Anda di halaman 1dari 10

TENTANG TEORI DENG XIAOPING (5) Dian Su <diansu6363@yahoo.com>,in: gelora45 <gelora45@yahoogroups.

com> Tuesday, 30 August 2011 08:19:20 Tanpa teori revolusioner, tak ada gerakan revolusioner. Teori revolusioner itu adalah Marxisme. Marxisme berkembang mengikuti perkembangan sejarah. Lahirlah Leninisme, Fikiran Mao Zedong. Dan kini Tiongkok menampilkan Teori Deng Xiaoping, sebagai pemaduan Marxisme dengan praktek pembangunan sosialisme di Tiongkok, teori membangun sosialisme berkepribadian Tiongkok. Pada puncak Perang Dingin, musuh-musuh sosialisme menggelorakan gerakan evolusi damai untuk membasmi negara-negara sosialis. Uni Sovyet dan negaranegara sosialis Eropa Timur pada brantakan sesudah mencampakkan ajaran Marx tentang diktatur proletariat. Walaupun gerakan evolusi damai juga melanda Tiongkok sampai bermuara dengan Peristiwa Tian An Men yang berlumuran darah, RRT negara diktatur demokrasi rakyat Tiongkok tetap bertahan dan berjaya sampai sekarang, karena menjunjung tinggi Empat Prinsip Dasar ajaran Deng Xiaoping. Salah satu prinsip itu adalah menjunjung tinggi Marxisme-Leninisme, Fikiran Mao Zedong. Semenjak berdirinya tahun 1921, Marxisme-Leninisme adalah ideologi pembimbing PKT. Seperempat abad kemudian, setelah menyimpulkan pengalaman sejarah perjuangan rakyat Tiongkok di bawah pimpinan PKT, maka dalam Kongres Nasional ke-VII tahun 1945, PKT merobah ideologi pembimbing Partai menjadi: MarxismeLeninisme dan Fikiran Mao Zedong. Fikiran Mao Zedong adalah fikiran yang memadukan teori-teori Marxis-Leninis dengan praktek aktual revolusi Tiongkok. Ia adalah komunisme dan Marxisme dilaksanakan untuk Tiongkok. Fikiran Mao Zedong adalah perkembangan lebih lanjut dari Marxisme dalam revolusi nasional demokratis dalam sebuah negeri kolonial, semi-kolonial dan semi-feodal dalam periode sekarang. Ia adalah pernyataan terbaik dari Marxisme yang ditrapkan bagi suatu nasion. Ia tumbuh dan berkembang dalam perjuangan revolusioner berjangka panjang dari nasion Tiongkok. Ia dirumuskan liwat pelaksanaan pandanga n dunia dan pandangan sosial Marxis materialisme dialektik dan materialisme historis [Liu Shaoqi, On The Party, report on the revision of the Party Constitution, May 14, 1945, the Seventh National Congress of CPC, Foreign Languages Press, Peking, 1950, hal. 31.]

Sejarah berkembang. Ideologi pembimbing PKT juga berkembang maju. penting Teori Deng Xiaoping membangun sosialisme berkepribadian

