Anda di halaman 1dari 11

I.

TUJUAN PERCOBAAN
1. Menjelaskan proses pembuatan tawas kalium aluminium sulfat
2. Menghitung yield yang dihasilkan
3. Mempelajari reaksi proses yang terjadi
II. DASAR TEORI
Tawas adalah kelompok garam rangkap berhidrat berupa kristal dan bersifat isomorf.
Tawas ini dikenal dengan nama KAl(!
"
#
2
.12 $
2
! yang dikenal banyak sebagai koagulan
didalam pengolahan air maupun limbah. ebagai koagulan alum sulfat sangat efektif untuk
mengendapkan partikel yang melayang baik dalam bentuk koloid maupun suspensi. Alum
merupakan salah satu senyawa kimia yang dibuat dari molekul air dan dua jenis garam% salah
satunya biasanya Al
2
(!
"
#
3
. Alum kalium merupakan senyawa yang tidak berwarna dan
mempunyai bentuk kristal oktahedral atau kubus ketika kalium sulfat dan aluminium sulfat
keduanya dilarutkan dan didinginkan. &arutan alum kalium tersebut bersifat asam. Alum
kalium memiliki titik leleh '((
o
). Kalium aluminium sulfat dodekahidrat (tawas kalium#
dengan rumus KAl(!
"
#
2
.12$
2
! digunakan dalam pemurnian air% pengolahan limbah% dan
bahan pemadam api. Tawas kalium dibuat dari logam aluminium dan kalium hidroksida.
&ogam aluminium bereaksi se*ara *epat dengan K!$ panas menghasilkan larutan garam
kalium aluminat.
Tawas kalium aluminium sulfat dihasilkan dengan mereaksikan logam aluminium (Al# dalam
larutan basa kuat (kalium hidroksida# akan larut membentuk aluminat.
2Al
(s#
+ 2K!$
(a,#
+ 2$
2
!
(l#
2KAl!
2 (a,#
+ 3$
2 (g#
&arutan aluminat dinetralkan dengan asam sulfat mula-mula terbentuk endapan berwarna
putih dari aluminium hidroksida Al(!$#
3
.
2KAl!
2 (a,#
+2$
2
!
(l#
+ $
2
!
"(a,#
K
2
!
"(a,#
+ Al(!$#
3 (s#
.engan penambahan asam sulfat endapan putih semakin banyak dan jika asam sulfat
berlebihan endapan akan larut membentuk kation K
+
% Al
3+
% dan !
"
2-
% jika didiamkan akan
P
e
m
b
u
a
t
a
n

T
a
w
a
s


D
a
r
i

L
i
m
b
a
h

A
l
u
m
u
n
i
u
m

F
o
i
l

1
terbentuk kristal dari tawas kalium aluminium sulfat. e*ara singkat reaksi yang terjadi dapat
dituliskan sebagai berikut
$
2
!
"(a,#
+ K
2
!
"(a,#
+ 2Al(!$#
3 (s#
2KAl(!
"
#
2 (a,#
+ /$
2
!
2" $
2
! + 2KAl(!
"
#
2 (a,#
2KAl(!
"
#
2.
12$
2
!
(s#
Alum kalium sangat larut dalam air panas% sehingga ketika setelah penambahan $
2
!
"
yang
membentuk endapan dan kemudian dipanaskan% pemanasan sebaiknya dilakukan pada suhu
/(-0(
o
) untuk menguapkan airnya dan suhu pemanasan tidak boleh lebih dari 0(
o
) karena
tawas akan larut dalam air mendidih. Ketika kristalin alum kalium dipanaskan terjadi
pemisahan se*ara kimia% dan sebagian garam yang terdehidrasi terlarut dalam air. 1ada proses
penguapan selama 1( menit dan didinginkan akan terbentuk Kristal dari KAl(!
"
#
2
.12 $
2
!.
2eaksi keseluruhan
2Al
(s#
+ 2K!$
(a,#
+ 1($
2
!
(l#
+$
2
!
"(a,# 3333345
2KAl(!
"
#
2
.12$
2
!(s# + 3$
2(g#
1rinsip penjernihan air adalah dengan menggunakan stabilitas partikel-partikel bahan
pen*emar dalam bentuk koloid. tabilitas partikel-partikel bahan pen*emar ini disebabkan6
a. 1artikel-partikel ke*il ini terlalu ringan untuk mengendap dalam waktu yang pendek.
b. 1artikel-partikel tersebut tidak dapat menyatu% bergabung dan menjadi partikel yang
lebih besar dan berat% karena muatan elektris pada permukaan% elektrostatis antara
muatan partikel satu dan yang lainnya.
*. tabilitas partikel-partikel bahan pen*emar ini dapat diganggu dengan pembubuhan
koagulan.
d. .alam proses penjernihan air se*ara kimia melibatkan dua proses yaitu koagulasi dan
flokulasi (Alearts 7 antika% 1'0"#.
e. 1roses koagulasi adalah suatu proses pertumbuhan dan pen*ampuran dilakukan se*ara
tepat dari suatu proses koagulan% stabilisasi dan partikel-partikel koloid tersuspensi%
serta agregasi awal dari partikel-partikel terstabilisasi (2eynold% 1'02#.
f. 1artikel-partikel koloid yang terbentuk umumnya terlalu sulit untuk dihilangkan jika
hanya dengan pengendapan se*ara gra8itasi. Tetapi apabila koloid-koloid tersebut
distabilkan dengan *ara agregasi atau koagulasi menjadi partikel yang lebih besar
maka koloid-koloid tersebut dapat dihilangkan dengan *epat (Met*alf 7 9ddy% 1':0#.
P
e
m
b
u
a
t
a
n

