Anda di halaman 1dari 11

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Istilah andropause berasal dari bahasa Yunani, yaitu andro yang berarti pria dan pause yang artinya penghentian. Jadi, andropause dapat diartikan sebagai berhentinya proses fisiologis pada pria. Andropause merupakan sindrom pada pria separuh baya atau lansia di mana terjadi penurunan kemampuan fisik, seksual dan psikologi Sindrom Andropause merupakan sindrom penurunan kemampuan fisik, seksual dan psikologi yang dihubungkan dengan berkurangnya, hormon testosteron dalam darah, andropause terjadi pada pria diatas usia tengah baya yang mempunyai kumpulan gejala, tanda dan keluhan yang mirip dengan menopause pada wanita. Berbeda dengan wanita yang mengalami menopause, dimana produksi ovum, produksi hormon estrogen dan siklus haid yang akan berhenti. ada pria penurunan produksi spermato!oa, hormon testosteron dan hormon"hormon lainnya terjadi se#ara perlahan dan bertahap. $alaupun istilah andropause se#ara biologik salah, tetapi istilah ini sudah populer sehingga sering digunakan. ada wanita menopause, produksi ovum, produksi hormon estrogen, dan siklus haid akan berhenti dengan #ara relatif mendadak. %amun pada pria di atas umur tengah baya, penurunan produksi spermato!oa, hormon testosteron, dan hormon"hormon lainnya sedemikian perlahan. erubahan hormon yang terjadi pada pria usia lanjut tersebut sangat bervariasi dari satu individu ke individu yang lain dan biasanya tidak sampai menyebabkan hipogonadisme yang berat. Andropause pada umumnya terjadi pada usia sekitar &'"(' tahun, tergantung dari faktor"faktor yang mempengaruhinya. Selama proses penuaan normal pada pria, terdapat penurunan ) sistem hormonal, yaitu hormon testosteron dehydroephyandrosteron *+,A-.+/,A sulfat *+/,AS-, serta insulin-growth factor(IGF) dan growth hormon (GH)

B. Fisiologi Andropause 0estosteron merupakan hormone seks laki"laki *androgen- yang terpenting. /ormone testosterone adalah suatu hormone steroid yang terbentuk dari kholesterol. 0estosteron disekresikan oleh sel"sel interstisial leydig di dalam testis. 0estis mensekresi beberapa hormon kelamin pria, yang se#ara bersamaan disebut dengan androgen, termasuk testosteron, dihidrotestosteron, dan androstenedion. 0estosteron jumlahnya lebih

banyak dari yang lain sehingga dapat dianggap sebagai hormon testikular terpenting, walaupun sebagian besar testosteron diubah menjadi hormone dihidrotestosteron yang lebih aktif pada jaringan target. Sebelum testosteron menjadi bioaktif biasanya androgen ini harus diubah terlebih dulu menjadi dihidrotestosteron pada sel"sel 1target1. Andro" gen pada umumnya *testosteron, dihidrotestosteron, androstendione, 23" ketosteroid- sangat dibutuhkan untuk perkembangan sifat"sifat seks primer maupun sekunder *maskulinitas- pada laki"laki 0estosteron sebagian besar *456-, disekresi oleh sel"sel Sertoli di dalam jaringan testis yang berada di antara jaringan"jaringan interstitial yang hanya merupakan sekitar 56 dari seluruh jaringan testis. 0estosteron sisanya diproduksi oleh kelenjar adrenalis. +i samping hormon"hormon steroid yang disebutkan di atas, testis masih memproduksi androgen yang kurang poten *bersifat androgen lemah-, seperti dehidroepiandrosteron *+/,A- dan androstendion. Sel"sel ley dig selain memproduksi estradiol, masih juga mensekresikan *dalam jumlah yang sangat ke#il-7 estron, pregnenolon, progesterone, 23"alfa"hidroksi"progesteron. erlu diingat bahwa tidak semua dihidrotestosteron dan estradiol disekresikan oleh sel"sel 8eydig dari testis, tapi hormon"hormon seks steroid seperti itu dapat juga dibentuk oleh 9Androgen pre#ursorsdan estrogen pada jaringan. perifer lainnya. Seperti misalnya kelenjar adrenalis Bahkan :'6 dari hormon steroid tadi. yang dapat ditemukan dalam peredaran darah berasal dari 1androgen pre#ursor1.

