Anda di halaman 1dari 164

BUKU PANDUAN

BLOK NEOPLASMA

FACULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013

BUKU PANDUAN

BLOK NEOPLASMA
Editor:
Editor dr. Nur Hayati dr. Ikhlas Muhammad Jeni dr Indrayanti Sp.PA Dr Agus Suharto Sp.PA

Person in Charge of the Block:


dr. Agus Suharto, Sp. PA.

Departments n!ol!ed:
Histology Surgery Public Health Clinical Pathology Internal Medicine Radiology Pharmacology Neurology English

Ear, Nose & Throat Dermatology &venerology Center for Islamic Medicine Studies (PS I! Center for "amily Medicine Studies (PS !

PENGANTAR BLOK NEOPLASMA

Blok Neoplas a adalah blok dua puluh satu th !"#th$ pada tahun % kurikulu 'akultas (edokteran )M*. Blok ini terdiri dari dua

blok PB& di

odul, yaitu Modul yang +asar neoplasia

!karsinogenesis$ dan Neoplas a persiste . (egiatan bela,ar di blok ini adalah kelo pok diskusi kecil atau tutorial, kuliah, ketera pilan klinis dan praktis di laboratoriu . &i a kasus atau topik skenario dala odul ini akan dibahas oleh sis-a dala tutorial untuk .,. inggu. Skenario ini terdiri dari tu or payudara, tu or kela in /anita, tu or saluran ke ih 01enital, , tu or saluran cerna dan 2u or pernapasan di 3asilitator. +iharapkan setelah enerapkan ana sis-a akan di3asilitasi oleh e aha i odul sis-a secara ko prehensi3 akan

konsep dasar neoplas a, proses Neoplas a Pengobatan diagnostik dan Basic.

*ogyakarta No4e ber "5#6 2i Blok Neoplas a

DAFTAR ISI

Hala an uka Pengantar +a3tar Isi 2opic tree Petun,uk 2eknis +iskusi 2utorial 2u,uan instruksional skenario Re3erensi 7ad-al (egiatan 8 (uliah Ahli

Disini topic tree

AREA KOMPETENSI BLOK NEOPLASMA

Area ko petensi pada Standar (o petensi untuk +okter !S(+$ yang akan dicapai pada blok yaitu9 Area #9 (o unikasi yang e3ekti3 Area "9 ketera pilan (linis Area 69 dasar il iah pengetahuan +aerah %9 Pengelolaan Area :9 ;tika, oral, edis dan pro3esionalis e, dan kesela atan pasien asalah kesehatan edico<aspek huku

R;NCANA P;MB;&A7ARAN (=MP;2;NSI B&=( Pada akhir blok ini ahasis-a akan dapat en,elaskan konsep dasar, bela,ar il u kedokteran blok ini, ahasis-a dasar klinis dan dasar penyakit patologis pada tahun ke %. +ala A. (arakteristik Mahasis-a Mahasis-a yang terda3tar di Blok Neoplas a adalah patologis pada tahun ke%. +ala blok ini, ahasis-a tahun ke% di 'akultas e pela,ari dasar (edokteran )M*. Mereka telah bela,ar il u kedokteran dasar klinis dan dasar penyakit ereka di aksudkan untuk

e pela,ari dasar neoplasia dan neoplas a persiste

neoplasia dan neoplas a persiste B. Hasil Pe bela,aran Setelah dan enyelesaikan Blok Neoplas a, para ahasis-a akan dapat e buat diagnosis enentukan pengelolaan beberapa Neoplas a. ahasis-a akan dapat9

Pada akhir Blok Neoplas a, para ". Men,elaskan

#. Men,elaskan etiologi dan patogenesis beberapa Neoplas a yang sering dite ukan ani3estasi klinis beberapa Neoplas a 6. Melakukan ana nesis untuk beberapa Neoplas a %. Melakukan pe eriksaan 3isik untuk beberapa Neoplas a .. Menentukan pe eriksaan penun,ang perlu dilakukan untuk beberapa Neoplasia >. Me buat diagnosis banding dan diagnosis untuk beberapa Neoplas a :. Menentukan pengelolaan beberapa Neoplas a. ?. Men,elaskan prognosis beberapa.Neoplas a @. Men,elaskan epide iologi sur4eilans dari beberapa Neoplas a.

Area #. Bidang ko unikasi yang e3ekti3 #. Berko unikasi dengan pasien dan anggota nya 0 keluarganya. #.# Me bangun hubungan dengan pasien dan 0 keluarganya. Sala kepada pasien Me buat pasien erasa nya an Menun,ukkan e pati dan kepercayaan Mendengarkan secara akti3 ! penuh perhatian, dan e berikan -aktu yang cukup kepada pasien untuk engekspresikan keluhannya dan untuk engeksplorasi asalahnya$ Meringkas asalah pasien, kekha-atiran dan harapannya Selalu e bangun dan e pertahankan artabat pasien, kerahasiaan dan pri4asi Me perlakukan pasien sebagai sesa a dan e inta kesepakatannya dala enentukan terapi dan prosedur edis

#." Mengu pulkan in3or asi Ma pu enggunakan pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup dala e peroleh in3or asi !bergerak dari pertanyaan terbuka ke pertanyaan tertutup$ Me inta klari3ikasi dari pasien tentang salah satu pernyataannya yang tidak dapat di engerti dengan ,elas 1unakan penalaran klinis dala enanyakan ri-ayat penyakit sekarang, ri-ayat penyakit keluarga, dan ri-ayat penyakit dahulu Melakukan eksplorasi data secara logis dan e3isien 2idak e berikan edukasi dan pen,elasan pre atur sela a engu pulkan in3or asi #.6 Me aha i perspekti3 pasien a. Menghor ati keyakinan pasien dala segala hal yang berhubungan dengan penyakit yang dideritanya b. )ngkapkanlah kebutuhan, kekha-atiran, dan harapan pasien c. Bereaksi pro3esional untuk ekspresi e osi pasien ! arah, takut, alu, sedih, bingung, ge bira$ dan pasien dengan asalah ko unikasi isalnya tuli, bisu gangguan, psikologis d. Menanggapi secara pro3esional dengan bahasa pasien 4erbal dan non<4erbal e. 7adilah sensiti3 terhadap biologis, psikologis, sosial, 3aktor budaya dan nor a<nor a lokal dala rangka enerapkan dan e elihara terapi holistik, dan untuk e pertahankan hubungan pro3esional dokter<pasien 3. 1unakan bahasa yang sopan dan udah dipaha i !ter asuk bahasa lokal$ yang sesuai dengan usia pasien dan tingkat pendidikan, dala enga,ukan pertanyaan, eringkas in3or asi, dan en,elaskan diagnosis, penatalaksanaan yang dipilih dan prognosis #.% Berikan in3or asi dan pen,elasan a. Mengantisipasi dan engurangi ketakutan perasaan pasien dan stres sebelu pe eriksaan 3isik b. Peringatkan pasien saat pe eriksaan 3isik dan prosedur klinis dapat enyebabkan rasa sakit atau ketidaknya anan c. Beritahukan yang benar, pen,elasan yang ,elas, lengkap dan ,u,ur engenai tu,uan, , an3aat, dan risiko prosedur diagnostik dan prosedur edis !terapi, operasi, prognosis, ru,ukan$ sebelu dilakukan d. Men,a-ab pertanyaan dengan ,u,ur, dan e berikan konsultasi atau ru,ukan untuk asalah yang sulit Area "9 Area ketera pilan klinis .. Mengu pulkan dan encatat in3or asi yang akurat dan penting tentang pasien dan 0

keluarganya a. Periksalah dan ereka dengan ,elas !dengan diagra ,ika diperlukan$ keluhan, penyakit hadir, kesehatan, keluarga, dan ri-ayat lain yang rele4an >. Melakukan prosedur klinis dan laboratoriu a. Pilih prosedur klinis dan laboratoriu yang sesuai untuk asalah pasien b. Melakukan prosedur klinis dan laboratoriu yang sesuai untuk asalah pasien dan akreditasi dokter c. Melakukan pe eriksaan 3isik dengan cara yang e ini alkan rasa sakit dan ketidaknya anan bagi pasien d. Melakukan pe eriksaan 3isik yang sesuai berdasarkan asalah pasien e. Mengidenti3ikasi tanda<tanda 3isik dan ereka dengan ,elas dan benar 3. Mengidenti3ikasi, e ilih dan e utuskan prosedur laboratoriu yang tepat g. Mengidenti3ikasi tes skrining yang sesuai dengan penyakitnya Area 69 Area dasar il iah pengetahuan edis ?. Menerapkan konsep dan prinsip<prinsip il u klinis dan perilaku bio edis, dan kesehatan asyarakat, sesuai dengan pe berian pera-atan kesehatan pri er a. Men,elaskan asalah kesehatan dala hal prinsip<prinsip il u edis dasar, patogenesis dan pato3isiologi b. Men,elaskan aspek olekuler dan seluler dari asalah kesehatan, didasarkan pada pe aha an tentang ekanis e nor al tubuh anusia c. Men,elaskan 3aktor non<biologis yang e pengaruhi asalah kesehatan d. Menge bangkan strategi yang e3ekti3 untuk encegah penyebab penyakit, berdasarkan patogenesis dan pato3isiologi dan 3aktor risiko tertentu, dan e3ek dari penyakit @. Meringkas interpretasi yang tepat dari ri-ayatnya, pe eriksaan 3isik, dan tes laboratoriu a. Men,elaskan ! enggunakan pendekatan pato3isiologi atau lainnya$ data klinik dan laboratoriu untuk enentukan diagnosis b. Men,elaskan alasan untuk diagnosis dengan engacu pada kedokteran berbasis bukti Area %9 Area pengelolaan asalah kesehatan ##. Mengelola penyakit pasien, penyakit, dan asalah sebagai indi4idu secara keseluruhan, sebagai bagian dari keluarga dan asyarakat a. Mena3sirkan data klinis untuk eru uskan diagnosa se entara dan di3erensial diagnosis b. Men,elaskan penyebab, patogenesis, dan pato3isiologi penyakit c. Mengidenti3ikasi berbagai pilihan untuk pengelolaan penyakit pasien d. Me ilih dan enentukan strategi yang paling tepat untuk pengelolaan berdasarkan prinsip< prinsip kontrol kualitas, kontrol anggaran, dan an3aat pasien, kondisi dan pilihan

e. (onsultasikan seorang rekan tentang pasien ,ika perlu 3. Mengacu pada rekan sesuai dengan Standar Pelayanan Medis, baik sebelu a-al

atau setelah terapi

#". Melakukan pencegahan penyakit dan penyakit a. Mengidenti3ikasi, e berikan alasan, enerapkan dan e antau strategi pencegahan tersier yang sesuai yang berhubungan dengan, penyakit penyakit pasien atau asalahnya b. Mengidenti3ikasi, e berikan alasan, enerapkan dan e antau strategi pencegahan yang tepat sekunder yang berhubungan dengan pasien dan atau keluarganya c. Mengidenti3ikasi, e berikan alasan, enerapkan dan e antau strategi pencegahan yang sesuai pri er yang berhubungan dengan pasien dan 0 keluarganya dan asyarakat d. Mengidenti3ikasi peran keluarga pasien, peker,aan, dan lingkungan sosial sebagai 3aktor risiko untuk penyakit dan sebagai 3aktor<3aktor yang dapat e pengaruhi pencegahan penyakit e. 2a pilkan pe aha an bah-a upaya pencegahan penyakit sangat tergantung pada ker,a ti dan ker,asa a dengan pro3esi lain Area :9 &uas etika, oral, edico<aspek huku dan pro3esionalis e, dan kesela atan pasien "". Me iliki sikap pro3esional a. Berperilaku tepat, berdasarkan (ode ;tik (edokteran Indonesia b. Men,aga kerahasiaan pasien dan kepercayaan c. 2a pilkan kepercayaan dan rasa hor at dala hubungan pasien dokter d. Menun,ukkan e pati elalui pendekatan holistik e. Perti bangkan asalah keuangan dan ha batan lain untuk penyediaan layanan kesehatan, dan i plikasinya 3. Berperilaku etis dala ana,e en pasien, berdasarkan standar pro3esional g. (enali pilihan alternati3 dala enghadapi asalah etis yang sulit h. Analisa siste atis dan tetap elaksanakan etika dipilih tindakan dala ana,e en pasien "6. Berperilaku pro3esional dala beker,a sa a dengan orang lain a. Menghor ati se ua orang terlepas dari status sosialnya b. Mengakui bah-a setiap orang e iliki peran dan kontribusi dihargai terlepas dari status sosial ereka c. Berpartisipasi dala kegiatan yang e butuhkan ker,asa a dengan pro3esional kesehatan lainnya "%. Melakukan praktek edis secara tepat dala asyarakat ultikultural di Indonesia a. Menghor ati pasien dan kolega karakteristik pribadi, gaya hidup, dan budaya b. Me aha i heterogenitas persepsi karena perbedaan usia, ,enis kela in, orientasi seksual, kelo pok etnis, kecacatan, dan status sosial ekono i

C. Topik S#r!# )* K&+i!,Pr!.#ik&"C+i$i.!+ Ski++%T&#ori!+

Ar ! Ko"p # $%i

Co"p # $%i &#!"! 'SKD( Mampu mengeksploras i dan bertukar informasi secara erbal dan non! erbal dengan pasien dari segala usia" anggota keluarga" masyarakat" kolega dan profesional lainnya. an klinis berdasarkan masalah pasien dan Melakuk prosedur

Topik

AREA 1

Clinical skills

Breaking bad ne-s

AREA 2

Clinical skills

Pe eriksaan payudara, A7H!Aspirasi ,aru halus$ +an 0 pap s ear

kebutuhan" dan akreditasi dokter. AREA 3 Mengidenti3ikasi, en,elaskan, dan erencanakan pendekatan il iah untuk pe ecahan asalah kesehatan berdasarkan il u kedokteran dan kesehatan saat ini, untuk endapatkan hasil yang opti al. Mengelola asalah kesehatan pada orang, keluarga, atau asyarakat secara ko prehensi3, holistik, berkelan,utan, secara terkoordinasi dan kolaborati3 dala konteks pelayanan kesehatan pri er (uliah Praktiku 2utorial K&+i!,/
Pers#ective & Tumor $iology Definition & Nomenclature Characteristics of $enign and Malignant Tumor Clinical relevancies of s%in cancer Clinical relevancies of the head & nec% cancer Clinical relevancies of the &I tract cancer Clinical relevancies of the 'es#iratory tract cancer Clinical relevancies of the (rinary tract cancer Clinical relevancies of the 'e#roductive system cancer Clinical relevancies of the Nervous System cancer "isk #actors for Cancer Data sources and trends &eogra#hic and age distri)ution Ten )ig ran% of cancer *eredity and ac+uired #re,neo#lastic disorder -ncogenes and genes that regulate DN. re#air Cancer su##ressor genes and genes that regulate a#o#tosis Molecular $asis of multiste# carcinogenesis, and %arioty#ic changes in tumor, and the role of telomeres in cancer /iral and micro)ial carcinogenesis Chemical and radiation carcinogenesis inetics of tumor cell gro0th, tumor angio,genesis, tumor #rogression and heterogeneity, and mechanism of invasion and metastasis *isto#athology & Cyto#athology

AREA 0

(uliah 2utorial

Serologic1 tumor mar%er Physical diagnostic and )io#sy1 #rinci#le and #ractice (tumor s#ill, Sentinel )io#sy Endosco#y (gastrosco#y, colonosco#y, and )ronchosco#y! radiological diagnosis1Plain #hoto, ultrasound imaging and nuclear medicine S#ecial radiological diagnosis1 contrast #hoto, CT Scanning, M'I $asic #rinci#les of oncologic surgery $asic #rinci#le and algorithm of Chemothera#y Effects of drugs against tumor1 drug to2icity and drug resistance (rinary and male genital tumors &astrointestinal tumors "emale re#roductive system tumors $reast tumors Neuromuscular system , $one and soft tissue tumors S%in tumors and lym#homa $asic #rinci#les of oncologic surgery

Pr!.#i. / Minor Surgery AREA 1 Bersikap pro3esional dala praktek edis, dan endukung kebi,akan kesehatan serta Menerapkan prosedur kesela atan pasien (uliah Clinical Skills 2utorial
Circumcition relevancies of the Islamic Medicine Cigarrete relevancies of the Islamic Medicine

D. Pr 2!%% %%" $# Block o3 Neoplas in year % o3 PB& block curriculu in the 'aculty o3 Medicine )M*. 2his block consists o3 t-o odules, those are Basic neoplasia odule and Siste ic neoplasia odule. 2here is no pre<reAuisite to 3ollo- this block.

&earning acti4ities ust be 3ollo-ed by the students as the reAuire ents to do 3inal eBa ination. Mi$i"!+ !## $3!$. o4 #, + !r$i$) !.#i5i#* / #. &ecture 9 :.C ". 2utorial 9 :.C 6. Clinical Skill 9 #55C %. Practical in laboratory9 #55C E. T !.,i$) %#r!# )* !$3 + !r$i$) 6p ri $.

7 k1 Topi.%
Pengantar $lo% Neo#lasma Pengantar1 Pers#e%tif & $iologi Tumor ,Definisi & Nomenclature ara%teristi% Tumor 3ina% dan &anas 'elevansi %linis tumor %ulit 'elevansi %linis tumor T*T 'elevansi %linis tumor &astrointestinal 'elevansi %linis tumor system #ernafasan 'elevansi %linis tumor saluran %encing 'elevansi %linis tumor system re#rodu%si

S#r!# )i (uliah (uliah (uliah (uliah (uliah (uliah (uliah (uliah (uliah (uliah (uliah

D p!r#" $#
Pathologi Pathologi Patholog$ K%lit kelamin &'& Bedah

D&r!#io$
" " " " " " " " " " "

Bedah
Bedah O(steri ) *$naecolog$ Saraf O(steri ) *$naecolog$

Pengantar $lo% Neo#lasma

7 k2 Topi.%
'elevansi %linis tumor system saraf

'aktor Risiko (anker untuk su ber data dan tren 1eogra3is dan distribusi

S#r!# )* (uliah (uliah

D p!r#" $#
Ne%rolog$

D&r!#io$
" "

I(M

usia Sepuluh besar peringkat kanker. (eturunan dan gangguan pra<neoplastik didapat =nkogen dan gen yang engatur perbaikan +NA gen penekan (anker dan gen yang engatur apoptosis Molekul +asar perubahan karsinogenesis, dan kariotypic tahapan dala tu or, dan peran telo eres dala kanker Diral dan ikroba karsinogenesis (i ia dan (inetika radiasi karsinogenesis pertu buhan sel tu or, tu or Angio<genesis, perke bangan tu or dan heterogenitas, dan ekanis e in4asi dan etastasis
Tumor saluran %encing dan genitalia la%i,la%i Tumor &astrointestinal

(uliah (uliah

Pathologi

"

Pathologi

"

(uliah

Pathologi

"

(uliah (uliah S#r!# )* (uliah (uliah (uliah (uliah (uliah (uliah (uliah (uliah (uliah (uliah

Pathologi Pathologi

" "

7 k3 Topi.%
*isto#athology & Cyto#athology S%in tumors and lym#homa Tumors system Neuromuscular , tulang dan 4aringan luna% Tumor #ayudara Tumors sistem re#rodu%si 0anita Tumor Saluran nafas tumor sistem Endo%rin Serologi1 tumor mar%er Diagnosti% "isi% and )io#si1 #rinsi# dan #rate% (tumor s#ill, Sentinel )io#sy! Endosco#y (gastrosco#y, colonosco#y, and )ronchosco#y!

D p!r#" $#
Pathologi Pathologi Pathologi Pathologi Pathologi Pathologi Pathologi

D&r!#io$
" " " " " " " " " "

Pathologi (linik Bedah


lm% Pen$akit Dalam

7 k0

Topi.%
Prinsi# dasar )edah on%ologi

Prinsip dasar dan algorit a (e oterapi 'ar akologis aplikasi hor on pada kanker9 kanker payudara dan resistensi terhadap terapi endokrin (e oterapi agen Antineoplastik ;3ek obat terhadap tu or9 toksisitas obat dan resistensi obat Radioterapi Molekuler dan seluler tanggapan terhadap radiasi pengion, dan 3aktor<3aktor yang e pengaruhi kelangsungan hidup sel Algorit a radioterapi radiologi diagnosis9 3oto polos, pencitraan )S1 dan obat<obatan diagnosis khusus nuklir radiologi9 3oto kontras, C2 Scanning, MRI
'elevansi ro%o% dalam %edo%teran Islam 'relevansi Sunat dalam %edo%teran Islam

S#r!# )* (uliah (uliah

D p!r#" $# Bedah
lm% Pen$akit Dalam

D&r!#io$
" "

(uliah (uliah

'ar akologi Radiologi

"

(uliah

Radiologi

"

(uliah (uliah

I(M I(M

" "

7 k 821 Topi.% S#r!# )* PLENARY DISCUSSION PREPARING E9AMINATION E9AMINATION D p!r#" $# D&r!#io$

:. :!%i+i#!% 'akultas kedokteran )M* tersebut adalah 9 e iliki 3asilitas penun,ang proses bela,ar enga,ar. 'asilitas

#. 6 A phitheater untuk perkuliahan dilengkapi dengan ko puter0notebook 8 &C+ proyektor, audio recorder, internet ". #. ruang tutorial untuk diskusi kelo pok kecil dengan kapasitas #"<#. ahasis-a0ruangan, dilengkapi dengan 2D, +D+ 6. " ruangan skills lab. %. > ruang praktiku .. # &aboratoriu >. # laboratoriu :. hot<spot area G. P $i+!i!$ Penilaian enggunakan etode penilaian 3or ati3 dan su ati3. Penilaian 3or ati3 enggunakan diperoleh dari nilai harian 9 check list, u,ian tertulis, kuis, dll. Penilaian su ati3 u,ian tertulis !MCE$ and =SC;. Ni+!i !k,ir ;+ok 3i# $#&k!$ 3!ri / .5C dari MCE 65 C dari 2utorial #5 C dari kegiatan ketra pilan klinis !skills lab$ dan =SC; #5 C dari Praktiku Nilai Nilai dan responsi. e enuhi kriteria berikut 9 Mahasis-a dinyatakan lulus blok bila 3akultas In3or ation 2echnology edia player, CC2D, internet

ini al MCE adalah >5 ini al =SC; adalah >5 ini al adalah >5

Nilai akhir

H. L !r$i$) R %o&r. %

T 6# Book

SUPLEMEN B&=( N;=P&ASMA

PETUN<UK TEKNIS TUTORIAL B&=( N;=P&ASMA

+ala

odul penyakit tropis ini terdapat . skenario ter asuk # skenario in english yang ahasis-a dala inggu. kelo pok<kelo pok kecil, setiap kelo pok terdiri dari diskusi -aktu . inggu. Setiap skenario diselesaikan dengan

harus didiskusikan oleh

dua kali perte uan sela a satu sekitar #5

Mahasis-a akan dibagi dala

ahasis-a dan dibi bing oleh satu orang tutor sebagai 3asilitator. +ala

tutorial perlu ditun,uk satu orang sabagai ketua diskusi dan satu orang sebagai sekretaris, di ana keduanya akan bertugas sebagai pe i pin diskusi. (etua diskusi dan sekretaris ditun,uk secara bergiliran untuk setiap skenarionya agar se ua berlatih sebagai pe i pin dala dan tugas dengan asing< asing dala Sebelu ahasis-a e punyai kese patan diskusi. =leh karena itu perlu di3aha i dan dilaksanakan peran tutorial sehingga tercapai tu,uan pe bela,aran. e buka diskusi dengan perkenalan antara tutor enya paikan aturan ain e i pin diskusi ahasis-a. Setelah itu tutor

diskusi di ulai tutor akan

ahasis-a dan antara sesa a

dan tu,uan pe bela,aran secara singkat. (etua diskusi dibantu sekretaris

dengan dala

enggunakan : langkah atau seven jumps untuk eliputi 9

endiskusikan

asalah yang ada

skenario. Se4en ,u ps

1. M $)k+!ri4ik!%i i%#i+!, !#!& ko$% p 'Clarifying unfamiliar terms( 2. M $ #!pk!$ p r"!%!+!,!$ 'Problem definition( 3. M $)!$!+i%i% "!%!+!, 'Brainstorming( 0. M $!rik k %i"p&+!$ 3!ri +!$)k!, 3 'Analyzing the problem( 8. M $ #!pk!$ T&=&!$ B +!=!r 'Formulating learning issues( >. M $)&"p&+k!$ i$4or"!%i #!";!,!$?; +!=!r "!$3iri 'Self Study( 1. M $%i$# %i%?" $)&=i i$4or"!%i ;!r& 'Reporting( )raian engenai langkah<langkah dala se4en ,u p adalah sebagai berikut 9 ,elas atau enyebabkan ti bulnya banyak 1. M $)k+!ri4ik!%i I%#i+!, !#!& Ko$% p 'Clarifying unfamiliar terms( Istilah<istilah dala kedokteran dan tutor. 2. M $ #!pk!$ P r"!%!+!,!$ 'Problem definition( Masalah< asalah yang ada dala skenario diidenti3ikasi dan diru uskan dengan ,elas. enentukan 3. M $)!$!+i%i% M!%!+!, 3 $)!$ brainstorming Masalah< asalah yang sudah ditetapkan dianalisa dengan brainstorming, hipotesis secara u u problem( Pada langkah ini setiap anggota kelo pok dapat asalah yang ditetapkan sebagai hipotesis pada step 6. 8. M $ #!pk!$ T&=&!$ B +!=!r 'Formulating learning issues( enge ukakan pen,elasan tentati4e, enyi pulkan asalah< ekanis e, hubungan sebab akibat, dll tentang per asalahan dan dari per asalahan dala skenario. skenario yang belu interpretasi perlu ditulis dan diklari3ikasi lebih dulu dengan bantuan, ka us u u , ka us

0. M +!k&k!$ !$!+i%! + $)k!p 3!$ " $!rik K %i"p&+!$ 3!ri L!$)k!, 3 'Analyzing the

Pengetahuan atau in3or asi<in3or asi yang dibutuhkan untuk !2I($.

en,a-ab per asalahan

diru uskan dan disusun siste atis sebagai tu,uan bela,ar atau tu,uan instruksional khusus >. M $)&"p&+k!$ I$4or"!%i T!";!,!$?B +!=!r M!$3iri 'Self study( (ebutuhan pengetahuan yang ditetapkan sebagai tu,uan bela,ar untuk dicari dala bentuk bela,ar andiri elalui akses in3or asi perpustakaan, kuliah dan konsultasi pakar. 1. M $%i$# %i% ? M $)&=i I$4or"!%i B!r& 'Reporting( Mensintesis, kelo pok. Setiap skenario akan diselesaikan dala satu inggu dengan dua kali perte uan. enge4aluasi dan engu,i in3or asi baru hasil bela,ar andiri setiap anggota e ecahkan asalah elalui internet, ,urnal,

&angkah # s0d . dilaksanakan pada perte uan perta a, langkah > dilakukan di antara perte uan perta a dan kedua. &angkah : dilaksanakan pada perte uan kedua. 2utor yang bertugas sebagai 3asilitator akan ahasis-a dala ini. (etua diskusi untuk dapat (etua dapat e i pin diskusi dengan e beri kese patan setiap anggota kelo pok engingatkan bila ada anggota kelo pok yang e eriksa skretaris apakah enulis enya paikan ide dan pertanyaan, cara e ecahkan asalah tanpa harus engarahkan diskusi dan e bantu e berikan pen,elasan atau kuliah

endo inasi diskusi serta

e ancing anggota kelo pok yang pasi3 sela a proses diskusi.

engakhiri brain stor ing bila dirasa sudah cukup dan -hite board atau 3lipchart.

se ua hal yang penting sudah ditulis. (etua diskusi dibantu sekretaris yang bertugas hasil diskusi dala

Dalam diskusi tutorial perlu dimunculkan learning atmosphere disertai iklim keterbukaan dan kebersamaan yang kuat. Mahasis#a bebas mengemukakan pendapatnya tanpa kha#atir apakah pendapatnya dianggap

salah" remeh dan tidak bermutu oleh teman yang lain" karena dalam tutorial yang lebih penting adalah bagaimana mahasis#a berproses memecahkan masalah dan bukan kebenaran pemecahan masalahnya. Proses tutorial menuntut mahasis#a agar secara aktif dalam mencari informasi atau bela$ar mandiri untuk memecahkan masalah. %ela$ar mandiri dapat dilakukan dengan akses informasi baik melalui internet &$ournal ilmiah terbaru'" perpustakaan &te(t book ) laporan penelitian'" kuliah dan konsultasi pakar.

