Anda di halaman 1dari 9

Enzim (Aktifitas Ptyalin Dengan Adanya Cl-)

Posted by eko_chems on April 1, 2010 at 9:03 AM


II. Tujuan Percobaan:

Untuk melihat bagaimana aktifitas ptyalindengan adanya Cl-)

III. Dasar Teori

Enzim Adalah sekelompok protein yangberfungsi sebagai katalisator untuk
berbagai reaksi kimia dalam sistim biologis.Hampir semua reaksi kimia dalam
sistim biologis dikatalis oleh enzim. Sisnteisenzim terjadi di dalam sel dan
sebagian nesar enzim dapat diekstraksi dari seltanpa merusak fungsinya.
Enzim biasa juga disebut sebagaisuatu protein yang mempunyai struktur
tiga dimensi yang mampu mengkatalisisreaksi-reaksi biologis. Untuk
mengaktifkan kerja enzim dibutuhkan adanyakofaktor, seperti ion logam, koenzim
atau spesies yang lain. Enzim menaikanlaju reaksi karena enzim dapat menurunkan
energi aktifasi substrat yangterlibat dalam reaksi. Enzim bekerja optimal dalam
kondisi yang optimal, diataskondisi optimal aktifitas katalis enzim akan berkurang,
demikian pua dibawahkondisi optimal aktivitas katalitiknya akan menjadi kurang
optimal.
Semua enzim pada hakekatnya adalahprotein. Beberapa diantaranya
mempunyai struktur agak sederhana, sedangkansebagian besar lainnya memiliki
struktur rumit. Oleh karena enzim adalahprotein, maka interaksi antara enzim
dengan molekul lain, sama halnya denganprotein ditentukan oleh asam amino-
asam amino yang ada dalam permukaan yangberhubungan dengan medium. Sifat-
sifat permukaan enzim dipengaruhi oleh larutandisekitarnya. Gugus-gugus
fungional enzim menggambarkan sifat asam-basa dankelarutannya.
Suhu, pH, konsentrasi substrat,serta konsentrasi enzim sangat
mempengaruhi aktifitas katalitik enzim.Masing-masing enzim memiliki kondisi
optimal. Aktivitas katalitik enzimdipengaruhi oleh adanya inhibitor. Adatiga jenis
inhibitor yaitu:
- Inhibitor bersaing
- Indibitor tidak bersaing, dan
- Inhibitor bukan bersaing
Satu unit aktivitas enzimdidefinisikan sebagai jumlah enzim yang dapat
menghasilkan enzim sebanyak molsetiap detik pada kondisi percobaan.
Selanjutnya satu unit aktivitas spesifikenzim didefinisikan sebagai jumlah enzim
yang dapat menghasilkan satu molproduk setiap detik per gram protein enzim.
Dalam mulut manusia terdapat enzimamylase yang memiliki tugas-tugas
yang penting dalam proses reksi enzimatikuntuk kepentingan metabolisme tubuh.
Berdasarkan jenis reaksi yangdikatalisis, enzim dapat dibagi menjadi enam
golongan uatama, yaitu:
Oksidoreduktase: kelompok enzim yang mengerjakan reaksi oksidasi dan
reduksiTransferase: kelompok enzim yang berperan dalam reaksi pemindahan
suatu gugus dari suatu senyawa kepada senyawa lain.Hidrolase: Kelompok emzim
yang berperan dalam reaksi hidrolisisLiase: Kelompok enzim yang mengkatalisis
reaksi adisi atau pemecahan ikatan rangkapIsomerase: kelompok enzim yang
mengkatalisis perubahan konformasi molekul (isomerisasi)Ligase(Sintetase):
kelompok enzim yang mengkatalisis pembentukkan ikatan kovalen
Secarakeseluruhan, enzim mempunyai dua bagian utama yaitu: bagian protein
(apoenzim)dan bagian ion protein (koenzim). Apoenzim merupakan suatu
polipeptidayang mempunyai struktur kwarterner atau tersier dengan urutan atau
komposi asamamino tertentu dan rantai polipeptida tersebut distabilkan oleh ikatan
kimiayang terjadi yang dari gugus sampaing pada asam aminonya. Ikatan kimia
yangterjadi merupakan ikatan sulfide, ikatan hydrogen, dan ikatan Van der Wals.


