5, bagian bawah melekat pada dasar bunga, bagian luarnya bergerigi yang kadang-kadang trputar seperti spiral, tidak gugur. Daun mahkota sama banyaknya dengan daun kelopak, bebas, berkuku, seringkali berbentuk cekung. Benang sari banyak jarang hanya sedikit (2-5), di samping itu terdapat sejumlah staminobium yang berseling dengan daun-daun mahkotanya, seringkali berubah menjadi kelenjar-kelenjar madu. Putik dengan satu tangkai putik, bakal buah tenggelam atau hampir tenggelam, beruang 1 dengan banyak atau sedikit

bakal biji pada 3-7 tembuni, masing-masing bakal biji hanya memiliki 1 integumen. Buahnya buah kendaga dengan dinding luar yang bergerigi seringkali terpilin seperti spiral. Biji seringkali kecil, dengan atau tanpa endosperm, lembaga lurus bangun garis. Suku ini meliputi sekitar 200 jenis yang terbagi dalam kurang lebih 15 marga, hampir semua penghuni benua amerika yang beriklim tropika dan subtropika, kecuali 1 marga di afrika (marga Kisenia). Contoh : Cajophora lateritia.

Gambar Cajophora lateritia

l. Suku Droseraceae Terna atau semak-semak kecil, seringkali tanpa batang yang nyata daun tunggal, tersebar atau tersusun sebagai roset akar, dalam kuncup tergulung ke dalam, padanya terdapat kelenjar-kelenjar bertangkai yang berperekat atau berambut-rambut kaku yang berguna untuk menjebak serangga tanpa daun penumpu. Bunga banci, aktinomorf, biasanya tersusun dalam rangkaian yang bersifat simos. Kelopak 4-5, sedikit, banyak berlekatan pada tangkainya, tidak gugur. Daun mahkota sama jumlahnya dengan daun kelopak, hipogin, jarang perigin. Benang sari 420, kadang-kadang hanya 5, hipogin, tangkai sari bebas, jarang berlekatan dengan tangkainya, kepala sari menghadap keluar, beruang 2, membuka dengan celah membujur. Putik dengan 3-5 tembuni pada dindingnya atau

dasarnya. Bakal biji banyak, jarang sedikit. Buahnya buah kendaga yang membuka dengan membelah ruang. Biji dengan endosperm berdaging, lembaga lurus, kecil. Suku kecil ini mencakup sekitar 90 jenis yang terbagi dalam 4 marga sebagian besar (kurang lebih 75 jenis) tergolong dalam marga Drosera. Warga suku ini bersifat kosmoplit, terutama tumbuhan di tempattempat berpasir atau berawa-rawa. Contoh : Drosera rotundifolia, terna pemakan serangga, kosmoplit.

Gambar Drosera rotundifolia

m. Suku Begoniaceae Terna atau semak kecil seringkali berbatang basah, kadang-kadang menghasilkan umbi, dengan daun tunggal asimetris sering berlekuk atau majemuk menjari, duduknya tersebar, mempunyai daun menumpu. Bunga berkelamin tunggal, berumah 1, aktimorf atau sigomorf, biasanya tersusun dalam rangkaian berupa anak payung menggarpu. Bunga jantan dengan 2 daun kelopak dan 2-6 daun mahkota, 4 sampai banyak benang sari dengan tangkai sari yang bebas atau berlekatan pada pangkalnya. Bunga betina dengan hiasan bunga seperti pada bunga jantan, staminodium kecil atau tidak ada. Putik dengan 2 -5 tangkai putik yang bebas atau berlekatan pada pangkalnya, bakal buah tenggelam bersayap beruang 3, kadang-kadang 2-6 tetapi tidak sempurna. Bakal biji banyak, masing-masing dengan 2

integumen, terdapat pada tembuni yang terbagi-bagi. Buahnya buah kendaga atau buah buni. Biji kecil, tanpa endosperm atau dengan sedikit endosperm, lembaga lurus. Suku ini mencangkup lebih dari 800 jenis hampir semua tergolong dalam marga Begonia, kebanyakan didaerah tropika. Contohnya: Begonia Rex-cultorum, Begonia Semperflorens.

