Anda di halaman 1dari 2

i

RINGKASAN RANI PERMATASARI. Praktek Kerja Lapang tentang Studi Penanganan Limbah Pada Proses Pembekuan Fillet Kakap Merah (Lutjanus sanguineus) Di PT. ALAM JAYA Kawasan Rungkut Industri, Surabaya Jawa Timur (di bawah bimbingan Dr. Ir. Hartati Kartikaningsih, MS). Praktek kerja lapang ini dilaksanakan pada tanggal 3 15 September 2012, di PT. ALAM JAYA, Kawasan Rungkut Industri, Surabaya Jawa Timur. Maksud dari Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari secara langsung proses penanganan limbah pembekuan ikan kakap merah, mendapatkan pengalaman kerja, dan menambah wawasan tentang proses penanganan limbah pembekuan Ikan kakap merah di PT. ALAM JAYA, Surabaya, Jawa Timur. Tujuan dari Praktek Kerja Lapang (PKL) adalah memperoleh keterampilan yang bersifat teknik tentang proses penanganan limbah pembekuan ikan kakap merah, mengamati dan mempelajari setiap tahap dalam proses penanganan limbah pembekuan ikan kakap merah. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik pengambilan data meliputi data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi lapangan, wawancara, partisipasi langsung, dan dari studi pustaka. PT. Alam Jaya merupakan perusahaan swasta berskala besar yang menitik beratkan pada usaha produksi ikan beku untuk diekspor dan dijual pada wilayah lokal. Salah satu komoditi utamanya adalah fillet kakap merah. Limbah yang dihasilkan dari produksi fillet ikan kakap merah di PT. Alam Jaya ada dua jenis limbah yaitu limbah padat dan limbah cair. Limbah padat dihasilkan pada saat proses produksi fillet ikan kakap merah diperoleh dari tahap penyisikan, pemfiletan, trimming (penghilangan duri dan perapihan), pencucian III, pembungkusan, pembekuan, packing dan labelling, dan stuffing. Limbah padat yang dihasilkan berupa sisik, tulang ikan, duri, serpihan daging, kepala ikan, isi perut serta plastik, kardus, strapping band, dan jenis pengemas lainnya. Limbah cair dihasilkan pada saat proses produksi fillet ikan kakap merah diperoleh dari tahap penerimaan bahan baku dan sortasi, pencucian I, saat penyimpanan sementara di coolbox, penyisikkan, pencucian II, pencucian III, proses pembungkusan, penataan dalam long pan, pembekuan, serta penyimpanan beku. Limbah cair yang dihasilkan berupa darah ikan, lendir ikan, air dari es yang mencair maupun yang digunakan untuk mencuci ikan serta membersihkan lantai dan mencuci peralatan yang digunakan. Limbah lainnya yaitu limbah padat dan cair yang berasal dari kegiatan maintenance karyawan serta aktifitas karyawan (limbah domestik). Penanganan limbah padat limbah domestik yaitu dengan menampung sementara kemudian dibakar. Penanganan limbah padat yang dihasilkan PT. Alam Jaya dijual ke pembeli lokal yang meliputi sisik ikan, insang dan isi perut serta pengemas yang rusak. Limbah padat berupa kepala ikan, tulang ikan, daging dan duri trimming dipasarkan dalam bentuk beku untuk diekspor dan pasar lokal. Penanganan limbah cair yang diterapkan di PT. Alam Jaya yaitu dengan menampung di bak penampungan limbah cair sementara kemudian akan dibuang ke pusat penampungan limbah cair. Unit pengolahan limbah cair di PT. Alam Jaya dilakukan terpusat oleh pengelola kawasan Rungkut Industri. Proses pengolahannya dilakukan oleh PT. SIER (Surabaya Industry Estate Rungkut)

ii

menggunakan sistem pengolahan secara fisika-biologis tanpa menambahkan bahan kimia. Penanganan terhadap limbah padat hasil fillet ikan kakap merah disarankan untuk menyediakan tempat penampungan limbah padat sementara yang terpisah dari ruang produksi, serta terhadap limbah domestik disarankan untuk menyediakan bak khusus pembakaran limbah padat.

Anda mungkin juga menyukai