Dalam

Kongres Nasional ke-XIV, Oktober 1992, Jiang Zemin melaporkan tentang peranan Tiongkok.Disamping Marxisme-Leninisme Fikiran Mao Zedong, Teori Deng Xiaoping dijadikan ideologi pembimbing PKT. Ideologi pembimbing ini diperkaya lagi dengan rumusan Fikiran Penting Tiga Butir Mewakili yang berarti: butir pertama, PKT harus mewakili tenaga produktif termaju, butir kedua harus mewakili arah perkembangan kebudayaan nasional yang maju, dan butir ketiga mewakili kepentingan rakyat banyak. Dalam Kongres Nasional ke-XVI tahun 2007 ideologi pembimbing ini dilengkapi lagi dengan pandangan ilmiah tentang perkembangan. Dengan demikian, dalam Konstitusi PKT hasil Kongres ke-XVI dirumuskan, bahwa ideologi pembimbing PKT adalah Marxisme-Leninisme, Fikiran Mao Zedong, Teori Deng Xiaoping, Fikiran Penting Tiga Butir Mewakili dan pandangan ilmiah tentang perkembangan. Teori Deng Xiaoping menempati kedudukan sangat penting dalam ideologi pembimbing PKT dewasa ini. Teori Deng Xiaoping dipaparkan dalam tiga jilid Kumpulan Karyanya. Teori ini meliputi pandangan dan gagasan Deng Xiaoping di bidang-bidang filsafat, politik, ekonomi, miiiter, pembangunan Partai dan kebudayaan. Salah satu gagasannya adalah Empat Prinsip Dasar. Dengan Empat Prinsip Dasar, Deng Xiaoping menjunjung tinggi Marxisme-Leninisme, Fikiran Mao Zedong. Demikian pentingnya Empat Prinsip Dasar ini, ia dicantumkan dalam Konstitusi Partai dan negara Republik Rakyat Tiongkok. Mengenai prinsip ke-empat dari Empat Prinsip Dasar, Deng Xiaoping menjelaskan sebagai berikut: 4. Harus menjunjung Marxisme Leninisme, Fikiran Mao Zedong. Keempat, kita harus menjunjung tinggi Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong.. Salah satu titik kunci perjuangan kita melawan Lin Biao dan Gerombolan Empat Orang adalah perlawanan terhadap pemalsuan-pemalsuannya, pemretelan Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong. Semenjak penghancuran Gerombolan itu, kita sudah mengembalikan sifat ilmiah dari Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong dan kegiatan kita jadi dibimbingnya. Ini adalah kemenangan gemilang bagi seluruh Partai dan rakyat. Tapi ada sementara orang berfikiran lain. Mereka secara terbuka menentang ajaran pokok Marxisme-Leninisme, atau mereka menjunjung Marxisme-Leninisme hanya dalam kata-kata sedangkan dalam perbuatan menentang Fikiran Mao Zedong, yang mewakili pengintegrasian

kebenaran universal Marxisme-Leninisme dengan praktek revolusi Tiongkok. Kita harus menentang aliran fikiran yang salah ini. Sementara kawan berkata bahwa kita harus menjunjung tinggi, Fikiran Mao Zedong yang benar, tetapi tidak Fikiran Mao Zedong yang salah. Pernyataan yang seperti ini juga adalah salah. Yang kita pakai sebagai pembimbing untuk tindakan-tindakan kita adalah inti pokok Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong, dengan kata lain, sistim ilmiah yang dibentuk oleh inti pokok itu. Jika dihubungkan pada perseorangannya, baik Marx, dan Lenin maupun Mao Zedong tidak ada yang bebas dari kesalahan ini atau itu. Tapi ini tidak termasuk dalam sistim ilmiah yang dibentuk oleh prinsip-prinsip dasar Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong. Sekarang saya ingin berbicara sedikit mengenai Fikiran Mao Zedong. Revolusi anti imperialis dan anti feodal Tiongkok sudah berlangsung dan pernah mengalami berkali-kali kegagalan yang mengerikan. Bukankah Fikiran Mao Zedong yang sudah memungkinkan rakyat Tiongkok yang kira-kira seperempat penduduk dunia mampu menemukan jalan yang benar bagi revolusinya, mencapai pembebasan seluruh negeri dalam tahun 1949, pada dasarnya menyelesaikan transformasi sosialis dalam tahun 1956? Kemenangan-kemenangan gemilang yang susul menyusul ini tidak hanya merobah nasib Tiongkok tapi juga merobah situasi dunia. Dari segi pandangan internasional, Fikiran Mao Zedong tak dapat dipisahkan dari perjuangan melawan hegemonisme; dan praktek dibawah panji-panji sosialisme adalah satu pengkhianatan yang terang-terangan prinsip-prinsip sosialis dari Partai MarxisLeninis sesudah memegang kekuasaan. Sebagaimana yang sudah saya kemukakan, di masa senja hidupnya, kawan Mao Zedong sudah merumuskan strategi pembagian tiga dunia, dan secara pribadi dia sendiri terlibat menghadapi tingkat baru hubungan-hubungan Tiongkok-Amerika dan Tiongkok-Jepang. Dengan berbuat seperti itu, dia sudah menciptakan syarat-syarat baru untuk perjuangan melawan hegemonisme dan bagi masa depan perpolitikan dunia. Sambil memimpin pelaksanaan program modernisasi kita dalam situasi internasional dewasa ini, kita tak bisa tidak mengingat akan sumbangan-sumbangan kawan Mao Zedong.. Kawan Mao Zedong, sebagaimana manusia lainnya, juga memiliki kekurangan dan berbuat salah. Tapi bagaimana bisa kesalahan-kesalahannya ini dalam kehidupannya yang termasyhur, ditempatkan setara dengan sumbangannya yang abadi bagi rakyat? Dalam menganalisa kekurangan dan kesalahannya, tentu saja kita harus mengakui tanggungjawab pribadinya, tapi yang lebih penting lagi haruslah menganalisa latar belakang sejarahnya yang rumit.. Itulah cara yang adil dan ilmiah, cara yang Marxis untuk menilai sejarah dan tokoh-tokoh sejarah. Seseorang yang

