Anda di halaman 1dari 7

Dalam melakukan suatu komunikasi, terdapat 3 (tiga) sikap yang ditunjukkan oleh pihak-pihak terkait.

Sikap-sikap tersebut adalah : 1. Agresif Sikap agresif dalam komunikasi ditunjukkan dengan adanya dominasi dari satu pihak dalam berkomunikasi dengan pihak lainnya. Dalam menyampaikan pendapatnya, pihak yang agresif akan bersikap keras dan bermusuhan. Dia yakin pendapatnya adalah pendapat yang paling benar dan harus diterima oleh pihak yang lain. Selain itu, terdapat pula ciri-ciri lain yang menunjukkan sikap yang agresif dari seseorang saat melakukan komunikasi, yaitu: Sering menginterupsi lawan bicara bila menyampaikan ide yang bertentangan Bertindak mau menang sendiri dan menyalahkan orang lain Dalam berkomunikasi tubuhnya akan condong ke depan, kepala mendongak, muka tegas, dan mata cenderung melotot Sikap komunikasi yang agresif tentunya berpotensi besar untuk

menyinggung lawan bicara dalam komunikasi. 2. Pasif Sikap yang cenderung mengalah dan tidak dapat mempertahankan kepentingannya sendiri. Sikap seseorang yang pasif dalam komunikasi memiliki ciri ciri sebagai berikut: Menghindari konflik dan mengorbankan kepentingan sendiri Cenderung mengiyakan pendapat orang lain Sulit mengambil keputusan Sikap tubuh seorang komunikator yang pasif cenderung bungkuk dan menjauhi lawan bicara, tidak berani kontak mata dengan lawan biacara, dalam berbicara terlihat gugup, terkadang disertai dengan tangan yang berkeringat Cenderung tersenyum walaupun sedang marah Nada bicara pelan dan ragu

Dalam jangka waktu pendek, sikap pasif membuat komunikator merasa lega, terhindar dari rasa bersalah, dan menghindari konflik. Dalam jangka waktu yang lebih panjang, rasa percaya diri dan hormat pada diri sendiri dapat hilang.

3.

Asertif Asertif merupakan sikap yang paling baik dalam melakukan komunikasi.

Sikap asertif merupakan suatu sikap yang mampu menyatakan pendapatnya sendiri dan tetap menghargai hak orang lain. Sikap asertif mengakomodir terjadinya komunikasi yang baik karena baik pemberi pesan maupun lawan bicara memiliki kesempatan dalam mengungkapkan pendapatnya dan dihargai pula haknya. Ciri-ciri orang yang bersikap asertif adalah : Berbicara secara terbuka dan jelas, langsung berbicara kepada orang yang bersangkutan Jujur, tepat dalam bersikap, dan memberikan umpan balik Dapat mengemukakan pendapatnya sendiri tanpa mengorbankan perasaan orang lain, mendengarkan dan memahami pendapat orang lain Mampu menghargai diri sendiri tanpa menimbulkan konflik Tidak mudah tersinggung, terbuka untuk menerima kritikan Dalam berkomunikasi dan menyampaikan pendapat, terdapat tiga cara untuk menyampaikan suatu pesan (berkomunikasi), yaitu : 1. Cara asertif Merupakan cara komunikasi yang menyampaikan pendapat secara terbuka tanpa melanggar hak hak orang lain. 2. Cara proaktif Merupakan cara komunikasi dimana seseorang berfikir terlebih dahulu apa yang akan dilakukan sebelum menyampaikan pendapat. 3. Cara reaktif Merupakan cara komunikasi yang kurang dewasa karena pada saat menyampaikan pendapat memiliki kemungkinan besar untuk

menyinggung perasaan orang lain dengan pendapatnya itu. Dalam berkomunikasi, ada beberapa sikap dan perilaku yang harus diperhatikan agar komunikasi dapat berjalan lancar, yaitu : 1. Fokuslah pada lawan bicara