IV. Alat dan bahan
AlatAlat-alat yang digunakan padapercobaan ini adalah:
No
Nama Alat
Gambar
Ket
1. Gelas Ukur
2. Gelas Kimia
3. Tabung Reaksi
4. Pipet Tetes
5. Erlemeyer
6. Corong Buchne
7. Batang Pengaduk
8. Kertas Saring
9. Labu TAkar

BahanBahan-bahan yang digunakan:
larutan amilum 1%larutan iodium enceraquadestair liur

V. Prosedur Kerja


VI. Hasil Pengamatan
No Tabung
Perlakuan
Hasil
1
1 mL NaCl 1% + 3mL larutan amilum + 1 tetes larutan iodium + 1mL larutan liur
Setelah 5 menit tabung menjadi tidak berwarna
2
1 mL HCl 1N + 3mL larutan amilum + 1 tetes larutan iodium + 1mL larutan liur
Warna Tetap
3
1 mL Aquadest + 3mL larutan amilum + 1 tetes larutan iodium + 1mL larutan liur
Setelah 15 menit tabung menjadi tidak berwarna

VII. PEMBAHASAN

Menurutdefinisi enzim disebut sebagai suatu protein yang mempunyai
struktur tigadimensi yang mampu mengkatalisis reaksi-reaksi biologis. Enzim
jugadedefinisikan sebagai sekelompok protein yang berfungsi sebagai
katalisatoruntuk berbagai reaksi kimia dalam sistim biologis. Hampir semua reaksi
kimiadalam sistim biologis dikatalis oleh enzim. Sisnteis enzim terjadi di dalam
seldan sebagian nesar enzim dapat diekstraksi dari sel tanpa merusak fungsinya.
Sepertiyang telah kita ketahui bersama bahwa enzim merupakan biokatalis
yang sangatevisien dan mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan
katalis biasa.
Keuntunganreaksi enzimatis dibandingkan dengan reaksi katalisis selektif
bahkan sampaistereoselektif.hal ini dimungkinkan karena konformasi pusat aktif
enzim spesifik untuk substrat tertentu.Reaksi enzimatis hampir tudak menghasilkan
produk samping dibandingkan teaksi kimiabiasa. Daya katalitik enzimsangat kuat
pada kondisi reaksi lunak sekalipun. Reaksi enzim berlangsung padasuhu dan pH
optimum. Adanya sisi evektor pada molekul enzim mengakibatkanreaksi enzim
dapat dikendalikan.
Padapercobaan ini, sampel yang digunakan adalah saliva (air liur)
denganmemvariasikan pelarut atau pereaksi. Adapun pereaksi atau pelarut yang di
pakaiadalah NaCl 1%, HCl 1 N dan aquadest. Tujuan utama dari percobaan ini
yakniuntuk mengetahui bagaimana aktifitas Ptialin dengan adanya HCl.
Mula-mulasampel air liur dianbil dan diencerkan, namun sebelum
diencerkan silva atau airliur ditempatkan dalam beaker gelas lalu diencerkan
dengan aquadest selanjutnyadisaring untuk nemastikan bahwa tudak ada materi
lain yang terdapat padasampel.
Sampelyang telah tersedia kemudian diukur masing-masing 1 mL dan
ditempatkan dalam 3tabung reaksi yang telah diberi label. Selanjutnya kedalam
ketiga tabung reaksitadi ditambahkan masing-masing 3 mL larutan amylum dan
satu tetes larutaniodum. Langkah selajutnya adalah menambahkan masing-masing
1 mL NaCl 1% padatabung pertama, 1 mL HCl 1N pada tabung ke dua dan 1 mL
aquadest lalu diadakanpengamatan selama kurang lebih 1 jam.
Gambar Alur Kerja:


a. Hasil Tabung Reaksi Pertama
Daripercobaan yang dilakukan, mula-mula kedalam tabung reaksi pertama
yang berisi 1mL larutan liur dimasukkan 3 mL larutan Amylum dan ditambahkan
dengan 1 teteslarutan iodium. Pada tahap ini larutan dalam tabung reaksi menjadi
warna merahmaron karena pengaruh reaksi warna pada iodiun. Kedalam larutan ini
kemudian ditambahkan dengan 1 mLNaCl 1% selanjutnya dilakukan pengamatan
selama beberapa menit.
Berselang5 menit warna larutan pada tabung menghilang menjadi larutan
yang tidakberwarna. Hal ini terjadi karena oleh Ptyalin (alpha amilase) yang ada di
dalamlarutan liur, amylum akan dihidrolisa menjadi Amylodextrin, Erithro dan
Achroodextrinkemudian maltosa sehingga warna merah maron pada tabung
menghilang.


