Anda di halaman 1dari 16

KASUS

Seorang laki-laki berusia 44 tahun pengangguran dan hidup sendiri dibawa ke ruang gawat darurat oleh polisi dan keluarganya karena memukul seorang laki-laki, tetangganya. Ia mengeluh bahwa laki-laki yang dipukulnya adalah orang yang jahat yang ingin mencelakainya. Pasien telah secara terus menerus sakit sejak usia 22 tahun. Selama tahun pertama di sekolah hukum, ia secara bertahap menjadi semakin dan semakin yakin bahwa teman-teman sekolahnya mengejek dirinya. Ia memperhatikan bahwa teman-temannya akan mendengus dan bersin apabila ia memasuki kelas. Saat seorang teman kencan wanitanya memutuskan hubungan dengan dirinya, ia percaya bahwa temannya itu telah digantikan oleh kembarannya. Prestasi akademiknya di sekolah menurun secara dramatis, dan ia diminta keluar dari sekolahnya. Riwayat prenatal pasien tidak ada masalah. Pasien tumbuh dan berkembang seperti teman-teman sebayanya. Tetapi ia lebih suka bermain sendiri, tidak memiliki teman dekat, dan tidak tertarik untuk melakukan aktivitas yang dilakukan banyak orang.Hal tersebut masih berlangsung sampai sekarang. Beberapa bulan kemudian, pasien mendapatkan pekerjaan sebagai pelayan di toko. Tetapi ia hanya bertahan selama 7 bulan. Ia mendapatkan semakin banyak isyarat yang mengalihkan perhatian dari teman kerjanya, dan ia menjadi semakin pencuriga dan menarik diri. Pada waktu itu ia pertama kali melaporkan mendengar suara-suara. Ia akhirnya dipecat dan tidak pernah bekerja sejak saat itu. Pasien tinggal sendirian, ia memasak dan membersihkan sendirian. Pasien menyatakan bahwa di kompleks rumahnya adalah pusat dari suatu system komunikasi yang besar yang melibatkan 3 jaringan televise yang besar, tetangganya, dan berates-ratus actor di lingkungan tempat tinggalnya. Terdapat kamera rahasia di dalam rumahn ya yang secara cermat memonitor semua aktivitasnya. Jika ia sedang menonton TV, tindakan kecil yang ia lakukan (missal: pergi ke kamar mandi) segera dikomentari oleh penyiar . Apabila ia pergi ke luar rumah, actor-aktor (tetangganya) semuanya telah diberitahukan untuk mengawasi dirinya, setiap orang di jalan mengawasi dirinya. Ia juga sering mendengar suara-suara yang terus-menerus mengatakan pada dirinya apa yang harus ia lakukan (missal, ketika membeli sesuatu, suara itu mengatakan barang apa yang harus ia beli). Pasien juga menceritakan, pada saat ia pergi ke toko sepatu, ia merasa bahwa pemilik toko itu sudah tahu bahwa dia akan datang dan sepatu yang akan dibelinya telah diberi paku di bawahnya. Ia merasakan semua hal tersebut adalah bagian dari percobaan yang besar untuk menemukan intelegentia superior yang dimilikinya.

Pada saat wawancara, pasien berpakaian baik, bicaranya baik dapat diarahkan.Afek sedikit menumpul. Ia pada awalnya marah karena dibawa oleh polisi. Karena pasien merasa dia tidak sakit. JAWABAN KASUS 1. Data identifikasi a. Nama: Mr. x b. Usia: 40 tahun c. Status perkawinan: tidak menikah d. Jenis kelamin: laki-laki e. Pekerjaan: pengangguran f. Agama: Islam dokter juga menanyakan, pasien datang atas keinginannya sendiri, dirujuk orang lain atau dibawa orang lain 2. Keluhan utamatingkah lakunya aneh, memukul orang tanpa sebab yang jelas (Tanya alasan ia memukul) 3. Riwayat penyakit sekarang: a. Onsetsejak usia 22 tahun b. Gejala klinis sering menyendiri suka berbicara sendiri sering mengamuk tanpa sebab c. Factor pencetusmulai tampak sejak kuliah d. Pemanfaatan waktu luanguntuk melamun e. Perkembangan/ durasiakhir-akhir ini semakin parah 4. Penyakit sebelumnya: a. Psikiatriktidak ada b. Medistidak ada yang parah, kalau sakit hanya flu biasa, tidak pernah di rawat di RS c. Riwayat penggunaan alcohol dan zat laintidak ada 5. Riwayat pribadi a. Kehamilan dan persalinan Tidak ada masalah, b. Masa anak-anak awal (sampai usia 3 th) riwayat pertumbuhan c. Masa anak-anak pertengahan (3-11 th) dan perkembangan d. Masa anak-anak akhir (pubertas-remaja) seperti sebayanya Riwayat prenatal pasien tidak ada masalah. Pasien tumbuh dan berkembang seperti teman-teman sebayanya. Tetapi ia lebih suka bermain sendiri, tidak memiliki teman dekat, dan tidak tertarik untuk melakukan aktivitas yang dilakukan banyak orang.Hal tersebut masih berlangsung sampai sekarang.