KRITERIA PENILAIAN TUTORIAL KRITERIA DEALING 7ITH 7ORK


*. Preparat ion of task

UNSATIS:ACTORY @ >0

SATIS:ACTORY >0 A >B-B

GOOD 10 A C0

Prior kno-ledge tdk ada sa a sekali Hasil bela,ar andiri tidak ada 2idak elaksanakan tugas dengan baik !pengu pulan ,urnal tdk sesuai kriteria$ Analisa sebab

P( ada tapi belu betul, perlu klari3ikasi Hasil bela,ar andiri ada, ,elas tetapi belu se purna Melaksanakan tugas dengan baik !pengu pulan ,urnal, rele4an dan 4alid$ Analisa sebab

+. ,omplet eness in performi ng task

-. %rainsto

P( ada sudah betul dan tidak berlu klari3ikasi lebih lan,ut Hasil bela,ar andiri se purna erupakan konsep sebab akibat Melaksanakan tugas dengan baik dan se purna !pengu pulan ,urnal, rele4an, 4alid dan terbaru$ Analisa sebab

rming task .. Acti e participa tion in a group /. 0eport back

akibat0clin.reasoning0pe nalaran tidak betul Blocking0 ini al 0 tidak akti3 dala diskusi Respon 0 tanggapan salah, laporan hasil bela,ar andiri salah

akibat0clin.reasoning0pe nalaran betul sebagian Ikut akti3 dala sebagian diskusi dan baik penya paian dan betul substansinya Respon 0 tanggapan betul, laporan hasil bela,ar andiri betul sebagian

akibat0clin.reasoning0p enalaran betul se ua Selalu akti3 dala seluruh proses diskusi dan baik penya paian dan betul substansinya Respon 0 tanggapan, laporan hasil bela,ar andiri se ua betul

DEALING 7ITH OTHERS


1. 2orking in a team

(er,a sa a tidak bagus, tidak e perhatikan, tidak saling erespon atau enanggapi 2idak endengarkan, berbicara sendiri0sub diskusi

(er,a sa a bagus, e perhatikan, saling erespon atau enanggapi

(er,a sa a a at bagus, selalu e perhatikan, saling erespon atau enanggapi

3. 4istenin g to others

Mendengarkan Selalu endengarkan, pendapat orang lain dan e perhatikan erespon pendapat orang lain dan selalu erespon0 enanggapi (e a puan e i pin diskusi cukup !dl hal pe erataan, enegur bl ada yang engganggu, engarahkan pada tu,uan bela,ar$ Merangku hasil diskusi !tu,uan bela,ar$ dan e buat ske a sudah betul tapi belu siste atis (e a puan e i pin diskusi bagus !dl hal pe erataan, enegur bl ada yang engganggu, engarahkan pada tu,uan bela,ar$ Merangku hasil diskusi !tu,uan bela,ar$ dan e buat ske a sudah betul dan siste atis

5. Perform ance as a chair of a group

6. Summar i7ing discussi on

2idak e punyai ke a puan e i pin diskusi !dl hal pe erataan, enegur bl ada yang engganggu, engarahkan pada tu,uan bela,ar$ 2idak a pu erangku diskusi !tu,uan bela,ar$ dan e buat ske a hasil diskusi

DEALING

7ITH ONE SEL:


*8.Dealing #ith feed back

Respon negati4e terhadap 3eedback, tidak ada peningkatan pada perte uan berikutnya **.9i ing 2idak e beri feed asukan pada back te an0pi pinan diskusi0tutor *+.:he 2idak enyadari ability to kekurangan, tidak reflect berusaha dan tidak ada perubahan perbaikan
*-.Dealing #ith appoint ment *..%eing in time

Respon positi3 terhadap 3eedback, ada peningkatan pada perte uan berikutnya Me beri asukan pada te an0pi pinan diskusi0tutor !sebagian$ Menyadari kekurangan, au berusaha dan sudah ada perubahan perbaikan Menepati ,an,i pada hasil bela,ar na pak ada perubahan perbaikan 2erla bat kurang dari atau sa a dengan #5 enit

Respon positi3 terhadap 3eedback, ada peningkatan ber akna pada perte uan berikutnya Me beri asukan pada te an0pi pinan diskusi0tutor !se ua$ Menyadari kekurangan, berusaha keras dan ada perubahan perbaikan yang ber akna Menepati ,an,i pada hasil bela,ar na pak ada perubahan perbaikan ber akna 2epat -aktu

2idak enepati ,an,i pada hasil bela,ar tidak ada perubahan perbaikan 2erla bat lebih dari #5 enit

SKENARIO TUTORIAL

Skenario 1 Seorang wanita berusia 38 tahun datang dengan suatu benjolan pada payudara kanan dan kadang terasa nyeri. Ada riwayat keluarga yang punya penyakit serupa. Pemeriksaan fisik menunjukkan suatu benjolan bulat teraba padat pada kuadran dalam atas dari payudara kanan. , berbatas tidak tegas , terfiksasi dengan jaringan diibawahnya. Tidak ada cairan dari puting dan tidak ada pembesaran kelenjar limfonodi aksila. Diskusikan kasus di atas dengan langka se!en "u#$s %

Skenario & Seorang wanita 40 tahun datang ke dokter dengan keluhan keputihan yang tak kunjung sembuh, akhir-akhir ini disertai darah terutama sehabis berhubungan badan. Dilakukan pemeriksaan inspekulo, tampak ser iks uteri berbenjol dengan ulkus,

Diskusikan kasus di atas dengan langka se!en "u#$s %

Skenario ' &aki<laki :%<tahun pensiunan datang dengan keluhan kencing berdarah +ia ,uga enderita gangguan kencing, sering buang air kecil teruta a pada ala hari, dan air kencing enetes setelah buang air kecil. +ia erasa luar biasa lelah dan kehilangan na3su akan. Pe eriksaan colok dubur engungkapkan pe besaran prostat dan teraba keras Diskusikan kasus di atas dengan langka se!en "u#$s %

S(enario ) Seorang wanita 4! tahun datang ke dokter dengan keluhan kesulitan buang air besar yang tak kunjung sembuh, akhir-akhir ini tinja disertai darah terutama ketika buang air besar. Dilakukan pemeriksaan "olok dubur, tak ditemukan kelainan,

Diskusikan kasus di atas dengan langka se!en "u#$s %

S(enario * + In Englis , A !"year"old comes to a community health center with a blocked nose, often secreting blood which sometimes comes trough throat. The symptoms are accompanied by a marble"si#ed lump on the right neck which is painless when it is pressed. The right ear sometimes bu##es and the hearing is decreased. $e is a hea%y smoker. $e e%er went to see a doctor and was gi%en antibiotic but there was no impro%ement. $e is %ery worried with his condition because he is the breadwinner in the family with & children and his wife does not work. Dis(uss t e a-o!e (ase .it t e se!en "u#$s%

REFERENCES

#. Rubin , RubinFs Pathology Clinicopathologic 'oundation o3 Medicine /illia s 8 /ilkins 8 Co, Philadelphia

;d, &ipincot

". 7uan Rosai, M+, , Acker anFs Surgical Pathology ;d MosbySt &ouis &ondon Philadelphia Sydney 2oronto 6. (atGung, B1, , Basic 8 Clinical Phar acology, ;d, %. Sabiston, , 2eBtbook o3 Surgery .. = ar Hasan (asule, "555, &ectures Isla ic Medicine, II)M >. Anthony S.'., et all,HarrisonHs Principles =3 Internal Medicine, edMc1ra-<Hill Inc Singapore :. S,ai3oellah Noer, dkk, Buku A,ar Il u Penyakit +ala , 7ilid I, Balai Penerbit '()I, 7akarta. ?. Neoplas III.etc Appleton 8 &ange, Connticut

APPENDI/
TOPIK KULIA01 PRAKTIKU21 SKILLS LAB1 SKENARIO DAN KONSULTASI A0LI3

BLOK NEOPLAS2A 4BLOK &1 TA0UN I5 1 67* 2IN88U9


A7 T'P() )*+(A$ BLOK NEOPLAS2A +BLOK &1,3 67') CREDIT UNITS +67* 2IN88U,
No NAME O# LEC&+"E" Department , Elearning.-/ D%ration &OP C O# LEC&+"E Pengantar $lo% Neo#lasma Pengantar1 Pers#e%tif & $iologi Tumor ,Definisi & Nomenclature ara%teristi% Tumor 3ina% dan &anas 'elevansi %linis tumor %ulit 'elevansi %linis tumor T*T 'elevansi %linis tumor &astrointestinal 'elevansi %linis tumor system #ernafasan 'elevansi %linis tumor saluran %encing 'elevansi %linis tumor system re#rodu%si 'elevansi %linis tumor system saraf A. General Comprehension 56 dr6 .gus Suharto, S#P. 76 dr6 .gus Suharto, S#P. Patholog$ 86 96 :6 ;6 <6 ?6 @6 5A6 dr6.gus Suharto S#6P. dr6 *6'i%yanto S# , M6 es dr6 $am)ang (4i 3o%o, S#6T*T Prof6 dr6 Mari4ata, S#6$6Digest6 dr6 =usri>al, S#6P6 dr6 Danarto, S#6$6(rol6 dr6 .lfaina, S#6-6&6 dr6 Tri Bahyuliati, S#S Patholog$ Dermato ) !enerolog$ EN& S%rger$

Internal Medicine
S%rger$ O(steri ) *$naecolog$ Ne%rolog$

B. Epidemiology of Cancer 56 dr Titi% *idayati M6 es P%(lic 'ealth Patholog$ -

76

dr6 .gus Suharto, S#P.

'aktor Risiko (anker untuk su ber data dan tren 1eogra3is dan distribusi usia Sepuluh besar peringkat kanker. (eturunan dan gangguan pra< neoplastik didapat =nkogen dan gen yang engatur perbaikan +NA gen penekan (anker dan gen yang engatur apoptosis Molekul +asar perubahan karsinogenesis, dan kariotypic tahapan dala tu or, dan peran

C. Pathobiology and Pathology of Cancer 56 Dr6 dr6 *ari4adi S#6P.( ! Patholog$ -

telo eres dala


76 Dr6 dr6 *ari4adi S#6P.( ! Patholog$ -

kanker

Diral dan ikroba karsinogenesis (i ia dan (inetika radiasi karsinogenesis pertu buhan sel tu or, tu or Angio<genesis, perke bangan tu or dan heterogenitas, dan ekanis e in4asi dan etastasis

D. Pathology of tumors 56 76 86 96 :6 ;6 <6 ?6 dr6 .gus Suharto, S#P. dr6 Indrayanti S#6 P. dr6 6 Indrayanti, S#6P. dr6 Indrayanti S#6P.6 dr6 .gus Suharto , S#6P. dr6 6 Indrayanti S#6P. dr6 .gus Suharto, S#6P. Dr6 .gus Suharto, S#6P.

Pathologi Pathologi Pathologi Pathologi Pathologi Pathologi Pathologi Pathologi

-.elearning/ -

Tumor saluran %encing dan genitalia la%i, la%i Tumor &astrointestinal Tumor #ayudara Tumors sistem re#rodu%si 0anita Tumor Saluran nafas tumor sistem Endo%rin Tumors system Neuromuscular , tulang dan 4aringan luna% Tumor %ulit dan Cym#homa

E. Basic Principles of Diagnosis 56 76 86 96 dr6 6 Indrayanti S#6 P. dr6 Suryanto, S#6P dr6 Sagiran S#6$6 Prof6Dr6 Siti Nur4anah, S#6PD Patholog$ Clinical Patholog$ S%rger$ , , , *isto#athologi & Sito#athologi Serologi1 tumor mar%er Diagnosti% "isi% and )io#si1 #rinsi# dan #rate% (tumor s#ill, Sentinel )io#sy! Endosco#y (gastrosco#y, colonosco#y, !

Internal

:6

( &E*! dr6 *46 .na Ma4da0ati, S#'ad

Medicine
"adiolog$ -

radiologi diagnosis9 3oto polos, pencitraan )S1 dan obat< obatan diagnosis khusus nuklir radiologi9 3oto kontras, C2 Scanning, MRI
Prinsi# dasar )edah on%ologi

F. Basic Principles of Therapy 56 dr6 Sagiran, S#6$66 S%rger$ 76 6 dr6 .gus Bidyatmo%o, S#6PD Internal

Medicine

86

dr6 .hmad Edy M6 es

Pharmacology

96

Prof6Dr6dr6Maesad4i T, S#6'ad6 6-n%

'adiology

Prinsip dasar dan algorit a (e oterapi 'ar akologis aplikasi hor on pada kanker9 kanker payudara dan resistensi terhadap terapi endokrin (e oterapi agen Antineoplastik ;3ek obat terhadap tu or9 toksisitas obat dan resistensi obat Radioterapi Molekuler dan seluler tanggapan terhadap radiasi pengion, dan 3aktor< 3aktor yang e pengaruhi kelangsungan hidup sel Algorit a radioterapi
'elevansi ro%o% dalam %edo%teran Islam 'relevansi Sunat dalam %edo%teran Islam

56 76 G.

Islamic Medicine Dr Titi% *idayati M6 es Dr Sagiran S#6 $ M6 es6

PSK PSK

, ,

B7 PRACTICU2 TOPICS FOR BLOCK OF NEOPLAS2 +BLOCK &1, No7 #. ". 6 % . > : ?. @. #5. 2u or Payudara 2u ors 1enitalia 3e inina 2u or 1enitalia laki<laki 2u or 1astrointestinal dan hati 2u or Saluran na3as 2u or (elen,ar ;ndocrine dan &y pho a T&"or S!r!4 T&"or M % $ki"!+ # 'TULANG DAN <ARINGAN IKAT( T&"or M % $ki"!+ " 'LEMAK- OTOTPEMBULUH DARAH( 2u or (ulit To#!+ Pr!.#i.&" 3!+!" <!" 'kr 3i# &$i#( Pathologi Pathologi Pathologi Pathologi Pathologi Pathologi Pathologi To$ik De$art#en Pathologi :aktu +;a#, ",. ",. ",. ",. ",. ",. ",. ",. ",.

Pathologi ",. 28 <!" D 0.18 kr 3i# &$i#

C7 SKILLS LAB TOPICS FOR BLOCK OF NEOPLAS2 +BLOCK &1, No7 To$i( De$art#ent Duration + ours, #. Paps ear and 'NAB Skills &ab " ". Pe eriksaan Payudara 8 SA+ARI Skills &ab " 6. Bedah Minor Skills &ab " % Breaking bad Ne-s Skills &ab " To#!+ o4 Ski++% L!; Ho&r% C =!" D 0.33 kr 3i# &$i# '.r 3i# &$i#%( E/PERTS< CONSULTANTS3
dr6 *6'i%yanto S# , M6 es dr6 $am)ang (4i 3o%o, S#6T*T

Prof6 dr6 Mari4ata, S#6$6Digest6 dr6 =usri>al, S#6P6 dr6 Danarto, S#6$6(rol6 dr6 *ari4adi, S#P.( ! dr6 .gus Suharto S#6 P. dr6 Indrayanti, S#6P. Dr .gus Bidyatmo%o S#6PD Prof6 Dr6 Siti Nur4anah, S#6PD ( &E*! dr6 *46.na Ma4da0ati, S#'ad dr6 .hmad Edy M6 es Prof6Dr6dr6Maesad4i T, S#6'ad6 6-n% dr Tri Bahyuliati S#S Dr6 dr Saginan S#$ Dr .lfaina S#-&

PETUN<UK PRAKTIKUM PATOLOGI ANATOMI AND HISTOLOGI BLOK NEOPLASMA

#. ". 6. %. ..

Sri Naba-iyati Nurul Makiyah,S.Si.,M.(es +ra. Idiani +ar a-ati *uningtya-ari,S.Si.,M.(es dr Agus Suharto Sp.PA dr Indrayanti Sp.PA

%A9IAN PA:H;4;9I ANA:;MI ) HIS:;4;9I <A=>4:AS =?D;=:?0AN >ni ersitas Muhammadiyah @ogyakarta

MATERI PRAKTIKUM
1. . TUMOR PAYUDARA #. 'ibrocystic change ". 'ibroadeno a o3 the breast

6. Phyloides 2u or %. 1yneco artia .. PagetFs +isease >. Breast Carcino a . ". 2)M=R 1;N;2A&IA ';MININA #. Condilo a accu inata ". CIN 6. Cer4ical Carcino a %. ;ndo etrial hiperplasia .. ;ndo etrial carcino a >. +er oid Cyste :. Mucinous cystadenocarcino a o3 the o4ary ?. Hydati3or ole @. Choriocarcino a 6. 2)M=R 1;N;2A&IA MASC)&INA #. SAua ous cell carcino a ". Se ino a 6. 2erato a testis %. Benigna prostat hyperplasia .. Adenocarcino a o3 prostate >. Renal cell carcino a :. /il Fs %. . 2)M=R 1AS2R=IN2;S2INA& +AN HA2I #. Adeno atous Polyp ". Adenocarcino a colon 6. Carcinoid tu or %. &i4er MetastaseFs adenocarcino a .. Hepatocellulare carcino a >. Pleo orphic adeno a . .2)M=R SA&)RAN NA'AS #. Polyp nasi ". &eukoplakia 6. Nasopharyngeal carcino a

%. Bronchogenic carcino a .. Bronchoal4eolar carcino a >. Carcinoid 2u ors :. Mesothelio a >. 2)M=R KELEN<AR ;N+=(RIN; +AN &*MPH=MA #. So atotropic Adeno a ". Prolactino a 6. Adeno a o3 the thyroid %. Adenocarcino a papillary o3 2hyroid .. Adenocarcino aFs pancreas >. Non HodgkinFs &y pho a :. HodgkinFs &y pho a :. TUMOR SARA: #. Sch-ano a ". Meningio a 6. Retinoblasto a %. . ;pendy o a .. oligodendroglio a C. TUMOR MESENCHYMAL 'TULANG DAN <ARINGAN IKAT( #. . =steo a ". Syno4ial sarco a 6 =steosarco a %. ;-ing sarco a .. Chondrosarco a >. 1iant cell tu or :. 'ibro a ?. 'ibrosarco a B. TUMOR MESENCHYMAL 'LEMAK- OTOT- PEMBULUH DARAH( @. &ipo a #5. &iposarco a ##. &eio yo a #". &eio yosarco a #6. Rhabdo yosarco a #%. He angio a (apillary #.. 1anglion Cyst #>. Benigna 'ibrous histiocyto a #:. Malignant 'ibrous Histiocyto a

10. SKINES HISTOLOGY AND TUMOR #. Seborheic keratosis ". 'ibroepithelial polyps 6. Papillo a %. Intrader al pig ented ne4i .. Basal cell carcino a >. SAua ous cell carcino a. :. Malignant elano a

PRAKTIKUM KE 1 PATHOLOGY ANATOMIC 17 2ASTOPAT0IA KRONIKA KISTIKA+Lesi =i-rokistik,

+esi ini penting karena frekeunsinya banyak, dan mungkin dapat menjadi karsinoma . )ausa yang pasti tidak diketahui, namun mungkin faktor hormonal ikut berperan, yaitu hormon estrogen yang berlebihan. ,apat terjadi bilateral, dengan usia antara &!" ! tahun, jarang ditemukan pada masa setelah menopause. -erdasarkan proliferasinya oleh PA./ dibagi menjadi0 Page ( 1lesi tanpa proliferasi epitel2 , Page (( 1lesi dengan proliferasi tanpa atipi sel2, Page ((( 1 lesi proliferasi dengan atipi 2. Klinik3 3anita 3! tahun, dengan benjolan sebesar rambutan pada payudara kiri, mudah digerakkan dari sekitarnya. Seluruh benjolan diangkat. 2akrosko$ik3 4aringan ukuran 53,!53 cm tak berkapsul, konsistensi kenyal Penampang putih dengan bercak"bercak kuning dan beberapa kista kecil"kecil. 2ikrosko$ik3 $er-esaran le#a dan kuat - Tampak jaringan payudara dengan proliferasi duktuli kelenjar, sebagian sampai papilar. - ,uktuli ada yang melebar kistik berisi massa merah homogen. - Tampak epitel duktus yang mengalami metaplasi apokrin. - 4aringan fibrosa interlobuler bertambah. - ,i antara tubuli kelenjar dijumpai sebukan limfosit. &7FIBROADENO2A PA>UDARA Pengertian u#u# 3 6erupakan tumor jinak yang terdiri atas epitel kelenjar dan jaringan ikat yang terjadi pada kelenjar payudara. -ersimpai dengan permukaan licin dan mudah digerakkan. Tumor tampak sebagai masa berkapsul, kenyal padat, lobular, biasanya multipel. Penampang putih, melendir. Tumor banyak dijumpai pada wanita remaja dan dewasa muda. Perempuan &7 tahun, (ndonesia, sejak 8 bulan terdapat tumor sebesar telur merpati pada mammae sinistra di atas papilla mammae. Permukaan licin, lepas dari sekitarnya. 2akrosko$is 3 9ang diterima untuk diperiksa adalah & buah jaringan masing"masing sebesar jagung dan kemiri. Simpai baik, penampang putih , konsistensi keras. 2ikrosko$is Per-esaran Le#a dan Kuat 3 4aringan tumor berbentuk lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen atau jaringan miksomatous, mengandung saluran"saluran berdinding epitel. Saluran"saluran tersebut

ada yang bulat 1perikanalikuler2, ada yang berbentuk celah yang memanjang dan bercabang"cabang 1intrakanalikuler2. 6. Phyloides 2u or C+i$i.!+ i$4or"!#io$9 A 6. year old 3e ale -as ad itted to the hospital because she had been 3eeling a lu p in her right breast. =n palpation the lu p is 3elt rubbery solid and obile. She under-ent operation, and the speci en -as sent to pathology lab. Gro%% 6!"i$!#io$/ A 3ir ass, #6 c in dia eter, sharply de arcated 3ro surrounding tissue, encapsulated. 2he cut sur3ace is s ooth, grayish -hite. M!.ro%.opi.9 A 3ir encapsulated ass. Mi.ro%.opi. pi.#&r / Phyloides 2u or in appearance the proportion o3 benign glandular ele ent and stro al connecti4e tissue hipercellularity . Cellular stro a -ithout atypical 3eature concetrated in periductal areas.

0. G*$ .o"!r#i!

A ". year old ale -as ad itted to the hospital because she had been 3eeling a lu p in her right breast. =n palpation the lu p is 3elt rubbery solid and obile. She under-ent operation, and the speci en -as sent to pathology lab. Gro%% 6!"i$!#io$/ A 3ir ass, 6 c in dia eter, sharply de arcated 3ro surrounding tissue, uncapsulated. 2he cut sur3ace is s ooth, grayish -hite . M!.ro%.opi.9 A 3ir solid ass. Mi.ro%.opi. pi.#&r / Mi.ro%.opi. change are related to the duration tend to ha4e a pro inent stro al 3ibrosis. Cases o3 short duration tend to ha4e pro inent hiperpastic epithelial co ponent and stro al ede a. In cases o3 long duration ha4e pro inent stro al 3ibrosis.

8. P!) #E% Di% !%

A %. year old ale -as ad itted to the hospital because she had been 3eeling ecGe a like lesion are centered in the nipple. She under-ent operation, and the speci en -as sent to pathology lab. Gro%% 6!"i$!#io$/ A ass, 6 B # B 5.% c in , not clearly de arcated 3ro surrounding der is, . M!.ro%.opi.9

A 3ir black ass. Mi.ro%.opi. pi.#&r / In the epider is 3ounded pagetFs Cells. . 8.KARSINO2A PA>UDARA ;ENIS DUKTAL INFILTRATIF DEN8AN BA8IAN? BA8IAN KO2EDO KARSINO2A 6erupakan neoplasma ganas epitelial yang berasal dari epitel duktus payudara. )arsinoma ini menduduki tempat pertama dalam frekuensi tumor ganas pada wanita, jarang dijumpai pada usia : &7 tahun. ;aktor"faktor yang berperan pada timbulnya karsinoma payudara adalah0 genetik, hormonal 1hiperestrinisme2, %irus, trauma. +okasi kebanyakan pada payudara kuadran luar atas 1 7<2. )arsinoma ini menyebar melalui pembuluh limfe dan pembuluh darah. .ambaran klinis yang dapat dijumpai yaitu0 =. adanya masa yang terfiksir 1 melekat pada fascia dinding thora52 &. retraksi kulit 1 karena ada penyebaran ke kulit2 3. peau dorange yaitu gambaran seperti kulit jeruk yang terjadi akibat tersumbatnya saluran limfe, menyebabkan kulit sembab, dan menebal seperti kulit jeruk . retraksi puting susu, jika mengenai duktus ekskresi utama !. metastasis ke kelenjar limfe regional atau metastasis jauh 8. keadaan umum penderita memburuk >. lesi pada kuadran lateral atas , tumbuh progresif ke semua arah Klinik3 3anita & tahun, dengan tumor payudara sebesar kepala bayi, puting payudara retraksi. )ulit di atas tumor seperti kulit jeruk 1peau d'orange2. Seluruh payudara diangkat. 2akrosko$is )ulit payudara memberi gambaran peau d'orange. .ambaran ini disebabkan karena kulit di sekitar folikel rambut dan kelenjar keringat edema berat. /dema ini disebabkan tersumbatnya pembuluh limfe bagian dalam. Puting payudara retraksi karena fibrosis jaringan ikat di bawahnya. Pada pembelahan terdapat masa putih batas tak tegas dengan fokus"fokus kecil nekrosis berwarna putih kekuningan. -ila masa tumor menginfiltrasi puting ke kulit di atasnya dapat menimbulkan ulkus. 2ikrosko$ik3 $er-esaran le#a dan kuat - Tampak tumor epitelial sebagian solid, sebagian menyebuk?infiltratif diantara jaringan ikat sekitarnya.

bentuk komedo

tumbuh

- )omedo adalah tumor duktus yang di tengah"tengahnya terdapat jaringan nekrosis. - Sel"sel tumor atipi, polimorfi, sitoplasma eosinofil cukup. - (nti basofil gelap dengan kondensasi kromatin sangat tidak teratur dengan anak inti jelas. 6itosis cukup banyak ditemukan. HISTOLOGY 1. G+!$3&+! "!""!ri! No. Sediaan 9 IN<% 2eknik pe-arnaan9 H; +itun,ukkan kelen,ar yang sedang tidak elakukan kegiatan Pada perbesaran le ah dan kuat perhatikanlah 9 a. &obulus < batas 9 tidak ,elas < isi 9 < al4eolus tenang, tidak ada tanda kegiatan < ductus lacti3erous 9 epitheliu cuboideu si pleB b. septu interlobularis - serabut kolagen padat - ductus lacti3erous interlobularis 9 epithel berlapis - sel le ak banyak di luar lobulus 2. G+!$3&+! "!""!ri! p!3! %#!3i&" k ,!"i+!$ No. sediaan 9 IN<%b 2eknik pe-arnaan9 H; Bandingkan dengan sediaan IN<% yang enun,ukkan glandula a alian yang sedang tidak elakukan kegiatan Perhatikan 9 < ductus sekretoris 9 epitheliocytus e perbanyak diri < pars sekretoris 9 terbentuk tanpa lu en sekresi pada akhir keha ilan < ,aringan interstitiu 9 < ,aringan le ak sebagian besar enghilang < in3iltrasi sel ly phoid 3. G+!$3&+! "!""!ri! p!3! %#!3i&" +!k#!%i No. Sediaan 9 IN<%c 2eknik pe-arnaan9 2oluidin biru dan ;osin Perhatikan 9 - pars secretorius 9 ga baran berbagai tahap Ada yang ditandai 9

lu en lebar, penuh air susu sehingga dinding enipis lu en se pit, dinding tebal dinding tersusun oleh sel yang bentuknya ungkin 9 J silindris 9 apeB enon,ol, kadang<kadang terpisah dari sel sendiri J pipih 9 per ukaan halus, nucleus e bulat, engerut, sentral Ciri khas tahap sekretori adalah pada per ukaan sel ta pak tetes<tetes le ak yang enon,ol kea rah lu en. ductus eBretorius 9 lapisan dinding berturut<turut dari lu en ke luar 9 ductus lacti3erous 9 dekat uara saluran pada papilla a ae dilengkapi dengan epitheliu sAua osu strati3icatu ,aringan ikat interstitiu 9 padat, e bagi lobi en,adi lobuli

PRAKTIKUM KE 2

TUMOR GENITALIA :EMININA 1. Co$3i+o"! !..&"i$!#!

(linis 9 /anita 65 tahun dengan keluhan ti bul assa berbe,ol<ben,ol seperti pial aya ,antan pada ke aluannya se,ak #. hari. +ilakukan biopsy oleh +okter Spesialis =bsgin hasil kiri PA. Makroskopis.

7aringan pecah belah K 6 cc sebagian ta pak papiler konsistensi lunak Mikroskopis Pada pertu buhan papiler dilapisan sel epitel skua ousa dite ukan adanya sel<sel coilocytosis

2. CIN 2
/anita, :5 tahun, dengan leukorrhoe, se,ak " tahun yang lalu, dan ter,adi prolapsus uteri, , pada bagian cer4ik di,u pai per ukaan putih agak keras, periksa ke +okter =bsgin pada inspikulo ta pak ser4iks erosi dan berbe,ol<ben,ol +ilakukan biopsi cer4ik.oleh +okter Spesialis =bsgin, hasil kiri PA.

Makroskopis. 7aringan pecah belah K #0" cc coklat sebagian ta pak rapuh sebagian konsistensi kenyal. Mikro%kopi% P r; %!r!$ L "!, / ;pitel gepeng berlapis yang enebal, dengan proli3erasi sel<sel basal ber4ariasi sa pai setengah tebal lapisan epitel tersebut. Mikrokopi% P r; %!r!$ K&!# / Perhatikan bentuk sel<sel basal, dengan inti relati3 lebih besar dan kro atin agak kasar, 3isiologis pada beberapa sel. itosis

3. K!r.i$o"! % r5ik%
)arsinoma ser%i5 uteri infiltrasi difus oleh masa tumor yang meluas dari ectocer%i5 sampai canalis cer%icalis. Sebagian besar tumor adalah karsinoma epidermoid. 6akroskopis karsinoma epidermoid dikenal dalam 3 bentuk0 ekska%asi dengan ulkus, nodular"papilar 1eksofitik?@bloom kool@2, dan infiltrasi mendatar 1endofitik2. 3anita, 87 tahun, dengan leukorrhoe, sejak & tahun yang lalu, dan sejak =minggu ini keluar disertai darah, pada, periksa ke ,okter 'bsgin pada inspikulo tampak ser%iks erosi dan berbejol"benjol rapuh dan mudah berdarah ,ilakukan biopsi cer%ik. *teri oleh ,okter Spesialis 'bsgin, hasil kirim ke laboratorium Patologi Anatomi. 6akroskopis.

4aringan pecah belah A 3? cc coklat sebagian tampak rapuh sebagian konsistensi kenyal. 2ikrosko$is Per-esaran Le#a 3 Tampak epitel gepeng berlapis cer%iks yang menebal dan sebagian telah menjadi tumor solid infiltrati%e pada stroma jaringan ikat. Sel tumor atipi daj polimorfi dengan mitosis cukup. ,iteumak keratinisasi indi%idual serta jembatan interseluler. Mikrokopi% P r; %!r!$ K&!# / Sel<sel tu or bulat, o4al dan spindle,atipia dan poli or3i dengan inti hiperkro atis serta patologis cukup itosis

.0IPERPLASIA 8LANDULARIS KISTIKA ENDO2ETRII Merupakan penebalan abnor al dari endo etriu . Banyak ter,adi pada -anita en,elang enopause. Hiperplasi ini disebabkan karena hiperestrogenis e relati3 atau absolut, obesitas, tu or o4ariu dengan hiper3ungsi hor on, intake estrogen dari luar, sindro a SteinLeventhal. Mikroskopis pada hiperplasi ringan enun,ukkan kelen,ar<kelen,ar dilatasi kistik (swiss cheese hyperplasi$. (eadaan lebih lan,ut disebut hiperplasi adeno atosa, dan yang paling berat adalah hiperplasi atipi. Stro a engandung sinusoid 4askular elebar dengan dinding tipis, sehingga sering ter,adi perdarahan abnor al. Sering ter,adi bersa a dengan leio io a. K+i$ik/ /anita %% tahun dengan keluhan se,ak " bulan ini engala i eno etrorrhagi. Pe eriksaan planotest negati3. +ilakukan kuretase untuk diagnostik. Hasil kuretase berupa ,aringan pecah belah coklat kehita an ca pur bekuan darah K #5 cc. Mikro%kopik/ p r; %!r!$ + "!, - 2erlihat kelen,ar endo etriu yang berproli3erasi. - (elen,ar<kelen,ar e punyai lu en yang berlainan besarnya, diantaranya ta pak pelebaran lu en sa pai kistik. - Stro a endo etriu padat dan selular. - 2erlihat pula sebukan li 3osit dala stro a endo etriu . p r; %!r!$ k&!# - (elen,ar dala keadaan tidak bersekresi. - +i sana<sini terlihat sel<sel epitel kelen,ar yang lebih dari satu lapis !stadiu proli3erasi$.
*7 ADENOKARSINO2A

KORPORIS UTERI

=ebanyakan ter$adi pada usia //!1/ tahun" $arang pada usia A .8 tahun. %eberapa <aktor risiko di antaranya adalah obesitas" diabetes melitus" hipertensi" infertil" serta pemberian estrogen dari luar tergantung durasi dan dosisnya. 0isiko lain adalah hiperplasi endometrium. Makroskopis merupakan masa dalam ka um uteri" konsistensi lunak sampai rapuh" dapat meluas sampai dinding serosa" kemudian ke peri uteri" selan$utnya metastasis limfogen dan ke organ lain. 9e$ala klinis yang dapat di$umpai adalah leukorrhea" atau perdarahan ireguler pada paska menopause. Klinik3 3anita .7P7Ab7 usia !7 tahun dengan 3 bulan menometrorrhagi. Pada pemeriksaan dalam, o.u.e terbuka, keluar darah dan jaringan kehitaman. *terus sebesar kepalan tinju. ,ilakukan histerektomi supra%aginalis 2akrosko$ik3 4aringan uterus ukuran =75B58 cm dengan cer%i5 tampak tenang. Pada ca%um uteri tampak massa rapuh yang melekat pada endometrium. ,ari massa ini dibuat preparat PA 2ikrosko$ik3 $er-esaran le#a dan kuat - Terlihat tumor epitelial jenis adenokarsinoma yang tumbuh papilar - Sel"sel tumor sebagian infiltrasi ke dalam, menembus tunika muskularis - Sel"sel polimorfi, inti hiperkromatik dengan mitosis sedikit >. Ki%#! 3 r"oi3 !terato a atang kistik$ Teratoma mengandung unsur"unsur yang mewakili lebih dari satu lapisan germinal. )ira"kira B7< mengalami diferensiasi ektodermal. Teratoma kebanyakan jinak, hanya sedikit yang menjadi teratoma imatur . )ira"kira 87< terjadi pada usia &7"37 tahun. -iasanya unilateral, meskipun dapat juga bilateral. Perubahan menjadi ganas biasanya hanya salah satu unsur jaringan, kebanyakan berupa karsinoma sel skuamosa. Klinik3 3anita !! th, dengan kiste indung telur, unilokuler isi massa seperti mentega dan rambut. 6akroskopis. kista monolokular dengan dinding yang tipis. +umen berisi rambut dan bahan sebaseus berwarna kekuningan. Pada bagian yang padat dapat ditemukan

jaringan dewasa yang berasal dari ektodermal, endodermal, atau mesodermal, misalnya0 kulit, epitel, tulang, kartilago dan gigi. 2ikrosko$ik3 $er-esaran le#a dan kuat - ,inding kista dilapisi epitel gepeng berlapis. - ,i bawahnya terlihat jaringan yang asalnya dari berbagai tipe jaringan, yaitu 0 - jaringan ikat - jaringan syaraf - jaringan lemak - kelenjar peluh dll.

