Anda di halaman 1dari 13

1

Pustaka Kedokteran
Interna, Jantung, Paru, Neurologi, Laboratorium,dll Beranda
GANGGUAN NEUROTIK
4-11-2009

Suatu gejala fisik / jasmani yang dirasakan berlebihan disertai dengan gejala
kejiwaan tanpa gangguan afek.
Penyebab
Kepribadian Individu
Jenis-jenis Gangguan Neurotik
a. Gangguan fobik
b. Gangguan panik
c. Gangguan ansietas menyeluruh
d. Gangguan campuran ansietas dan depresi
e. Gangguan Obsesif kompulsif
f. Gangguan penyesuaian
g. Gangguan somatoform
Gambaran Klinik
Sesuai dengan gejala dari masing-masing jenis neurotik.
Diagnosis
Tergantung gejala yang menonjol untuk menentukan jenis neurotiknya.
Penatalaksanaan
Anti ansietas : Diazepam 2-5 mg 2 3 x sehari.
Anti depresan : Amitriptilin 25 mg 2 3 x sehari
Obat lain yang diperlukan.
Sudah berlangganan artikel blog Keperawatan Kesehatan via RSS Feed?








2

JURNAL
ASKEP
[Arsip]

Gangguan Jiwa atau Mental Disorder

Merupakan sindrom atau pola perilaku, atau psikologik seseorang yang secara klinik cukup
bermakna, dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan atau gangguan didalam
satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia. Sebagai tambahan, disimpulkan bahwa
disfungsi itu adalah disfungsi dalam segi perilaku, psikologik atau biologik, dan gangguan itu
tidak semata-mata terletak didalam hubungan antara orang dengan masyarakat (Rusdi
Maslim, 1998).

Klasifikasi Gangguan Jiwa
Klasifikasi psikiatri melibatkan pembedaan dari perilaku normal dari abnormal. Dalam hal ini
normal dan abnormal dapat berarti sehat dan sakit, tetapi bisa juga digunakan dalam arti lain.
Sejumlah gejala psikiatri berbeda tajam dari normal dan hampir selalu menunjukkan penyakit
( Ingram et al., 1993): Gangguan Jiwa dibagi menjadi dua kelainan mental utama, yaitu
penyakit mental dan cacat mental. Cacat mental suatu keadaan yang mencakup difisit
intelektual dan telah ada sejak lahir atau pada usia dini. Penyakit mental secara tidak
langsung menyatakan yang kesehatan sebelumnya, kelainan yang berkembang atau kelainan
yang bermanifestasi kemudian dalam kehidupan

Penyakit mental secara prinsip dibagi dalam psikoneurosis dan psikosis. Kategori ini sesuai
dengan awam tentang kecemasan dan kegilaan. Psikoneurosis merupakan keadaan lazim
yang gejalanya dapat dipahami dan dapat diempati. Psikosis merupakan penyakit yang
gejalanya kurang dapat dipahami dan tidak dapat diempati serta klien sering kehilangan
kontak realita.
Istilah fungsional dan organik menunjukkan etiologi penyakit dan digunakan untuk membagi
psikosis. Psikosis fungsional berarti ada gangguan fungsi, tanpa kelainan patologi yang dapat
dibuktikan

Penyebab Gangguan Jiwa

3

Gejala utama atau gejala yang menonjol pada gangguan jiwa terdapat pada unsur kejiwaan,
tetapi penyebab utamanya mungkin di badan (somatogenik), di lingkungan sosial
(sosiogenik) ataupun psikis (psikogenik), (Maramis, 1994). Biasanya tidak terdapat penyebab
tunggal, akan tetapi beberapa penyebab sekaligus dari berbagai unsur itu yang saling
mempengaruhi atau kebetulan terjadi bersamaan, lalu timbulah gangguan badan ataupun jiwa.