Gambar Begonia Semperflorens

2. Bangsa Guttiferales (Clusiales) Sebagian besar berupa semak, perdu atau pohon dengan batang berkayu, daun tunggal berhadapan, dengan atau tanpa daun penumpu. Bunga hampir selalu banci, dengan kelopak dan daun-daun mahkota yang bebas, kebanyakan berbilangan 5. Benang sari sama banyaknya dengan jumlah daun mahkota, jika lebih berberkas. Putik dengan bakal buah yang menumpang. Biji dengan endosperm yang tidak mengandung zat tepung. Dari segi anatomi terdapat sifat-sifat yang khas, yaitu adanya sel-sel spikula ( sel-sel yang mengandung badan-badan seperti paku atau jarumjarum kecil) dalam daging daunnya dan terdapatnya saluran-saluran atau rongga-rongga yang berisi resin terutama dalam kulit batang. Bangsa ini membawahi sejumlah suku diantaranya yaitu :

a. Suku Dilleniaceae

Semak atau pohon, sering kali berupa liana dengan daun tunggal bertepi rata atau bergigi yang duduknya tersebar atau berhadapan, ada kalanya berupa terna dengan daun-daun pada pangkal batangnya, daun penumpu tidak ada atau seperti sayap menempel pada tangkai daun. Bunganya berukuran kecil sampai sedang, banci dan kadang-kadang berkelamin tunggal. Daun kelopak 3 sampai banyak, tidak gugur. Daun mahkota 2 sampai 5, lekas gugur, biasanya berwarna putih atau kuning. Benang sari banyak . Tangkai sari bebas atau berlekatan dengan berbagai cara pada pangkalnya dan membentuk berkas-berkas. Putik terdiri atas bakal buah yang apokarp, menumpang, tiap bagian berisi 1 sampai banyak bakal biji, masing-masing dengan 2 integumen. Buah bila masak membuka menurut sisi punggung. Biji mempunyai salut, endosperm seperti daging, lembaga kecil. Suku ini meliputi 300 jenis, terbagi dalam 11 marga, terutama terdapat di daerah-daerah beriklim panas. Contohnya : Dillenia : Dillenia indica Hibbertia: Hibbertia volubilis , Hibbertia ericifolia Ouratea : Ouratea coccinea Blastemanthus : Blatemanthus gemmiflorus.

Gambar Dillenia indica

b. Suku Camelliaceae (theaceae)

Semak, perdu, atau pohon dengan daun tunggal yang tersebar tanpa daun penumpu. Bunga biasanya terpisah-pisah, jarang tersusun sebagai malai atau rangkaian yang bersifat rasemos, banci, jarang berkelamin tunggal. Daun kelopak berjumlah 4 sampai 7, daun mahkota 4 sampai banyak, kadang-kadang berdekatan pada pangkalnya. Benang sari banyak kadang-kadang bergerombol-gerombol. Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam. Buahnya buah buni atau buah kendaga yang pecah dengan membelah ruang. Biji dengan atau tanpa endosperm, lembaga lurus atau bengkok. Suku ini meliputi sekitar 400 jenis terbagi dalam lebih dari 20 marga, kebanyakan di daerah tropika dan subtropika. Contohnya : Camellia: Camellia sinensis (teh cina), Camellia assamica (teh asam) Eurya : Eurya japonica ( tanaman hias)

Camellia sinensis c. Suku Clusiaceae Kebanyakan berupa pohon, jarang berupa terna, mempunyai saluran resin atau kelenjar-kelenjar minyak. Bunga banci atau berkelamin tunggal. Kelopak dan mahkota mempunyai susunan da letak yang amat bervariasi, daun kelopak 2 sampai 6, daun mahkota sama banyaknya

dengan daun kelopak, benang sari banyak, dan sebagian bersifat mandul. Buah dengan bentuk dan struktur yang bermacam-macam, biji tanpa endosperm. Suku ini meliputi sekitar 820 jenis, tersebar di daerah tropika sampai ke daerah iklim sedang. Contohnya : Hypericum : Hypericum perforatum ( akarnya berguna dalam obat-obatan) Garcinia : Garcinia hamburyi (getahnya berguna dalam obat-obatan) Mesua : Mesua ferrea (menghasilkan sejenis kayu besi)