Selainitu, NaCl menyebabkan suasana yang baik untuk bekerjanya Ptyalin
karena adanyaion Cl- tetapi pH netral sehingga memungkinkan hilangnya
warnaterlihat lebih cepat.
b. Hasil Tabung Kedua
Samahalnya dengan tabung pertama, pada tabung ke dua mula-mula
kedalam tabungreaksi yang berisi 1 mL larutan liur dimasukkan 3 mL larutan
Amylum danditambahkan dengan 1 tetes larutan iodium. Pada tahap ini larutan
dalam tabungreaksi menjadi warna merah maron karena pengaruh reaksi warna
pada iodiun. Kedalamlarutan ini kemudian ditambahkan dengan 1 mL HCl 1N
selanjutnyadilakukan pengamatan selama beberapa menit.

Hasilpercobaan menunjukkan bahwa warna larutan dalam tabung reaksi
tidak menunjukkanperubahan warna (tetap merah maron). Hal ini disebabkan
karena Achrodextrin danmaltosa dengan iodium tidak memberi warna. Selain itu,
HCl dapat mempegaruhitingkat keasaman yang menyebabkan larutan terlalu asam
dan menyebabkan Ptyalintidak aktif sehingga terlihat pada percobaan waena
larutan pada tabung reaksitidak hilang.
c.Hasil Tabung Ketiga
Perlakuan untuk tabung ketiga samahalnya dengan perlakuan pada tabung
pertama dan tabung kedua, hanya saja NaClpada tabung pertama dan HCl pada
tabung kedua diganti dengan Aquadest,mula-mula kedalam tabung reaksi pertama
yang berisi 1 mL larutan liur dimasukkan3 mL larutan Amylum dan ditambahkan
dengan 1 tetes larutan iodium. Pada tahapini larutan dalam tabung reaksi menjadi
warna merah maron karena pengaruhreaksi warna pada iodiun. Kedalamlarutan ini
kemudian ditambahkan dengan 1 mL Aquadest selanjutnya dilakukanpengamatan
selama beberapa menit.
Hasilpengamatan menunjukkan bahwa warna pada tabung berubah menjadi
tidak berwarnapada waktu kurang lebih 15 menit. Hal ini menandakan bahwa
walaupun di dalamaquadest tidak mengandung Cl- akan tetapi di dalam larutan liur
itusendiri terdapat Cl-.


Dalamreaksi enzimatik, pH juga menetukan volume Cl-. Oleh karean pH
aquadest netral, maka Cl-yang didapatkan juga akan semakin sedikit yang
kemudian menyebabkan waktuuntuk terjadinya reaksi (perubahan warna) terlihat
lebih lama.

VIII. Kesimpulan
Berdasarkanhasil pengamatan serta pembahasan diatas maka dapat ditarik
kesimpulan yaitu aktivitas
Pytalinakan semakin baik jika aktifator (Kofaktor Cl- ) semakin banyaktanpa
dipengaruhi oleh derajat keasaman.
Larutanpenyumbang Cl- yang digunakan pada percobaan adalah NaCl, HCl,
danAquadest.
Cl- bertindak sebagai aktifator, airliur sebagai substrat sedangkan amylum
sebagai indikator

IX. Saran
Berdasarkanpengalaman pada praktikum, maka praktikan menyarankan
agar supaya reaksi enzimatikini dapat dikembangkan dalam bentuk penelitian
ilmiah sehingga dampak darireaksi enzimatik itu sendiri dapat tersosialisasikan.


DAFTAR PUSTAKA

Drs. Togu Gultom2003. Petunjuk Praktik um Biokimia, F. MIPA Universitas
Negeri Yogyakarta
Mongomeri, Rex. 1993.BiokimiaJilid I. Universitas Gajah Mada; Jakarta

Purwo Arbianto, 1996.BiokimiaKonsep-Konsep Dasar. DEPDIKBUD

Thenawijaya Maggy, 1990.Dasar-DasarBiokimia Jilid Satu. Erlangga; Jakarta

Yazit, Estien 2006, PenuntunPraktikum Biokimia Untuk Mahasiswa Analis.
Yogjakarta; Andi