e. Masa dewasa: i. Riwayat pekerjaan Pasien pernah mendapatkan pekerjaan sebagai pelayan di toko. Tetapi ia hanya bertahan selama 7 bulan. Ia mendapatkan semakin banyak isyarat yang mengalihkan perhatian dari teman kerjanya, dan ia menjadi semakin pencuriga dan menarik diri. Pada waktu itu ia pertama kali melaporkan mendengar suara-suara. Ia akhirnya dipecat dan tidak pernah bekerja sejak saat itu ii. Riwayat perkawinan dan hubungan Belum pernah menikah. Dulu waktu kuliah pernah punya pacar. Saat seorang teman kencan wanitanya memutuskan hubungan dengan dirinya, ia percaya bahwa temannya itu telah digantikan oleh kembarannya. Sejak saat itu tidak pernah menjalin hubungan lagi dengan wanita lain. iii. Riwayat militertidak ada iv. Riwayat pendidikanpasien termasuk orang yang cerdas, selalu rangking 1 d kelasnya, dan berhasil masuk fakultas hukum universitas favorit di daerahnya. Pasien tidak mau kalah dengan temannya,dia harus selalu menjadi yang terbaik. Dia selalu menghabiskan waktunya untuk belajar. Selama tahun pertama di sekolah hukum, ia secara bertahap menjadi semakin dan semakin yakin bahwa teman-teman sekolahnya mengejek dirinya. Ia memperhatikan bahwa teman-temannya akan mendengus dan bersin apabila ia memasuki kelas. Saat seorang teman kencan wanitanya memutuskan hubungan dengan dirinya, ia percaya bahwa temannya itu telah digantikan oleh kembarannya. Prestasi akademiknya di sekolah menurun secara dramatis, dan ia diminta keluar dari sekolahnya v. Keagamaanbiasa saja vi. Aktivitas socialpasien lebih suka menyediri jadi jarang berinterksi dengan orang lain vii. Situasi hidup sekarang Pasien tinggal sendirian, ia memasak dan membersihkan sendirian. viii. Riwayat hokumgara-gara memukul tetangganya tanpa sebab, sehingga di bawa polisi ke UGD 6. Riwayat psikoseksualbiasa saja 7. Riwayat keluarga Tidak ada anggota keluarga yang berkelakuan seperti itu, tidak ada yang mengkonsumsi alcohol atau zat lain

8. Riwayat mimpi dan fantasidia sering bermimpi menakutkan (banyak orang yang ingin mencelakainya) PEMERIKSAAN STATUS MENTAL PASIEN Autoanamnesa Gambaran umum a. Penampilan: postur, ketenangan, pakaian, dandanan, rambut, kukutampak sehat, tampak sakit, agak sakit, seimbang, kelihatan tua, kelihatan muda, kusut, seperti anak-anak, kacau, cemas (tangan lembab, keringat di dahi, postur tegang, mata lebar)penampilan pasien baik, pasien berteriak-teriak karena di bawa paksa oleh polisi, tapi kemudian setelah ditenangkan,menjadi tenang b. Tingkah laku: manerisme, tiks, gerakan isyarat, stereotipik, ekopraksia, hiperaktivitas, dll. Cara berjalan, ketangkasan, kegelisahan, dan manifestasi fisik lainnya harus digambarkantidak ada gerakan-gerakan aneh, pertama datang pasien seperti menolak masuk,tetapi akhirnya mau masuk,dan duduk tenang c. Sikap terhadap pemeriksa: bekerja sama, bersahabat, penuh perhatian, tertarik, datar, merendahkan, kebingungan, apatis, bermusuhan, menyenagkan, mengelak, berlindungseperti minta perlindungan ke dokter, dapat bekerja sama apabila di Tanya oleh dokter Emosi : Afek dan Mood a. Afek: terbatas, tumpul, datar, sejalan mood, tidak sejalan mooddisimpulkan oleh pemeriksa dari ekspresi wajah pasiensedikit tumpul b. Mood: depresi, kecewa, mudah marah, cemas, marah, meluap-luap, euforik, kosong, bersalah, terpesona, sia-sia, merendahkan diri sendiri, ketakutan, labil (berubah-ubah)pasien mengatakan sukarela atau dokter meminta pasien mengatakan apa yang dirasakannyamarah c. Kesesuaian : afek sesuai/ tidak sesuai. Cotoh ketidaksesuaian afek: afek datar sambil berbicara tentang dorongan pembunuhan Pembicaraan (kualitas dan kuantitas) kualitas: berespon normal terhadap petunjuk dari wawancara, fasih, suka mengomel, cepat,lambat, ragu-ragu, emosional, dramatic, emosional berespon normal terhadap petunjuk dari wawancara kuantitas: sedikit gangguan bicara: tidak ada Gangguan persepsi a. Ilusi b. Halusinasiauditorik c. Depersonalisasi d. Derealisasi