Gambar bunga Mesua ferrea

Gambar daun Mesua ferrea

Gambar pohon Mesua ferrea d. Suku Dipterocarpaceae Kebanyakan berupa pohon-pohon yang merupakan penyusun utama hutan-hutan tropika basah, terutama di dataran-dataran rendah di kawasan Asia Tenggara, daun tunggal, tersebar, mempunyai daun penumpu. Bunga banci, daun kelopak 5, daun mahkota 5. Benang sari 5 sampai banyak. Buah hanya berisi 1 biji, biasnaya tidak pecah bila masak. Biji tanpa endosperm. Suku ini meliputi lebih dari 300 jenis yang tebagi dalam sekitar 20 marga, merupakan penghasil utama komoditi kayu, disamping itu juga minyak lemak ( minyak tengkawang), damar, dan kamfer. Contohnya : Hopea : Hopea micrantha Dryobalanops : Dryobalanops camphora ( kamfer borneo) Shorea : Shorea leavis Isoptera : Isoptera sumatrana

Gambar Shorea leavis 3. Bangsa Malvales (Columniferae) Warga bangsa Malvales disebut juga Columniferae, mempunyai ciri khas, yaitu terdapat columna, yaitu bagian bunganya terdiri atas perlekatan bagian bawah tangkai sarinya membentuk badan yang menyelubungi putik dan bagian pangkalnya berlekatan dengan pangkal daun-daun mahkota, sehingga bila mahkota bunga ditarik keseluruhannya maka akan terlepas dari bunga bersama-sama dengan benang-benang sari dengan meninggalkan kelopak dan bakal buah saja. Tumbuhan yang tergolong bangsa ini kebanyakan berupa semak atau pohon, ada pula yang merupakan terna yang annual. Daun tunggal, tersebar, mempunyai daun penumpu. Bunga umumnya banci, aktinomorf, berbilangan 5, dengan daun-daun kelopak yang berkatup dan daun-daun mahkota seperti sirap atau genting. Benang sari banyak, tersusun dalam 2 lingkaran, yang dilingkaran luar seringkali tereduksi, yang di lingkaran dalam membentuk columna. Bakal buah menumpang, beruang 2 sampai banyak, dalam tiap ruang terdapat 1 atau banyak bakal biji yang tegak, masing-masing dengan 2 integumen. Pada bagian-bagian tertentu seperti daun dankulit batang terdapat

sel-sel atau saluran-saluran lendir, dan diluar sering terdapat rambut-rambut berbentuk bintang. Dalam bangsa ini ada beberapa suku, diantaranya adalah : a. Suku Tiliaceae Kebanyakan berupa tumbuhan berkayu. Daun tunggal kadangkadang berlekuk, mempunyai daun penumpu dan duduknya tersebar. Bunga banci, jarang berkelamin tunggal, dan aktinomorf. Daun kelopak 45, bebas atau berlekatan, tersusun seperti katup. Daun mahkota 4-5, kebanyakan bebas dengan susunan seperti katup. Benang sari umumnya banyak atau 2x jumlah daun mahkota, tidak berlekatan tapi sering tersusun dalam 5-10 berkas. Bakal buah menumpang, terdiri dari 2 sampai banyak ruang, tiap ruang dengan 1 sampai banyak bakal biji, jarang beruang 1 dengan tembuni pada dinding. Kadang-kadang bunga mempunyai pendukung putik dan benang sari (androginofor). Buah mempunyai beberapa ruang, menyerupai buah kendaga, kadang-kadang terbagi dalam beberapa bagian yang kemudian terpisah-pisah, kadang-kadang berupa buah keras dengan 1 biji. Biji mempunyai endosperm, lembaga biasanya lurus. Suku ini mencakup lrbih dari 500 jenis yang terbagi dalam lebih dari 50 marga, kebanyakan tumbuh di daerah tropika. Contoh-contoh : Tilia : T. platyphyllos dan T. cordata (daunnya berkhasiat obat) Corchorus : C. capsularis dan C. olitorius, menghasilkan serabut kulit yang digunakan untuk pembuatan karung goni. Triumfetta : T. plasa, T. tomentosa, T. rhomboidea, T. indica. Spermannia : S. Africana. Grewia : G. tomentosa, G. guazumaefolia, G. columnaris.