menyeleweng dari Marxisme mengenai masalah yang begitu serius akan diadili oleh Partai dan massa. Bukankah itu adalah alamiah? Fikiran Mao Zedong adalah panji dari revolusi Tiongkok. Ia adalah dan selalu akan jadi panji usaha sosialis Tiongkok dan panji usaha anti-hegemonis. Dalam mars kita maju ke depan kita akan selalu menjunjung tinggi Fikiran Mao Zedong. Usaha dan fikiran Kawan Mao Zedong bukanlah miliknya pribadi; ia adalah juga milik dari kawan-kawan seperjuangannya, dari Partai dan dari rakyat. Fikirannya adalah kristalisasi dari pengalaman perjuangan revolusioner rakyat Tiongkok selama lebih dari setengah abad. Masalahnya adalah sama dengan Karl Marx. Dalam penilaiannya mengenai Marx, Frederick Engels menyatakan bahwa adalah berkat Marx proletariat zaman sekarang menjadi sadar untuk pertama kali akan kedudukannya dan tuntutan-tuntutannya dan syarat-syarat yang diperlukan untuk pembebasannya sendiri. Apakah ini berarti bahwa sejarah dibikin oleh seorang pribadi? Sejarah adalah ciptaan rakyat, tapi ini tidak berarti akan menghalangi orang untuk menghormati seorang pribadi yang luarbiasa. Tentu saja, penghormatan ini tidak menjadi pemujaan yang membuta. Tidak ada orang yang harus dipandang bagaikan setengah Tuhan. Kesimpulannya, untuk mencapai empat modernisasi kita harus menempuh jalan sosialis, harus menjunjung diktatur proletariat, menjunjung kepemimpinan Partai Komunis dan harus menjunjung Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Zedong. Comite Central berpendapat bahwa kita harus berkali-kali menekankan pentingnya menjunjung tinggi Empat Prinsip Dasar ini, sebab sementara orang (walaupun hanya segelintir) tengah berusaha untuk merusaknya. Bagaimana pun juga usaha yang demikian tidak boleh ditoleransi. Anggota Partai, apa lagi para pekerja ideologi atau teori Partai tak boleh goyah sedikit pun mengenai pendirian dasar ini. Merusak salah satu dari Empat Prinsip Dasar berarti merusak seluruh usaha sosialisme Tiongkok, seluruh usaha untuk modernisasi. [Deng Xiaoping,Selected Works (1975-1982), -- Pilihan Karya (1975-1982), Foreign Languages Press, Beijing, First Edition, 1984, hal. 179-181].