Macam-Macam Gangguan Jiwa
Gangguan jiwa artinya bahwa yang menonjol ialah gejala-gejala yang psikologik dari unsur
psikis (Maramis, 1994). Macam-macam gangguan jiwa (Rusdi Maslim, 1998): Gangguan
mental organik dan simtomatik, skizofrenia, gangguan skizotipal dan gangguan waham,
gangguan suasana perasaan, gangguan neurotik, gangguan somatoform, sindrom perilaku
yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik, Gangguan kepribadian dan
perilaku masa dewasa, retardasi mental, gangguan perkembangan psikologis, gangguan
perilaku dan emosional dengan onset masa kanak dan remaja.
1). Skizofrenia.
Skizofrenia merupakan bentuk psikosa fungsional paling berat, dan menimbulkan
disorganisasi personalitas yang terbesar. Skizofrenia juga merupakan suatu bentuk psikosa
yang sering dijumpai dimana-mana sejak dahulu kala. Meskipun demikian pengetahuan kita
tentang sebab-musabab dan patogenisanya sangat kurang (Maramis, 1994). Dalam kasus
berat, klien tidak mempunyai kontak dengan realitas, sehingga pemikiran dan perilakunya
abnormal. Perjalanan penyakit ini secara bertahap akan menuju kearah kronisitas, tetapi
sekali-kali bisa timbul serangan. Jarang bisa terjadi pemulihan sempurna dengan spontan dan
jika tidak diobati biasanya berakhir dengan personalitas yang rusak cacat (Ingram et
al.,1995).
2). Depresi
Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam
perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu
makan, psikomotor, konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan
bunuh diri (Kaplan, 1998). Depresi juga dapat diartikan sebagai salah satu bentuk gangguan
kejiwaan pada alam perasaan yang ditandai dengan kemurungan, keleluasaan, ketiadaan
gairah hidup, perasaan tidak berguna, putus asa dan lain sebagainya (Hawari, 1997). Depresi
adalah suatu perasaan sedih dan yang berhubungan dengan penderitaan. Dapat berupa
serangan yang ditujukan pada diri sendiri atau perasaan marah yang mendalam (Nugroho,
2000). Depresi adalah gangguan patologis terhadap mood mempunyai karakteristik berupa

4

bermacam-macam perasaan, sikap dan kepercayaan bahwa seseorang hidup menyendiri,
pesimis, putus asa, ketidak berdayaan, harga diri rendah, bersalah, harapan yang negatif dan
takut pada bahaya yang akan datang. Depresi menyerupai kesedihan yang merupakan
perasaan normal yang muncul sebagai akibat dari situasi tertentu misalnya kematian orang
yang dicintai. Sebagai ganti rasa ketidaktahuan akan kehilangan seseorang akan menolak
kehilangan dan menunjukkan kesedihan dengan tanda depresi (Rawlins et al., 1993). Individu
yang menderita suasana perasaan (mood) yang depresi biasanya akan kehilangan minat dan
kegembiraan, dan berkurangnya energi yang menuju keadaan mudah lelah dan berkurangnya
aktiftas (Depkes, 1993). Depresi dianggap normal terhadap banyak stress kehidupan dan
abnormal hanya jika ia tidak sebanding dengan peristiwa penyebabnya dan terus berlangsung
sampai titik dimana sebagian besar orang mulai pulih (Atkinson, 2000).
3). Kecemasan
Kecemasan sebagai pengalaman psikis yang biasa dan wajar, yang pernah dialami oleh setiap
orang dalam rangka memacu individu untuk mengatasi masalah yang dihadapi sebaik-
baiknya, Maslim (1991). Suatu keadaan seseorang merasa khawatir dan takut sebagai bentuk
reaksi dari ancaman yang tidak spesifik (Rawlins 1993). Penyebabnya maupun sumber
biasanya tidak diketahui atau tidak dikenali. Intensitas kecemasan dibedakan dari kecemasan
tingkat ringan sampai tingkat berat. Menurut Sundeen (1995) mengidentifikasi rentang
respon kecemasan kedalam empat tingkatan yang meliputi, kecemasn ringan, sedang, berat
dan kecemasan panik.
4). Gangguan Kepribadian
Klinik menunjukkan bahwa gejala-gejala gangguan kepribadian (psikopatia) dan gejala-
gejala nerosa berbentuk hampir sama pada orang-orang dengan intelegensi tinggi ataupun
rendah. Jadi boleh dikatakan bahwa gangguan kepribadian, nerosa dan gangguan intelegensi
sebagaian besar tidak tergantung pada satu dan lain atau tidak berkorelasi. Klasifikasi
gangguan kepribadian: kepribadian paranoid, kepribadian afektif atau siklotemik, kepribadian
skizoid, kepribadian axplosif, kepribadian anankastik atau obsesif-konpulsif, kepridian
histerik, kepribadian astenik, kepribadian antisosial, Kepribadian pasif agresif, kepribadian
inadequat, Maslim (1998).
5). Gangguan Mental Organik
Merupakan gangguan jiwa yang psikotik atau non-psikotik yang disebabkan oleh gangguan
fungsi jaringan otak (Maramis,1994). Gangguan fungsi jaringan otak ini dapat disebabkan
oleh penyakit badaniah yang terutama mengenai otak atau yang terutama diluar otak. Bila
bagian otak yang terganggu itu luas , maka gangguan dasar mengenai fungsi mental sama