1. Ki%#!3 $ok!r%i$o"! M&.i$o%&" o5!ri&"

(linis 9 Seorang -anita >5 tahun dira-at di ru ah sakit akibat pe besaran perut dala tiga tahun terakhir. Bagian perut ber3luktuasi. +ia en,alani operasi dan spesi en dikiri ke laboratoriu patologi. Makroskopis9 Sebuah kista o4ariu dia eter "6 c , per ukaan halus, dengan konsistensi padat dan kistik. Pena pang potongan ta pak ultilocular dengan kista diisi oleh bahan ucinous. +i beberapa bagian dite ukan ,aringan yang solid dan nekrotik. Mikroskopis 9 2u or kistik dibatasi oleh,, sel kolu nar tinggi tak bersilia , sel<sel ta pak atipik dan poli or3i dan sebagian proli3erasi sel ta pak padat. Sebagian tu or dengan pola papiler dan solid, in3iltrati4e pada ,aringan di sekitarnya dan kapsul dari kista. Inti sel dengan kro atin inti irregular dan enon,ol. Mitosis banyak dite ukan. C.Mo+! Hi3!#i3o%! )has ditandai oleh pembengkakan progresif dari stroma %illi choriales yang berhubungan dengan hilangnya atau gagalnya perkembangan sistema %askular janin dan disertai proliferasi trofoblas pada berbagai tingkatan. Corpus uteri tampak membesar dengan dinding yang tipis dan lunak. Pada pembelahan ca%um uteri terisi oleh gelembung"gelembung menyerupai anggur. .elembung"gelembung ini adalah %illi choriales yang membengkak kistik. Pada mola parsial masih tampak sebagian plasenta yang normal Pembengkakan sel sebagai manifestasi pertama pada hampir semua bentuk jejas pada sel, sebagai akibat pergeseran air dari ekstraseluler ke dalam sel karena mekanisme gangguan pengaturan ion dan %olume disebabkan kehilangan ATP. -ersifat re%ersibel dan biasanya tanpa dampak fungsional yang berarti. ,ahulu disebut juga

sebagai degenerasi albuminosa ? degenarasi parenchymatosa ? degenarasi bengkak keruh ? cloudy swelling. Secara makroskopis lebih tampak nyata pada seluruh alat tubuh bila menyerang seluruh sel organ, menyebabkan organ kepucatan, turgor dan berat organ bertambah. (linis 9 Seorang -anita berusia 6. tahun dira-at di ru ah sakit karena pendarahan 4agina . Sekitar tiga tahun lalu ia en,alani kuretase karena pendarahan ,uga. Sekarang dia dilakukan kuretase dan hasilnya dikiri ke laboratoriu patologi Anato i. Makroskopis9 7aringan pecah belah K "5 cc sebagian besar bergele bung. Mikroskopis 9 Menun,ukkan 4illi koriales dibatasi oleh sel syncitiotrophoblast dan sel sititrophoblastic dengan proli3erasi ringan sel sitotro3oblas. Pada bagian tengah stro a encair!degenerasi

C.koriok!r%i$o"!
Tumor ganas yang sangat agresif, berasal dari epitel khorion, atau yang lebih jarang berasal dari sel tutipotensial di dalam gonad atau tempat lain. )ejadiannya meningkat pada usia : &7 tahun, dan meningkat lagi pada usia 7 tahun atau lebih. )ira"kira !7< khoriokarsinoma timbul dari mola hidatidosa, kira"kira &!< timbul setelah abortus, dan sisanya timbul setelah kehamilan normal. )adar $C. darah dan urin pada khorikarsinoma lebih tinggi dari mola hidatidosa. Penyebaran tumor kebanyak an melalui %asa darah, menyebar ke paru , %agina, otak, hati dan ginjal. Klinik3 3anita, 3 tahun dengan riwayat 0 Pernah mengeluarkan gelembung"gelembung mola, sesudah itu tidak ada perdarahan. )emudian haid tidak teratur lagi dan lamanya =7"=! hari.. +ima bulan kemudian penderita mengeluarkan darah per%agiman. ,ilakukan kerokan dan hasil kerokan menunjukkan khorioepithelioma. )emudian dilakukan histerektomi. 2akrosko$ik3 *terus =75858 cm lunak, pada penampang tampak bagian hitam, rapuh dengan bercak"bercak perdarahan. 2ikrosko$ik3 $er-esaran le#a - Terlihat adanya jaringan myometrium, jaringan nekrotik dan bekuan darah. - ,i antaranya ada jaringan tumor yang terdiri atas sel"sel besar baik dengan inti gelap maupun yang agak jernih. Perbesaran kuat

- Sel"sel besar dari jaringan tumor tersebut jelas terdiri atas sel"sel sitotrofoblast maupun sincitiotrofoblast dan menunjukkan gambaran polimorfi, dengan banyak mitosis, di antaranya ada yang patologis - )elompok"kelompok sel ini dapat ditemukan baik bebas dalam darah maupun menempel pada atau di dalam jaringan nekrotik. 9ang terpenting0 adanya sel"sel tumor yang menempel atau infiltrat di antara myometrium.

HISTOLOGY S*S2;MA 1;NI2A&IA ';MININA #. =4ariu No. sediaan Perhatikan pada a. =4ariu < < < < i. 9 S1<:a 9 lengkap 9 super3icialis 9 sel kuboid selapis ,aringan ikat 3ibroelastis padat, kurang teratur, terletak di ba-ah epitel CorteB 9 J sel serupa sel otot J 3olliculi o4arici dengan berbagai tahap perke bangan edulla 9 ,aringan ikat 3ibro uskuler dengan pe buluh darah 'olliculus o4aricus pri ordialis dengan 9 < o4ogoniu < epitheliu ii. < o4ogoniu sAua osu si pleB 'olliculus o4aricus pri arius dengan 9 a. 'olliculi o4arici. Coba tun,ukkan 9 2eknik pe-arnaan9 H;

;pitheliu

2unica albuginea 9

< epitheliu iii. < o4ocytus < stratu

cuboideu

si pleB

'olliculus o4aricus secundaris dengan 9 granulosu 9 dinding tersusun oleh cellulae granulosae berlapis<lapis

< theca 3olliculi interna < theca 3olliculi eBterna < liAuor i4. 'olliculus o4aricus < antru < stratu =4ocytus Lona pellucida Corona radiata 3olliculare berisi liAuor 3ollicularis granulosu aturus !1RAA'$ dengan 9 < cu ulus oophorus, terdiri atas 9

< theca 3olliculi 9 ,aringan ikat 3ibro4askuler ". )terus No. Sediaan Perhatikan 9 Sg<#5 9 a. ;ndo etriu cellula ciliata cellula nonciliata uara glandulare uterinae 9 tunica ucosa ini terdiri atas 9 engandung 9 2eknik pe-arnaan9 H; < epitheliu colu nare si pleB,

< la ina propria sebagai stro a endo etrialis

;ndo etriu < stratu < stratu < stratu

enun,ukkan beberapa lapisan, dari dala

ke luar 9

3ungtionale co pactu basale asing< asing. uscularis ini berlapis<lapis 9 9 serabut otot e bu,ur, elingkar, dan ada e bu,ur 9 tunica

Perhatikan ciri stratu b. Myo etriu < stratu yang < stratu sub ucosu iring

4asculare 9 serabut otot 9 sesuai dengan tunica

elingkar dan ucosa

c. Peri etriu 6. Placenta No. Sediaan Perhatikan pada a. pars < 9 S1<#: 9 2eknik pe-arnaan9 H; aterna 9 endo etriu

basale dengan cellulae decidualis

b. pars 3etalis 9 4illi chorialis 9 dilapisi epiteliu < berisi 9 c. septu ,aringan esenchy tersusun oleh " ,enis sel 9 cytotrophoblastus 9 di sebelah dala syncytio trophoblastus 9 di sebelah luar

pe buluh darah inter4illosu 9 darah ibu engisi celah antara pars 3etalis dan pars aternalis

Perhatikan ,uga bangunan berasal dari trophoblastus 9 < < cellula gigantica 9 sel raksasa. substansia 3ibronoidea sebagai hasil degenerasi.

PRAKTIKUM KE 3 1. TUMOR GENITALIA MASCULINA


#. K!r%i$o"! pi3 r"oi3 0SAua ous cell carcino a &aki<laki .5 tahun. )lkus di penis, pinggir keras, tidak rata dengan dasar berben,ol<ben,ol, keras dan tertutup oleh pus. Sekitar ulkus ada abses yang kecil<kecil yang engeluarkan pus. Mikro%kopi% P r; %!r!$ L "!, / 2erlihat epider is enebal tak teratur. Pada suatu te pat epitel en,alar ke dala dengan susunan yang sudah lain dari pada nor al. +iba-ah epider is terlihat sarang<sarang yang terdiri atas 9 terluar sel yang baso3il, se akin dala se akin ,ernih, di bagian sentral ta pak ke erah< erahan dengan susunan yang konsentris yang enyerupai utiara. 2erlihat ,aringan ikat dengan sel<sel in3iltrasi bulat dan kecil, ,uga terlihat ruangan dengan berbagai bentuk. Mikro%kopi% P r; %!r!$ K&!# / Susunan lapisan basal tidak teratur kalau dibandingkan yang nor al. 2erdapat sel<sel polo or3i, terlihat banyak itosis, di lapisan atas asih ta pak intercellular bridge !,e batan antar sel$. 2erlihat bah-a bentuk sel<sel ini dengan sel<sel basal dari epitel berlainan, terlihat ,uga banyak itosis. (edala lagi 9 ada asa erah dengan susunan yang konsentris, sisa<sisa dari inti, kadang< kadang asih terlihat bayang<bayang dari sel<sel. (edala 9 sel<sel kurang e besar, sitoplas a ,ernih. Stro a banyak sel<sel in3iltrat terdiri atas sel<sel 9 lekosit eosino3il, li 3osit, lekosit &SE2INO2A TESTIS Merupakan tu or testis yang paling sering di,u pai !kira<kira %5C dari neoplas a testis$, berasal dari epitel ger inati4u atau epitel tubulus se ini3eri. 2u or ini cenderung

tu buh cepat sebagai asa yang besar, ber-arna putih keabuan., na un asih dibatasi oleh selubung tunika 4aginalis. 2u or ini bersi3at radiosensiti3. K+i$ik/ &aki<laki 65 th, dengan pe besaran testis kanan yang dirasa se,ak " bulan, -aktu diperiksa testis kanan dia eter : c tidak sakit. Setelah dioperasi ,aringan dikiri ke PA M!kro%kopik/ Pada pengirisan na pak tu or putih keabu<abuan, batas tegas konsistensi keras. Mikro%kopik/ p r; %!r!$ + "!, 2erlihat tu or solid terdiri dari sel<sel bulat uni3or , tu or tersusun dala bidang<bidang yang terpisah oleh ,aringan ikat 3ibrous yang engandung li 3osit p r; %!r!$ k&!# 2u or tersusun atas sel yang enyerupai sper atogoneu . Sitoplas a cukup, pucat dengan inti besar bulat tercat pucat, yang tersusun solid terpisah dari ,aringan ikat yang engandung li 3osit. Mitosis ,arang. !2u or enyerupai disger ino a o4arii$.

'7 Terato#a testis


Teratoma mengandung unsur"unsur yang mewakili lebih dari satu lapisan germinal. )ira"kira B7< mengalami diferensiasi ektodermal. Teratoma kebanyakan jinak, hanya sedikit yang menjadi teratoma imatur . )ira"kira 87< terjadi pada usia &7"37 tahun. -iasanya unilateral, meskipun dapat juga bilateral. Perubahan menjadi ganas biasanya hanya salah satu unsur jaringan, kebanyakan berupa karsinoma sel skuamosa. Klinik3 +aki"laki !! th, dengan massa kistik ditestis kiri 6akroskopis )ista isi massa seperti mentega dan rambut. 2ikrosko$ik3 $er-esaranle#a dan kuat - ,inding kista dilapisi epitel gepeng berlapis. - ,i bawahnya terlihat jaringan yang asalnya dari berbagai tipe jaringan, yaitu 0 - jaringan ikat - jaringan syaraf - jaringan lemak - kelenjar peluh dll.

. 0IPERPLASIA KELEN;AR PROSTAT )elainan ini sering dijumpai pada dekade !, dan kejadiannya meningkat dengan makin bertambahnya usia. Penyebab utamanya tidak diketahui dengan pasti, namun diperkirakan faktor hormonal sangat berpengaruh, antara lain androgen dan estrogen. ,ihidrotestosteron yang merupakan metabolit aktif testosteron , diduga sebagai mediator pokok hiperplasia prostat. $ormon estrogen diduga menyebabkan jaringan prostat lebih peka terhadap pacuan dihidrotestosteron. $iperplasi prostat sering menyebabkan obstruksi uretra. .ejala klinis yang dapat dijumpai adalah kesulitan mengawali, mempertahankan dan menghentikan kencing, retensi urin, disuria, mengejan waktu kencing, kadang disertai nokturia, Klinik3 +aki"laki 8& th datang ke bagian bedah dengan keluhan kencing tidak lancar. )eluhan ini dirasa mulai bl yang lalu dengan sulit kencing disertai mengejan makin lama makin berat. 3aktu diperiksa nampak %esica urinaria membesar penuh dengan urine, waktu dikateter urine dapat keluar. ,ilakukan pemeriksaan rectal toucher ternyata prostat membesar noduler, dilakukan prostatectomi. 2akrosko$ik3 ,iterima jaringan diameter !"> cm berkapsul berbenjol "benjol konsistensi padat, penampang putih dengan bagian "bagian spongius bila ditekan keluar cairan seperti santan. 2ikrosko$ik3 $er-esaran le#a Tampak asinus"asinus kelenjar dengan ukuran besar kecil, sebagian kistik isi masa merah. $er-esaran kuat Tampak epitel acinus sebagian proliferasi, sebagian nampak bentukan pseudopapilar sampai papilar, umumnya asinus dilapisi epitel kolumner selapis. Stroma merupakan jaringan myoepitel yang nampak bertambah dan mengandung sebukan radang kronis.
5.

ADENOKARSINO2A KELEN;AR PROSTAT Merupakan tu or ganas yang sering di,u pai pada pria de-asa0 tua dan kira<kira #5<"5C dari se ua tu or ganas pada pria. (ebanyakan karsino a prostat erupakan tu or laten, yaitu tu or kecil yang tidak eni bulkan ge,ala klinik. 2u or laten ini se-aktu<-aktu dapat tu buh cepat, dan engadakan etastasis ,auh isalnya ke tulang. ;tiologi karsino a ini belu diketahui dengan pasti, diperkirakan perubahan endokrin pada usia lan,ut ikut berperan ! didukung dari kenyataan bah-a tu or ini dapat diha bat dengan cara orchidekto i atau dengan pengobatan estrogen$. Ha pir :.C tu or ini berasal dari prostat bagian posterior, aka ,arang engganggu uretra.

K+i$ik/ Pria :5 tahun, dengan retensi urine. Pada toucher prostat e besar, keras dan berben,ol< ben,ol. Pada -aktu operasi prostat tidak dapat diangkat seluruhnya M!kro%kopik/ 7aringan terpecah belah seluruhnya 6 cc, keras kenyal, -arna putih. Mikro%kopik/ p r; %!r!$ + "!, - +i dala sediaan terlihat pertu buhan tu or epitelial yang tidak teratur dengan ga baran tubuler sa pai padat0solid. - 2erlihat banyak adanya in3iltrasi sel<sel tu or ke dala ,aringan otot polos - =tot polosnya sendiri se bab p r; %!r!$ k&!# - Pertu buhan tu or epitelial di atas nyata terdiri atas sel<sel dengan inti besar dan engandung sitoplas a sedikit - Sel<sel tu or satu sa a lain tidak sa a besarnya - +i dala salah satu pe buluh li 3e terdapat pertu buhan sel<sel tu or !harap dicari pada pertengahan sediaan$. 7uga di bagian yang terletak di ba-ah epitel urethra terdapat sel<sel tu or yang per easi di dala lu en pe buluh li 3e. 6. ADENOKARSINO2A RENIS +0>PERNEP0RO2A, Merupakan tu or ganas yang berasal dari tubulus gin,al. +ikenal ,uga sebagai renal cell carcinoma, tu or Grawitz, hypernephroid tumor, tubular carcinoma, clear cell adenocarcinoma, alveolar carcinoma dsb. Merupakan ?5<@5C dari tu or gin,al ganas. Banyak ter,adi pada dekade .<:, dan laki<laki " kali lebih banyak dari -anita. Na a hypernephro a berasal dari 1ra-itG !#??6$, karena tu or ini dianggap berasal dari sisa sel adrenal gin,al. Makroskopis ta pak sebagai asa besar, , berlobul, agak bulat, ber-arna kuning ! engandung le ak$, sebagian berkapsul, dan engandung banyak pe buluh darah. Biasanya terletak di kutub atas gin,al, tu buh ekspansi3 , dan enekan parenchy gin,al disekitarnya. Pada pena pang ta pak daerah perdarahan dan nekrosis. Bila akroskopis ber-arna putih, biasanya ,enis granular atau anaplastik. 1e,ala klinis yang paling sering adalah he aturia. K+i$ik/ &aki<laki >5 tahun terdapat ben,olan pada perut bagian kiri ba-ah se,ak . bulan yang lalu, ben,olan akin besar dan sakit tekan, penderita kadang he aturia !inter itent$. Berat badan enurun. +urante operationu 9 tu or retro peritoneal berben,ol<ben,ol M!kro%kopik/ 2u or dia eter #.B#5B: c sebagian enyatu dengan gin,al tersi pai. Mikro%kopik/

- 2a pak ,aringan tu or yang tersusun solid0padat sebagian kistik ada yang tubular dengan sedikit sekali stro a ,aringan ikat yang 4askular. Pe buluh<pe buluh darah dilatasi. - Sel tu or besar<besar dan berbentuk polygonal, kuboid dan kolu ner. - Sitoplas a banyak, granular eosino3il, ber4acuola, berbuih dan kadang<kadang ,ernih. Sel<sel yang ber4acuola engandung lipid.
7.7

TU2OR :IL2S +NEP0ROBLASTO2A, Neoplas a ganas ini ter asuk tu or e brional, yang engandung ber aca ko ponen sel dan ,aringan, se ua berasal dari esoder . Na a lainnya adalah adenomyosarcoma, embrional carcinoma, e bryonal iBed tu or. Merupakan "5<".C dari se ua tu or ganas pada anak<anak, dan 3rekuensinya no er dua setelah neuroblasto a, na un hanya .C dari se ua tu or gin,al ganas. 'rekuensi pada laki<laki dan -anita ha pir sa a. Biasanya diketahui pada u ur "<6 tahun, sebagai tu or abdo en yang asi to atik. +apat ter,adi bilateral. (adang Mkadang disertai he aturi dan ane ia.

K+i$ik/ Bayi, " tahun, K > bulan perut e besar dan di sebelah kanan teraba ben,olan sebesar kelapa<gading, kenyal. Pada pe eriksaan pielogra3i gin,al kanan tidak ber3ungsi sa a sekali, sedang gin,al kiri baik.1in,al kanan diangkat M!kro%kopik/ 2a pak tu or enyatu dengan gin,al, -arna abu<abu lunak eluas dari corteB ke edulla, banyak didapat daerah perdarahan dan nekrose Mikro%kopik/ p r; %!r!$ + "!, 2erlihat ga baran tu or yang terdiri atas " aca ele en9 bagian sarco atous, na pak sebagian ,aringan ikat dengan sel<sel atipi u u nya bulat bagian epitelial dengan bagian<bagian tubuler dan bagian yang padat0solid dengan sel<sel atipi, poli or3i dan itosis banyak. p r; %!r!$ k&!# Bagian ,aringan esenkhi al ternyata suatu ,aringan sarko a yang telah engala i de3erensiasi dan sel<sel terdiri atas sel<sel yang bulat dan pada bagian ini dite ukan9 banyak pe buluh darah dan bagian<bagian perdarahan itosis banyak dite ukan. terlihat pula bagian<bagian yang degenerasi sa pai nekrotis NB. 2ulang ra-an dan otot polos kadang<kadang didapatkan pada ,aringan tu or seperti ini.

HISTOLOGY S*S2;MA 1;NI2A&IA MASC)&INA

#. 2estis No. Sediaan 9 S1<" 2eknik pe-arnaan9 H; Perhatikan pada perbesaran le ah 9 capsula testis 9 berku pul pada ediastinu testis tunica albuginea 9 teBtus connecti4us 3ibrosus tebal tunica 4asculosa 9 di ba-ah tunica albuginea, penuh pe buluh darah tubulus se ini3er con4olutus ductuli e33erentes 9 lu en penuh sper atoGoa interstitiu 9 di antara tubulus se ini3er con4olutus Perhatikan pada perbesaran kuat 9 #. 2ubulus se ini3er con4olutus Pada dindingnya dapat dibedakan " ,enis sel 9 a. 1a etocyti, sesuai dengan tahap perke bangannya dikenal 9 < < < < < sper atogoniu sper atocytus pri arius sper atocytus secundarius sper atidiu sper atoGoon pseudostrati3icatu hor on ciliatu androgen dina akan 9

b. Cellula subtentacularis !S;R2=&I$ sebagai sel penun,ang, besar. ". +uctuli e33erentes dengan epitheliu 6. Interstitiu < dengan sel penghasil

endocrinocrinocytus !&;*+I1$ 9 < besar, tidak teratur, sering berkelo pok nucleus bulat

". 1landula prostata No. Sediaan 9 S1<% 2eknik pe-arnaan9 H; Perhatikan typus kelen,ar 9 tubulual4eolaris co posita. Capsula 9 < e bentuk septa < otot seran lintang Al4eolus 9 perhatikan disini < 2unica ucosa 9 < epitheliu cuboideu atau sAua osu N kebanyakan bersi3at pseudostrati3icatu e brana basalis 9 tipis teBtus 3ibro us<cularis dengan Serabut kolagen dan elastis =tot polos < la ina propria berupa engandung 9 < ,aringan ikat padat

&u en 9 berisi concretio prostatatica !corpora a ylacea$

PRAKTIKUM KE IV

8. TUMOR GASTROINTESTINAL DAN HATI


#. POLIP ADENO2ATOSA

Pengertian u#u# 3 Polip merupakan istilah makroskopis untuk setiap lesi yang membuat penonjolan di atas permukaan mukosa. Polip adenomatosa merupakan neoplasma yang sifatnya jinak . Ada kecenderungan predisposisi genetik pada polip adenomatosa oleh karena pada silsilah keluarga tertentu ditemukan frekuensi yang tinggi untuk penyakit ini. -agian distal usus besar merupakan tempat utama untuk pertumbuhan polip pada usia muda. Tapi dengan bertambahnya umur perkembangan polip sering terjadi pada calon kanan sehingga pada usia tua ditemukan 7" ! < ditemukan di daerah rektosigmoid dan relatif lebih sering ditemukan dicolon kanan &! B. Pria ". tahun dengan keluhan sering keluar lendir dari anus, teruta a saat buang air besar. Pada pe eriksaan rectoskopi terlihat ben,olan di rectu putih ke erahan engkilap, bertangkai. +ilakukan penga bilan asa tersebut. M!kro%kopi% / 7aringan bertangkai se bab licin, kenyal. Mikro%kopi% P r; %!r!$ L "!, 3!$ K&!# / 7aringan se bab dilapisi epitel colu nair selapis !sebagian besar telah lepas$. +idapatkan proli3erasi kelen,ar sero ucinosa, sebagian lu en dilatasi. Cukup banyak di,u pai sebukan sel radang enahun dan lekosit.

&. ADENOKARSINO2A USUS BESAR


Merupakan neoplas a ganas gastrointestinal yang terbanyak. (ausanya ungkin berhubungan dengan 3aktor genetik dan lingkungan. 'aktor lingkungan antara lain diet !teruta a le ak dan protein he-ani$. 'aktor predisposisi yang penting adalah 3a ilial poliposis. 1e,ala klinis dapat berupa rectal bleeding, perubahan kebiasaan BAB, ane ia, atau nyeri abdoni al. &esi karsino a kolon kiri berbentuk napkin ring, karsino a kolon kanan berbentuk polipoid . Pada karsino a kolon kadar C;A sirkulasi eningkat . K+i$ik/ Pria .. tahun dengan ri-ayat elena, sudah " bulan. M!kro%kopik/ 7aringan usus sepan,ang 65 c pada pertengahan usus enebal !#" c dari salah satu u,ung$. Setelah dibelah didapatkan assa tu or enon,ol ke dala lu en dengan per ukaan ulserasi, rapuh, sirkular, sepan,ang . c . Pena pang tu or putih keabuan, tebal " c , ha pir encapai tunika serosa. Mikro%kopik/ p r; %!r!$ + "!, 3!$ k&!#

- 2a pak tu or epitelial kelen,ar yang telah in3iltrasi sa pai ke lapisan otot polos. - Sel tu or sebagian besar tersusun tubular sebagian papilar. - Sel tu or atipi, poli or3i, inti hiperkro atik, dengan itosis cukup.

3. C!r.i$oi3 #&"or.

(linis 9 &aki<laki .5 tahun dating dengan keluhan diare kronis kadang disertai darah. +ilakukan colonoscopy dan dite ukan ben,olan soliter ultiple. +ilakukan biopsy aterial kiri PA Makroskopis9 7aringan dia eter " coklat kenyal. Mikroskopis9 7aringan ukosa colon, pada sub ukosa dite ukan sarang<sarang tu or struktur tubuler sa pai solid. Sel<sel tu or ukuran relati4e kecil dengan inti hiperkro atis dan sitoplas a sedang sa pai cukup. Mitosis tidak ,elas adanya.

)7 2etastase adeno(ar(ino#a di 0e$ar

K+i$ik/ Pria :" tahun dengan pe besaran hati, berben,ol<ben,ol, keras. +ilakukan biopsi elalui laparato i percobaan. Mikro%kopik/ p r; %!r!$ + "!, 3!$ k&!# - 7aringan hati dengan sarang<sarang tu or epithelial struktur tubuler dan papiler. - Sel<sel tu or atipi, poli or3i, bentuk bulat sa pai poligonal. Sitoplas a cukup banyak. Inti hiperkro atik dengan kro atin yang tidak teratur. - Mitosis banyak dite ukan. - 2a pak bagian nekrosis dan 3ibrosis.

*7 KARSINO2A 0EPATIS 0EPATOSELULARE Merupakan neoplas a ganas pri er pada hati yang dapat disebabkan oleh9 in3eksi hepatitis 4irus B kronis, sirosis hati , serta akanan yang engandung bahan karsinogenik is. a3latoksin ! erupakan produk ,a ur Aspergillus la us!. Penderita laki<laki lebih banyak daripada -anita. (ebanyakan engenai usia O :5 tahun, na un dapat ,uga ter,adi pada usia uda dan anak<anak. Ada 6 ,enis karsino a hati yaitu9 a. karsino a hepatis hepatoselulare !?5C$ b. kholangiokarsino a ! karsino a saluran e pedu intra hepatal$ c. ca puran a dan b !,arang$ K+i$ik/

Pria 6" tahun dengan pe besaran hati, berben,ol<ben,ol, keras. +ilakukan biopsi elalui laparato i percobaan. Mikro%kopik/ p r; %!r!$ + "!, 3!$ k&!# - Seluruh ,aringan hati telah en,adi tu or - Sel<sel tu or atipi, poli or3i, bentuk bulat sa pai poligonal. Sitoplas a cukup banyak. Inti hiperkro atik dengan kro atin yang tidak teratur. - Mitosis banyak dite ukan. - 2a pak bagian nekrosis dan 3ibrosis.

1. P+ o"orp,i. !3 $o"!.

P $) #i!$ &"&" / 2u or ,inak, tu buh la bat, paling banyak dite ukan di antara tu or kelen,ar liur, tersering engenai kelen,ar parotis, @ kali lebih sering dari pada sub andibuler dan ,arang pada kelen,ar sublingual, dapat sa,a ter,adi pada se ua kelen,ar liur. 2u or tak nyeri lebih sering pada -anita biasanya usia %5 M>5 C . Berkapsul tapi dapat dite ukan pertu buhan ene bus capsul dan sering ka buh setelah diangkat dan en,adi in4asi3, serta destrukti3 dan en,adi ganas, dala hal ini tidak berkapsul lagi. 7ika engenai sara3 otak DII dapat ti bul paralisis 3asialis. Atau eni bulkan nyeri ,ika engenai sara3 ke D. Pada perabaan dite ukan bagian<bagian yang keras dan lunak0 cystic. Secara ikroskopis ta pak ga baran yang saling berca pur. 2aa pak susunan seperti kelen,ar<kelen,ar, daerah seperti berlendir, ,aringan seperti tulang ra-an, ,aringan seperti li 3oid, ,aringan seolah<olah tak berca pur ,aringan yang berasal dari ectoder dan esoder sehingga disebut tu or ca pur 0 iBed tu or. 2api dengan pulasan khusus ta pak bukan berasal dari ,aringan e brional elainkan hanya dari ,aringan ektoder al atau epitelial yaitu sel yang disebut sel yoepitel. Banyak ter,adi pada laki<laki. (linis9 Penderita pere puan #6 tahun, Indonesia. 2u or pada glandula sub andibularis, konsistensi keras. M!kro%kopi% / Penampang jaringan tumor putih mengkilat, konsistensi kenyal. Mikro%kopi% P r; %!r!$ L "!, / 2erlihat struktur tu or sangat berlainan pada berbagai te pat. Ada ,aringan tu or yang terdiri atas sel<sel epitel bulat dengan susunan yang solid dan di sana sini terdapat bentuk tubular. +i sa ping itu terdapat bagian dengan sel<sel tu or yang 4askular, sel<sel tu or tersebut letaknya

satu sa a lain agak ber,auhan sehingga e beri ga baran seperti tulang ra-an. (adang<kadang terdapat bagian tu or yang engala i perlendiran. Mikro%kopi% P r; %!r!$ K&!# / Sel<sel tu or enun,ukkan bentuk dan besar yang sa a. 2idak ada itosis.