Cina Era Deng xiaoping

RC terbentuk pada tanggal 1 Oktober 1949 setelah mengalami kekacauan

yang panjang. Saat ini RRC mencoba sistem komunis dengan inspirasi Maoisme, dan secara bertahap membuka pintu kembali dengan negara luar. Saat ini RRC yang kaya akan tenaga kerja, sumber daya alam dan bahan baku industri menjadi sasaran investasi besar-besaran Jepang, Amerika Serikat, negara-negara Eropa Barat, dan negara-negara dari seluruh dunia. Teknologi industri Cina termasuk dalam jajaran negara-negara besar dunia, mulai dari teknologi nuklir, roket, dan obat-obatan tradisional. Dahulu sebelum tahun 1990, RRC sering diisukan sebagai bahaya perdamaian di Asia dengan potensi teknologi persenjataan dan ideologi, tetapi belakangan anggapan ini berangsur hilang berkat kemampuan diplomasi dan strategi Cina yang dapat menyesuaikan dengan kecenderungan politik global. Kini pada saat pemerintahan Presiden Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao Cina memiliki pendapatan sosial bruto 1.290 USD dengan pertumbuhan ekonomi 9-10% per tahun. Pertumbuhan ekonomi ini dimulai ketika Deng Xiaopingmengeluarkan kebijakan perombakan tata ekonomi RRC. A. DENG XIAO PING SEBAGAI TOKOH REFORMASI CINA Deng Xiaoping menaiki tangga politik hingga sampai ke puncak setelah melalui jalan berliku, terjal, dan berbatu-batu. Ia pernah menjadi teman dekat Mao, tetapi juga pernah menjadi lawan politiknya yang paling dibenci. Ketika revolusi kebudayaan meletus pada tahun 1966, korban yang pertama kali terbabat adalah Deng. Sampaisampai Deng dipaksa bekerja di ladang di desa-desa pedalaman dan tidur di kandang sapi. Deng seorang komunis tulen tetapi berbeda dengan Mao. Deng tidak menganggap politik sebagai panglima. Bagi Deng, pandangan politik haruslah komunis, tetapi ekonomi tidak harus. Sebab tujuan pembangunan ekonomi Cina adalah kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Tidak peduli apakah jalan yang ditempuh untuk itu ditempuh dengan jalan kapitalis. Berkat pandangan-pandangan Deng yang kapitalis itulah reformasi ekonomi di Cina Daratan bergemuruh.