T
a
w
a
s


D
a
r
i

L
i
m
b
a
h

A
l
u
m
u
n
i
u
m

F
o
i
l

2
;eberapa *ontoh tawas% *ara membuat dan kegunaannya6
1. <atrium aluminium sulfat dodekahidrat (tawas natrium# dengan formula <aAl(!
"
#
2
.
12$
2
! digunakan sebagai serbuk pengembang roti.
2. Kalium aluminium sulfat dodekahidrat (tawas kalium# dengan rumus KAl(!
"
#
2
.
12$
2
! digunakan dalam pemurnian air% pengolahan limbah% dan bahan pemadam api.
Tawas kalium dibuat dari logam aluminium dan kalium hidroksida. &ogam aluminium
bereaksi se*ara *epat dengan K!$ panas menghasilkan larutan garam kalium
aluminat.
3. Amonium aluminium sulfat dodekahidrat (tawas amonium# dengan formula
<$
"
Al(!
"
#
2
.12$
2
! digunakan sebagai a*ar ketimun.
". Kalium kromium(===# sulfat dodekahidrat (tawas kromium# dengan formula
K)r(!
"
#
2
.12$
2
! digunakan sebagai penyamak kulit dan bahan pembuat kain tahan
api.
>. Amonium besi(===# sulfat dodekahidrat (tawas besi(==## dengan formula
<$
"
?e(!
"
#
2
.12$
2
! digunakan untuk mordan pada pewarnaan tekstil. Tawas ini
dibuat dengan mengoksidasi ion besi(==# menjadi ion besi(===# dengan asam nitrat
dalam larutan amonium sulfat.
@ntuk setiap kali pembuatan tawas% sebagian pelarut mungkin perlu dikurangi dengan
*ara penguapan untuk menghasilkan larutan jenuh yang kemudian menghasilkan kristal
tawas pada waktu didinginkan. @ntuk mendapatkan kristal yang berukuran besar%
pendinginan larutan jenuh harus dilakukan se*ara pelan-pelan.
M9KA<=M9 29AK=
Tawas (Kalium ulfat# dihasilkan dengan mereaksikan logam alumuniun (Al# dalam larutan
basa kuat (Kalium $idroksida# akan larut membentuk aluminat menurut persamaan reaksi6
2Al + 2K!$ + 2$
2
! 2KAl!
2
+ 3$
2
(1#
Atau ditulis dalam persamaan ion kompleks aluminat sebagai berikut6
2Al + 2!$
-
+ /$
2
! 2Al(!$#
"
-
+ 3$
2
(2#
&arutan aluminat dinetralkan dengan asam sulfat% mula-mula terbentuk endapan berwarna
putih dari alumunium hidroksida AAl(!$#
3
B yang dengan penambahan asam sulfat akan terbentuk
Kristal tawas (Kalium Alumunium ulfat#. e*ara singkat reaksi yang terjadi dapat ditulis sebagai
berikut6
P
e
m
b
u
a
t
a
n