HIS2=&=1* S*S2;MA +I1;S2=RIA 1. DENS 1.1. T!,!p o3o$#o) $ %i% +!$=&# '#!,!p +o$. $)( Sediaan 9 S+<6N Pe-arnaan H ; Perhatikan 9 < epitheliu oralis < organu dentis epithelialis < ena elu < dentinu < predentinu < odontoblastus < pulpa dentalis < sacculus dentalis 1.2. Gi)i + $)k!p Sediaan gosok 9 S+<%N dibuat secara e bu,ur "erhatikan dengan perbesaran lemah 9 < corona deritis dengan la ella ena elis dan la ella dentinalis < cer4iB dentis sebagai batas ena elu dan ce entu < dentinu . 9 di ba-ah ce entu < radiB dentis 9 akar gigi dengan la ella ena eli dan la ella dentinalis < ca4itas dentis 9 rongga gigi berisi pulpa dentis "erhatikan dengan perbesaran kuat 9 < pada ena elu ta pak la ina incre entalis 2. LINGUA &atihan ini teruta a ditu,ukan untuk elihat papillae Papilla 4allata dan organu ge a gustatoria Sediaan 9 S+<.N Pe-arnaan H ; "erhatikan pada perbesaran lemah 9 < papilla 4allata dikelilingi sulcus papillae

< epitheliu sAua osu strati3icatu noncorni3icatu < la ina propria 9 ,aringan ikat longgar < ge a gustatoria pada dinding sulcus papillae < tunica uscularis otot seran lintang < glandula serosa !D=N ;BN;R$ 9 di antara serabut otot, ber uara dala sulcus papillae "erhatikan pada perbesaran kuat 9 < ge a gustatoria pucat, berpadatan, di antara sel epitel, berbentuk o4oid. +i per ukaan epitel ta pak lobang uara, dina akan porus gustatorius. < berbagai ,enis sel J cellula gustatoria 9 agak gelap, langsingN sel ini dilengkapi icro4illi. Ini sel indera. J cellula sustentacularis 9 sel penun,ang, pucat, bulat atau 3usi3or is, engapit sel indera, berpadatan di bagian luar. J cellula basalis n.b.9 Papilla 'ili3or is dan Papilla 'ungi3or is Sediaan 9 S+<>N Pe-arnaan H ;.

3 OESOPHAGUS Sediaan 9 S+<:N Pe-arnaan H.;. +iperlihatkan pena pang elintang. "erhatikan pada perbesaran lemah dan kuat 9 < tunica ucosa Jepitheliu strati3icatu sAua osu non corni3icatu Jla ina propria 9 ,aringan ikat longgar tela sub ucosa ,aringan ikat < tunica uscularis tersusun. sebagai stratu circulare dan stratu yentericus 0. PYLORUS? DUODENUM S 3i!!$ / SD211F P G!r$!!$ H E +iperlihatkan batas pylorus dan duodenu . "erhatikan pada perbesaran lemah dan kuat !. tunica ucosa 9 J;pitheliu colu nare si pleB 3o4eola gastrica sebagai lekukan dala .

longitudinale, diantaranya terdapat pleBus

J&a ina propria 9 ,aringan ikat longgar engandung <glandula pylorica dan <ly phonodulus. J&a ina uscularis yang utuh ;. tela sub ucosa ,aringan ikat longgar .. tunica uscularis 9 stratu uscularis tebal e bentuk . sphincter pyloricae. 0. S 3i!!$ / SD211F P G!r$!!$ H E Perhatikan 9 < tunica ucosa < epitheliu colu nare si pleB yang e iliki sel<sel berbentuk piala cellula calici3or is crypta intestinalis la ina propria 9 ,aringan ikat longgar dengan glandula duodenalis la ina uscularis 9 terpisah oleh glandula duodenalis < tela sub ucosa ,aringan ikat dengan glandula duodenalis < tunica uscularis 9 otot polos tersusun sebagai Jstratu circulare dan Jstratu longitudinale +i antara kedua lapisan ada anya an sara3 dina akan pleBus yentericus... 8. HEPAR #. &obulus hepatis dan canalis Portalis Sediaan 9 S+<#:N Pe-arnaan H ;. "erhatikan perbesaran lemah dan kuat pada 9 !. LOBULUS HEPATIS < 4ena centralis 9 di pusat < hepatocytus 9 sel hepar tersusun radial engelilingi 4ena centralis. Si3at<si3atnya 9 Jbentuk 9 polygonal Jcytoplas a ke erah< erahan berbutir banyak Jnucleus besar, bulat di pusat, kadang<kadang dala satu sel terdapat lebih dari satu. < 4asa sinusoideu 9 antara deretan sel hepar. Sinusoid ini dilapisi epitel pipih. ;. CANALIS PORTALIS Ini erupakan daerah di antara lobulus berisi ,aringan ikat padat. +ala daerah ini di,u pai 9 < arteria dan 4ena interlobularis < ductus interlobularis bili3er < ductus ly phaticus Berkas ,aringan ikat padat engelilingi lobulus

>. GLANDULA SUBLINGUALIS Sediaan 9 S+<""N Pe-arnaan H ;. "erhatikan pada perbesaran lemah dan kuat < ga baran kelen,ar tobulo<acinosa < lobulus dibatasi ,aringan ikat longgar < bagian kelen,ar 9 < pars ter inalis pela,ari di sini J ucocytus berbentuk pira id cytoplas a ,ernih, basophilus nucleus pipih, di dasar sel J serocytus berbentuk pira id atau. bulat cytoplas a berbutir kasar nucleus bulat atau o4oid di pusat J yoepitheliocytus J se iluna serosa !1IAN)LLI$ seperti bulan sabit < ductus intralobularis yang e iliki J epitheliu coluBanare si pleB 9 inti bulat di pusat J yoepitheliocytus < ductus interlobularis yang e iliki J lu en lebih besar dilapisi dua lapis sel pira id J yoepitheliocytus

PRAKTIKUM KE V.
T&"or Sio%# " P r$!4!%!$ # P=&IP NASI Pengertian Poli nasi bukan suatu neoplasma. Timbulnya polip nasi berhubungan dengan proses inflamasi atau alergi. )linis berupa masa polipoid yang lunak. hipersensitif atau reaksi alergi pada mukosa hidung dapat mengakibatkan terbentuknya polip nasi. Pada tingkat permulaan ditemukan edema mukosa yang kebanyakan terdapat di daerah meatus medius. )emudian stroma akan terisi cairan interseluler, sehingga mukosa yang sembab makin membesar dan kemudian akan turun ke dalam rongga hidung sambil membentuk tangkai sehingga terbentuk polip *mumnya terjadi bilateral. ,apat sering kambuh, mungkin karena faktor penyebab yang menetap. (linis

Pria, 65 tahun dengan keluhan pilek dan hidung buntu se,ak # tahun yang lalu. 2erdapat ri-ayat alergi. Pada pe eriksaan rongga hidung !rhinoscopy$ didapatkan asa ber-arna putih ke erahan, engkilap, bertangkai. +ilakukan penga bilan asa tersebut oleh unit 2H2. M!kro%kopi% / 7aringan terpecah belah, terdiri atas ,aringan se bab, licin, kenyal, putih ke erahan, sebagian bertangkai. Mikro%kopi% P r; %!r!$ L "!, 3!$ K&!# / 2a pak ,aringan yang berlapiskan epitel P pseudostrati3ied colu narH dengan ,aringan yang sangat se bab di ba-ahnya. +i antara ,aringan se bab didapatkan asinus<asinus kelen,ar sero usinosu , yang lu ennya sebagian elebar kistik. Cukup banyak dite ukan sebukan sel radang enahun dan beberapa lekosit eosino3il.

2. L &kop+!ki!
P $) r#i!$ ; r.!k p&#i, k r!#o%i% " r&p!k!$ + %i pr "!+i)$!$#-Di# "&k!$ p r&;!,!$ ,*p rk r!#o%i%- ,*p rp+!%i! % + pi# + %k&!"o&% 3!$ p r&;!,!$ 3ip+!%i! (linis Pria, :6 tahun dengan keluhan bercak putih di pipi kiri bagian dala Mudah berdarah.. +ilakukan penga bilan biopsi oleh unit 2H2. se,ak # tahun yang lalu.

M!kro%kopi% / 7aringan terpecah belah, terdiri atas ,aringan se bab, licin, kenyal, putih ke erahan, Mikro%kopi% P r; %!r!$ L "!, 3!$ K&!# / 2a pak ,aringan yang berlapiskan epitel skua ous yang hyperkeratosis, akantosis dengan proli3erasi sel basal dan pleo or3is e sel dan proli3erasi sel sa pai Q tebal epitel. 7aringan ikat se bab di ba-ahnya. +i antara ,aringan se bab didapatkan sebukan sel radang enahun dan beberapa lekosit PMNl

2. K!r%i$o"! N!%o4!ri$) 'NPC(/

)arsinoma anaplastik nasopharyn5 sering tumbuh endofitik, sehingga sukar dideteksi, sampai didapatkan metastasisnya pada kelenjar limfe leher. 6ikroskopis kadang sukar

dibedakan dengan limfoma. ,engan pengecatan retikulin karsinoma anaplastik tidak membuat serabut retikulin, sedangkan limfoma membuat serabut retikulin (linis 9 Seorang pasien %. tahun pria berusia enderita epistaksis berulang, tinitus, dengan assa yang solid tipis kecil di naso3aring. ;na bulan lalu, padat, tetap, pe besaran beberapa kelen,ar getah bening leher dite ukan. Biopsi dia bil dari naso3aring 1ross Pe eriksaan9 &aboratoriu eneri a potongan<potongan kecil beberapa ,aringan yang dia bil dari naso3aring. Mikroskopis ga bar9 Ada sarang tu or epitel, in4asi en,adi ,aringan 3ibrosa sekitarnya. Sarang tu or disusun oleh sel<sel atipikal dan poli or3ik. Inti sel 4esikuler besar dengan nukleolus enon,ol, dan sitoplas a yang sangat ini . Banyak itosis yang dite ukan di antara sel<sel tu or. Sekitarnya sarang tu or ada banyak sel<sel peradangan kronis teruta a li 3osit.

8. Bro$ko) $ik k!r%i$o"!


,efinition -ronchogenic carcinoma is a malignant neoplasm of the lung arising from the epithelium of the bronchus or bronchiole. Pat olog@ -ronchogenic carcinomas begin as a small focus of atypical epithelial cells within the bronchial mucosa. As the lesion progresses, the atypia becomes frankly malignant and the neoplasm grows in si#e. The neoplasm may grow into the bronchial lumen, along the mucosa or into the bronchial wall and adjacent lung parenchyma. /%entually the neoplasm spreads to regional lymph nodes and distant organs such as the li%er, brain and bone. 6ost bronchogenic carcinomas form a mass in or near the hilus. Some neoplasms, especially the adenocarcinomas, form a mass in the periphery of the lung. Defer to ;igure =!" & in your te5tbook. The following classification scheme represents the major histologic types of bronchogenic carcinoma. Defer to Table =!"=7 in your te5tbook.

SAua#ous Cell Car(ino#a0 The neoplasm is composed of malignant sEuamous cells which may %ary in degree of differentiation from tumor to tumor. A well differentiated sEuamous cell carcinoma may form keratin and intercellular

bridges. Defer to ;igure =!" in your te5tbook. C+(F(CA+ F'T/0 This neoplasm is most common in men and is closely related to smoking. Adeno(ar(ino#a0 The neoplasm is composed of malignant glandular epithelium which may %ary in degree of differentiation from tumor to tumor. 3ell differentiated neoplasms may form distinct glands, other neoplasms may %ary from forming papillary structures to solid neoplasms without any gland formation. Adenocarcinomas tend to be smaller than other bronchogenic carcinomas and located in the periphery of the lung. A distincti%e type of adenocarcinoma is bronchioloal%eolar carcinoma. C+(F(CA+ F'T/0 This neoplasm is the most common type in women and nonsmokers. S#all (ell (ar(ino#a0 The neoplasm is composed of small cells containing dark blue, round nuclei and sparse cytoplasm. These cells resemble 1but are not2 lymphocytes and are arranged in clusters. Defer to ;igure =!" 3 in your te5tbook. /lectron microscopy re%eals that these cells contain neurosecretory granules, indicating their origin from neuroendocrine cells. Defer to ;igure =!" in your te5tbook. C+(F(CA+ F'T/0 This neoplasm is strongly related to smoking. (t is a %ery aggressi%e neoplasm, generally ha%ing metastasi#ed at the time of diagnosis. Large (ell (ar(ino#a3 The neoplasm is composed of large, undifferentiated malignant cells. Bron( ioloal!eolar (ar(ino#a0 The neoplasm is a distincti%e form of adenocarcinoma. The neoplasm arises from the epithelium of the terminal bronchiole or the al%eolus. The neoplastic cells are columnar, lining al%eoli or form palliary growths which project into the al%eolus. Defer to ;igure =!" ! in your te5tbook. The neoplasm, almost always arising in the periphery, is solitary or forms multiple coalescing nodules.

Pat o$ @siolog@

-ronchogenic carcinoma tends to form an intraluminal mass which may partially or completely obstruct the bronchus. The neoplasm also may compress or in%ade local structures such as aorta, esophagus, superior %ena ca%a or cer%ical sympathetic chain. 3hat are the clinicopathologic conseEuences of obstruction or in%asionG -ronchogenic carcinoma may present with a %ariety clinical manifestations but the major findings are cough, weight loss, chest pain and dyspnea. These neoplasms also ha%e the capacity to secrete hormones or hormone"like substances which ha%e a %ariety of clinical effects.

8. KARSINOMA BRONCHIOLOALVEOLAR
Feoplasma epitelial ganas yang berasal dari sel epitel bronchial yang mensekresi musin dan sel al%eolar yang tidak mensekresi musin. +okasinya biasanya di paru perifer, berbeda dengan karsinoma bronchogenik yang biasanya lebih ke tengah. Tidak pernah tumbuh pada bronchus utama. )ejadiannya sangat jarang, kira"kira &" !< dari seluruh karsinoma paru primer. Sering bersifat kurabel, dan prognosisnya baik. (linis 9 Seorang -anita >. tahun dikiri ke ru ah sakit karena batuk berat, he optisis, dan nyeri dada se,ak > bulan lalu. 'oto dada dia bil dan enun,ukkan beberapa nodul enyebar pada bagian peri3er paru<paru. &obekto i dilakukan dan spesi en itu dikiri ke &aboratoriu Patologi. Mikroskopis ga bar9 Spesi en enun,ukkan ,aringan tu or epitelial papiler, in3iltrati3 ke ,aringan sekitarnya. 2u or tersusun atas, , sel epitel kuboid sa pai kolu nar tinggi , yang berbaris di sepan,ang al4eolar septa dan asuk ke dala ruang al4eolar e bentuk struktur papiler bercabang. Sel tu or sering engandung sekresi ucinous berli pah. 2ingkat anaplasia adalah ber4ariasi, tetapi beberapa sel berdi33erensiasi baik . Ada beberapa itosis sel abnor al.

>. T&"or k!r%i$oi3

D 4i$i#io$ Neuroendocrine neoplas o3 lo- grade alignancy includes typically centrally located Classic carcinoid !1rade I N;C$ and usually peripheral Atypical carcinoid !1rade II N;C$. C+i$i.!+ : !#&r % R.C o3 pri ary pul onary neoplas s#

,entral ,arcinoid :umor


Most co on type )sually9 o adult o slo-<gro-ing o blockage o3 distal bronchi resulting in9 he optysis pul onary in3ection" o endocrinologically silent at clinical le4el

Most co on pri ary lung neoplas in children6 1ender incidence al ost eAual =ccasionally9 o typical carcinoid syndro e and ele4ated .<HIAA in urine o secretes .<hydroBytryptophan instead o3 serotonin% o CushingSs syndro e caused by AC2H production. o associated -ith9 endocrine tu ors o3 other sites> M;N I:

Peripheral ,arcinoid :umor

)sually9 o asy pto atic o disco4ered incidentally

P!#,o) $ %i% All di33erentiate in direction o3 (ulchitsky<type neuroendocrine cells as nor ally seen in bronchial ucosa?,@M##

Peripheral ,arcinoid :umor


Close histogenetic link bet-een peripheral lung carcinoid, thy ic carcinoid, and thyroid edullary carcino a =ne case associated -ith Merkel cell tu or o3 skin#"

Atypical ,arcinoid :umor


May represent link bet-een typical carcinoid tu or and s all cell carcino a9#6 o strong e4idence against it#%,#.

Gro%% P!#,o+o)*

,entral ,arcinoid :umor

)sually solitary polypoid

ass -ithin a

a,or bronchus !'igs #M6

'ig. #9 1ross appearance o3 carcinoid tu or. 2he tu or is solid, 3leshy, and -ell< circu scribed.

'ig. "9 Central carcinoid tu or sho-ing -ell<circu scribed Auality and connection -ith a large bronchus.

'ig. 69 /hole $

ount o3 central carcinoid tu or sho-ing polypoid endobronchial gro-th.

Predo inantly intrabronchial May9 o in3iltrate bronchial -all o eBtend to surrounding parenchy a o reach pleura or yocardiu o sho- predo inant eBtrabronchial co ponent Co4ered by bronchial ucosa9 o rarely ulcerated Cut sur3ace grayish yello-

So eti es di4ided by 3ibrous septa Dery -ell 4asculariGed May be islands o3 bronchial cartilage totally surrounded by tu or Metastases to regional ly ph nodes T.C o3 cases Rarely distant etastases9 o those in bone characteristically osteoblastic#>

Peripheral ,arcinoid :umor


Peripheral lung =3ten i ediately beneath pleura !'ig. %

'ig. %9 2ypical subpleural location o3 peripheral carcinoid tu or. $


2ends to be ultiple Nonencapsulated gray to tan nodule No anato ic relationship -ith a bronchus

Atypical ,arcinoid :umor


&y ph node etastases in al ost :5C !4s .C 3or typical carcinoid$#: Hi%#op!#,o+o)*

,entral ,arcinoid :umor


S all uni3or cells Central nuclei Scanty or no itotic acti4ity Cytoplas 9 o oderate a ount

3inely granular eBceptionally optically clear#? Pattern o3 gro-th ay be9 o co pact nests, ribbons, and 3estoons !'ig. .
o o

'ig. .9 Central carcinoid tu or sho-ing pro inent trabecular pattern o3 gro-th. $ di33use solid 3ashion rarely9 pseudopapillary or true papillary con3iguration#@ s all glands -ith rosette<like appearance Dascularity pronounced Stro a9 o ay be hea4ily hyaliniGed o ay sho- 3ocal calci3ication or ossi3ication So e bone ay represent osseous etaplasia by entrapped bronchial cartilage !'ig. >
o o

'ig. >9 =sseous etaplasia o3 bronchial cartilage induced by central carcinoid tu or. 2his is a relati4ely co on 3inding. $

May be tu or cells -ithin ly ph 4essels in or around tu or =ccasionally pro inent nuclear !endocrine<type$ pleo orphis in absence o3 necrosis or itoses9 o this 3eature by itsel3 is not su33icient to place tu or in atypical carcinoid category Carcinoid tu ors -ith pro inent nesting pattern o3 gro-th9 o ay acAuire PparaganglioidH appearance !'ig. :

'ig. :9 Central carcinoid tu or -ith paraganglio a<like pattern o3 gro-th. $ accentuated by presence o3 S<#55 protein<positi4e sustentacular cells at periphery o3 nests6,"5,"# Mucin stains9 o usually negati4e o ay be 3ocal positi4ity in glandular lu ina"" ;Bceptionally9 o elanin granules in tu or cells !P elanotic carcinoid tu orH$"6,"% 'or alin<3iBed para33in e bedded sections9 o argenta33in cells rare o argyrophilic cells !detected by 1ri elius or Se4ier<Munger techniAues$ consistently de onstrated )ltrastructurally9
o

nu erous dense<core secretory granules !'ig. ?

'ig. ?9 )ltrastructural appearance o3 carcinoid tu or o3 lung in a -o an -ith ultiple endocrine neoplasia. Moderate nu bers o3 3airly uni3or electron<dense neurosecretory granules are present. !U".,":5$ $9 4ary considerably in shape and siGe so eti es aligned along cell e brane 4ariability in appearance 3ro case to case9 has led to suggestion that at least t-o di33erent endocrine types in4ol4ed". occasionally, abundant cytoplas ic 3ibrillary inclusions">

Peripheral ,arcinoid :umor


Spindle cells9 o ay closely si ulate appearance o3 s ooth uscle cells !'ig. @

'ig. @9 Spindle cell appearance o3 peripheral carcinoid tu or, -hich a esenchy al neoplas . $

ay si ulate

not unusual 3or isdiagnosis as leio yo a": +isorderly arrange ent o3 cells So e pleo orphis "? Stro a9 o can be pro inent9 so eti es su33icient to produce restricti4e and obstructi4e lung disease -hen ultiple tu ors"? May9 o acAuire paraganglio a<like 3eatures due to presence o3 S<#55 protein<positi4e sustentacular cells"@ o contain a yloid and elanin

Atypical ,arcinoid :umor

=4erall architectural, ultrastructural, and i tu or, but also atypical 3eatures o39 o increased itotic acti4ity o nuclear hyperchro asia o 3oci o3 necrosis#:,65,6# !'ig. #5

unohistoche ical 3eatures o3 carcinoid

'ig. #59 Atypical carcinoid tu or. 2his case -as included in the original report o3 this entity.#: $

=ccasionally a yloid deposition in stro a6"

>. M!+i)$!$# M %o#, +io"!

D 4i$i#io$ Malignant tu or o3 the pleura -ith a esothelial origin. C+i$i.!+ : !#&r % )sually older adults# So eti es 3a ilial clustering" 2ypically9 o chest pain o pleural e33usion o lo-er hal3 o3 a he ithoraB initially o spread to rest o3 pleural ca4ity later

Spread and Metastases

2ypically contiguous spread and perhaps i plantation to9 o entire pleural space o both pleurae o interlobular septa o pericardiu o chest -all o diaphrag o peritoneu 6 ;Btension into subpleural lung co on May be intraparenchy al spread,% but nodular asses -ithin lung parenchy a 3a4or pri ary lung cancer -ith pro inent pleural spread +istant etastases9 o generally late disease i3 at all. o pro inent hilar and supracla4icular ly phadenopathy at presentation 3a4or carcino a o4er esothelio a ho-e4er, pleural esothelio as ha4e presented initially9 -ith ly ph node in4ol4e ent in cer4ical or aBillary region>,: distant etastases in unusual places such as tongue?

Gro%% P!#,o+o)* )sually ultiple gray or -hite ill<de3ined nodules in a di33usely thickened pleura !'igs # and "

'ig. #9 Malignant

esothelio a gro-ing as

ultiple nodules on the parietal pleura.

'ig. "9 Classical pattern o3 spread o3 ad4anced pleural esothelio a. !Courtesy o3 +r RA Cooke, Brisbane, AustraliaN 3ro Cooke RA, Ste-art B9 Colour Atlas o3 Anato ical Pathology. ;dinburgh, Churchill &i4ingstone, "55%$. $

Rarely localiGed pleural ass@ Al ost al-ays pleural e33usion

Hi%#op!#,o+o)* Neoplastic 3or ations ay 3or 9 o papillae !'ig. 6

'ig. 69 Malignant pleural gro-th. $ pseudoacini solid nests#5 Cytoplas 9 o abundant o acidophilic 'eatures in 3a4or o3 alignancy9 o in3iltration o3 deep tissues o ob4ious cytologic atypia o pro inent cell groupings o necrosis##
o o

esothelio a -ith a predo inantly papillary pattern o3

C. KARSINOMA SEL SKUAMOUSA PARU


(linis 9

Seorang pria berusia :. tahun enderita sesak na3as, nyeri dada, dan penurunan berat badan se,ak # tahun lalu. +ia adalah seorang perokok berat rokok se,ak ia asih uda. 'oto Ro +ada enun,ukkan sebuah assa besar di lobus kanan ba-ah dari paru<paru. &obekto i dilakukan, dan spesi en itu dikiri ke +eparte en Patologi. Mikroskopis ga bar9 Spesi en terdiri dari ,aringan paru<paru dengan tu or epitel enyebar dan padat, in3iltrasi ke ,aringan sekitarnya. Sel<sel tu or atipikal, poli or3ik, dengan hyperchro atis atau inti ,elas dan sitoplas a banyak. 7u lah sel itosis yang abnor al cukup. +i daerah padat, ada beberapa assa keratin kecil dan ,e batan antar sel.

SYSTEMA RESPIRATORIA

Pars Connductoria 9 < Ca4itas Nasi < Sinus paranasalis < NasopharinB < &arinB < 2rachea < Bronchus < Bronchiolus Pars Respiratoria 9 < Bronchiolus respiratorius < +uctus al4eolaris < Al4eoli < Atriu 8 Saccus Al4eolaris CAD)M NASI

Sediaan 9 SR<#N H; "erhatikan pada perbesaran lemah dan kuat 9 a. Destibulu nasi 9 < tunica ucosa Jepitheliu sAua osu strati3icatu non corni3icatu . J e brana basalis Jla ina propria 9 RO,aringan ikat padat ROglandula sebacea ROglandula sudori3era b. Area respiratoria 9 < tunica ucosa 9 < epitheliu pseudostrati3icatu ciliatu , diantaranya banyak terdapat cellula calici3or is !sel piala$ < e brana basalis < la ina propria9 O ,aringan ikat yang engandung banyak serabut kolagen O leucocytus O ly phocytus O ku pulan ,aringan ly phoid O glandula sero ucosa < concha 9 Sepan,ang dinding lateral ca4u nasi, per ukaannya tidak teratur karena adanya 6 ton,olan tulang yang disebut concha yang ber3ungsi enghangatkan udara perna3asan, banyak engandung pleBus 4enosus !anya an 4ena$ 9 <concha in3erior <concha inter ediu . <concha superior ;PI1&=22IS Sediaan9 SR<"N H ; "erhatikan pada perbesaran lemah dan kuat 9 a. 'acies lingualis9 dataran yang enghadap ke arah lidah < tunica ucosa9 J epitheliu sAua osu strati3icatu 9 sel pipih berlapis J e brana basalis J la ina propria 9 < teBtus connecti4us areolaris 9 longgar < ly phocyti tersebar

< tela sub ucosa 9 J teBtus connecti4us 3ibrosus irregularis9 padat kurang teratur J glandula sero ucosa J teBtus connecti4us adiposus 9 ,aringan le ak < teBtus cartilagenius. Pada sediaan ini dapat dibandingkan 9 < cartilago pada epiglottis9 elastis ke erah< erahan < cartilago pada trachea9 hyalina9 kebiru<biruan b. 'acies laryngis9 dataran yang enghadap ke arah larynB < tunica ucosa9 epitheliu . Perhatikan di dua bagian yang berbeda 9 J proBi al 9 sel kolu ner se u berla pis e bentuk epitheliu pseudostrati3icatu J distal 9 sel pipih berlapis e bentuk epitheliu sAua osu strati3icatu < la ina propria 9 < teBtus connecti4us areolaris yang kelihatan longgar < ly phocyti tersebar < tela sub ucosa 9 < teBtus connecti4us areolaris9 longgar < glandula sero ucosa 2RACH;A Sediaan9 SR<6N H ; Perhatikan 9 < tunica ucosa 9 J epitheliu 9 sel kolu ner se u berlapis epitheliu pseudostrati3icatu antara sel epitel J e brana basalis J la ina propria9 teBtus connecti4us elasticus glandula trachealis < tela sub ucosa 9 ,aringan ikat elastis lebih padat < tunica 3ibro usculocartilaginea. Perhatikan di sini 9 J liga enta annularia J cartilago trachealis 9 hyalina, berbentuk huru3 C. J .trachealis9 otot polos elekat pada u,ung bebas cartilago < tunica ad4entitia9 ,aringan ikat di sini. longgar. P)&M= Sediaan9 Perhatikan pada sediaan SR<%N H ;

dengan sel piala

Bronchus ROtunica ucosa 9 < epitheliu 9 sel kolu ner se u berlapis dengan ciliaN epitheliu pseudostrati3icatu ciliatu < e brana basalis < la ina propria 9 JteBtus connecti4us elasticus Jnodus ly phaticus ROtunica usculocartilaginea. Perhatikan 9 < usculus spiralis9 otot polos < cartilago bronchialis 9 hyalina ROtunica ad4entitia9 ,aringan ikat longgar dengan glandula sero ucosa b. B r o n c h i o l u s r e s p i r a t o r i u s !ter inalis$9 SR<%N H ; < tunica ucosa 9 Jepitheliu 9 sel selapis dengan cilia9 epitheliu colu nare si pleB ciliatu J e brana basalis J la ina propria 9 < teBtus connecti4us elasticus < ly phocytus < tunica uscularis9 otot polos e bentuk .spiralis < tunica ad4entitia9 ,aringan ikat longgar c. + u c t u s a # 4 e o r a # i s 9 SR<.N H; Pada sediaan ini perhatikan 9 #. ductus al4eolaris 9 < epitheliu sAua osu si pleB 9 sel pipih selapis < berkas<berkas elastis < sisa<sisa .spiralis sebagai otot polos ". al4eolus pul onaris. Perhatikan 9 < septu interal4eolare < cellula 9 J respiratoria J agna atau granularis phagocytus

PRAKTIKUM KE > HIS2=&=1* SYSTEMA ENDOKRINON

1&AN+)&A S)PRAR;NA&IS Sediaan 9 ;N<#N H ; Perhatikan a. Capsula b. CorteB dengan Gona berbatas ,elas #. Gona glo erulosa 9 terluar ". Gona 3asciculata 9 lapisan tengan dengan spongiocytus 6. Gona reticularis 9 lapisan terdala Perhatikan sinusoideu c. Medulla 9 Perhatikan 9 < cellulae chro a33inae yang sebenarnya terdiri atas " ,enis sel yang pada sediaan sukar dibedakan, ialah 9 < epinephrocytus < norepinephrocytus < sel sara3 si patis sinusoideu terbentuk oleh kapiler darah 1&AN+)&A 2H*R=I+;A Sediaan 9 ;N<"N H B Perhatikan 9 a. Stro a 9 dengan anya an kapiler rete capillare 3olliculare b. Parenchy a tersusun oleh 3olliculi < tidak sa a besar < dinding tersusun oleh sel kuboid < berisi bahan koloid Cellulae para3olliculares pada teknik pe ulasan sediaan ini tidak ta pak.