Laporan Biokimia Enzim
I. Judul Pecobaan :
Enzim (Aktifitas Ptyalin Dengan Adanya Cl
-
)
II. Tujuan Percobaan:
Untuk melihat bagaimana aktifitas ptyalin dengan adanya Cl
-
)
III. Dasar Teori
Enzim Adalah sekelompok protein yang berfungsi sebagai katalisator untuk berbagai
reaksi kimia dalam sistim biologic. Hampir semua reaksi kimia dalam sistim biologis
dikatalis oleh enzim. Sisnteis enzim terjadi di dalam sel dan sebagian nesar enzim dapat
diekstraksi dari sel tanpa merusak fungsinya.
Enzim biasa juga disebut sebagai suatu protein yang mempunyai struktur tiga dimensi
yang mampu mengkatalisis reaksi-reaksi biologis. Untuk mengaktifkan kerja enzim
dibutuhkan adanya kofaktor, seperti ion logam, koenzim atau spesies yang lain. Enzim
menaikan laju reaksi karena enzim dapat menurunkan energi aktifasi substrat yang terlibat
dalam reaksi. Enzim bekerja optimal dalam kondisi yang optimal, diatas kondisi optimal
aktifitas katalis enzim akan berkurang, demikian pua dibawah kondisi optimal aktivitas
katalitiknya akan menjadi kurang optimal.
Semua enzim pada hakekatnya adalah protein. Beberapa diantaranya mempunyai
struktur agak sederhana, sedangkan sebagian besar lainnya memiliki struktur rumit. Oleh
karena enzim adalah protein, maka interaksi antara enzim dengan molekul lain, sama halnya
dengan protein ditentukan oleh asam amino-asam amino yang ada dalam permukaan yang
berhubungan dengan medium. Sifat-sifat permukaan enzim dipengaruhi oleh larutan
disekitarnya. Gugus-gugus fungional enzim menggambarkan sifat asam-basa dan
kelarutannya.
Suhu, pH, konsentrasi substrat, serta konsentrasi enzim sangat mempengaruhi aktifitas
katalitik enzim. Masing-masing enzim memiliki kondisi optimal. Aktivitas katalitik enzim
dipengaruhi oleh adanya inhibitor. Ada tiga jenis inhibitor yaitu:
- Inhibitor bersaing
- Indibitor tidak bersaing, dan
- Inhibitor bukan bersaing
Satu unit aktivitas enzim didefinisikan sebagai jumlah enzim yang dapat
menghasilkan enzim sebanyak mol setiap detik pada kondisi percobaan. Selanjutnya satu
unit aktivitas spesifik enzim didefinisikan sebagai jumlah enzim yang dapat menghasilkan
satu mol produk setiap detik per gram protein enzim.
Dalam mulut manusia terdapat enzim amylase yang memiliki tugas-tugas yang
penting dalam proses reksi enzimatik untuk kepentingan metabolisme tubuh.

Berdasarkan jenis reaksi yang dikatalisis, enzim dapat dibagi menjadi enam golongan
uatama, yaitu:
1. Oksidoreduktase: kelompok enzim yang mengerjakan reaksi oksidasi dan reduksi
2. Transferase: kelompok enzim yang berperan dalam reaksi pemindahan suatu gugus
dari suatu senyawa kepada senyawa lain.
3. Hidrolase: Kelompok emzim yang berperan dalam reaksi hidrolisis
4. Liase: Kelompok enzim yang mengkatalisis reaksi adisi atau pemecahan ikatan
rangkap
5. Isomerase: kelompok enzim yang mengkatalisis perubahan konformasi molekul
(isomerisasi)
6. Ligase(Sintetase): kelompok enzim yang mengkatalisis pembentukkan ikatan
kovalen
Secara keseluruhan, enzim mempunyai dua bagian utama yaitu: bagian protein
(apoenzim) dan bagian ion protein (koenzim). Apoenzim merupakan suatu polipeptida yang
mempunyai struktur kwarterner atau tersier dengan urutan atau komposi asam amino tertentu
dan rantai polipeptida tersebut distabilkan oleh ikatan kimia yang terjadi yang dari gugus
sampaing pada asam aminonya. Ikatan kimia yang terjadi merupakan ikatan sulfide, ikatan
hydrogen, dan ikatan Van der Wals.
IV. Alat dan bahan
A. Alat
B. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan:
larutan amilum 1%
larutan iodium encer
aquadest
air liur
V. Prosedur Kerja
VII. PEMBAHASAN