T
a
w
a
s


D
a
r
i

L
i
m
b
a
h

A
l
u
m
u
n
i
u
m

F
o
i
l

3
2KAl!
2
+ 2$
2
! + $
2
!
"
K
2
!
"
+ 2Al(!$#
3
(3#
$
2
!
"
+ K
2
!
"
+ 2Al(!$#
3
2KAl(!
"
#
2
+ /$
2
! ("#
2"$
2
( + 2KAl(!
"
#
2
2KAl(!
"
#
2
. 12$
2
! (>#
2eaksi keseluruhan6
2Al + 2K!$ + 1($
2
! + "$
2
!
"
2KAl(!
"
#
2
+ 12$
2
! + 3$
2
(/#
&arutan pada persamaan (2# dipanaskan pada suhu /(-0(
(
) untuk menguapkan airnya dan
suhu pemanasan tidak boleh lebih dari 0(
(
) karena tawas akan larut dalam air mendidih. 1ada proses
penguapan selama 1( menit dan didinginkan akan terbentuk Kristal KAl(!
"
#
2
.12$
2
!.
III. ALAT DAN BAHAN
Alat :
$ot 1late
Magneti* tirer
Kertas aring
;atang pengaduk (1 buah#
Celas kimia "(( ml (1 buah#
Celas ukur >( ml (1 buah#
)orong ;u*hner (1 buah#
)orong (1 buah#
9rlenmeyer 3(( ml (1 buah#
Celas Arloji (1 buah#
;uret (1 buah#
<era*a analitiik
Bahan :
Aluminium foil > gram
Kristal K!$ 1> gram
&arutan $
2
!
"
pekat
>(D 2( ml
A,uadest
IV. CARA KERJA
P
e
m
b
u
a
t
a
n

T
a
w
a
s


D
a
r
i

L
i
m
b
a
h

A
l
u
m
u
n
i
u
m

F
o
i
l

4
1. 1embuatan larutan K!$
2. 1embuatan Tawas

P
e
m
b
u
a
t
a
n

T
a
w
a
s


D
a
r
i

L
i
m
b
a
h

A
l
u
m
u
n
i
u
m

F
o
i
l

5
Memimbang 10 gram KOH padat
Menambahkan Aquades sampai 150 mL
Mengaduk larutan sampai homogen
Memimbang 3 gram Alumunium oil dan potong ke!il"ke!il
Memasukkan Al ke dalam larutan KOH sambil diaduk dan dipanaskan
Mendinginkan larutan selama 10 menit untuk kemudian disaring
Memanaskan iltrate selama 10 menit pada suhu #0
o
$ % &0
o
$
Menambahkan H2'O4 50( tetes demi tetes hingga pH larutan 1 " 2
Membiarkan larutan selama beberapa hari agar terbentuk Kristal ta)as
V. DIAGRAM ALIR PEMBUATAN TAWAS
P
e
m
b
u
a
t
a
n

T
a
w
a
s


D
a
r
i

L
i
m
b
a
h

A
l
u
m
u
n
i
u
m

F
o
i
l

#
*elarutan dan *engadukan Larutan
KOH
*elarutan Al
*en+aringan
,esidu -iltrat
*embentukan ta)as .pH 1"2/ Asam sulat
50 (
*endinginan
Kristal ta)as
*en+aringan
Kristal -iltrat
Air 0
etanol
*engo1enan
*enimbangan 2erat kristal3ta)as
Analisis titik leleh
VI. DATA PENGAMATAN
No Rea!" Pen#a$atan
1 Al + K!$ Al larut% timbul gelembung-gelembung (berbusa#% ada
endapan dan warna larutan menjadi hitam. Eaktu yang di
perlukan hingga Al larut adalah 12 menit (" detik.
2 Aluminat + $
2
!
"
;erwarna putih% terbentuk endapan putih% perubahan p$
(p$ larutan F 1 - 2#. Golume $
2
!
"
yang dibutuhkan
hingga p$ berubah adalah 22%> m&.
3 1endinginan Terbentuk kristal tawas.
VII. PERHITUNGAN
%. Men#h"t&n# Ma!!a Al&$ Se'a(a Teo("
.ik6 m Al F 3 gr Ar Al F 2: grHmol Mr Alum F ":" grHmol
m K!$ F 1( gr Mr K!$ F >/ grHmol
.it6 massa alumI
Jawab6
Mol Al F F (%111 mol
Mol K!$ F F (%1:0 mol
Massa $
2
!
"
F 1%2 grHm& K 22%> m& F2: gr
Mol $
2
!
"
F
F (%2:> mol
1ersamaan 2eaksi6
P
e
m
b
u
a
t
a
n

T
a
w
a
s


D
a
r
i

L
i
m
b
a
h

A
l
u
m
u
n
i
u
m

F
o
i
l

4
2Al

+ 2K!$ + "$
2
!
"
+ 2$
2
!