1&AN+)&A PARA2H*R=I+;A Sediaan 9 ;N<6N H ; a. 2eBtus connecti4us e isahkan ini dari glandula thyroidea. b. Cellula #. Principalis. 2a pak banyak dengan kapiler darah di antaranya. Sel ini sebenarnya ada " ,enis tetapi sukar dibedakan. ROcellula principalis lucida 9 ,ernih ROcellula principalis densa 9 gelap ". =Byphilica atau acidophilica, tersebar di sana<sini, sedikit bersi3at acidophillus. H*P=PH*SIS atau 1&AN+)&A PI2)I2ARIA Sediaan 9 ;N<%N PAS<Iron He atoksilin =range 1 Perhatikan 9 %.#. Neurohypophysis kebiru<biruan, penuh serabut sara3 tanpa yelin, kapiler darah. %.". Adenohypophysis terdiri atas a. Pars inter edia 9 e punyai 3olliculi yang en<gandung bahan koloid b. Pars distalis tersusun oleh berbagai ,enis sel dengan kapiler di antaranya. 2e u<tun,ukkan < cellula chro ophobica < cellula chro ophilica terdiri atas cellula acidophilica cellula basophilica di tepi INS)&A PANCR;A2ICA Sediaan 9 ;N<>N Dictoria blue Perhatikan insulae yang ta pak e ucat sebagai pulau<pulau di dala a. Cellulae alpha V erah, beta V biru, delta V pucat. (erap kali 9 J cellulae alpha9 ditepi pulau J cellulae beta9 dekat sinusoideu b. Rete capillare 9 kapiler e bentu

,aringan pancreas.

>. ENDOCRINE GLANDES AND LYMPHOID TUMORS 1. So"!#o#ropi. A3 $o"! 3!$ Pro+!.#i$o"!
Pituitary Adeno as and Hyperpituitaris #he most common cause o hyperpituitarism is an adenoma arising in the anterior lobe$ "ituitary adenomas are classi ied on the basis o hormone(s! produced by the neoplastic cells, which are detected by immunohistochemical stains !2able "%<#$. So e pituitary adeno as can

secrete t-o hor ones !1H and prolactin being the ost co on co bination$, and rarely, pituitary adeno as are plurihor onal. Pituitary adeno as can be unctional !i.e., associated -ith hor one eBcess and clinical ani3estations thereo3$ or non unctioning !i.e., i unohistoche ical and0or ultrastructural de onstration o3 hor one production at the tissue le4el, -ithout clinical sy pto s o3 hor one eBcess$. &ess co on causes o3 hyperpituitaris include pituitary carcino as and so e hypothala ic disorders. &arge pituitary adeno as, and particularly non3unctioning ones, ay cause hypopituitaris as they encroach on and destroy ad,acent anterior pituitary parenchy a. TABLE 2021 22 C+!%%i4i.!#io$ o4 Pi#&i#!r* A3 $o"!% Pi#&i#!r* C ++ T*p Hor"o$ Corticotroph AC2H and other P=MC<deri4ed peptides 1H Prolactin T&"or T*p AC2H cell !corticotroph$ adeno a 1H cell !so atotroph$ adeno a Prolactin cell !lactotroph$ adeno a A%%o.i!# 3 S*$3ro" Cushing syndro e Nelson syndro e 1igantis !children$ Acro egaly !adults$ 1alactorrhea and a enorrhea !in 3e ales$ SeBual dys3unction, in3ertility Co bined 3eatures o3 1H and prolactin eBcess Hyperthyroidis
HIJ

So atotroph &actotroph

Ma

oso atotroph Prolactin, 1H 2SH 'SH, &H

Ma

oso atotroph

2hyrotroph 1onadotroph

2SH cell !thyrotroph$ adeno a 1onadotroph, Wnull cell,X oncocytic adeno as

Hypogonadis , ass e33ects, and hypopituitaris Adapted rom %zzat S, Asa SL& 'echanisms o disease& the pathogenesis o pituitary tumors$ (at )lin "rac %ndocrinol 'etab *&*++,*-+, *++.$ AC2H, adrenocorticotrophic hor oneN 'SH, 3ollicle<sti ulating hor oneN 1H, gro-th hor oneN &H, luteiniGing hor oneN P=MC, pro<opio elanocortinN 2SH, thyroid<sti ulating hor one.

Note that non3unctional adeno as in each category typically present -ith mass e ects acco panied by hypopituitarism due to destruction o3 nor al pituitary parenchy a. 2hese 3eatures are particularly co on -ith gonadotroph adeno as.

Pituitary adeno as are usually 3ound in adults, -ith a peak incidence 3ro 6. to >5 years o3 age. 2hey are designated, so e-hat arbitrarily, microadenomas i3 they are less than # c in dia eter and macroadenomas i3 they eBceed # c in dia eter. Silent and hor one<negati4e adeno as are likely to co e to clinical attention at a later stage than those associated -ith endocrine abnor alities and are there3ore ore likely to be acroadeno as. A eta<analysis o3 autopsy studies esti ates the population pre4alence o3 pituitary adeno as to be about #%C, although the 4ast a,ority o3 these lesions are incidentally diagnosed icroadeno as !Wpituitary incidentalo aX$.Y#Z /ith recent ad4ances in olecular techniAues, substantial insight has been gained into the genetic abnormalities associated with pituitary adenomasY"Z !2able "%<"$9 K 1<protein utations are possibly the best<characteriGed olecular abnor alities in pituitary adeno as. 1 proteins are described in Chapter 6N here -e -ill re4ie- their 3unction in the conteBt o3 endocrine neoplas s. 1 proteins play a critical role in signal transduction, trans itting signals 3ro particular cell sur ace receptors !e.g., 1HRH receptor$ to intracellular e ectors !e.g., adenyl cyclase$, -hich then generate second messengers !e.g., cyclic adenosine onophosphate, cAMP$. 2hese are heterotri eric proteins, co posed o3 a speci3ic [<subunit that binds guanine nucleotide and interacts -ith both cell sur3ace receptors and intracellular e33ectors !'ig. "%<6$N the \< and ]<subunits are nonco4alently bound to the speci3ic [<subunit. 1s is a sti ulatory 1 protein that has a pi4otal role in signal transduction in se4eral endocrine organs, including the pituitary. 2he [<subunit o3 1s !1s[$ is encoded by the G(AS gene, located on chro oso e "5A#6. In the basal state, 1s eBists in an inacti4e state, -ith guanosine diphosphate !1+P$ bound to the guanine nucleotide<binding site o3 1s[. =n interaction -ith the ligand<bound cell sur3ace receptor, 1+P dissociates, and guanosine triphosphate !12P$ binds to 1s[, acti4ating the 1 protein. 2he acti4ation o3 1s[ results in the generation o3 cAMP, -hich acts as a potent itogenic sti ulus 3or a 4ariety o3 endocrine cell types !such as pituitary so atotrophs and corticotrophs, thyroid 3ollicular cells, parathyroid cells$, pro oting cellular proli3eration and hor one synthesis and secretion. 2he acti4ation o3 1s[, and resultant generation o3 cAMP, are transient because o3 an intrinsic 12Pase acti4ity in the [<subunit, -hich hydrolyGes 12P into 1+P. A mutation in the [-subunit that inter eres with its intrinsic

G#"ase activity will there ore result in constitutive activation o Gs[, persistent generation o cA'", and unchecked cellular proli eration !see 'ig. "%<6$. ApproBi ately %5C o3 so atotroph cell adeno as bear G(AS utations that abrogate the 12Pase acti4ity o3 1s[. In addition, G(AS utations ha4e also been described in a inority o3 corticotroph adeno asN in contrast, G(AS utations are absent in thyrotroph, lactotroph, and gonadotroph adeno as, since their respecti4e hypothala ic release hor ones do not ediate their action 4ia cAMP<dependent path-ays. 2he o4er-hel ing a,ority o3 pituitary adeno as are sporadic in nature, and only approBi ately .C o3 cases arise as a result o3 an inherited predisposition. /our genes have been identi ied thus ar as a cause o amilial pituitary adenomas9 '%(0, )12(03, "42A40A, and A5".Y6Z 1er line inacti4ating utations o3 the '%(0 gene on chro oso e ##A#6 are responsible 3or ultiple endocrine neoplasia syndro e, type # !M;N<#, discussed in detail belo-$. 2he gene product o3 '%(0 is the tu or suppressor protein enin, and indi4iduals -ith M;N<# syndro e de4elop tu ors in ultiple endocrine organs, including the pituitary. ApproBi ately a third o3 patients -ith M;N<# de4elop pituitary adeno as, ost co only 1H<, prolactin<, or AC2H<secreting tu ors. In contrast, so atic utations o3 '%(0 are rare in sporadic pituitary tu ors. 2he gene product o3 )12(03 on chro oso e #"p#6 is the cell cycle checkpoint regulator p": or (IP#N ger line utations o3 )12(03 are responsible 3or a subset o3 patients -ith a WM;N<# likeX syndro e -ho lack '%(0 abnor alities.Y%Z 2he protein kinase A regulatory subunit 0[ !"42A40A$ gene on chro oso e #:A"% is utated in patients -ith Carney co pleB, an autoso al<do inant disorder characteriGed by pituitary and other endocrine tu ors. 2his gene encodes a tu or suppressor that regulates the acti4ity o3 protein kinase A, a do-nstrea ediator o3 cAMP<dependent signaling. 2hus, loss o3 PR(AR#A protein 3unction leads to inappropriate acti4ation o3 cAMP cellular targets, 3urther underscoring the i portance o3 this second< essenger path-ay in pituitary neoplasia. 2he aryl hydrocarbon receptor interacting protein !A5"$ on chro oso e ##A is a recently described pituitary adeno a predisposition gene. Patients -ith ger line A5" utations o3ten present -ith acro egaly due to an underlying 1H<secreting adeno a, and are typically younger !R6. years o3 age$ at the ti e o3 diagnosis than sporadic 1H adeno a patients.Y.Z 2he precise echanis by -hich the AIP protein acts as a tu or suppressor in the pituitary is not kno-n. Not all persons -ith ger line A5" utations ha4e a positi4e 3a ily history o3 pituitary tu ors, as a result o3 inco plete penetrance. I unohistoche istry 3or AIP is reco ended in 1H adeno as arising in younger patients, as utations associated -ith adeno a typically cause absence o3 protein eBpression. So atic utations o3 these 3our genes are rarely encountered in sporadic pituitary adeno as. Molecular abnor alities associated -ith aggressi4e beha4ior include aberrations in cell cycle checkpoint genes, such as o4ereBpression o3 cyclin +#, utations o3 p6-, and epigenetic silencing o3 the retinoblasto a gene !430$. In addition, acti4ating utations o3

the 74AS oncogene are obser4ed in rare pituitary carcinomas !see belo-$. TABLE 2022 22 G $ #i. A+# r!#io$% i$ Pi#&i#!r* T&"or% G $ GAIN O: :UNCTION 1s[ Protein kinase A !P(A$CYJZ Acti4ating utation 1H adeno as 1H and prolactin adeno as Aggressi4e adeno as Pituitary carcino as 1H, prolactin, and AC2H adeno as AC2H adeno as 1H adeno as Aggressi4e adeno as 1er line inacti4ating utations o3 "42A45A !Carney co pleB$, a negati4e regulator o3 P(A =4ereBpression Acti4ating utation M .,!$i%" o4 A+# r!#io$ Pi#&i#!r* T&"or S&;#*p

Cyclin +#C C74AS LOSS O: :UNCTION MeninCYJZ C+(N#BC !p":0(IP#$YJZ Aryl hydrocarbon receptor interacting protein !AIP$CYJZ Retinoblasto a !RB$ proteinC

1er line inacti4ating utations o3 '%(0 ! ultiple endocrine neoplasia, type #$ 1er line inacti4ating utations o3 C+(N#B !WM;N<#<likeX syndro e$ 1er line utations o3 A5" !pituitary adeno a predisposition YPAPZ syndro e$ Methylation o3 43 gene pro oter

Adapted rom 3oikos SA, Stratakis )A& 'olecular genetics o the cA'"-dependent protein kinase pathway and o sporadic pituitary tumorigenesis$ 7um 'ol Genet 0.&48+,489, *++9$ AC2H, adrenocorticotrophic hor oneN 1H, gro-th hor one.
I

1enetic alterations associated -ith amilial predisposition to pituitary adeno as.

:IGURE 2023 1<protein signaling in endocrine neoplasia. Mutations that lead to 1<protein hyperacti4ity are seen in a 4ariety o3 endocrine neoplas s, including pituitary, thyroid, and parathyroid adeno as. 1 proteins play a critical role in signal transduction, trans itting signals 3ro cell sur3ace receptors !1HRH, 2SH, or P2H receptor$ to intracellular e33ectors !e.g., adenyl cyclase$, -hich then generate second essengers !cAMP, cyclic adenosine onophosphate$. 1+P, guanosine diphosphateN 12P, guanosine triphosphateN Pi, inorganic phosphate. See 'igure "%<# 3or other abbre4iations.

Morp,o+o)*. 2he #*pi.!+ pi#&i#!r* !3 $o"! is a so3t, -ell<circu scribed lesion that ay be con3ined to the sella turcica. &arger lesions typically eBtend superiorly through the diaphrag sella into the suprasellar region, -here they o3ten co press the optic chias and ad,acent structures, such as so e o3 the cranial ner4es !'ig. "%<%$. As these adeno as eBpand, they 3reAuently erode the sella turcica and anterior clinoid processes. In as any as 65C o3 cases, the adeno as are not grossly encapsulated and in3iltrate neighboring tissues such as the ca4ernous and sphenoid sinuses, dura, and on occasion, the brain itsel3. Such lesions are ter ed i$5!%i5 !3 $o"!%. Not uneBpectedly, acroadeno as tend to be in4asi4e ore 3reAuently than s aller tu ors. 'oci o3 he orrhage and necrosis are also ore co on in these larger adeno as. Histologically, typical pituitary adeno as are co posed o3 relati4ely uni3or , polygonal cells arrayed in sheets or cords. Supporting connecti4e tissue, or reticulin, is sparse, accounting 3or the so3t, gelatinous consistency o3 any o3 these lesions. Mitotic acti4ity is usually sparse. 2he cytoplas o3 the constituent cells ay be acidophilic, basophilic, or chro ophobic, depending on the type and a ount o3 secretory product -ithin the cells, but it is generally uni3or throughout the tu or. T,i% . ++&+!r "o$o"orp,i%" !$3 #, !;% $. o4 ! %i)$i4i.!$# r #i.&+i$ $ #Gork 3i%#i$)&i%, pi#&i#!r* !3 $o"!% 4ro" $o$2$ op+!%#i. !$# rior pi#&i#!r* p!r $.,*"! !'ig. "%<.$. 2he biologic beha4ior o3 the adeno a cannot al-ays be reliably predicted 3ro its histologic appearance. A subset o3 pituitary adeno as de onstrates brisk itotic acti4ity and staining o3 greater than 6C o3 the nuclei -ith the proli3eration arker (i< >:N these tu ors typically also de onstrate eBtensi4e nuclear p.6 i unoreacti4ity in the neoplastic cells, a 3eature that correlates -ith the presence o3 p6- utations. It is reco ended that adeno as -ith this pro3ile be classi3ied as !#*pi.!+ !3 $o"!%, since these tu ors ha4e a higher propensity 3or aggressi4e beha4ior, including in4asion and recurrence.

:IGURE 2020 Pituitary adeno a. 2his assi4e, non3unctional adeno a has gro-n 3ar beyond the con3ines o3 the sella turcica and has distorted the o4erlying brain. Non3unctional adeno as tend to be larger at the ti e o3 diagnosis than those that secrete a hor one.

:IGURE 2028 Pituitary adeno a. 2he ono orphis o3 these cells contrasts arkedly -ith the iBture o3 cells seen in the nor al anterior pituitary. Note also the absence o3 reticulin net-ork.

Clinical Course. 2he signs and sy pto s o3 pituitary adeno as include endocrine abnor alities and ass e33ects. 2he e33ects o3 eBcessi4e secretion o3 anterior pituitary hor ones are entioned belo-, -hen the speci3ic types o3 pituitary adeno a are described. &ocal ass e33ects ay be encountered in any type o3 pituitary tu or and ha4e been discussed pre4iously under clinical ani3estations o3 pituitary disease. Brie3ly, these include radiographic abnormalities o the sella turcica, visual ield abnormalities, signs and sy pto s o3 ele4ated intracranial pressure, and occasionally hypopituitarism. Acute he orrhage into an adeno a is so eti es associated -ith pituitary apople:y, as -as noted abo4e. /ith this general introduction to pituitary adeno as, -e proceed to a discussion o3 the indi4idual types o3 tu ors. PR=&AC2IN=MAS Prolactino as !lactotroph adeno as$ are the ost 3reAuent type o3 hyper3unctioning pituitary adeno a, accounting 3or about 65C o3 all clinically recogniGed cases. 2hese lesions range 3ro s all icroadeno as to large, eBpansile tu ors associated -ith substantial ass e33ect. Microscopically, the o4er-hel ing a,ority o3 prolactino as are co posed o3 -eakly acidophilic or chro ophobic cells (sparsely granulated prolactinoma!N rare prolactino as are strongly acidophilic (densely granulated prolactinoma! !'ig. "%<>$. Prolactin can be de onstrated -ithin the secretory granules in the cytoplas o3 the cells using i unohistoche ical stains. Prolactino as ha4e a propensity to undergo dystrophic calci3ication, ranging 3ro isolated psa o a bodies to eBtensi4e calci3ication o3 4irtually the

entire tu or ass !Wpituitary stoneX$. Prolactin secretion by 3unctioning adeno as is usually e33icient !e4en icroadeno as secrete su33icient prolactin to cause hyperprolactine ia$ and proportional, in that seru prolactin concentrations tend to correlate -ith the siGe o3 the adeno a. :IGURE 202> )ltrastructural 3eatures o3 prolactino as. A, ;lectron icrograph o3 a sparsely granulated prolactino a. 2he tu or cells contain abundant granular endoplas ic reticulu !indicati4e o3 acti4e protein synthesis$ and s all nu bers o3 electron<dense secretory granules. B, ;lectron icrograph o3 densely granulated gro-th hor oneMsecreting adeno a. 2he tu or cells are 3illed -ith nu erous large, electron<dense secretory granules. ()ourtesy o 1r$ %va 7orvath, St$ 'ichael;s 7ospital, #oronto, <(, )anada$!

Increased seru le4els o3 prolactin, or prolactinemia, cause a enorrhea, galactorrhea, loss o3 libido, and in3ertility. 2he diagnosis o3 an adeno a is ade ore readily in -o en than in en, especially bet-een the ages o3 "5 and %5 years, presu ably because o3 the sensiti4ity o3 enses to disruption by hyperprolactine ia. Prolactino a underlies al ost a Auarter o3 cases o3 a enorrhea. In contrast, in en and older -o en, the hor onal ani3estations ay be subtle, allo-ing the tu ors to reach considerable siGe ! acroadeno as$ be3ore being detected clinically. 7yperprolactinemia may result rom causes other than prolactin-secreting pituitary adenomas. Physiologic hyperprolactine ia occurs in pregnancyN seru prolactin le4els increase throughout pregnancy, reaching a peak at deli4ery. Prolactin le4els are also ele4ated by nipple sti ulation, as occurs during suckling in lactating -o en, and as a response to any types o3 stress. Pathologic hyperprolactine ia can also result 3ro lactotroph hyperplasia, such as -hen there is inter3erence -ith nor al dopa ine inhibition o3 prolactin secretion. 2his ay occur as a result o3 da age to the dopa inergic neurons o3 the hypothala us, da age to the pituitary stalk !e.g., due to head trau a$, or drugs that block dopa ine receptors on lactotroph cells. Any ass in the suprasellar co part ent ay disturb the nor al inhibitory in3luence o3 the hypothala us on prolactin secretion, resulting in hyperprolactine ia. #here ore, a mild elevation in serum prolactin in a person with a pituitary adenoma does not necessarily indicate a prolactinsecreting tumor. =ther causes o3 hyperprolactine ia include se4eral classes o3 drugs !such as dopa ine antagonists$, estrogens, renal 3ailure, and hypothyroidis . Prolactino as are treated by surgery or, ore co only, -ith bro ocriptine, a dopa ine receptor agonist that causes the lesions to di inish in siGe.

1R=/2H H=RM=N; C;&& !S=MA2=2R=PH$ A+;N=MAS 1H<secreting tu ors are the second ost co on type o3 3unctioning pituitary adeno a. So atotroph cell adeno as ay be Auite large by the ti e they co e to clinical attention because the ani3estations o3 eBcessi4e 1H ay be subtle. Histologically, pure 1H cellM containing adeno as are also classi3ied into t-o subtypes9 densely granulated and sparsely granulated. 2he densely granulated adeno as are co posed o3 cells that are ono orphic and acidophilic in routine sections, retain strong cytoplas ic 1H reacti4ity on i unohistoche istry, and de onstrate cytokeratin staining in a perinuclear distribution. In contrast, the sparsely granulated 4ariants are co posed o3 chro ophobe cells -ith considerable nuclear and cytologic pleo orphis and 3ocal, -eak staining 3or 1H. Bihor onal mammosomatotroph adeno as that eBpress both 1H and prolactin are being increasingly recogniGed -ith the a4ailability o3 better i unohistoche ical reagentsN orphologically, ost bihor onal adeno as rese ble the densely granulated pure so atotroph adeno as. "ersistently elevated levels o G7 stimulate the hepatic secretion o insulin-like growth actor 0 (5G/-0 or somatomedin )!, which causes many o the clinical mani estations. I3 a so atotrophic adeno a appears in children be3ore the epiphyses ha4e closed, the ele4ated le4els o3 1H !and I1'<#$ result in gigantism. 2his is characteriGed by a generaliGed increase in body siGe -ith disproportionately long ar s and legs. I3 the increased le4els o3 1H are present a3ter closure o3 the epiphyses, patients de4elop acromegaly. In this condition, gro-th is ost conspicuous in skin and so3t tissuesN 4iscera !thyroid, heart, li4er, and adrenals$N and bones o3 the 3ace, hands, and 3eet. Bone density ay be increased !hyperostosis$ in both the spine and the hips. ;nlarge ent o3 the ,a- results in protrusion !prognathis $, -ith broadening o3 the lo-er 3ace. 2he hands and 3eet are enlarged -ith broad, sausage<like 3ingers. In ost instances gigantis is also acco panied by e4idence o3 acro egaly. 2hese changes de4elop 3or decades be3ore being recogniGed, hence the opportunity 3or the adeno as to reach substantial siGe. 1H eBcess is also correlated -ith a 4ariety o3 other disturbances, including gonadal dys3unction, diabetes ellitus, generaliGed uscle -eakness, hypertension, arthritis, congesti4e heart 3ailure, and an increased risk o3 gastrointestinal cancers. 2he diagnosis o3 pituitary 1H eBcess relies on docu entation o3 ele4ated seru 1H and I1'<# le4els. 5n addition, ailure to suppress G7 production in response to an oral load o glucose is one o the most sensitive tests or acromegaly. 2he underlying pituitary adeno a can be either re o4ed surgically or treated 4ia phar acologic eans. 2he latter includes so atostatin analogs !recall that so atostatin has an inhibitory e33ect on pituitary 1H secretion$ or the use o3 1H receptor antagonists, -hich pre4ent hor one binding to target organs such as the li4er. /hen e33ecti4e control o3 high 1H le4els is achie4ed, the characteristic tissue o4ergro-th and related sy pto s gradually recede, and the etabolic abnor alities i pro4e.

AC2H C;&& !C=R2IC=2R=PH$ A+;N=MAS Corticotroph adeno as are usually s all icroadeno as at the ti e o3 diagnosis. 2hese tu ors are ost o3ten basophilic (densely granulated! and occasionally chro ophobic (sparsely granulated!. Both 4ariants stain positi4ely -ith periodic acidMSchi33 !PAS$ because o3 the presence o3 carbohydrate in P=MC, the AC2H precursor oleculeN in addition, they de onstrate 4ariable i unoreacti4ity 3or P=MC and its deri4ati4es, including AC2H and \<endorphin. ;Bcess production o3 AC2H by the corticotroph adeno a leads to adrenal hypersecretion o3 cortisol and the de4elop ent o3 hypercortisolism !also kno-n as )ushing syndrome$. 2his syndro e is discussed in ore detail later -ith the diseases o3 the adrenal gland. It can be caused by a -ide 4ariety o3 conditions in addition to AC2H<producing pituitary tu ors. /hen the hypercortisolis is due to eBcessi4e production o3 AC2H by the pituitary, the process is designated )ushing disease. &arge destructi4e adeno as can de4elop in patients a3ter surgical re o4al o3 the adrenal glands 3or treat ent o3 Cushing syndro e. 2his condition, kno-n as (elson syndrome, occurs ost o3ten because o3 a loss o3 the inhibitory e33ect o3 adrenal corticosteroids on a preeBisting corticotroph icroadeno a. Because the adrenals are absent in persons -ith this disorder, hypercortisolis does not de4elop. In contrast, patients present -ith ass e33ects o3 the pituitary tu or. In addition, there can be hyperpig entation because o3 the sti ulatory e33ect o3 other products o3 the AC2H precursor olecule on elanocytes. =2H;R AN2;RI=R PI2)I2AR* A+;N=MAS Pituitary adeno as ay elaborate ore than one hor one. 'or eBa ple, prolactin ay be de onstrable by i unolabeling o3 so atotroph adeno as. In other cases, unusual plurihor onal adeno as are capable o3 secreting ultiple hor onesN these tu ors are usually aggressi4e. A 3e- co ents are ade about se4eral o3 the less 3reAuent 3unctioning tu ors. Gonadotroph (L7-producing and /S7-producing! adeno as can be di33icult to recogniGe because they secrete hor ones ine33iciently and 4ariably, and the secretory products usually do not cause a recogniGable clinical syndro e !non- unctioning adenomas, see belo-$. 1onadotroph adeno as are ost 3reAuently 3ound in iddle<aged en and -o en -hen they beco e large enough to cause neurologic sy pto s, such as i paired 4ision, headaches, diplopia, or pituitary apopleBy. Pituitary hor one de3iciencies can also be 3ound, ost co only i paired secretion o3 &H. 2his causes decreased energy and libido in en !due to reduced testosterone$ and a enorrhea in pre enopausal -o en. 2hus, gonadotroph adeno as are paradoBically associated -ith secondary gonadal hypo3unction. 2he neoplastic cells usually de onstrate i unoreacti4ity 3or the co on gonadotropin [<subunit and the speci3ic \<'SH and \<&H subunitsN 'SH is usually the predo inant secreted hor one.

#hyrotroph (#S7-producing! adeno as are rare, accounting 3or approBi ately #C o3 all pituitary adeno as. 2hyrotroph adeno as are a rare cause o3 hyperthyroidis . (on unctioning pituitary adenomas are a heterogeneous group that constitutes approBi ately ".C to 65C o3 all pituitary tu ors. 2heir lineage can be established by i unohistoche ical staining 3or hor ones or by bioche ical de onstration o3 cell type<speci3ic transcription 3actors. In the past, any such tu ors ha4e been called silent variants or null-cell adenomas. Not surprisingly, the typical presentation o3 non3unctioning adeno as is ass e33ects. 2hese lesions ay also co pro ise the residual anterior pituitary su33iciently to cause hypopituitaris . 2his ay occur as a result o3 gradual enlarge ent o3 the adeno a or a3ter abrupt enlarge ent o3 the tu or because o3 acute he orrhage !pituitary apopleBy$. "ituitary carcinomas are =uite rare, accounting 3or less than #C o3 pituitary tu ors. 2he de onstration o3 craniospinal or syste ic etastases is a sine Aua non o3 a pituitary carcino a. 2he a,ority o3 pituitary carcino as are 3unctional neoplas s, -ith prolactin and AC2H being the ost co on secreted products. Metastases usually appear late in the course, 3ollo-ing ultiple local recurrences. 6.Adenoma thyroid P $) r#i!$ &"&" / Merupakan tu or ,inak asal dari ,aringan epitel yaitu epitel kelen,ar, bersi pai. (adang<kadang pada suatu adeno a sel<selnya engeluarkan sekret sehingga kelen,arnya elebar kistik. +ala hal ini tu or tersebut dina ai kistadeno a. Ben,olan di leher sebesar telur aya teraba kenyal, ikut bergerak pada -aktu enelan. Mikro%kopi% P r; %!r!$ L "!, ? K&!# / 7aringan tu or yang benigna asal dari epitel kelen,ar 0 berbentuk tubulus, si pai kapsul baik . Sel<sel 9 silindris atau kubik, tersusun tubular, inti lebih besar dari nor al. Mitosis sulit ditun,ukkan. .KISTADENOKARSINO2A PAPILLIFERU2 KELEN;AR 8ONDOK Merupakan keganasan tiroid yang paling banyak di,u pai, kira<kira :5<?5C dari se ua keganasan di tiroid. (e,adian pada -anita O dari laki<laki. (ira<kira .5C ter,adi pada usia di ba-ah %5 tahun, ke udian eningkat lagi pada dekade ><:. Mungkin berhubungan dengan ri-ayat radiasi pada daerah kepala dan leher. (linis erupakan asa di leher bagian depan, tidak nyeri, biasanya ter3iksir. (adang Mkadang tu or pri ernya kecil, tidak terdeteksi, sa pai didapatkan etastasisnya di kelen,ar li 3e leher. 2u or ini tu buhnya sangat la bat, dan #en years sturvival ratenya sampai @.C.

Mikroskopis karsino a papilar kel. tiroid dibedakan dengan karsino a 3olikular dari ga baran inti selnya. Pada karsino a papilar inti sel ,ernih !ground glass nuclei$. (arsino a 3olikular lebih sering in4asi ke pe buluh darah, dan selan,utnya etastasis ,auh ke paru, otak, tulang.

K+i$ik/ /anita 65 tahun, se,ak " tahun di leher terdapat ben,olan sebesar telur aya , konsistensi keras dan per ukaan berben,ol<ben,ol. M!kro%kopik/ 7aringan ukuran .B%B% c , konsistensi kenyal, pada pena pang ber-arna putih dengan bagian<bagian yang kehita an. Mikro%kopik/ p r; %!r!$ + "!, 3!$ k&!# - Pada bagian tepi sediaan terlihat adanya sebagian dari kelen,ar gondok nor al, yang dibatasi oleh ,aringan ikat 3ibrosa sebagai si pai tu or - 2u or berbentuk kistik, tu buh papilar dengan dilapisi epitel kubik sa pai silindrik yang ber4ariasi dari # lapis atau lebih - Sel<sel tu or satu sa a lain tidak begitu enun,ukkan poli or3i - +i dala septu dan si pai dapat ditun,ukkan pertu buhan sel<sel tu or - +i dala septu !harap lihat pada bagian tengah dari preparat$ terdapat pe buluh darah yang berisi ,aringan tu or yang papiler. P $3!p!#/ (arena adanya in3iltrasi tu or kedala pe buluh darah dari si pai, aka diagnosis dari tu or ini adalah kistadenokarsino a papilli3eru , -alaupun sel<sel tu or belu enun,ukkan anaplasia yang enyolok !harap baca teBt book$.