Gambar Corchorus olitorius

b. Suku Elaeocarpaceae Tumbuhan yang dimasukkan dalam suku ini mempunyai ciri-ciri yang serupa dengan suku Tiliaceae. Perbedaan hanya terletak pada tidak terdapatnya saluran-saluran lendir dalam jaringan tubuhnya. Berhubung karena itu, untuk sementara ini para ahli taksonomi tidak memisahkannya sebagai suku yang berdiri sendiri, tetapi disatukan dengan suku Tiliaceae. Contoh : Alaeocarpus : E. ganitrus (jenitri) dan E. grandiflorus, sering digunakan sebagai tanaman hias. Muntingia : M. calabura (talok)

Gambar Elaeocarpus ganitrus

c. Suku Sterculiaceae Pohon, semak, atau terna dengan rambut-rambut bintang atau sisik, daun tunggal bertepi rata, kadang-kadang berlekuk menjari atau majemuk, duduk daun tersebar, mempunyai daun penumpu yang lekas runtuh. Bunga biasanya banci atau berkelamin tunggal, berumah 1, aktinomorf, jarang dengan kedudukan terminal, seringkali dengan batang (kauliflor). Daun kelopak 3-5, sedikit banyak berlekatan, tersusun seperti katup, daun mahkota 5, bebas atau pada pangkal berlekatan dengan buluh yang terbentuk dari perlekata tangkai-tangkai sari, tersusun seperti genting. Benag sari seringkali tersusun dalam lebih dari 1 lingkaran, yang sebelah luar mandul, yang sebelah dalam berlekatan dengan membentuk buluh, kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membujur atau dengan liang di ujung atasnya. Bakal buah menumpang, tersusun atas 2-5, kadangkadang 10-12 daun buah, atau hanya terdiri dari 1 daun buah saja. Tiap ruang berisi 2 bakal biji atau lebih. Biji dengan endosperm berdaging atau tanpa endosperm. Lembaga lurus atau bengkok. Warga suku ini meliputi lebih dari 700 jenis terbagi dalam lebih dari 50 marga, yag tersebar di daerah tropika dan subtropika. Contoh-contoh : Sterculia : S. foetida (jangkang atau kepuh), basa yang diperoleh dari abu cangkang buahnya digunakan untuk pembuatan kue-kue Cina. Theobroma : T. cacao (coklat), dari bijinya diuat bubuk coklat dan mentega coklat. Cola : C. vera dan C. nitida, menghasilkan obat. Dombeya : D. wallichii dan D. acutangula, sebagai tanaman hias. Firmiana : F. plantanifolia, F. colorata, sebagai tanaman hias. Guazuma ulmifolia (jati belanda). Brachychiton acerifolius, sebagai tanaman hias.

Gambar Theobroma cacao d. Suku Bombacaceae Warga suku ini hampir selalu berupa pohon-pohon yang dapat menjadi tinggi besar, mempunyai sisik-sisik atau berambut bintang, daun tunggal atau majemuk menjari, duduknya tersebar dengan daun penumpu. Bunga kadang-kadang besar dan warna menarik, bunga banci, aktinomorf. Daun kelopak 4-5, biasanya berlekatan, dalam kuncup tersusun seperti terpilin ke satu arah. Benang sari sama banyaknya dengan jumlah daun mahkota dan duduk berhadapan dengan daun-daun mahkota. Bila jumlahnya besar seringkali berlekatan membentuk buluh atau tersusun dalam berkas-berkas. Kepala sari beruang 1-2 atau lebih, serbuk sari dengan permukaan yang licin. Bakal buah menumpang sampai tenggelam, beruang 2-5, tiap ruang berisi 2-banyak bakal biji. Buahnya buah kendaga, seringkali pecah dengan membelah ruang, sisi dalam kulitnya seringkali berambut. Biji dengan atau tanpa endosperm. Suku ini mencakup sekitar 140 jenis yang terbagi dalam 20 marga, terutama di daerah tropika. Contoh-contoh : Bombax (Salmalia) : B. malabaricum (S. malabarica) (randu alas, kapok hutan). Ceiba (Eriodendron) : C. pentandra (Eriondendron anfractuosum), penghasil kapok. Adansonia digitata Durio zibethinus (durian)

