Anda di halaman 1dari 15

ALAT DESTILASI

1. Alat Dan Keterangan


a. Destilasi uap
Memisahkan zat senyawa cair yang tidak larut dalam air dan titik didihnya
cukup tinggi sedangkan zat cair tersebut mencapai titik didihnya, zat cair sudah
terurai, teroksidasi atau mengalami reaksi pengubahan (rearrangement). Destilasi
uap adalah istilah umum untuk destilasi campuran air dengan senyawa yang tidak
larut dalam air.Destialsi uap untuk memurnikan zat/senyawa cair yang tidak larut
dalam air, dan titik didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut
mencapai titik didihnya, zat cair sudah terurai, teroksidasi atau mengalami reaksi
pengubahan (rearranagement), maka zat cair tersebut tidak dapat dimurnikan
secara destilasi sederhana atau destilasi bertingkat, melainkan harus didestilasi
dengan destilasi uap.
Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi
campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan
uap air ke dalam campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi
uap pada temperatur yang lebih rendah dari pada dengan pemanasan langsung.
Untuk destilasi uap, labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan dihubungkan
dengan labu pembangkit uap (lihat gambar alat destilasi uap).Uap air yang
dialirkan ke dalam labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan, dimaksudkan
untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut, karena titik didih suatu campuran
lebih rendah dari pada titik didih komponen-komponennya.


a. Destilasi vakum
Titik didih dapat didefinisikan sebagai suhu pada tekanan atmosfer atau pada
atekanan tertentu lainnya, dimana cairan akan berubah menjadi uap atau suhu pada
saat tekanan uap dari cairan tersebut sama dengan tekanan gas atau uap yang
berada disekitarnya.Jika dilakukan roses penyulingan pada tekanan atmosfer maka
tekanan uap tersebut akan sama dengan tekanan air raksa dalam kolom setinggi
760 mmHg. Berkurangnya tekanan pada ruangan di atas cairan akan menurunkan
titik didih, dan sebaliknya peningkatan tekanan di atas permukaan cairan akan
menaikkan titik didih cairan tersebut (Taufiq, 2010).
Beberapa bahan organik tidak dapat didistilasi secara memuaskan pada
tekanan atmosfer, sebab akan mengalami penguraian ataudekomposisi sempurna
sebelum titik didih nirmal tercapai. Dengan mengurangi tekanan eksternal 0,1-30
mmHg, titik didih dapat diturunkan dan distilasi dapat berlangsung tanpa
mengakibatkan terjadinya dekomposisi. Jika cairan yang disuling tidak stabil pada
kisaran suhu tertentu, atau jika titik didihnya pada kondisi normal terlalu tinggi,
maka destilasi dapat dilakukan pada suhu yang direndahkan dengan menurunkan
tekanan atmosfer distilasi. Teknik distilasi ini disebut distilasi vakum.Memisahkan
dua komponen yang titik didihnya sangat tinggi, metode yang digunakan adalah
dengan menurunkan tekanan permukaan lebih rendah dari 1atm sehingga titik
didihnya juga menjadi rendah, dalam prosesnya suhu yang digunakan untuk
mendestilasinya tidak terlalu tinggi.
Rangkaian Alat Destilasi Vaccum

Keterangan :
1. Pendingin 6. Klem dan Statif
2. Tangki air pendingin 7. Regulator
3. Labu destilasi 8. Labu penampung pelarut
4. Penangas air 9. Pompa Vaccum
5. Kompor listrik

2. Cara kerja Destilator
Alat atau mesin destilasi adalah alat yang digunakan untuk mengekstraksi
suatu zat cair atau padat yang terdapat dalam dua atau lebih campuran zat,
berdasarkan tinggi rendahnya titik uapnya. Alat destilasi ini ada dua macam yaitu
alat destilasi secara basah dan alat destilasi secara kering.