8. A3 $o.!r.i$o"!E% p!$.r !%' o$ pr!.#i.!+ %+i3 (


D 4i$i#io$ Adenocarcino a arising in the pancreatic ducts is the ost co on pancreas. C+i$i.!+ : !#&r % T ?.C o3 all pancreatic alignancies#M6 'ourth ost co on cause o3 death 3ro cancer in the )S Incidence increasing, particularly in -o en% )sually elderly Slight ale preponderance !#.>9#$. alignant tu or o3 the

T #5C sho- 3a ilial aggregation consistent -ith a genetic susceptibility> and at least 3i4e such syndro es Presentation9 o carcino a o3 head o3 pancreas9 progressi4e ,aundice -ith pain in at least .5C o carcino a o3 body and tail o3 pancreas9 peripheral 4enous thro bi in T ".C:M@ ay be caused by9 release o3 tu or necrosis 3actor, interleukin<#, and interleukin<> by acrophages in the stro a production o3 substances -ith a procoagulant acti4ity by tu or cells#5 o so eti es, a distant nodal etastasis !particularly in the supracla4icular region$ is the 3irst ani3estation Signi3icant pancreatitis9 o in #5C o3 pancreatic or a pullary carcino as## o delays diagnosis Increased incidence o3 diabetes9 o appears to be a secondary e4ent,#" usually de4eloping shortly a3ter diagnosis o3 cancer o ay be related to o4erproduction o3 islet a yloid polypeptide by beta cells@

Metastases

MetastasiGes to ultiple ly ph nodes around the organ9 o 3or carcino a o3 head o3 pancreas ost o3ten around9 the co on hepatic artery hepatoduodenal liga ent posterior pancreaticoduodenal the superior esenteric artery para<aortic anterior pancreaticoduodenal#6M#. So e occur early9#>,#: o icroscopic etastases in :.C o3 2# and 2" lesions#>,#? Most co on sites o3 distant etastases9 o li4er o peritoneu o lung o adrenal o bone

o o o

distant ly ph node groups skin central ner4ous syste #@

P!#,o) $ %i% Risk 3actors9 o eBposure to \<naphthyla ine or benGidine"5 o cigarette s oking.,"#,"" o chronic pancreatitis !but causeMe33ect relationship is di33icult to ascertain""M"%$ o 4ariations in pancreaticobiliary ductal anato y !lack o3 a co on channel has been 3ound at autopsy to be associated -ith icroscopic abnor alities o3 the ductal epitheliu $". Carcino a in situ and atypical hyperplasia !no- grouped under the ter pancreatic intraepithelial neoplasia or PanIN$ are regarded as precursors"> because9 o they are so eti es identi3ied in pancreases years be3ore in4asi4e carcino a o olecular genetic analysis sho-s that they 3reAuently harbor any o3 the sa e genetic alterations present in in4asi4e cancer o nearly al-ays sho- telo ere shortening": Structural rearrange ents !or loss$ o3 genes on #p, 6p, >p, ?p, and #:p see to be o3 i portance in pancreatic carcinogenesis"? p.6 accu ulation in the in<situ co ponent in >:C suggests that this represents an early genetic e4ent in pancreatic carcinogenesis"@ Gro%% P!#,o+o)* &ocation9 o head o3 pancreas in t-o<thirds o3 patients o body or tail in one<third Multiple in T "5C )sually9 o poorly delineated o 3ir o yello-ish gray cut sur3ace !'ig. #

'ig. #9 1ross appearance o3 typical in4asi4e ductal carcino a o3 the head o3 the pancreas. 2he tu or is protruding into the duodenal lu en. $ Rarely assi4e cystic degeneration65 ".C head o3 pancreas tu ors in4ade the duodenal -all Pancreatic ducts9 o o3ten beco e dilated and plugged -ith necrotic tu or o dilatation ay eBtend a considerable distance beyond the tu or ;Btrapancreatic eBtension9 o co on o -hen eBtensi4e, ay be di33icult to deter ine pancreatic origin9 one<third o3 the cases clinically regarded as pancreatic carcino as are duodenal !a pullary$, retroperitoneal, or etastatic6# Non<neoplastic pancreas distal to the tu or ay sho-9 o eBtensi4e atrophy o chronic in3la ation o 3ibrosis o ductal dilatation

Hi%#op!#,o+o)* 1raded into9 o -ell di33erentiated o oderately di33erentiated

o poorly di33erentiated In a inority, pattern o3 gro-th is papillary6" /ell<di33erentiated o icroscopic diagnosis can be eBtre ely di33icult66 o at lo-<po-er, the glands9 are o3ten -ell 3or ed !'ig. "

'ig. "9 Pancreatic ductal adenocarcino a. It is typical o3 this tu or type to be -ell di33erentiated architecturally. $ ha4e a large lu en are lined by one or a 3e- layers o3 cylindrical or cuboidal epitheliu o4erall appearance ay not suggest carcino a, eBcept 3or9 irregularities in shape and distribution peculiar concentric des oplastic stro a that surrounds the 6% at high<po-er the lining epitheliu -ill sho- one or ore 3eatures indicati4e o3 alignancy9 arked nuclear pleo orphis loss o3 polarity pro inent nucleoli itotic acti4ity disparity bet-een the high degree o3 cytologic atypia !'ig. 6

'ig. 69 Pancreatic ductal adenocarcino a. It is typical o3 this tu or type to shoarked cytologic atypia. $ and lo- le4el o3 architectural atypia is typical o3 tu ors o3 the pancreaticobiliary region6. perineurial in4asion !in @5C and can eBtend 3ro the intrapancreatic ner4es into the eBtrapancreatic neural pleBus6>,6:$, but note9 benign epithelial inclusions ha4e been obser4ed in pancreatic ner4es6? perineurial eBtension o3 islet cells can occur in chronic pancreatitis6@ o in4asion o3 blood 4essels, particularly 4eins !in .5C$ Carcino a in situ9 o in duct epitheliu ad,acent to the carcino a !T "5M65C$ o so eti es at a distance 3ro the ain tu or ass and e4en at the point o3 surgical transection%5,%# Atypia and papillary hyperplasia o3 duct epitheliu in 66C%"M%> !'ig. %
o

'ig. %9 Atypical hyperplastic ductal changes !PanIN$ in pancreas a33ected else-here by in4asi4e ductal adenocarcino a.

Pre4alence o3 sAua ous etaplasia, pyloric gland etaplasia, ucous hypertrophy, and 3ocal epithelial hyperplasia is not signi3icantly di33erent 3ro controls%%,%: &obular tissue ay be co pletely destroyed because o3 ductal occlusion by the carcino a Islet tissue9 o usually -ell preser4ed, resulting in Pinsular pancreasS o atrophic and hypertrophic changes can occur ost co only, destruction o3 a 4ariable a ount resulting in diabetes rarely, hypertrophy distal to a ductal adenocarcino a produces hypoglyce ia

>. Non odg!in "ymphoma #N "$ N=N Hodgkin !2*P; di3us$ (linis In3or asi9 Seorang pria berusia :5 tahun dengan assa padat, besar, enyakitkan, banyak dan lobular di leher, ketiak dan inguinal, se,ak > bulan lalu. elekat ke ,aringan sekitarnya. +ia erasa le ah dan pucat. Biopsi dilakukan dan spesi en itu dikiri ke &aboratoriu Patologi. Makroskopik Pe eriksaan9 Sebuah ,aringan yang solid dan berkapsul dia eter 6 c , -arna putih kecoklatan . Mikroskopis 3itur9 2u or di3us, tersusun atas dua ,enis sel besar. Sel<sel besar yang sa pai e pat sa pai li a kali ukuran li 3osit nor al. Sel<sel e iliki inti berlekuk aupun tidak berlekuk, dengan nukleolus enon,ol dan sitoplas a cukup eli pah. Sebagian dari sel i unoblastic. Sel<sel e iliki nukleus 4esikuler bulat atau ultilobulated besar dengan satu atau dua nukleolus ditengah inti. Sitoplas a adalah sangat ,elas. Se,u lah itosis dite ukan. Hasil pe-arnaan i unohistoki ia9 &CA pe-arnaan9 positi3 C+"5 pe-arnaan9 positi3 C+ 6 pe-arnaan9 Negati3

2. Ho3)ki$ 'Mi6 3. ++&+!ri#* TYPE(

(linis 9 Seorang pria berusia .5 tahun dengan besar, padat, assa enyakitkan, ganda dan lobulated, di leher, ketiak dan inguinal. &esi ini elekat pada ,aringan sekitarnya. +ia ,uga enderita de a

dan hepato egali. Biopsi dilakukan dan spesi en itu dikiri ke +eparte en Patologi. Makroskopik Pe eriksaan9 Sebuah ,aringan yang solid dan berkapsul dia eter ? c , -arna putih kecoklatan. Mikroskopis ga bar9 2u or seluler terdiri atas sel sel ukuran sedang sa pai besar dengan beberapa sel Reed< Sternberg yang tersebar serta lekosit eosino3il de-asa enon,ol, histiosit, dan sel plas a. 2he Reed<Sternberg sel<sel yang besar dengan , sitoplas a biasanya sedikit eosinophylic dan e iliki nukleus satu atau lebih dari satu segagian ini besar ganda seperti dibayang cer in ultilobate atau berinti banyak dengan besar, bulat, nukleolus enon,ol. 2eruta a karakteristik citra inti seperti bayangan cer in, e berikan ga baran seperti ata burung hantu . Se,u lah itosis dite ukan di tu or ini. Nekrosis 3okal ungkin ada, tetapi 3ibrosis harus ini al atau tidak ada.

3. Miko%i% 4&$)oi3 %

K+i$i% / Seorang pria berusia >5 tahun enderita plak erite atosa besar dan kulit bersisik u u lesi se,ak setahun lalu. Sebuah biopsi eBicisional dilakukan oleh dokter. Makroskopik Pe eriksaan9 diteri a Sebuah ,aringan kulit bentuk elips."B#B5, . c , ber-arna coklat dengan sebuah plakat cokelat di tengah kulit dipotong Mikro%kopi% )!";!r9 7aringan kulit pada epider is dan der is dengan sel 2 neoplastik. Sel<sel enyerang dala epider is e bentuk icroabscess Pautrier, atau bahkan lebih sering, untuk berbaris secara indi4idual sepan,ang lapisan basal epider is. Sel<sel 2 e iliki li 3osit berukuran kecil atau sedang dengan inti cerebroid, dan kro atin inti tidak teratur . Se,u lah itosis dapat dite ukan. Hasil pe-arnaan i unohistoki ia9 &CA pe-arnaan9 positi3 C+ 6 pe-arnaan9 positi3 C+ "5 pe-arnaan9 Negati3 C+ % pe-arnaan9 positi3

/. 2ETASTASIS KARSINO2A ANAPLASTIK +undiiferrentiated' PADA KELEN;AR 8ETA0 BENIN8 LE0ER )arsinoma anaplastik nasopharyn5 sering tumbuh endofitik, sehingga sukar dideteksi, sampai didapatkan metastasisnya pada kelenjar limfe leher. 6ikroskopis kadang sukar dibedakan dengan limfoma. ,engan pengecatan retikulin karsinoma anaplastik tidak membuat serabut retikulin, sedangkan limfoma membuat serabut retikulin. Klinis3 Seorang pria berusia %? tahun dengan padat, assa beberapa leher. Pasien ,uga enderita tuli dan epistaksis. 'oto pe indaian enun,ukkan tu or enyebar dari nasopharinB yang Biopsi dari lesi yang dilakukan oleh dokter. M!kro%kopik/ Sebuah ,aringan dia eter " c , putih kecoklatan padat .

2ikrosko$ik3 4aringan kelenjar getah bening mengandung sarang"sarang tumor epitelial, yang terdiri atas sel"sel besar dengan inti %esikular, jernih, dengan satu atau lebih anak inti yang jelas Sitoplasma relatif sedikit dan jernih pula. 6itosis kadang"kadang banyak, kadang"kadang sedikit ,i antara sel"sel tumor ini, baik di dalam parenkhim maupun di dalam stroma didapat limfosit ,engan pengecatan retikulin, ternyata sel"sel tumor tidak membuat retikulin. F-. Tumor ini 1 Fo. 3 H 2 dulu dikenal dengan istilah +imfoepitelioma SYSTEMA LYMPHATICA 'Si%# " Li"4!#ik!( N=+)S &*MPHA2IC)S Sediaan 9 S&<#N H; Perhatikan 9 !. capsula 9 7aringan ikat ini engandung 9 < serabut<serabut kolagen. < 4asa ly phatica a33erentia

;. hilu 9 serabut kolagen ta pak lebih tebal. .. corteB 9 ciri khas ialah noduli ly phatici yang berderet<deret. +i pusat noduli ada centru . ger inale 3. trabeculae9 berasal dari capsula, eluas ke arah pusat nodus ly phaticus di antara noduli ly phatici dan edulla. . edulla 4. sinus ly phaticus. Ada berbagai ,enis 9 < sinus ly phaticus capsularis ! arginalis$ ba-ah capsula < sinus corticalis < sinus edullaris &I;N atau SP&;;N Sediaan 9 S&<"N H; Perhatikan pada sediaan li 3a ini 9 !. Selubung 9 < tunica serosa < tunica 3ibrosa 9 RO engandung serabut kolagen dan elastis ROlan,utan sebagai trabecula lienalis. ;. Isi 9 Pulpa lienalis dibedakan " ,enis 9 ROPulpa alba 9 ta pak sebagai kelo pok ly phocytus, berpadatan, kebiru<biruan ly phonodulus lienalis. Arteria centralis terdapat dekat pusat pulpa alba. ROPulpa rubra 9 ta pak sebagai ,aringan tidak teratur.

e bentuk

2H*M)S Sediaan9 S&<6N H; Perhatikan 9 !. capsula 9 lan,ut sebagai septu interlobare yang e bagi thy us en,adi lobus thy i dan septu interlobulare yang e batasi lobuli. ;. corteB 9 penuh dengan ly phocytus thy icus atau thy us # berpadatan, kebiru<biruan. .. edulla 9 < ber-arna lebih pucat. < ly phocytus lebih sedikit. < corpusculu thy icu . engandung9 J sel epitel. teratur konsentris. J cellula gigantica 9 sel raksasa. 2=NSI&&A PA&A2INA atau A+;N=I+;A Sediaan9 S&<%N H;

Perhatikan 9 a. capsula 9 e bentuk septu internodulare ke arah pusat. b. epitheliu sAua osu strati3icatu 9 < elapisi per ukaan bebas. < banyak engala i in3iltrasi oleh ly phocytus. < berlekuk<lekuk dina akan9 crypta tonsillaris. c. noduli ly phatici9 bulat, berderet sepan,ang crypta tonsillaris

TE9TUS NERVOSUS 'SARA: PUSAT DAN PERI:ER( GUNAKANLAH PERBESARAN LEMAH SEBELUM PERBESARAN KUAT LLL #. 1anglion spinale No. Sediaan 2eknik pe-arnaan Perhatikan 9 N<# 9 H; 9< 1anglion erupakan ku pulan badan sel sara3 yang sara3 sentral, keseluruhannya

PRACTICAL 7ORK VII

terdapat di luat syste

dibungkus oleh kapsula.. < So a0badan sel sara3 bergero bol dengan nukleus bulat di pusat sel. 7enis neuron adalah pseudounipoler, so a pada sediaan ta pak bulat. < < < 1liocytus ganglii0sel glia ganglion. 'ibroblast bentuk 3usi3or di ,aringan ikat. ene pel pada so a. asuk atau eninggalkan Akson. Ikutilah akson yang

". Ner4us periphericus0sara3 peri3er ! e bu,ur$ No. Sediaan =rgan yang dipakai 2eknik pe-arnaan Perhatikan 9 N<" 9 Serabut sara3 9 H; 9< Pada sediaan ini diperagakan serabut sara3 ber yelin pada potongan < < < e bu,ur.

Akson ta pak berupa garis hita . +i kedua sisi ta pak selubung ber-arna biru. yelinu , ,ernih tak ter-arnai +i luarnya ta pak inti sel Sch-ann berupa bercak<bercak

6. Medulla spinalis No. Sediaan 2eknik pe-arnaan Perhatikan 9 N<6 9 H; 9 )ntuk elihat bentuk kasar alat ini, a atilah sediaan dengan ata

biasa. Coba bedakan substantia grisea dari substansia alba. +engan perbesaran sangat le ah, carilah 9 J substansia grisea 9 < neurocytus.

Pela,ari sel ini di cornu4entrale. Sel ta pak biru ,elas, penuh substantia chro atophilica. Perhatikan aBon dan neuroglia. J substantia alba dengan 9 < aBon < neuroglia, teruta a oligodendrocytus J canalis centralis yang dibatasi oleh ependy a, tersusun oleh ependy ocytus.

%. Ner4us periphericus^sara3 peri3er !pena pang No. Sediaan =rgan yang dipakai 2eknik pe-arnaan Perhatikan 9 N<% 9 Serabut sara3 9 H; 9 Sediaan yang teriris

elintang$

elintang ini di aksudkan untuk neuro3ibra. (ecuali e pela,ari

e pela,ari struktur u u

struktur<struktur yang disebutkan pada latihan no.", cobalah te ukan dan pela,ari 9 < < endoneuriu perineuriu

<

epineuriu

.. Corpusculu No. Sediaan

la ellosu

!Dater Paccini$ 9 N<. 9 (ulit telapak tangan 9 H; 9 Carilah bangunan ini di lapisan agak dala !tela subcutanea$.

=rgan yang dipakai 2eknik pe-arnaan Perhatikan

2e ukanlah struktur yang tersusun oleh la ella konsentris, terdiri atas ,aringan ikat. Nukleus 3ibroblastus ta pak banyak. +i pusat struktur terletak irisan u,ung sara3.

>. Corpusculu No. Sediaan

tactus !Meissner$ 9 N<> 9 (ulit telapak tangan 9 H; M cresyl 3ast 4iolet 9 Carilah lapisan luar kulit !epider is yang ter-arnai biru tua dan e batasi papilla corii$. Pada papilla ini di ba-ah lapisan luar, coba te ukan struktur berupa akhiran sara3 e an,ang yang

=rgan yang dipakai 2eknik pe-arnaan Perhatikan

dibungkus kapsula ,aringan ikat, sehingga berbentuk seperti buah yang dibungkus keran,ang !kreneng$. :. Cerebellu No. Sediaan 2eknik pe-arnaan Perhatikan 9 N<: 9 H; 9 < sulcus dan gyrus < corteB, tersusun oleh 6 lapisan 9 J stratu oleculare 9 sel<sel kecil tersebar neuronoru piri3or iu 9 ditandai oleh kehadiran sel

J stratu

Purkin,eberbentuk seperti botol, ber,a,aran ,elas. J < stratu edulla 9 granulosu 9 sel<sel bundar<bundar, berpadatan

engandung banyak neuroglia dan neuro3ibra

:. NERVOUS TUMORS

1. S.,G!$o"!.

P $) r#i!$ &"&" / Merupakan tu or ,inak yang berasal dari sel sch-an , berkapsul dan berbatas tegas, soliter. &etaknya eksentris pada syara3 proksi al atau akar syara3 spinal. Sch-anno a ditandai dengan daerah yang kaya akan sel yang disebut daerah antoni A. +i ana dapat di,u pai 3ocus inti yang tersusun palisade ber,a,ar seperti kipas yang disebut badan 4erocay. Selain itu terdapat daerah yang iskin 0 sedikit selnya disebut daerah antoni B dengan sel<sel yang tersusun lebih longgar dengan sel<sel berbuih.

Penderita pere puan %. tahun, Indonesia, se en,ak #,. tahun di regio legan ba-ah terdapat ben,olan sebesar bi,i kacang. M!kro%kopi% / *ang diteri a untuk pe eriksaan adalah ,aringan sebesar 6,. B%,.B5,#. c . 7aringan ber-arna putih elendir, si pai ,elas, konsistensi kenyal, pena pang putih engkilat elendir dengan terlihat seperti serabut. Mikro%kopi% P r; %!r!$ L "!, 3!$ K&!# / 2erlihat adanya ,aringan M,aringan tu or yang erdiri atas sel<sel uni3or , tersusun sebagai berkas<berkas dengan sedikit 4askularisasi dengan inti ber,a,ar seperti kipas !Antoni A$ . Berkas< berkas ini ada yang dipotong elintang dan ada yang terpotong e an,ang . Sel<sel tu or berbentuk lain tersusun lebih longgar dengan sel<sel berbuih !Antoni B$ . Beberapa te pat pada sediaan Mikroskopis ini enun,ukkan ede a.

2. . Ep $3*"o"!

D 4i$i#io$ /ell circu scribed glial tu or -ith pri arily ependy al 3eatures !/H= grade II or III$. C+i$i.!+ : !#&r % .M@C o3 pri ary CNS neoplas s Pre4alence 4aries -ith age and location# In children usually intracranial9 o incidence peaks in 3irst decade T#5C o3 intracranial neoplas s in children9 up to 65C in those R6 years o3 age o at least >:C -ithin 3ourth 4entricle9 present -ith increased intracranial pressure secondary to obstructi4e hydrocephalus In adults usually intra edullary9 o spinal cord9 usually9 3ourth and 3i3th decades o3 li3e9 -ithin cer4icothoracic seg ents ost co on intra edullary neoplas s o3 adulthood9 T>5M:5C o3 intra edullary neoplas s#," present -ith9 pain localiGed to neck or back nu bness and paresthesias o3 distal eBtre ities

o o o

o o o

atrophy o3 hand usculature gait disturbances Supratentorial ore e4enly distributed a ong children and adults9 ore likely to be seiGures and 3ocal otor de3icits Intra edullary and ulti3ocal i3 co plicating type " neuro3ibro atosis !N'<"$ Rarely arise -ithin9 cranial ner4es6 o4ary% uterosacral liga ent. ediastinu > lung: )sually9 protracted clinical e4olution eBpand slo-ly re ain circu scribed =ccasionally sy pto atic CS'<borne etastasis Rarely distant eBtraneural etastasis I3 3atal, usually due to uncontrollable progression at pri ary site

P!#,o) $ %i% 'e ale genital tract and ediastinal cases ay represent PlopsidedH !i.e. terato as Contro4ersy o4er role o3 si ian 4irus %5 !SD%5$? Gro%% P!#,o+o)* 2end to be -ell circu scribed =3ten9 o supratentorial eBa ples co unicate -ith 4entricular syste o lobar types sho-9 cystic change 3ocal calci3ication?,@ o posterior 3ossa lesions9 tend to be anchored to 3loor o3 3ourth 4entricle sho- 3ocal calci3ication May eBploit CS' eBit 3ora ina to escape 3ourth 4entricle9 o can encircle edulla and cer4ical spinal cord Intra edullary 4ariants9 o produce 3usi3or -idening o3 in4ol4ed seg ents

onoder al$

co

only precipitate9 syrinB 3or ation cystic dissection o3 the spinal cord usually progressing rostrally 2"<hypointense Phe osiderin capH atop rostral pole o3 -ell< deli ited and enhancing intra edullary ass on MRI is suggesti4e

Hi%#op!#,o+o)* +ense esh-ork o3 3ibrillary cytoplas ic processes9 o condense, collar<like, about stro al blood 4essels o 3or ations are kno-n as peri4ascular pseudorosettes !'ig. #

'ig. #9 ;pendy o a. 2he cytoplas ic processes o3 ependy al tu or cells condense about blood 4essels to 3or pseudorosettes. $
o

acco panied in inority o3 cases by canals, tubules or actual rosettes lined by cells closely rese bling nor al ependy ocytes !'ig. "

'ig. "9 ;pendy o a. 2he true ependy al rosette contains a -ell<de3ined central lu en. Clustered ciliary basal bodies !PblepharoplastsH$ are responsible 3or the enhanced, granular staining o3 tu or cell apices. $

2u or cell nuclei9 o rounded or spindled o characteristically e4enly granular chro atin distribution o generally9 lack nucleoli uni3or o ay contain in4aginated cytoplas ic pseudoinclusions o ay eBhibit longitudinal nuclear groo4ing9#5 opti ally 4isualiGed in cytologic preparations 3acilitates intraoperati4e diagnosis9 along -ith tendency o3 neoplastic ependy al cells to re ain attached to delicate blood 4essels in papillary 3ashion -hen s eared or crushed o occasionally9 scattered pleo orphic ele ents Pgiant cellsH9 in cranial co part ent##

in 3ilar region#"

3.. o+i)o3 $3ro)+io"!!

D 4i$i#io$ +i33usely in3iltrati4e glial tu or -ith predo inantly oligodendroglial 3eatures. C+i$i.!+ : !#&r % Characteristically9 o young and iddle<aged adults o cerebral he isphere localiGation9 principally 3rontal and te poral lobes o protracted preoperati4e history o3 inter ittent seiGures or headache

)sually result in death by progressi4e neuroparenchy al in3iltration 3ollo-ing local recurrence &epto eningeal disse ination 4ia CS' eBceptional +istant etastasis eBtre ely rare#,"

P!#,o) $ %i% Na ed 3or rese blance o3 constituent cells to nati4e oligodendrocytes9 o assu ed deri4ation 3ro nati4e oligodendrocytes or oligodendroglia progenitors unpro4en May in4ol4e neoplastic trans3or ation o3 glial progenitor o3 oligodendroglia and a subset o3 astrocytes9 o could eBplain 3reAuency -ith -hich oligodendroglio as are coloniGed by tu or cells sho-ing transition to 3ibrillary astroglial orphology",6 Gro%% P!#,o+o)* ;Bceptionally arise belo- tentoriu No part o3 CNS is i une9 o accounts o39 lepto eningeal%,. and retinal origin> oligodendroglio a<like proli3erations in association -ith ADMs:,? oligodendroglio a arising ad,acent to eningioangio atosis@ )sually9 o ainly -ithin -hite atter at operation o eBtension into o4erlying corteB Hi%#op!#,o+o)* So3t grayMpink tissue9 o o3ten a gelatinous consistency due to accu ulation o3 yBoid atriB aterials, -hich ay9 sho- cystic change contain palpably gritty or rock<hard 3oci o3 dense calciu deposition Dulnerability to arte3actual cytoplas ic dissolution9 o accounts 3or histologic presentation as9 per eati4e or sheet<like proli3erations o3 uni3or , s all round nuclei surrounded by optically clear halos !'ig. #

'ig. #9 =ligodendroglio a. )ni3or , round nuclei and clear perinuclear halos !arte3acts o3 delayed 3iBation$ typi3y -ell<di33erentiated oligodendroglio as. $

=ccasionally 3usi3or spindling So eti es arkedly pleo orphic, giant cell subpopulations in high< gradePpoly orphousH 4ariants" )sually9 o contain scattered calcospherites9 ay be clustered in la inar 3ashion -ithin cerebral corteB along ad4ancing tu oral peri eter any are subtended by a pleBi3or !Pchicken -ireH$ net-ork o3 thin< -alled blood 4essels o peri4ascular and subpial gro-th o yBoid changes o icrocyst 3or ation o nodular 3oci o3 increased cell density 2endency to perineuronal tu or cell aggregation !PsatellitosisH$ ;Bceptionally tu or cells9 o are segregated into pro inent lobules by 3ibro4ascular stro al ele ents, or o stagger across icroscopic 3ield in rhyth ic palisades P'ried eggH cellular pro3ile o3 prototypical oligodendroglio a9 o an arte3act not seen in9 con4entional 3roGen sections9 al ost in4ariably produce isleading nuclear angulations intraoperati4e s ears or crush preparations9

preser4e the rounded pro3iles o3 tu or cell nuclei, -hich appear either naked or irregularly encircled by pale eosinophilic cytoplas in odest Auantity distinct cytoplas ic eBpanses and cell e branes are also appreciable in para33in sections prepared 3ro pro ptly 3iBed surgical aterial

Perinuclear halos9 o decepti4e arte3acts !along -ith nuclear shrinkage and oligodendrocyte<like rounding$9 i posed on astrocyto as and other nonoligodendroglial neoplas s by co on practice o3 ultrasonic tu or aspiration inspect anually resected speci ens 3or histologic subclassi3ication =3ten intensely 1'AP<positi4e P ini<ge istocytesH9#5,## o ay harbor inclusion<like, -horled intracytoplas ic bodies o3 3ila entous substructure !'ig. "

'ig. "9 =ligodendroglio a. PMinige istocyticH 4ariant. 2his aintains oligodendroglial nuclear 3eatures -hile a assing globose paranuclear eBpanses o3 eosinophilic, hyaline or -horling 3ibrillar cytoplas . Co pare the siGe o3 these cells and their cytologic 3eatures -ith those o3 the ge istocytic astrocyto a. $ %. RETINOBLASTOMA Pengertian ) u 9 Neuroblasto a yang engenai retina. 2u or aligna yang erupakan tu or e brional, tu or ganas pada anak M anak yang biasanya kongenital. 2u buh cepat, dan bila

dite ukan pada bayi usia diba-ah satu tahun ha pir selalu berupa bentukan asa yang terbatas, pada anak usia lebih dari satu tahun, tu or ini biasanya sudah enyebar.. (linis 9 Anak laki<laki ? bulan dengan ge,ala ata kanan na pak e besar dan lebih enon,ol dibanding ata kiri se,ak " bulan yang lalu. Makroskopik 9 konsistensi lunak, dengan area he orrhagi dan nekrosis. in3iltrasi ke ,aringan sekitarnya dengan etastase. Mikroskopik 9 7aringan terdiri dari sel<sel bulat0o4al dengan inti yang relati3 besar dan hiperkhro atis sel<sel tersusun sebagai roset.

1. M $i$)io"!

P $) r#i!$ U"&" / 2u or ,inak, tu buh la bat dari sel eningothelial.

enun,ukkan bukti

or3ologi atau i

unophenotypic berasal

G!";!r!$ k+i$i% / +apat ter,adi pada se ua usia , terbanyak dite ukan pada usia de-asa uda sa pai de-asa tua. -anita O laki<laki ! teruta a pada edulla spinalis $ _ Multi3ocal terkait dengan tipe " !sara3 pusat $ neuro3ibro atosis ! N' < " $ o genetik lokus kro oso ""A#" o eningio a di asa kecil atau re a,a harus dilakukan in4estigasi untuk N' M ", ,uga contoh 3a ilial diluar klasik N' M ":@:. 1a baran Meningio a kon4ensional biasanya ,inak dan tu buh la bat. 2er,adinya &okal ka buh ke bali teruta a karena kegagalan pengobatan _ 7ika agresi3 dapat enyebar elalui CS' atau ele-ati eBtraneural seperti 9 paru, hati, tulang, dan li 3onodi. M!kro%kopik _ Biasanya padat, lobulated , atau assa bulat elekat pada dura ater .

Mikro%kopi%/ 7aringan tu or lobuler sebagian struktur o4al dan spindle.

elingkar seperti konde, tersusun atas sel<sel bulat,

>. G!$)+io$ C*%#


P $) r#i!$ U"&" / &esi kistik ,inak akibat degenerasi atau tendon sheat. yBoid dan pelunakan 3ibrosis dari ,aringan ikat kapsul sendi

G!";!r!$ k+i$i%/ _ 2erkait dengan terlalu sering enggunakan pergelangan tangan dan ,ari !=4eruse$ _ Mungkin ri-ayat cedera sebelu nya _ 2er,adi disekitar9 sendi , tidak biasa pada selubung tendon Lok!%i/ paling sering9 daerah dorsal carpal tangan kedua yang paling sering pada per ukaan 4olar pergelangan tangan, super3isial dan edial arteri radialis. 7uga pada per ukaan 4olar ,ari ,distal sendi etacarpophalangeal. di dorsu kaki di sekitar pergelangan kaki dan lutut dan di berbagai persendiandaerah liga en tulang belakang _ D!p!# " $* ;!;k!$/ o nyeri o kele ahan o cacat sebagian dari sendi o perubahan tulang o ko presi sara3 peroneal biasa ter,adi pada 3ossa poplitea, kelu puhan kaki !drop 3oot$

engakibatkan rasa sakit atau

(linis laki<laki #? tahun dengan ge,ala ben,olan pada pergelangan tangan kanan na pak e besar dan lebih enon,ol se,ak 6 bulan yang lalu ,kadang terasa nyeri se,ak " bulan yang lalu. +ilakukan operasi hasil kiri PA. Makroskopik 9 lesi kistik pada daerah dorsal karpal tangan endedsak tendon ekstensor indicis proprius dan ekstensor karpi radialis 7aringan kistik berisi assa ,ernih seperti ,elly. . enu,u per ukaan antara

Mikroskopik 9 7aringan berupa ruangan kistik dengan dinding terdiri dari ,aringan ikat padat tanpa lapisan sino4ial

PRACTICAL 7ORK VIII

MESENCHYMAL TUMORS I C. MESENCHYMAL 'BONE M IBROUS( HISTOLOGY AND TUMORS

1. . O%# o"!