2KAl(!
"
#
2.
12$
2
! + 3$
2
M (%111 (%1:0 (%2:>
2 (%111 (%111 (%111
- (.(/: (%1/" (%111
Al sebagai pereaksi pembatas dan pereaksi yang lain dianggap berlebih.
Mol Alum F (%111 mol
Massa alum F (%111 mol K ":" grHmol F >2%/1" gr
Jadi% massa alum se*ara teori sebesar )*+,%- gr
*. Men#h"t&n# $a!!a Al .ala$ al&$ /an# ."0e(oleh
Massa Al F (Ar Al6 Mr alum# K massa eksperimen
F (2:6":"# K 31%/0 gr F %+12- gram
3. Men#h"t&n# 0e(!en 4"el.
.ik 6 m teori F >2%/1" gr
m alum yang dihasilkan F 31%/0 gr
.it6 1ersen LieldI
Jawab6
D Lield F
F ,2+*% 5
VIII. PEMBAHASAN
Oleh : R"$a A#&!t"n Me(.ea6at"
P
e
m
b
u
a
t
a
n

T
a
w
a
s


D
a
r
i

L
i
m
b
a
h

A
l
u
m
u
n
i
u
m

F
o
i
l

&
1ada praktikum kali ini% kami melakukan per*obaan membuat tawas dari limbah
alumunium foil yang direaksikan dengan K!$ dan $
2
!
".
Alumunium foil tersebut dipotong
ke*il-ke*il terlebih dahulu agar mudah larut ketika di masukkan ke dalam larutan K!$ yang
sedang dipanaskan pada suhu /( 4 :(
o
). 1emanasan tidak boleh melebihi suhu 0(
o
)% hal ini
dikarenakan jika larutan dipanaskan pada suhu diatas 0(
(
) maka kristal tawas tidak akan
terbentuk karena uap air yang dihasilkan banyak membawa kristal tawas.
aat alumunium dimasukkan kedalam K!$ terjadi perubahan warna dari bening
menjadi warna hitam. $al itu menunjukkan apabila alumunium foil larut dalam K!$. etelah
pemanasan selesai% saring larutan dan masukkan filtratnya ke dalam erlenmeyer. etelah itu
masukkan asam sulfat ke dalam filtrat.
Ketika memasukkan asam sulfat harus sedikit demi sedikit mengingat sifat asam
sulfat yang mempunyai sifat oksidator. 1ada saat $
2
!
"
dimasukkan kedalam filtrat timbul
endapan berwarna putih yang berasal dari alumunium hidroksida% yang jika $
2
!
"
itu
berlebih maka endapan tersebut akan terlarut sehingga berdampak pada warna larutan
menjadi agak bening. 1enambahan asam sulfat dihentikan ketika p$ dari larutan telah
men*apai 1-2% hal ini dikarenakan larutan tersebut akan bereaksi optimal membentuk tawas
pada kisaran p$ 1-2.
.ari hasil praktikum didapatkan efisiensi sebesar /(%21D hal ini dapat terjadi karena
pada saat pemanasan suhu yang dipakai terlalu tinggi sehingga mengakibatkan banyaknya
uap air yang dihasilkan. elain itu% dikarenakan adanya alumunium yang tidak larut sehingga
mengurangi jumlah tawas yang dihasilkan.
Oleh: D"la A."la
1ada praktikum ini dilakukan per*obaan untuk pembuatan tawas. Tawas dibuat dari
limbah alumunium foil. Alumunium foil yang digunakan adalah 3 gram. .alam pembuatan
tawas ini% alumunium dilarutkan dengan menambahkan K!$. .alam proses pelarutan ini
akan dihasilkan gas $
2
dan terbentuk larutan berwarna hitam. etelah itu larutan didiamkan
untuk menurunkan suhunya dan akhirnya disaring. Kemudian filtrat ditambahkan dengan
asam sulfat >(D sedikit demi sedikit hingga didapatkan p$ larutannya 1-2. .alam per*obaan
ini didapatkan 8olume asam sulfat yang didapatkan adalah 22%> ml.
.alam proses diatas terjadi reaksi6
P
e
m
b
u
a
t
a
n