5

saja, tidak tergantung pada penyakit yang menyebabkannya bila hanya bagian otak dengan
fungsi tertentu saja yang terganggu, maka lokasi inilah yang menentukan gejala dan
sindroma, bukan penyakit yang menyebabkannya. Pembagian menjadi psikotik dan tidak
psikotik lebih menunjukkan kepada berat gangguan otak pada suatu penyakit tertentu
daripada pembagian akut dan menahun.
6). Gangguan Psikosomatik
Merupakan komponen psikologik yang diikuti gangguan fungsi badaniah (Maramis, 1994).
Sering terjadi perkembangan neurotik yang memperlihatkan sebagian besar atau semata-mata
karena gangguan fungsi alat-alat tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf vegetatif. Gangguan
psikosomatik dapat disamakan dengan apa yang dinamakan dahulu neurosa organ. Karena
biasanya hanya fungsi faaliah yang terganggu, maka sering disebut juga gangguan
psikofisiologik.
7). Retardasi Mental
Retardasi mental merupakan keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap,
yang terutama ditandai oleh terjadinya hendaya keterampilan selama masa perkembangan,
sehingga berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara menyeluruh, misalnya kemampuan
kognitif, bahasa, motorik dan sosial (Maslim,1998).
8). Gangguan Perilaku Masa Anak dan Remaja.
Anak dengan gangguan perilaku menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan permintaan,
kebiasaan atau norma-norma masyarakat (Maramis, 1994). Anak dengan gangguan perilaku
dapat menimbulkan kesukaran dalam asuhan dan pendidikan. Gangguan perilaku mungkin
berasal dari anak atau mungkin dari lingkungannya, akan tetapi akhirnya kedua faktor ini
saling mempengaruhi. Diketahui bahwa ciri dan bentuk anggota tubuh serta sifat kepribadian
yang umum dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Pada gangguan otak seperti
trauma kepala, ensepalitis, neoplasma dapat mengakibatkan perubahan kepribadian. Faktor
lingkungan juga dapat mempengaruhi perilaku anak, dan sering lebih menentukan oleh
karena lingkungan itu dapat diubah, maka dengan demikian gangguan perilaku itu dapat
dipengaruhi atau dicegah.
Posted by pri'e at Monday, March 16, 2009
Labels: ARTIKEL KESEHATAN

keperawatan


6

Mengapa saya ingin menulis tentang keperawatan!! karna saya adalah seorang perawat..
kemudian saya sangat prihatin terhadap kehidupan seorang perawat.. MARI KITA
BERSATU MEWUJUDKAN PERAWAT YANG PROPESIONAL
Minggu, 08 Februari 2009
GGAN NEUROTIK, GGAN SOMATOFORM
DAN GGAN YG BERKAITAN DGN STRES.


Terbagi menjadi
Ggan Neurotik
Ggan disosiatif (konversi)
Ggan somatoform.
Reaksi stres akut dan Ggan stres pasca trauma.
Gangguan Neurotik
Ggan anxietas fobik :
- Agora fobia
- Fobia sosial
Ggan panik (Anxietas paroksismal episode)
Ggan anxietas menyeluruh
Ggan obsesi kompulsi
GGAN ANXIETAS FOBIK
Anxietas dicetuskan oleh adanya situasi atau objek yg jelas, tertentu dan dari luar individu yg
sebenarnya secara umum tidak berbahaya.
Hal ini akan secara khusus dihindari atau dihadapi dengan perasaan terancam.