Gambar Durio zibethinus

e. Suku Malvaceae Terna atau semak-semak, jarang berupa pohon, seringkali dengan batang yang mempunyai serabut-serabut kulit, serta penutup permukaan organ-organ tertentu yang berupa rambut-rambut bintang atau sisik-sisik. Daun tunggal, bertepi rata atau berlekuk, kebanyakan bertulang menjari, duduknya tersebar, mempunyai daun penumpu. Bunga besar, banci, aktinomorf, daun kelopak 4-5, sedikit banyak berlekatan, dengan susunan seperti katup, disamping itu sering terdapat kelopak tambahan, daun mahkota 5, bebas satu sama lain, tetapi pada pangkal sering berlekatan dengan buluh (columna) yang merupakan perlekatan tangkai-tangkai sarinya. Benang sari banyak dengan tangkai sari yang berlekatan membentuk suatu kolom yang berongga menyelubungi putik dan pada bagian atas terbagi-bagi dalam cabang-cabang yang masing-masing mendukung kepala sari yang hanya beruang 1 dan membuka celah yang membujur, serbuk sari dengan permukaan berbenjol-benjol. Bakal buah menumpang, beruang 2 atau beruang banyak, seringkali beruang 5 dengan 1 sampai banyak bakal biji, tangkai putik sama banyaknya dengan jumlah ruang dalam bakal buah atau 2x jumlah ruang. Buahnya buah kendaga atau buah berbelah. Biji kebanyakan berupa endosperm dan lembaga yang lurus atau bengkok. Contoh-contoh :

Gossypium : Gossypium.herbaceum, Gossypium barbadense, Gossypium arboretum, Gossypium peruvianum, Gossypium hirsutum (kapas),

penghasil bahan sandang yang sangat penting. Hisbiscus rosa sinensis (kembang sepatu). Thespesia populnea (waru laut) Malvaviscus arboreus, sebagai tanaman hias.

Gambar Gossypium herbaceum 4. Bangsa Geraniales (Gruinales) Warga bangsa ini kebanyakan berupa terna atau semak-semak kecil, jarang berupa perdu atau pohon, dengan daun-daun tunggal atau majemuk tanpa kelenjar-kelenjar minyak, balsam, atau resin,tetapi sering terdapat selsel lendir, terutama pada epidermis daun, daun penumpu kadang-kadang ada, kadang-kadang tidak. Bunga berbilangan 5, daun kelopak dan daun-daun mahkota bebas, benang sari tersusun dalam 1 lingkaran atau dalam 2 lingkaran dengan benang sari dalam lingkaran yang luar berhadapan dengan daun-daun mahkota, ada pula yang benang sarinya banyak. Cakram tidak terdapat, bakal buah beruang 3-5 dengan satu beberapa bakal biji disudutsudut ruang. Biji kebanyakan tanpa endosperm, lembaga lurus. Bangsa ini mencakup beberapa suku, diantaranya : a. Suku Erythroxylaceae Semak, perdu, atau pohon dengan daun dalam daun tunggal yang duduknya tersebar , dengan 1 daun penumpu dalam ketiak yang tetap atau

2 daun penumpu diluar ketiak yang lekas runtuh. Bunga banci, aktinomorf. Kelopak bangun lonceng, berlekuk 5, tidak gugur. Mahkota terdiri atas daun mahkota yang bebas, tersusun seperti genting, sisi dalam mempunyai lidah-lidah. Benang sari 10, tersusun dalam 2 lingkaran, pada pangkal sedikit banyak berlekatan membentuk buluh, kepala sari bangun jorong, beruang 2 membuka dengan celah membujur. Bakal buah tersusun atas 3 daun buah, beruang 3 tiap ruang berisi 1-2 bakal biji. Buahnya buah batu, biji dengan endosperm, lembaga lurus. Contoh : Erythroxylon coca (koka peru), Erythroxylon novogranatense (koka jawa), penghasil obat bius kokain. Sering ditanam sebagai tanaman hias.

Gambar Erythroxylon coca b. Suku Linaceae Terna atau tumbuhan berbatang berkayu dengan daun tunggal yang duduknya tersebar atau berhadapan, dengan atau tanpa daun penumpu, bila ada sering kali menyerupai kelenjar. Bunga banci, aktinomorf, berbilangan 4-5. Kelopak terdiri atas 4-5 daun kelopak bebas, atau sebagian berlekatan pada pangkalnya. Daun mahkota bebas, sering kali berkuku, tersusun seperti genting . benang sari sama banyaknya dengan jumlah daun mahkota, kadang-kadang banyak sebagian mandul , pada pangkalnya belekatan. Kepala sari menghadap kedalam, beruang dua, membuka dengan celah membujur. Bakal buah menumpang, beruang 2-10, tiap berisi 1-2 bakal biji. Buahnya buah kendaga yang membuka dengan

membelah sekat atau buah batu. Biji pipih dengan endosperm sedikit atau banyak atau tidak ada. Lembaga lurus dengan daun lembaga yang pipih. Suku ini mencakup sekitar 300 jenis yang terbagi dalam 17 marga, dari daerah iklim sedang sampai kedaerah panas. Yang paling terkenal yaitu marga Linum yang terdiri atas sekitar 140 jenis. Contohnya : Linum usitasisimum (lena), menghasilkan serat yang digunakan untuk pembuatan bahan tekstil (kain lena) dan minyak cat untuk melukis. Linum grandiflorum, yang sangat digemari orang sebagai tanaman hias karena indahnya warna bunganya.