Prosedur kerja alat destilasi dengan uap panas berlangsung sebagai berikut yaitu:
a. Masukkanlah air kedalam labu didih dan masukkanlah bahan yang akan didestilasi
kedalam erlenmeyer.
b. Hubungkanlah labu didih dengan erlenmeyer dengan pipa dan perhatikan
pemasangan pipa-pipa tersebut jangan sampai bocor maka digunakan sebagai
sumbat adalah sebuah gabus atau karet yang tahan panas.
c. Hubungkanlah erlenmeyer sebagai alat penyuling denan kondensor dengan sebuah
pipa. Perhatikanlah pula cara pemasangan pipa ini jangan sampai bocor.
d. Hubungkanlah kondensor dengan alat penampung kondensat.
e. Hubungkan pula kondensor dengan sebuah tempat penampung air pendingin yang
letaknya lebih tinggi dari kondensor. Perhatikan aliran air ke kondensor tersebut
agar arahnya berlawanan dengan aliran uap bahan yang didinginkan
(dikondensasi)
f. Pasanglah alat pemanas untuk memanasi labu didih dan setelah air mendidih uap
panas akan mengalir ke erlenmeyer yang berisi bahan hingga bahan yang di
destilasi akan menguap dan uap bahan ini bersama-sama dengan uap akhir
mengalir ke alat kondensat yang tertampung dalam alat penampung kondensat.
Selanjutnya kondensat tersebut dimasukkan ke dalam alat pemisah dimana
dipisahkan antara zat hasil dengan air.
Cara kerja alat destilasi dengan uap panas dan air skala laboratorium.
Prosedur kerja dari alat destilasi ini berlangsung sebagai berikut:
a. Bukalah tutup ketel pemanas dan penyuling, istilah dengan air sampai beberapa
sentimeter tingginya dari tempat alat penyekat yang berlubang-lubang. Pasanglah
alat penyekat tersebut dan masukkanlah bahan yang akan didestilasi di atas alat
penyekat. Tutuplah ketel pemanas dan penyuling dengan erat.
b. Pasanglah kondensor dan hubungkanlah dengan ketel pemanas dan penyuling
tersebut dengan sebuah pipa, serta hubungkan pula kondensor ini dengan bak air
pendingin. Perhatikan jangan sampai aliran air pendingin terbalik tetapi harus
berlawanan dengan uap destilasi yang didinginkan. Pemasangan pipa harus betul-
betul rapat guna menghindari kebocoran.
c. Pasanglah alat penampung kondensat.
d. Nyalakan api pemanas ketel pemanas dan penyuling hingga air dalam ketel akan
mendidih dan uap air panasnya melalui lubang-lubang penyekat akan naik ke atas
dan memanasi bahan yang akan disuling.
e. Uap dari bahan mengalir ke kondensor dan karena adanya air pendingin akan
mengalami kondensasi. Kondensat akan keluar dari lobang pengeluaran dan
ditampung dalam alat penampung yang selanjutnya dialirkan ke alat pemisah
cairan destilasi dari kondensat berdasarkan berat jenis.

Alat destilasi denangan air skala laboratorium
Didalam destilasi dengan menggunakan air makan bahan yang akan didestilas
dicampur dengan air, misalnya pada alkohol, terpentin, gondorukem dan lain-lain.
Destilasi denan cara ini digunakan untuk bahan-bahan yang mudah menggumpal
bila terkena uap panas.