Gambar : Deng Xiaoping Sejak kanak-kanak, sekalipun ia lahir dari keluarga kaya, Deng peka terhadap penderitaan rakyat. Ia nyaris seperti budha yang sedih melihat penderitaan orang lain. Orangtuanya pernah berharap Xiansheng atau Deng kecil menjadi pendeta tetapi Deng memilih politik. Hanya saja ia politikus yang menganggap politik bukan segala-galanya. Perhatian Deng lebih pada ekonomi. Kecenderungan ekonominya memang sangat besar, samapai-sampai ia tidak peduli, apakah jalan yang ditempuh melenceng dari Marxisme-Leminimisme sehingga tidak disukai ketua Mao. Dalam membangun ekonomi Cina dia memiliki tantangan berat yang datang dari Mao Zedong. Semua jabatan baik dalam partai maupun pemerintahan ditarik. Deng menjadi sasaran hujatan dan harus diasingkan di pedalaman Nanchang. Bahkan anak lelakinya Deng Pufang, seorang mahasiswa yang cerdas mengalami siksaan yang berat. Mao memang tidak menghabisi Deng, konon Deng diselamatkan oleh sahabatnya PM Zhou Enlai yang berhasil membujuk Mao agar Deng diampuni. Lelaki kelahiran Paifangchun, propinsi Sichuan ini, awal 1960 bersama Presiden Liu Shaoqi yang berpandangan sama yaitu menciutkan anggaran Partai Komunis Cina untuk mengatasi kelaparan yang melanda rakyat. Deng dan Shaoqi bisa agak bebas mengambil kebijaksanaan karena waktu itu ia menjabat Sekjen Partai Komunis Cina sedang Liu Shaoqi adalah presiden. Namun sekapitalis atau semoderatnya Deng Xiaoping, ia masih seorang komunis yang tetap akan menegakkan komunisme dan membela ideologi tersebut. Buktinya Deng Pula yang memerintahkan tentara untuk memberantas para mahasiswa pengunjuk rasa di Tiananmen karena dianggap sudah kelewat batas dan membahayakan sendi-sendi komunisme. Orang kemudian tahu terpaksa atau tidak Deng bersekutu dengan tokohtokoh garis keras militer untuk memerangi para pengunjuk rasa yang sebagian besar mahasiswa. Para pengamat kemudian menyebut Deng seorang reformiskonservatif. Namun lepas dari kekuatan dan kelemahannya, tidak bisa dipungkiri Deng Xiaoping adalah orang besar Cina setelah Mao. Cita-citanya yang tak pernah padam adalah melihat Cina yang kaya dan makmur. Orang tidak tahu persis apakah Deng tokoh yang benar-benar moderat, yang jelas pada tahun 1970-an ia pernah

membangun dinding demokrasi. Disini rakyat boleh menyampaikan kata hati termasuk mengkritik partai dan pemerintah. Ketika kritik-kritik itu mulai menyerang dirinya, sekitar 1979, Deng memerintahkan agar para pengkritik itu ditangkap. Dinding demokrasi akhirnya tak terlihat lagi.

Gambar : Deng Xiaoping

B. REFORMASI CINA DAN PERAN DENG XIAOPING DIDALAMNYA Berakhirnya reformasi kebudayaan yang merupakan masa terkelam dalam sejarah Cina menjadi awal reformasi ekonomi Deng Xiaoping. Setelah Mao wafat pada September 1976, pemerintahan sementara dikuasai oleh Hua Guofeng. Akhirnya Deng Xiaoping kembali dipanggil untuk mengimbangi kelompok empat. Kemudian Deng bersama kelompoknya melakukan transformasi ekonomi menuju kapitalis, yang akhirnya membawa kemajuan-kemajuan bagi Cina meskipun menghadapi berbagai tantangan juga. Ada beberapa hal yang menjadi kunci keberhasilan reformasi ekonomi Cina yaitu pertama Deng melakukan reformasi secara hati-hati, bertahap, pragmatis dan kesabaran. Dalam melakukan reformasi, Cina lebih dulu meletakkan arah reformasi dan tidak terburu-buru melihat hasil. Hal ini tampak dari hasil yang baru dinikmati pada awal tahun 1990-an, padahal reformasi dimulai sejak 18 Desember 1978. Kedua keberhasilan Cina disebabkan keberhasilam dalam bidang politik, ekonomi, budaya, dan hukum. 1. Reformasi dibidang politik Dalam bidang politik, Deng berhasil mewujudkan stabilitas nasional yang penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan ekonomi, serta adanya dukungan politik terhadap kepemimpinan nasional. Keberhasilan Cina mampu menghindari benturan sejarah, dengan mengakui bahwa Cina telah tumbuh melelui tahapan revolusi, rekonstruksi, dan reformasi. Jadi Cina mengakui bahwa keberhasilan hari ini tidak lepas dari modal sejarah masa lalu. Itu sebabnya Cina mampu menempatkan pemimpin-pemimpin nasionalnya pada tempat terhormat, apapun kesalahan dan