A.

B.

C.

D.

E. Proses pikiran a. Bentuk pikir b. Arus pikir c. Isi pikir waham F. Sensorium dan kognisi a. Kesadaran: komposmentis, somnolen, stupor, koma, letargi, kewaspadaan, keadaan fuga (fugue state) b. Orientasi (tempat, waktu, personal, situasi)baik c. Daya ingat i. Tingkat daya ingat (segera, baru saja, agak lama, lama/jauh)baik ii. Gangguan daya ingat: konfabulasi, de javu, tidak ada d. Konsentrasi e. Perhatiankemampuan berhitung atau mengeja kata secara mundur, atau menyebutkan 5 benda yang dimulai huruf tertentu f. Kemampuan baca-tulispasien diminta membaca perintah dan melakukan sesuai perintah yang ditulis. Pasien diminta menulis kalimat yang sederhana tetapi lengkap g. Kemampuan visuospasialpasien diminta mencontoh gambar missal segitiga, persegi, dll h. Pikiran abstrak G. Pengendalian impuls/ instinkapakah pasien dapat mengendalikan impuls seksual, agresif, dan impuls lainnya. Biasanya dapat diperkirakan dari informasi dalam riwayat pasien sekarang dan dari perilaku yang diobservasi selama wawancara H. Pertimbangan/ pendapatapakah pasien mengerti kemungkinan akibat dari perilakunya? Dapatkah pasien memperkirakan apa yang akan dilakukannya di dalam suatu situasi khayalan? Contoh: apa yang akan dilakukan pasien jika ia mencium bau asap di dalam ruang bioskop yang penuh? I. Tilikan derajat kesadaran dan pengertian bahwa mereka sakittilikan buruk Penyangkalan penyakit sama sekali Agak menyadari bahwa mereka sakit dan membutuhkan bantuan tetapi dalam waktu yang bersamaan menyangkal penyakitnya Sadar bahwa mereka sakit tetapi melemparkan kesalahan pada orang lain Sadar bahwa penyakitnya disebabkan sesuatu yang tidak diketahui pada diri pasien Tilikan intelektual: menerima bahwa pasien sakit dan bahwa gejala atau kegagalan dalam penyesuaian social adalah disebabkan oleh perasaan irrasional atau gangguan tertentu dalam diri pasien sendiri tanpa menerapkan pengetahuan tersebut untuk pengalaman di masa depan

Tilikan emosional sesungguhnya: kesadaran emosional tentang motif dan perasaan di dalam diri pasien dan orang yang penting dalam kehidupannya, yang dapat menyebabkan perubahan dasar dalam perilaku J. Reliabilitas kesan dokter terhadap kebenaran atau kejujuran pasien. Contoh: kejujuran pasien baik. susah untuk mempercayai pasien