Androgen dalam peredaran darah pada umumnya didapatkan dalam bentuk yang terikat dengan suatu molekul protein *1binding protein1-. /anya sebagian ke#il testosteron saja di dalam peredaran darah terdapat dalam bentuk yang bebas sebagai 1free testosteron1. 1;ree testosteron1 hanya dapat diketemukan sekitar <6 saja. Sekitar ):6 testosterone terikat kepada protein albumin, selebihnya sebanyak ('6 terikat kepada globulin yaitu 9Se= hormone binding globulin1 atau 1S/B>1. Ikatan itu terkadang juga ditemukan sebagai testosterone"estradio"binding"globulin. +engan ikatan"ikatan seperti itu androgen"androgen menjadi lebih mudah dapat memasuki sel"sel 90arget?nya dan memberikan efek fisiologiknya. ada sel"sel 1target1 testosteron pada umumnya akan diubah menjadi dihidrotestosteron, namun di dalam hepar sebagian besar testosteron akan diubah menjadi berbagai ma#am metabolit, misalnya menjadi androsteron, epiandrosteron dan etiokholanolon. @etabolit " metabolit tersebut setelah 1berkonjugasi1 dengan 1glu#uroni# a#id1 1sulphuri# a#id1 akan dikeluarkan melalui urin sebagai 23"ketosteroid. +alam ponentuan kadar 23"ketosteroid di dalam urin, perlu disadari bahwa hanya sekitar <'")'6 ketosteroid urin itu berasal dari testosteron, sedangkan selebihnya berasal dari metabolit hormon steroid adrenalis dan lainnya. +engan demikian penentuan kadar 23" ketosteroid, urin tidak dapat mewakili atau, misalnya dijadikan pedoman untuk menentukan kadar steroid dari testis. %ilai rujukan normal testosteron total adalah )''"2''' ng.dl *>uyton dan I fall, 2443-, Ai#hard *<''<,- menyatakan kadar testosteron pada pria dewasa adalah sebagai berikutB free testosteron sebesar ',&3"<,&& ng.dl atau 2,(6 <,46, sedangkan kadar testosteron dan kadar testosteron S/B> (Sex Hormone Binding Glo ulin) diklasifikasikan berdasarkan usia seperti tabel berikut iniB Cadar 0estosteron dan Cadar 0estosteron S/B> * Sex Hormone Binding Glo ulin)

*Ai#hard, <''<0estosteron total terdiri dari ('6 testosteron terikat globulin *S/B>-, ):6 testosteron terikat albumin, dan <6 testosteron b#bas. Componen aktif dari vestosteron adalah testosteron terikat albumin dan testosteron bebas yang Cemudian diubah oleh en!im menjadi estradiol *dengan aromatase) dan dehidrotestosteron *dengan 5 alfa redu!tase).Biosintesis 0estosteron dalam 0ubuh Afinitas testosterone dengan S/B> sangat tinggi sehingga hanya testosterone terikat albumin dan testosterone bebas yang menunjukkan bioavaillibilitas aktif. Free "ndrogen Index *;AI- menunjukkan hubungan antara konsentrasi testosteron dengan protein pengikat androgen. Cadar normal testosteron bebas rata"rata 3''ng.dl dengan kisaran )''"I2''ng.dl, sedangkan ;AI berkisar 3'" 2''6. Bila ;AI D 5'6, gejala"gejala andropause akan mun#ul. ada usia <' tahun, pria mempunyai kadar testosteron tertinggi dalam darah sekitar :''"2<'' ng.dl yang akan dipertahankan sekitar 2'"<' tahun. Selanjutnya, kadarnya akan menurun sekitar 26 per tahun. ada usia lanjut, terjadi penurunan fungsi sistem reproduksi pria yang mengakibatkan penurunan jumlah testosteron dan availibilitasnya seiring dengan meningkatnya S/B> enurunan testosteron bebas sekitar 2,<6 per tahun, sementara bioavailabilitasnya turun hingga 5'6 pada usia <5"35 tahun. ria akan mengalami penurunan kadar testosteron darah aktif sekitar ',:"2,(6 per tahun ketika memasuki usia sekitar &' tahun. Sementara saat men#apai usia 3' tahun, pria akan mengalami penurunan kadar testosteron darah sebanyak )56 dari kadar semula. erubahan kadar hormon testosteron ini sangat bervariasi antara satu individu dengan individu lainnya dan biasanya tidak sampai menimbulkan hipogonadisme berat. 0estosteron antara lain bertanggungjawab terhadap berbagai sifat maskulinisasi tubuh. engaruh testosteron pada perkembangan sifat kelamin
4