Dengan memfokuskan diri pada lawan bicara, maka kita akan lebih mudah memperoleh maksud dari pembicaraan tersebut. 2. Menggunakan suara yang baik Dalam berkomunikasi, kita harus berbicara dengan suara yang jelas, intonasi yang jelas dan sesuaikanlah nada bicara dengan lawan bicara. Jangan sampai suara kita dapat menyakitkan hati lawan bicara. 3. Jangan mengeluarkan perkataan yang tidak pantas Jangan mengeluarkan perkataan perkataan kotor dalam berkomunikasi karena hal itu dapat merusak pembicaraan. 4. Awali dan akhiri pembicaraan dengan senyuman Dengan senyuman, maka ketegangan saat berkomunikasi akan mencair sehingga suasana komunikasi lebih lancar. 5. Berjabat tangan sesudah pembicaraan Dengan berjabat tangan setelah berkomunikasi, maka hal tersebut memberi isyarat bahwa kita menghargai orang lain & bisa lebih betanggung jawab. 6. Lakukan kontak mata sesekali dengan lawan bicara Dengan melakukan kontak mata pada lawan bicara, maka hubungan komunikasi dapat menjadi lebih baik. Namun, jangan menatap terus ke arah lawan bicara, karena hal ini dapat membuat lawan bicara menjadi gelisah sehingga komunikasi menjadi terganggu. 7. Mengangguk ketika lawan bicara sedang berbicara Dengan mengangguk, menandakan bahwa kita memang sedang mendengarkan si lawan bicara. Hal ini dapat memperlancar proses komunikasi karena lawan bicara merasa diperhatikan. 8. Jangan membungkuk, duduklah dengan tegak Membungkuk menandakan bahwa kita tidak tertarik dengan pembicaraan yang sedang dilakukan si lawan bicara. Hal ini dapat mengganggu komunikasi. 9. Menjaga agar posisi kepala tetap lurus

Jangan melihat ke bawah saat sedang berkomunikasi dengan seseorang. Hal ini akan terlihat seperti anda tidak nyaman sedang berbicara dengan lawan bicara anda & anda terlihat seperti tidak percaya diri. 10. Menjaga sikap saat berkomunikasi Dalam berkomunikasi dengan orang lain, sangat penting bagi kita untuk menjaga sikap kita agar kita tetap berpikir positif, terbuka dan santai sehingga komunikasi juga dapat berjalan lancar. 11. Efektifkan penggunaan tangan saat berkomunikasi Pada saat berkomunikasi, sebaiknya kita menggunakan tangan sebagai bentuk komunikasi nonverbal yang akan membantu menegaskan komunikasi verbal kita sehingga lebih mudah dimengerti oleh lawan bicara. 12. Jangan terburu buru saat berbicara Saat berkomunikasi dengan seseorang, jang berbicara terlalu terburu buru, hal ini dapat menganggu proses komunikasi karena pesan yang ingin disampaikan kepada lawan bicara tidak terdengar jelas sehingga bisa terjadi kesalah-pahaman. Secara umum, hambatan dalam berkomunikasi dikelompokan menjadi dua, yaitu : 1. Hambatan Internal Hambatan ini berasal dalam diri individu itu sendiri, baik hambatan fisik maupun psikologis. Contohnya, seseorang yang tidak dapat melihat atau mendengar akan sedikit terhambat komunikasinya dibandingkan dengan orang biasa. Namun, orang biasa yang tanpa hambatan fisik sedang marah atau depresi juga akan mengalami hambatan dalam menerima maupun menerima informasi dalam proses komunikasi. 2. Hambatan Eksternal Hambatan ini berasal dari luar individu, terkait dengan lingkungan fisik dan social budaya. Contohnya adalah komunikasi akan terganggu saat dilakukan di lingkungan yang bising. Perbedaan budaya juga bisa menghambat komunikasi, perbedaan bahasa contohnya.

Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy, MA dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, ada 4 jenis hambatan komunikasi yaitu: 1. Gangguan Gangguan menurut sifatnya terbagi menjadi dua, yaitu gangguan mekanik dan semantic. Gangguan mekanik adalah gangguan yang disebabkkan oleh kesalahan di saluran komunikasi atau kegaduhan, gangguan-gangguan yang bersifat fisik. Sedangkan gangguan semantic adalah gangguan yang terjadi pada kesalahan dalam pemrosesan isi komunikasi, biasanya terjadi pada kesalahan pengertian bahasa. Kesalahan ini bisa menyembabkan kesalahan pengertian dari informasi. 2. Kepentingan Setiap manusia pasti memiliki rasa egois didalam dirinya. Rasa egois ini akan menghambat proses komunikasi karena rasa ini akan membuat seseorang menerima dan memproses informasi dengan selektif,