Menurut definisi enzim disebut sebagai suatu protein yang mempunyai struktur tiga
dimensi yang mampu mengkatalisis reaksi-reaksi biologis. Enzim juga dedefinisikan sebagai
sekelompok protein yang berfungsi sebagai katalisator untuk berbagai reaksi kimia dalam
sistim biologis. Hampir semua reaksi kimia dalam sistim biologis dikatalis oleh enzim.
Sisnteis enzim terjadi di dalam sel dan sebagian nesar enzim dapat diekstraksi dari sel tanpa
merusak fungsinya.
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa enzim merupakan biokatalis yang
sangat evisien dan mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan katalis biasa.
Keuntungan reaksi enzimatis dibandingkan dengan reaksi katalisis selektif bahkan
sampai stereoselektif.hal ini dimungkinkan karena konformasi pusat aktif enzim spesifik
untuk substrat tertentu. Reaksi enzimatis hampir tudak menghasilkan produk samping
dibandingkan teaksi kimia biasa. Daya katalitik enzim sangat kuat pada kondisi reaksi lunak
sekalipun. Reaksi enzim berlangsung pada suhu dan pH optimum. Adanya sisi evektor pada
molekul enzim mengakibatkan reaksi enzim dapat dikendalikan.
Pada percobaan ini, sampel yang digunakan adalah saliva (air liur) dengan
memvariasikan pelarut atau pereaksi. Adapun pereaksi atau pelarut yang di pakai adalah
NaCl 1%, HCl 1 N dan aquadest. Tujuan utama dari percobaan ini yakni untuk mengetahui
bagaimana aktifitas Ptialin dengan adanya HCl.
Mula-mula sampel air liur dianbil dan diencerkan, namun sebelum diencerkan silva
atau air liur ditempatkan dalam beaker gelas lalu diencerkan dengan aquadest selanjutnya
disaring untuk nemastikan bahwa tudak ada materi lain yang terdapat pada sampel.
Sampel yang telah tersedia kemudian diukur masing-masing 1 mL dan ditempatkan
dalam 3 tabung reaksi yang telah diberi label. Selanjutnya kedalam ketiga tabung reaksi tadi
ditambahkan masing-masing 3 mL larutan amylum dan satu tetes larutan iodum. Langkah
selajutnya adalah menambahkan masing-masing 1 mL NaCl 1% pada tabung pertama, 1 mL
HCl 1N pada tabung ke dua dan 1 mL aquadest lalu diadakan pengamatan selama kurang
lebih 1 jam.
a. Hasil Tabung Reaksi Pertama
Dari percobaan yang dilakukan, mula-mula kedalam tabung reaksi pertama yang
berisi 1 mL larutan liur dimasukkan 3 mL larutan Amylum dan ditambahkan dengan 1 tetes
larutan iodium. Pada tahap ini larutan dalam tabung reaksi menjadi warna merah maron
karena pengaruh reaksi warna pada iodiun. Kedalam larutan ini kemudian ditambahkan
dengan 1 mL NaCl 1% selanjutnya dilakukan pengamatan selama beberapa menit.
Berselang 5 menit warna larutan pada tabung menghilang menjadi larutan yang tidak
berwarna. Hal ini terjadi karena oleh Ptyalin (alpha amilase) yang ada di dalam larutan liur,
amylum akan dihidrolisa menjadi Amylodextrin, Erithro dan Achroodextrin kemudian
maltosa sehingga warna merah maron pada tabung menghilang.
Selain itu, NaCl menyebabkan suasana yang baik untuk bekerjanya Ptyalin karena adanya ion
Cl
-
tetapi pH netral sehingga memungkinkan hilangnya warna terlihat lebih cepat.
b. Hasil Tabung Kedua
Sama halnya dengan tabung pertama, pada tabung ke dua mula-mula kedalam tabung
reaksi yang berisi 1 mL larutan liur dimasukkan 3 mL larutan Amylum dan ditambahkan
dengan 1 tetes larutan iodium. Pada tahap ini larutan dalam tabung reaksi menjadi warna
merah maron karena pengaruh reaksi warna pada iodiun. Kedalam larutan ini kemudian
ditambahkan dengan 1 mL HCl 1N selanjutnya dilakukan pengamatan selama beberapa
menit.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa warna larutan dalam tabung reaksi tidak menunjukkan