Cara kerja alat destilasi dengan air, skala laboratorium:
a. Pasanglah peralatan dengan betul dan teliti terutama pada tempat penyambungan
supaya tidak terjadi kebocoran.
b. Masukkanlah air dan bahan yang akan didestilasi ke dalam labu pemanas dan
penyuling.
c. Hubungkan labu pemanas dan penyuling dengan kondensor.
d. Hubungkan pula kondensor dengan air pendingin dan usahakan aliran air
pendingin dalam kondensor berlawanan dengan aliran uap bahan yang didestilasi.
e. Pasanglah alat penampung cairan kondensat pada lubang pengeluaran kondensat
dari kondensor.
f. Pasanglah alat pemanas hingga air dalam labu pemanas akan mendidih dan
memanasi bahan sehingga akan terjadi uap bahan.
g. Uap bahan akan mengalir dalam kondensor karena adanya air pendingin maka uap
bahan tersebut akan mengalami kondensasi dan terbentuklah kondensat yang
keluar dari kondensor dan tertampung dalam alat penampung.
h. Selanjutnya kondensat dimasukkan dalam alat pemisah cairan destilasi.
Alat penyuling skala komersil juga terdiri dari empat bagian yaitu ketel uap
sebagai penghasil panas, ketel penyuling, alat pendingin dan alat penampung dan
pemisah. Berdasarkan sumber panas yang digunakan destilasi dengan alat skala
komersil juga ada tiga macam yaitu destilasi dengan uap air panas, destilasi
dengan uap air panas dan air, destilasi dengan air. Alat destilasi skala komersil
digunakan dalam indus ter industri minyak atsiri seperti minyak cengkeh, minyak
kayu putih, minyak sereh, minyak nilam dan sebagainya.






Cara kerja alat destilasi dengan uap skala komersiil :
a. Buka tutup ketel penyuling dan istilah dengan bahan yang akan didestilasi sampai
penuh. Kemudian tutup kembali dengan erat. Perhatikan baud-baud
pengancingnya jangan sampai kendor.
b. Sebelumnya ketel uap telah dipanasi dan bila tekanan uap dalam ketel uap telah
cukup (8 atmosfir) yang dapat dilihat dalam manometer pada ketel uap tersebut.
c. Karena aliran uap panas tersebut dalam bahan, maka inyak atsiri akan menguap
dan uap minyak tersebut selanjutnya mengalir ke alat kondensor hingga
mengalami kondensasi dan terbentuklah kondensat yang selanjutnya ditampung
dalam alat penampung dan pemisah untuk dipisahkan antara minyak atsiri ( cairan
destilasi) dengan air.




Cara kerja alat destilasi kering adalah:
a. Bukalah tutup ketel penyuling dan masukkan bahan yang akan didestilasi.
Kemudian tutup kembali eratkan baut-baut pengucinya.
b. Hubungkan ketel penyuling dengan kondensor dan pasanglah alat penampung
kondensat pada mulut pengeluaran kondensat dari kondensor.
c. Alirkan air pendingin ke kondensor dan jangan sampai terbalik. Aliran air
pendingin dalam kondensor harus berlawanan dengan aliran uap bahan dari ketel
penyuling ke kondensor.
d. Nyalakan api pemanas dan apabila sumber panas ada di luar ketel, alirkanlah asap
panasnya kedalam ketel dengan membuka kran pemasukan asap panas.
e. Dengan adanya asap panas yang masuk kedalam ketel penyuling, maka bahan
yang akan di destilasi akan dipanasi dan minyak atsiri yang terkandung di
dalamnya akan menguap. Apabila sumber panas berada di luar ketel maka asap
panas yang dialirkan melalui pipa ke dalam ketel akan memanasi udara di dalam
ketel dan udara panas akan naik memanasi bahan yang akan di destilisasi.
f. Uap minyak akan dialirkan ke dalam kondensator melalui pipa penyuling, karena
adanya air pendingin maka uap bahan akan mengalami kondensasi dan berubahlah
menjadi kondensat, yang ditampung dalam alat penampung yang selanjutnya
dipisahkan dari zat-zat yang lain dalam alat pemisah.