Gambar Linum usitatissimum c. Suku Oxalidaceae Kebanyakan berupa terna, ada pula yang berupa semak, perdu, atau bahkan berupa pohon. Daun majemuk menjari atau menyirip, kadangkadang tampak seperti daun tunggal karena adanya reduksi anak-anak daunnya,duduknya tersebar, biasanya tanpa, jarang mempunyai daun penumpu. Bunga banci, aktinomorf, sering kali ada yang tidak sempurna karena adanya reduksi daun-daun mahkotanya, biasanya terpisah-pisah, atau terangkai dalam berbagai ragam susunan, bersifat simos maupun rasemos. Kelopak bercangap atau berbagi 5, tersusun seperti genting. Daun mahkota 5, berkuku pendek, bebas atau belekatan pendek pada pangkalnya. Benang sari 10, kadang hanya 5 tetapi dapat pula sampai 15, sebagian sering tanpa kepala sari beruang 2, membuka dengan celah

membujur. Bakal buah menumpang, beruang 5, tiap ruang dengan 1banyak bakal biji.buahnya buah kendaga yang membuka dengan membelah ruang, kadang-kadang berupa buah buni. Biji seringkali mempunyai kulit biji yang elastis, dengan endosperm berdaging, lembaga lurus. Suku ini meliputi sekitar 900-an jenis, terbagi dalam 8 marga, sekitar 75% termasuk marga Oxalis. Contoh : Oxalis corniculata, Oxalis repens, Averrhoea bilimbi (belimbing wuluh).

Gambar Averrhoea bilimbi (belimbing wuluh) d. Suku Geraniceae Warga suku ini terutama terdiri atas terna anual atau semak-semak kecil, jarang berupa perdu atau pohon. Daun berlekuk, berbagi, atau mejemuk, duduknya tersebar atau berhadapan, dengan sepasang daun penumpu. Bunga banci, aktinomorf, kebanyakan berbentuk dann berwarna menarik. Kelopak tidak gugur, terdiri atas 4-5 daun kelopak, bebas atau berlekatan sampai tengah-tengah, tersusun seperti genting, jarang seperti katup, sisi punggungnya sering kali bertaji. Daun mahkota 5, jarang hanya 4, adakalanya tanpa mahkota , tersusun seperti genting, jarang terpilin. Benang sari 2-3 x jumlah daun kelopak, diantaranya ada beberapa yang tidak berkepala sari, tangkai sarinya pada pangkal sedikit banyak

berlekatan. Kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membujur. Bakal buah berlekuk 3-5, menumpang, beruang 2-5, tiap ruang dengan 1-2 bakal biji, adakalanya 2 banyak. Buahnya berlekuk, tiap lekukan berisi 1 biji, jarang lebih, bila masak terbagi dalam beberapa bagian yang masingmasing mempunyai ujung yang berparuh. Biji bergantung pada tangkai biji, mempunyai endosperm tipis atau tanpa endosperm. Lembaga lurus atau bengkok. Suku ini meliputi lebih dari 600 jenis, kira-kira separuh tergolong dalam marga Geranium dan separoh lagi dalam marga Pelargonium, sisanya terbagi dalam sekitar 9 marga, semuanya terdapat didaerah-daerah beriklim panas. Contoh : Geranium sanguineum, Geranium phaeum, Pelargonium zonale, Pelargonium peltatum.