primer dan sekunder pada pria dewasa antara lain. Sifat"sifat seks primer antara lain adalah 2. <. ). erkembangan.pembesaran alat kelamin laki"laki *penis- yang mulai nampak jelas pada usia 2'"22 tahun *pre"pubertas.pubertaserkembangan . pembentukan lekuk"lekuk kulit skrotum dan pigmentasi kulit skrotum erkembangan . pembesaran volume test is dan kelenjar"kelenjar seks asesori *prostat dan vesika seminalis-. Sifat"sifat seks sekunder antara lain dapat disebut B 2. <. ). embesaran nada suara ertumbuhan rambut"rambut ketiak, pubis, maupun jambang.janggut. erkembangan bentuk tubuh *otot dan skeleton- yang menunjukkan maskulinitas, dan perilaku. Selain fungsi diatas, hormone testosterone, berpengaruh pada pertumbuhan tulang. 0estosterone meningkatkan jumlah total matriks tulang dan menyebabkan retensi kalisum. 0estosteron juga berpengaruh penting pada metabolisme basal, produksi sel darah merah, sistem imun, serta pengaturan elektrolit dan keseimbangan #airan tubuh. ;ungsi"fungsi yang lain, diantaranya pada fungsi seksual." ada pria usia lanjut, dorongan seksual dan fungsi ereksi hanya terhadap testosteron yang kadarnya lebih tinggi dibandingkan dengan pria lebih muda. Jadi berlawanan dengan pria yang lebih muda, pria berusia lanjut membutuhkan kadar testosteron lebih tinggi untuk men#apai fungsi seksual yang normal. Selain mengakibatkan disfungsi seksual, testosteron yang kurang juga mengakibatkan spermatogenesis terganggu, kelelahan, ganguan mood, perasaan bingung, rasa panas (hot flush)# keringat malam hari, serta perubahan komposisi tubuh berupa timbunan lemak vis#era. ada usia <' tahun, pria mempunyai kadar testosteron tertinggi dalam darah sekitar :''"2<'' ng.dl yang akan dipertahankan sekitar 2'"<' tahun. Seiring bertambahnya usia, terjadi penurunan fungsi sistem reproduksi pria yang menyebabkan penurunan jumlah testosteron bebas dan
5

availabilitasnya serta peningkatan SIIB> sehingga pembentukan +%A, rnA%A, protein termasuk (Growth Factor) juga menurun. Cetika memasuki usia &' tahun pria akan mengalami penurunan kadar testosterone darah aktif sekitar ',:"2,( 6 per tahunnya, sementara bioavailibitasnya akan menurun sebanyak 5' 6 diantara umur <5 dan 35 tahun 0elah dibuktikan bahwa yang terpenting adalah Free "ndrogen Index *;AI- yang menunjukkan hubungau antara kunsentrasi testosteron dengan protein pengikat androgen. Cadar normal testosteron bebas rata"rata adalah 3'' ng.dl dengan kisaran )''"22'' ng.dl, sedangkan ;AI mempunyai kisaran 3'"2'' 6. Jika ;AI kurang dan 5' 6 maka gejala" gejala andropause akan mun#ul. C. Gejala dan Tanda Andropause Bersamaan dengan proses penuaan, ritme sirkadian testosteron menghilang. enurunan kadar hormon testosteron pada pria menimbulkan beberapa gejala dan keluhan pada berbagai aspek kehidupan, antara lain 2- >angguan Easomolor 0ubuh terasa panas, berkeringat, insomnia, rasa gelisah dan takut terhadap perubahan yang terjadi. <- >angguan ;ungsi Cognitif dan Suasana /ati @udah lelah, menurunnya konsentrasi, berkurangnya kerjasama mental.intuisi, keluhan depresi, ner$ous# dan hilangnya rasa per#aya diri, menurunnya motivasi terhadap berbagai hal. )- >angguan Eirilitas @enurunnya kekuatan dan kekurangnya tenaga se#ara signifikan menurunnya kekuatan dan masa otot, perubahan pertumbuhan rambut dan kualitas dan kualitas kulit, penumpukan lemak pada daerah abdominal dan osteoporosis, karena berkurangnya massa tulang, fraktur tulang yang meningkat. &- >angguan Seksual @enurunnya minat terhadap seksual, perubahan tingkah laku dan aktifitas
6