3. Aplikasi Destilasi dalam Bidang Agroindustri
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan
kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
bahan atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan
perbedaan titik didih. Produk agroindustri yang proses pembuatannya
menggunakan mesin destilasi seperti pembuatan minyak atsiri, pembuatan minyak
goreng, pembuatan ethanol. Dalam pembuatan minyak atsiri, bahan yang
digunakan seperti cengkeh, lada hitam, kayu manis, bunga kenanga, akar wangi
dan lain-lain. Dalam pembuatan minyak atsiri, bahan baku mengalami penyulingan
menggunakan ketel suling, kemudian mengalami pendingunan menggunakan
kondensor, lalu mengalami pemisahan minyaknya. Pada pembuatan minyak
goreng, mesin destilasi digunakan untuk memisahkan minyak dari bau yang
dihasilkan karena proses penyabunan. Mesin destialsi yang digunakan pada proses
pemisahan minyak dengan bau yang tidak diinginkan dengan menggunakan
deodorizer. Sedangkan dalam pembuatan ethanol mesin yang digunakan untuk
memisahkan ethanol dari air dengan menggunakan mesin destilator.

a. Desalinasi ( Menguapkan Air Laut menjadi Air Tawar )
Ada beberapa peralatan yang mendukung proses destilasi ini. Antara lain
adalah heater, kondensor, ejektor air, pompa ejektor, pompa kondensat, indikator
salinitas, dan peralatan kontrol.Proses kerja destilasi ini mulanya air laut dihisap
oleh pompa ejektor yang terdapat dipantai. Kemudian, air laut tersebut dimasukan
ke dalam alat penukar gas (heat exchanger). Pada tahap ini, air laut dipanasi oleh
air panas dari panas buang diesel atau boiler limbah biomassa pada suhu 80
o
C.
Selanjutnya, air tersebut divakumkan pada tekanan udara kurang dari 1 atm.Pada
kondisi hampa udara (vakum) yang tinggi dan suhu rendah itulah, sebagian dari air
laut menguap. Dimana, uap bertekanan rendah dari tempat lain mendapat
pendinginan dari air laut yang dimasukkan dari cerobong terpisah. Pada saat itulah,
uap berkondensasi menjadi air tawar. Air laut yang sudah hangat akan mengalir
dari saluran keluar pendingin. Dan selanjutnya akan masuk ke dalam heat
exchanger sebagai air umpan. Uap tekanan rendah yang timbul di dalam heat
exchanger mengalir masuk ke dalam evaporator. Begitu pula dengan air sisa
buangan yang kental.Selanjutnya, uap air itu didinginkan oleh air laut dan
berkondensasi menjadi air tawar.
Hasil air tawar di kondensor itu kemudian dipompa keluar oleh
condensatepump. Kemudian, air tersebut dialirkan ke tangki persedian air tawar.
Sementara sisa air buangan dikeluarkan secara teratur oleh water
ejector.Sedangkan mengenai kadar garam dari air destilat (air yang dihasilkan dari
proses destilasi inired) secara terus menerus dipantau oleh salinity indicator.
Sebuah solenoid valve dipasang pada saluran keluar pompa air destilasi.