Gambar Geranium sanguineum e. Suku Tropaeolaceae Terna sekulen, berbaring , membelit, atau memanjat, dengan tangkai daunnya, berbatang basah dengan getah cair gatal. Daun seringkali bangun perisai, tunggal atau bertoreh, duduknya tersebar, dibagian bawah seringkali berhadapan, dengan atau tanpa daun penumpu. Bunga banci zigomorf, terpisah-pisah, dalam ketiak daun. Kelopak berwarna, berbibir 2, daun kelopak seperti genting atau katup, yang disamping sering lebih besar, yang dibagian punggung bertaji (sering dianggap sebagai bagian

sumbu bunga). Daun mahkota 5, karena ada keguguran dapat berkurang sampai tinggal 2, bebas tersusun seperti genting, 2 yang dibagian atas sering kali agak berbeda dari yang lain. Benang sari 8, bebas sering bembengkok ke bawah. Kepala sari beruang 2, membuka kesamping dengan celah membujur. Bakal buah menumpang, beruang 3, tiap ruang berisi 1 biji, tangaki putik 1, diujungnya mendukung 3 kepala putik. Buahnya berbagi dalam 3 bagian masing-masing dengan 1 biji. Biji tanpa endosperm, lembaga lurus dengan daun lembaga yang berdaging. Dalam suku ini mencakup sekitar 80 jenis yang terbagi dalam 2 marga, terutama terdapat di Amerika Selatan di daerah pegunungan Andes. Contoh : Tropaeolum majus, Tropaeolum peregrinum.

Gambar Tropaeolum majus f. Suku Zygophyllaceae Terna anual atau tumbuhan berkayu berupa semak, jarang berupa pohon, cabang-cabang sering jelas berbuku-buku. Daun majemuk beranak daun 2 atau menyirip genap, jarang beranak daun 3, duduknya tersebar atau berhadapan, dengan sepasang daun penumpu yang tidak gugur, kadnag-kadang seperti duri. Bungan banci, aktinomorf atau zigomorf. Daun kelopak 5, kadang-kadang 4, bebas, jarang berlekatan dipangkalnya, tersusun seperti genting atau katup. Daun mahkota sama banyaknya dengan daun kelopak, ada kalanya tidak ada. Benang sari 8-10, kadangkadang 15, pada pangkalnya seringkali mempunyai sisik pada pangkal disebelah dalamnya. Kepala sari beruang 2, membuka dengan celah

membujur. Bakal buah menumpang, beruang 2-12, tiap ruang berisi 1banyak bakal biji. Tangkai putik 1, pendek, kepala putik sering tampak duduk pada bakal buah. Buah bermacam-macam, tidak pernah berupa buah buni, kebanyakan berupa buah kendaga atau buah berbagi. Biji dengan atau tanpa endosperm, lembaga sepanjang bijinya, lurus atau bengkok. Suku ini meliputi sekitar 250 jenis, terbagi dalam 26 marga, tersebar didaerah-daerah beriklim panas, banyak yang merupakan halofit dan xerofit.

Contoh : Guajacum offinicale, Guajacum sanctum.

Gambar Guajacum officinale

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa : a. Bangsa Parietales (Cistales) terdiri dari 14 suku diantaranya: Suku Cistaceae, Suku Bixaceae, Suku Tamaricaceae, Suku Frankeniaceae, Suku Elatinaceae, Suku Violaceae, Suku Canellaceae, Suku

Flacourtiaceae, Suku Turneraceae, Suku Passifloraceae, Suku Caricaceae, Suku Loasaceae, Suku Droseraceae, dan Suku Begoniaceae. b. Bangsa Guttiferales (Clusiales) terdiri dari 4 suku diantaranya: Suku Dilleniaceae, Suku Camelliaceae, Suku Clusiaceae, dan Suku Dipterocarpaceae. c. Bangsa Malvales (Columniferae) terdiri dari 5 suku diantaranya : Suku Tiliaceae, Suku Elaeocarpaceae, Suku Sterculiaceae, Suku Bombacaceae, dan Suku Malvaceae d. Bangsa Geraniales (Gruinales) terdiri dari 6 suku diantaranya : Suku Erythroxylaceae, Suku Linaceae, Suku Oxalidaceae, Suku

Geraniaceae, Suku Tropaeolaceae, Suku Zigo

2. Saran Bagi para pembaca makalah ini diharapkan mencari refrensi lain untuk memahami lebih dalam tentang materi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gajah Mada University Press ; Yogyakarta. http://putu-yudiarta.blogspot.com/2011/05/bangsa-malvales-ataucolumniferae.html#.T7zveWHeAgY http://id.wikipedia.org/wiki/Malvales http://indonesianorchids.wordpress.com/2011/02/25/Tumbuhan tingkat tinggi/

Anda mungkin juga menyukai