seksual,

kualitas

orgasme

menurun,

berkurangnya

kemampuan

ereksi.disfungsi ereksi.impotensi, berkurangnya kemampuan ejakulasi, dan menurunnya volume ejakulasi, menurunnya libido yang berimbas pada menurunnya minat terhadap aktivitas seksual. D. Fak or!fak or "ang #e$pengaru%i Andropause 0imbulnya gejala dan tanda andropause dapat terjadi karena pengaruh berbagai faktor, antara lainB 2- ;aktor Internal engaruh internal bisa dari tubuhnya sendiri atau genetik. 0erjadi karena adanya perubahan hormon.organik. Juga bisa karena sudah mengidap penyakit tertentu seperti hipertensi, hiperkolesterol, obesitas, dan +@. <- ;aktor ,kstemal engaruh eksternal bisa didapat dari faktor lingkungan yang tidak lagi kondusif. +apat bersifat fisik seperti kandungan bahan kimia bersifat estrogenik yang sering digunakan dalam bidang pertanian, pabrik dan rumah tangga. Juga dapat karena faktor psikis yang berperan yaitu kebisingan dan perasaan tidak nyaman, sering terpapar sinar matahari dan polusi yang bisa menyebabkan stres. >aya hidup tak sehat Juga ditengarai dapat mempengaruhi gejala andropause, misalnya merokok, mengkonsumsi al#ohol, suka begadang, dan pola makan yang tak seimbang. Andropause disebabkan oleh penurunan kadar testosteran, dan penurunan kadar testosteron ini terjadi gradual seiring dengan bertambahnya usia. Cadar testosteron yang rendah dapat disebut sebagai hipogonadism. ,tiologi hipogonadism dapat dikelompokkan menjadi ), yaitu 2- /ipogonadism rimer Celainan testis *anor#hia, tumor testis, hipoplasia set leydig, disgenesis kalenjar gonad-, kelainan genetik *sindrom klin#ffelter, male pseudohermaphrodith# mutasi reseptor gonadotropin-, or#hitis.
7

<- /ipogonadism Sekunder Idiopatik hypogonadotropi#"hypogonadism, Sindrom Callman, Sindrom rade. 8abhar $illi, /ipoplasia adrenal kongenital, Brain tumor causing Secondary Gn%H deficiency or hypopituitarism. Indecti$ating Gn%Hreceptor mutations# hyperprola#tinemia )- Fampuran aparan toksin pekerjaan, antara lainB radiasi ion, +,S GC, *&iethylstill estrolFBs *'olychlorinated iphenyls- dan narkoba.

enyakit sistemik kronis *gagal ginjal kronis, sirosis hepati#,

'ar!inson(s disease, "I&S) penyakit non gonadal akut yang berat *infark miokard, trauma, tindakan bedah besar-, obat"obatan dan proses penuaan. &. Diagnosa Andropause 2erubahan hormonal sebagai diagnosa pasti diukur dengan pemeriksaan laboratorium yaitu mengukur kadar testosterone serum, total testosterone, testosterone bebas, S/B>, +/,A, +/,As. <- erubahan mental dan fisik dikonfirmasi dengan pemeriksaan fisik, fungsi tubuh dan pemeriksaan psikologi. )- erubahan tingkah laku dikonfirmasi dengan alloanamnesa. Hntuk mempermudah penegakan diagnosa andropause dapat menggunakan daftar pertanyaan mengenai gejala"gejala hipandrogen yang dikembangkan oleh kelompok studi St. 8ouis"A+A@ dari Fanada yang disebut dengan A+A@ test. A+A@ test memuat tentang gejala andropause, 9ya.tidak? yang dijawab oleh subyek. Bila menjawab 9ya? untuk pertanyaan 2 atau 3 atau ada ) jawaban 9ya? selain nomor tersebut, maka kemungkinan besar pria tersebut mengalami andropause. Selain A+A@ test, terdapat pula A@S *Aging @aleIs Symptomstest yang dikembangkan oleh peneliti dari Jerman. Jumlah pertanyaan 23 buah dan men#akup ranah gangguan psikologis, somati# dan seksual.