b. Pengolahan Minyak Bumi
Salah satu penerapan terpenting dari metode destilasi adalah pemisahan
minyak mentah menjadi bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk
trasportasi, pembangkit listrik, pemanas, dan lai-lain. Udara didestilasi menjadi
komponen-komponen seperti oksigen untuk penggunaan medis dan heliun untuk
pengisi balon. Destilasi juga telah digunakan sejak lama untuk pemekatan alkohol
dengan penerapan panas terhadap larutan hasil feementasi untuk menghasilkan
minuman suling.
Menara destilasi, Di menara inilah terjadi proses destilasi. Yaitu pemisahan larutan
dengan menggunakan panas sebagai pemisah. Syarat utama agar terjadinya proses
destilasi adalah adanya perbedaan komposisi antara fase cair dan fase uap. Dengan
demikian apabila komposisi fase cair dan fase uap sama maka proses destilasi
tidak mungkin dilakukan. Prosaes destilasi tidak mungkin dilakukan. Proses
destilasi pada kilang minyak bumi merupakan pengolahan secara fisika secara
primer sebagai awal dari semua proses memproduksi BBM (Bahan Bakar
Minyak).
4. Resume Jurnal sebagai Refrensi
Bioethanol adalah sumber energi terbarukan yang dapat mengurangi
ketergantungan terhadap sumber energi fosil. Salah satu produk yang dapat
digunakan adalah singkong. Teknologi proses produksi ethanol atau bio-ethanol
dari singkong dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu gelatinasi, sakharifikasi, dan
fermentasi. Proses pengolahan memerlukan beberapa unit pengolahan. Pertama,
pemarut yang digunakan untuk mengecilkan ukuran singkong dan mengetahui
kapasitas serta biaya operasioal. Kedua, pemasak digunakan untuk proses
gelatinisasi dan sakarifikasi dimana proses gelatinisasi memerlukan suhu 110 oC
sedangkan proses sakarifikasi memerlukan suhu 55 oC. Ketiga, fermentor yang
digunakan sebagai wadah dimana proses perubahan gula menjadi alcohol dengan
bantuan yeast berlangsung. Proses fermentasi memerlukan kondisi steril dan suhu
berkisar 32 oC. Keempat, destilator berfungsi untuk memisahkan ethanol dari air
sehingga didapatkan ethanol dengan kemurnian 95 %.
Berdasarkan penelitian, didapatkan hasil sebagai berikut. Pada mesin pemarut,
telah menghasilkan hasil parutan dengan ukuran yang cukup memadai untuk
dijadikan bubur yang mana dalam proses pemasakannya akan cukup baik untuk
terjadinya proses gelatinasi. Proses pemarutan berjalan dengan kondisi yang stabil
tanpa adanya anomaly getaran yang berlebih. Pada unit mesin pemasak yang telah
dihasilkan mampu bekerja sesuai dengan fungsinya yakni melakukan proses
pemanasan pada suhu dan tekanan tinggi. Suhu pemanasan yang dicapai mampu
mencapai pada tingkat suhu yang diinginkan yaitu 1400C dimana proses gelatinasi
dari karbohidrat akan berlangsung dengan baik. Pada unit mash cooler berfungsi
untuk mendinginkan bahan dari proses gelatinisasi pada suhu 110 o menjadi suhu
55 oC untuk proses sakarifikasi.
Pada destilator, berfungsi untuk menghasilkan ethanol dengan kemurnian
diatas 95 %. Untuk mencapai kemurnian yang tinggi, proses destilasi dilakukan
secara bertingkat. Destilator juga dilengkapi dengan boiler untuk menghasilkan
uap tekanan tinggi yang akan digunakan untuk proses destilasi. Uap dari boiler
menuju kolom beer dan kolom rectifier untuk selanjutnya menuju preheater. Di
dalam pre heater terjadi pertukaran panas antara bahan baku (beer) dengan uap
panas, sehingga bahan baku mengalami peningkatan suhu dan selanjutnya menuju
kolom beer, sedangkan uap mengalami penurunan suhu sehingga uap dengan
kandungan ethanol rendah akan terkondensasi dan menuju kolom rectifier untuk
dimurnikan lebih lanjut, sedangkan uap dengan kemurnian tinggi akan menuju
kondensor dan berubah fase menjadi cair. Proses pemisahan ethanol dan air
dilakukan berdasarkan perbedaan titik didih dan berlangsung dalam kolom beer
dan rectifier. Di dalam kolom beer dan rectifier, bahan (beer) dalam rak akan
dilewati oleh uappanas. Uap air secara berkala akan berubah fase menjadi cair
pada saat melewati beer, sedangkan ethanol yang terkandung dalam beer akan
berubah fase menjadi uap dan menuju ke rak bagian atas. Mesin boiler yang dibuat
berfungsi dengan baik dalam menghasilkan uap super kritis sampai pada tingkat
kekeringan tertentu (pada suhu 1500C dan tekanan 8-10 kg/cm2). Kondisi
operasional mesin boiler dapat diatur sesuai dengan kebutuhan operasional yang
dibutuhkan oleh destilator dan untuk pengaturan ini telah dipasang katup
pengaman yang dapat bekerja secara otomatis untuk mengendalikan tekanan uap
yang diproduksi didalam boiler. Permasalahan yang masih perlu dipecahkan
adalah pengaturan antara laju produksi uap dengan dengan laju konsumsi uap yang
dibutuhkan didalam destilator. Dari hasil uji coba menunjukan adanya ketidak
seimbangan antara laju produksi uap oleh boiler dengan laju konsumsi uap yang
dibutuhkan oleh destilator. Penambahan ruang penampung uap masih dibutuhkan
guna untuk menyempurnakan kinerja dari boiler yang telah dibuat.
5. Contoh Pabrik yang Menggunakan Mesin Destilasi
Contoh pabrik industri yang menggunakan mesin untuk proses destilasi sebagai
berikut:
PT Salim Ivomas Pratama Surabaya (Permatasari, 2008), pabrik ini menggunakan
mesin untuk proses destilasi. Mesin yang dugunakan adalah deodorizer tank
(DEO701) untuk proses deodorasi. Proses deodorasi bertujuan untuk
menghilangkan zat-zat yang menentukan rasa atau bau yang tidak enak pada
minyak termasuk akibat adanya sisa sabun. Prinsip deodorasi yaitu penyulingan
dengan uap panas dalam tekanan atmosfer atau keadaan vakum.
PT Perkebunan Nusantara XI (PERSERO) Lumajang (Taufiq, 2010). Perusahaan
ini merupakan pabrik yang menghasilkan alkohol dan spiritus (PASA), untuk
menghasilkan alkohol perlu adanya mesin destilasi. Mesin destilasi yang
digunakan adalah desrilator. Komponen Destilator terdiri dari Mash &
degasification Column, Pre-running Separating Column, alcohol Column, Less &
Ractifying Column dan Repurifying Column.
PT Sinar Mas Resources and Technology Tbk Surabaya (Chistianto,2011),
merupakan pabrik penghasil minyak goreng . mesin yang digunakan adalah
Deodorizer (T-302). Mesin ini berfungsi untuk menghilangkan asam lemak bebas
atau FFA yang masih terkandung serta zat yang dapat menimbulkan bau dengan
cara destilasi.
Pabrik Penyulingan Minyak Atsiri Jombang (Bangsawan, 2003). Dalam
pembuatan minyak atsiri proses destilasi menggunakan alat ketel suling, pendingin
(condesor), pemisah minyak (decanter).


