G/: palpitasi, perasaan mau pingsan dan sering disertai dengan perasaan takut mati, takut
kehilangan kendali dan takut menjadi gila, dan selalu disertai dengan keadaan depresi yg
memperburuk keadaan fobiknya.

AGORA FOBIA
Adalah fobia atau takut terhadap ruang terbuka, takut terhadap orang banyak dan kesulitan
unt segera menyingkir ketempat yg aman.

7

-tengah
orang banyak yg mengakibatkan anxietas dan perilaku menghindar yg kua-litasnya
bervariasi.

Insiden : lb banyak wanita, onset dewasa muda.
G/depresi, obsesi, fobia sosial selalu menyertai keadaan diatas.

FOBIA SOSIAL
Onset sering pada usia remaja, frekuensi pria = wanita.
menghindar dari situasi
sosial seperti makan ditempat umum, berbicara didepan umum, menghadapi jenis kelamin
lain, atau situasi sosial lainnya.
Ada perasaan takut muntah ditempat umum, beradu pandang dgn orang lain.

ngan gemetar, mual ingin bak, dapat menjadi
panik.
Cenderung menghindar dan menjurus ke isolasi sosial yang total.

GGAN PANIK (ANXIETAS PAROKSISMAL EPISODIK)
Adanya serangan anxietas yg berat (panik) yg berulang, yg tdk terbatas pada adanya situasi

Onset mendadak dalam bentuk : palpitasi, nyeri dada, perasaan tercekik, pusing kepa-la,
perasaan tidak riil (depersonalisasi atau derealisasi).

Juga timbul rasa takut mati dan takut menja-di gila atau kehilangan kendali.
Serangan bisa hanya beberapa menit s/d waktu yang cukup lama.


Individu yg mengalami serangan panik sering ketakutannya semakin meningkat disertai
meninggalkan tempat tsb.
ini.

-tempat umum.

8

Serangan panik sering kali diikuti dgn keta-kutan yg menetap akan kemungkinan mengalami
serangan lagi.

GGAN ANXIETAS MENYELURUH
Disini adanya anxietas yg menyeluruh dan menetap (bertahan lama) dan tidak terbatas pada
keadaan lingkungan tertentu saja.
G/: tegang yg berkepanjangan, gemetaran, ketegangan otot, berkeringat, kepala terasa ringan,
palpitasi, pusing kepala dan keluhan epigastrik.

Takut angota keluarga atau dirinya akan menderita sakit atau mengalami kecelakaan dalam
waktu dekat.
Insiden lb banyak pada wanita dan berkaitan dgn stres lingkungan yg kronis.
Perjalanan penyakit berfluktuasi dan kronis.

GGAN OBSESIF-KOMPULSIF
Ciri utama : adanya pikiran obsesif atau tindakan kompulsif yg berulang.
Pikiran obsesional adalah gagasan, baya-ngan pikiran atau impuls yg timbul dalam pikiran
individu secara berulang-ulang dalam bentuk yg sama, yg dirasakan mengganggu dan
penderita berusaha unt menghilang-kannya tanpa hasil.

Tindakan kompulsif merupakan perilaku yg stereotipik, yg diulang berkali-kali, sangat tidak
mengenakkan dan tidak bermanfaat.
G/ lain : ggan otonomik dan anxietas, pera-saan tertekan dan ketegangan psikis tanpa gejala
otonomik yg jelas.


Depresi dan obsesif kompulsif sangat erat hubungannya.
Insiden pria = wanita, yg dilatar belakangi kepribadian anankastik yg menonjol.
Onset biasanya pada kanak2 atau dewasa muda.
Perjalanan penyakit, cenderung menjadi kronis.
GGAN DISOSIATIF (KONVERSI)
Kehilangan sebahagian atau seluruh dari integrasi normal seperti ingatan masa lalu,
kesadaran akan identitas dan pengha-yatan dan kendali terhadap gerakan tubuh.

9

Ggan ini bersifat psikogenik yg berkaitan dgn kejadian traumatik, problem yg tak dapat
diselesaikan dan tidak dapat ditolerir, atau ggan dalam pergaulan.