menyesuaikan dengan kepentingannya. 3. Motivasi terpendam Motivasi akan mendorong seseorang untuk berbuat sesuai dengan keinginan, kebutuhan dan kekurangnnya. Semakin sesuai komunikasi dengan motivasi seseorang semakin besar kemungkinan komunikasi itu dapat diterima dengan baik oleh pihak yang bersangkutan. Sebaliknya, komunikan akan mengabaikan suatu komunikasi yang tak sesuai dengan motivasinya. 4. Prasangka Prasangka merupakan salah satu hambatan terbesar bagi proses komunikasi. Prasangka pada seseorang akan menghambat penerimaan informasi yang diberikan oleh lawan bicara. Sedangkan menurut Dr. Erliana Hasan, M.Si dalam bukunya komunikasi pemerintahan, komunikasi yang efektif bisa terhambat oleh: 1. Perbedaan latar belakang Latar belakang seseorang, baik latar belakang keluarga, lingkungan hidup, kesehatan, dan terutama pendidikan dapat menyebabkan perbedaan penerimaan dan pemrosesan komunikasi.

2. Faktor bahasa Bahasa baik verbal maupun nonverbal bisa menjadi penghambat dalam komunikasi. Perbedaan bahasa, penggunaan istilah tertentu, dan

komunikasi nonverbal yang kurang baik dapat menghambat proses komunikasi. 3. Sikap pada saat berkomunikasi Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, sikap agresif dan pasif dapat menghambat proses terlaksananya komunikasi yang efektif. 4. Kondisi lingkungan Kondisi lingkungan saat berkomunikasi juga bisa menjadi penghambat, contohnya tempat yang bising ataupun waktu yang tidak tepat. Menurut Wahyu Ilaihi, MA dalam bukunya Komunikasi Dakwah. Factor penghambat komunikasi, yaitu: 1. Hambatan sosio-antro-psikologis : A. Hambatan sosiologis Perbedaan lingkungan sosial menyebabkan perbedaan cara pandang dan cara berfikir seseorang. Perbedaan lingkungan sosial juga dapat menyebabkan perbedaan dari cara seseorang menyikapi informasi. B. Hambatan antropologis Hambatan ini terjadi karena perbedaan pada diri manusia seperti dalam postur, warna kulit, dan kebudayaan. C. Hambatan psikologis Umumnya disebabkan komunikator dalam melancarkan komunikasi tidak mengkaji dulu diri dari komunikan. 2. Hambatan semantik Hambatan ini menyangkut bahasa yang digunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaannya pada komunikan. 3. Hambatan mekanik Hambatan mekanis dijumpai pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi.

Daftar Pustaka
1. AN, Ubaedy. 2008.Berkarir di Era Global. Jakarta : PT. Elekmedia Komputindo 2. Toward, M.Akira. 2002.Theorizing Japanese Interpersonal Communication Competence From a Non Western Perspective. Sainan Gakuin University 3. Nasir, et al. 2009. Komunikasi dalam Keperawatan : Teori dan Aplikasi. Salemba Media 4. 5. 6. Liliwer A. 2011. Dasar-dasar Komunikasi Kesehatan. Pustaka Belajar http://www.scribd.com/doc/60444777/konsep-dasar-komunikasi http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR_PEN_LUARBIASA/19600201198703 1-SUNARDI/karya_tls-materi_ajar_pdf/LATIHAN_ASERTIF.pdf 7. http://ocw.gunadarma.ac.id/course/diploma-three-program/study-programof-midwife-pratices-d3/Komunikasi-Konselingdalampraktekkebidanan/konsep-dasar-komunikasi 8. Nasir A,Muhith A, Sajidin M, Mubarak WI. Komukasi dalam Keperawatan Teori dan Aplikasi. Salemba Medika.Jakarta: 9. Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Jakarta: Citra Aditya Bakti. 10. 11. Ilaihi, Wahyu. 2010. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Rosda. Cangara, Hafied. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada 12. M. Hardjana, Agus. 2003. Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Yogyakarta : Penerbit Kanisius

Anda mungkin juga menyukai