kekeliruan yang telah dibuatnya karena jasa mereka tidak bisa dihilangkan oleh kesalahannya. Akhirnya tidak ada kebencian dan permusuhan antar generasi. 2. Reformasi dibidang ekonomi Pertumbuhan ekonomi ini dimulai ketika Den Xiaoping mengeluarkan kebijakan perombakan tata ekonomi RRC. Gagasan perombakan ini dituangkan dalam gagasan empat bentuk modernisasi RRC. Empat bentuk modernisasi ini mencakup bidang pertanian, industri, iptek, dan militer. Gagasan ini dikemukakan pada sidang pleno ketiga kongres Sentral Komite keXI Partai Komunis Cina (PKC) pada tahun 1978. Sidang ini menjadi arena kritik kesalahan-kesalahan Mao Tse Tung dalam menangani berbagai masalah, termasuk bidang ekonomi. Serangan tersebut terutama dilancarkan oleh Deng Xiaoping. Deng Xiaoping melihat pertumbuhan ekonomi negara-negara tetangga terutama Jepang dan Korea Selatan lebih maju dibandingkan dengan RRC. Sehingga memberi inspirasi bagi Deng Xiaoping untuk merekomendasikan perombakan tata ekonomi RRC. Menurut Deng Xiaoping hal ini perlu dilakukan karena kemunduran ekonomi RRC dapat memberi peluang terhadap keresahan sosial di dalam negeri, hal ini juga dapat memberi kesan dan citra negatif bagi RRC. Reformasi ekonomi dimulai di sektor pertanian. Pada tahun 1978, Deng kembali menghidupkan kebijakan sistem intensif Liu Shaoqi yang diperkenalkan pada awal tahun 1960an. Kebijakan ini termasuk pasar bebas, kepemilikan tanah pribadi, dan tanggung jawab petani dalam mengatur tanah pertanian mereka sendiri menurut kontrak penetapan quotabkeluarga setiap rumah tangga. Kebijakan ini menemukakan dua tipe kontrak yaitu
1. Baochan daohu, yang mengharuskan rumah tangga memenuhi quota negara dan keperluan wilayahnya. 2. Baogan daohu, membolehkan rumah tangga untuk memperoleh hasil produksi yang lebih setelah terlebih dahulu memenuhi kebutuhan negara dan desanya.

Pemerintahan Deng juga menghapuskan sistem komune rakyat dan diganti dengan pemerintahan administrasi setempat. Keuntungan sistem ini adalah meningkatkan semangat petani untuk bekerja lebih keras dan meningkatkan pendapatannya. Deng berhasil memperoleh dukungan dari 800 juta petani. Deng Xiaoping juga lebih mementingkan hal-hal yang tidak searah pemikiran Mao Tse Tung, seperti penekanan pentingnya pertumbuhan ekonomi, pemberian kebebasan terbatas, orientasi keuntungan material, pemekaran kembali nilai-nilai tradisional, dan konfusianisme. Langkah selanjutnya yang dilaksanakanDeng Xiaoping adalah upaya mengurangi pengaruh kebijakan Mao yang dianggap merupakan panghalang bagi kebijakan modernisasi Reformasi di Cina hanya terbatas pada reformasi ekonomi, dengan membuka ekonomi Cina dengan dunia luar, memperkenalkan ekonomi pasar, dan mengundang investor asing ke Cina. Deng Xiaoping yang juga terkenal sebagai seorang pragmatis mengajak para untuk meninggalkan sementara masalah-masalah ideologi seperti masalah pertentangan kelas, penguasaan alat-alat produksi secara ketat oleh negara, dan bentuk penerapan ideologi kaku lainnya. Di sisi lain Deng Xiaoping mendorong RRC ke arah upaya-upaya peningkatan produksi nasional meskipun perlu melakukan manajemen kapitalistik yang sangat kontradiktif dengan ideologi komunis.