Istilah konversi menunjukkan bahwa afek yg tdk menyenangkan yg timbul ok problema dan
konflik yg tidak bisa diatasi diubah atau dikonversikan menjadi gejala2.
Onset berlangsung dgn mendadak dan cen-derung berakhir dari beberapa minggu s/d
bulan.Kalau sudah berlangsung 1-2 thn, tanpa pengobatan biasanya resisten terhadap terapi.


Os seringkali menyangkal adanya kesulitan atau problem yg sebenarnya cukup jelas bagi
orang lain.
GGAN SOMATOFORM
Ciri utamanya adanya keluhan gejala fisik yang berulang yg disertai dgn permintaan
pemeriksaan medis, meskipun sudah berkali-kali terbukti hasilnya negatif dan sudah
dijelaskan dokter bahwa tidak ditemukan kelainan fisik yg menjadi dasar keluhannya.


Meskipun onset dan kelanjutan dari gejala2 mempunyai hubungan yg erat dgn peristiwa
kehidupan yg tidak menyenangkan atau konflik2, os biasanya menolak upaya unt membahas
kemungkinan penyebab psiko-logis, bahkan bila anxietas atau depresi ditemukan.
REAKSI STRES AKUT
Suatu ggan sementara yg cukup parah yg terjadi pd seseorang tanpa adanya ggan jiwa yg lain
yg nyata, sebagai respons terhadap stres fisik maupun mental yg luar biasa dan biasanya
menghilang dalam beberapa jam atau hari.

Stressor : pengalaman traumatik yg luar biasa yg meliputi ancaman serius terhadap keamanan
atau integritas fisik dari individu atau orang yg dicintai mis bencana alam, kecelakaan,
peperangan, serangan tindakan kriminal, perkosaan, kedukaan yg bertubi-tubi, kebakaran.


Resiko terjadinya ggan makin bertambah apabila ada kelelahan fisik atau faktor organik
seperti usia lanjut.
G/: bengong, disorientasin sampai penarikan diri dari lingkungan s/d stupor. Atau dapat
menjadi agitasi atau aktivitas yg berlebih.

10


G/ lain : berupa gejala otonomik yi takikardia, berkeringat, muka merah s/d anxietas panik.
G/ timbul beberapa menit setelah kejadian dan menghilang setelah 2-3 hari, seringkali dalam
beberapa jam.

GGAN STRES PASCA TRAUMA
Adalah respon yg berkepanjangan atau tertunda terhadap kejadian atau situasi yg
menimbulkan stres yang bersifat berat dan menakutkan, yg cenderung menyebabkan distres
pada setiap orang.

Stressor: bencana alam, peperangan, kece-lakaan berat, menyaksikan kematian yg
mengerikan, menjadi korban penyiksaan, terorisme, perkosaan.
Onset setelah beberapa minggu s/d bebera-pa bulan (< 6 bln) setalah terjadinya trauma.


Faktor predisposisi seperti ciri kepribadian kompulsif, astenik dapat memperberat keadaan.
G/ khas adanya episode dimana bayangan kejadian traumatik terulang kembali (flash back),
atau dalam mimpi.

G/ lain: penumpulan emosi (membeku), menjauhi orang lain, tidak respons terhadap
lingkungan, anhedonia, menghindari aktivitas dan situasi yg berkaitan dgn traumanya.
Dijumpai ketakutan dan penghindaran dari hal-hal yg mengingatkannya kembali pada trauma
yg dialami.
Jarang terjadi : mendadak ketakutan, panik atau agresif.
Bisa terjadi kenekatan yg berlebihan, mudah kaget, tertegun, insomnia.
Anxietas dan depresi sering merupakan komplikasi disertai dengan ide tentang bunuh diri.

Penggunaan alkohol dan obat2an dapat merupakan komplikasi yang lain.

VI. SINDROMA PERILAKU YG BERHUB DGN GGAN FISIOLOGIS DAN FAKTOR
FISIK.
Terbagi menjadi
Ggan makan :
> Anoreksia nervosa

11

> Bulemia nervosa.
Ggan tidur non organik :
> Insomnia non organik
> Hipersomnia non organik
> Somnabolisme
Disfungsi seksual bukan disebabkan oleh
ggan atau peny organik.
ANOREKSIA NERVOSA
Adalah suatu ggan yg ditandai oleh penuru-nan BB yg disengaja, yg dimulai dan diperta-
hankan individu.
Insiden umumnya pada gadis remaja, wanita muda, dapat pada pria tp jarang.