SIMPTOMATOLOGI I No 1. 2. Item yang dinilai 2 Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri Pemeriksaan daya ingat Daya ingat segera Tolong diingat nomor telepon saya 789756 (angka bisa diganti dengan benda atau kata) Nb: pasien disuruh mengulang angka yang telah disebutkan setelah beberapa waktu kemudian (dalam beberapa detik atau menit) Daya ingat jangka pendek Tadi pagi sarapan apa? Tadi kesini naik apa? Nb: peristiwa yang telah lewat beberapa hari atau bulan Daya ingat ingat jangka panjang Dulu SD dimana?lahir tahun berapa? Nb: peristiwa yang telah lama terjadi Pemeriksaan Konsentrasi Coba hitung mundur dari 100-7, hasilnya dikurangi 7 lagi, begitu seterusnya hingga saya bilang cukup Nb: berdasarkan tingkat pendidikan pasien SMA pasien menghitung mundur 100-7, dst SMP pasien menghitung mundur 50-5, dst SD pasien menghitung mundur 30-3, dst Bila angka tidak bisa pakai bulan atau hari Pemeriksaan Mood Bagaimana perasaan anda akhir-akhir ini? Apakah sedih? Cemas? Takut? Gamapang marah? Pemeriksaan pikiran abstrak Apakah arti peribahasa ada udang dibalik batu? Apakah arti tong kosong berbunyi nyaring? Pemeriksaan orientasi Orientasi waktu Sekarang pagi atau sore? Orientasi tempat Kita sedang dimana? Orientasi orang Nilai 1 0

3.

4.

5.

6.

7.

Siapa yang mengantar anda kemari? Siapa orang yang memeriksa pasien? Orientasi situasional Kita disini sedang apa? Pemeriksaan Tilikan Mengapa anda dibawa ke RSJ? Apakah anda meraas sakit?

SIMPTOMATOLOGI II No 1. Item yang dinilai 2 Pemeriksaan Halusinasi Akustik/Auditorik Apakah anda mendengar bisikan atau suara tetapi tidak ada orang yang berbicara didekat anda (tidak ada sumbernya) Sering? Berapa kali? (frekuensi) Mendengarnya saat apa? (dalam keadaan sadar) Suaranya didengar dimana? Ditelinga? (diterima oleh panca indra) Pemeriksaan Halusinasi Visual Apakah anda pernah melihat sesuatu yang gaib? Seperti melihat sinar, orang yang sudah meninggal, bayangan hitam? Apakah sering? Berapa kali dalam sehari? Melihatnya saat sedang apa? Apakah sekarang juga melihat? (dalam keadaan sadar, bukan mimpi saat tidur) Melihat dengan mata? Pemeriksaan Waham Curiga/rujukan/referensi Bila ada orang berkumpul, apakah anda merasa sedang mereka bicarakan? Anda yakin? Mengapa mereka membicarakan anda? (alasan realistic/tidak) Pemeriksaan Waham Kejar/Persekutorik Apakah anda merasa ada orang yang bersekongkol hendak mencelakakan anda? Anda yakin? Mengapa? (alas an yang realistic/tidak) Apakah ada yang membuntuti/ memata-matai anda? Nilai 1 0

2.

3.

4.

5.

Apakah anda merasa ada yang hendak membunuh anda? Pemeriksaan Waham Kebesaran Apakah anda keturunan raja? Raja mana? Anda yakin? Apakah anda punya keahlian tertentu yang orang lain tidak bisa? Apakah anda orang kaya? Berapa rumah anda? Anda yakin? Bagaimana caranya anda bisa kaya? Anda bekerja apa? Gajinya berapa? (realistik atau tidak) F. 20 SKIZOFRENIA

Pedoman Diagnostik PPDGJ-lll

Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas): a. - thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda ; atau - thought insertion or withdrawal = isi yang asing dan luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal); dan - thought broadcasting= isi pikiranya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya; b. - delusion of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar; atau -Delusion of influence= waham tentang dirinya diengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar,atau - delusion of passivitiy = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar; (tentang dirinya = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh / anggota gerak atau ke pikiran, tindakan, atau penginderaan khusus);

- delusional perception = pengalaman indrawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya, biasnya bersifatmistik atau mukjizat; c. Halusinasi auditorik:

suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku pasien, atau Jika ia sedang menonton TV, tindakan kecil yang ia lakukan (missal: pergi ke kamar mandi) segera dikomentari oleh penyiar sering mendengar suara-suara yang terus-menerus mengatakan pada dirinya apa yang harus ia lakukan

mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang berbicara), atau

jenis suara halusinasi lain yang berasal dan salah satu bagian tubuh.

d. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu, atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi dengan mahluk asing dan dunia lain) waham curiga/ delusion of reference: teman-teman sekolahnya mengejek dirinya. Ia memperhatikan bahwa teman-temannya akan mendengus dan bersin apabila ia memasuki kelas. Saat seorang teman kencan wanitanya memutuskan hubungan dengan dirinya, ia percaya bahwa temannya itu telah digantikan oleh kembarannya Apabila ia pergi ke luar rumah, actor-aktor (tetangganya) semuanya telah diberitahukan untuk mengawasi dirinya, setiap orang di jalan mengawasi dirinya waham kejar/ persekutorik tersistematisasi: Pasien menyatakan bahwa di kompleks rumahnya adalah pusat dari suatu system komunikasi yang besar yang melibatkan 3 jaringan televise yang besar, tetangganya, dan berates-ratus actor di lingkungan tempat tinggalnya. Terdapat kamera rahasia di dalam rumahnya yang secara cermat memonitor semua aktivitasnya

waham kebesaran: Ia merasakan semua hal tersebut adalah bagian dari percobaan yang besar untuk menemukan intelegentia superior yang dimilikinya.

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas: a. halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja, apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus; b. arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation), yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan, atau neologisme; c. perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor; d. gejala-gejala negative, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang

mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi oleh depresi atau medikasi neuroleptika;

Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik (prodromal)

Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude), dan penarikan diri secara sosial. NILAI GAF 100-91 90-81 80-71 70-61 GEJALA + (minimal) ++ (dpt diatasi) +++ (ringan menetap) GANGGUAN FUNGSI + + MASALAH -

60-51 50-41 40-31 30-21 20-11 10-1

++++ (sedang) +++++ (berat) Komunikasi baik +++++ (berat) Gangguan Komunikasi ringan +++++ (berat) Gangguan Komunikasi berat +++++ (berat) Gangguan Komunikasi berat +++++ (berat) Gangguan Komunikasi berat

++ (sedang) +++ (berat) +++ (berat) +++ (berat) +++ (berat) +++ (berat)

+ ++ (berat) ++ (berat) ++ (berat) Mencederai diri/or lain persisten

F 20.0 Skizofrenia paranoid Pedoman diagnostic Memenuhi criteria umum diagnostic skizofrenia Sebagai tambahan : halusinasi dan atau waham harus menonjol : o suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah ,atau halusinasi auditorik tanpabentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling),mendengung (humming)atau bunyi tawa (laughing) o halusinasi pembauan atau pengecapan rasa atau bersifat seksual atau lain-lain perasaan tubuh ,halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol o waham dapat berupa hampir setiap jenis ,tetapi waham dikendalikan (delusion of control),dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity (delusion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam adalah yang paling khas gangguan afektif ,dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala katatonik secara reloative tidak nyata/tidak menonjol F20.1 Skizofrenia Hebefrenik pedoman diagnostik Memenuhi criteria umum diagnostic skizofrenia

Diagnostic hebefrenia untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa muda (onset biasanya mulai 15-25 th) Kepribadian premorbid menunjukkan cirri khas menyendiri diagnosis : pemalu dan senang

(solitary) namun tidak harus demikian untuk menentukan

Untuk diagnosis

hebefrenia yang menyakinkan umumnya diperlukan

pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan lamanya untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memeang benar bertahan : perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan ,serta mennerisme ; ada kecenderungan untuk selalu menyendiri (solitary) dan perilaku menunjukkan hampa tujuan dan hampa perasaan afek pasien dangkal (shallow) dan tidak wajar (inappropriate) sering disertai oleh cekikikan (giggling) atau perasaan puas diri (self satisfied) senyum sendiri (self absorbed amiling) atau oleh sikap tinggi hati (lofty manner)tertawa menyeringai (grimaces),mannerisme,mengibuli secara bersenda gurau (pranks),keluhan hipokondriakal dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases) proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tek menentu (rambling)serta inkoheren gangguan afektif dan dorongan kehendak ,serta gangguan proses piker umumnya menonjol,Halusinasi dan waham mungkin ada tetapi biasanya tidak menonjol (fleeting and fragmentary (drive) dan delusions yang and

hallucinations).Dorongan

kehendak

bertujuan

(determination) hilang serta sasaran ditinggalkan ,sehinnga perilaku penderita memperlihatkan cirri khas ,yang perilaku tanpa tujuan (aimless)dan tanpa maksud (empty of purpose); Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buat terhadap agama ,filsafat dan tema abstrak lainnya,makin mempersukar orang memahami jalan pikeir pasien F20.2 Skizofrenia Katatonik Pedoman Diagnostik Memenuhi criteria umum diagnostic skizofrenia