Langkah ekonomi reformasi Cina diikuti dengan mengembangkan industri manufaktur, untuk memperluas dan meningkatkan usaha kecil menengah dan wiraswasta. Bukan Cuma reformasi di pedesaan, reformasi di perkotaan juga dilakukan dengan memprioritaskan untuk memperkuat perusahaan negara dengan memisahkan kepemilikan dari fungsi operasional, memperkenalkan sistem tanggung jawab kontrak perindustrian, serta perusahaan-perusahaan besar milik negara dapat dengan sukarela menjadi perusahaan bersama dengan tanggung jawab yang dibatasi. Cina memprioritaskan kepada sektor ekonomi yang dapat menghasilkan pertumbuhan yang pesat tanpa intervensi pemerintah yang besar. Cina juga membuka untuk penanaman modal asing (PMA). Untuk membawa Cina ke dalam perekonomian global, kebijakan yang diambil adalah kebijakan pintu terbuka (Kaifang Zhenzheb). Tujuan kebijakan ini adalah untuk memperlancar jalannya modernisasi melalui pengembangan teknologi dan kemampuan serta menarik para investor. Selain itu, kebijakan pintu terbuka juga menerapkan 3 cara alih teknologi yaitu joint venture counter trade dan zona eksklusif khusus. Hasilnya adalah ekspor dan produksi Cina meningkat dengan tajam dan dalam waktu yang singkat tanpa pengeluaran dana pemerintah yang besar. Reformasi ekonomi di bidang administrasi juga dilakukan bertahap dan berhasil mengatasi hiperinflasi dan depresiasi. Pemerintah juga mendirikan lembaga-lembaga yang memungkinkan untuk mengendalikan inflasi, juga pembaharuan sistem perbankan dan pengembangan pasar modal. 3. Reformasi dibidang budaya Untuk menciptakan kondisi masyarakat yang mampu mendukung reformasi ekonomi, Cina juga melakukan reformasi budaya yang dikenal dengan Liberalisasi Pikiran. Masyarakat Cina adalah masyarakat yang kokoh mempertahankan nilai-nilai tradisional, terutama pengaruh konfusianisme yang kuat pada petani-petani tradisional. Pengaruh yang kuat ini disebabkan rentang sejarah panjang, disamping Cina merupakan negara agraris dengan petani yang mencapai hampir 80% dari penduduk Cina. Reformasi ini dimaksudkan untuk menyesuaikan sisi-sisi pengaruh konfusianisme dan budaya petani tradisional yang kurang sesuai dengan semangat pembangunan Cina. Di satu sisi liberalisasi pikiran menentang konsep perekonomian terencana dan terpusat yang dianggap unggul, pengendalian badan-badan usaha oleh pemerintah serta konsep sama rata yang tidak sejalan dengan konsep laba atau bisnis. Di sisi lain, liberalisasi pikiran mendorong masyarakat Cina untuk mengaktualisasikan diri, aktualisasi diri itu merupakan sikap yang bertentangan dengan ajaran konfusianisme yang menekankan ajaran kebersamaan. Oleh sebab itu Deng mengatakan bahwa kaya adalah mulia. Selain itu, liberalisasi pikiran bertujuan untuk mengikis sikap petani tradisional yang pada umumnya cepat puas dan berpedoman bahwa hidup bukan untuk bekerja, tetapi bekerja untuk hidup sehingga kerja tidak untuk mencapai prestasi. 4. Reformasi dibidang hukum Bagi Cina yang amat penting adalah bagaimana mereka mengawali reformasi dengan penegakan hukum yang konsisten dan keteladanan poemimpin. Hukum bukan untuk dikompromikan, tetapi dilaksanakan dengan teguh. Hukum harus dipaksakan, kesadaran baru timbul yang baru kemudian menjadi kebiasaan. Hukum berlaku bagi semua, termasuk juga pemerintah-pemerintahnya.

Reviewer: ivan sujatmoko - ItemReviewed: Cina Era Deng Xiaoping

Anda mungkin juga menyukai