Pedoman diagnostik :
BB tetap 15 % dibawah BB normal.
Pengurangan BB dilakukan sendiri dg meng-hindari makanan yg mengandung lemak,
merangsang muntah, merangsang pengelu-aran makanan, olah raga berlebihan, kon-sumsi
obat penekan nafsu makan atau diuretika.


Adanya distorsi citra tubuh(body image) dgn ketakutan gemuk yg terus menerus, menilai BB
terlalu besar, memberlakukan ambang berat badan yg rendah bagi dirinya.
-re pada wanita dan kehilangan minat dan potensi
seksual pd pria.
-ngan pubertas dapat tertunda bahkan ter-tahan.
Dapat diikuti gejala obsesi, depresi atau ggan kepribadian.

BULEMIA NERVOSA
Suatu sindrom yg ditandai oleh serangan berulang perilaku makan berlebih dan pre-okupasi
berlebihan perihal BB nya, sehingga os menggunakan cara yg sangat ketat unt mengurangi
efek menggemukkan dari makanan.
Caranya:muntah, pencahar, puasa berkala, obat2an penekan nafsu makan atau diuretika.

Insiden wanita muda dan remaja.

12

Bisa terjadi sebagai akibat dari anoreksia nervosa yg menetap yg membaik, yg menga-
kibatkan pola makan yg berlebih disertai dgn muntah.

INSOMNIA NON ORGANIK
Keluhan sulit masuk tidur, mempertahankan tidur atau kualitas tidur yg buruk.
Ggan tidur minimal terjadi 3 kali dalam seminggu selama minimal sebulan.
Adanya preokupasi akan tidak bisa tidur dan kekhawatiran berlebih perihal akibatnya pada
malam dan sepanjang hari.

Tidak puas secara kuantitas dan kualitas dari tidurnya, yg keduanya menyebabkan berba-gai
ggan dalam fungsi sosial dan pekerjaan.
Merupakan G/ dari berbagai ggan jiwa.

HIPERSOMNIA NON ORGANIK
Tidur siang hari >> atau serangan kantuk yg hebat pada siang hari yg bukan ok kurang tidur,
atau membutuhkan waktu yg lama unt mencapai siaga penuh saat bangun tidur.
Ggan tidur terjadi setiap hari selama 1 bulan yg menyebabkan ggan yg nyata pada fungsi
sosial dan pekerjaan.

Sering disebabkan ggan afektif bipolar seperti depresi.
Bila faktor organik tidak ada, jelas ggan ini ok faktor psikogenik.

SOMNABOLISME
Suatu keadaan perubahan dari kesadaran, dimana fenomena tidur dan bangun ber-campur
pada saat yg sama.
Selama episode somnabolisme berlang-sung, individu bangun dari tempat tidur, biasanya
terjadi pada sepertiga awal dari tidur malam dan berjalan, memperlihatkan tingkat kesadaran,
reaktivitas dan kemam-puan motorik yg rendah.

Penderita kadang2 meninggalkan kamar
selama episode berlangsung.
Penderita dapat kembali dgn tenang ketem-pat tidur, dengan atau tanpa bantuan orang lain,
dan pada waktu bangun keesokan hari-nya os biasanya tidak ingat peristiwa tsbt.


13

Insiden umumnya pada masa kanak2, kalau pada masa dewasa selalu disertai dgn ggan
psikologis yang lain.
Tidak ada bukti terdapatnya GMO seperti demensia atau epilepsi.
DISFUNGSI SEKSUAL BUKAN DISEBABKAN OLEH GGAN ATAU PENY ORGANIK.
Disfungsi seksual meliputi berbagai cara dimana individu tak mampu unt melaksana-kan
senggama sebagaimana yg diharapkan.
Dapat berupa
kurangnya minat,
kurangnya kenikmatan,
kegagalan respons fisiologis yg diperlukan
unt interaksi seksual yg efektif seperti
ereksi.
ketidakmampuan dalam mengendalikan
atau mengalami orgasme.
Diposkan oleh keperawatan di 20:19
Label: DAN GGAN YG BERKAITAN DGN STRES., GGAN NEUROTIK, GGAN
SOMATOFORM

Anda mungkin juga menyukai