P $) r#i!$ &"&" / Merupakan tu or ,inak asal dari ,aringan osteoblast. Menurut bentunya dibagi " ,enis 9 #. =steo a duru V =steo a co pactu .

esoder

yaitu terdiri atas ,aringan tulang 0

Jaringan osteoma tersebut padat dan keras. Misal pada tulang tengkorak dan dapat menon$ol ke dalam rongga tengkorak D orbita. ". =steo a spongiosu . @aitu osteoma yang lebih lunak dan berongga Erongga. :umor ini tidak mengganggu secara klinis dan diangkat berdasarkan alasan kosmetik atau $ika menyebabkan efek penekanan lokal. K+i$i% Laki<laki ". tahun, dengan ben,olan pada andibula se,ak " tahun yang lalu. +ioperasi, hasil dikiri ke laboratoriu Patologi Anato i. Mikro%kopi% P r; %!r!$ L "!, 3!$ K&!# / 2a pak trabekula tulang ko pakta dengan sedikit osteosit ber-arna kebiru<biruan. &. =S2;=SARC=MA Pengertian u u 9 2u or ini berasal dari sel esenki , yang ditandai dengan di3erensiasi osteoblastik dari sel neoplas a atau pe bentukan langsung osteoid oleh sel tu or. Merupakan tu or ganas tulang pri er yang paling sering dite ukan. +isebut ,uga Sarko a =steogenik. 'rekuensi tertinggi antara usia #5 < "5 tahun, pria lebih sering terkena daripada -anita. Bila dite ukan di atas usia %5 tahun, biasanya berhubungan dengan penyakit Paget. &okalisasi paling banyak ialah pada eta3isis tulang pan,ang, teruta a u,ung distal 3e ur, u,ung proksi al tibia, u,ung proksi al hu erus. =steosarko a yang biasa, berla-anan dengan 4arian ,uBtakortikal !parosteal atau yang berasl dari per ukaan luar tulang$, osteosarco a ti bul sentral dan dala perke bangannya eluas serta enyebuk ,aringan di sekitarnya. (linik9

&aki<laki #> tahun, Indonesia, pada tungkai ba-ah, di ba-ah patella terdapat pe bengkanan yang cepat en,adi besar. (ulit di atas pe bengkakan ini engkilat dengan 4ena yang e besar. Per ukaan pe bengkaan ini disertai dengan adanya rasa nyari. `<3oto 9 tu or telah engadakan kerusakan<kerusakan berat pada bagian atas tibia. Mikroskopik pe besaran le ah 9 ,aringan tu or yang engandung banyak pe buluh<pe buluh darah ra but di dala ,aringan tu or terdapat daerah kecil yang nekrotis dan engala i perdarahan. ,aringan tu or terdiri atas sel<sel tu or yang sangat poli or3i, yaitu 9sel<sel bulat ,sel<sel 3usi3or , sel<sel besar dengan inti satu0lebih 2erlihat adanya ,aringan tulang ra-an atau ,aringan tulang, itosis cukup banyak. Mikroskopik pe besaran kuat 9 bentuk poli or3i dari sel<sel tu or lebih ,elas sel<sel raksasa tu or e punyai inti satu atau lebih ,u lah inti tidak begitu besar dan inti<inti dari sel<sel raksasa ini satu sa a lain tidak sa a besar dan bentuknya. di antaranya terdapat itosis yang patologis pe buluh<pe buluh darah ra but di dala ,aringan tu or ini e punyai diding endotel sel<sel tu or langsung ene pel pada dinding itu kadang<kadang lapisan endotel ini tidak terlihat, dan kelihatannya seolah<olah dinding pe buluh darah ra but terdiri dari sel<sel tu or sa,a. ! udah di engerti betapa udahnya ter,adi perdarahan di dala tu or$.

>. Gi!$# . ++ #&"or

P $) r#i!$ &"&" / 2u or ini e punyai per,alanan klinis yang ber4ariasi. Beberapa tu or eskipun secara histologi ,inak tapi ber etastase secara dini eskipun insidennya sangat kecil. (ebanyakan tu or ini tak agresi3 dan dapat diobati dengan curetase tapi kira<kira .5 C akan ka buh lagi, dapat en,adi lebih buruk, bahkan dapat ber etastase. 2u or ini banyak engandung sel raksasa. )sia penderita lebih "5 tahun, dan insidennya lebih banyak pada -anita. Pertu buhan tu or bera-al dari epi3isis dan secara progresi3 eluas kearah luar, dapat encapai persendian eskipun tidak eni bulkan erosi. =leh karena itu tu or ini dapat eni bulkan de3or itas seperti pentungan pada u,ung tulang pan,ang ! Club like de3or aty$. &okasi tersering di u,ung tulang pan,ang teruta a 3e ur bagian ba-ah. Penderita laki<laki 6" tahun, Indonesia.

Ana nesa 9 adanya ben,olan ba-ah lutut kiri sebelah sa ping luar, yang terasa sesudah ,atuh, sesudah ,atuh lagi " bulan ke udian bagian tersebut di atas e bengkak dan e beri rasa nyeri. Inspeksi 9 Ben,olan sebesar telur aya dengan batas tidak tegas, -arna kebiru<biruan. Palpasi 9 2erasa lebih panas dan sekitarnya sakit tekanan. Pada operasi ternyata ada pe bengkakan pada u,ung atas tibia yang engandung ruang berisi assa ber-arna coklat dan abu<abu, kuat dan rapuh dengan 3okus perdarahan dan nekrosis. Mikro%kopi% P r; %!r!$ L "!, / *ang kelihatan enyolok sekali adalah adanya sel<sel raksasa yang banyak sekali. Sel<sel raksasa tersebut tidak sa a besar dan bentuk, e punyai inti sedikit sa pai banyak yang tersusun engelo pok ditengah. +i antara sel<sel raksasa ini terdapat ,aringan tu or dengan banyak pe buluh darah kapiler dengan bagian<bagian yang engala i perdarahan. Mikro%kopi% P r; %!r!$ K&!# / 2ernyata diantara sel<sel raksasa terdapat sel<sel bulat dengan inti bulat, kira<kira sebesar inti sel raksasa. +i sa ping itu terdapat sel<sel tu or berbentuk 3usi3or . Mitosis tidak dite ukan.

2. S*$o5i!+ %!r.o"!

S*$o5i!+ %!r.o"! is rare and aggressi4e so3t tissue sarco a that appears as deep, painless, slo-ly gro-ing asses. Most 3reAuently the tu or a33ects the legs, especially the knees, and the ar s. &ess 3reAuently, this disease de4elops in the trunk, head and neck region, or the abdo en. Although syno4ial sarco a does not ha4e a clearly de3ined cause, genetic 3actors are belie4ed to in3luence the de4elop ent o3 this disease. Cells in these tu ors are usually characteriGed by the presence o3 a translocation in4ol4ing chro oso es ` and #?. 2his translocation is speci3ic to syno4ial sarco a and is o3ten used to diagnose this cancer. Although this condition generally a33ects adults, about 65C o3 reported cases occur in children and adolescents. D 4i$i#io$ Malignant esenchy al tu or -ith 4ariable dual, epithelial and di33erentiation. C+i$i.!+ : !#&r % 2ypically children and young adults# &ocation9 o typically about9 knee ,oint ankle ,oint"M: esenchy al spindle cell

around other ,oints, such as9 shoulder hip any other so3t tissue locations including9 neck9 particularly retropharyngeal area?,@ anterior abdo inal -all#5 retroperitoneu ## ediastinu #" blood 4essels#6,#% ner4es#. oral ca4ity#> lung#: prostate#? recur locally etastasiGe distantly, particularly to9 lung ly ph nodes incidence #5M#.C

May9
o o

P!#,o) $ %i% Suggested that syno4ial sarco a is not di33erentiating to-ard syno4ial structures as traditionally belie4ed but to-ard true epitheliu 9 o should there3ore be 4ie-ed as pri ary carcino a !or carcinosarco a$ o3 so3t tissue#@M"# arising 3ro 9 epithelial rests, or ore likely, esenchy al tissues that ha4e undergone epithelial etaplasia Gro%% P!#,o+o)* )sually9 o -ell<circu scribed o 3ir o grayish pink !'ig. #

'ig. #9 1ross appearance o3 deep<seated syno4ial sarco a in4ol4ing periosteu o3 3e ur in an adolescent boy. $

=3ten9 3ocal calci3ication9 ay be detected radiographically"" o gro-s close to9 ,oints tendon sheaths bursae ;Btre ely rare9 o in4asion o39 ,oint space syno4ial e brane
o

Hi%#op!#,o+o)* Classically ;ip,!%i. 4or" !'ig. "

'ig. "9 2ypical biphasic appearance o3 syno4ial sarco a. $ -ith sharply segregated9
o

pi#, +i!+ .o"po$ $# !'ig. 6

'ig. 69 Syno4ial sarco a -ith an adenocarcino a<like appearance o3 the epithelial co ponent. $9

usually9 gland<like spaces lined by cuboidal !syno4ial<like$ or colu nar cells can be9 solid nests o3 large pale cells

eBceptionally9 sAua ous 3eatures"6 %!r.o"!#o&% .o"po$ $#9 spindle cells9 3ibroblast<like appearance plu p nuclei 3ocally -horled pattern distinct lobulation or 3asciculation he angiopericyto a<like areas any ast cells !'igs % and .

'ig. %9 Mast cells in clue.

onophasic syno4ial sarco a, a use3ul diagnostic

'ig. .9 Mast cells in onophasic syno4ial sarco a, a use3ul diagnostic clue. 2oluidine blue etachro atic stain. $

usually9 hypercellular relati4ely onotonous appearance ay be9 hyaliniGation calci3ication9 .!+.i4*i$) %*$o5i!+ %!r.o"! i3

arked"" !'igs > and :

'ig. >9 Calci3ying syno4ial sarco a. Radiographic appearance o3 tu or located in popliteal space. !'ro Darela<+uran 7, ;nGinger 'M. Calci3ying syno4ial sarco a. A clinicopathologic study o3 6" cases. Cancer #@?", .59 6%.M6."$

'ig. :9 Calci3ying syno4ial sarco a. Microscopic appearance. $ osseous etaplasia i3 eBtensi4e ay obscure true nature o3 tu or"% pro inent yBoid Auality o3 stro a". Mo$op,!%i. 4or" co posed o3 only one co ponent !'ig. ?

'ig. ?9 Monophasic syno4ial sarco a. 2he tu or is hypercellular but re arkably ono orphic. $9 usually spindle cell sarco atous co ponent eBistence o3 pure 3or o3 onophasic epithelial syno4ial sarco a yet to be de onstrated at cytogenetic0 olecular le4el">M65 Poor+* 3i44 r $#i!# 3 4or"9 o increasingly recogniGed o greater9 cellularity atypia itotic acti4ity6#M66 o tu or cells ay be9 spindle s all large clear6%
o o

)ltrastructurally9 o epithelial areas ha4e 3eatures o3 true glandular epitheliu

!'ig. @

'ig. @9 ;lectron icroscopic appearance o3 biphasic syno4ial sarco a. 2here is a glandular 3or ation o3 epithelioid tu or cells -ith sparse lu inal icro4illi !lo-er le3t$. !U%655N courtesy o3 +r Robert A. ;rlandson, Me orial Sloan< (ettering Cancer Center$ $
o

so eti es spindle cell co ponent !'ig. #5

'ig. #59 ;lectron icroscopic appearance o3 onophasic syno4ial sarco a -ith spindle<shaped tu or cells. Note the rudi entary lu en -ith icro4illi !asterisk$ and the re nants o3 basal la ina !arro-$. !U::55N courtesy o3 +r Robert A. ;rlandson, Me orial Sloan<(ettering Cancer Center$

$ sho-s subtle 3eatures o3 epithelial di33erentiation, such as9


intercellular spaces -ithin processes specialiGed cell ,unctions:,"@,6.M%#

0. EGi$) %!r.o"!

;-ingSs sarco a is a Spri ary bone cancerS EGi$)N% %!r.o"! i% ! r!r .!$. r #,!# .!$ 4or" i$ ;o$ !$3 %o4# #i%%& . I# ; +o$)% #o ! )ro&p o4 #&"o&r% k$oG$ !% #, EGi$)N% S!r.o"! :!"i+* o4 T&"o&r%. T, EGi$)N% 4!"i+* o4 #&"o&r% i$.+&3 %/

EGi$)N% %!r.o"!E6#r!o%% o&% EGi$)N% %!r.o"! '%#!r#% i$ %o4# #i%%& r!#, r #,!$ ;o$ (A%ki$ #&"o&r 'EGi$)N% %!r.o"! o4 #, ., %# G!++(Pri"i#i5 N &ro .#o3 r"!+ T&"o&r 'PNET(. a,ority o3 ;-ingSs sarco as !around ?.C$ start in the bones.

2he

;-ingSs sarco a is the second ost 3reAuent pri ary alignant bone cancer 3ound in young people a3ter osteosarco a and the third ost 3reAuent bone cancer o4erall. 2he cancer can occur any-here in body but is ostly 3ound in the pel4is, ribs and long bones, see 3igure #. :i)&r 1. M!i$ T&"o&r Si# % 4or EGi$)N% S!r.o"!.

Co pared to osteosarco a, ;-ingSs sarco a can arise ore 3reAuently 3ro the diaphyseal !dy< A';;<seal$ area, also called the sha3t o3 bones, see 3igure ". Although, ;-ingS sarco as arise 3ro else-here in the bone -ith al ost eAual 3reAuency. ;-ingSs sarco a is ore co only 3ound in 3lat bones co pared to osteosarco a. Ho- does ;-ingSs sarco a spread to other parts o3 the body^ 2u our cells can break a-ay 3ro the pri ary tu our and enter the blood supply or ly phatic !li <'A2<ick$ syste . 2hese tu our cells can tra4el to other parts o3 the body -here they can 3or ne- tu ours called secondary tu ours or etastases ! et<AS<tasis$. 2he tu our can also spread through the bone.

2he

ost co &ungs,

on sites 3or secondary tu ours are the

=ther bones. Bone arro-

Spread to ly ph !li <''$ nodes, li4er and brain are rare.

12. C,o$3ro%!r.o"!

D 4i$i#io$ Malignant cartilage<producing esenchy al neoplas -hich is 4aried orphologic types9 con4entional and 4ariant types including clear cell, esenchy al, yBoid and dedi33erentiated. Con4entional chondrosarco a is subdi4ided by location into central, peripheral, and ,uBtacortical !periosteal$ 3or s. C+i$i.!+ : !#&r % 2-o a,or categories on basis o3 icroscopic criteria9 o con4entional chondrosarco a o chondrosarco a 4ariants

,on entional ,hondrosarcoma


)sually 65M>5 years o3 age#M6 +i4ided according to location into9 o central o peripheral o ,uBtacortical !periosteal$% I3 high<grade, etastasiGes early, particularly to lungs &y ph node etastases practically non<eBistent

,hondrosarcoma Fariants
Clear Cell Chondrosarcoma

Beha4es as lo-<grade alignancy Can undergo dedi33erentiation.

Mesenchymal Chondrosarcoma

)sually second or third decade o3 li3e 1reat 4ariability in clinical course>,:

P!#,o) $ %i%

,hondrosarcoma Fariants
Dedifferentiated Chondrosarcoma

Both di33erentiated and dedi33erentiated co ponents originate 3ro esenchy al cell progenitor9 o ter dedi33erentiated ay be inaccurate?,@

a co

on pri iti4e

Mesenchymal Chondrosarcoma

Proposed to be9 o neoplastic caricature o3 e bryonal endochondral osteogenesis#5 o orphologic type o3 bone tu or polyhistio a9## alignant neoplas -ith s all round basic cells that di33erentiate into 4arious esenchy al structures and so eti es e4en epithelial tissues

Case reports con3ir eBistence o3 ultipotential bone tu ors co posed o3 a iBture o3 esenchy al !chondrosarco a$ and epithelial !sAua ous cell carcino a$ ele ents#",#6 (linis Penderita pere puan .> tahun, Indonesia. 2u or pada tulang

andibula, konsistensi keras.

M!kro%kopi% / 4aringan putih mengkilat, ukuran =& 5 =7 5 ! cm konsistensi keras, permukaan berbenjol"benjol. Mikroskopis 2a pak tu or selular, atipi dan poli or3i,sebagian berupa pulau<pulau dan atrik kartilago yang atur. +ite ukan bentukan tulang ko pakta dari tu or. :. Fibroma C+i$i.!+ i$4or"!#io$/ A %5 year old 3e ale ca e to the hospital co plaining on the s-elling o3 lo-er abdo en. By physical eBa ination and )S1 a tu or o3 the le3t oary -as suspected. 2he le3t o4ary -as operated and sent to pathology lab.

Gro%% 6!"i$!#io$/ A large solid encapsulated ass -as 3ound -ithin the le3t o4ary speci en. 2he ass easured about #5c in dia eter. =n cut sur3ace, the tu or is -hite, lobulated, and so eti e -ith yBoid changes. Mi.ro%.opi. pi.#&r 9 2he esenchy al tu or co posed o3 closely packed spindle stro al cell aranged in P3eather<stitchedH or stori3or pattern, surrounded by co plete 3ibrous capsule. Hyaline bands and ede a aybe present. 2he tu or cells are ono orphic, -ithout any abnor al itoses.

C. :i;ro%!r.o"!

D 4i$i#io$ Malignant, collagen<3or ing non pleo orphic, 3ibroblastic cell tu or, spindle cells organiGed in 3ascicle in a herringbone pattern. C+i$i.!+ : !#&r % Any age9 o ainly adults o occasionally congenital#M% Arises 3ro super3icial and deep connecti4e tissues such as9 o 3ascia o tendon o periosteu o scar Slo- or rapid gro-th Gro%% P!#,o+o)* =3ten -ell circu scribed. !'ig. #

ainly o3 adulthood, -ith

'ig. #9 /ell<circu scribed 3ibrosarco a gro-ing -ithin skeletal $


uscle.

)sually so3t May contain areas o39 o necrosis o he orrhage

Hi%#op!#,o+o)* I3 -ell<di33erentiated9 o easily recogniGed as 3ibroblastic !'ig. "

'ig. "9 &o-<po-er appearance o3 -ell<di33erentiated 3ibrosarco a. 2he tu or has a onotonous hypercellular look. $ cells in 3ascicles that intersect at acute angles resulting in herringbone appearance indi4idual cells rese ble 3ibroblasts reticulin stain de onstrates abundant 3ibers -rapped around each cell> I3 undi33erentiated !'ig. 6
o o o

'ig. 69 'ibrosarco a sho-ing a $9

oderate degree o3 nuclear pleo orphis .

3ibroblastic nature ore di33icult to recogniGe )ltrastructurally9 o ost cells recapitulate nor al 3ibroblasts o other cells ha4e 3eatures o3 yo3ibroblasts:M@
o

T 6#&% O%% &% '#&+!$) GUNAKANLA( H PERBESAR AN LEMAH SEBELUM PERBESARAN KUAT 1. O%# o) $ %i% 3 %"!+i% No. Sediaan 9 B<# =rgan yang dipakai 9 (epala e bryo 2eknik pe-arnaan 9 H.; Perhatikan 9 =s e branaceu irip apulau< pulaua, ke erah< erahan dengan atriks yang disebut osteoid. =steoblastocytus, berderet<deret di per ukaan pulau. Cytoplas a bersi3at agak baso3il. =steocytus terletak lebih di pusat pulau .dengan cytoplas a yang bersi3at agak asido3il. Carilah osteoclastocytus atau cellula gigantica !sel raksasa$, berinti banyak, terletak pada lekukan ,aringan tulang yang disebut lacuna Ho-ship. 2. O%# o) $ %i% .!r#i+!)i$ !. No. Sediaan 9 B<"

=rgan yang dipakai 9 2ibia 2eknik pe-arnaan 9 =rcein<Anilin biru Perhatikan 9 Pela,arilah proses pe bentukan tulang ini pada cartilago epiphysialis. +ari epiphysis ke arah diaphysis berturut<turut perhatikanlah9 < Gona reser4ata, penuh chondrocytus yang bersi3at e bryonal. < Gona proli3erati4a, chondrocytus teratur rapi sebagai colu ella chondrocyti, ber,a,ar e bu,ur se,a,ar per ukaan. < Gona hypertrophica, chondrocytus besar, engala i hipertro3i en,adi chondrocytus hypertrophicus. < Gona resorbens, atriB yang telah engapur engala i resorbsi di sana<sini, sehingga dapat terlihat 9 Jcartilago calci3icata Jca4itas cartilaginea, rongga yang dibatasi balok<balok akibat resorbsi. Jtrabecula cartilaginea, balok<balok pe batas rongga akin ke arah diaphysis, sel<sel engala i atro3i. < Gona ossi3icationis, erupakan daerah penulangan. Jtrabecula ossea pri aria Jtrabecula ossea secundaria Jla ella ossea di daerah ini ter,adi osendochondrale la ellosu . 3. P $!"p!$) " +i$#!$) #&+!$) &$#&k " +i,!# +!" ++! o%% !. No. Sediaan 9 B<6a =rgan yang dipakai 9 =s co pactu tulang pan,ang dibuat sediaan gosok. 2eknik pe buatan 9 Sediaan dengan cara digosok. Perhatikan 9 < periosteu rusak akibat penggosokan. la ella circu 3erentialis eksterna, diba-ah periosteu . osteonu , tersusun oleh 9 J la ella osteoni dengan lacuna ossea, osteocytus rusak. J canalis centralis J canalis per3orans, terpotong kecil<kecil dengan arah tegak lurus canalis centralis. J canaliculi ossei, erupakan saluran<saluran halus keluar dari lacuna ossea. < la ella interstitialis < la ella circu 3erentia interna, lapisan<lapisan se,a,ar dengan per ukaan dala ,aringan tulang. < endosteu elapisi bagian terdala ,aringan tulang hanya ta pak sebagai sisa.

0. P $!"p!$) " +i$#!$) #&+!$) &$#&k " +i,!# o%# o$&" 3!$ o%# o.*#&%. No. Sediaan 9 B<6b =rgan yang dipakai 9 =s co pactu tulang pan,ang 2eknik pe-arnaan 9 He atoksilin<;osin setelah didecalti3icatio. Perhatikan 9 < =steonu dengan ko ponennya, la ella kurang nyata. < =steocytus dala lacuna ossea, kadang ta pak terpotong intinya. < Canalis centralis dan canalis per3orans. 8. P $!"p!$) " ";&=&r #&+!$) &$#&k " +i,!# +!.&$! o%% ! 3!$ .!$!+i.&+&% o%% &%. No. Sediaan 9 B<6c =rgan yang dipakai 9 =s Co pactu tulang pan,ang 2eknik pe-arnaan 9 Sediaan gosok Perhatikan 9 < la ella osteoni erupakan kedudukan deretan lacuna ossei, terpotong e an,ang se,a,arcanalis centralis. < lacuna ossea dengan canaliculi ossei. canalis centralis teriris e bu,ur. < canalis per3orans teriris pendek<pendek. Perhatikan canalis per3orans yang berhubungan dengan canalis centralis. >. P $!"p!$) " +i$#!$) #&+!$) '3 k!+%i4ik!%i( &$#&k " +i,!# 4i;r! p r4or!$% 'S,!rp *( No. Sediaan 9 B<% =rgan yang dipakai 9 =s co pactu tulang pan,ang 2eknik pe-arnaan 9 I pregnasi perak Perhatikan 9 < Serabut ber-arna biru pada daerah la ella circu 3erentia eBterna, dengan arah serabut tegak lurus periosteu . < Serabut tidak ene bus osteonu . TE9TUS CARTILAGINEUS 'KARTILAGO( 1)NA(AN&AH P;RB;SARAN &;MAH S;B;&)M P;RB;SARAN ()A2 1. C!r#i+!)o ";r*o$!+ No. Sediaan 9 C<# =rgan yang dipakai 9 ; bryo 2eknik pe-arnaan 9 H;

Perhatikan 9 Chondrocytus asih berbentuk 3usi3or is !seperti ku paran$, tersebar dala atriB yang ho ogen. 7aringan ini dibungkus oleh lapisan ,aringan ikat 3ibrous disebut perichondriu . 2. C!r#i+!)o ,*!+i$! No. Sediaan 9 C<"a =rgan yang dipakai 9 2rachea 2eknik pe-arnaan 9 H; Perhatikan 9 +aerah pars cartilaginea trachea ROPerichondriu terdiri atas 9 Jstratu 3ibrosu di luar, berserabut banyak. Jstratu chondrogenicu atau stratu cellulare, di sebelah dala , engandung banyak sel. ROChondrocytus Jdi pusat, sel berbentuk bundar atau o4oid. Seringkali dua sel atau lebih berkelo pok, e bentuk aggregatio cellularis. Jdi bagian per ukaan, sel lebih pipih, dengan su bu pan,ang se,a,ar dengan per ukaan, terletak di dala lacuna cartilaginea. ROMatriB cartilaginea dapat dibedakan9 Jsubstantia 3unda entalis car tilaginea !substansi dasar$, -arna kebiru<biruan seperti kaca. J atriB territorialis cellularis ta pak lebih biru, engitari lacuna cartilaginea. J atriB interterritorialis, di antara lacuna. 3. C!r#i+!)o ,*!+i$! No. Sediaan 9 C<"b =rgan yang dipakai 9 2rachea 2eknik pe-arnaan 9 Metilen<biru Perhatikan 9 MatriB cartilaginea ! atriks teritorial, interteritorial 8 kapsula$ ber-arna ungu ke erahan !si3at etakro asi$, struktur lain ber-arna biru sesuai dengan Gat pe-arna.

0. C!r#i+!)o +!%#i.! No. Sediaan 9 C<6 =rgan yang dipakai 9 +aun telinga 2eknik pe-arnaan 9 He atoksilin !Derhoe33$

Perhatikan 9 Susunan kartilago ini irip dengan cartilago hyalina, dengan perbedaan, bah-a cartilago elastica engandung serabut elastis di dala atriks. Serabut tersebut pada teknik pe-arnaan yang spesi3ik He atoksilin<;osin !Derhoe33$ ber-arna ungu kehita <hita an, sedangkan atriks dan serabut kolagen ber-arna erah.

8. C!r#i+!)o 4i;ro%!?.!r#i+!)o .o++!) $o%! No. Sediaan 9 C<% =rgan yang dipakai 9 +iscus inter4ertebralis 2eknik pe-arnaan 9 H; Perhatikan 9 MatriB engandung serabut kolagen kasar, berlapis<lapis, arah serabut kolagen pada lapisan bersilangan dengan arah serabut pada lapisan lain, sehingga pada irisan sediaan e bentuk ga baran seperti bulu aya . Chondrocytus ta pak terletak di dala lacuna, tersebar di antara serabut kolagen. (artilago ,enis ini tidak e iliki perikondriu . >. C!r#i+!)o .&" 4i;r! !%; %#o% ! ?k!r#i+!)o 3 $)!$ #r!$%4or"!%i !%; % No. Sediaan 9 C<. =rgan yang dipakai 9 Costa 2eknik pe-arnaan 9 H; Perhatikan 9 ROBagian pinggir cartilago sa a strukturnya dengan cartilago hyalin. RO+i bagian pusat, atriB ada ga baran garis<garis kasar se,a,ar, irip serabut asbes. Chondrocytus ada yang intinya sudah piknotis !degenerasi$. P;RHA2IAN0P;R&) +IIN1A2 9 pada sediaan kerapkali di ,u pai sel<sel teriris tanpa nucleus, sehingga seakan<akan sel ta pak kosong.

TE9TUS CONNECTIVUS '<ARINGAN IKAT(

GUNAKANLAH PERBESARAN LEMAH SEBELUM PERBESARAN KUAT LLL #. 2eBtus connecti4us No. Sediaan =ragan yang dipakai 2eknik pe-arnaan Perhatikan ucosus !gelatinosus$0,aringan ikat 9 C2<" 9 'uniculus u bilicalis 9 !H;$ 9 < +engan c ata biasa, ta pak bulatan berdia eter lebih kurang # ucus !gelatinosa$

dengan 6 bulatan kecil yaitu pe buluh darah. 7aringan ucus terletak sekeliling pe buluh darah. enyerupai bintang. dengan 3ibrae e bentuk

ikat < <

'ibrobalstus berupa cellula stellata, Substansia berkas. intercellularis collagenosae halus,

ho ogen

asih terputus<putus, belu

". 2eBtus connecti4us areolaris0,aringan ikat longgar. No. Sediaan =rgan yang dipakai 2eknik pe-arnaan Perhatikan 9 C2<6 9 Mesenteriu 9 2oluidin Biru 9< 'ibroblastus berbentuk bintang dan pipih.

<

Substansia intercellularis berisi seragut kolagen, ber-arna biru, tebal dan bero bak, serabut elastik lebih tipis dan bercabang<cabang.

<

Pe buluh

darah

kapiler

dengan

endotheliocytus

dan

periangiocytus. Sepan,ang kapiler sering di,u pai

astosit.

6. 2eBtus connecti4us elasticus0,aringan ikat elastis No. Sediaan =rgan yang dipakai 2eknik pe-arnaan Perhatikan 9 C2<: 9 &iga entu nuchae

9 =rcein M anilin blue 9< 'ibroblastus, inti ber-arna coklat ungu perhatikan ,uga kro atin dan nucleolus. < Substansia intercellularis rapat serabut kolagen ber-arna biru, halus tersusun berkelo pok engandung 9

serabut elastik ber-arna coklat kekuningan dan tersusun

%. 2eBtus connecti4us adiposus atau teBtus adiposus0,aringan le ak No. Sediaan =rgan yang dipakai 9 C2<? 9 (ulit

2eknik pe-arnaan Perhatikan

9 H; 9 Pada lapisan subcutis adipocytus atau sel le ak ta pak bergero bol. Adipocytus e beri ga baran seperti cincin

ste pel, karena bagian cytoplas a yang dite pati le ak telah kehilangan le ak !hilang -aktu sediaan dibuat$ sedangkan nucleus enepi, dekat e bran plas a !ibarat per ata cincin$.