perubahan warna (tetap merah maron). Hal ini disebabkan karena Achrodextrin dan maltosa
dengan iodium tidak memberi warna. Selain itu, HCl dapat mempegaruhi tingkat keasaman
yang menyebabkan larutan terlalu asam dan menyebabkan Ptyalin tidak aktif sehingga
terlihat pada percobaan waena larutan pada tabung reaksi tidak hilang.
c. Hasil Tabung Ketiga
Perlakuan untuk tabung ketiga sama halnya dengan perlakuan pada tabung pertama
dan tabung kedua, hanya saja NaCl pada tabung pertama dan HCl pada tabung kedua diganti
dengan Aquadest, mula-mula kedalam tabung reaksi pertama yang berisi 1 mL larutan liur
dimasukkan 3 mL larutan Amylum dan ditambahkan dengan 1 tetes larutan iodium. Pada
tahap ini larutan dalam tabung reaksi menjadi warna merah maron karena pengaruh reaksi
warna pada iodiun. Kedalam larutan ini kemudian ditambahkan dengan 1 mL Aquadest
selanjutnya dilakukan pengamatan selama beberapa menit.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa warna pada tabung berubah menjadi tidak
berwarna pada waktu kurang lebih 15 menit. Hal ini menandakan bahwa walaupun di dalam
aquadest tidak mengandung Cl
-
akan tetapi di dalam larutan liur itu sendiri terdapat Cl
-
.
Dalam reaksi enzimatik, pH juga menetukan volume Cl
-
. Oleh karean pH aquadest netral,
maka Cl
-
yang didapatkan juga akan semakin sedikit yang kemudian menyebabkan waktu
untuk terjadinya reaksi (perubahan warna) terlihat lebih lama.
VIII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan serta pembahasan diatas maka dapat ditaeik beberapa
kesimpulan diantaranya:
1. Pada tabung pertama Oleh Ptyalin (alpha amilase) yang ada di dalam larutan liur,
amylum akan dihidrolisa menjadi Amylodextrin, Erithro dan Achroodextrin kemudian
maltosa sehingga warna merah maron pada tabung menghilang.
2. NaCl menyebabkan suasana yang baik untuk bekerjanya Ptyalin karena adanya ion
Cl
-
tetapi pH netral sehingga memungkinkan hilangnya warna terlihat lebih cepat.
3. Pada tabung kedua menunjukkan bahwa warna larutan dalam tabung reaksi tidak
menunjukkan perubahan warna. Hal ini disebabkan karena Achrodextrin dan maltosa
dengan iodium tidak memberi warna.
4. HCl dapat mempegaruhi tingkat keasaman yang menyebabkan larutan terlalu asam
dan menyebabkan Ptyalin tidak aktif sehingga terlihat pada percobaan warna larutan
pada tabung reaksi tidak hilang.
5. Pada tabung ke tiga walaupun di dalam aquadest tidak mengandung Cl
-
akan tetapi di
dalam larutan liur itu sendiri terdapat Cl
-
. Dalam reaksi enzimatik, pH juga menetukan
volume Cl
-
. Oleh karean pH aquadest netral, maka Cl
-
yang didapatkan juga akan
semakin sedikit yang kemudian menyebabkan waktu untuk terjadinya reaksi
(perubahan warna) terlihat lebih lama.
IX. Saran
Berdasarkan pengalaman pada praktikum, maka praktikan menyarankan agar supaya
reaksi enzimatik ini dapat dikembangkan dalam bentuk penelitian ilmiah sehingga dampak
dari reaksi enzimatik itu sendiri dapat tersosialisasikan.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Togu Gultom 2003. Petunjuk Praktikum Biokimia, F. MIPA Universitas Negeri
Yogyakarta
Mongomeri, Rex. 1993. Biokimia J ilid I . Universitas Gajah Mada; Jakarta
Purwo Arbianto, 1996. Biokimia Konsep-Konsep Dasar. DEPDIKBUD
Thenawijaya Maggy, 1990. Dasar-Dasar Biokimia J ilid Satu. Erlangga; Jakarta
Yazit, Estien 2006, Penuntun Praktikum Biokimia Untuk Mahasiswa Analis.
Yogjakarta; And


Read more: http://sectoranalyst.blogspot.com/2011/09/laporan-biokimia-
enzim.html#ixzz30Snj3VFe

Anda mungkin juga menyukai