DAFTAR PUSTAKA

Bangsawan, Rendra. 2003. Laporan Praktek Kerja Lapang: Proses Penyulingan
Minyak Daun Cengkeh di Pabrik Minyak Atsiri Dusun Sumber Desa
Wonosalam-Kabupaten Jombang. Malang: TeknikPertanian FTP UB.
Chirtianto, E Balin. 2011. Laporan Praktek Kerja Lapang: Analisi Proses
Produksi Minyak Goreng di PT Sinar Mas Resources and Technology Tbk
Surabaya. Malang: Teknologi Industri Pertanian FTP UB.
Guritno, B dkk. 2011. Desain Unit Pengolahan Bioetanol Untuk Petani di Desa
Ngajum Kecamatan Sumber Pucung Kabupaten Malang. Jurnal Rekayasa
Mesin. Vol. 2, No. 1, Hal: 83-91. FTP UB. Malang.
Permatasari, V Rizky. 2008. Laporan Praktek Kerja Lapang: Teknologi
Pemurnian Multi Proses (PMP) pada Pengolahan Minyak Goreng Bimoli di
PT Salim Ivomas Pratama Surabaya. Malang: Teknologi Industri Pertanian FTP
UB.
Rusli, S. 1977. Konstruksi Unit Penyuliangan Sereh Wangi, Sereh Dapur dan
Cengkeh. Bogor: Lembaga penelitian tananaman industri.
Taufiq. 2010. Laporan Praktek Kerja Lapang: Di PT Perkebunan Nusantara XI
(PERSERO) Pabrik Alkohol Dan Spiritus (PASA) Djatitroto-Lumajang.
Malang: TeknikPertanian FTP UB.

Anda mungkin juga menyukai