B. MESENCHYMAL 'LIPID- MUSCLE- VASCULAR( HISTOLOGY AND TUMORS

B. Lipo"!

P $) r#i!$ &"&" / Merupakan tu or ,inak asal ,aringan esoder yang terdiri atas ,aringan le ak. Banyak dite ukan didaerah subcutis leher, bahu, punggung, bokong. &ipo a bersi pai, tidak elekat pada kulit di atasnya sehingga dapat digerakkan dengan bebas. (linis Suatu ben,olan diba-ah kulit sebesar duku, udah digerakan. Pada operasi didapatkan tu or benigna di dala sub<cutis. Pena pang ber-arna kuning. Mikro%kopi% P r; %!r!$ L "!, 3!$ K&!# / 2erlihat adanya ,aringan le ak dengan sel<sel le ak seperti pada ,aringan le ak nor al. Mitosis atau poli or3i dari sel<sel le ak tidak terdapat. #5. &iposarco a (linis &aki<laki %5 tahun dengan ben,olan di perutt sebesar kelapa, didapatkan tu or intraperitoneal. Pena pang ber-arna kuning. udah digerakan. Pada operasi

Mikro%kopi% P r; %!r!$ L "!, 3!$ K&!# / 2erlihat adanya ,aringan tu or tersusun atas lipoblast dengan sel<sel ber4akuola yang atipi dan poli or3i . Sel tu or ber4akuola dengan inti sebagian terdesak ketepi.l. Mitosis cukup..

Di!)$o%! / Lipo%!r.o"! ##. &eio yo a P $) r#i!$ &"&" / Merupakan tu or ,inak asal ,aringan esoder yaitu dari otot polos. Banyak terdapat pada uterus, dan biasanya ti bul pada asa reproduksi, tidak pernah ti bul sebelu puber atau sesudah enopouse. Bersi pai. (linis /anita %. tahun, dengan pe besaran uterus, berben,ol<ben,ol, dilakukan histerekto i. Mikro%kopi% P r; %!r!$ L "!, 3!$ K&!# / Sel<sel otot polos tersusun dala berkas. Sel<sel relati3 ono or3, Inti<inti e an,ang terlihat paralel dan elingkar<lingkar, u,ung tu pul. Ada bagian yang telah engandung degenerasi hialin sedikit. #". . "eiomyosarcoma C+i$i.!+ i$4or"!#io$9 A >. year old 3e ale patient -as ad itted to the hospital 3or s-elling o3 her lo-er abdo en. About 65 years ago she had history o3 incidental 4aginal bleeding, so e ti e as spotting, eno or etrorrhagy alternately, and she under-ent enucleation operation o3 the uterine ass. By physical and )S1 enlarge ent o3 the uterus -as 3ound. 2he patient under-ent hysterecto y and the speci en -as sent to pathology lab. Gro%% 6!"i$!#io$/ 1rossly the speci en sho-ed a large, solid, so3t or 3leshy poorly circu scribed ass o3 the uterus, -ith necrotic and he orrhagic areas. Mi.ro%.opi. pi.#&r / 2his is a hypercellular tu or -ith necrotic and he orrhagic area. 2u or cells in3iltration into surrounding yo etriu . 2he tu or is co posed o3 o4al to spindle, atypical cells, -ith hyperchro atic nuclei and so e ultinucleated cells. 2here are ore than #5 itotic cells per #5 high<3ields 4ie-. #6. 'habdomyosarcoma C+i$i.!+ i$4or"!#io$9 A :. year old ale su33ered 3ro s-elling o3 the le3t thigh, no pain -as identi3ied. 2he an under-ent operation and the speci en -as sent to pathology lab. Gro%% 6!"i$!#io$/

A part o3 uscle -ith a so3t and 3leshy, bee3 red<bro-n coloured ass -as recei4ed by the pathology lab. 2he ass o3 #5 c in dia eter is poorly circu scribed. Mi.ro%.opi. pi.#&r 9 2his tu or is hypercellular, co posed o3 biGGare s all and undi33erentiated rhabdo yoblast cells, -ith so e tu or giant cells. Rhabdo yoblast cells are large cells -ith dark or 4esicular nuclei and abundant acidophilic cytoplas ! cross striations ay not seen$. Many itoses and necroses areas can be 3ound. #%. Capillary he angio a Penderita laki<laki, 6 bulan, dengan PtohH di kulit -a,ah !dekat dengan bibir$, -arna kebiruan. Mikro%kopi% P r; %!r!$ L "!, / +iba-ah epider is terdapat banyak pe buluh<pe buluh darah kecil yang berisi erritrosit di antara ,aringan ikat dengan hiperplasi endotel. Mikro%kopi% P r; %!r!$ K&!# / 7aringan terdiri dari kapiler<kapiler dengan dinding sel<sel endotel yang berproli3erasi sedang.

18.B $i)$! :i;ro&% ,i%#io.*#o"!

D 4i$i#io$ Benign proli3eration o3 der al 3ibroblasts and histiocytes that generally presents as an asy pto atic, 4ariably pig ented nodule, o3ten on the eBtre ities. C+i$i.!+ : !#&r % 'ir Nodular Nonencapsulated =3ten pig ented Chie3ly on eBtre ities Single or ultiple 'lat, polypoid or depressed shape Most R# c dia eter So e reach huge proportions P!#,o) $ %i% &ongstanding contro4ersy as to -hether9 o neoplastic 3a4ored by occurrence o3 aggressi4e and e4en e4idence o3 clonality

etastasiGing 3or s

reacti4e

Gro%% P!#,o+o)* )sually solid Rather -ell circu scribed Not encapsulated Colored -hite to yello- to dark bro-n depending on relati4e a ounts o39 o 3ibrous tissue o 3at o he osiderin Hi%#op!#,o+o)* Characteristically centered in upper der is Can in4ol4e deep der is =ccasionally eBtends into subcutis Cellular 3ibroblastic proli3eration !'ig. #

'ig. #9 Benign 3ibrous histiocyto a o3 skin. 2he tu or is predo inantly 3ibrous. $


Darying a ounts o3 collagen deposition Dariable nu ber o3 acrophages9 o ost contain9 3at !3oa y appearance$ or he osiderin !'ig. "

'ig. "9 Benign 3ibrous histiocyto a o3 skin. 2he tu or is co posed o3 he osiderin<laden acrophages. $

ainly

so e ultinucleated and ay acAuire 3eatures o3 2outonSs giant cells ore rarely osteoclast<like 3eatures -ith or -ithout bone 3or ation 'ine 4ascular net-ork9 o can be pro inent o responsible 3or9 past diagnosis as sclerosing he angio a occasional isdiagnosis as (aposiSs sarco a, especially in HID in3ection May be9 o 3ocal stori3or 3eatures9 rarely as -ell de4eloped as in der ato3ibrosarco a protuberans s ooth uscle proli3eration -ithin ad,acent der is &esions blend i perceptibly into ad,acent der is =4erlying epider is9 o nor al, atrophic, or acanthotic o so eti es proli3eration o3 hair ger <like structures in basal layer o3 epitheliu !'ig. 6
o o

'ig. 69 Benign 3ibrous histiocyto a. 2his lesion is associated -ith basaloid proli3eration o3 the o4erlying skin. 2his change does not represent a basal cell carcino a. $9 rarely basal cell carcino a de4elops epider al gro-th 3actor receptor ay play a role o eBceptionally sAua ous cell carcino a in situ Morphologic 4ariations !so eti es t-o or ore coeBist$9 o pro inent palisading si ilar to that in peripheral ner4e tu ors o keloid<like changes o yBoid changes o granular cells o arkedly lipidiGed cells o clear cells o di33use eosinophilic in3iltrate lichenoid, erosi4e, and ulcerated 3eatures

May be9
o o o

arked 3ocal cellular atypia ! ani3ested by P onster cellsS$ eBtre e cellularity !so eti es -ith necrosis$ large cystic changes 3illed -ith blood9 re3erred to as , "orr,!)i. !$ &r*%"!+ !'igs % and .

'ig. %9 Aneurys al benign 3ibrous histiocyto a. &o-<po-er appearance. 2he e pty space in the center o3 the lesion -as occupied by blood.

'ig. .9 Aneurys al benign 3ibrous histiocyto a. Higher<po-er 4ie-, sho-ing recent and old he orrhage. $ or !$)io"!#oi3 distinguish 3ro angio atoid alignant 3ibrous histiocyto a seen in deeper sites in younger patients pi#, +ioi3 . ++ ,i%#io.*#o"! !'ig. >

'ig. >9 ;pithelioid histiocyto a. $ probably another 4ariation9


ainly large PangulatedH epithelioid cells notorious 3or si ulating 4ascular and elanocytic neoplas s

#:. (alignant fibrous histiocytoma #(F $ C+i$i.!+ i$4or"!#io$9 A :5 year old ale -as ad itted to the hospital due to s-elling o3 his back since . years ago. No redness o3 the s-elling. 2he s-elling -as eBcised and sent to pathology lab. Gro%% 6!"i$!#io$/ A large ass co4ered -ith skin -as recei4ed, and 3ro cut sur3ace a poorly bordered solid ass -ere seen. Capsule can not be identi3ied and so e necrotic area are Auite ob4ious. Mi.ro%.opi. pi.#&r 9 2his is a hypercellular tu or, co posed o3 atypical and poly orphic histiocytic and 3ibroblastic cells in appearance -ith 3ascicular and stori3or pattern. 2he cells nuclei are hyperchro atic -ith any abnor al itoses and biGGare tu or giant cells +iagnosa 9 =steo a TE9TUS MUSCULARIS '<ARINGAN OTOT( GUNAKANLAH PERBESARAN LEMAH SEBELUM PERBESARAN KUAT LLL #. 2eBtus uscularis straiatus pada irisan e bu,ur

No. Sediaan =ragan yang dipakai 2eknik pe-arnaan Perhatikan

9 M<#a 9 =tot skelet 9 I pregnasi perak !da 'ano$ 9< Myocytus striatus, nucleus banyak ! ulti nuclear$ terletak di tepi, < yocytus berbentuk pipih. elintang sehingga ta pak garis elintang terang$ a$.

Myo3ibrillae dengan striae garis

elintang gelap dan terang secara bergantian !discus A V elintang gelap, discus I V garis yocyti !dulu 9 sarcole < Me brana

". 2eBtus

uscularis straiatus pada irisan 9 M<#b 9 =tot skelet 9 IHAB 9< Myocytus sarcole < < <

elintang

No. Sediaan =rgan yang dipakai 2eknik pe-arnaan Perhatikan

dengan a$.

e brana

yocyti

!dulu 9

&etak nucleus di tepi, berbentuk pipih. +i dala cytoplas a ta pak potongan<potongan !biru$ elintang yo3ibrilae !area densa$ ;ndo ysiu , peri ysiu , epi ysiu

6. 2eBtus

uscularis nonstraiatus pada irisan 9 M<" 9 Batas rectu 9 H; 9<

elintang dan

e bu,ur

No. Sediaan =rgan yang dipakai 2eknik pe-arnaan Perhatikan

<anus

pada pena pang

elintang 9

yocytus bentuk bulat, tidak sa a besar, ada yang engandung nucleus bentuk bulat, di tengah. Sekelo pok yocytus terbungkus ,aringan ikat. e bu,ur 9

<

pada pena pang 3usi3or

yocytus berbentuk 3usi3or , dengan bentuk nucleus ,uga terletak di tengah sel. e brana cellularis atau e brana Cytoplas a dan yocyti..

%. 2eBtus

uscularis straiatus cardiacus0otot ,antung 9 M<6 9 7antung 9 IHAB

No. Sediaan =rgan yang dipakai 2eknik pe-arnaan

Perhatikan

9<

Myocytus yang teriris e bu,ur. < < < < Myocytus cardiacus tengah. Pada irisan Anasto osis, e bu,ur.. Cari

elintang , tangensial, dan teriris

e iliki nukleus bentuk o4al terletak di elintang, sebagai

e bu,ur ta pak garis<garis

discus A dan discus I ta pak ,elas. enghubungkan antara serabut otot pada irisan e iliki ciri 9

yo3ibra conducens cardiaca yang

sel berbentuk poligonal ukuran yo3ibra lebih besar

yo3ibril hanya di bagian tepi sel engandung glikogen.

cytoplas a sekeliling nucleus ta pak ,ernih karena

IN2;1)M;N2)M C=MM)N; #. (ulit telapak tangan 9 Sediaan 9 IN<#N H; +ari sebelah luar ke dala perhatikanlah 9 a. epider is9 < stratu corneu N ta pak penandukan, tanpa sel < stratu lucidu 9 ,ernih, tanpa sel < stratu granulosu 9 < sel<sel pipih < butir keratohyalina < stratu spinosu 9 sel berbentuk polyhedral < stratu basale 9 sel kuboid atau kolu ner b. der is 9 < stratu papillare berlipat<lipat sebagai papillae, endesak lapisan di atas.

Perhatikan akhiran sara3 M;ISSN;R < stratu reticulare 9 < ,aringan ikat longgar < serabut<serabut elastis c. tela subcutanea 9 tersusun oleh ,aringan ikat longgar. Perhatikan 9 < lyphocytus !sel le ak$ < glandula sudori3era 9 acini dilapisi epitheliu colu nare si pleB < corpusculu la ellosu sebagai reseptor sara3 '=&&IC)&)S PI&I. Sediaan9 IN<"N H ;. Potongan tegak lurus pada per ukaan kulit Perhatikan pada kantong ra but ini 9 < glandula sebacea < usculus arrector pili dengan 9 < origo dala coriu < insertio, pada akar ra but < bagian kantong ra but 9 < 3undus 3olliculi 9 dasar < cer4iB 3olliculi 9 lebar < canalis 3olliculi. ;pitheliu erupakan selubung 9 J 4agina radicularis interna J 4agina radicularis eBterna < pilus atau ra but. Perhatikan 9 edulla dan corteB 6. (ulit kepala Sediaan9 IN<6,< H ; Perhatikan 9 < susunan lengkap kantong ra but dan ra butnya sendiri < ,aringan ikat padat, kurang teratur, dilengkapi 9 J berkas kolagen J serabut elastis, lebih tebal, ber,alan sendiri<sendiri.

10. SKINES TUMOR


17 Se-or ei( keratosis CommonI usually age 7A years -enign, although may coe5ist with malignancy *sually affects trunk, head and neck, e5tremitiesI only hair bearing skin

Fot $PJ related, although $PJ present in morphologically similar cases of epidermodysplasia %erruciformis and bowenoid changes Der#atosis $a$ulosa nigra3 in blacks Leser?Trelat sign3 sudden appearance or increase in number and si#e of seborrheic keratoses, associated with internal malignancy Treat#ent3 superficial curettage, free#ing 8ross3 e5ophytic, sharply demarcated, pigmented lesions that protrude abo%e surface of skin, appear to be stuck to skin, single or multiple, soft, tan"black 2i(ro3 basal keratinocyte proliferations Patterns: acanthotic K most common, rounded %errucous surfaceI thick layer of basal cells mi5ed with horn cysts 1contain keratin2 and pseudohorn cysts 1downgrowth of keratin into tumor mass2I no prominent granular layerI some cells contain melanin due to transfer from neighboring melanocytes irritated K pronounced sEuamous metaplasia with abundant eosinophilic cytoplasm and whorled sEuamous eddiesI often atypia and mitotic figuresI resembles carcinoma inverted follicular keratosis K irritated seborrheic keratosis that grows downward and in%ol%es hair follicles Also hyperkeratotic, adenoid, acantholytic and desmoplastic patterns Positi!e stains3 low molecular weight keratin Negati!e stains3 high molecular weight keratin 1usually2, $PJ DD3 sEuamous cell carcinoma 1particularly desmoplastic pattern2 &7 Fi-roe$it elial $ol@$ Also called acrochordon, sEuamous papilloma, skin tag, soft fibroma Common, non"neoplastic, no clinical significance Ages 7A yearsI usually face, neck, trunk, intertriginous areas Associated with diabetes, intestinal polyposisI increase during pregnancy 6ay be a common endpoint of %arious processes, including seborrheic keratosis or warts 8ross3 soft, flesh"colored, baglike tumor, attached to skin by slender stalk

2i(ro3 papillary, fibro%ascular cores co%ered by sEuamous epitheliumI may ha%e ischemic necrosis due to torsion &. Papilloma P $) r#i!$ &"&" / Merupakan tu or ,inak asal ,aringan epitel yaitu epitel skua osa, bersi pai. Sering tu buh pada kulit seperti ,uga ter,adi pada ulut, larynB dan per ukaan ini dilapisi oleh epitel gepeng berlapis. K+i$i% Ben,olan kecil bertangkai pada kulit leher. Mikro%kopi% P r; %!r!$ L "!, ? K&!# / 7aringan ikat 3ibrous tersusun papiler dilapisi epitel skua us ko plek, e brana basalis utuh.

%. Ne)us pigmentosus *ntradermal P $) r#i!$ &"&" / Ne4us ialah tanda disebut ,uga tahi lalat. Sering kali berupa ton,olan abu<abu, coklat0hita diatas kulit. Mengandung pig en elanin. (adang<kadang bera but untuk ,enis intrader al. Sering bersi3at kongenital, bukan erupakan proses neoplastik. Meskipun congenital seringkali baru terlihat setelah penderita de-asa. Ne4us dapat ,adi ganas teruta a ,enis ,unctional dan co pound. 2anda<tanda ganas 9 Ne4us dikelilingi Gone erah akibat radang. Cepat e besar Pig entasi berta bah 1atal (eganasan sering ter,adi teruta a pada kaki dan tangan, ,ari teruta a di ba-ah kuku, genitalia, anus dan te pat<te pat lain yang e ungkinkan ne4us tersebut engala i trau a dan iritasi terus enerus. Penderita pere puan, #? tahun dengan tahi lalat di lengan kirinya. Mikro%kopi% P r; %!r!$ L "!, 3!$ K&!# / 2erlihat di ba-ah epider is sarang<sarang sel yang bulat dan poligonal !sarang<sarang sel ne4us yang engadung pig en elanin intra dan ekstraselular$. 2erlihat nyata batas antara sarang sel dengan ,aringan di ba-ahnya.

8. B!%!+ . ++ .!r.i$o"!

P $) r#i!$ &"&" / Ini erupakan suatu 4arian dari Ca epider oid, tu buh la bat, ,arang ber etastase ,auh tapi sangat in3iltrati3, erusak ,aringan sekitar sehingga ter,adi ulcus yang dala dan luas aka sering disebut ulcus rodens. 2u or ini di3erensiasi buruk, sangat radiosensiti3, kecuali ,ika sudah in4asi ke tulang. &okasi biasanya di uka bagian atas seperti pipi, hidung, daun telinga. +iduga sianar atahari yang cerah erupakan penyebabnya.

2anita dengan ulkus pada dahi.


2akrosko$is 3 ,iterima kulit dengan ukuran ! 5 3 5 & cm, dengan ulkus yang dasarnya kotor, diameter =,! cm. Penampang massa tidak meluas ke dasar operasi. 2ikrosko$is $e#-esaran le#a <kuat 3 Sediaan menunjukkan tumor epitelial dari epitel skuamous komplek dengan infiltratif ke dalam korium bagian bawah. Tumor tersusun sebagai sarang"sarang di dalam stroma yang sembab, dengan sel"sel bagian tepi tersusun palisade. Sebagian sarang tersusun kribriformis. Sel"sel tumor atipi, sedikit polimorfi, sitoplasma sedang, tercat basofil. (nti basofil gelap dengan susunan tidak teratur. 6itosis sedikit adanya . >. +,uamous cell carcinoma ?CARSINOMA EPIDERMOID P $) r#i!$ &"&" / Merupakan tu or ganas yang ter,adi pada te pat<te pat yang diliputi sel epitel gepeng berlapis seperti pada kulit, ulut, lidah, 3aring, ser4ik uteri atau sel transisional seperti pada kandung ke ih. Paling sering pada -a,ah teruta a bibir ba-ah dan leher. Biasanya ter,adi pada te pat yang engala i rangsang enahun, isalnya ulkus kronis. 2u or ula< ula tu buh sebagai ton,olan kecil di kulit, ke udian ter,adi ulkus yang sulit se buh, dengan tepi tebal dan keras. (arsino a epider oid enyebar secara li 3ogenik sehingga kelen,ar getah bening regional en,adi besar. Penyebaran he atogen ,arang ter,adi, hanya pada stadiu akhir. CARSINOMA EPIDERMOID TANPA PERTANDUKAN P $) r#i!$ &"&" /

2u or ini erupakan salah satu ,enis dari ca epider oid. Pada dasarnya ca epider oid dibagi dua ,enis 9 #. Ca plan corni3icans ". Ca plan non corni3icans

Pembagian ini berdasar dera$at diferensiasi yaitu adanya pertandukan. @ang cornoficans menun$ukkan pertandukan" berarti diferensiasinya baik. :umbuhnya lebih lambat dibanding yang non cornificans.
&aki<laki .5 tahun. )lkus di sudut ulut, pinggir keras, tidak rata dengan dasar berben,ol<ben,ol, keras dan tertutup oleh pus. Sekitar ulkus ada abses yang kecil<kecil yang engeluarkan pus. Mikro%kopi% P r; %!r!$ L "!, / 2erlihat epider is enebal tak teratur. Pada suatu te pat epitel en,alar ke dala dengan susunan yang sudah lain dari pada nor al. +iba-ah epider is terlihat sarang<sarang yang terdiri atas 9 terluar sel yang baso3il, se akin dala se akin ,ernih, di bagian sentral ta pak ke erah< erahan dengan susunan yang konsentris yang enyerupai utiara. 2erlihat ,aringan ikat dengan sel<sel in3iltrasi bulat dan kecil, ,uga terlihat ruangan dengan berbagai bentuk. Mikro%kopi% P r; %!r!$ K&!# / Susunan lapisan basal tidak teratur kalau dibandingkan yang nor al. 2erdapat sel<sel polo or3i, terlihat banyak itosis, di lapisan atas asih ta pak intercellular bridge !,e batan antar sel$. 2erlihat bah-a bentuk sel<sel ini dengan sel<sel basal dari epitel berlainan, terlihat ,uga banyak itosis. (edala lagi 9 ada asa erah dengan susunan yang konsentris, sisa<sisa dari inti, kadang< kadang asih terlihat bayang<bayang dari sel<sel. (edala 9 sel<sel kurang e besar, sitoplas a ,ernih. Stro a banyak sel<sel in3iltrat terdiri atas sel<sel 9 lekosit eosino3il, li 3osit, lekosit :. (elanoma maligna P $) r#i!$ &"&" / Merupakan tu or ganas, berpig en elanin berasal dari elanoblast pada ne4us yang terletak di kulit atau ata. (adang secara klinis tak didahului oleh ne4us selain pada kulit seperti ,uga ter,adi pada selaput lendir rektu , hidug, selaput otak. Suatu ne4us !,enis ,untional dan co pond$ baru ,adi ganas setelah penderita de-asa. (eha ilan berpengaruh pada Melano a aligna.

Penderita pere puan :5 tahun Indonesia. Sudah : bulan pada telapak kaki kanan terdapat tahi lalat sebesar u,ung ibu ,ari kaki. (e udian tidak beberapa la a tahi lalat ini pecah dan en,adi luka. &a a<kela aan en,adi ben,olan yang akin la a akin besar dengan -arna kehita < hita an, keluar cairan yang udah berdarah, berbau busuk. Pada kelen,ar getah bening inguinal terdapat ben,olan<ben,olan dengan per ukaan berben,ol<ben,ol, ber-arna hita . Mikro%kopi% P r; %!r!$ L "!, / 2epat di ba-ah epider is terdapat tu or yang terdiri atas sel<sel yang poli or3i. +i dala ,aringan tu or tersebut terlihat adanya banyak pig en elanin . Ada bagian<bagian yang tidak engandung pig en. Mikro%kopi% P r; %!r!$ K&!# / Nyata sekali sel<sel tu or atipi, poli or3i, engandung pig en elanin. +i sa ping sel<sel tu or tersebut ada ,aringan sel<sel tu or yang didala sitoplas anya tidak engandung pig en elanin. Inti ,ernih dengan bentuk bulat, pada u u nya dengan nukleoli yang ,elas. Mitosis cukup banyak dite ukan.

+isini

ateri guidence skill lab blok "#

No #. ". 6. %. .. >. :. ?. @. #5 .

H!+ *!$) 3i$i+!i Sala , perkenalan diri, ,elaskan tu,uan SA+ARI, aturan pe eriksaan, serta e persiapkan alat !cer in, body lotion$ Penga atan berdiri didepan cer in dan lihat asing< asing p!*&3!r! 3!$ ;!)i!$ p&#i$) bandingkan ukuran bentuk kontur !arna dan arah Angkat kedua lengan lurus keatas, lihat kedua payudara sa bil berputar perlahan<lahan 2ekan kedua tangan pada pinggul dan dorong kedua bahu kebelakang Perhatikan ukuran, bentuk, kontur, -arna dan arah kedua payudara dan putting Rasakan Berdiri !posisi #$ dan engangkat tangan keatas didepan cer in, lakukan perabaan ulai dari ba-ah tulang selangka !cla4icula$ sa pai daerah ba-ah payudara Rabalah bergantian kedua payudara dengan telapak tangan !6 ,ari tengah$, tangan kiri untuk e eriksa payudara kanan, tangan kanan untuk e eriksa payudara kiri !1unakan body lotion! Raba antap seluruh daerah payudara !seperti gerakan ular, sirkuler, radier$ ter asuk puting. &an,utkan pe eriksaan daerah aksilla. Berbaring !posisi "$ dan angkat salah satu lengan ke atas !pada sisi yang diperiksa$ &akukan pe eriksaan bergantian pada kedua payudara seperti pada posisi # dilan,utkan pe eriksaan aksilla Catat hasil dan tanggal pe eriksaan serta tandai pula pada kalender tanggal pe eriksaan selan,utnya, bila ene ukan adanya kelainan segera e eriksakan ke dokter atau bidan untuk pe eriksaan lebih lengkap <UMLAH 30 PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI 'SADARI( A%pir!%i <!r&" H!+&%

Ni+!i 0 1 2 3

NO I # " 6 II % . III > : ? @ #5

ASPEK YANG DINILAI 0 M $= +!%k!$ #&=&!$ 3!$ .!r! p $)!";i+!$/ Men,elaskan dengan singkat kepentingan dan tu,uan A7H Men,elaskan dengan singkat cara penga bilan A7H Me persilahkan pasien kete pat penga bilan M "p r%i!pk!$ A+!# 3!$ B!,!$ 3!$ M "!k!i %!r&$) #!$)!$ Siapkan alat dan bahan A7H !spuit #5 cc, kapas alkohol, <bject glass, etanol0gie sa$ Me akai sarung tangan dengan prinsip aseptik P $)!";i+!$ %p .i" $ Melakukan tindakan aseptik pada daerah yang akan diperiksa dan berikan anestesi lokal !bila perlu$ &akukan A7H pada bagian yang diperiksa dan elakukan aspirasi (eluarkan hasil A7H dengan terlebih dahulu ,aru dilepas dari spuit dan pasang ke bali Mengoleskan hasil aspirasi pada kaca obyek serta 3iksasi dengan etanol0gie sa dan keringkan diudara terbuka pada suhu ka ar Menulis pengantar per intaan pe eriksaan Sitologi A7H

NILAI 1 2 3

IV ##

M $= +!%k!$ ,!%i+ %i#o+o)i A%pir!%i <!r&" H!+&% Men,elaskan hasil A7H kepada pasien0 keluarganya 7)M&AH 66

Br !ki$) B!3 N G%
No A%p k *!$) 3i$i+!i

Ni+!i 0 1 2 3
5 SC=R; # " 6

#. Sala , perkenalkan diri, ,elaskan aksud, tu,uan, cara pe eriksaan ". NoMe intaS(I&&S i,in dan e persilahkan pasien elepas ba,u dan bra S2AN+AR 6. Inspkesi Ma ae Me beritahu posisi pasien untuk duduk0 berdiri dgn tangan di sa ping badan 8 #. Sala , e perkenalkan diri !bila perlu$ e persilahkan duduk, sa bung rasa e SVPersiapan bungkuk Sala 8 sa butan dilakukan ramah dan keterbukaan %. &ihat ada tidaknya perbedaan keduadengan payudara, si etrisitas, ada tidaknya ben,olan " P ersepsi +okter elakukaan pengecekan terhadap entasi, tingkat hipopig pengetahuan klien .. Perhatikan -arna kulit payudara dan areola a ae !hiperpig entasi, in3laterhadap asi, penyakit0proble nya tanda<tanda lesi, discharge$ IVada In4itation +okter engetahui seberapa besar keingintahuan klien terhadap >. 6 &ihat tidaknya tarikan0 retraksi pada kulit payudara 8 areola a ae penyakit0proble nya :. % Inspeksi kedua aksilla Me beritahu pasien untuk engangkat tangannya keatas. Perhatikan ada KD (no-ledge +okter enya paikan berita buruk di ulai dengan9 tidaknya ben,olan < 3ire -arning shot , ada ,eda -aktu untuk e perhatikan respon 4erbal dan non ?. Palpasi Ma ae Pasien di inta berbaring, e inta i,in untuk e eriksa secara palpasi yang 4erbal pada se paikan ua kuadran kedua payudara . dilakukan dengan ,ari<,ari<secara Beritahalus buruk disa dengan secara le but, ,elas, udah di engerti, dan @. )ntuk engetahui ada tidaknya discharge aka dilakukan palpasi dari tepi payudara ke arah areola tidak terlalu banyak dengan tekanan secukupnya > EV; otion dan Respon e pati dokter !4erbal dan non4erbal$ dilakukan dengan 9 #5. Palpasi diteruskan ke aBilla !pasien di perasaan$, inta engangkat tangannya$ dan dilan,utkan pada regio ; pathic < akurat !re3leksi natural !re3leksi isi$, kehangatan, kese,atian !sesuai$ suprakla4ikular. Perhatikan ada tidaknya ben,olan :. S D Strategy and +okter e berikan in3or asi yang dibutuhkan klien dengan pengetahuan yang ##. Bila dite ary ukan assa, deskripsikan lokasi batas tepi "tegas# tidak$ ukuran konsistensi "lunak Su e adai permukaan Menya paikan hasil kepada ? kenyal keras kistik solid$ +okter dapat e mobilitas# bantu klienfi%ed untuk nyeri bisa tekan& enga bil keputusan yang terbaik untuk pasien dan enentukan tindak lan,ut !SA+ARI0 a ogra3i0A7H0ru,uk$ dirinya @ +okter e buatan rangku an atas diskusi yang telah dilakukan <UMLAH 33 #5 P $&#&p +okter e berikan kese patan berkonsultasi lagi untuk bertanya, dan kesediaan untuk 7)M&AH 65

PEMERIKSAAN :ISIK MAMMAE PAPSMEAR


NO ASPEK YANG DINILAI NILAI

0 I # " 6 II % . III > : ? @ IV #5 M $= +!%k!$ #&=&!$ 3!$ .!r! p $)!";i+!$/ Men,elaskan dengan singkat kepentingan paps ear Men,elaskan dgn singkat cara penga bilan paps ear Me persilahkan pasien kete pat penga bilan!1yn<bed$ P r%i!p!$ A+!# 3!$ B!,!$ 3!$ M $) $!k!$ %!r&$) #!$)!$ Persiapkan alat dan bahan !spatula ayre0 cytobrush, ob,ect glass, speculu , duk steril, alcohol @.C0dry3iB, label na a0pensil intan$ Mengenakan sarung tangan secara aseptik P $)!";i+!$ %p .i" $ Pasien posisi litoto i tutup dengan kain steril !duk berlubang$ dan Me asang speculu Melakukan apusan ser4ical Mengoleskan apusan pada kaca obyek serta 3iksasi dengan alkohol @. C0dry3iB Menulis pengantar per intaan paps ear M $= +!%k!$ ,!%i+ p!p%" !r Men,elaskan hasil paps ear kepada pasien 7)M&AH 65

+isini 7ad-al blok "#

Anda mungkin juga menyukai