T
a
w
a
s


D
a
r
i

L
i
m
b
a
h

A
l
u
m
u
n
i
u
m

F
o
i
l

5
2Al
(s#
+ 2K!$
(a,#
+ "$
2
!
"(a,#
+ 2$
2
!
(l#
2KAl(!
"
#
2(a,#
.12$
2
!
(s#
+ 3$
2(g#
&arutan tawas yang terbentuk dipanaskan pada suhu /(M)-0(M) selama N1( menit
agar tawas bisa mengendap.
etelah diendapkan akan didapatkan kristal tawas. .ari per*obaan didapatkan D yield
dari tawas adalah /(%21D. .alam hal ini banyak berat tawas yang hilang. $al ini dikarenakan
adanya tawas yang terbuang pada saat penyaringan.
Oleh: Ul7a N&(&l A8"e8ah
1ertama kita menimbang 3 gr limbah Al lalu potong-potong hingga ke*il. Timbang
1(gr K!$ dan larutkan dengan 1>(ml a,uades . 1anaskan larutan K!$ tersebut dan
tambahkan Al yang telah di potong ke*il-ke*il sedikit demi sedikit. 1emanasan ini bertujuan
untuk memper*epat kelarutannya% karena semakin tinggi suhu dan semakin luas permukaan
Oat maka kelarutannya semakin besar.
1ada penambahan K!$ reaksi berjalan *epat dan bersifat eksoterm karena
menghasilkan kalor. .alam reaksi ini terbentuk gas $
2
yang ditandai dengan mun*ulnya
gelembung- gelembung gas. Celembung-gelembung gas hilang setelah semua aluminium
bereaksi. etelah Al larut% dihasilkan larutan berwarna hitam. 2eaksi antar Al dan K!$
berlangsung melalui persamaan berikut
2Al
(s#
+ 2K!$
(a,#
+ 2$
2
!
(l# 33333-5
2KAl!
2 (a,#
+ 3$
2 (g#
&alu hasil pen*ampuran tersebut disaring hingga mendapat filtratnya % lalu filtratnya
di titrasi oleh larutan $2!" hingga 1$ menjadi 1-2 sambil diaduk terus menerus karna pada
1$ tersebut dapat terbentuk endapan. etelah men*apai 1$ 1-2 panaskan kembali larutan
tersebut dengan suhu /(-0( derajat *el*ius selama 1( menit tidak boleh lebih dari 0( derajat
*el*us karena tawas akan larut pada suhu tinggi. &alu diamkan dan dinginkan hingga
terbentuk endapan tawas lalu saring tawas dan bilas dengan a,uades dan alkohol.
2" $
2
! + 2Kal(!
"
#
2 (a,# 3333-5
2Kal(!
"
#
2.
12$
2
!
(s#
.ari hasil per*obaan yang didapat% yield yang dihasilkan adalah /(%21 D% hal ini
disebabkan beberapa faktor diantaranya% pada awal pemanasan (pelarutan Al dengan K!$#
terjadi penguapan yang berlebih hingga 5'( derajat% karena suhu yang terlalu tinggi% serta
P
e
m
b
u
a
t
a
n

T
a
w
a
s


D
a
r
i

L
i
m
b
a
h

A
l
u
m
u
n
i
u
m

F
o
i
l

1
0
pada awal pemanasan dilakukan pengadukan menggunakan batang pengaduk dan
menggunakan magnet stirer di tengah proses pemanasan% hal ini menyebabkan larutan
meluber ke atas dan ada sisa Al yang menempel pada batang pengaduk dan ada juga Al yang
menempel di dinding gelas dan juga ber*e*eran dilantai saat hendak dimasukan sedikit demi
sedikit kedalam larutan K!$ sehingga terdapat Al yang tidak ikut larut. Lang kedua pada
saat pengeringan% kertas saring dan *orong tidak di tutup (hal ini bertujuan untuk
memper*epat proses penguapan # sehingga ada beberapa endapan yang beterbangan dan
mengurangi berat tawas% selain itu meskipun telah dilakukan penyaringan ganda masih ada
endapan yang tidak tersaring pada kertas saring.
I9. KESIMPULAN
- ;erat tawas yang dihasilkan 31%/0 gram
- D yield nya /(%21 D
- Massa alumunium dalam tawas 1%0(" gram
.A?TA2 1@TAKA
1urba% Mi*hael. 2(((. Kimia 2((( (jilid = ;#. Jakarta69rlangga.
uminar A*hmadi%1h. (1eru**i%2alph#. (1'0:#. Kimia dasar Prinsip dan Terapan
Modern% jilid 3% Jakarta 6 1enerbit 9rlangga
Jobsheet atuan 1roses. Jurusan Teknik Kimia . 1oliteknik <egeri ;andung
P
e
m
b
u
a
t
a
n

T
a
w
a
s


D
a
r
i

L
i
m
b
a
h

A
l
u
m
u
n
i
u
m

F
o
i
l

1
1

Anda mungkin juga menyukai