Satu atau lebih dari perilaku tersebut harus mendominasi gambaran klinisnya : a. Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas spontan )atau multisme (tidak berbicara) b. Gaduh gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan ,yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal) c. Menampilkan posissi tubuh tertentu (secara sukarelamengambil dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh) d. Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap suatu perintah aatu upaya menggerakkan atau pergerakan ke arah yang berlawanan) e. Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya) f. Fleksibilitas cerea/waxy flexibilitas(mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar) dan g. Gejala-gejal lain seperti command automatism kepatuahan secara otomatis terhadap perintah dan pengulangan kata-kata serta kalimatkalimat

Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik ,diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala gejala lain Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostik untuk skizofrenia .Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak,gangguan metabolik, atau alkohol dan obat-obatan ,serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif F 20.3Skizofrenia Tak Terinci (Undiffrentiated) Pedoman diagnostic Memenuhi criteria umum diagnostic skizofrenia Memenuhi criteria atau diagnosis skizofrenia paranoid,hebenefrik atau katatonik Tidak memenuhi criteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca skizofrenia

F 20.4 Depresi Pasca-skizofrenia F 20.5 Skizofrenia Residual Pedoman dignostik: Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan , persyaratan berikut harus di penuhi semua: Gejala Negatif dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik, aktifitas menurun, afek yang menumpul, sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif, kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan, komunikasi non verbal yang buruk, seperti ekspresi muka, kontak mata, modulasi suara, dan posisi tubuh, perawatan diri, dan kinerja sosial yang buruk. Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia Tidak terdapat dementia, atau penyakit/gangguan otak organik lainnya, depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut. F20.6 Skizofrenia Simpleks Pedoman diagnostik Skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan berlahan dan progresif dari: (1) gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual tanpa didahului riwayat halusinasi waham, atau manifestasi lain dari episode psikotik. Dan (2) disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna, bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok, tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup, dan penarikan diri secara sosial. Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub type skisofrenia lainnya. F20.8 Skizofrenia Lainnya F20.9 Skizofrenia YTT

PEMERIKSAAN FISIK A. PEMERIKSAAN FISIK UMUM a. Keadaan umum b. Kesadaran c. Tanda vital d. Kepala (mata, THT) e. Thorak/ dada (jantung, paru) f. Abdomen (hepar, lien) g. Urogenital h. Ekstremitas B. PEMERIKSAAN NEUROLOGI a. Kaku kuduk b. N. cranial c. Motorik d. Sensorik e. Reflex fisiologis f. Reflex patologis PEMERIKSAAN PENUNJANG/ TAMBAHANTes psikologi/ psikiatri, EEG, EKG, Rontgen, CT scan, Lab, dll FORMULASI DIAGNOSIS (Intisari dari: pemeriksaan riwayat psikiatri, pemeriksaan status mental, PF, Pemeriksaan penunjang)

DIAGNOSIS MULTI AKSIAL Aksis I Aksis II Aksis III Aksis IV Aksis V : Gangguan Klinis Kondisi lain yg menjadi fokus perhatian klinis : Gangguan kepribadian (onset > 18 th) Retardasi Mental ( onset < 18 th) : Kondisi medik umum : Masalah psikososial dan lingkungan/stresor : Penilaian Fungsi secara global

Contoh 1: Aksis I : F20.0 SKIZOFRENIA PARANOID Aksis II : F.60.1 Gangguan Kepribadian Skizoid Aksis III : tidak ada Aksis IV : masalah pekerjaan dan keluarga Aksis V : GAF = 20 (mutakhir) GAF = 30 (saat masuk RS) GAF = 85 (taraf tertinggi tahun terakhir)

GANGGUAN KEPRIBADIAN Sifat kepribadian yang tidak fleksibel, mendarah daging/sulit dirubah dan sulit menyesuaikan diri/ maladaptive, sehingga mengakibatkan hendaya social,pekerjaan,dan penderitaan subjektif Jika tidak ada hendayatidak bisa dibilang gangguan kepribadian Gangguan kepribadianmengganggu diri sendiri dan lingkungan Mulai ada usia 18 tahunaxis II tidak ada diagnosis Kebiasaan- kebiasaan sebelum 18 tahun tetap ada sampai umur 18 tahunaxis II ada diagnosis gangguan kepribadian Jika terjadi saat umur >18 tahunsindrom klinismasuk axis I

Anda mungkin juga menyukai