F. Pengo'a an +ahulu penurunan kadar testosterone terkait usia dianggap tidak bisa diobati, tetapi paradigma ini sekarang telah berubah. Saat ini terapi sulih hormone adalah yang paling direkomendasikan untuk penanganan andropause. emberian testosterone adalah pilihan paling baik saat ini. Belum ada kesepakatan ambang standar untuk memulai pengobatan defisiensi testosterone. Cadar testosterone <''"<'' ng.dl yang diambil pada pagi hari dianggap rendah. 0etapi angka ini tidak dapat dikaitkan dengan usia. Carena nilai )'' ng.dl mungkin normal untuk pria berusia (5 tahun, tapi tidak normal untuk usia )' tahun. rinsip penatalaksanaan kadar testosterone adalah mempertahankan kadar testosterone pada nilai normal, terapi diberikan jika kadar testosterone #enderung turun, tanpa menunggu kadar testosterone tersebut berada dibawah nilai normal. 0ujuan terapi adalah mempertahankan kadar testosterone tetap pada rentang nilai normal. Berikut adalah preparat testosterone yang ada di IndonesiaB 2- re oral a. 0estosteron unde#anoat #apsul &'mg *Andriol 0estos#apb. @esterolone tablet <5 mg *proviron, Infelon, Androlon<- er Intra @us#ular Inje#tion a. kombinasi *sustanonb. 0estosteron unde#anoat 2'''mg ampul *%ebido)- 0ransdermal >el testosterone *0ostre= <6 geltestosteron propinate )' mg, testosteron phenylpropionat (' mg, testosterone de#anoat 2''mg ampul

DAFTA( PUSTAKA Allan F.A, Strauss B.J, Burger /.>, ;orbes ,.A, @#8a#hlan A.I. <''( 0he asso#iation between obsity and the diagnosis of androgen defi#ien#y in symptomati# agening men. )*". 2:5B&<&"&<3 Anita %, @oeloek %. <''<. Aspek hormon testoteron pada pria usia lanjut *andropause-, )"I. )B:2":3 Flapau#h A, Braga +.J.+.F, @arinheiro I. , Buksman S, S#hrank Y. <'':. Aisk of late"onset hypogonadism *andropause- in Bra!ilian men over 5' years of age with osteoporosisB usefull of s#reening Juestionnaires, "r+ Bras ,ndocrinol )eta . <'':B5<"4 Fould +.F, Ae#har . <'''. 0he male menopause"doses it e=ist. B@J. )<'B:5:" :(2 >unadarma A.A, <''5 're$alensi andropause pada pria usia di atas -. tahun di !ota Sura!arta. httpB..digilib.undip.a#.id.pustaka.inde=.phpK pilihLpen#arianMhalLkaryailmiahMpageL)MsyaratLMmodLyesMdetailLy MidL<<534'*2: @aret <''4>uyton A.F, /all J.,, 2443, ;ungsi Aeproduksi dan /ormonal ria. InB Setiawan I *ed-. Bu!u "/ar Fisi!ologi 0edo!teran ,didi 1 JakartaB ,>F. /alB2<3)" 2<:' 8und B.F, harm +. Cristine A. Stille B, .J. 2444. 0estoterone an andropuseB the feasibility of testosterone repla#ement therapy in elderly men. 'harmacotherapy. 24*:-B452"45( @iller. <'':. "ndopause2 "ndrogens# 3estosterone# and ,strogen. httpB..www. anti ging.#om. andropause.andropause<.html"25k" *2&@aret <''4-. @orley, et al <''. Ealidation of s#reening Juestionnaire for androgen defi#ien#y in aging males )eta olism *ournalsB &4*4-B2<)4"2<&<. httpB..www.prostatehelthnaturally.#om.prostatesupplements.prostateNsuppl ementsNother html Setiawati I, Juwono. <''(. 're$alensi "ndropause pada 'ria 4sia 5e ih &ari -. 3ahun di 0a upaten Bantul 'ropinsi &.I. 6ogya!arta 3ahun 7..8..httpB..www.m)undip.org.ed).artikelN2' htm *( ;ebruari <''4Soewondo . <''(, @enopause, Andropause, dan Somatopause erubahan /ormonal pada roses @enua. In B Sudoyo A.$, dkk *eds-. Bu!u "/ar Ilmu 'enya!it &alam *ilid III ,didi I9. JakartaB ;CHI, halB 24:4"244<. 0aher A. <''5. roportion and a##eptan#e of andropause symptoms among elderly menBa study in Jakarta. Indones * Intern )ed. )3B:<":(.

10

Oen, % ;au!iah, 0haib Siti /ildani, <''4. 0estosteron dan Cesehatan ria B )a/alah "ndrologi Indonesa. %o.)2.0h.(.September. <''4.ISS%G<5" &<4P,ppB2242"2243 Oit!mann @., ;aber S., %ies#hlag ,. <''(. Asso#iation of spe#ifi# symptoms and metaboli# risks with serum testosterone in order men. * :lin ,ndocrinol )eta . 42B&))5"&)&)

11

Anda mungkin juga menyukai